You are on page 1of 4

CHECKLIST PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH

Nama : NIM :
ASPEK YANG DINILAI
0
Definisi :
Suatu cara pengambilan darah vena yang diambil dari vena dalam
fossa cubiti, vena saphena magna / vena supervisial lain yang cukup besar
untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan representative dengan
menggunakan spuit.
Tujuan :
1.

Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi


syarat untuk dilakukan pemeriksaan

2.

Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan


darah (phlebotomy)

3.

Untuk menganalisa kandungan komponen darah, seperti : sel darah


merah, sel darah putih, angka leukosit dan trombosit. Darah vena juga
dapat digunakan untuk analisa gas darah jika darah arteri sulit diperoleh,
namun hanya berguna untuk menganalisa pH, PaCO2 dan Base Excess.

Indikasi dan kontra indikasi :


Indikasi :
Untuk mendapatkan spesimen darah yang tidak terkontaminasi, semua infus
-

perlu dimatikan sebelum mengambil spesimen darah.


Untuk membantu dalam menampung sampel berkualitas, klem semua lumen

kateter sebelum mendapatkan spesimen.


Untuk mengurangi resiko kontaminasi jalur sentral, dianjurkan untuk

menggunakan metode Vacutainer saat mendapatkan spesimen darah.


Bilasan heparin dapat direntang dari konsentrasi 10 m/ml sampai 100 m/ml.
Keamanan:
Gunakan spuit 10 ml untuk semua pembilasan dan heparin lock. Ini membantu

dalam mempertahankan spuit PSI dibawah kebanyakan anjuran pabrik.


Gunakan konsentrasi larutan heparin lock terendah. Ini memban tu mencegah

komplikasi perdarahan yang tidak diinginkan yang berkaitan dengan lumen


yng sering dipakai.

NILAI
1
2

A. Persiapan :
Alat :
Spuit 2 ml atau 3ml dengan jarum ukuran 22 atau 25 (untuk anak

anak) dan nomor 20 atau 21 untuk dewasa


Heparin
Yodium-povidin
Penutup jarum (gabus atau karet)
Torniquite
Kasa steril
Kapas alcohol
Plester dan gunting
Pengalas
Handuk kecil
Sarung tangan sekali pakai
Obat anestesi lokal jika dibutuhkan
Kertas label untuk nama
Bengkok

PASIEN
1.

Pilih responden yang akan diambil spesimen darahnya.

2.

Responden yang akan diambil spesimen darahnya berpuasa


selama 10-14 jam sebelumnya

3.

Ambil darah responden setelah persiapan selesai dilaksanakan

LINGKUNGAN
Pasang sampiran
Tahap pre interaksi
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
Tahap orientasi
1. Memberi salam , panggil klien dengan panggilan yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja
Cara Pengambilan Darah

Dekatkan alat
Posisikan pasien dengan nyaman
Memasang perlak dan pengalas

Memakai hand scoon jika diperlukan


Palpasi vena cubiti
Pengambilan darah sebelum dan setelah intervensi dilakukan pada

jam 9.00 12.00.


Bersihkan kulit diatas lokasi tusuk dengan alkohol 70% dan biarkan

sampai kering.
Lokasi penusukan harus bebas dari luka dan bekas luka/sikatrik.
Darah diambil dari vena mediana cubiti pada lipat siku.
Pasang ikatan pembendungan (Torniquet) pada lengan atas dan
responden diminta untuk mengepal dan membuka telapak tangan

berulang kali agar vena jelas terlihat.


Lokasi penusukan di desinfeksi dengan kapas alkoho 70% dengan
cara berputar dari dalam keluar.
Spuit disiapkan dengan memeriksa jarum dan penutupnya.
Hiperekstensikan pergelangan tangan klien di atas gulungan handuk
Raba kembali vena cubiti dan palpasi pulsasi yang paling keras dengan

menggunakan jari telunjuk dan jari tengah


Desinfeksi area yang akan dipungsi menggunakan yodium-povidin,

kemudian diusap dengan kapas alcohol


Berikan anestesi lokal jika perlu
Bilas spuit ukuran 3 ml dengan sedikit heparin 1000 U/ml dan kemudian
kosongkan spuit, biarkan heparin berada dalam jarum dan spuit

Setelah itu vena mediana cubiti ditusuk dengan posisi sudut 45

derajat dengan jarum menghadap keatas.


Darah dibiarkan mengalir kedalam jarum kemudian jarum diputar
menghadap kebawah. Agar aliran bebas responden diminta untuk
membuka kepalan tangannya, darah kemudian dihisap sebanyak 10

ml.
Torniquetdilepas, kemudian jarum ditarik dengan tetap menekan

lubang penusukan dengan kapas alkohol (agar tidak sakit).


Tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alkohol sampai

tidak keluar darah lagi.


Setelah itu bekas tusukan ditutup dengan plester.
Merapikan alat
Melepaskan hand scoon
Cuci tangan
Tahap terminasi

1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan


2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Evaluasi
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan .
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1= di kerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna
2= dikerjakan dengan sempurna

You might also like