Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110
Telp. (62 21) 3868201-06 Ext. 193, 197
Fax. (62 21) 3800188
iv
2006
KEPALA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
SUNARNO
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................iii
DAFTAR ISI...............................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1
A. Deskripsi Singkat ................................................. 1
B. Tujuan Pembelajaran ............................................ 2
C. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan.............. 2
BAB II KONSEPSI DASAR MEMBANGUN TIM
EFEKTIF ..................................................................... 4
A. Pengertian Tim Efektif ........................................ 4
B. Hakekat dan Ciri Organisasi Sebagai Tim ........... 8
C. Manfaat Membangun Tim yang Efektif ............. 10
D. Latihan................................................................ 13
E. Rangkuman......................................................... 14
F. Evaluasi .............................................................. 16
BAB III KERJASAMA DALAM MEMBANGUN TIM
EFEKTIF .................................................................. 17
A. Pengertian dan Unsur-Unsur Tim Yang
Dinamis.............................................................. 17
B. Manfaat Membangun Tim Dinamis ................... 18
C. Tahapan Perkembangan Tim.............................. 21
D. Membangun Rasa Kebersamaan Tim................. 22
E. Membangun Kebanggaan Tim ........................... 25
F. Latihan................................................................ 26
G. Rangkuman......................................................... 27
H. Evaluasi .............................................................. 27
BAB IV PEMECAHAN MASALAH SECARA WINWIN SOLUTION....................................................... 29
A. Pengertian dan Respon Terhadap Konflik.......... 29
B. Langkah-Langkah Penyelesaian Konflik .......... 34
C. Gaya Tanggapan Konflik ................................... 37
D. Latihan................................................................ 39
E. Rangkuman......................................................... 39
v
vi
vii
F. Evaluasi ..............................................................41
BAB VI PENUTUP.................................................................42
A. Evaluasi...............................................................42
B. Tindak Lanjut Pengembangan ............................43
DAFTAR PUSTAKA...............................................................44
PANDUAN BAGI FASILITATOR .........................................45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah unsur Aparatur Negara dan
Abdi Negara yang selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat
bangsa. Untuk itu maka seorang PNS perlu memiliki kompetensikompetensi yang disyaratkan agar mampu mengemban tugas
dan fungsinya dengan baik. Salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh PNS adalah kemampuan bekerja dalam suatu Tim.
Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam Diklat Prajabatan
Golongan I dan II diberikan muatan mata Diklat Membangun
Kerjasama TIM (TEAM BUILDING).
Mata Diklat ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi
Calon PNS dalam hal penerapan konsepsi Team Building secara
efektif dan efisien. Hal-hal yang dibahas meliputi: (1) Konsepsi
dasar membangun tim yang efektif dengan sub bahasan
Pengertian dan Manfaat Membangun Tim yang efektif
(Pengertian Tim yang efektif; Perbedaan kelompok dan Tim;
Hakikat dan ciri organisasi sebagai Tim; Manfaat membangun
Tim yang efektif. (2) Kerjasama Dalam Membangun Tim yang
efektif dengan sub bahasan meliputi: Pengertian dan unsur-unsur
Tim yang dinamis; Manfaat membangun Tim dinamis; Tahapan
perkembangan Tim; Membangun rasa kebersamaan Tim;
Membangun kebanggaan Tim. (3) Pemecahan Masalah Secara
Win-win Solution dengan sub bahasan meliputi: Pengertian dan
1
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah selesai proses pembelajaran peserta diharapkan
mampu menerapkan Konsep Team Building secara efektif
dan efisien dalam pelaksanaan Diklat .
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah selesai pembelajaran peserta dapat:
a. Menjelaskan Konsepsi Dasar Membangun Tim yang
efektif;
b. Mempraktikkan Kerjasama Dalam Membangun Tim
yang efektif;
c. Menjelaskan Teknik Pemecahan Masalah secara Win-win
Solution.
BAB II
KONSEPSI DASAR MEMBANGUN TIM
EFEKTIF
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah selesai pembelajaran peserta dapat menjelaskan
Konsepsi Dasar Membangun Tim Yang Efektif.
KELOMPOK?
