You are on page 1of 218

Muhammad Sulthoni

AZIMUTH
( Kedua )

AZIMUTH
Oleh: Mohammad Sulthoni
Cetakan pertama, Maret 2015
Penyunting: Thoni
Desain Sampul: Lebhus Bhumi
Self Publishing by ;
Kebun Percetakan and nulisbuku.com
Facebook; Lebhus Bhumi
Email; Lembah.airdaun@gmail.com
Telp; 0856-0651-6458

Daftar Isi :
Prolog

(05)

Maksud Dan Tujuan

(11)

Selamat Datang

(41)

Burung Di Dalam Sangkar

(47)

Sebelum Meminta Berakhir

(63)

Cinta

(111)

Memulai Yang Akhir

(127)

Azimuth

(155)

Pemimpin Bagi Tubuh mu Pribadi

(167)

Kisah Kasih Di UBHARA

(171)

Terbangun

(195)

Bayangan Cahaya

(203)

Prolog
Aku memilih untuk menjadi normal kembali
setelah ke gila an ku. Sangat di sayangkan memang,
karena ketika aku dalam kondisi tidak sadarkan diri
aku bisa menggunakan 99% otak ku untuk berkreasi.
Aku sangat kesusahan untuk hidup dalam ke adaan
sangat gendeng, tapi aku juga sulit untuk hidup
menjadi manusia biasa, maka aku sebut saja diri ku
manusia normal. Aku berjalan, aku makan, aku
duduk, aku tidur, aku bermalas-malasan, aku meletak
kan kepala ku di lutut, aku mengerutkan dahi, aku
diam dan menunjuk kan ekspresi bahwa aku masih
waras sebagai manusia.
Sudah hampir dua minggu aku berada di
Yogyakarta. Hidup ku masih saja tidak mengalami
perubahan, secara Emosional maupun secara
Intelektual, bahkan kemampuan Spritual ku sedikit
demi sedikit menghilang, itu sangat melegakan. Aku
tidak lagi berpikir bahwa aku hidup untuk diri ku
sendiri disini, aku tidak memiliki banyak kawan dan
tidak memiliki lawan, sangat datar. Setiap hari yang ku
lakukan adalah berada di depan computer, di saat aku
bosan berbincang, jika suntuk memandangi layarnya
aku melukis menggunakan crayon dan alat lukis se
adanya, saat jenuh aku menonton film dan mengikuti
alur ceritanya, kala lapar, aku makan hanya untuk
5

mengisi kembali energy ku dan setelah itu aku


kembali bingung untuk menceritakan apalagi yang
akan aku lakukan.
Kemarin aku bersepeda sendirian mengelilingi
sebagian kota Yogyakarta. Tujuan ku adalah mencari
gallery lukisan yang mau menerima karya ku, atau
mencari penerbit buku yang bersedia menerbitkan
karya ku. Hari-hari sebelumnya aku banyak berkutat
di depan layar monitor dan di depan wajah manusia
untuk mencari informasi mengenai dua tujuanku
tersebut. aku sedang kekurangan modal untuk hidup
di kota ini, bahkan uang di sakuku lebih sedikit isinya
dari pada uang jajan siswa TK. Kata bosan menunggu
dan sabar itu sangat lah berlainan jika di aplikasikan
pada dunia yang sangat nyata, aku bisa saja bersabar
untuk mendapatkan perhatian dari seniman atau
kolektor lukisan akan karya ku, aku juga bisa bersabar
untuk menunggu editor maupun penerbit membaca
dan menilai hasil tulisan ku, apakah layak atau tidak
untuk di terbitkan, tapi ketika berbicara tentang isi
perut dan keperluan mulut itu sangat mengesalkan.
Di dalam otak ku sangat penuh dengan Plan A,
Plan B, C, D dan seterusnya. Itu sangat menjemukan
bila aku hanya bisa berpikir. Lebih baik aku bekerja,
meskipun aku tidak mendapat bayaran, mendapat
penilaian, mendapat perhatian dan apapun hal itu.
6

Sangat menjemukan bagi ku terhimpit dalam


kenyataan seperti ini, sebab itu, lebih baik aku
berpikiran normal. Dari setiap sudut kehidupan itu lah
aku mendapat banyak pelajaran, kurikulum bagi diri
ku untuk memanfaatkan setiap aspek kekurangan ku
menjadi sebuah karya dan meliputinya dengan
kecemasan karena aku masih sangat lah muda, aku
masih pemula.
Bukan berarti aku meremehkan diri ku sendiri
sebagai modal ku mengemis pada dunia yang nyata.
Sangat sedikit orang yang bisa berpikir seperti diri ku,
maka dari itu aku harus bertahan, karena jika aku
tersesat dalam jurang kehidupan manusia yang
sekarang, maka orang lain yang berpikiran seperti ku
akan terjatuh semakin dalam ke dalam ke gila an
nya. Bukan berarti aku sedang ingin menolong
mereka, aku bahkan tidak mengenal mereka, lalu
siapa yang sedang aku bicara kan saat ini, maka baca
lah saja, apa topic yang sedang aku bicarakan dari
setiap sisi impian manusia.
Kadang saat aku terlalu lama berada di depan
computer atau terlalu serius untuk melukis, temanteman di kontrakan akan mengajak ku untuk
meninggalkan kegiatan ku itu. Lempong dan
Bonga yang paling sering mengingatkan ku agar aku
tidak terus sendirian dalam aktifitas ku, hati-hati
7

kesurupan, kemudian aku tertawa sendiri sembari


menjawab Inspirasi sedang mengalir di kepala ku,
tapi aku tidak bisa menolak ajakan mereka.
Aku sangat tertolong saat ini, saat aku memilih
tujuan ku menetap di Yogyakarta. Aku berterima kasih
pada para penghuni Kontrakan Kebun, tempat aku
menetap menaruh punggung ku, di kala kecapaian
setelah melintasi semua pemikiran manusia.
Terutama pada Catherine, si cantik nan energik,
kepada ibu nya juga, untuk istri nya Lempong, untuk
Dengen, Untuk Felex dan semua saudara ku di
GAPADRI.
Nantinya semua ucapan ini akan terucap
dengan sangat sempurna saat aku bisa bertahan
hidup lebih lama. Terasa sangat mengesalkan sekali
aku mengucapkan kata-kata ini, yang memperlihatkan
betapa aku sangat khawatir tentang kisah hidup ku
yang sangat datar tersebut. Manusia yang bermanfaat
adalah orang yang menantikan kematian nya se akan
ajalnya sudah di depan mata, hingga dia melakukan
banyak hal yang di impikan nya sebagai penutup kisah
hidupnya, itulah dasar pemikiran ku untuk terus
memiliki keyakinan yang aneh ini, sehingga nantinya
aku akan sangat siap jika sewaktu-waktu aku harus di
panggil untuk kembali.
8

Itu lah impian yang selalu menyertai ku dalam


hidup, semua telah aku serap dan aku cerna dengan
sempurna sebagai kebaikan bagi diri ku dan orang
lain. Setiap keburukan dan kejahatan nya juga tidak
pernah aku lupakan karena suatu hari aku harus
berbenah kembali untuk memperbaiki kehidupan
yang dulu pernah aku jalani, sehingga aku sudah
melupakan kata menyesal dan Khilaf. Aku sangat
sadar telah melakukan banyak hal untuk memperbaiki
diri ku sendiri dan sekitar ku, untuk memiliki
kemuliaan sebagai manusia yang bertingkah sebagai
manusia yang bebas dan tidak di bunuh impian nya
oleh mimpi masa depan yang sudah di gambarkan
dunia, aku sepenuhnya orang merdeka yang bebas
menentukan untuk apa tujuan hidupnya.
Aku mulai mendengarkan beberapa melody
dan suara yang merdu di sekitar ku, bunyi yang
membawa ku pada ingatan yang baru saja ku lalui,
hari kemarin, minggu kemarin, bulan kemarin, tahun
kemarin, sampai ingatan di saat aku di lahirkan di
dunia ini. Betapa perjalanan hidup ku telah di penuhi
dengan semua impian ku yang selalu berubah-ubah
tanpa henti, hingga akhirnya aku memilih untuk
tenggelam pada kenyataan yang beredar saat ini,
yaitu impian untuk menjadi orang yang bisa
memikirkan diri sendiri dan memikirkan orang lain
yang sedang tersesat di dalam pikiran nya sendiri.
9

Orang-orang seperti itu sangat lah banyak, mungkin di


antaranya adalah kalian yang sedang kehilangan arah
dan tujuan, yang kemudian memilih untuk membaca
buku sebagai pedoman untuk melanjutkan perjalanan
di dalam pemikiran anda. Apakah tepat dan tidak
tepat seluruh pemikiran ku ini bukan lah sebuah
pemilihan kata atau retorika, hanya saja sudah waktu
nya ber benah untuk menjadi manusia se utuhnya,
manusia yang tidak kehilangan arah.
Kemudian tulisan ini akan di penuhi paksaan
atas kebohongan ku sendiri, biarlah. Nantinya kalian
bisa menilai betapa banyak karya yang aku buat saat
ini di penuhi dengan kosa kata dan jalan cerita yang
berbeda, akan sangat berbanding terbalik dengan
buku yang sebelumnya. Kadang di saat aku mengetik
tulisan ini membuat aku terlampau berat kepala,
sudahlah.
Kita ikuti saja sampai akhir kata.

10

MAKSUD DAN TUJUAN


Apakah manusia yang berada di dalam sangkar akan
menjadi beringas setelah bebas?
Hari ini aku berada di Surabaya lagi, memikul
beban sebagai seorang manusia. Jika saja aku tidak
mengenal cinta, tiada zaman akan berubah, ini lah
masa ku. Manusia sekarang tiada yang memiliki
kesamaan, hanya saja satu kesamaan mereka,
mendambakan kehidupan yang berbahagia. Aku tiada
ingin, aku sangat berbeda, lagi pula apa bedanya jika
hanya bisa bercerita, setiap orang pasti memiliki
cerita. Yang baik, yang menarik, yang buruk, yang
menyedihkan, yang di karang, yang di penuhi
kebohongan, yang di penuhi imajinasi, yang sangat
rasional, yang membangkang, yang nyata, yang fiktif,
semua nya telah terpenuhi. Banyak deretan buku
yang bisa di baca, banyak sekali. Lalu apa yang
menjadi dasar ku untuk berbangga mengucapkan aku
berbeda? Karena aku yang menciptakan cerita,
pemilik kalimat dan bahasa. Sungguh sombong nian
aku, tapi jika aku berbohong maka tidak akan ada
manusia yang mengerti kejujuran, biarlah jika
nantinya aku akan terhukum akan kesombongan ku,
sebab lara yang ku tanggung tak akan pernah kalian
rasakan.
11

Lara. Apa lah artinya, aku masih hidup, aku


masih makan setiap hari, aku masih bisa tersenyum,
aku masih memiliki ekspresi. Lalu apa lagi yang aku
minta, yang meminta ku bukan diri ku sendiri, aku
tidak memiliki apa-apa di dunia ini. Tapi aku tidak
sendiri, masih bermilyar manusia yang hidup di masa
ku, terlampau banyak hingga aku menyebutnya
manusia sudah lengkap. Sekarang, tiada jua aku
mengiba. Tahu kah kalian betapa sengsara
mendengar ibu dan kakak berkeluh kesah tentang
tanggungan hutang yang menumpuk, tentang
kreditan mobil yang memaksa untuk di bayar kan,
tentang betapa rapuhnya seorang kepala keluarga
yang sakit-sakitan, benar-benar menjadi beban.
Beban apa? Aku sedang tidak memikul apa pun saat
ini, hanya saja kepala ku masih tertanam di batang
leher ku, badan ku masih ku rasa meskipun di
dalamnya sangat gusar, lalu lara yang seperti apa lagi?
Aku masih bisa mendengar anak kecil berbincang di
luar sana, suara nya juga terdengar jelas di telinga.
Lalu lara yang seperti apa? Apakah kalian juga
merasakan nya? Hidup yang sangat menjemukan
dengan kebahagiaan yang di buat-buat. Kebahagiaan
apalagi yang harus aku jelaskan? Tidak, setiap orang
pasti memiliki kebahagiaan nya masing-masing, aku
yang membiarkan nya memilih. Sebanyak apapun aku
berucap, sebanyak kata di samudra, aku harus
memulainya kembali setelah masa ku berakhir.
12

*****
Aku melukis, aku memperkenalkan diri ku
sebagai seniman, itu kenyataan nya, tapi aku tidak
puas, karena aku bukan lah apa-apa. Tetapi aku tidak
memiliki pekerjaan seperti kalian, aku tidak hidup
seperti kalian. Di saat manusia merongrong kasih
sayang dari uang saku, aku sangat yakin mereka akan
semakin kuat bertahan. Itulah kesuksesan doa
manusia yang meminta belas kasihan, itu lah manusia
yang kemudian hidup dengan kejayaan yang sangat
menggelikan, bagi ku. Sangat berbanding terbalik
ketika ingin ku lukiskan wajah yang bersedih, yang
berbahagia, karena akhirnya hanya akan menjadi
coretan Abstrak ku semata. Semua bermula dari akhir
kata. Iya. Aku ingin menjadi apa-apa saat ini, tapi hati
ku belum siap, karena masih terbebani, aku hanya
akan menjadi contoh yang buruk bagi sekitar ku.
Kemudian lari lah aku pada dunia ku yang
kesepian, aku hanya seorang lelaki yang telah memilih
mencintai satu wanita saat ini. Wanita itu telah
menjadi mimpi buruk ku yang indah, aku sengsara tapi
berbahagia, saat ini aku tidak mendapatkan cintanya.
Aku dan dia berbeda keyakinan, dan itu ternyata
sangat lah mendasar. Romeo dan Juliet, Laila dan
majnun dan masih banyak lagi kisah cinta seorang
anak manusia, ternyata yang ku rasa sangat lah
13

lumrah, biar saja. Aku sudah memilih. Jika ada yang


ingin menghilangkan perasaan ini, maka bunuhlah
kerendahan diri ku dan ke sombongan ku. Bukan
berarti aku sudah kehilangan akal waras, akal waras
yang mana yang kemudian membenarkan kata
pacaran di benak mereka. Aku sedang tidak berupaya
menyalahkan kata pacaran, ataupun sebaliknya,
tidak, aku hanya sedang berkata-kata, untuk
membatasi kalian untuk tidak merendahkan derajat
seorang wanita karena di buai cinta yang sedang di
coba-coba. Sangat menjengkelkan bagi ku jika sebuah
hubungan hanya sebuah permainan, karena aku
sudah berkali-kali mencoba-coba dengan cara kalian.
Maka ini adalah cara ku sendiri, untuk tidak memilih
kembali, toh aku juga tidak pernah berpikir hidup ku
akan lama berada di bumi, mungkin saja saat ini aku
terkena serangan jantung, mungkin saja besok aku
sudah tertabrak motor, maka dengan itu aku bisa
mengucapkan seluruh kata hati ku dengan jujur. Aku
mencintai mu, itu saja sudah cukup. Aku tidak akan
melukiskan wajah mu, karena wajah mu selalu ada,
aku tidak akan membenci mu atau apapun lah, aku
hanya ingin bertemu saja dengan dia, itu sudah cukup
bagi saya. Dia adalah purnama bagi ku di malam hari,
dia yang selalu bergelayut mesra di pikiran ku saat ini,
dia adalah hembusan angin yang mengisi kekosongan
paru-paru ku hingga kini, dia adalah permaisuri bagi
lelaki yang kelak akan dia pilih.
14

Lalu aku siapa? Aku sudah menolak kasih


sayang dari manusia, aku meminta untuk
menyesengsarakan kehidupan ku sendiri, aku sangat
yakin aku hanya anak manusia. Lalu untuk apa aku
berucap bahwa aku sedang sangat ingin di cintai oleh
dia. Apakah begitu besar rasa lara ketika cinta tak
terbalas, lalu siapa dia? Wanita itu hanya aku pilih,
semalam aku juga telah memilih untuk mengakhiri
perasaan ini, tapi lihat lah sendiri, betapa aku sudah
terpaku pada keheningan malam di saat dia mengisi
otak dan perasaan ku, yang sendiri.
Sebenarnya untuk apa aku berbicara, aku
sedang sendiri, aku sedang kesepian atau aku sedang
dalam apapun lah terserah kalian. Aku sedang
mengelabui perasaan ini, untuk kemudian aku
kembali mengucapkan bahwa berhentilah kalian
mengiba di saat kalian tidak bisa memaaf kan sesama
kalian, wahai manusia. Pertama maafkan lah diri mu
sendiri, kemudian maafkan lah orang lain, kemudian
cari lah orang yang bisa mengucapkan kata hati nya
dengan kejujuran dan lapang dada. Dan kalian akan di
sebut manusia.
Kalian masih manusia saat ini, manusiamanusia yang hidup di zaman akhir. Ah, lagi pula
kalian akan memahami atau tidak, itu lah kata-kata
15

yang sedang aku rangkai untuk memperjelas ucapan


saya. Nantinya.
Apa yang akan di mulai? kalimat ini sudah
habis malam ini, maka dengar kan saja syair ku yang
akan kau baca;
Diam lah wahai penghuni bumi
Dengar lah jiwa mu sebagai bukti
Cahaya api sudah berbisik perih
Sedang sembunyi
Dalam raga aku menyala
Aku diam kan kalian yang bekerja
Aku adalah hati
Dan engkau sudah bersaksi
Sembari kalian meminta dalam doa
Sedang aku mengabulkan nya
Maka berdoalah kembali
Aku turut berjanji
Kami adalah kamu
Kamu adalah aku
Kita tidak berpisah
Kita hanya berbeda raga
Kalian manusia
16

*****
Surabaya
Kota ini sudah membakar semua amarah ku,
hari ini. Besok aku tidak akan tahu lagi apa yang akan
terjadi, kemarin dan besok akan sama saja. Beberapa
jam lalu aku bersama ibu ku, melihat kaki nya yang
masih kuat untuk berjalan di bawah terik panas dan
gelombang. Gelora nya membakar semangat untuk
terus berjuang, terik lah lagi wahai matahari. Agar
manusia-manusia tahu, bahwa aku sebagai anaknya
telah berputus asa terlebih dahulu, aku yang
membutuhkan keputus asaan sebagai langkah
pertama ku, agar nantinya ketika aku berjalan aku
tidak perlu lagi memikirkan keputus asaan, biar
semangat saja yang mengiringi ku.
Pagi ini aku terbangun dengan rasa kantuk
yang sangat, aku memilih tertidur kembali setelah
membuka kunci pintu. Hingga kemudian cahaya
matahari membakar wajah ku, kemudian
membangunkan ku, seperti dulu, seperti saat ini. Aku
berharap hidup ku sudah berakhir, ternyata masih
belum, lalu tugas apalagi yang harus aku kerjakan?
Aku sudah bekerja mengetik banyak kosa kata, aku
sudah bekerja dengan berpikir menghindari realita,
aku juga sudah bekerja untuk terus tidak diam di kala
orang lain bekerja, lalu untuk apa semua nya ini?
17

