Professional Documents
Culture Documents
VI
STERIL REUSABLE
PENDAHULUAN
Setelah mahasiswa mengikuti kuliah bab VI yang diberikan pada
pertemuan kedua belas dan ketiga belas, diharapkan mahasiswa mampu
menjelaskan proses sterilisasi pada alat kesehatan steril reusable. Adapun ruang
lingkup bab VI adalah : jenis-jenis alat kesehatan steril reusable, siklus pemakaian
perbekalan steril reusable, dekontaminasi dan desinfektan, packaging, metoda
sterilisasi, penyimpanan dan distribusi perbekalan steril, serta indikator yang
digunakan dalam kontrol kualitas perbekalan steril.
MATERI
Perbekalan steril rumah sakit secara garis besar terbagi atas dua kategori
yaitu :
1. Perbekalan steril reusable
Perbekalan steril reusable merupakan perbekalan steril yang dapat
disterilisasi ulang, melipuri :
terdiri dari :
1. Transportasi
Siklus berawal dari transportasi perbekalan steril reusable yang telah
digunakan (peralatan kotor) dari beberapa user seperti kamar operasi , bagian
gawat danirat kebagian sterilisasi sentral di rumah sakit dengan menggunakan
trolley (kereta dorong ) atau wadah lain yang layak.
2. Cleaning dan dekontaminasi
Perbekalan steril yang kotor akan dibersihkan dari kotoran yang nampak
seperti darah, cairan tubuh pasien. Proses ini dilakiikan di ruang kotor.
3. Pemeriksaan alat
Penyiapan peralatan instrumen maupun linen yang diperlukan dalam suatu
operasi dalam bentuk paket. Peralatan instrumen yang tidak lengkap atau
tidak layak pakai dalam suatu paket akan menghambat kelancaran jalannya
suatu operasi. Sebagai contoh pemeriksaan terhadap instrumen meliputi
kebersihan instrumen dari kotoran, ketajaman gunting, dll
PENYIMPANAN
TRANSPORT
STERILISASI
PACKAGING
USER
TRANSPORT
PEMERIKSAAN
CLEANING
4. Packaging (Pengemasan)
Untuk mencegah rekontaminasi selama penyimpanan maka alat-alat tersebut
dikemas terlebih dahulu sebelum memasuki proses sterilisasi. Pengemas
harus dapat menjamin sterilitas produk hingga waktu penggunaannya.
Pengemas yang rusak maupun tidak layak dapat menyebabkan proses
cleaning pengemasan dan sterilisasi tidak bermanfaat.
5. Sterilisasi
Instrumen dan linen yang telah dikemas siap memasuki proses Sterilisasi.
Diantara metoda Sterilisasi biasa digunakan seperti : panas basah, panas
kering, etylen oksid, formaldehid metoda panas basah merupakan metoda
Sterilisasi instrumen dan linen yang paling sering dijumpai di rumah sakit.
6. Penyimpanan
Setelah proses Sterilisasi selesai, instrumen dan linen dikeluarkan dari alat
Sterilisasi. Setelah pemeriksaan terhadap indicator sterlisasi selesai, maka
dilakukan penyimpanan untuk kemudian didistribusikan kepada user seperti
ruang-ruang operasi.
7. Penggunaan produk steril
Produk steril memerlukan cara-cara penggunaan yang benar untuk
mempertahankan sterilitasnya. Sebagai contoh cara membuka kemasan
produk steril yang salah dapat mengakibatkan produk steril yang tersimpan di
dalamnya menjadi terkontaminasi. Dengan menggimakan prosedur yang
aseptik, maka rekontaminasi terhadap produk steril akan dapat dikurangi
semaksimal mungkin
semaksimal
mungkin
mengkontaminasi.
Cleaning meliputi beberapa langkah penting yaitu :
Pemeriksaan kelengkapan alat
Proses peredaman
Pencucian
Pembilasan
Pengeringan
mikroorganisma
yang
Secara manual, cara ini dilakukan apabila rumah sakit tidak mempunyai
peralatan
Ulrosonic
cleaning
atau
Washer-sterilize
washer-decontaminator
Ulrosonic cleaning
Washer-sterilizer washer-decontam inator
Dalam proses cleaning penggunaan desinfektan merupakan salah satu
hal penting yang harus diperhatikan . Di rumah sakit desinfektan digunakan untuk
membersihkan alat kesehatan dan benda-benda dengan permukaan yang keras
seperti meja, almari, lantai dan dinding. Bagian farmasi biasanya bertugas
menyiapkan desinfektan. Dalam menyiapkan suatu desinfektan farmasis perlu
mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas suatu desinfektan serta
hal-hal yang dapat menyebabkan inaktivasi suatu desinfektan .