Apabila
menerima
Diklat
yang
memadai
dalam
Tim Efektif
Kelompok
Anggota
memiliki
kontribusi
terhadap
keberhasilan
organisasi;
10
11
12
13
D. Latihan
Sebelum proses pembelajaran, Widyaiswara hendaknya
menekankan pada pendekatan andragogi dengan menekankan
pada metode simulasi dalam mata sajian ini. Dalam hal ini sangat
dimungkinkan Widyaiswara menjelaskan konsep pembelajaran
dengan pendekatan AKOSA yaitu Alami, Kemukakan, Olah,
Simpulkan dan Aplikasikan. Oleh karena itu dalam latihan ini
akan dipandu oleh widyaiswara.
Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Apabila jumlah peserta pelatihan lebih dari 40 (empat puluh)
orang maka pelaksanaan main peran dilakukan secara: single
roleplay, dimana hanya satu kelompok yang memainkan
peran di depan kelas, sedangkan kelompok yang lain menjadi
pengamat. Adapun obyek pengamatannya adalah seperti
yang terlampir dalam lembar kerja satu.
14
15
E. Rangkuman
Dalam organisasi moderen sangat dikenal adanya cara kerja
secara Tim, samakah Tim dengan kelompok ? Dari uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang jelas antara
Tim dengan kelompok. Kelompok adalah sekumpulan dua orang
atau lebih yang satu sama lain interaksi dalam mencapai tujuan
bersama. Sedangkan yang dimaksud dengan Tim adalah
kumpulan orang-orang yang tergabung dalam suatu kelompok
yang memiliki tujuan yang sama, anggotanya saling tergantung
antara yang satu dengan yang lain, dan bekerja dalam suasana
saling percaya, saling memotivasi dan apabila terdapat
permasalahan diselesaikan secara terbuka dengan pendekatan
win-win solutions.
Ada kecenderungan setiap individu lebih senang bekerja dalam
Tim yang efektif, mengingat lebih banyak manfaatnya dari pada
kelemahannya. Beberapa manfaat bekerja secara Tim antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Tujuan dan sasaran individu dan Tim akan tercapai secara
maksimal.
2. Tercipta rasa saling menghargai satu sama lain dan apabila
3.
4.
5.
6.
16
mengutarakan pendapatnya.
F. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan secara langsung dengan dipandu oleh
Widyaiswara, mengacu pada hal-hal sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan Kelompok?
2. Apakah kelompok sama dengan Tim?
3. Mengapa dalam organisasi perlu bekerja di dalam Tim?
4. Apakah manfaat bekerja dalam Tim?
5. Apakah ciri-ciri organisasi disebut sebagai suatu Tim?
BAB III
KERJASAMA DALAM MEMBANGUN
TIM EFEKTIF
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah selesai pembelajaran peserta dapat menerapkan kerjasama
dalam membangun Tim yang efektif
Dalam pokok bahasan ini Saudara akan dipandu untuk membahas
hal-hal yang berkaitan dengan (1) Pengertian dan Unsur-unsur Tim
Yang Dinamis, (2) Tahapan Perkembangan Tim, (3) Membangun
Rasa Kebersamaan Tim serta (4) Membangun Tim Yang Dinamis.
A. Pengertian
Dinamis
dan
Unsur-Unsur
Tim
Yang
Mengapa ada Tim yang mampu bertahan lama dan ada yang
tidak dapat bertahan lama? Apabila berbicara tentang Tim, maka
ada Tim yang dapat mencapai suatu prestasi yang tinggi, namun
juga ada yang hanya bertahan beberapa hari saja. Untuk itu maka
diperlukan suatu usaha maksimal akan mampu berperan sebaga
Tim yang dinamis. Tim Dinamis adalah Tim yang memiliki
kinerja yang sangat tinggi, Tim yang dapat memanfaatkan segala
energi yang ada dalam Tim tersebut untuk menghasilkan sesuatu.
Tim dinamis merupakan Tim yang penuh dengan rasa percaya
diri, Tim yang para anggotanya menyadari kekuatan dan
kelemahannya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
bersama.
17
18
19
20
8.
9.
10.
11.
12.
21
22
23
24
25
26
F. Latihan
1. Sebelum membahas Bab III Widyaiswara memandu peserta
Diklat dengan membagi peserta ke dalam 4 (empat)
kelompok, masing-masing kelompok mendapat tugas untuk
membuat rumah dengan media yang telah disediakan.
