Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Botani Tumbuhan Rendah merupakan salah satu bidang kajian dalam
biologi yang mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi
tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin
ilmu biologi untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi, metabolisme,
perkembangan, interaksi dengan komponen biotik dan abiotik, serta evolusi
tumbuhan.
Sesuai dengan rekomendasi dalam kode Internasional Tata Nama
Tumbuhan, nama ilmiah untuk divisi hendaknya diambil dari kata yang
menunjukkan suatu cirri khas yang berlaku umtuk seluruh warganya, ditambah
dengan akhiran, Phyta maka kelompok ini yang ciri khas seluruh warganya
adalah berkembang biak dengan membelah diri, dinamakan Schizophyta atau
tumbuhan belah (dari bahasa Latin shizere atau Yunani Schuzein artinya
membelah, dan phyton (Yunani) artinya tumbuhan.
Divisi tumbuhan belah, selain berkembang biak dengan cara membelah,
juga mempunyai ciri-ciri berikut yaitu tubuhnya terdiri dari sebuah sel saja,
protoplas belum terdeferensiasi dengan jelas, sehingga inti belum tampak nyata,
demikian pula plastidanya.
Tumbuhan belah dianggap sebagai kelompok tumbuhan dengan tingkat
perkembangan filogenik yang paling rendah, jadi dari segi evolusi merupakan
kelompok tumbuhan yang paling tua dan primitive.
Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup bersel tunggal, yang
hubungan kekerabatan nya dengan makhluk hidup lainnya masih diliputi
kegelapan. Mereka dimasukkan dalam golongan jasad renik atau mikroba,
mengingat tubuhnya yang amat kecil sehingga tidak terlihat dengan mata
Tujuan
Makalah ini disusun bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui struktur tubuh bakteri secara saksama.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk bakteri.
3. Untuk mengetahui cara perkembangbiakan bakteri.
4. Untuk mengetahui peranan bakteri dalam kehidupan manusia.
5. Untuk mengetahui klasifikasi bakteri.
BAB II
SCHIZOPHYTA (BAKTERI)
2.1 Sejarah dan Struktur Sel Bakteri
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok
raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan
kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif
sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti
mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam
artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk
membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks,
disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau
untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan
mereka.
Gambar-gambar bakteri
Bentuk bakteri
Struktur DNA
Bagian-bagian dari struktur bakteri ini meliputi:
1. Dinding sel
Dinding sel ini tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan (murein)
yaitu susunan yang terdiri dari polimerbesar dan terbuat dari N asetil
glukosamin dan asam N asetil muramat yang saling berikatan silang
dengan ikatan kovalen.
2. Kapsul
Merupakan selaput licin terdiri dari polisakarida terletak di luar dinding sel,
bakteri yang patogen memiliki kapsul berfungsi mempertahankan diri dari
antitoksin yang dihasilkan sel inang.
3. Flagel
Flagel merupakan cambuk getar yang berfungsi untuk bergerak, flagel
melekat pada membran luar di dinding sel. Berdasarkan letak dan jumlah
flagel yang dimiliki maka bakteri dibedakan menjadi:
a. Monotrik, yaitu bakteri yang memiliki sebuah flagel pada satu
ujungnya.
b. Lopotrik, yaitu bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari
satu flagel.
c. Amfiktrik, yaitu bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu
buah flagel.
d. Periktirk, yaitu bakteri yang memiliki flagel pada seluruh permukaan
tubuhnya.
10
Gambar Transduksi
2. Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan ) dengan
membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik.
Gambar Kojugasi
b. Pembelahan diri secara biner (langsung).
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel
induknya.
11
12
1. Suhu
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3
golongan:
a. Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara
0 30C, dengan suhu optimum 15C.
b. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15
55C, dengan suhu optimum 25 40C.
c. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi
antara 40 75C, dengan suhu optimum 25 40C. Pada tahun
1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam
sumber air panas bersuhu 93 94C.
2. Kelembaban
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban yang cukup tinggi, kirakira 85%. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan
metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
3. Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya
cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar
ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang
berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian.
Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar
sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi,
kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang
aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat
mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang
disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang
sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap
keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri
13
14
3. Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen
bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang
dapat diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat
nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai
ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas
maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu
Azotobacter
chroococcum,
Clostridium
pasteurianum,
dan
demikian
terjadi
penambahan
nitrogen
yang
dapat
membantu
membusukkan
sisa
pencernaan
juga
5. Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang
berperan:
No
Bahan baku
Yoghurt
Susu
Lactobacillus
.