Untuk mencegah inaktivasi desinfektan maka berikut ini diberikan
beberapa petunjuk penggunaan desinfektan :
a. Instruksi penggunaan desinfektan oleh pabrik yang membuatnya harus
dipatuhi
b. Perlu diperiksa tanggal kadaluwarsa
c. Perhatikan pelarutan desinfektan dengan kadar yang optimal
d. Selalu cuci bersih benda-benda sebelum desinfeksi, sebab desinfektan
dapat menjadi tidak aktif oleh bahan organic.
e. Jangan mengisi kembali tempat desinfektan bekas tanpa dilakukan
sterilisasi terlebih dahulu
f.
desinfektan
harus
tertutup
rapat
untuk
terjadinya kontaminasi
oleh
bakter
yang
resisten
menghindari
terhadap
film
pouch,
wadah
yang
disertai
penyaring,
dll.
sekunder
Pada pengemas jems ini udara akan bergerak masuk memalui filter yang
terdapat pada penutupnya.
Terdapat dua macam cara melipat pengemas instrumen dan linen , yaitu :
1. Envelope fold
2. Parcel fold
Model envelope fold digunakan untuk mengemas peralatan dengan ukuran kecil,
sedangkan model parcel fold untuk mengemas linen serta sekumpulan instrumen
yang telah dimasukkan dalam tempat instrumen (instrumen trays). Cara
pengemasan dapat dilakukan dengan hanya menggunakan satu model saja atau
menggunakan kombinasi kedua model tersebut.
Parcel fold: Used for bigger packages such as instrument trays, textile packs etc.
Gambar 4. Metoda pengemasan model parcel fold
Instrumen dan linen yang telah dikemas siap disterilisasi. Sterilisasi adalah
suatu proses dengan metoda tertentu yang bertujuan mematikan semua
organisme hidup (vegetatif dan rion vegetatif) termasuk spora bakteri yang lebih
resisten terhadap desinfektan. Terdapat bennacam-macam metoda Sterilisasi,
yaitu :
1. Sterilisasi panas kering
2. Sterilisasi dengan uap
Management
Semua petugas yang terlibat dalam penanganan perbekalan steril
baik teknisi, supervisor maupun kepala instalasi harus merupakan
tenaga terlatih dan berdisiplin tinggi.
1. Indikator kimia
Yaitu suatu indikator yang menggunakan bahan kimia yang pada
suhu akan berabah warnanya, misalnya indikator tape. Indikator tape
diletakkan didalam dan di luar packaging .
2. Indikator fisik
Contohnya adalah grafik yang terdapat pada High Prevacuum
Autoclave. Grafik ini menunjukkan hubungan antara tekanan dan
temperatur yang konstan pada waktu tertentu.
3. Indikator biologis
Indikator ini prinsipnya adalah menggunakan suatu bakteri. Jenis
bakteri yang digunakan tergantung dari type alat sterilisasi yang
digunakan :
Bacillus
stearothermophillus
untuk
sterilisasi
panas
uap
(autoclave)
kering
Indikator ini biasanya tersedia dalam bentuk ampul dengan harga
yang relatif mahal.
Untuk kontrol terhadap sterilitas yang efektif dan efisien adalah
menggunakan indikator fisik dan indikator kimia, dan secara berkala
dapat dilakukan kontrol dengan indikator biologis
PENUTUP
Penanganan terhadap perbekalan steril reusable yang meliputi instrumen,
linen dan sarung tangan di rumah sakit perlu mendapat perhatian serius untuk
menghindari timbulnya infeksi . Penanganan yang baik perlu dilakukan mulai dari
transport dari user, proses cleaning dan dekontaminasi, pemeriksaan peralatan,
pengemasan, sterilisasi, penyimpanan hingga pendistribusian kembali ke user.
Pemilihan desmfektan yang efektif pada tiap jenis alat kesehatan. Pemilihan jenis
pengemas serta pemilihan metoda sterilisasi yang tepat akan dapat menjamin
produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Pada
pertemuan yang akan datang akan dibahas mengenai penanganan terhadap alat
kesehatan steril disposable use.