Sebelum melaksanakan kegiatan peserta diminta untuk
berdiskusi dalam menentukan strategi kerjasama;
2. Selama peserta bekerja, Widyaiswara mengamati perilaku
peserta sebagai bahan proses;
3. Setelah seluruh tugas selesai dilaksanakan pembahasan
sebagai berikut:
4. Mengapa kelompok A berhasil dan kelompok B kurang
berhasil?
5. Hal-hal apakah yang membuat Tim bisa berhasil?
6. Bagaimanakah peran anggota Tim agar Timnya berhasil?
7. Akhiri sesi ini dengan menggunakan ceramah seperti yang
tertuang di dalam Bab III.
27
G. Rangkuman
Dalam rangka menerapkan kerjasama dalam membangun sebuah Tim
yang dinamis perlu mengacu pada pengertian Tim dinamis. Tim
dinamis adalah Tim yang berkinerja tinggi,Tim yang memanfaatkan
energinya secara maksimal untuk menghasilkan sesuatu. Tim yang
penuh percaya diri, Tim yang saling tergantung satu sama lain.
Adapun unsur-unsur Tim yang dinamis antara lain adalah
menyatakan secara jelas misi dan tujuannya, beroperasi secara
kreatif, memfokuskan pada hasil, memperjelas peran dan tanggung
jawab, diorganisir secara baik, dibangun diatas kekuatan individu,
saling
mendukung
kepemimpinan
anggota
yang
lain,
mengembangkan iklim Tim, menyelesaikan ketidaksepakatan,
berkomunikasi secara terbuka, membuat keputusan secara obyektif,
mengevaluasi efektifitasnya sendiri. Untuk mencapai Tim yang
dinamis tentu saja mengacu pada perkembangan Tim dan perlunya
membangun rasa kebersamaan dan mampu menumbuhkan
kebanggaan Tim.
H. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan secara lisan dengan panduan sebagai berikut:
1 Bagikan sebuah kertas kecil kepada masing-masing peserta
Diklat dengan ukuran 15 x 20 cm
2 Berikan penugasan Tuliskan hal-hal apakah yang sudah Saudara
peroleh selama hari ini Waktu 5 menit.
3 Berikan kesempatan untuk mengerjakannya. Setelah selesai
peserta dikelompokan untuk menuliskannya dikertas HVS.
28
4
5
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH SECARA
WIN-WIN SOLUTION
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah selesai pembelajaran peserta dapat menjelaskan Teknik
pemecahan masalah secara win-win solution.
30
31
32
33
34
35
36
37
kelompok menyukai satu sama lain, tetapi yang utama adalah mampu
bekerja sama secara efektif.
Langkah 5:
Mendapatkan kesepakatan dan tanggung-jawab
untuk menemukan solusi.
Memaksakan kesepakatan akan berakibat fatal. Oleh karena itu
doronglah mereka untuk bekerjasama memecahkan permasalahan
secara jitu. Buatlah semua anggota Tim senang terhadap solusi yang
dihasilkan. Oleh karena itu solusi harus diusahakan secara bersamasama. Salah satu cara yang disarankan agar orang lain mau menerima
saran yang diajukan adalah memposisikan dirinya pada peran orang
lain, masing-masing anggota Tim mempresentasikan pandangan
orang lain.
Langkah 6: Menjadwal sesi tindak lanjut untuk mengkaji solusi.
Pemberian tanggung jawab untuk melaksanakan komitmen sangat
dihargai oleh anggota Tim. Mengkaji resolusi sangat diperlukan
untuk mengetahui tingkat keefektifan resolusi yang telah diberikan.
38
Oleh karena itu setiap anggota Tim dalam menghadapi suatu konflik
menurut Robert B. Maddux dalam bukunya Team Building
mengklasifikasikan ke dalam 5 (lima) gaya tanggapan seperti yang
tertuang dalam gaya tanggapan sebagai berikut: (buka hal.57, Tim
Building).
Sebelum membahas lebih lanjut tentang gaya tanggapan tersebut
silahkan saudara mengisi lembar kerja 5 (lima). Tandailah jawaban
saudara dan bandingkan dengan uraian berikut ini.
GAYA
Menghindar
CIRI PERILAKU
Tidak
mau
berkonfrontasi.