Sudah sangat jelas aku tidak meminta imbalan


apapun, aku hanya ingin berguna, itu saja.
Aku ingin menuliskan cerita saat ini. Di
beberapa paragraph pertama aku memberikan
penjelasan tentang bapak yang sakit-sakitan. Iya, dia
sedang sakit saat ini, tapi hari-harinya selalu sehat,
lalu untuk apa aku berbicara beliau sakit-sakitan.
Sakit-sakitan dan sakit betulan, hanya itu yang ingin
aku jelaskan, lalu untuk apa di jelaskan jika nantinya
kata-kata ku akan di cela, karena tak tahu diri sebagai
anak yang manja, yang tidak mau bekerja sebagai
manusia biasa, yang di pagi hari berangkat sesampai
kantor minggat. Lalu biar lah saja, aku sudah
mengucapkan, aku sudah memilih untuk berputus asa
terlebih dahulu, karena sekarang aku sedang diam
menulis dan membaca, tidak kah juga sama dengan
anda? Aku yang menulis anda yang membaca,
symbiosis mutualisme, saling membutuhkan. Ini lah
pekerjaan manusia, saling memperhatikan, saling
melewatkan dan aku tidak memiliki musuh hingga aku
tiada, musuh itu apa?.
Semakin tidak karuan tata bahasa ku. Ini lah
yang terjadi ketika aku sudah terlalu banyak melihat
wajah manusia. Rumah ku di pinggir jalan, sangat
ramai, pastilah aku melihat wajah mereka, karena
mereka berseliweran tak karuan, hanya menimbulkan
18

kemacetan. Bagi ku bukan karena jalan raya yang


sedikit, tapi kendaraan nya terlalu banyak, hingga
debu sekarang sudah menjadi bagian penting di
dalam rongga pernapasan. Terus saja membeli
kendaraan, toh kalian juga sudah banyak uang, itu lah
kendaraan yang bermanfaat bagi kehidupan duniawi
kalian.
Kalian sudah tahu bukan, dua kota di
Indonesia sudah menjadi kota termacet di dunia. Itu
sebuah kebanggaan bagi ku, Indonesia sudah ranking
satu, dan kemudian akan di kenal dunia. Biar lah
seperti itu pandangan mereka, yang penting kita terus
berbenah, kita dan mereka sebenarnya juga sama
saja, coba sekarang kita yang menilai mereka, dengan
sudut pandang kita. Semisal, Hawai adalah tempat
termesum di dunia, atau Los Angels adalah tempat
paling baik untuk bermaksiat di alam semesta. Lalu
mana untung dan ruginya? Itu hanya sebuah penilaian
dari sudut pandang manusia yang tidak pernah
menikmati keburukan dan kebaikan masing-masing,
untuk apa malu toh manusia tetap akan menutupi
kemaluan nya masing-masing dan sungguh aneh jika
mereka mempertontonkan nya.
Semakin banyak kita menjual nafsu kita,
semakin kita akan terkenal. Itu lah yang terjadi
memang, pihak yang bersangkutan akan bisa
19

memperbudak orang lain dengan mudah. Semisal


contoh lagi, siapa yang akan di rugikan jika setiap hari
tidak menonton orang berciuman, pacaran dan
nonton film porno betulan? Silahkan angkat tangan
kalian jika kalian merasa di rugikan. Itu kah kebutuhan
mu terhadap dunia? lalu siapa yang tidak bisa hidup
dan merasa terasingkan apabila tidak pernah berjudi,
minum-minum dan berpesta? Angkat tangan kalian.
Itulah yang telah terjadi, pembodohan dan perbaikan
budaya secara sistemik, agar manusia bisa melihat
sudut pandang yang sama. Motor, mobil, elektronik,
kecanggihan, modernitas, dan apapun sudah. Itu
hanya lah produk manusia yang tujuan nya akan
kalian pikirkan sendiri, jika kalian memang tidak mau
berpikir tentang ketertinggalan yang terjadi, lalu
kenapa di bumi Nusantara ini harus ada yang
namanya kemacetan, siapa yang membuat? bukan
kah kalian manusia. Itu karena kalian hanya ingin enak
dan mudah, dan lihatlah betapa udara yang kau hirup
itu hanya berisi debu dan bahan kimia. Apa kalian
takut jika orang luar tidak mengirimi kalian film-film
yang berkualitas? Atau apakah kalian takut jika orangorang dalam akan menghabisi hutan-hutan dengan
beringas, tenang produk kita adalah kebenaran dan
kehancuran itu sendiri. Makan lah semua hiburan itu,
makan lah semua kemudahan itu, habiskan lah
sampai tidak tersisa di depan mata mu, yang ada
kalian akan rugi sendiri. Kasihan jika kalian akhirnya
20

menjadi hamba bagi budaya lain, dalam artian aku


sungguh mengasihani kalian karena kalian lupa akan
kebanggaan menjadi manusia itu sendiri, silahkan jika
kalian ingin mengejek atau mengasihani aku karena
kisah cinta ku atau tekanan hidup ku. Aku akan bilang
iya dan tidak, aku bilang iya karena aku menikmatinya,
dan aku bilang tidak karena kalian sudah ku beri
penjelasan, itu adalah siasat ku sendiri untuk memiliki
kerendahan yang bisa aku banggakan nantinya.
Lalu mau apa lagi kalian? Apakah masih ada
penjilat di antara mata kalian? Atau kah kalian sendiri
yang sudah menjadi penjilat di kehidupan yang kalian
miliki? Apa alasan kalian? Bertahan hidup kah?
Menikmati kah? Tekanan hidup kah? Silahkan, tiada
orang yang akan mencaci atau memuji, sembunyikan
lah itu dalam bentuk wajah mu yang paling bagus,
seakan kalian sudah di terangi jalan yang paling benar
dan kalian sudah sangat bersinar. Maka kemudian
urusan mu adalah dengan hati mu sendiri. Tiada kalian
akan bisa membayangkan balasan nya.
Jujur saja aku sungguh sangat berbahaya bagi
keyakinan dan sudut pandang kalian, karena aku tidak
pernah di bodohi untuk menjadi pengecut untuk
mengucapkan keadilan bagi hati ku sendiri. Aku tidak
membutuhkan semua yang kalian tawarkan, tapi akan
21

ku makan habis semua yang kalian suguhkan,


meskipun itu racun yang mematikan.
*****
Sekilas saja coba pahami apa yang sudah
kalian pertahankan saat ini, seluruh milik atas nama
mu, yang ada di dunia. Akan kah mereka semua ada di
dalam tubuh mu?
Sungguh sangat mudah keinginan dan
kebutuhan setiap orang itu berubah-ubah, sekarang
meminta, besok menolak, sekarang ingin kemarin
tidak di pikirkan. Jika saja semua keinginan itu
terjawab dan terkabulkan, maka lalai lah kalian. Bukan
berarti kalian akan lupa bersukur, atau ber sedekah.
Hanya saja engkau lalai karena hanya meminta dunia
yang sudah ada di depan mata dan tidak pernah
meminta dunia yang ada di balik mata.
*****
Hari Keberangkatan
Suara mesin cuci dan televisi memenuhi
indera pendengaran ku, ada juga suara pukulan dan
suara tangisan, itu sangat samar karena berada di
kejauhan. Aku sedang menunggu pakaian ku selesai di
giling di dalam mesin itu, aku sedang terduduk
kembali di layar monitor, mungkin beberapa dari
kalian menantikan ku menggunakan bahasa seperti ini
22

kembali, bahasa yang bisa di cerna dengan hangat di


dada kalian, aku sendiri pun sama. Hari ini aku akan
melakukan perjalanan panjang kembali menuju
Semarang dan Jakarta.
*****
Semarang, 15 Februari 2015
Pagi hari setelah hari valentine, hari kasih
sayang, aku tidak merayakan nya. Sekarang pukul
07:31, sudah satu jam aku berada di sini, di secretariat
Argajaladri, Pencinta Alam Univ. Sultan Agung, kalau
tidak salah, aku sedang malas mengecek kebenaran
nya. Aku sendirian disini, Tuan Rumah mungkin
sedang tertidur di dalam, ada dua pasang sandal. Air
memancar terus dari kran, nyamuk kecil beterbangan,
tempat nya asri dan tentram, ada suara burung,
beberapa anak pramuka sedang bersih-bersih dan
bernyanyi di belakang ku, dan aku disini bersama
kalian.
Sekarang kebiasaan ku memandangi kaca
sewaktu berada di dalam kendaraan mulai hilang,
tidak luntur, karena tidak ber bekas, ada maksud dan
tujuan. Aku berangkat dari Surabaya jam 1.00 malam,
di antar Kampret, dia Anggota Muda. Kepergian ku, ah
bukan, perjalanan ku saat ini sungguh biasa saja, tentu
kalian mendamba bahwa aku sedang bahagia karena
23

berada di kota semarang, kota yang dulu ku jelaskan


sebagai kota impian bagi ku, karena di kota ini wanita
itu tinggal. Yup, itu sangat benar, tapi aku sedang
biasa saja. Benar, aku berencana bertemu dia hari ini,
tapi aku tidak tahu apakah dia berencana menemui,
toh pesan dan telepon tetap dingin pada ku, tidak ada
bunyi dan tidak ada apa-apa, dia masih berada di
dalam kantung paling kecil di dalam ransel yang ku
bawa.
Sebelumnya aku mengucapkan selamat Ulang
Tahun dulu kepada Bang Gopar, seharusnya kemarin
aku mengucapkan nya. Baik lebih mudahnya begini
saja, hari ini, hari sabtu tanggal 14 februari 2015, di
tanggal itu lah dia di lahirkan, dan selamat bertambah
tua di tahun ke emasan anda. Maaf bahasa ku
terlampau formal.
Tanpa pikir panjang aku berangkat ke
Semarang, tempat ini dari dulu menjadi tujuan ku di
saat aku tidak memiliki harapan dan tujuan. Aku
cemburu pada ikan-ikan yang berenang di dalam
aliran sungai, di sini airnya jernih, aku cemburu pada
mereka karena hanya aku yang memperhatikan
mereka, sedang mengapa aku harus di perhatikan
terus di usia yang sudah dewasa? Ini memang sedikit
seperti sebuah keluh kesah, tapi tujuan keluh kesah
ku ini bukan aku tunjukan kepada manusia, sanak
24

saudara, keluarga, sahabat, teman ataupun lain nya,


bukan untuk manusia. Lihat saja bagaimana aku
begitu egois membawa kan peran seorang anak kecil
yang selalu di manja namun meminta di bebaskan,
apakah aku kurang mendramatisirnya, seperti nya
kurang, bukan itu tujuan nya.
Aku tidak akan menjelaskan sedetail buku
pertama ku tentang maksud dan tujuan ku mengetik
buku ini, buku ini akan sangat membawa anda pada
dunia ku yang berbeda, sudut pandang di luar
manusia. Bab ini hanya menjelaskan dan
menyambungkan kalimat yang dulu terhenti dan
kemudian menjahit nya kembali dengan tambal sulam
yang begitu banyak, penyajian nya pun sungguh
sangat tidak nyaman untuk di baca, lebih baik anda
memilih berhenti saja, karena kalian manusia.
*****
Tidak ada bedanya bagi mu, mengapa kamu
belum menutup buku mu, maka bagi mu karunia ku.
Sebentar, akan aku cerna dahulu apakah arti kata
karunia yang tiba-tiba muncul di dalam selipan
kalimat terakhir tersebut, darimana asalnya tiba-tiba
aku menuliskan karunia yang akan ku bagikan pada
kalian yang memilih untuk meneruskan membaca
arah dan tujuan ku yang bahkan tidak aku berikan
bayangan nya. Lantas apakah kata-kata ini akan
25

menjelaskan bahwa nantinya anda akan menjadi se


orang yang menerima karunia, sebentar, siapa kah
saya berani berkata seperti itu pada anda?
Anda telah melupakan saya, anda ternyata
hanya menikmati jalan cerita di buku ku yang
sebelumnya, padahal jalan cerita itu hanya bentuk
pengalihan ku pada dunia ku agar anda tertipu,
sepertinya tidak semua dari kalian mengerti. Baik,
masih ingat bagaimana aku dulu menjelaskan kepada
diri ku sendiri? Itu lah arti pesan pribadi bagi hati ini.
*****
Aku sungguh meminta maaf jika kemudian
anda tidak menemukan kata dan tata bahasa yang
sama di jalan pemikiran ini, setiap manusia
membutuhkan perubahan, dan sudah waktunya bagi
ku mengubah jalan pemikiran ku kembali, karena aku
sudah bosan dengan hari yang kemarin, meskipun
jalan cerita hari kemarin begitu seru dan
mendebarkan. Bukan karena aku malas menceritakan
nya, hanya saja maksud dan tujuan nya telah berbeda,
semua kata, semua kalimat, semua bahasa akan
mengecam diri ku jika lau aku masih menjadi pribadi
yang sama dari hari kemarin, dari enam bulan yang
ceroboh ku jalani.

26

Enam bulan itu adalah masa kebangkitan ku


dan dalam dua hari aku merobohkan nya dengan
bersuka hati. Bermula sejak kejadian pemukulan yang
ku ceritakan dahulu, hingga akhirnya wanita itu sudah
kehilangan perasaan dan bahkan tidak akan mengenal
aku kembali. Itu sebuah kecerobohan yang sangat
terbukti ampuh mengubah ku menjadi seseorang
yang baru kembali, kecerobohan karena telah jujur
mengakui bahwa aku hanya lah manusia yang
mempunyai jalan pemikiran yang selalu di temani
kebosanan.
Bagi ku yang masih hidup ini, tidak ada
kebenaran dan kesalahan yang sudah ku jalani, semua
yang ku jalani hanya hutang yang harus di bayarkan
sekarang untuk terus berlaku menjadi beban di hati.
Beban di hati itu adalah janji pada diri ku untuk
menyelesaikan semua masalah yang ku buat hingga
nanti terlepas sebelum mati, maka aku meminta maaf
jika hutang harta ku belum terbayarkan lunas, itu pun
jika terjadi.
Semua nya berawal dari kegegabahan ku
untuk memilih terlalu cepat, memikul terlalu berat,
dan semua itu tidak lah tepat. Tidak apalah toh
semuanya tidak lah meleset dari yang ku rencanakan,
banyak sekali bukti yang akan kalian lihat. Sembari
lalu, pagi ini membuat ku suntuk untuk tidak
27

melakukan apapun, bolehkah aku bertanya pada


kalian semua? Apakah di antara kalian ada yang tidak
pernah terhibur oleh kicauan burung yang bernyanyi
indah di atas anda, dan kemudian anda mencoba
mencari asal suara itu, dan ketika anda melihatnya,
burung-burung itu sedang bebas menari dengan riang
di antara ranting dedaunan. Atau adakah di antara
kalian masih sibuk dengan mencuci mobil di pagi hari
dengan suara music yang menghentak-hentak dan
mendayu-dayu. Ataukah ada di antara kalian yang
masih tertidur di pagi hari minggu, dan melupakan
bahwa pagi hari itu begitu indah dengan sinar mentari
yang menyegarkan mata, ataukah masih ada di antara
kalian yang masih tidak mengerti apa yang sedang aku
jelaskan? Ternyata pertanyaan ini yang sedang anda
tunggu jawaban nya.
Di kala aku berjalan di antara ilalang di Gunung
Semeru, ini adalah pendakian pertama ku disana.
Yang ku belai pertama kali adalah rerumputan, nafas
ku saat itu tersengal tanda aku sangat kelelahan.
Bukan main, bukan karena pemandangan Ranu
kumbolo yang begitu cantik, bukan, tapi yang
menerima kehadiran ku pertama kali disana adalah
belaian rerumputan, mereka yang menyambut
kedatangan ku. Ranu kumbolo hanya lah
pemandangan bagi mata ku, tapi rerumputan yang
aku rasa di kedua betis ku adalah perasaan yang
28

sesungguhnya. Seperti itu lah yang aku rasakan ketika


bersama alam, rasa itu lah yang timbul di saat aku
bersama tumbuh-tumbuhan, perasaan yang sangat
lembut, tiada aku ingin mengacaukan semua ini demi
kepentingan pribadi ku.
Dari hari kehari, ku bawa lamunan ini sendiri
untuk ku bagi kan kepada mereka yang hatinya di
penuhi hasrat untuk memenuhi nafsu, yang hati nya
di penuhi angan untuk memuaskan keserakahan nya
terhadap dunia, maka sebut saja semua yang aku
sajikan ini sebagai pesan dari hati bumi. Lihat lah air
yang tidak menggenang di daratan, disana kejernihan
terlihat begitu menyegarkan, dan lihat lah perbedaan
nya dengan air yang kau alirkan dari rumah dan
pabrik-pabrik mu, bukan kah itu air yang sangat
merugikan bagi kelanjutan hidup mu? Mungkin
sekarang kalian sedang mencari cara untuk
memurnikan air itu kembali, tapi air tercemar
tetaplah tercemar. Tidak begitu banyak yang ingin
mengerti suara ringkih dari kesusahan alam yang
berjuta kali kau tindas sejak kalian mengenal
Teknologi, yang kau puja sebagai kemajuan jaman.
Cara berpikir ku memang terlampau kuno bagi kalian,
dan itu memang akan aku pertahankan tanpa henti,
semua kerusakan ini telah memanggil kehadiran ku
sebagai anak bumi pertiwi, biarlah bila tidak akan ada
29

yang mendukung ku atau malah menghujat ku, toh


kalian nantinya akan rugi sendiri.
Kearifan alam adalah di saat anda mengenal
apa yang sudah kalian hirup, apa yang sedang kau
rasakan, ini semua untuk kemajuan negeri, menjadi
negeri makmur kembali setelah kehancuran yang
kalian buat sendiri.
*****
Orang di sepanjang garis katulistiwa itu bukan
orang rendahan, bukan orang yang akan terus terbuai
sebuah pekerjaan yang membuat mereka melupakan
tanah air nya. Jika sekarang system pemerintahan nya
tidak berpihak pada kaum muda, maka tahun-tahun
besok akan menjadi milik kita. Ini adalah maksud dan
tujuan ku yang ke dua, membakar semangat kaum
muda untuk memperjuangkan hak dan harga dirinya
sebagai sebuah bangsa, selagi bisa dan selagi waktu
membelit saya, maka saya akan keluar dari
keterikatan ini. Belenggu yang mencekik, itu sedikit
aku lebih-lebihkan.
Orang tua sekarang melupakan pendidikan
yang sangat penting, yaitu mempersiapkan anak
bangsa yang siap untuk merawat. Malah sebaliknya,
mempersiapkan anak muda yang di peruntukkan
30

untuk bekerja sesuai ke inginan kalian. Bagaimana


bangsa ini akan maju, aku sendiri tidak tahu, yang
penting satu hal saat ini, ber mulut besar terlebih
dahulu. Kepala yang besar tidak mungkin memiliki
mulut yang kecil, itu sangat lucu.
Cukup bersemangatnya, waktunya berbagi
rasa. Semenjak aku di sebut remaja, yang di cekoki di
kepala ku adalah wanita, game, nongkrong dan
realita. Semua itu sangat membuat ku tidak
berkembang dan malah menjadi orang yang selalu
menghujat diri sendiri. Bagaimana bisa orang yang
telah bersenang-senang dengan pacar nya kemudian
bisa menyesal? Iya aku sangat menyesal karena dari
pacaran aku harus menjadi dewasa terlebih dahulu
padahal belum waktunya bagi ku untuk memikirkan
sebuah hubungan antara aku dan wanita, itu
penyesalan ku yang dahulu, namun sekarang itu
semua sudah berubah, meski sedikit terlambat.
Di kala senggangku yang jumlahnya
berlebihan. Aku hanya mengisi nya dengan permainan
yang bisa aku dapatkan dengan mudah, karena
handphone dan laptop sudah banyak menyediakan
nya, permainan itu sangat mengasik kan, untuk
mengisi seluruh waktu ku yang kebanyakan senggang,
karena terlampau sedikit otak ku untuk berkembang,
tidak perlu belajar jika aku sedang bermain game
31

seharian, setiap aku membuka mata, setiap paketan


data melimpah ruah, maka hari-hari tanpa game akan
membuat ku sengsara, itu sangat menyenangkan
bukan?
Dan begitu lah hari-hari ku sebagai seorang
remaja, seorang remaja yang sudah meminta di
lupakan karena tugas sudah menumpuk, pekerjaan
hanya membuat emosi di kantor, maka pelarian bagi
ku hanya lah permainan dari pada nongkrong ga jelas
di luar, nanti aku akan bertemu dengan orang-orang
baru dan orang-orang lama, nanti aku akan
mendapatkan kesempatan yang belum jelas
bentuknya, tidak, permainan itu lebih menyenangkan
daripada aku menghadapi kenyataan yang ada. Biar
yang mau saja yang menghadapi nya, aku lebih baik
santai saja, meski aku bergerak, yang ada hanya lah
bangsa ini tetap begini saja, tidak akan ada yang
berubah, lebih baik aku bermain saja, karena toh
semua memang sudah melimpah ruah, dan begitulah
yang terjadi dan aku sangat menikmatinya, lalu untuk
apa aku ada?
Sebagai seorang yang sudah muak dan selesai
belajar, terlampau telat aku mendapat pelajaran
hidup yang bisa membanggakan, lebih baik aku
berteman dengan orang-orang yang bisa membuat ku
tertawa terbahak-bahak sambil menyindir keadaan.
32

Kadang kami bekerja delapan jam sehari, dan itu lah


yang kami lakukan, kami saling menjaga sesama
teman, kami mengadu dengan lawan, lalu kami
pulang kembali melepas semua beban, lalu mimpi
indah di kamar. Kami menjadi seorang yang belum
sempat bertunas hijau di kala kami hanya mendapat
kegersangan, sedang musim sudah hujan. Aku
menjadi saksi bagi manusia-manusia muda yang ter
abaikan karena kami hanya mampu bersuara di
kenyataan, kami hanya menjadi pelengkap yang tak
pernah terungkap di antara kalian.
Kami sudah bosan menerima kenyataan yang
sangat pahit, yang kami minum hanya lah ke asaman
dunia, sedang yang tua hanya bisa memarahi dan
menghujat kita, lalu kapan kita akan menjadi penerus
bangsa jika yang di lakukan yang tua hanya
memperhatikan kenakalan kita, mengarahkan kita
untuk menjadi manusia yang benar dan tidak melihat
apa dasar yang ada di dalam jiwa remaja. Tidak, kami
tidak mencari kebebasan yang kalian khawatirkan,
tapi semakin kalian khawatir terhadap kami, maka
nilai kami akan terus buruk di mata kalian. Apakah ada
yang salah dan yang benar sekarang ini? Ini bukan
sebuah kata Tanya, ini hanya sebuah bubuhan majas
retorika bagi kalian yang suka terhadap pertanyaan
yang benar dan pertanyaan yang salah.
33

Sebagai sebuah mesin pencetak ijazah.


