You are on page 1of 2

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)

Oleh : Muhammad al-Fatih II


Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah otitis media yang berlangsung lebih 2
bulan karena infeksi bakteri piogenik dan ditandai oleh perforasi membran timpani dan
pengeluaran sekret. Dulu kita kenal sebagai otitis media perforata (OMP). Orang awam
biasa menyebutnya congek.
Ada 3 tipe perforasi membran timpani berdasarkan letaknya, yaitu :
Perforasi sentral (sub total). Letak perforasi di sentral dan pars tensa membran timpani.
Seluruh tepi perforasi masih mengandung sisa membran timpani.
Perforasi marginal. Sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan anulus atau
sulkus timpanikum.
Perforasi atik. Letak perforasi di pars flaksida membran timpani.
Sekret yang keluar dari telinga tengah ke telinga luar dapat berlangsung terus-menerus
atau hilang timbul. Konsistensinya bisa encer atau kental. Warnanya bisa kuning atau
berupa nanah.
Otitis media supuratif kronik (OMSK) merupakan kelanjutan dari otitis media supuratif
sub akut dan otitis media supuratif akut (OMA). Hal ini disebabkan oleh :
Terapi. Terapi lambat diberikan atau terapi tidak adekuat.
Kuman. Virulensi kuman tinggi.
Pertahanan. Daya tahan tubuh rendah akibat gizi kurang.
Higiene. Higienitas yang buruk.
Jenis otitis media supuratif kronik (OMSK), yaitu :
Otitis media supuratif kronik (OMSK) benigna / mukosa / aman.
Otitis media supuratif kronik (OMSK) maligna / tulang / bahaya.
Otitis media supuratif kronik (OMSK) aktif. Sekret keluar dari kavum timpani.
Otitis media supuratif kronik (OMSK) tenang. Kavum timpani basah atau kering.
Tabel Perbedaan Antara Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Benigna & Maligna
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Benigna Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
Maligna
Proses peradangan terbatas pada mukosa. Proses peradangan tidak terbatas pada
mukosa.
Proses peradangan tidak mengenai tulang. Proses peradangan mengenai tulang.
Perforasi membran timpani tipe sentral. Perforasi membran timpani paling sering tipe
marginal & atik. Kadang-kadang tipe sub total (sentral) dengan kolesteatoma.
Jarang terjadi komplikasi yang berbahaya. Sering terjadi komplikasi yang berbahaya.
Kolesteatoma tidak ada. Kolesteatoma ada.
Terapi Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
Terapi otitis media supuratif kronik (OMSK) memiliki beberapa kesulitan. Diantaranya
membutuhkan waktu yang lama, gejala sering berulang, sekret yang keluar tidak cepat
kering dan sekret yang selalu kambuh. Masalah ini dapat disebabkan :
Perforasi membran timpani. Perforasi membran timpani yang permanen menyebabkan
telinga tengah terpapar langsung & terus-menerus oleh dunia luar.
Sumber infeksi. Sumber infeksi yang masih ada dapat terjadi pada nasofaring, faring,

hidung dan sinus paranasalis.


Jaringan patologik. Jaringan patologik yang ireversibel telah terbentuk dalam rongga
mastoid.
Gizi & higiene. Status gizi dan higiene pasien yang kurang.
Terapi otitis media supuratif kronik (OMSK) tergantung dari jenisnya. Prinsip terapi otitis
media supuratif kronik (OMSK) benigna dengan cara konservatif (medikamentosa)
sedangkan otitis media supuratif kronik (OMSK) maligna dengan cara pembedahan.
Ada 3 cara terapi konservatif (medikamentosa) otitis media supuratif kronik (OMSK)
benigna, yaitu :
Obat pencuci telinga. Bahannya H2O2 3%. Berikan selama 3-5 hari. Pengobatan ini kita
berikan bila sekret telinga keluar terus-menerus.
Obat tetes telinga. Lanjutkan memberikan obat tetes telinga yang mengandung
antibiotik & kortikosteroid setelah sekret yang keluar telah berkurang. Jangan berikan
selama lebih 1-2 minggu secara berturut-turut. Juga hindari pemberiannya pada otitis
media supuratif kronik (OMSK) tenang. Hal ini disebabkan semua antibiotik tetes telinga
bersifat ototoksik.
Obat antibiotik. Berikan antibiotik oral golongan ampisilin atau eritromisin sebelum hasil
tes resistensi obat kita terima. Berikan eritromisin jika pasien alergi terhadap golongan
penisilin. Berikan ampisilin asam klavulanat bila terjadi resistensi ampisilin.
Selain terapi konservatif (medikamentosa), tindakan pembedahan dapat pula kita
lakukan pada otitis media supuratif kronik (OMSK) benigna. Tindakan ini disebut
miringoplasti atau timpanoplasti. Tujuannya antara lain :
Menghentikan infeksi permanen.
Mencegah komplikasi dan kerusakan pendengaran yang lebih berat.
Memperbaiki perforasi membran timpani dan fungsi pendengaran.
Miringoplasti dan timpanoplasti kita lakukan jika sekret telah kering namun perforasi
membran timpani masih ada. Juga setelah kita melakukan observasi selama 2 bulan.
Tanda yang menunjukkan adanya sumber infeksi, yaitu :
Sekret masih ada.
Infeksi berulang.
Cara mengatasi sumber infeksi, yaitu :
Pengobatan.
Pembedahan : adenoidektomi & tonsilektomi.
Tindakan pembedahan pada otitis media supuratif kronik (OMSK) maligna yang sering
dilakukan yaitu mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. Adapun terapi
konservatif (medikamentosa) hanya bersifat sementara dan kita berikan sebelum
melakukan tindakan pembedahan. Jika abses subperiosteal retroaurikuler ada, lakukan
insisi abses diwaktu yang berlainan, sebelum melakukan operasi mastoidektomi.
Daftar Pustaka
Sosialisman & Helmi. Kelainan Telinga Luar dalam Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga,
Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-5. dr. H. Efiaty Arsyad Soepardi, Sp.THT &
Prof. dr. H. Nurbaiti Iskandar, Sp.THT (editor). Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2006

You might also like