Mengabaikan atau melewatkan
pokok permasalahan. Menyangkal
bahwa hal tersebut merupakan
masalah.
Mengakomodasi
Menang/Kalah
Konfrontatif,
menuntut
dan
agresif. Harus menang dengan cara
apapun.
Kompromi
Mementingkan
penca
paian
sasaran utama semua pihak serta
memelihara
hubungan
baik.
Agresif namun kooperatif.
Penyelesaan
masalah (Kolaborasi
win-win)
ALASAN PENYESUAIAN
Perbedaan yang ada terlalu
kecil atau terlalu besar untuk
diselesaikan.
Usaha
penyelesaian
mungkin
mengakibatkan
rusaknya
hubungan atau menciptakan
masalah yang lebih kompleks.
Tidak sepadan jika mengambil
resiko yang akan merusak
hubungan dan menimbulkan
ketidakselarasan
secara
keseluruhan.
Yang kuat menang. Harus
membuktikan
superioritas.
Paling benar secara etis dan
profesi.
Tidak ada ide perorangan yang
sempurna. Seharusnya ada
lebih dari satu cara yang baik
dalam melakukan sesuatu.
Anda harus berkorban untuk
dapat menerima.
Ketika
pihak-pihak
yang
terlibat mau membicarakan
secara
tebuka
pokok
permasalahan, solusi yang
saling menguntungkan dapat
ditemukan tanpa satu pihak
pun dirugikan.
39
D. Latihan
Sebelum Saudara melanjutkan membaca pokok bahasan III
hendaknya Saudara menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh
Widyaiswara tentang pikiran dan perasaan dalam menghadapi
konflik. Untuk analisanya Saudara akan dipandu oleh Widyaiswara.
Dari hasil analisa inilah kita akan megetahui kecenderungan setiap
individu dalam menghadapi suatu konflik.
Lengkapi pertanyaan berikut:
1. Apabila saya mendengar kata Konflik, maka saya berpikir:
a.
b.
c.
d.
e.
2.
E. Rangkuman
Konflik terjadi pada setiap individu dan sulit dihindarkan.
Penanganan konflik secara dini akan membantu Tim dalam
40
41
F. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan secara lisan dengan dilakukan tanya jawab
dengan mengacu pada hal-hal sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan konflik?
2. Hal-hal apakah yang menjadi sumber konflik?
3. Apakah yang dimaksud dengan gaya tanggapan konflik?
4. Bagaimanakah langkah-langkah penyelesaian konflik ?
BAB VI
PENUTUP
A. Evaluasi
Dalam organisasi modern sangat dikenal adanya cara kerja secara
Tim. Apakah perbedaan antara Tim dengan Kelompok?
Kelompok adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang satu
sama lain interaksi dalam mencapai tujuan bersama. Sedangkan
yang dimaksud dengan Tim adalah kumpulan orang-orang yang
tergabung dalam suatu kelompok yang memiliki tujuan yang
sama, anggotanya saling tergantung antara yang satu dengan
yang lain, dan bekerja dalam suasana saling percaya, saling
memotivasi dan apabila terdapat permasalahan diselesaikan
secara terbuka dengan pendekatan win-win solutions.
43
42
DAFTAR PUSTAKA
Dendy Sugono, Berbahasa Indonesia Dengan Benar, Edisi Revisi, PT
Puspa Swara, Jakarta, 1999.
Jane Ballback dan Jan Slater, Membuka Potensi Karier, Seri
Pengembangan Diri, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta,
1999.
John Davis, Dkk, Successful Team Building, Alih Bahasa Kristiadi,
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997.
Juni Pranoto dan Wahyu Suprapti, Pengembangan Potensi Diri,
Modul SPAMA, Lembaga Administrasi Negara, 2000.
Management Action Guides, Mencapai kerjasama melalui Kerja
sama Tim, dialih bahasakan oleh Wandi S. Brata dan Pius M.
Sumaktoyo, PT.Gramedia, Jakarta,1995.
Modul Leadershiep Laboratory, Bahan Ajar Diklat SPAMA,
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Richard Y. Chang, Membangun Tim yang Dinamis, Seri Panduan
Praktis No: 8, PT. Gramedia, Jakarta, 1999.
Richard Y. Chang, Sukses melalui Kerja Sama TIM, Seri Panduan
Praktis, PT. Pustaka Binaman Presindo, PT. Gramedia, Jakarta,
1999.