Sekolah telah membimbing pelajaran yang kami
terima ke arah kemerosotan harga diri, otak kami
kebanyakan tidak seperti otak B.J. Habibie, bisa
menjawab semua rumus dan menyelesaikan nya
dengan tepat sesuai dengan yang di inginkan oleh
guru dan kurikulum pelajaran, tapi apa guna nya jika
lowongan pekerjaan nantinya tidak akan memberikan
kami kesempatan untuk mengaplikasikan kehebatan
otak kami, karena toh nantinya kami hanya akan
menjadi kuli yang bersertifikat agar bisa di sebut
karyawan yang berprestasi dan memiliki gaji tinggi,
semua hal yang kami peroleh adalah ke untungan dan
kerugian bagi diri sendiri, karena kami tidak bisa
memilih menjadi orang yang berada di antara kalian
jika kami masih tetap Bengal terhadap perubahan
jaman yang tidak lah sesuai dengan asas di jiwa ini.
Asas sebagai anak Nusantara yang bebas dan
sedang bersemangat mencari jati diri di antara
kelompok yang kami singgahi, yang kami nikmati
pergaulan nya. Di sana lah kami belajar untuk
bertahan hidup, di sana lah kemudian kami di tempa
untuk kuat menjadi seorang manusia, manusia yang
saling menutupi kekurangan nya dengan kelebihan
yang kami punya. Maka jawaban dan harapan yang
kalian pertaruhkan, akan kami suguhkan dengan
kebanggaan karena kami telah kalian didik dari
34

kemerosotan harga diri di mata dunia. Kami anak


bangsa yang sudah terbukti mampu membawa
kedamaian di antara kalian, semakin kalian tidak
percaya terhadap kami dan malah mengagungagungkan uang, maka kalian tidak akan mendapatkan
kenikmatan hidup yang sedang kami perjuangkan,
malah kalian hanya akan mendapat perlawanan dari
kami dengan cara yang sangat menyakitkan, karena
kami hanya mampu memandang rendah kalian meski
kalian memiliki jabatan yang sangat tinggi di
pekerjaan, karena kami anak kalian.
Itu lah ke adilan yang di bawa oleh jiwa kami,
ke adilan agar orang tua dan orang dewasa tidak
hanya memandang tinggi derajat manusia dari
pekerjaan yang kami terima, tidak ada lapang dada,
yang ada hanya saling memandang wajah dan
memandang isi dompetnya berapa. Kemudian semua
itu tidak akan berguna semua nya, karena ini hanya
dunia yang sudah terlampau munafik di dalam nya.
Tidak ada ikatan yang membuat orang tua yakin
terhadap pilihan anak nya, tidak ada apapun di dunia
ini yang membuat se orang manusia bangga akan jati
dirinya, karena patokan yang kalian jadikan sebagai
dasar adalah penilaian orang lain dan penggambaran
imajinasi yang di suguhkan media, itu semua hanya
kebohongan yang sangat membutakan mata kalian
untuk mengerti kenapa manusia itu di lahirkan
35

sendiri-sendiri, namun di kala sudah dewasa tidak


mampu untuk berdiri sendiri. Karena yang
membimbing kalian hanya lah mimpi orang lain dan
bukan mimpi diri sendiri.
Lebih baik aku tidak memiliki tempat tinggal di
bumi ini, lebih baik aku menjadi sampah yang
berserakan di antara kalian, toh akhir nya kalian
menganggap semua yang ku lakukan tidak ada guna
nya, karena aku tidak bisa menghasilkan uang, dan
aku bukan lah manusia yang berpandangan seperti
kalian, aku sedang tidak bersembunyi di antara kata
kami, karena kami itu adalah diri ku sendiri.
Maka maksud dan tujuan yang sudah aku
tawarkan kepada kalian adalah bentuk penyadaran
kalian bahwa kalian sudah di bodohi dunia yang
sekarang kalian perjuangkan, yaitu dunia yang tanpa
uang kalian tidak bisa makan, tanpa kekayaan kalian
akan menjadi manusia yang tidak memiliki kekuasaan,
lalu untuk apa kalian memiliki tubuh manusia mu
sendiri?
Buka lah mata mu untuk tidak menilai orang
itu harus sama, harus memiliki mobil, kendaraan
motor, alat elektronika, dan apapun yang tidak
pernah di butuhkan untuk hidup di dunia. Jika
kebutuhan mu adalah bekerja, silahkan bekerja,
36

namun jika kebutuhan mu adalah uang dan semua


bentuk kenikmatan nya, maka lahap lah kebodohan
mu sendiri yang aku selipkan di antara nya kata maki,
karena tidak ada satu pun di antara kalian yang
mengerti kenikmatan hakiki adalah mendengarkan
kata hati dan kerendahan diri terhadap ilahi.
Maka penjabaran bagi mu akan sangat
berbelit-belit, dan kalian akan meminta semua ini
untuk ku jelaskan dengan kata yang lebih sederhana
peruntukan nya, tapi semua itu untuk apa? Apakah
kalian sudah siap untuk sadar diri? Tidak detik ini,
tidak jam ini, tidak hari ini, tidak minggu ini, tidak.
Kalian sudah memberikan syarat pada hati mu dan
akal pikiran mu, syarat yang akan memberatkan
pilihan mu terhadap jalan pilihan yang sesungguhnya
sudah di tawarkan semenjak engkau menangis di hari
pertama engkau di lahirkan, yaitu kau tidak akan
mendapatkan kenikmatan dan keburukan sebelum
engkau mengenal apa tujuan mu yang sebenarnya
hidup di dunia yang menakutkan ini. Karena aku
sudah meminta kepada kalian untuk sadar diri, maka
sadari lah bahwa kenikmatan dan keburukan dunia itu
hanya kebohongan belaka, dunia yang ku maksud
adalah dunia mu yang sekarang, yang engkau puja
kehebatan nya, dunia yang peruntukan kehidupan
nya sudah di siapkan kebutuhan nya dengan mudah di
antara kehidupan kalian, itu lah dunia di kota-kota
37

kalian, dunia yang kalian agungkan, tapi semua itu


apakah akan berguna kelak ketika kalian di
binasahkan? Itu lah bentuk yang sangat menjijikan
bagi ku, maka aku rangkai semua sampah itu menjadi
kebaikan bagi diri ku sendiri saat ini, bagi diri kalian,
bagi semua keyakinan bahwasan nya kebutuhan yang
sesungguhnya adalah makan, dan makan tidak
memerlukan uang, tapi menggunakan tangan.
*****
Pamulang
Ini adalah pagi hari di Pamulang, 19 Februari
2015, semua catatan yang aku sajikan kepada kalian,
adalah bentuk emosi dari perut ku yang belum makan.
Itu adalah kejujuran yang aku tawarkan saat ini,
apakah lantas kalian akan amarah karena menjadi
objek kemarahan ku dan menjadi subjek bagi dasardasar yang aku umpatkan, semua kata hanya
penjabaran bagi kediaman ku yang sangat ku
banggakan. Karena tidak ka nada yang memuji
maupun menghina, karena kemudian kalian hanya
akan diam saja, saling menertawai diri sendiri, dan
kemudian kalian akan mengerti bahwasan nya semua
kata ini aku rangkai dengan kerendahan diri yang
sungguh aku sesalkan telah keluar di pagi hari yang
seharusnya ku lalui dengan meminum kopi dan
38

membaca Koran di teras rumah yang tenang keadaan


nya, malah sebaliknya.
Sebaiknya aku hentikan Bab ini sebelum
semua amarah aku tuang di atas nya, lebih baik aku
bersabar dengan mendengarkan lagu dan kemudian
mencari tumbuhan dan burung-burung yang
beterbangan di antara kesunyian pagi hari, itu sebuah
kenikmatan yang sangat aku ingin kan saat ini. Aku
ingin berbenah sebelum aku menemukan kesusahan
hidup yang tidak bisa aku tolak ke adaan nya, yaitu
hidup di dunia.
*****

39

40

SELAMAT DATANG

Sudah waktunya kita memulai bekerja kembali


menggunakan ibu jari, sudah cukup lama aku
merindukan hal ini, di kala senggang aku mengisinya
dengan menuliskan kata-kata yang singgah di kepala
dan kemudian meresapinya sebagai perasaan di jiwa.
Lalu siapa yang mengajarkan saya untuk
mengucapkan semua kejujuran kata, tidak ada.
Memang tak mungkin sekarang aku mengajak kalian
untuk mengenal kembali siapa diri ini, pasti ada di
antara
kalian
yang
menginginkan
untuk
menghancurkan cara berpikir orang yang tidak
sepaham dan satu pandangan tentang arti kemajuan
zaman, masa sekarang. Pencibiran dan penolakan
adalah hal yang sangat lumrah saat ini, lagi pula siapa
diri ini di hadapan pemikiran kalian, kami hanya lah
suara hati yang tidak pernah di dengar manusia dan
penguasa yang ada sekarang.
Untuk apa pula kami bersakit hati pada pemilik
kekuasaan yang sudah tidak bisa mengenal keburukan
dan kebodohan nya, siapa anda berani-berani nya
membaca pemikiran yang aku jual dengan harga yang
sangat murah. Aku dan anda akan sama saja, kita
hanya kenyataan yang tersisih di dunia karena
kebodohan penguasa yang tidak pernah memandang
dan mengerti, apalagi mengenal arti kemanusiaan
41

yang
sebenarnya,
menjemukan bagi ku.

perspektif

yang

sangat

Kalian sungguh sangat mengesalkan, karena


hanya menjadi budak bagi keyakinan dan harga diri
mu, kalian bukan lah siapa-siapa bagi kemelut yang
menghantui mu saat ini, siapa kau bagi diri mu? Kau
hanya seorang yang tidak berguna dan di elu-elukan
sebagai pemimpin yang berbijaksana, sedang akhir
dari hari-hari mu sudah sangat menanti, dan kau
masih ragu untuk bertindak, sudahlah tidak ada di
antara kami dan kalian yang mengenal jati diri masingmasing saat ini, hari besok akan sangat berbeda dari
hari sekarang. Dan semua surat kabar yang ada hanya
akan meyakinkan mu bahwa dunia sangat berarti bagi
keputusan mu yang mementingkan duniawi sebagai
tujuan.
Tidak akan ada pesan lagi bagi mu untuk
mengejar mimpi sebagai manusia yang saling
mengenal ketika bertatap muka di jalan dan
tersenyum bahagia ketika mendengar kabar bahwa
tetangga mu sudah kembali berbahagia, sudah tidak
ada lagi tangan yang saling menggenggam untuk
saling berjuang demi lingkungan yang lebih baik, yang
ada hanya berfoto ria untuk menunjuk kan bahwa
engkau turut bekerja memperhatikan lingkungan
yang sudah hancur berantakan. Sudah tidak ada
pemimpin di antara kalian, karena kalian lupa bahwa
42

pemimpin itu adalah diri mu sendiri, diri ku sendiri,


dan pemimpin itu adalah tubuh manusia ini.
Pikirkan lah kembali kenapa engkau hadir di
dunia ini, jika engkau hanya ingin memperbudak
orang lain dan orang lain itu mau di perbudak, ya
sudah, lebih baik bakar saja buku yang sedang anda
baca. Manusia itu sama derajatnya di depan yang
maha kuasa, upah bukan lah harga diri mu, nominal
harga bukan lah bayaran mu, lalu untuk apa kau
bersusah payah untuk kejayaan yang tidak akan
pernah kau tunggangi kendaraan nya, kau hanya akan
menjadi penonton bagi orang yang tidak bekerja
sekeras diri mu yang bersusah payah, engkau hanya
seorang budak yang akan melihat seorang pengusaha
yang sukses datang dengan mobil mewah nya, dan
engkau sangat menyadari bahwa dari hasil jerih payah
mu lah mereka menikmati kehidupan dunia.
Dan kemudian engkau akan cemburu dengan
sangat dan meminta ke adilan pada pemerintah,
tidak, itu bukan jalan yang akan kau tempuh, dunia
sekarang sudah damai, sudah tidak ada peperangan
yang dahsyat di antara kalian, yang ada hanya
scenario dunia agar semua akal pikiran manusia
seimbang. Lalu aku harus seperti apa untuk
memperjuangkan kehidupan yang layak agar sama
rata, maka pikirkanlah bahwa kehidupan dunia itu
sangat hina.
43

Bukan
karena
harta
benda
tuhan
menghidupkan mu di dunia, tapi agar kalian semua
belajar bahwa kehidupan yang meng agung-agung
kan harta benda hanya lah kesia-sia an belaka, betapa
Tuhan telah memuliakan mu menjadi seorang
khalifah di dunia, namun engkau malah membuat nya
menjadi dasar bagi mu untuk serakah dengan
menghancurkan dunia itu sendiri karena tergiur
dengan harta benda. Maka sebagian dari kamu akan
berpikir, kenapa pula Tuhan memberikan hasil bumi
yang berlimpah dan benda-benda yang indah sebagai
isinya jika tidak kami miliki, toh hidup kami hanya
sekali di dunia, maka aku akan berpuas hati ketika
telah memuaskan rasa nafsu dahaga ini akan
kepemilikan ku atas semua yang indah dan
bermanfaat bagi harga diri kami, agar kami mampu
menjadi sebuah patokan bagi manusia lain, bahwa
kami telah sukses hidup di dunia. Dan lantas kenapa
kalian manusia hanya menghargai diri mu sendiri
dengan harga yang sama dengan benda yang tidak
mampu engkau cerna? Apakah besok kalian mampu
hidup jika tumbuhan semua di bumi mati? Jawab lah!
Hei manusia! Apakah engkau akan mengunyah emas
dan permata ketika semua sumber makanan telah
menghilang dari dunia? Ayo jawab wahai manusia!
Tidak, ini bukan lah sesuatu yang berlebihan, tapi
semua pertanyaan ini telah menjadi sebuah dasar
bagi perilaku kalian yang hanya mementingkan
44

kehidupan mu sendiri, yaitu kehidupan mu sebagai


manusia, dan kalian tidak pernah menghiraukan yang
ada di sekitar anda, kalian manusia sudah kepalang
hina.
Selamat datang di kehancuran yang kalian
bangun sekarang ini, selamat datang kalian pada masa
akhir kalian hidup di bumi, terima kasih.
*****

45

46

BURUNG DI DALAM SANGKAR

Udara segar, bukan, ini bukan udara segar, ini


asap knalpot dari ribuan kendaraan. Ini adalah pagi
hari di ibu kota Jakarta, dada ku tidak sesak, hanya
saja aroma asap knalpot itu terlampau kuat, dan tidak
pekat. Aku duduk sembari menikmati teh hangat, aku
melihat, aku memandangi pagi hari ku dengan sangat,
bagi ku sangat menakutkan pagi hari di Jakarta, bukan
karena polusi nya, tapi kami memulai hari dengan
keburukan dunia, sedang mereka tidak sadarkan diri
bahwa lingkungan mereka sudah tidak bisa di tolong
lagi ke adaan nya. Masih ada harapan di negeri ini, tapi
bukan di kota ini.
Ribuan raungan mesin memanjakan pagi hari
ku. Ini adalah hari baru yang indah, di hari jumat yang
berseri, yang penuh berkah, tapi aku masih belum
melihat mentari, waktu ini malah seperti senja. Ada
suara burung dan ayam, mereka bersahutan, ada ikan
di dalam ember dan toples kaca, mereka diam, dan
semua hewan itu terpenjara di dalam ruangan sempit,
namun mereka masih bisa melihat dunia, namun
dunia yang mereka lihat adalah dunia manusia. Dan
kenapa pula mereka berada di antara mereka, sedang
mereka hidup dan bukan kah lebih baik mereka ada di
penggorengan saja. Apakah semua hewan itu akan
menjadi saksi bagi manusia kelak? bahwa manusia itu
47

makhluk yang sangat biadab. Bukan itu penjelasan


nya, semua piaraan itu adalah citra dari manusia itu
sendiri, manusia sedang merasa nyaman berada di
dalam sangkarnya, semua kebutuhan hidupnya sudah
ada di depan mata, tidak perlu bersusah payah
kembali, hanya tinggal mencari uang dan semua
keinginan akan terwujud, begitu mudah hidup di
dunia ini, tapi tetap saja mereka semua tidak sadar
kan diri bahwa dunia nya sangat terbatas, lebih
terbatas dari kehidupan makhluk lain yang ada di
muka bumi ini.
Pagi hari ini akan aku mulai dengan cerita yang
ku sisipi keburukan di sela-sela nya, yaitu motor bebek
dan mobil besi yang berseliweran di antara suara
burung-burung kecil yang terpenjara. Aku sedang
menikmatinya, meskipun di balik gendang telinga ku
menjerit kesakitan karena tak kuasa menahan
keburukan pagi hari di kota Jakarta. Aku hanya bisa
memandang, hanya berjarak 30 meter di depan ku
sudah menjadi pusat kemacetan, sungguh ironis
karena nama daerah ini adalah permai. Burung
merpati kadang terbang melintasi pandangan mata
ku, di kakinya ada cincin besi sebagai tanda bahwa
burung itu bukan liar adanya, mereka tetap saja
terbang mengalihkan pandangan mata ini, agar di hati
aku tidak memaki bahwa di bumi ini manusia tidak
ingin sadar diri.
48

