You are on page 1of 33

KEHAMILAN DENGAN

DIABETES MILITEUS
Vepi Perinado
09310147
Pembimbing : dr.H. Suswadi SpOG

Menurut American Diabetes Association, diabetes


melitus merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau kedua-duanya.

Etiologi

1. Fungsi sel pankreas dan sekresi insulin yang berkurang


2. Perubahan karena lanjut usia sendiri yang berkaitan dengan
resistensi insulin, akibat kurangnya massa otot dan
perubahan vaskular.
3. Aktivitas fisik yang berkurang, banyak makan, badan
kegemukan.
4. Keberadaan penyakit lain, sering menderita stress, operasi.
5. Sering menggunakan bermacam-macam obat-obatan.
6. Adanya faktor keturunan.

Klasifikasi dan
Karakteristik
Diabetes Melitus
Diabetes melitus tipe I:
Destruksi sel beta, umumnya
menjurus ke defisiensi insulin
absolut baik melalui proses
imunologik maupun idiopatik.
Pasien diabetes tipe ini mewarisi
kerentanan genetik yang
merupakan predisposisi untuk
kerusakan autoimun sel beta
pankreas.
Respon autoimun dipacu oleh
aktivitas limfosit, antibodi
terhadap sel pulau langerhans dan
terhadap insulin itu sendiri.

Diabetes melitus tipe II:


Bervariasi mulai yang predominan
resistensi insulin disertai defisiensi
insulin relatif sampai yang
predominan gangguan sekresi
insulin bersama resistensi insulin.
Jumlah insulin normal, tetapi
jumlah reseptor insulin yang
terdapat pada permukaan sel yang
kurang sehingga glukosa yang
masuk ke dalam sel sedikit dan
glukosa dalam darah menjadi
meningkat.

Tanda dan Gejala


Diabetes Melitus
poliuria, polidipsia, polifagia

DM TIPE I
1. Mudah terjadi ketoasidosis
2. Pengobatan harus dengan
insulin
3. Onset akut
4. Biasanya kurus
5. Biasanya terjadi pada umur
yang masih muda
6. Berhubungan dengan HLADR3 dan DR4
7. Didapatkan antibodi sel islet
8. 10%nya ada riwayat
diabetes pada keluarga

DM TIPE II
1. Sukar terjadi ketoasidosis
2. Pengobatan tidak harus
dengan insulin
3. Onset lambat
4. Gemuk atau tidak gemuk
5. Biasanya terjadi pada umur >
45 tahun
6. Tidak berhubungan dengan
HLA
7. Tidak ada antibodi sel islet
8. 30%nya ada riwayat diabetes
pada keluarga
9. 100% kembar identik
terkena

estational Diabetes Melli

Definisi

Diabetes melitus gestasional adalah keadaan intoleransi


karbohidrat yang memiliki awitan atau pertama kali
ditemukan pada kehamilan.

Gestasional Diabetes Mellitus (GDM) didefinisikan


sebagai derajat intoleransi glukosa selama kehamilan,
terjadi ketika hormon kehamilan atau faktor lain
mengganggu kemampuan tubuh menggunakan insulin.
Biasanya tidak bergejala, berkembang selama paruh
kedua kehamilan dan hilang setelah melahirkan

Epidemilogi

Insidensi diabetes melitus gestasional adalah sebesar


15% di seluruh dunia

Patofisiologi

Pada usia kehamilan lebih dari 26 minggu , tubuh memproduksi


beberapa hormon, seperti estrogen, progesteron, cortisol dan HPL
(HumanPlacentalLactogen) yang memiliki efek resistensi insulin.

Fungsi dari efek hormon alini adalah meningkatkan nutrisi dan gula
dalam peredaran darah sehingga membantu pertumbuhan janin.

Sebagai kompensasi, tubuh memproduksi lebih banyak insulin

Diabetes gestasional terjadi apabila ibu hamil tidak dapat


memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau sel tubuh lebih
resisten terhadap insulin.