Robert B. Maddux, Team Building, Terampil Membangun Tim
Handal, Edisi ke dua, Dialih Bahasakan oleh Kristiyabudi P.
Hananto, S.Psi.,M.M., PT. Erlangga, Surabaya, 2001.
PANDUAN FASILITATOR
DIKLAT PRAJABATAN
GOLONGAN I dan II
Mata Diklat
Membangun
Building)
Tim Penulis
Waktu sessi
( 9 Jam Pelajaran )
TIM
(Team
Kerjasama
46
Tujuan
Pembelajaran
Khusus (TPK)
Setelah mengikuti
mata Diklat ini
peserta dapat:
1. Mendemonstrasi
kan Strategi
kerjasama dalam
kelompok
2. Menerapkan
kerjasama dalam
membangun Tim
sesuai dengan
kaidah-kaidah
membangun tim
yang dinamis.
3. Menyelesaikan
masalah dengan
menggunakan
pendekatan winwin solutions.
Metode
Curah
pendapat,
Ceramah.
Tanya jawab,
diskusi
kelompok.
Kerja
Individual,
ceramah
singkat,
diskusi, tanya
jawab
Kerja
Individual,
ceramah
singkat,
diskusi, tanya
jawab
Media
OHT/OHP
LCD
Skenario
Kasus
Flip chart,
Marker dan
lakban.
Lembar
kerja 2 (self
assesment
Tugas
diskusi
(kasus)
Lembar
pengamat.
OHP/OHT
LCD
Flip Chart
dan marker
White board
Lembar
kerja 2 (self
assesment
Tugas
diskusi
(kasus)
Lembar
pengamat
OHP/OHT
LCD
Flip Chart
dan marker
White Board
Estimasi
Waktu
3 Jampel
47
3 Jampel
2. Tahapan Pembelajaran:
3 Jampel
METODE
BAHAN DAN
MEDIA
KET.
Ceramah, tanya
jawab,
kerja
individual
Instrumen
Ice
Breaking, LCD,
OHT dan OHP
Lihat lampiran
Pendahuluan:
1. Perkenalan (30 menit)
2. Ice Breaking (dapat memilih salah
satu alternatif yang ditulis dalam
lampiran 1)
3. Menjelaskan Tujuan pembelajaran
Umum dan Khusus.
4. Menjelaskan manfaat mempelajari
modul Membangun Kerja sama
Tim dan mengkaitkan dengan tugas
sebagai seorang Calon Pegawai
Negeri Sipil.
48
Penyajian Esensi Modul:
1. Strategi Kerjasama dalam
kelompok:
a. Menjelaskan Tujuan
pembelajaran Khusus.
b. Meminta mendiskusikan
dengan teman disampingnya
pengertian kelompok dan
mengapa kelompok
diperlukan?
c. Menampung jawaban peserta,
dan menuliskan di White
board.
d. Menjelaskan pengertian &
manfaat pembentukan
kelompok.
e. Membagi kelompok dan
Peran.
f. Membagikan kasus yang akan
dibahas (kasus disesuaikan
dengan kondisi yang sedang
hangat: misi pemilihan
presiden, korupsi, penerimaan
pegawai, pengangguran, dsb).
g. Mempresentasikan hasil
kelompok.
h. Memberikan kesempatan
pengamat menyampaikan
hasil.
i. Mengkaitkan dengan teori
perbedaan kelompok dan tim
serta tahapan pembentukan
kelompok.
j. Menjelaskan hakekat dan ciri
organisasi sebagai tim dan
manfaat membangun tim
yang efektif.
2. Menerapkan Kerjasama dalam
membangun Tim Dinamis:
a.
Memberi penugasan kepada
masing-masing pasangan
untuk mendiskusikan
tentang unsur-unsur tim
dinamis.
b. Mengamati peserta
berdiskusi.
c.
Memberikan kesempatan
Ceramah
BUZZ Group
OHT& OHP
LCD, White Board
dan marker.
3.
Diskusi
Kelompok,
Ceramah singkat
BUZZ Group,
Tanya jawab,
ceramah
Kasus, lembar
pengamatan
(lampiran 2 modul)
OHT dan OHP
LCD
White Board dan
marker.