Ada air yang mengalir di selokan raksasa,


warna nya kelam, seperti nya sudah tidak ada ikan
yang berani hidup di dalam nya, tidak ada apapun di
dalamnya kecuali sampah manusia, itu lah kali
sindang. Sekarang aku berada di rumah Aba Hasan.
Aku ingin mengabarkan pada kalian, sudah tidak ada
kehidupan yang di sebut layak di kota ini, kota ini
sudah tidak memiliki harapan, anda hanya terbuai dan
semampunya bertahan untuk terus hidup di antara
kekumuhan yang anda sajikan, dan anda memang
menikmatinya, anda sudah cukup terpuaskan dan
merasa senang hidup di antara lingkungan seperti itu,
meskipun nyatanya anda sudah di dikte untuk hidup
sengsara dan ini lah ibu kota Negara Indonesia.
Aku melihat banyak himbauan pemerintah
yang terpasang di rumah-rumah, dan tidak ada satu
pun informasi bahwa kota ini sudah tidak layak huni,
dan mereka membiarkan nya. Bukan kah itu sudah
menjadi penjelasan yang sangat mampu engkau
pahami, bahwa kalian sudah di dikte untuk bertahan
hidup di kota ini. Di sini bukan lagi tempat untuk saling
melengkapi, tapi tempat untuk bersaing saling
menjatuhkan harga diri, sudah terlampau hina
berkehidupan di kota ini, tidak apa jika engkau ingin
mempertahankan kepercayaan diri dan harapan mu
untuk tinggal di sini, namun semua itu akan percuma
saja, karena engkau sudah menjatuhkan pilihan untuk
mengais-ngais risky di kota ini.
49

Apakah kokok ayam akan menyadarkan


kalian? Aku rasa tidak, meskipun kalian sudah di beri
peringatan oleh Tuhan. Buktinya kalian masih mampu
bertahan, hidup kalian sudah kalian jahit dengan
paten sebagai warga Jakarta, bukan lagi sebagai
warga Negara Indonesia. Negara ini luas, tapi
pemikiran kalian begitu sempit. Menjadi orang kota
memang akan sangat membanggakan, tapi apakah
kebanggaan kalian akan mampu membuat anda
bertahan? Kalian benar-benar menang karena
mampu bertahan, kalian sudah menjadi bagian dari
impian yang hidup berlebihan di kota ini, ini lah
Jakarta dan segudang, oh bukan! Ini lah ibu kota
Indonesia dan sejuta harapan dan impian nya.
Tanah yang makmur dan jaya sentosa sudah
menjadi hayalan masa lalu, sebagai sebuah citra bagi
tanah yang subur, kota ini sudah tidak lagi menghibur,
semua impian mu akan kabur, meninggalkan mu dan
kemudian kalian akan hanya menjadi penghibur bagi
orang-orang yang tahu, orang yang memahami bahwa
kehidupan di dunia ini hanya lah ladang mencari
kemakmuran dan kejayaan, sedang semua itu hanya
ada di angan belaka. Kasihan sekali kalian, hidup di
tanah rantau, dan tanah rantau itu adalah negeri mu
sendiri, kalian benar-benar manusia yang sedang di
hipnotis akan kemakmuran dan kejayaan itu sendiri,
yaitu impian hidup layak di masa depan, sedang anda
tidak mampu bergerak bebas mencari pilihan bagi
50

hidup mu yang seharusnya di penuhi dengan risky dan


kemakmuran sebagai putera puteri bumi pertiwi,
sungguh bumi ini sudah di landa kehancuran karena
manusianya sudah tidak perduli.
Sepertinya kalian sudah layak di sebut
manusia yang sudah lari dari kenyataan, sekarang
kalian terlihat menyedihkan, kalian masih berada di
dalam sangkar, dan kalian masih merasa nyaman.
Memang wajah mu tidak menunjuk kan kesedihan,
memang tawa mu tidak lah parau, tapi kalian telah
menunjuk kan bahwa kalian belum siap untuk
menerima perubahan budaya yang di sajikan dan
wajib kalian ikuti perkembangan nya, kalian sudah
belajar melupakan bahwasan nya kemerdekaan yang
sesungguhnya bukan lah Negara yang berdaulat dan
berbangsa, tapi kemerdekaan yang sesungguhnya
adalah ketika kalian menemukan tempat yang yang
layak untuk di pijak sebagai rumah yang kelak akan di
jadikan tempat bagi anak-anak mu hidup dan sehat di
dalam nya.

*****
Oh
pagi
hari,
kenapa
engkau
menyembunyikan mentari, ataukah pagi hari
memang sepucat ini? Apakah tatapan mata anak
muda di antara kalian memang menunjuk kan
51

keresahan di balik senyuman nya yang berserakan.


Surga yang di sajikan bagi kalian untuk belajar
mengais-ngais kehidupan itu sungguh menggelikan
bagi ku, surga yang kalian saksikan dari televisi dan
barang elektronika lain nya itu hanya lah surga dunia
yang nilai keserakahan nya tidak ada habis nya, nanti
akan aku jelaskan, tapi tidak sekarang, aku sedang
menikmati mengamati kehidupan kalian.
Nilai perbudakan di kota ini sangat menyiksa
kelemahan ku, yaitu perasaan iba karena anda mau di
perbudak sedang anda merasa bahagia. Apakah yang
kalian doa kan di pagi hari sudah kalian lupakan saat
ini? Apakah permintaan mu untuk hidup sebagai
pemimpin bagi tubuh mu dan keluarga mu kini sudah
tidak berguna? Lalu milik siapa kejayaan yang ada
sekarang ini?
Oh Tuhan, biar aku sendiri yang melahap
keresahan ini, mereka semua sudah terlampau hina,
jika mereka di beri keresahan apa jadinya mereka?
Mereka semua tidak sadarkan diri.
Apakah tidak adil jika aku mengambil semua
keresahan kalian? Lantas kenapa kalian rela menjadi
budak keserakahan para pemilik uang? Anda yang
bekerja dan anda pula yang menjadi korban, betapa
kalian sudah di tipu secara terang-terangan.
Kemajuan zaman yang sekarang hanya lah kedok bagi
mereka pemilik kepentingan untuk menipu yang
52

lemah agar terus mampu di perbudak agar bisa


menantang Tuhan. Tuduhan ku benar-benar jauh dari
daya pikir kalian, atau di antara kalian pernah terlintas
memikirkan nya, yang kemudian kalian sembunyikan
dalam hati karena itu bukan lah tugas anda untuk
membeberkan nya, maka fakta ini akan menjadi
kejujuran dan tugas ku sendiri, karena aku yakin kalian
tiada peduli. Lantas kenapa aku peduli, toh aku hanya
seorang manusia seperti kalian, yang mereka tantang
adalah pemilik alam semesta, maka bukan itu tujuan
nya. Perkara ini hanya lah sebuah lelucon bagi ku,
karena manusia tetap saja akan hidup di dalam
sangkar dunia, jika ingin terbebas dari dalam sangkar
ini, maka minta lah kematian yang indah kepada
Tuhan anda.
Di dalam sangkar dunia ini, manusia terlampau
kecil, dan dunia terlampau luas, tapi sekarang dunia
yang kau tinggali terlampau sempit, hingga kalian
harus berebut untuk bisa bernafas. Semua yang telah
aku sajikan bukan lah kepentingan tapi sebuah
kenyataan, apa ada hukuman bagi orang yang
terlampau jujur mengungkap kebenaran? Aku rasa
pasti ada, karena kata-kata setelah ini mungkin akan
terlihat seperti sebuah ancaman, dari orang yang
tidak memiliki kekayaan dan kekuasaan, itu lah
kemampuan orang yang jujur mengungkap
kenyataan, aku yakin tiada yang akan perduli, toh
53

mungkin anda tidak akan bertahan membaca sampai


tulisan ini berakhir.
Lebih baik aku terus bercanda dengan hati dan
akal ini, rasa geli karena memperhatikan perilaku dan
kehebatan kalian bertahan di dunia yang tamak ini,
akhirnya aku kemudian di sembunyikan kembali,
siapa yang menyembunyikan nya? Dia lah yang
memiliki kekuasaan atas hati dan akal pikiran ini.

*****
Langit menunjuk kan kemuraman nya, tiada
warna biru, tiada awan yang berarak, tiada burung
yang berkicau, angin semilir menggoyangkan
dedaunan dan rambut ku yang menggimbal, oh aku
mendengar suara burung itu samar-samar. Ini
suasana sore di rumah BPP, seharus nya jika aku ingin
menikmati suasana alam, kota ini bukan lah tempat
yang sesuai, aku salah jalan, bukan, aku sudah
memilih kota ini untuk menjadi tujuan ku mencari
modal, yaitu mencari perhatian, untuk mengingatkan
orang-orang yang sudah salah untuk memilih
bertempat tinggal di kota ini, jika mereka ada yang
perduli. Di sini hanya ada suara berisik dari motor,
kemudian perbincangan yang tidak penting antara
orang tua akan berita murahan yang di sajikan media
massa, sehingga mereka lupa bahwa kehidupan yang
54

sudah ada dan yang sedang mereka jalani akan


berbuah sengsara.
Aku menghujat diri ku sendiri, kenapa aku
perduli terhadap mereka-mereka yang tidak aku kenal
dan mereka sendiri tidak mengenal aku, apa yang
sudah aku lakukan hingga harus terjerembap dalam
perasaan yang mengitari kepala ku seperti sebuah
bayang-bayang mimpi buruk. Aku memandang
seratus tahun kemudian, di mana hunian di negeri ini
akan sangat susah tanpa ada akhir dan banyak sekali
penyesalan, di mana orang-orang yang hidup
sekarang di hujat karena menjadi sasaran kesalahan
bagi mereka yang hidup di masa depan, mereka yang
berada di masa depan itu berteriak gelisah karena
sudah tidak ada lahan untuk hidup secara murah,
oksigen di perjual belikan, orang-orang menggunakan
masker untuk bepergian, banyak iklan yang betebaran
di antara mata nya, bahwa hidup sudah lebih mudah
karena korporasi yang menjamin nya, orang-orang
meninggalkan banyak sekali peninggalan yang buruk,
banyak sekali kendaraan yang sekarang di jual mahal
di zaman besok sudah menjadi rongsokan, tanaman
dan hewan hanya menjadi bahan koleksi, lahan luas
banyak yang terhampar tapi tanahnya tidak mampu di
gunakan sebagai lahan pertanian, bahan makanan di
produksi di dalam pabrik, karena hanya di tempat itu
lah semua ilmu pengetahuan tentang pangan berada.
Orang desa dan orang kota sudah tidak bisa saling
55

bersinggungan, mereka memilih untuk menjadi


pribadi yang egois dan sendiri-sendiri, semua
keburukan dunia sudah menghantui dunia ini di mulai
hari ini. Mungkin ini hanya sudut pandang ku karena
telah ber imajinasi tentang masa depan yang buruk
bagi manusia, dan aku harap semua itu tidak lah
nyata, terlampau banyak penyesalan yang menghujat
dari anak cucu kita, dan semua itu bukan lah doa yang
indah.
Semua penglihatan itu hanya lah sepintas lalu,
aku berterima kasih pada udara sejuk yang
memberikan salam damai pada ku, aku bersyukur
karena masih ada lalat yang beterbangan, ada kucing
yang berkeliaran, ada manusia yang sama seperti ku
sedang memperhatikan, aku sedang menerima
kesusahan dari dunia ini, itu yang sedang ku rasakan.
Apakah aku dan kalian sama-sama hidup
dalam tekanan ekonomi? Dahulu manusia di tindas
kekejaman perang, perang yang terjadi atas
perebutan kekuasaan dan perluasan martabat, dan
yang paling penting adalah memperebutkan hak
kekayaan atas tanah yang subur agar hidup bangsa
yang kekurangan bisa makmur. Sekarang kalian di
tindas kemajuan dan nilai mata uang, penindasan
tanpa kekejaman perang dan bukan kah cara mereka
sekarang lebih terang-terangan? Mereka dan dan kita
sama saja, hanya saja kita manusia yang berpikiran
56

lebih sederhana, karena kita sudah di bodohi secara


sistemik agar tetap menjadi manusia yang mudah di
peralat oleh kemajuan teknologi. Siapa bangsa yang
mampu mengendalikan energy maka bangsa itu lah
yang akan menjadi penguasa dunia yang sejati, itu
anggapan kalian atau anggapan ku sendiri, terserah
dari mana nantinya kita memandang. Sekarang
manusia sudah sangat bersyukur meskipun nyatanya
manusia sendiri sudah menjadi hamba dan di
perbudak oleh benda yang kalian buat sendiri dari
jerih payah dan kreatifitas anda sendiri, bagi manusia
sekarang ini lebih baik melindungi benda dari pada
alam lingkungan yang menjadi penopang kehidupan
alam dunia beserta isinya, yaitu bumi itu sendiri.
Apakah salah jika saya meminta kepada Tuhan untuk
melahap habis semua keresahan yang tidak pernah
anda rasakan? Sebelum keresahan itu menghantui
anda, saya bukan pahlawan.
Tidak ada yang baik dan yang buruk, semua itu
sudah tercampur aduk, para pemimpin sudah tidak
mampu bermimpi untuk membawa dan mengarahkan
kalian dari jurang pembodohan yang sudah di depan
mata, karena jurang itu sudah membutakan kalian
bahwa realita dan impian itu sama saja, tidak akan ada
yang berubah, kecuali jika anda melihat dengan mata
yang sengsara. Para pemimpin sekarang terlalu repot
mengurusi urusan rumah tangga dan perselisihan di
dalam Negara yang selalu di sajikan pemilik
57

kepentingan, agar usaha mereka berjalan mulus


tanpa ada hambatan. Tidak akan ada yang berani
mengusik usaha mereka yang mengeruk kekayaan
alam, karena bagi kalian alam hanya lah sebatas tanah
yang harus di perjual belikan agar hutang Negara dan
janji investasi bisa berjalan lancar, dan Negara ini
mampu berkembang tidak lagi tertinggal. Apakah itu
impian yang anda ingin kan? Sepertinya itu belum
seberapa, bukan itu maksud dan tujuan yang
sebenarnya, masih banyak tekanan politik luar negeri
dan internasional yang menghantui negeri ini, masih
ada hantu embargo dan ketakutan akan di serang, dan
semua itu harus di sembunyikan agar rakyat negeri ini
bisa hidup dalam damai dalam sangkar emas yang di
dalamnya semua kebutuhan akan keinginan dan
kebutuhan hidup telah di sediakan. Agar manusia
tidak sadar, di sediakan lah kredit yang akan
mengalihkan perhatian manusia agar setiap manusia
memiliki hutang yang akan di bayar, dan memang
hutang wajib di bayar, lalu apa yang harus di lakukan?
sudah terima saja apa yang terjadi, pemahaman dan
daya pandang anda tidak bisa mengubah situasi ini,
karena satu hal, anda tidak bisa berjalan sendiri, harus
ada yang menuntun kalian untuk berdiri sendiri, dan
betapa kekanakan negeri ini, anda sudah dewasa
namun meminta untuk di gendong dan di suapi
seperti bayi.
58

Para pemimpin itu sedang buta bahwasan nya


rakyat mereka sudah terlampau hina dan sengsara,
dan di lihat dari sudut pandang para pemilik
kepentingan sudah sangat jelas sekali bahwa Sumber
Daya Masyarakat yang ada di bumi ini memang pantas
di perbudak untuk menjadi kuli dan bukan pemilik
negeri ini, bagaimana itu bisa terjadi? Kita tuan rumah
tapi menjadi budak di rumah sendiri. Itu sudah terjadi
kawan, hanya segelintir yang mengerti, namun jika
kalian ingin mengerti ya begini inilah yang sedang
terjadi. Para pemilik modal asing sudah terlalu banyak
menanam bibit keserakahan nya karena keran
investasi di buka selebar-lebarnya, agar pemilik modal
negeri ini bisa usaha, dan bagi kalian yang menjadi
kelas pekerja maka makan lah kenyataan bahwa kamu
sudah di tipu mentah-mentah. Para sarjana pun juga
hanya bisa diam, karena impian yang di suguhkan. Aku
perjelas kembali, impian yang ku maksud adalah,
mimpi untuk memiliki rumah idaman, dengan dua
anak yang lucu, mempunyai mobil, mendapat jaminan
kesehatan, memiliki istri yang cantik dan tidak lupa
berdandan, dengan makanan yang sudah terkenal,
berplesir kemana pun karena memiliki uang dan itu
adil karena anda sudah bekerja membanting tulang,
itulah impian yang wajib anda kejar dan jangan lupa
anda tidak di perbolehkan untuk protes karena anda
semua hanya manusia rendahan.
59

Terlampau besar modal asing itu menekan


kebijakan ekonomi dan kebijakan hidup di bumi
Nusantara ini. Keyakinan mereka untuk menguasai
negeri ini sudah bulat dan tidak akan mudah di rubah,
kepentingan mereka lebih penting karena menguasai
dunia itu lebih besar pengorbanan nya, sedang apa
yang mereka korban kan? Yaitu rasa ingin
menghancurkan manusia di bumi ini dengan senjata,
lalu untuk apa mereka memproduksi senjata jika
hanya menjadi pajangan saja, kedamaian ala
nusantara harus di bumi hanguskan yang harus tegak
berdiri adalah kedamaian yang mereka suguhkan,
agar manusia ingat yang menjadi Tuhan di dunia ini
adalah orang yang memiliki uang.

*****
Wahai manusia, sungguh aku tidak lebih baik
dari anda, tapi dari setiap mata yang menempel di
kepala kalian aku memandang, kemudian ketika aku
mengabarkan pada kalian bahwa kenyataan nya
kalian hanya ingin menjadi karyawan dan yang
penting bekerja untuk memiliki uang, apakah salah
jika kemudian aku memberikan sudut pandang dari
pemilik saham, bos, juragan dan para pemimpin
perusahaan bahwa kalian hanya manusia yang
memiliki akal yang sangat kecil dan memang pantas di
jadikan budak dengan iming-iming dunia yang layak,
60

kemudian apakah kalian hanya mampu berdoa untuk


kehidupan yang lebih baik, sedang keinginan anda
untuk merubah sudut pandang sudah pupus dan mati,
ingat wahai saudara-saudara sekalian, anda masih
memiliki harga diri.

*****
Aku ingin mengingat kembali kata-kata apa
saja yang sudah ku lalui selama perjalanan ku, aku
seperti mengigau di saat sadar, tapi dari siapa aku
menganggap semua pemikiran ini, suara yang ku
dengar di kepala ku terlampau nyata, itu lah kata-kata
yang ku sajikan bagi anda.
Setiap kota memberikan rona yang berbeda
pada tata bahasa dan bentuk penyajian nya, jika aku
sudah berbicara seperti ini, itu tanda bahwa aku
sudah menenangkan diri, dan aku sedang menerima
manfaat dan keburukan dari semua yang ku sajikan
bagi sudut pandang yang kalian sangsikan.
Semua ini belum usai, karena tiada gejolak
jiwa yang tenang, apakah anda akan sembunyi seperti
tikus yang sedang terhimpit oleh jebakan sangkar?