Faktor resiko
Faktor risiko diabetes melitus gestasional meliputi:
obesitas
riwayat diabetes melitus gestasional sebelumya
glukosuria
riwayat keluarga dengan diabetes
abortus berulang
Riwayat melahirkan dengan cacat bawaan atau bayi >
4000 gram
riwayat preeklampsia

Klasifikasi Diabetes
A. Sebelum kehamilan
Saat kehamilan
B. Tak tergantung Insulin ( TTI)
Tergantung Insulin ( TI )
Dalam kehamilan pemberian obat oral hiperglikemi
merupakan kontra indikasi karena teratogenik pada bayi.
Pengobatan DM gestasional dengan diet atau dengan
insulin

Klasifikasi diabetes ( White


)

Kelas A. Diabetes kimiawi, subklinis atau diabetes


kehamilan: tes glukosa tidak normal. Penderita
tidak memerlukan insulin, cukup diobati dengan
diet saja. Prognosis baik bagi ibu dan anak

Kelas B. Diabetes dewasa, diketahui secara klinis


setelah umur 19 tahun dan kurang daripada 10
tahun, dan tidak disertai kelainan pembuluh darah

Kelas C. Diabetes diderita antara 10-19 tahun, atau


timbul pada umur antara 10-19 tahun, dan tanpa
kelainan pembuluh darah

Kelas D. Diabetes telah diderita lama: 20 tahun atau lebih


:atau diderita sebelum umur 10 tahun ; atau disertai kelainan
pembuluh darah, termasuk arteriosklerosis pada retina dan
tungkai, dan retinitis

Kelas E. Diabetes yang disertai perkapuran pada pembuluh


pembuluh darah panggul, termasuk arteria uterina

Kelas F. Diabetes dengan nefropatia, termasuk


glomerulonefritis dan pielonefritis

Diagnosis pada pasien dengan faktor


risiko (WHO)
1.

Gejala diabetes (poliuria, polidipsia, dan atau adanya


penurunan berat badan yang significant ) ditambah dengan
kadar glukosa darah acak sama atau lebih besar dari 200 mg /
dL.

2.

Glukosa darah puasa (minimal 8 jam tanpa makan) sama


dengan atau lebih besar dari 126 mg / dL.

3.

Glukosa darah 2 jam sesudah makan (2 jam post prandial),


sama atau lebih besar dari 200 mg / dL.

Nilai positif pada setiap tes ini harus dikonfirmasi pada


hari berikutnya dengan mengulangi salah satu tes.

Jika hasil pengujian tidak menunjukkan diabetes atau


Hasil yang lebih rendah perlu dikonfirmasi dengan
melakukan pemeriksaan TTGO diusia kehamilan antara
24-28 minggu

Pemeriksaan konfirmasi untuk ibu hamil tanpa faktor risiko


(IADPSG)
International Association Of Diabetes In Pregnancy Group

Dilakukan pada usia kehamilan 24-28 minggu, dengan cara:

Minta ibu untuk makan makanan yang cukup karbohidrat


selama 3 hari, kemudian berpuasa selama 8-12 jam sebelum
dilakukan pemeriksaan.

Periksa kadar glukosa darah puasa dari darah vena dipagi


hari, kemudian diikuti pemberian beban glukosa 75 gram
dalam 200 ml air, dan pemeriksaan kadar glukosa darah 1
jam lalu 2 jam kemudian

Pemeriksaan konfirmasi untukibu hamil


tanpa faktor risiko (IADPSG)
Diagnosis diabetes melitus gestasional ditegakkan
apabila ditemukan:
Kadar gula darah puasa >92 mg/dl
ATAU
Kadar gula darah setelah 1 jam >180 mg/dl
ATAU
Kadar gula darah setelah 2 jam >153 mg/dl

Prinsip Penanganan
Kontrol gula darah, bila tidak berhasil pertimbangkan
terminasi kehamilan dengan mempertimbangkan paru
janin.
Hindari adanya infeksi
Bila terjadi hipoglikemi pada bayi berikan glukosa