Pertanyaan
penugasan,
OHT dan OHP
LCD
White Board dan
marker.
pada masing-masing
pasangan untuk
mengemukakan hasilnya.
d. Menjelaskan dengan
memberikan contoh-contoh
tentang tim yang dinamis.
e.
Widyaiswara menekankan
perlunya pengambilan
keputusan secara win-sin
solutions dalam mengatasi
konflik.
Pemecahan Masalah secara Winwin solution:
a.
Memberikan ilustrasi
pendek tentang perilaku
manusia dan tidak ada
seorangpun yang memiliki
perilaku yang sama.
Perbedaan tersebut
menyebab kan konflik;
b. Membagi peserta dalam lima
kelompok dan
mendiskusikan jawaban
pribadinya.
c.
Presentasi peserta Diklat dan
tanggapan peserta.
d. Menyimpulkan dan
menjelaskan teori tentang
hakekat konflik serta
sumber-sumber konflik serta
sebab-sebab konflik.
e.
Membagikan lembar kerja 2
(dua) menjelaskan dan
memberikan penugasan.
f.
Memberikan kesempatan
pada peserta untuk
menjawab secara jujur.
g. Menjelaskan cara
menganalisis.
h. Menjelaskan arti masingmasing gaya dan
bagaimanakah
penerapannya.
Penutup:
1. Memberikan tanyajawab mengacu
pada Tujuan Pembelajaran Umum.
49
Diskusi
kelompok,
Ceramah, Tanya
jawab
Lembar
pengamatan, OHT
dan OHP, LCD
White Board dan
marker.
Ceramah, tanya
jawab, kerja
individual, diskusi
kelompok,
presentasi.
Lembar kerja 4
(empat), Flip chart,
Marker, OHT/OHP
dan LCD.
Kerja Individual,
ceramah, tanya
jawab.
Lembar kerja 5
(lima), Lembar
analisis, OHT/ OHP,
LCD, White Board
dan marker.
50
2.
3.
c.
d.
e.
f.
51
52
2.
3.
4.
5.
53
pelanggan.
c. 80 orang personil belum berpengalaman dalam bidang
transportasi, latar belakang pendidikan tidak sesuai
dengan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
yang dibutuhkan.
d. Pelatihan yang sudah dilakukan Team Building dan
Pelayanan Prima, namun dalam merancang program
pelatihan belum mengacu pada Visi, Misi dan tujuan
organisasi serta belum dilakukannya analisis kebutuhan
pelatihan sebelumnya.
Belum adanya job deskripsi yang jelas bagi masing-masing
personil. Dampaknya adalah masih belum jelasnya tugas dan
wewenang masing-masing personil, sehingga dijumpai
konflik-konflik internal dan eksternal.
Belum adanya persamaan persepsi antara tenaga kerja yang
masih potensial dengan tenaga kerja angkatan tua (56 tahun
ke atas yang menduduki posisi direktur). Visi dan misi belum
dijabarkan dalam program kerja operasional.
Sistem Reward belum diterapkan secara optimal, hanya
mengandalkan sistem gaji dan transportasi. Sedangkan untuk
level Top Manager dan level Middle Manager ada
kompensasi bonus apabila perusahaan mengalami
keuntungan di atas 50%.
Information systems belum berjalan secara maksimal,
misalnya:
a. Belum dioperasionalkan sistem radio panggil secara
54
55
56
LEVEL MANAJER
Direktur Utama
KOMPETENSI IDEAL
Thinking Factor: Analisa, fleksibilitas, berpikir
kreatif dan inovatif serta mampu membuat
keputusan.
Leadership factor: Perencanaan, sharing
responsibity, change leadership.
Business factor: Enterpreneur spirit, Customer
Direktur Pemasaran
57
Keuangan
Tehnical Skill
Business factor: Enterpreneur spirit, Customer
and Market Fokus
Communication factor.
Motivation factor; information seeking, result
seeking.
Manager HRM
Thinking
Factor:
Analisa,
logis,
analitis
58
59
yang jelas di antara personil yang berada dalam organisasi. Hal ini
60
D. Referensi:
1. Gary Dessler, Human Resource Management, Prentice-Hall, Inc,
Florida International University, 2003.
2. Raymond A Noe, at all, Fundamentals of Human Resource
Management, MC Craw Hill, New York, 2004.