61

62

SEBELUM MEMINTA BERAKHIR

Permintaan Maaf Yang Terlambat


Ini adalah janji Yang Maha Kuat, semua amarah
telah di lahap, di kompresi pada satu titik, agar
lemah tubuh ini, tiada berdaya di luarnya, inti dari
semua kehidupan, awal yang bagus untuk sebuah
cerita yang singkat, tiada yang di sebut awal masa
itu, akan di jadikan tokoh awalnya adalah se orang
makhluk yang kecil. Satu kepala, tubuh, dua lengan,
dua kaki, dua mata, dua telinga, satu hidung dan dua
lubangnya, dia lah pemilik semua alam semesta,
suatu malam di separuh cahaya malam, awan nya
kelam, suara burung gagak mengiringi, di bawahnya
dedaunan diam di terangi cahaya redup, tiada angin
malam itu, air menetes menimpa tubuhnya, dalam
duduk yang meremehkan, tidak merenung, langit
begitu luas di luar matanya, dia hanya
memandangnya, kemelut telah menunggunya, dia
pastinya sedang bahagia
aku sedang bosan, aku menunggu hal yang
menarik, datar saja waktu ini, dari setiap yang ku
lakukan telah mendapat jawaban, kini waktunya kita
berbicara, pastinya jalan akan sulit, tapi kita tidak
mempersiapkan diri, kita akan menikmati, kau
mengetahui apa yang aku pikirkan?
63

mulai saat ini akan ada kesederhanaan, putri


rembulan. hanya ada sebuah jawaban dari langit
bersenanglah kalian, mata ku akan ku tutup, dan
kami akan berjalan di atas jalan yang rumit, biarkan
kami melanjutkan yang lain, kita akan berpisah
dahulu, semampai dia menerangi aku, dalam balutan
baju yang meresah, sempatkan suatu hari datang,
jangan berpikir aku jauh dari mu, kita berpisah
karena kita dalam satu ikatan
Tidak usah bertele-tele.

*****
Awal Bertemu Dan Akhir Berpisah
Sebut saja ini awal mula yang tepat, sejak
malam yang aneh itu, oh ya
Sebelumnya perkenalkan nama ku Maya, aku
semester lima di kuliah ku, fakultas ku ekonomi,
ehm..
Aku ingat jurusan ku, tapi biar lah.
Waktu itu pukul menunjukan jam 9 malam,
kami sedang berkumpul untuk membicarakan acara
penanaman mangrove, hari itu akan menjelang hari
Lingkungan Hidup se-Dunia, letaknya di dekat sungai
64

payau, kami banyak waktu itu, aku tidak mengingat


detailnya, aku duduk di pojok di atas selembar tikar,
aku bersila dengan jaket berwarna kuning, aku lupa
apakah aku sedang berbicara waktu itu, aku sedang
tidak menghiraukan seorang lelaki datang dan
tersenyum genit pada semua yang duduk di sana,
Dia aneh,
Aku tidak menyangka akan berpikir seperti itu,
malam ini seharusnya aku bernostalgia dengan nya,
akan ku habiskan waktu ku hari selanjutnya dengan
nya, dia bukan yang aku impikan dari setiap
hayalanku, tapi imajinasi ku bersikukuh tetap ingin
bersamanya,
Akan ku hirup udara segar terlebih dahulu,
Nama lelaki itu Mail, sebel aku mengingat
namanya, kenapa harus manusia aneh bin nyeleneh
ini yang terus bilang menginginkanku tanpa henti,
kenapa bukan lelaki yang lain yang lebih indah
rupanya, yang lebih dapat di mengerti perilakunya,
ehm
Preman kok melankolis.
Ah. Aku terlalu banyak menilainya, aku tidak
suka dia, dia itu..
Ah, aku ga mau bertemu dengannya, titik!
65

*----------*
Saya ingat setiap detail malam itu, saya
berangkat dari Surabaya jam tiga pagi, kira-kira jam
itu, hari itu organisasi pencinta alam ku ulang tahun,
aku dalam malam renungan yang panjang, lilin
menyala di depan ku, tata letaknya menunjukan
bahwa umurnya telah menginjak 21 tahun, lumayan
sudah dewasa dan tua,
Aku terus melihat cahaya apinya,
Aku melihat senyum wanita itu, di sela cahaya
api lilin temaram, ada angin menghembus, aku
terdiam dalam renungan yang membosankan, aku
tersenyum karena gerai rambutnya melambai-lambai,
mengingat kan ku bahwa dia wanita yang terus ku
sangkal dalam hati ku, tapi terus saja menghantui ku
setiap ku pejam kan mata atau setiap aku menghela
nafas mengatakan dia selalu di dalam tempat yang
istimewa di sanubari ini, namanya Maya, aku
mengingat dia sedang ingin makan kue tart,
Ehm maaf saya, tapi biar lah saya memanggil
aku saja biar tak terlampau formal aku menuturkan
kisah ini, aku ingin meniup lilin dengan nya waktu itu,
sungguh.

66

*---------*
Aku baru saja datang malam itu, aku di undang
untuk menghadiri rapat panitia Hari Lingkungan
Hidup se-Dunia yang di gagas Komunitas Peduli
Lingkungan Surabaya, aku tidak tahu apa yang harus
aku bicarakan malam itu, di suasana rapat yang
kebanyakan memberikan ide yang inspiratif, aku
hanya datang saja malam itu.
Sebelumnya aku menaiki motor, tidak ada
gerimis, hanya tanah yang basah yang menyegarkan,
jalanan begitu hitam di tatapan mata ku, mereka terus
saja kabur ketika ku pandangi, atau laju sepeda motor
ku yang terlampau kencang, aku sedang kosong waktu
itu.
Setelah ku parkirkan sepeda ku sekenanya di
sebuah lapangan, atau jalanan, atau parkiran, aku
meninggalkannya sendirian, dia pasti bertahan,
karena dia hanya benda yang mengantarku untuk
pertama kali melihat wanita yang begitu biasa saja,
tidak cantik, tidak memperlihatkan pesona yang
anggun, aku tidak mengenalnya.
Aku hanya sekilas melihat wajahnya, dia
benar-benar biasa saja, aku malam itu tidak banyak
bicara di forum, ruang rapatnya berada di lantai satu,
di pusat kegiatan mahasiswa, organisasi mahasiswa
pencinta alam, ada tikar yang terhampar, ada asap
67

rokok yang beterbangan, ada yang tertawa, ada yang


langsung memfokuskan pembicaraan nya untuk
menyambut kehadiran ku, aku sendirian malam itu.
Aku yakin sekali, aku akan mencarinya suatu
waktu, tapi dia datang terlebih dahulu di hadapanku,
aku mengingatnya, saya rindu.
*****
Waktunya Aku Kembali Rindu Pada Mu

Pagi-pagi telah datang indah di pikiranku, aku


mencoba untuk memarkirkan dirinya di beberapa
sudut kemegahan hati, tiada lambat laun, tiada
kemesraan, seperti air yang akan jatuh ke bawah, dan
beterbangan di udara.
Aku tidak yakin akan memilikinya,
Karena itu aku berpasrah saja, hari yang lain
akan menggebu, dan esoknya aku telah bosan, lebih
baik diam saja, melihat indah dari langit bola matanya,
ada kesejukan bila bibirnya telah tersenyum, ada ke
angkuhan yang gemulai.
Dara yang patah sayapnya, hati telah memilih,
jadi biarkan dia bekerja dengan niatnya, dan kita
masih bisa berjalan, sembari menunggu dewi yang
kecil, saya sendiri yang merangkai nya.
68

Dan lida, satu kata yang aku sering lupa, aku


kangen kamu, hari kemarin aku datang untuk ketemu
kamu adalah pencapaian ku yang paling sukses untuk
meminta perhatian dari mu, aku sudah benar-benar
menjatuhkan diri ku sendiri, dan aku bangga pada mu.
Ada alasan yang aneh yang memaksa aku
datang waktu itu, malam sebelum aku datang ke
Semarang kemarin, aku lagi sibuk mengetik skripsi ku.
Oh ya, aku berterima kasih terlebih dahulu, karena
berkat nama mu aku banyak mengerti arti semua inti
kehidupan manusia. Skripsi ku banyak mengulas
tentang hal tersebut, judulnya program pertahanan
otak dan re evolusi mental manusia terhadap literasi
media berdasarkan konsep kedamaian sesuai
kepercayaan dan imajinasi. Kedua program tersebut
merupakan anti virus bagi otak manusia dan system
proteksinya, dasar bentuk ke prihatinanku terhadap
kreatifitas manusia yang semakin mati karena terlalu
banyak di jejalkan hiburan yang bersifat egosentris
dan sesaat. Sebelum aku memulai skripsi ini aku
sudah banyak mencari data yang aku simpan. Metode
yang pertama, aku mencoba buat system computer
yang bisa di proyeksikan sesuai dengan kebutuhan
manusia, terutama buat kalangan muda dan para
pengajar. Tapi system dan program itu kebanyakan
bisa di lompati oleh pengguna computer lain, dan
kebanyakan di jurusan ku orang-orang nya sudah
berkompeten untuk membuat system tersebut. Tapi
69

bujet untuk membuatnya terlampau mahal, aku harus


memutar otak, sedang literasi media di Indonesia
sudah mulai merebak. Literasi media itu dampak
buruk teknologi informasi. Yang tak pikir cuma satu,
asal muasal sebab dari keburukan media itu. Bukan
otak computer nya yang bermasalah, tapi otak
Manusia nya. Metode yang tak pake sederhana,
windows reading atau membaca dari layar monitor,
tulisan yang kemarin tak kirim ke email mu itu
sebagian dari program pertahanan otak, jadi memang
bahasa yang di pakai akan ambigu dan bias, efeknya
akan terjadi penolakan di dalam otak manusia yang
membaca, scanning atau memindai, mungkin itu
sedikit gambaran tentang konsep kerjanya, itu semua
terjadi ketika orang itu membaca.
Balik lagi ke topic tentang dasar aku datang ke
semarang, tolong di baca dulu tulisan di bawah ini;
Memiliki lida, ( sel 25/11/2014, 17:23 )
Dalam suara yang satu sama lain sama,
aku di tunggu kedatangannya,
kau harus mencari ku,
jangan kamu cuma berseru pada ku,
aku sudah bosan dengan perilaku mu yang seperti itu,
kamu yang dulu lebih keren bagi ku,
kamu lelaki mas,
cari lah aku dan tampar aku karena sudah berkali-kali
menyakitimu,
70

tapi kau tetap saja mencintai ku,


kau terlampau bodoh untuk mengerti perasaan ku,
aku akan diam di sini,
cari lah aku mas,
jangan menjauh dari ku,
aku takut kalau sendiri,
rindu ku terlampau dalam pada mu,
aku akan menolak mu saat itu,
biar kan aku berpikir terlebih dulu,
tidak usah berkoar-koar,
aku benci kamu yang seperti itu,
aku harus di dekat mu agar aku terus mendapat
penjelasan mu kenapa kau terus menyiksaku dengan
kata-kata mu,
silahkan tanyakan pada teman mu apa tidak sakit
mendapat ucapan belaka,
aku perlu bukti,
kamu jangan bikin janji-janji lagi,
cukup sama aku aja,
aku akan berlaku sama dengan mu,
akan ku lihat seberapa keras kamu memperjuangkan
ku,
kau mengerti maksudku,
tapi kau menyerah tanpa sebab karena ingin terus
memanjakan ku,
aku bukan anak kecil mas,
aku rindu kamu.
71

Aku sendiri kaget menulis kata-kata itu, aku


benar-benar sadar semua yang tak lakuin setelah aku
nulis kata-kata di atas bakalan bikin kamu kecewa
dengan sangat, bahkan yang terburuk aku akan kamu
lupain, karena mungkin sekarang kamu bener-bener
udah ilfiil sama aku. Aku benar-benar egois, ketika aku
banyak melakukan kesalahan yang fatal seperti
kemarin aku lebih banyak menggugat diri ku sendiri.
Lida, aku sudah tidak memiliki tujuan apa-apa, aku
sudah memiliki semua yang aku butuhkan, aku
bahagia tidak memiliki apapun di dunia ini. Mas Henky
pernah bilang ke aku jangan hanya menjadi orang
yang mengikuti arus dan aku benar-benar paham
kata-kata itu, karena yang tak lakuin dari aku kecil
sampai saat ini adalah menikmati arus yang ada.
Masih inget pas Rafting di Pekalen dulu? Aku masih
sama, masih menikmati apapun yang ada, meski itu
sengsara ataupun bahagia, ini dunia ku yang aneh.
Aku punya teman dekat, namanya Syachira
April Yani, aku kenal dia sebelum aku kenal kamu.
Anak ambon, dari dulu pertama kita ketemu, aku
udah banyak cerita ke dia, apa lagi ketika aku lagi
galau tentang hubungan ku sama kamu, itu cerita
lama.
Aku pingin kamu membaca beberapa
percakapan terakhirku sama dia via BBM, agak sedikit
panjang tapi semoga menghibur.
72

12 sep 2014
Dia

: cin ( koment tentang foto ku )

aku

: aq keren ya?
Mahasiswa itu cin.

dia

: hwahahahahaha Ky anak sma


malah Hahahahaha
Kerenan gimbal cin, Lebih macho
Hahaha
Eh cin aq liat d internet paket tour
bromo sama ranu kumbolo bisa 1jtan
per orang, tmen2 aku mau ksana tapi
bkn anak p.a cin
Kalo urusan kerja ga ribet pingen nya
pas liburan 25 26 27 cin

aku

: hahaha asek!
Awet muda donk.
Kapan cin? Bulan ini?

dia

: desember cin, 25 26 27 desember cin


insya allah
73

Gmn km bs temenin ga????


Jasa travel mahal, tiket ksana aja udah
mahal cin
Wahahahaha
aku

: ya bisa lah santai bisa di atur kalo


uangnya..

dia

: hahahhahahhahahah. Manteb2
cin aky liat di internet pemandangan
bromo aslinya sebagus itu ya?? Keren
banget soalnya

aku

: suer lebih keren kalo liat aslinya

dia

: haaaaaa sumpah liat d internet ajh


udah ngiler cin
Pengen naek jeep nya
Pengen liat pasir berbisiknya
hahahha
Cint kan planning 3hr sempat kan kalo
ke ranu kumbolo sama
bromo??

74

Ga smpe muncak soalx aku pergo ama


cow n temen2 cew bkn anak
p.a
Aku

: sempet banget cin. Fiks brp orang??

Dia

: yg bru fiks kykny 5 org tp blm tau jga


nii, tmen2 udah pada merit n sibuk
smw cin
Trus lg apa ni cin??

Aku

: oh ok2 lg santai2 cin. Capek abis


ngurus kuliah.

Dia

: hahahahhahahha ngurus kuliah kan


ga pake otot masa cape.. semangat
xin..

Aku

: kalo ini otot ama otak ke pake semua


cin. Udah kelamaan ga kuliah.

Dia

: hahahahhaha

22 sep 2014
Aku

: (pesan broadcast) ketika ibumu


tertidur lelap coba kamu pandangi ia
dalam2 dan bayangkan bila matanya
tak kan terbuka untuk selamanya,,,
75

Pastilah kamu akan meneteskan air


mata namun tangan ibu tak akan lagi
mampu mengusap air matamu.
Tak ada lagi nasehat ibu yang dulu
sering kamu abaikan.
Ketika ibu sudah tiada, muncul
kesadaran di benakmu, lalu hatimu
berucap pernahkah aku
membahagiakan ibu ku?! Oh sungguh
besar pengorbanan ibuku!!

28 sep 2014
Aku

: cinta..

Dia

: hayyyy juga cinta dp nya bikin sirik


deh

Aku

: hahaha..

Dia

: lagi dmn cint??? Jalan mulu ya


kayaknya hahahah

Aku

: di pondok cin iya lagi ga bisa diem..


hehehe
Kamu sibuk apa cin?

76

Dia

: hwahahahaha lagi sibuk ngantor


ajh cin
Biasalah sok sibuk.. hahahha

Aku

: hahaha yg penting happy lah cin..

Dia

: iyaaa cin di nikmati aja

Aku

: ntar ada waktumu berkarya.. hehehe

18 okt 2014
Aku

: gincunya rek.. (mengomentari foto)

Dia

: ampun cin gincu. Jadul bingit kesan


nya.. hahahah

Aku

: nah terus apa? Aku ga tau istilah


laen nya

Dia

: lipstick cin pliss deh.. hahahahha

Aku

: ga enak susah ngetiknya. Gincu aja

Dia

: hwahahahah..
cin aku jadi ya akhir desember, tapi
akhir November baru boking tiketnya
sihh

Aku

: iya tante april.. saya ingat kok..


77

Dia

: dihhh tanteeeee, udah gincu tante ya


allah vintage bingit kesan nya..
hahahah
Sedih hahahah

Aku

: kan cewe2 tahun 80an pake gincu


hahahaha

Dia

: tracknya ga susah ka? Hahahah

Aku

: gampang

Dia

: pake eiger ajah apa pake spatu


tracking?

Aku

: 2 2 nya. Biar enak.. yang penting


keren dah

Dia

: mau makan rawon di kantin kampus


kamu juga.. hehehe

Aku

: nnt kalo sempet aq kenalin sama lida


jg.. hehehe

Dia

: yang se inget ku ga aku abisin waktu


itu
Boleh bingits cin

Aku

: oke. Nanti kalo makan jangan di


abisin lagi, biar kangen terus sama
78

sby, biar aku nnt yang ngabisin


sisanya.. hehehehe
Dia

: hwahahahaha ada2 aja ci, tp


jangan cerita soal kita keliling sby
mlm2 ya ini unrecord.. hahahaha
Tapi tgl segitu kamu ga lagi sibuk kan?
Cowok aku itu khawatir kalu nanti ga
ada cewek yang ikut katanya nanti aku
tidur gimana DLL, yg dia takut kalo aku
cewek sendiri.. hahahah trus kata
aku nanti disana kita ketemu banyak
orang..

Aku

: wah kalo itu ehm aku pikir2 dulu


ya hehehe
Ga tau aku sibuk ato ga.. itu juga pas
natalan, tapi santai aja.. yang penting
aku udah janji.. hehehe

Dia

: hahahaha. Sibuk ga sibuk aku ga


peduli sih, tetep aku bajak kamunya..
hwahahaha..

Aku

: hahahaha
Cin aku udahan dulu ya, waktunya lida
sekarang.. hehehe

Dia

: hwahahahaha.. monggo mas


79

28 0kt 2014
Aku

: sembuh ya cin biar bisa sakit lagi


hehehehe ( mengomentari PM )

Dia

: hwahahahaha kacau ni

Aku

: sehat ama sakit kan emang ga bisa


di pisahin dari tubuh cin, ya di nikmati
aja.. heheheh

Dia

: iya ni udah 4hari flu berat.

Aku

: itu tandanya kamu di suruh bersukur


cin.. cemungut ea.. hehehe

Dia

: iya cin hahahaha

12 Nov 2014
Dia

: ping!!!

Aku

: yup

Dia

: cin 26 aku ga libur cin jadi aku udah


undur surat cuti tgl 2 januari biar
dapet 6 hari

Aku

: jadi ke sby nya tanggal berapa


sampe tanggal brp?
80

Dia

: tgl 2 k sby cin tapi rencananya 3 hari


ajah buat ke bromo sama Ranu
Kumbolo, 3 harinya lagi mau ke jogja
cin.. hehehe

Aku

: oke deh..

15 Nov 2014
aku

: aku dapet jawaban cin. Kenapa aku


bener2 butuhin lida.

Dia

: kenapa cin??? Waduhhh masih kisah


lama yaaa cin

Aku

: dia pelengkap hidupku cin.

Dia

: hadeh

Aku

: aku kangen dia ga kangen

Dia

: terus dia semarang dmn cin???


Sekarang maksudnya..

Aku

: dia galau aku bahagia iya di


semarang, minggu ini dia ke
Surabaya.. hehehe

Dia

: asikkkkk masih komunikasi???