1.
Bulgaricus,
Streptococcus
thermophilus
2.
Mentega
Susu
Streptococcus lactis
3.
Terasi
Ikan
Lactobacillus sp.
4.
Asinan buah-buahan
Buah-buahan
Lactobacillus sp.
5.
Sosis
Daging
Pediococcus
cerevisiae
6.
Kefin
Susu
Lactobacillus
bulgaricus dan
Srteptococcus lactis
16
Leuconostoc
mesenteroides,
penyebab
pelendiran
makanan.
2. Bakteri denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung
denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan
akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh
tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah
Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans.
3. Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan
penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
1) Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
a. Salmonella typhosa menyebabkan penyakit Tifus
b. Shigella dysenteriae menyebabkan penyakit Disentri basiler
c. Vibrio comma menyebabkan penyakit Kolera
d. Haemophilus influenza menyebabkan penyakit Influensa
e. Diplococcus pneumonia Pneumonia menyebabkan penyakit
(radang paru-paru)
f. Mycobacterium tuberculosis menyebabkan penyakit TBC
paru-paru
g. Clostridium tetani menyebabkan penyakit Tetanus
17
18
19
dalam
Divisi
Schizophyta
1. Kingdom : Monera
Divisio
: Schizophyta
Class
: Schizomycetes
Ordo
: Eubacteriales
Familia
: Eubacteriaceae
Genus
: Rhizobium
Spesies
: Rhizobium legumicosarum
2. Kingdom : Monera
Divisio
: Schizophyta
Class
: Schizomycetes
Ordo
: Pseudomonadales
Familia
: Methanomonadaceae
Genus
: Methanomonas
Spesies
: Methanomonas methanica
3. Kingdom : Monera
Divisio
: Schizophyta
Class
: Schizomycetes
Ordo
: Chlamydobacteriales
20
Familia
: Cretinochaceae
Genus
: Crenothrix
Spesies
: Crenothrix polyspora
4. Kingdom : Monera
Divisio
: Schizophyta
Class
: Schizomycetes
Ordo
: Actinomycerales
Familia
: Streptomycetaceae
Genus
: Streptomyces
Spesies
: Streptomyces rimosus
5. Kingdom : Monera
Divisio
: Schizophyta
Class
: Schizomycetes
Ordo
: Myxobacteriales
Familia
: Cytophagaceae
Genus
: Cytophaga
Spesies
: Cytophaga rubra
6. Kingdom : Monera
Divisio
: Schizophyta
Class
: Schizomycetes
Ordo
: Beggiatuales
Familia
: Beggiatoaceae
Genus
: Thiotrix
Spesies
: Thitrix nivea
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Bakteri merupakan organisme mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25
mikrometer (m). (mikrometer = 1/1000000 meter). Bakteri yang terkecil
adalah Dialister pneumosintes dengan panjang tubuh 0,15 0,30 m,
sedangkan bakteri terbesar adalah Spirillum voluntans, panjang tubuh 13 15
m. Berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga golongan besar yaitu kokus,
basil dan spiril.
2. Bakteri pada umumnya bersifat hetotrof. Hidupnya sebagai safprofit atau
sebagai parasit. Namum, demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu
mengadakan asimilasi, jadi bersifat autotrof. Berdasar asalny energy yang
digunakan dalam asimilasi, bakteri yang bersifat autotrof itu dibedakan dalam
2 golongan yaitu kemoautotrof dan autotror.
3. Bakteri berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah
diri.
4. Terdapat bakteri yang mengungtungkan bagi kehidupan dan terdapat pula
bakteri yang merugikan bagi kehidupan manusia. Contoh bakteri yang
mengungtungkan kehidupan manusia adalah Bacillus brevis, menghasilkan
terotrisin dalam bidang kesehatan utamanya dalam menciptakan antobodi.
Dan contoh bakteri yang merugikan adalah Salmonella typhosa menyebabkan
penyakit Tifus.
22
3.2 Saran
Kami sebagai penyusun makalah Schizophyta mengharapkan saran
dan kritik dari reaka-rekan mahasiswa dan Ibu Dosen Mata Kuliah Botani
tumbuhan Rendah pada khususnya dan seluruh pembaca makalah ini demi
penyempurnaan makalah kami ini.
23
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Bakteri. http:/id.wikipedia.bakteri/sains.
Gembong, Tjirosoepomo. 2003. Taksonomi Tumbuhan. Jogja. UGM Press
24