Diet
Jumlah Kalori dan komposisi makanan : pada
umumnya U/ DMG 35 kal/kgBB ideal, kecuali pada
penderita gemuk perlu dipertimbangkan kalori yg
sedikit rendah.
BB ideal ( Broca ) = ( TB- 100 ) 10%
Kalori basal 25 kal/kg berat ideal,
Kalori u/ kegiatan jasmani 10-30%
Penambahan kalori u/ kehamilan 300 kal
Kebutuhan protein ibu hamil 1-1,5 gr/kgBB

Penanganan Umum
Terpadu : internis, obsgin, anak dan gizi
Tujuan : mencapai dan mempertahankan
normoglikemi ( GD puasa < 105 mg/dl dan 2 jam pp
< 120 mg/dl ).

Bila GD puasa > 130, langsung diberikan insulin + diet

Jika GD puasa < 130, bisa dicoba diet.


Monitor kesejahteraan janin
Persalinan disesuaikan kemampuan kontrol GD dan
kesejahteraan janin.

Penanganan Obstetri
Pemantauan ibu dan janin dengan :
Pengukuran tinggi fundus uteri
Mendengarkan denyut jantung janin dengan CTG dan
USG
Penilaian fs dinamik janin dan plasenta
Pada saat SC protokol sama dengan DM

Jika janin sejahtera dapat dilahirkan pada kehamilan 40


mgdengan persalinan biasa, tidak perlu dirawat namun
gerakan janin dipantau ( normal > 10 kali/12 jam ).
Perlu amniosentesisu/ konfirmasi kematangan paru

Penanganan Bayi ibu DMG


Pemeriksaan kadar gula darah pada 1,2,4,8,12,24,36
dan 48 jam. Apabila < 45 mg/dl, diperiksa glukosa
darah serum
Kadar kalsium dan Magnesium diperiksa pada umur
6,12,24 dan 48 jam
Hematokrit diperiksa pada 4 dan 24 jam
Kadar serum bilirubin harus diperiksa bila bayi tampak
kuning

Mengatasi kelainan
Metabolik

Hipoglikemi, berikan larutan glukosa iv sebanyak 6


mg/kgbb/menit, kadar glukosa diperiksa tiap jam.

Bila kadar glukosa 25-45 mg/dl dan bayi sehat, diberi minum
lart glukosa 5%. Bila kadar glukosa tetap rendah diberikan
infus glukosa 6 mg/kgbb/mnt.

Pada keadaan hipoglikemi dengan gejala diberikan lart


glukosa 10% sebanyak 2-4 ml/kgBB/mnt iv selama 2-3 menit.
Dilanjutkan 6-8 ml/kg/mnt. Konsentrasi glukosa yg diberikan
tidak melebihi 12,5%

Hipokalsemi

Diberikan kalsium glukonat 10% sebanyak 1 ml/kg iv

Hipomagnesemia, diberikan MgSO4 50% 1,2


ml/kgBB/hari IM dibagi 2-3 dosis

Kelainan hematologis, hiperbilirubin diberikan terapi


sinar jika perlu atau transfusi tukar. Polisitemia jika 6070% tanpa gejala diberikan tambahan minum 20-40
ml/khBB/hari. Jika > 70 dilakukan transfusi tukar

Pemantauan Lanjutan
Semua wanita DMG setelah persalinan dilakukan tes
toleransi glukosa setiap 6 bulan
Perlindungan obstetri dengan kontrasepsi

Bila usia kehamilan telah mencapai 38 minggu dan


janin tumbuh normal, tawarkan persalinan elektif
dengan induksi maupun seksio sesarea untuk mencegah
distosia bahu.

Lakukan skrining diabetes kembali 6-12 minggu


setelah bersalin. Ibu dengan riwayat diabetes melitus
gestasional perlu diskrining diabetes setiap 3 tahun
seumur hidup

komplikasi

Pada ibu: meningkatkan risiko preeklampsia,


seksiosesarea, dan DM tipe 2 dikemudian hari.

Pada janin : meningkatkan risiko mortalitas perinatal,


makrosomia, trauma persalinan hiperbilirubinemia, dan
hipoglikemi neonatal.