Dia belum bisa terima kamu juga ta
cin?
81

Aku

: barusan aku minta di telfon, yah


akhirnya aku bahagia, dia galau..
hehehe

Dia

: hahahaha. Dasar loe cin, orang


sengsara dia seneng
Lagi galau sama cowok nya ya?

Aku

: bukan, heheheh, bentar ketawa


dulu

Dia

: dihhhhh. Seneng bingo kayaknya


loe cin..

Aku

: rahasia aja dah

Dia

: dihhhhh

Aku

: biar tau dari orangnya sendiri

Dia

: setengah2 ni curhatnya

Aku

: bye cin hehehehe

Dia

: aneh loe cin waaaaa

Aku

: lari.. wkwkwkwkw

Dia

: gaaaaaaaa asikkkkkkkkk bussset


senengnyoooo ni orang..

Aku

: (mengirim foto ku di blora ) peace


cin.. aku ta ke blora dulu ye
82

Dia

: wkwkwkwkw gila loe cin


Ampe ketemu di sby ya
hahahahahah

Aku

: oke, aku ga jadi ke blora kalo gitu, ku


tunggu cinta ku aja dulu hahahah..
oke cin?

Dia

: hahahahaha gila loe cin. Ketahuan


banget lagiii seneng.. hahahah
Januari ya cin jangan lupa jemput aku
di bandara.. hahahah

Aku

: oke ah biasa aja..

Dia

: hahahahaha boonk loeeeeee


Senengnya keliatan bingitz.. hahahaha

Aku

: berisik ganggu aja.. sudah tidur


sana

Dia

: okey..

20 Nov 2014
Dia

: assalamu alaikum, pagii cin kalu udah


bangun tidur d bls bbm aku ya..

Aku

: yup
83

Dia

: baru bangun cin? Disini udah


setengah dua cin..
Ehh.. btw kamu sama lida gimana?

Aku

: dari rumah hapenya ga ke bawa..

Dia

: cin.. aku fix ke sby tanggal 3 ya


soalnya surat cuti udah keluar

Aku

: dia ga bisa ketemu aku, tadi juga


abis ngobrol sama mama, mama
belum ikhlas kalo aku milih wanita
yang beda agama. Aku masih santai,
setidaknya suara ku sudah mereka
cabut, selama mereka berselisih aku
cukup diam biar mereka sadar.
Oke

Dia

: kemarin yang kamu mau cerita


tentang si lida itu?? Kenapa emangnya
Lagi sibuk cin?
Oh gitu, ummi udah setuju
ceritanya?? Terus lida nya ke kamu
gimana?
Trus menurut kamu kalo beda agama
itu gimana???

84

Aku

: hidup normal, bekerja, bahagia, itu


sudah aku tawarin ke lida. Dan dia
BBM ga bisa ketemu aku. Mama tadi
nyuruh aku hidup normal, bekerja,
bahagia, tapi ga merestuin aku,
semua ke inginan mereka pasti aku
turutin, tapi kalo mereka semua
menyangkal aku, dan menganggap
aku anak aneh, maka wajar aku
menjadi aneh di mata mereka berdua,
aku sudah bosan dengan sekat
agama, aku tetap bersujud dan
ibadah, terlampau munafik jika
manusia menjatuhkan manusia hanya
karena tembok agama yang mereka
bangun dengan megah, sedang
mereka lupa dengan kebahagiaan
anak, karena berfikir rezeki fisik lebih
berharga dari pada kebahagiaan
batin, sudah cukup ekonomi
menjatuhkan harga diri manusia
Semenjak bayi aku sadar, tanpa lida
aku ga bisa bersuara, yang tak lakuin
sampai saat ini hanya berkicau tanpa
memiliki arti

Dia

: ya allah segitu cinta nya kah cin


85

Maaf ya cin aku ga bermaksud nge


judge apa pun gay a, aku besar di kota
yang toleransi agamanya tinggi cin
Aku ga pernah beda-bedain agama
manapun aku temenan bahkan
sampai yang makan 1 sendok 1 piring
tapi namanya agama itu tetap saja ada
pembatasnya dan itu prinsip
Masalah kamu mau berhubungan
sama yang beda agama itu hak kamu
tapi kamu seharusnya lebih bijak lagi
karena perkawinan beda agama di
agama islam itu bagaiman. Atau coba
lida nya di ajak berdiskusi kalo
memang lida juga ada perasaan ya
berarti harus di perjuangkan tapi kalo
Cuma kamu aja yang punya perasaan
aku saranin kamu lebih bijak lagi
menyikapi masalah ini. Sebenarnya
aku ga ada kapasitas buat kasih
pendapat tapi sebagai teman kamu
aku Cuma mau liat kamu seneng
lebhus bhumi tapi yang perlu kamu
ingat kita hidup bukan hanya di dunia
aja kan

86

Aku yakin lah kamu tahu mana yang


terbaik tapi terbaik itu juga harus
tepat.
Kadang kita harus rela mengikhlaskan
sesuatu yang benar-benar kita saying
dengan alasan yang sangat amat aku
percaya bahwa Tuhan itu selalu tau
mana yang paling baik buat manusia
dan apa yang di takdirkan tuhan itu
tidak pernah salah. Aku sangat
percaya itu cin. Selama aku udah
usaha aku berdoa tapi yang aku harap
ga jadi kenyataan ya berarti memang
bukan rejeki aku
Aku

: maaf ini jalan yang aku pilih, beban


ku lebih besar dari pada sebuah ke
ikhlasan dan kesabaran, aku yang
menciptakan dan aku yang harus
mengakhiri, aku harus bertanggung
jawab dengan kata-kata ku
Dari awal aku di lahirkan sendiri
Santai cin aku bisa berbahagia dengan
cara ku sendiri

Dia

: maaf ya kalo ada kata2 aku yang


kurang berkenan kan teman harus
87

jujur kasi saran nya beda pendapat


kan biasa hehehehe
Yang aku belum paham itu perasaan
nya lida ke kamu tuh gimana???
Yang aku selama ini cm perasaan k dia
ajah
Dan pada dasarnya manusia itu
memang akan mempertanggung
jawabkan hidupnya masing-masing di
mata Tuhan kan cin
Aku ga bisa bilang iya kamu bener
ataw iya kamu salah kan cin tapi
sebagai teman aku hanya bisa
menghormati keputusan kamu
gimana baiknya menurut kamu
gimana nyaman di jalankan menurut
kamu. Sebagai teman Cuma bisa
sharing aja sama kamu karena yang
jalanin kamu aku juga kan ga tau lebih
dalam
Aku Cuma mau bilang kalu menurut
kamu ini adalah hal yang harus kamu
perjuangkan, jalan dengan keyakinan
kamu itu tapi sekali ambil keputusan
akan berdampak seumur hidup
resikonya
88

Semangad ya lebhus bhumi jangan


sedi2 dunk
Akhir2 ini BBM sam kamu, keliatan
bingitt kamunya lain, semacam ga gila
kt dulu hahahahahaha
Aku

: ta kirimin karya tulis ku, yang jadi


alasan buat ku sadar kalo aku orang
yang berpengaruh, email mu apa cin?
Kalo mau tau tentang lida Tanya
sendiri aja, makasih cin hehehe

Dia

: Tanya ke orang nya??? Aku ga kenal


cin orang nya, kan ga kenal, kamu
kenapa sebenernya??

Dia

:semacam ada beban gitu cin?

Aku

: email mu aja, dari situ kamu bisa


lebih kenal aku, gpp kan..

Dia

: heyy itu no nya?? Dy kan ga kenal


aku juga alasan aku apa juga Tanyatanya dia cin ntar kenalin aku
langsung yaa kalu insyaAllah ke sby
nanti
jangan sampe aku ke sby malah
repotin kamu lagi
89

aku

: itu terserah kamu untuk


mengenalnya, insya allah, selow cin,
aku menikmati apapun yang ada di
depan ku, aku sudah ga punya
kerepotan
udah aku kirim cin

dia

: walaupun kita baru sekali ketemu


baru kenal tapi kebaikan kamu ke aku
ga akan pernah aku lupa cin udah aku
anggap kakak aku, jadi kapan pun
kamu mau cerita tentang apa pun
selalu ada aku yang buat dengar cerita
kamu
olahh cin, oke dah..

aku

: hehehe makasih..

dia

: ceileh makasih loh.. hahahaha

21 Nov 2014
Dia

: hay cin

Aku

: yup

Dia

: sibuk ?????

90

Aku

: barusan free.. ada yang bisa di


banting??

Dia

: ahahahahaha ga lahh..

Aku

: ada apa cin?

Dia

: gaaa cin say hello, pengen tau kabar


kamu ajah
Kayaknya galau maksimal kamu nya

Aku

: loh kok bisa?

Dia

: ihhhh kamu ga nyambung.. hahaha

Aku

: iya soalnya aku lagi bahagia


Cin udah ta kirim versi lengkapnya

Dia

: oke

Aku

: kalo menarik sebarin aja cin.

23 Nov 2014
Aku

: cin..
Bisa minta tolong hubungin lida
Terserah kamu mau bilang apa aja
pliss
91

Dia

: masalah nya apa dulu cin tiba-tiba


minta aku hubungin lida???

Aku

: aku tadi nelfon, di reject ama dia


sampe tiga kali, trus aku marahmarah lewat sms, ini baru pertama
aku marah-marah ama dia
Semua yang ta pendem selama ini ta
tuangin semua, lega si, Cuma dia ga
bales ato ngapain kek critanya aku
khawatir ni cin hehehe
Kalo emang ngerepotin ga usah di
hubungin cin, aku spontan kok
mintanya..
Ga biasanya dia diemin aku..

Dia

: mungkin dia lagi mikir, kadang dia


orang itu kalu lagi berdebat gini
kurang suka sebagian orang lebih
milih diam dulu mikir dulu baru bicara
Jangan di paksa
Kamu ama lida udah pacaran ???
Kalu ga ada hubungan terus kamu
marah-marah juga kayaknya aneh ya
cin
92

Aku

: nggak
Oh. Ya udah deh sorry ganggu

Dia

: ga lah cin, ganggu apa coba, aku tuh


masih bingung cin, bingung hubungan
kamu sama lida tu gimana sebenernya
??
Kamu ga ganggu sama sekali cin
Kug sekarang pake ga enakan gini
sama aku ga asik ni
Kan aku harus tau sejelas-jelasnya
baru aku bisa bantu kamu cin
Kalu kamu setengah-setengah cerita
ke aku gimana aku mau bantu cin

Aku

: aku juga ga tau ngejelasin nya


gimana, aku udah ga pingin ber
prasangka ama dia.. aku Cuma mikir
kalo sesame cewek ada komunikasi
yang lebih baik daripada kalo bicara
sama cowok

Dia

: iya memang bener cin tapi kalo


missal sebelumnya aku udah ketemu
dia atau udah komunikasi jauh
sebelum ada masalah kalu tiba-tiba
93

aku muncul yang ada malah aneh ga


nyaman di dia nya mana aku jauh
Kalu aku saran ya cin, temen deket
nya yang kamu juga deket siapa? Nah
minta orang terdekat selesaikan
masalah kamu sama dia
Jawab dulu, kamu udah jadian ama
lida? Atau masih sebatas teman ??
Aku

: oh ya udah..
Bukan temen bukan pacar, aku suka
ama dia itu aja.

Dia

: nah kamunya gapapa cin, tapi kamu


coba pikir perasaannya lida,
sebenernya udah ada tegasan dari lida
belum?? Kalo dia juga suka kamu ???
Gimana dia ke kamu
Cin. Hidup harus realistis

Aku

: makasih masukan nya.

Dia

: ada hal hal yang harus di


perjuangkan kalu memang harus di
perjuangkan
Bagamanapun orang kasi saran semua
nya dari kamu cin
94

Coba kamu renungin lagi atau ga


perjelas lagi masalah ini dengan lida
ajak ketemu bicara dari hati ke hati
cari solusi yang baik berdua apapun
keputusannya kamu harus berbesar
hati untuk terima
Aku

: aku Cuma minta tolong, biar info mu


ga Cuma dari aku, setidaknya biar
adil, kamu menasehatin aku ya
apapun aku tetep akan berpikir
sederhana, realita yang tak
perjuangin adalah sekat pembatas
manusia sudah cukup untuk berdiri
atas nama agama, aku mungkin
keliatan bodoh, tapi Cuma aku yang
masih bertahan dari pemikiran bahwa
ajaran Tuhan baik dan buruk harus di
pelajari oleh setiap manusia, bukan di
kekang oleh ekonomi dan agama,
udah cukup anak kecil jadi korban ke
egoisan orang tua nya

Dia

: biar semua nya jelas

Aku

: aku sudah terlampau banyak


merenungi semua hal, aku juga baru
pertama ini minta tolong secara
langsung ke kamu, aku terlampau
penyendiri, aku melakukan banyak hal
95

sendiri, entah permintaan ku ini akan


kamu pahami dengan cara apa aku
juga ga paham, kalo ga bisa bilang aja
ga bisa aku bisa paham, tapi kalo
suruh merenung lagi aku sudah
bosan..
Dia

: gini ya cin, ini bukan masalah aku


mau atau gam au tapi aku rasa aku
belum pantas untuk hal ini, pertama
kamu bisa jelasin ke aku bagaimana
caanya aku perkenalin diri ke dia,
sebagai apa aku kenalin diri terus
tiba2 ngulik masalah kamu ama dia,
kamu yakin dia ga akan malah jadi
marah kalu aku ikut campur
Aku dan kamu adalah bukti bahwa
manusia itu berbeda dalam hal
pemikiran. Aku bukan malaikat cin aku
bukan sok suci tapi aku orang yang ga
beda-bedain ini orang apa pun
agamanya apa pun ekonominya Tuhan
itu 1 dan tata cara yang membedakan
kita yang bersumber dari keyakinan
kita terhadap tuhan dan itu prinsip
menurut aku tidak bisa di toleransi.
Dan 1 lagi aku ga pernah masalah
dengan orang yang pacaran beda
96

agama itu hak masing-masing orang


karena doa tanggung masing2 orang
begitupun pahalan yang di terima
Kita singkirkan masalah agama, yang
jadi masalah sekarang ini selain agama
adalah bagaiman sebenernya
perasaan lida ke kamu?? Ini yang
harus jelas. Ini yang ga aku dapet
penjelasannya dari kamu lebhus
bhumi. Aku ga bisa tiba2 zmz terus
Tanya ehh lida kamu sebenernya
gimana sama lebhus bhumi
Aku

: kamu teman yang paling mengenal


aku, dan kamu yang paling bisa
memahamin ke adaan ku, setidaknya
itu bisa jadi pesan pembuka yang
pantas, apakah dia bakal marah ato
tidak, aku yang bertanggung jawab
karena aku yang meminta tolong ke
kamu,
Contoh ini ya, hai lid, aku april, aku di
maintain tolong sama lebhus buat
hubungin kamu, lebhus nanyain
kenapa sms dan telepon nya ga di
bales

97

Dia

: okey no hape nya atau pin BBM


nya?? Btw dmn dy skrg ???

Aku

: jujur aja lid, aku tu sering di curhatin


lebhus tentang kamu, tapi ya emang
dasarnya dia anaknya aneh, ya Cuma
sekenanya aja dia ngejelasin
hubungannya dia ke kamu
Makasih cin. Hehehehe

Dia

: dia ada pin BBM ???


Iyaaaaa buat kamu asal ga galau

Aku

: aduh udah ta delcon cin

Dia

: ye dasar aneh
Mungkin dari delcont dia marah

Aku

: mungkin..

Dia

: ntar aku sms dulu ya

Aku

: hehehehe dari dulu aneh nya kali..


okeh..

24 Nov 2014
Aku

: ehmm. Nganu
Pagi cin..
98

Dia

: pagi cin
Dia ga bales sms aku tau..

Aku

: sama

Dia

:mungkin hapenya ga aktif kali

Aku

: ya udah .. sabar aja .

Dia

: dia dimana sih sekarang


Awalnya kenapa dia ga angkat telfon
dari kamu ??

Aku

: semarang kayaknya
Ga tau

Dia

: hmmmmm

Aku

: ya udah, nanti biar waktu aja yang


nyadarin dia
Makasih cinta hehehe

Dia

: iya cin . Sabar ya..

Aku

: kalo senggang sembari di baca cin


hehehe

Dia

: siap cin

27 Nov 2014
99

Aku

: woi ..

Dia

: yoaaaaaaaaa

Aku

: cin jujur ni, aku lagi di semarang,


kekurangan duit buat balik, bisa
transfer in aku ga?? Peace ya
( no rekening seseorang )

Dia

: cinnnnnnn aku belum gajian (


emoticon nangis )
Ngikut lida ??
Berapa mangnya ???? biar aku bilang
cowok aku transfer dlu
Ke semarang ngapain ???

Aku

:5
50 rb maksudnya.
Iya ngagetin dia,

Dia

: aku Tanya dulu cin.. hehehe

Aku

: ga usah maksain cin,, hehehe

Dia

: cin maaf ya belum bisa blm ada


duitnya hehe
Lagi kere juga heheh
100

Aku

: hahaha

Dia

: haaaaa 50rb di bilang kek dari tadi


ntar aku aku lagi di jalan ntar aku
transfer 100

Aku

: (tidak terkirim) loh iya ta?

Dia

: udah cin, cek ya

Aku

: oke cin.. makasih..

Dia

: aku transfer 100 ya.

Aku

: ni lagi ngecek, oke cin


Iya cin ini udah ta ambil

Dia

: okeee cin

28 Nov 2014
Dia

: Ping!!!
Cin

Aku

: yup

Dia

: kata temen aku awal januari biasa


pendakian ke semeru di tutup ya

Aku

: iya coba di liat di web nya TNBTS,


tapi bisa di atur cin
101

Dia

: oh gitu taaa

Aku

: yup

29 Nov 2014
Aku

: maaf cin ganggu, versi pelengkap


dari tulisan ku kemaren udah selesai,
yang ini penjelasannya, judulnya re
evolusi mental

Dia

: siap cin aku belum sempet buka


email

Aku

: santai aja cin

06 Des 2014
Dia

: cin
Ping!!!
Semeru sekarang harus daftar online
ya ??
Kira2 tanggal 3 januari aku bisa sampe
ke semeru ga ni cin?

Aku

: bisa. Santai aja.


Aq ada coneksi
102

Dia

: asikkkk
Soalnya aku Tanya temen2 ku di
malang tapi semacam jawaban nya
bikin hopeless
Apa mereka sibuk ga bisa nganter
Jadi tanggal 3 fix ya cin, aku sama 3
temen mungkin
Nanti peralatan dan sebagainya
pinjam punya kamu kan hehehe
Kita rencanya tanggal 3 nyampe
langsung smeru sampe ranu kumbolo
ajah terus terus tanggal 4 ke taman
lavender terus balik lagi ke bromo
nginap di bromo liat sunrise tanggal 5
terus jalan2 ke malang tanggal 7 aku
jogja cin
Gimana bisa cin???

Aku

: mungkin cin, emang mereka bilang


apa cin?
Oke fix

Dia

: mungkin apa cin?? Hujan lah,


tutuplah, jawab BBM lama, padahal
ganti status ganti dp, kayaknya sibuk
103

kali, temen lain malah ngajak ke


arjuna, biki hopeless
Aku

: ikutin aja beritanya.. hehehe

Dia

: udah aku googling terus, katanya di


batasi ajah, tapi aku kan butuh
kepastian cin, biar ga sia-sia juga
kesana nya

Aku

: yah ga seru kamu cin hehehe


Santai aja. Jawa ga bakalan
ngecewain..

Dia

: hahahahahaha, aku kan tujuan


utamanya semeru
Jadi harus planning bener2 mana
waktu terbatas lagi

Aku

: yah itu kan kamu.. ehm silahkan


menikmati waktu menunggu nya..

Dia

: nunggu apa ci???


Eh tapi kamu nya pasti dunk

Aku

: aku lagi menikmati cerita mu.


Hahahaha
Apa yang kamu pikirkan ketika
menutup mata?
104

Dia

: aku biasa nya mikir tentang masa


depan cin
Hahahahaha
Kug Tanya gitu ???

Aku

: ada apa aja di pikiran mu?


Ini tantangan aja

Dia

: banyak. Hahahaha

Aku

: oke, jangan kasih tau ke aku

Dia

: hahahahahah aneh kamu mah

Aku

: surprise buat kamu, tapi ga surprise


buat aku ya ga adil kan?? Hehehe

Dia

: dihhhhh.. hahahaha

07 Des 2014
Aku

: ping!!!

Dia

: yaaaaa cin

Aku

: oh kepencet cin..

Dia

: hoooooooo. Apa kabar cin

Aku

: lagi menikmati ke bosenan cin..


105

Dia

: dimana cin???

Aku

: di deket wall cin, liatin orang


manjat

Dia

: di kampus ta, kemarin ketemu lida


gimana???

Aku

: iya di kampusnya PGRI sby..

Dia

: ohhhh,, lagi ada kegiatan ???

Aku

: iya lagi nyari hiburan


Kemarin tambah lebih seru cin
ketemunya hehehehe

Dia

: asiiiikkkkk. Jadi ada yang bahagia


dunk
Hwahahahaha
Cuma ingetin aja cin, jangan lupa 3
januari yaaaaa

Aku

:kalo bahagia mah relative


Hahahaha

Dia

: aseeek
Bukan bahagia itu tergantung
pemikiran cin hahahaha
106

Aku

: kemarin kita Cuma tatap2an saling


ga peduli, aku ketemu dia lagi naek
motor, dia ngeliat aku lagi di parkiran
kantornya, dan aku nggak tau dia
ngeliat aku apa nggak, soalnya aku
lagi sibuk baca..

Dia

: ohhhh gitu, Cuma tatap2 doank ???

Aku

: iya.. sama2 ga nyadarin lagi..


hehehe..
Its really who we are. Itu kejujuran
yang ga normal, ga tau kenapa aku
menikmatinya sekali,

Dia

: hahahahahahahah.. rumit sih kalu


menurut aku tapi kalu menurut aku
itu balik ke basic kalu jodoh ga akan
kemana jadi nikmati saat2 begini kalu
kalian jodoh ni bakal jadi cerita yang
buat aku seru banget
Hehehehe

Aku

: aku ga tau ending nya makanya aku


nikmatin sekali,
Toh tanpa kata lida aku ga bisa nulis
apa2, itu yang selalu tak sukurin, kalo
aku minta lebih aku terlalu rakus
107

nanti, aku menerima apapun yang


ada sekarang..
Dia

: cara kamu sayang sama orang tu


ikhlas hahah

Aku

: aku terlampau banyak menunjukan


sisi buruk ku ke dia, kayaknya dia ilfill
banget ke aku hehehe

Dia

: hahahahahaha.. kamu apa adanya


banget banget yaaa
Hahahaha

Aku

: nah bener kan aku sederhana


banget.. hehehe

Dia

: hahahahahaha

Percakapan di atas aku ketik dengan jujur,


hanya beberapa katanya aku perbaiki agar bisa di
baca lebih mudah. Hari ini aku benar-benar penat,
setiap malam aku hanya bisa menunggu apa kah yang
aku pertahan kan sampai saat ini, tentang aku
mencintaimu, adalah kebenaran atau kesalahan, atau
hanya sebuah hayalan belaka, aku Cuma bisa berpikir
aku tidak akan berhenti, kamu tidak perlu kuatir. Aku
sedikit kaku ketika aku ingin mengucapkan kalimat
penutup, mungkin aku akan menggambarkan ke
108

adaan ku saat aku mengetik tulisan ini, aku


mengetiknya dari jam 4 sore sampai 23:36, aku
menghabiskan beberapa batang rokok yang aku minta
dari teman-teman, aku makan sekali tadi jam
setengah Sembilan, selebihnya aku hanya minum air
putih. Kepala sampai tulang punggung ku sedikit sakit,
tapi aku sudah minta untuk di pijat dengan kaki ke
adik-adik ku di MAPARA. Sekarang aku tidak tinggal di
MAPARA lagi, aku sudah memiliki ruangan yang bisa
ku pakai tidur sendiri di lantai dua, ruangan BEM
Universitas. Semalam aku lolos verivikasi untuk
pencalonan presiden BEM, seharusnya aku kerja
menempelkan kertas kampanye ku. Tapi aku
sepertinya terlampau capek, sehari an aku berjalan
dari belakang ke depan, dan aku benar-benar
menikmatinya. Tadi sore ada teman SMA ku yang
datang, dia datang dengan wajah kusut, anaknya
harus di belikan susu, masih balita. Dia sudah bekerja,
tapi sekarang masih awal bulan, dan dia tidak punya
uang, aku berikan saja hape ku yang satunya, karena
memang aku sudah tidak memiliki uang, aku harap
barang itu hanya di gadaikan, karena aku akan
menebusnya suatu hari. Dia datang untuk menjual
cincin nya, aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku galau
aku bahagia tetap akan sama saja, aku akan mengirim
tulisan ini malam ini, sekarang masih tanggal 10
desember 2014, aku kepikiran tentang Natal, oh maaf
pikiran ku mulai kacau, aku tidak bisa langsung
109

memberitahukan mu bahwasannya aku mengirim


email pada mu, karena 3 kartu seluler ku tidak ada
pulsanya, tapi biarlah apakah nanti kamu akan
membacanya dengan segera atau tidak akan sama
saja, saya tidak akan tahu akhirnya. Aku ingin
meminta maaf atas semua ke isengan ku yang tak
pernah dapat aku kendalikan, aku minta maaf karena
kemarin aku tidak mengerti arti perasaan manusia,
aku pun tak bisa berjanji apakah esok hari aku akan
masih sama, jika kamu mempertanyakan kenapa aku
memiliki perilaku seperti ini, aku hanya bisa bilang
beban kehidupan manusia yang aku panggul terlalu
berlebihan, karena aku banyak memiliki perasaan
yang beragam, kadang tiba-tiba aku amarah, kadang
ceria, kadang bijaksana, kadang usil, kadang duka,
kadang bahagia, dan masih banyak lagi perasaan yang
aku pendam sendirian, jika kata-kata ku terus melukai
perasaan mu, maka aku hanya bisa berpasrah,
setidaknya sampai saat ini aku masih manusia, terima
kasih atas waktunya jika Nenk masih bersedia
membaca kata-kata saya, Lida Maya tetaplah
tersenyum.
Hehehe, nenk aku kangen kamu.

110

CINTA
Wanita bukan lah kemuliaan dunia, wanita adalah
istri mu, ibu mu dan saudari mu, keluargamu,
muliakan kan lah mereka
Maka bagi mu adalah semua kemuliaan

Setiap lembaran-lembaran yang telah tertulis,


aku sudah membubuhkan nya dengan kisah cinta
Absolute, tiada perasaan yang memudar, sehingga
aku tidak lagi memiliki pilihan untuk mencintai orang
lain selain wanita yang ku pilih, meskipun nantinya
aku harus terlihat mengiba. Tubuh ku sedang di landa
sakit, rasanya seperti sebuah layar telivisi yang
bergemirisik karena tidak mendapatkan sinyal yang
bagus, aku sedang menikmatinya.
Aku menguji kembali kesabaran ku untuk
merangkai kata-kata yang indah, yang bisa membuat
hati ini kembali damai seperti dahulu, di saat aku lebih
mudah untuk tersenyum melihat ke adaan, pasti
setiap orang yang mengenalku akan merindukan diri
ku yang seperti itu, maka akan ku selesaikan tanggung
jawab ini lebih cepat. Beban apa yang sedang aku
pikul saat ini, itu bukan lah sebuah kata tanya bagi diri
ku sendiri, bukan juga untuk kalian.

111

Aku ingin mengubah wajah dunia, dimana


kehidupan tidak lagi merugikan bagi kaum yang tidak
pernah di beritahu tentang kesehatan, kebersihan
dan kelayakan hidup sebagai manusia. Aku sangat
menyadari tugas ku merubah dunia adalah hal yang
mustahil bagi jalan pemikiran mu, tapi bagi ku itu
sangat lah mudah, dalam artian, jika aku sudah
bersiap menerima kematian maka sudah cukup
semua pengorbanan yang aku lakukan hingga saat ini,
menjadi musuh bagi keyakinan orang lain.
Terlampau baik dan terlampau buruk, aku
sudah berada di tengah-tengah nya, lagi pula siapa
saya? Dan aku mempertanyakan lagi apakah saya
memang sudah berguna atau sudah di gunakan oleh
manusia yang lain. Tangan ku sudah tak terasa, kepala
ku sudah benar-benar tak berdaya, ini lah kejatuhan
saya terhadap kejujuran yang terlalu berlebihan,
seperti itu lah kami mengucap bahwa sebuah
keyakinan milik manusia sudah berada di ujung
tanduk, sangat sedikit yang peduli terhadap toleransi,
sangat sedikit yang mengenal ke arifan alam, lebih
penting berbisnis dan mencari gelar, itu lah manusia
zaman sekarang.
Sebagai bagian dari roda kehidupan yang ada,
masih banyak yang harus aku selesaikan sebagai
bentuk laporan ku pada diri ku sendiri. Maka
sebaiknya tidak aku campur adukan yang milik mu dan
112

yang milik ku, maka milikmu akan kau pertanggung


jawabkan sendiri di mulai dari saat ini, di saat kalian
telah memahami keberadaan ku di dunia ini, di saat
kalian membaca kalimat ini. Aku sungguh bersukur
bahwa sangat sedikit orang yang merasakan
keresahan ku terhadap sudut pandang duniawi,
karena hal itu lah yang akan membuat orang yang
memahami perasaan ku menjadi orang yang tangguh
dan tiada ragu. Maka semua yang telah dan akan ku
rangkai akan menjadi jalan bagi ku dan bagi kalian.
Seperti sebuah kupu-kupu yang berterbangan
di depan mata, hinggap di daun, beterbangan
kembali, daun itu berwarna hijau, sangat
mendamaikan. Lalu akan ku rubah seperti apa wajah
dunia yang sekarang? Maka semua jawaban itu ada di
benak kalian, yang menjadi impian kalian, impian yang
sangat dangkal.
Kata-kata ini tiada habisnya, sedang aku tidak
mampu merangkainya di waktu yang sesaat. Jangan
lah risau wahai kau yang menulis dan membaca,
kehidupan yang layak itu tidaklah bergelimang harta
dan benda, kehidupan yang layak itu adalah saat
engkau terpesona dengan cinta kasih yang kami
tanam kan di hati mu, terhadap semua yang kalian
sayangi dan kasihi, sehingga jangan lah kau berbagi
terhadap keburukan yang serakah.
113

*****
Aku bukan lah manusia yang pantas untuk
kalian kenang, aku hanya berkata ini dan berkata itu
tanpa arah tujuan yang jelas. Bahkan untuk
menjelaskan tentang arti wanita yang telah ku pilih,
wanita yang mengisi hati, wanita yang ku cintai
dan masih banyak lagi kata cinta dan sayang yang ku
jelaskan sebelum buku ini, aku kesulitan bicara. Aku
hanya lelaki ceroboh yang terhanyut dalam
kesesatan, bukan karena aku terus berada di antara
kalian, kesesatan yang ku jelaskan adalah mengapa
aku masih di beri waktu yang panjang untuk terus
tinggal di dunia ini. Setiap detik yang ku lalui di dunia
adalah keterpurukan ku karena aku sudah tidak di
butuhkan lagi, nantinya aku harus berlari, berlari
untuk menyongsong masa depan baru yang hadir.
Adakah di antara kalian yang bisa mengajari ku
untuk mencintai wanita dengan layak, sehingga ketika
wanita yang ku cintai tidak lah takut pada ku ketika
mendengar suara dan nama ku, sehingga hati ku tidak
lagi memaki terhadap kecerobohan ku untuk
meminta kematian di kala tugas ku sudah di tengah
jalan, aku masih manusia yang memiliki rasa
kepedihan, atau kah aku harus bertanya kembali
apakah kepedihan itu, tidak ada rasa yang ku miliki
saat ini, tidak ada.
114

Mau kah kalian mengembalikan milik ku? Aku


sedang tidak di landa duka, aku juga tidak tersenyum
dan bahagia, aku tidak merasakan apapun lagi apa
yang di sebut rasa, aku sudah tidak menginginkan apaapa lagi di dunia. Bisa kah kalian mencabut semua
milik ku? Ataukah nantinya akan ada yang bersedih
atas kepergian ku? Bukan kah aku tidak perduli pada
kematian yang datang pada seseorang? Yang aku tahu
keringat ku bercucuran di kala semua kata ini aku
ketik kan, ada batuk yang menghentak dari dada ku
bagai sebuah gemuruh kejutan, aku tidak dalam
kesakitan.
Aku hanya lelaki sederhana yang tidak bekerja,
yang ku lakukan hanya menulis dengan gaya ratapan
dan sengsara, tidak, itu semua hanya kebohongan
belaka, hanya aku dan diri ku disini, di selimuti
kesendirian, dan segala beban yang sungguh susah
untuk di jelaskan.
Aku kembali pada waktu itu, saat ku ingat diri
ku pada usia lima tahun. Hari itu begitu indah, aku
berada di ambang kesenangan yang tidak akan
berkesudahan. Di usia yang muda seperti itu aku
sudah mengacaukan semua keyakinan manusia
bahwa permainan bagi manusia adalah yang di sebut
kebosanan. Aku berharap semua itu harus berubah
jalan nya sekarang, dalam artian aku sendiri yang
sudah menipu manusia untuk tidak mendengar kata
115

hati nya, dan akan aku bawa kemana lagi arah tujuan
hidup yang sudah ku lalui semua nya?
Aku terus menatap mata ku yang angkuh di
cermin, tatapan nya begitu tajam dan meresahkan
saya, dia tidak merasakan apa-apa, hanya ambisi nya
saja yang menggetarkan hati dan semua peperangan
yang terjadi di tubuh ini sirna. Aku tahu tatapan itu
hanya di miliki sang Alfa, rasa penindasan yang dia
lakukan pada saya membuat beberapa sel di dalam
tubuh ku mendingin, kemudian menjadi kalimat
syukur yang nikmat, peperangan antara hati ku dan
akal pikiran ku masih dalam kuasa nya, sang Omega.
Jika kalian tidak tahu apa arti dari Alfa dan
Omega maka penjelasan nya bukan lah dari ku, tapi
semua nya ada di dalam hati dan akal mu, maka baca
lah dan lihat lah apa yang bisa di lakukan satu bentuk
dan satu wujud manusia itu sendiri, oleh karena itu
semua harus di perbaiki aturan main nya, aturan main
yang seperti apa? Bahkan Alfa dan Omega saja aku
enggan menjelaskan nya, sekarang malah ada aturan
main yang absurd maksud dan tujuan nya, lalu untuk
apa aku membaca semua ini? Ini semua adalah
bentuk pengakuan yang pertama.

*****
116

Dan ingat lah, sudah waktunya bagi manusia


untuk kembali berdoa, di dalam doa yang berbahagia,
dalam doa itu tunjukan lah semua impian dan
imajinasi mu dengan bangga, tampilkan semua
bentuk kehidupan setelah kehidupan ini dengan
kelayakan hati, lalu minta lah ke adilan yang hakiki,
bukan keadilan yang ingin menghujat manusia lain,
bukan keadilan untuk merendahkan manusia lain,
bukan keadilan untuk menghukum manusia lain,
bukan keadilan untuk meminta hak dunia mu, bukan
keadilan yang hanya ingin kau tunjukan pada manusia
bahwa kau sudah berlaku adil bagi manusia yang lain,
semua keadilan yang kau sajikan saat ini hanya
sebuah bentuk ketakutan mu yang sangat menjijikan,
maka minta lah untuk mengadili diri mu sendiri,
seperti seorang bayi yang terus menangis
sesenggukan karena telah berlaku curang dan salah
karena telah keluar dari kebenaran.
Doa itu adalah harapan mu akan masa dan
waktu yang pernah engkau lalui dan yang akan di
lewati, harapan bagi mu ketika engkau tahu bahwa
kalian bukan lah apa-apa di seluruh alam semesta ini,
semakin engkau merasa kecil semakin besar pula kami
menyaksikan mu, semakin besar engkau meminta
semakin kami sebar seluruh berita bahwa engkau tak
pernah terpuaskan di dunia, maka sebutlah orangorang yang seperti itu adalah orang yang kaya raya
yang semua perintahnya akan kau kerjakan karena
117

engkau mendapatkan imbalan darinya, sedang rizki


nya tidak lain dari seluruh penjuru bumi yang samasama kalian pijak, maka kalian sendiri yang telah
menerima untuk menjadi orang suruhan yang
dermawan, se orang hamba yang tidak pernah
terpuaskan dan meminta hidup berkecukupan dan
meminta semakin banyak di kala kalian gusar, apa
yang sudah kalian pinta? Jika itu urusan dunia maka
sangat lah mudah bagi kami untuk mengabulkan nya,
bahkan sebelum engkau meminta kami sudah
menyediakan nya, namun apakah engkau sudah
mencarinya di seluruh dunia mu? Lalu bagi mu yang
telah terlampau banyak harta dan kekayaan nya,
apakah kepala mu sudah bebal? Apakah engkau tidak
bosan dengan kekayaan mu? Atau kah hidup dengan
bergelimangan harta telah membutakan mu? Maka
pantaslah bagi mu untuk kami tutup akal, mata dan
pendengaran nya, dan kami berikan seluruh perasaan
yang sangat menakutkan sebagai imbalan bagi mu
agar engkau juga mendapatkan nikmat sengsara,
maka bagi kalian semua lah kami mengiba untuk
kalian saling memperhatikan satu sama lain dan saling
menjaga ketika sama-sama hidup di dunia.
Tiada kami menilai orang pintar dan orang
bodoh, orang bernasib baik dan orang bernasib buruk,
di depan kami semua yang di ciptakan itu sama, maka
kami memiliki ke adilan kami sendiri, karena jika kami
ajarkan pada kalian maka kalian akan meminta
118

kematian lebih dahulu karena kalian tidak bisa


melihat apa yang kami pandang.
Sesungguhnya hari pembalasan itu nyata ada
nya, di waktu yang sangat sekejap. Maka itu lah
seluruh landasan kami memberikan anjuran pada mu
untuk segera menyelesaikan semua tanggungan
dunia mu dan menghentikan semua impian mu untuk
mengubah wajah dunia menjadi lebih buruk di mata
kami. Tiada bangunan yang kalian sebut kokoh akan
menyelamatkan mu, tiada kendaraan yang kalian
sebut maha karya akan menolong mu, karena dunia
dan isinya memiliki kehidupan nya sendiri-sendiri dan
memiliki kematian nya sendiri-sendiri. Maka
sambutlah hari pembalasan itu dengan berbahagia,
karena kalian akan kembali ke asal mula kalian, ke
tempat yang seharusnya kalian tinggali dan bukan di
dunia ini kalian harus saling bertikai dan membenci,
dan tunggulah waktu bagi mu untuk mempelajari arti
dari diri sendiri.
Dan pelajarilah maksud dan tujuan mu yang
sekarang hidup di dunia, kenalilah bahwa wajah
manusia hanya lah satu, bagi kami tidak ada beda. Jika
kau bersalah di hadapan kami dan di hadapan orang
yang kau sakiti atau terhadap orang yang kau ambil
hak nya, maka balasan di dunia itu sangat lah sedikit
nilai nya, dan rasanya akan sangat menakutkan bagi
mu karena kau hanya berfoya-foya tanpa tahu bahwa
119