Prognosis

Wanita yang menderita DM gestasional memiliki risiko


untuk menderita DM dalam kurun waktu 10 tahun
pasca persalinan

Perlu dilakukan pemeriksaan TTGO pada minggu 6


dan 12 pasca persalinan serta tahun pertama dan kedua

Anak yang dilahirkan juga memiliki risiko untuk


menderita DM di masa yang akan datang oleh karena
itu berat badannya harus dijaga agar tetap ideal

referensi

American Academy of Family Physician. Management of Gestational Diabetes Mellitus.


S alt Lake City : American Academy of Family Physician; 2003 [cited22May2014].
Available from : http: // www.aafp.org/afp/2003/1101/p1767. html

International Diabetes Federation. Gestational Diabetes. Brussels: International Diabetes


Federation; 2011[ cited22May2014]. Availablefrom:http://www.idf.org/gestationaldiabetes

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Saku Pelayanan KesehatanI budi


Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 1st ed. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia; 2013.

WHO, IDF. Definition and diagnosis of diabetes mellitus and intermediate


hyperglycemia: report of a WHO/IDF consultation; 2006 [cited 22 May 2014] Available
from: http://www.who.int/diabetes/publications/Definition%20and%20diagnosis%20of
%20diabetes_new.pdf

You might also like

  • SIROSIS HATI
    SIROSIS HATI
    Document16 pages
    SIROSIS HATI
    dookie_dy
    No ratings yet
  • Entry
    Entry
    Document1 page
    Entry
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Surat 1
    Surat 1
    Document1 page
    Surat 1
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • SURAT
    SURAT
    Document1 page
    SURAT
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Surat 2
    Surat 2
    Document1 page
    Surat 2
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Surat
    Surat
    Document1 page
    Surat
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Sebagian
    Sebagian
    Document1 page
    Sebagian
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Pasien
    Pasien
    Document1 page
    Pasien
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Merupsksn
    Merupsksn
    Document1 page
    Merupsksn
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Slide Pembahasan
    Slide Pembahasan
    Document8 pages
    Slide Pembahasan
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • DSD Ssss
    DSD Ssss
    Document1 page
    DSD Ssss
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Sedang
    Sedang
    Document1 page
    Sedang
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Yang
    Yang
    Document1 page
    Yang
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Seng Gama
    Seng Gama
    Document1 page
    Seng Gama
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Istilah
    Istilah
    Document1 page
    Istilah
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Katerisasi
    Katerisasi
    Document1 page
    Katerisasi
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Infeksi Saluran
    Infeksi Saluran
    Document1 page
    Infeksi Saluran
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Kantong
    Kantong
    Document1 page
    Kantong
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • BSK Vepi
    BSK Vepi
    Document1 page
    BSK Vepi
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Definis
    Definis
    Document1 page
    Definis
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Penulisan Resep
    Penulisan Resep
    Document67 pages
    Penulisan Resep
    UnhyAwalyaMustamin
    No ratings yet
  • Bagian
    Bagian
    Document1 page
    Bagian
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Basad
    Basad
    Document1 page
    Basad
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • BSK Vepii
    BSK Vepii
    Document8 pages
    BSK Vepii
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Referat CHF
    Referat CHF
    Document28 pages
    Referat CHF
    Dera Fakhrunnisa Rukmana
    100% (2)
  • Ppok Tia
    Ppok Tia
    Document8 pages
    Ppok Tia
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Document4 pages
    Pemba Has An
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • HIL Klompok
    HIL Klompok
    Document29 pages
    HIL Klompok
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • Pembahasan Modul Ukmppd Batch 4 Tahun 2015 (THT)
    Pembahasan Modul Ukmppd Batch 4 Tahun 2015 (THT)
    Document43 pages
    Pembahasan Modul Ukmppd Batch 4 Tahun 2015 (THT)
    Vevi Varcety
    No ratings yet
  • SIDANG
    SIDANG
    Document33 pages
    SIDANG
    Vevi Varcety
    No ratings yet