kesenangan mu yang kau banggakan hanya lah


sebuah kesempatan yang kami berikan pada mu
untuk berbenah dan sudah kau rubah arah nya karena
kau lebih suka hidup tersiksa. Kepedihan yang sedikit
bagi mu di dunia akan membuat mu terus menumpuk
yang kau sebut dosa, kemudian menimbun nya di hati
mu, hingga kau terus berenang di dalam nya, lantas
tenggelam di aliran nya, maka kebaikan di dasarnya
tidak akan muncul di sebabkan kelalaian dan
kesombongan mu sendiri, kelalaian yang kami ajarkan
padamu karena kau berpikir untuk bertahan hidup di
belantara manusia-manusia yang serakah harus lah
menjadi lebih serakah dari mereka, kelalaian yang kau
pertahan kan sampai sekarang adalah saat kau
membodohi diri mu sendiri dan manusia-manusia di
sekitar mu tentang arti kehidupan yang layak, yang
manusiawi, sedang kau sendiri tidak mengerti
mengapa kami menghidupkan mu di dunia ini, tercela
lah kalian semua wahai manusia telah bersikap
serakah pada alam dan lingkungan nya. Sedang bagi
kalian yang membiarkan semua kejatuhan itu
berlangsung, tidak ada beda bagi mu dan bagi nya,
karena kalian tiada berusaha dan berdaya upaya. Jika
kau berpikir kekuasaan mu itu di landasi kejayaan dan
uang, sungguh kami hina kan diri mu jauh lebih hina
dari sebelum nya, dan kami berikan kehebatan pada
mulut mu untuk saling menghina satu sama lain,
saling bertengkar satu sama lain, dan kalian akan
120

berbagi keburukan dan menghilang kan kebaikan bagi


diri mu dan bangsa mu. Maka engkau terus mencari
ilmu untuk membuat nama mu menjadi pintar di
antara yang pintar, sedang engkau adalah kebodohan
itu sendiri.
Dan terbuka lah pintu kedamaian bagi mu, di
saat engkau sudah tidak menginginkan lagi
kenikmatan dunia yang kalian saksikan dan yang
kalian gunakan, lalu pandangi lah diri mu sendiri di
saat kau begitu sangat memalukan telah menjadi
manusia yang terus hidup di dalam kubangan kotoran
hati, dan kami tunjukan pada mu kebaikan dunia yang
sebenarnya ada, di dasar hati yang paling dalam bagi
anda semua, makhluk yang kami ciptakan sempurna.
Apakah engkau meminta hukuman itu
berlangsung sekarang? Sedang anak-anak bayi sedang
berada di dalam dekapan dan pelukan, maka kuasa
kami akan membuat mereka berbahagia, maka kuasa
kami akan membuat mereka menangis sejadi-jadinya,
sedang engkau hanya berpikir bahwa bayi ini
kekurangan makan, bahwa anak ini kekurangan
hiburan, maka engkau lupakan kasih sayang sebagai
seorang ibu yang sedang sibuk bekerja membanting
tulang, sedang sang suami hanya menjadi tetenger di
surat-surat mu sebagai kepala keluarga yang harus di
ikuti ucapan nya, maka bagi kalian yang sudah
bertindak seperti itu adalah hukuman dari anak-anak
121

mu, mereka kami ciptakan sebagai wujud yang murni


dari kejujuran, maka jadi lah anak mu pengadil bagi
hakim yang telah banyak belajar namun di selimuti
keraguan dan kesombongan, anak-anak itu akan
menghakimi tanpa ampun sesuai dengan perbuatan
mu yang membuat mereka berbahagia dan sengsara,
tiada daya upaya bagi kalian untuk kemudian
membungkam hati mereka, karena mereka pun turut
memandang seperti kalian, mereka mendengarkan
denyut jantung dan aliran darah di nadi kalian, dan dia
tahu yang di sebut kebenaran dan kesalahan, kau
tidak akan percaya, tapi kau pikir kami siapa?
Gelar bagi mu yang berdusta adalah manusia
hina, gelar bagi mu yang menyangkal adalah manusia
sengsara, lalu bagi kalian yang diam saja adalah
hewan dan tumbuh-tumbuhan yang menjadi
manusia, tiada bisa memberi manfaat dan keburukan
bagi manusia lain karena kalian hanya mengikuti
perintah
agar
kalian
selamat
dan
bisa
memperpanjang umur mu di dunia, untuk menikmati
kenikmatan yang sesaat, untuk mencicipi keharuman
aroma masakan yang kuat, untuk berpelesir dan
melihat manusia yang lain dan hidupnya melarat,
maka sempurna lah bagi kalian untuk mengiba pada
kami, di dalam doa mu, di dalam tawa mu, di dalam
senyum mu, di dalam hati mu. Di dalam doa yang
engkau sendiri tidak tahu akan kemana arah dan
tujuan mu, dan kami biarkan doa itu mengambang di
122

antara langit dan bumi, sedang kalian akan diam


menanti tanpa tahu pasti, hingga kalian
menumbuhkan benih-benih keraguan yang sangat
lebat untuk menyangsikan kami, di antara semua itu
tiada kemudian kalian memiliki budi pekerti yang baik,
dan jadi lah kalian se ekor monyet yang bertindak
sesuka hati, dan jadilah kalian se ekor ular yang
merayap tiada pasti, sedang wajah dan tubuh kalian
adalah manusia.

*****
Adalah perbedaan di antara kalian, yang kalian
sebut sebagai Suku dan Ras manusia. Perbedaan itu
agar kalian mengerti bahwa asal kalian adalah dari
kepingan kecil alam semesta, yang kalian sebut Rasi
bintang. Setiap partikel itu akan membagi mu menjadi
kehidupan mu sendiri-sendiri, partikel itu kami
satukan menjadi satu tubuh manusia, agar di kala
kalian menginginkan nya kembali, untuk menjadi
bagian darinya kembali, mudahlah bagi mu untuk
mengingatnya kelak.
Di antara semua kebingungan yang ada, di
antara semua harapan yang sangat nyata, di
rendahkanlah kepalaku menghadap telapak surga,
agar neraka di dalamnya terus menggelora.
123

Ketahuilah bahwa kami adalah satu, dan kalian


adalah satu, aku dan kamu, saya dan anda, dan kita
semua, yang ada di bumi dan alam semesta tidak lah
pernah kita terpisah. Hati adalah Alfa dan Akal adalah
Omega. Mereka adalah sumber dari keyakinan mu
yang menyeimbangkan mu layaknya sebuah Loyang di
neraca keadilan, maka se imbangkan lah antara hati
dan akal mu, agar kau mampu kembali dengan
kelapangan
dan
kemudahan,
jika
engkau
menginginkan tantangan, maka salah besar bagi mu
jika mengira kami adalah sekutu atau musuh bagi mu,
kami telah berdiri sendiri sebelum engkau mampu
berdiri di atas dua kaki, dan aku adalah pemilik hatiku
dan akal ku, begitu pula seluruh alam semesta yang
ada di dalam tubuh ku.
Sesungguhnya bagi mu, kebenaran ini sedang
kami ujikan agar engkau mampu belajar, sebelum
derai air mata mu mengalir, sebelum perasaan mu
terhimpit, sebelum keyakinan mu akhirnya runtuh.
Maka kobarkan lah bahwa keyakinan setiap ummat
itu benar adanya, tidak ada yang akan memisahkan
kita di karenakan perbedaan atas kebodohan mu yang
sebenarnya, dan jangan berani-berani kalian
menyekat kembali keyakinan ini, atau tiada lagi
harapan bagi mu untuk mengerti, dan kalian sangat
tahu betapa besar kuasa kami atas kalian yang hanya
menginginkan kejayaan dan hidup yang kekal di
dunia.
124

Ini adalah ancaman yang nyata yang kami


sajikan, di antara semua kehidupan itu aku adalah
manusia di antara kalian, yang memberikan kalian
sifat dan kepribadian, aku sudah melengkapi semua
kehadiran mu, dan dari kami lah kuasa itu, hingga
akhirnya di waktu yang akan kau sebut kiamat, akan
kami ambil kembali milik kami semuanya, dan
percayalah banyak sekali pertolongan yang kami
sebarkan sebelum dan sesudah, yaitu semua utusan
yang telah kami jelaskan dari awal mula hingga akhir
kata.
Kata maaf hanya akan menjadi sebuah
pelarian mu, maka rendahkan lah kepala mu agar kau
mendengar hati mu, dan jangan lah menjadi batu.

*****
Adakah kalian menemukan cinta?
Adalah kasih dan sayang
Maka bergembiralah
Untuk akhir yang
Sekarang

125

126

MEMULAI YANG AKHIR


*----------------*
Oh, sore hari, betapa saat ini saya benar-benar
merasa mual dengan peri laku saya, tapi saya tidak
bisa memungkiri saya memiliki banyak wajah, yang
saya sendiri tidak bisa menebak akan seperti apa
wajah dan perilaku saya ketika bertemu dengan
manusia, apalagi nenk, aku memanggilnya seperti itu,
padahal aku begitu angkuh pada wanita-wanita yang
lain, tapi kenapa pada dia aku seperti bukan saya yang
sebenarnya, aku hanya bisa memikirkan hal itu saat
ini, tapi aku tidak bisa menyangkalnya, saya masih di
dalam tubuh yang sama, saya begitu feminism, saya
begitu melankolis, saya begitu rapuh, saya tidak
memiliki harapan, saya benar-benar kacau, tapi saya
terlanjur menikmatinya. Saya begitu aneh bagi kalian,
benar-benar orang yang menikmati apapun tanpa
sebab yang jelas, karena saya memahami jika saya ini
benar-benar manusia, saya berbicara bahwa saya
tidak akan menelan kembali ludah saya, saya
memaksakan kehendak saya pada apapun, saya
mendapat banyak rintangan yang menghibur, saya
miskin harta tapi berlimpah rizki, saya tidak di bayar
tapi saya bekerja, saya benar-benar kebalikan dari
semua orang yang ada di dunia. Saya melihat dari
belakang wajah manusia, saya benar-benar ingin
seperti itu meski terlihat sekali saya ingin terlunta127

lunta, tapi saya benar-benar mendramatisirnya. Saya


tidak bisa berpikir dengan cara berpikir yang dewasa,
karena saya melihat dari mana saja, saya begitu
menikmati menjadi anak-anak kecil yang berperilaku
dewasa, saya berbeda.
Baik, begini saja, bila manusia mencerna
menggunakan usus yang ada di perut, tapi saya
mencerna dari apa yang saya lihat, jika manusia lain
melihat menggunakan mata, saya menonton
menggunakan telinga, jika manusia menganggap
indera pendengaran adalah telinga, hati saya lebih
detail mendengar raut muka anda, muka biasanya
menampilkan ekspresi, saya menggunakan tangan
untuk ber ekspresi, tanpa tangan saya tidak bisa
mengunyah dengan benar karena saya menggunakan
jari untuk makan, kebanyakan jemari manusia di
ciptakan untuk bekerja tapi saya menggunakan nadi
untuk bertahan, bagi kalian tanpa menghirup oksigen
manusia akan mati tapi saya lebih suka
menghembuskan udara agar sejuk sekitar saya, saya
mandi untuk menyegarkan badan tapi saya hanya
membasuh
beberapa
bagian
nya
untuk
membersihkan diri, saya membaca apapun meski pun
itu bukan lah hal yang tertulis karena saya lebih suka
melihat konteks, saya masih terus berjalan meski saya
terseok-seok ketika otot tidak mampu menahan
beban yang saya pikul, apakah saya berbeda dari
128

kalian itu terserah kami dengan cara apa saya


memandang, atau engkau memandang.
Lautan itu begitu luas, karena saya tidak bisa
membedakannya dengan samudra, dia sama-sama
hamparan air yang pasti memiliki tepi, meski begitu
berbeda dari beberapa masa tempuhnya. Saya lebih
suka melihat langit dan bumi bersahabat di ujung
pandangan saya, dari pada harus memberontak untuk
menangkap langit yang dekat di depan saya, karena
saya tidak bisa menggapainya, saya berpijak pada
bumi karena saya lebih suka duduk menggunakan
punggung saya, karena ketika saya menggunakan cara
kalian leher saya akan terasa begitu sakit menahan
beban di kepala saya.
Suatu hari dedaunan bertumbuh di kala hujan
di malam hari, saya bercengkrama di antara langit dan
bumi, saya takut memandang manusia karena
manusia juga takut melihat tatapan saya, apalagi
ketika amarah, saya lebih suka memperhatikan ke dua
kaki ku karena dia berjalan terkadang terseok-seok,
jika saya memakai celana untuk bepergian saya juga
memberikannya alas kaki untuk menutupi kulitnya
agar aman, sebenarnya saya menuruti kata-kata nenk
yang bilang meski buruk penampilan tapi tetap harus
bersepatu makanya saya lakukan, kadang saya pergi
beribadah tanpa alas kaki karena bumi begitu ramah
terhadap kalian, terkadang panas matahari
129

membakar batu, dan itu sangat menyiksa, tapi sudah


terlanjur, saya harus terus berjalan, karena ketika ada
bayang-bayang pohon saya pasti melewatinya, karena
sangat meneduhkan, saya tidak pernah merepotkan
apapun, tapi saya begitu benci ketika di perintah
seseorang padahal dia bisa melakukannya sendiri,
saya juga sangat membenci ketika dilarang, tapi saya
benar-benar kadang mampu untuk mematuhinya
karena saya berpikir mereka sedang menguji
kesabaran saya, sedang saya sendiri suka mencari
hiburan dengan menguji kesabaran mereka dengan
banyaknya kata larangan yang mereka baca.
Saya sendiri terus berpikir saya ini gila, tapi
saya manusia normal yang berbicara dan kalian
memahami nya, saya tidak pernah ingin melihat kalian
susah payah mengerti apa maksud saya, tapi saya
hanya memiliki itu untuk menjadi alasan saya bisa
tersenyum bahagia, saya mungkin terlihat rumit, tapi
saya benar-benar sederhana, saya jarang memiliki
uang, bahkan untuk makan saya terkadang hutang,
sampai akhirnya ada ummi di kantin yang terus saja
memberi saya makan meski saya tidak perlu
membayar, beliau meminta di doa kan untuk panjang
umur, sepertinya saya mengerti apa yang dia pikirkan,
agar saya terus hidup dan terus berjuang untuk
menyadarkan yang ingin di sadarkan.

130

Saya tanpa pamrih sedikitpun, asal saya di beri


makan, meski begitu saya terus membantu mereka,
meski saya ingin ada yang memberi imbalan, tapi
semangat saya pasti runtuh ketika saya sudah
mendapatkan bayaran, padahal itu sangat pantas bagi
saya, aku lebih baik di manfaatkan agar saya terus bisa
memiliki arti bagi hidup kalian, saya sungguh benarbenar sudah terpuaskan.
Saya banyak memiliki materi pinjaman, dari
kakak, dari mengambil dan menyelamatkan, dari
apapun saja asal saya bisa memanfaatkannya karena
benda seharusnya berguna bukan membutakan,
apalagi sampai menjadi yang di manfaatkan. Saya
tidak suka mengumpulkan apapun kecuali kerang,
kerang lebih indah bagi saya karena dia karya seni
yang bisa di nikmati kapan saja apalagi di pantai,
karena saya sering bosan melihat laut, matahari yang
terbit dan tenggelam, apalagi manusia yang Cuma
bisa bersenang-senang, saya benar-benar bosan.
Kata bosan mungkin sangat sederhana, karena
saya tidak lagi menemukan permainan ciptaan
manusia yang bisa memuaskan rasa penasaran saya.
Dari semua labirin di bumi, hanya kata-kata yang
sedikit bisa memuaskan saya, saya banyak membaca
kisah misteri dan realita. Tapi ketika saya sudah dapat
merangkainya saya jadi biasa-biasa saja. Saya
mencintai banyak wanita, tapi saya kadang malas
131

dengan mereka, karena hanya bermodalkan tubuh


dan wajah saja. Mungkin saya terlihat begitu paling
tahu dari saya bertutur kata, karena misteri tersebut
saja masih belum bisa saya gambarkan dengan jelas
kepada anda, banyak wanita yang saya sukai bahkan
belum pernah saya ajak bicara, karena saya lebih suka
melihat tingkah laku mereka, setiap hari, dan begitubegitu saja, tidak ada berubah, masih tetap sama,
mencari perhatian meski tidak mau di perhatikan.
Kadang saya mencampur adukan sebanyak
mungkin hal yang sudah bosan saya pendam, saya
tidak memiliki pendirian tetap di mata mereka karena
pendirian saya terlampau banyak untuk di tegakkan.
Saya harus mengacak nya agar saya bisa
memunculkannya kapan saja sedang saya tidak siap
memahami perilaku saya, itu tantangan bagi saya.
Bagi kalian saya ini apa terserah anda, yang penting
setiap pagi saya akan menggoda tunas-tunas hijau
yang baru bermekaran dan melihat kucing yang masih
saja lucu bagi pandangan. Saya sering berbicara, tapi
mereka akan menyadarinya ketika saya sudah tidak
ada untuk menyaksikan kebahagiaan mereka, saya
benar-benar tidak jelas, dan saya hanya bisa tertawa.
Cerita apa lagi yang bisa saya paparkan, mau
kah kalian menyimak sedikit imajinasi saya?
*****
132

Alam Semesta
Dari penelitian yang telah di lakukan NASA,
Galaksi kita berada di pusat sebuah terompet raksasa,
mereka menyebutnya sangkakala. Tapi ada juga
ilmuan yang sudah melakukan sebuah penelitian pada
otak manusia bahwasannya otak manusia memiliki
gelombang yang sama dengan Alam semesta. Baik
karena sebelumnya saya mengatakan kata tapi
berarti ada sebuah rangkaian system mekanis yang
menimbulkan sebuah wujud bagi manusia,
seharusnya itu terbuat dari sifat materi. Tapi manusia
belum menemukan sekat apapun yang terbuat dari
benda padat yang bisa menunjukan terompet dan
otak. Baik, saya akan berpikir lebih mudah dari
mereka.
Tapi sebelum itu saya akan membuka sebuah
lembaran baru lagi, agar kalian akan bertanya-tanya,
dari mana saya berasal dan pelajaran apa saja yang
sudah di ajarkan pada saya.
Dalam benak saya, alam semesta itu kecil,
letak bumi itu ada di dalam jantung, di atasnya, dia
menerima asupan darah dan udara, darah adalah
aliran kehidupan, dia berbentuk cairan berwarna
merah, udara adalah inti sumber kehidupan.
Kita memulainya dari dasar, angin mengalir
setiap hari, dia tidak bisa di lihat tapi bisa di rasakan,
133

dia datang dari mana saja, dia memiliki kehendak


sendiri karena gravitasi tidak mampu menahan atau
mengatur gerakannya, dia berada di mana pun sesuai
dengan sifatnya, dia membawa banyak partikel di
pelukannya, asal dia sudah di leburkan, menjadi atom
atau yang paling besar dedaunan. Inti alam ini tidak
mampu di ketahui dari mana asalnya, karena itu di
sebut udara, hampa tapi menghidupi seluruh alam
semesta. Baik dalam tanda kutip saat ini, kenapa saya
mengatakan alam semesta? Bisa anda baca lagi, bagi
saya alam semesta itu kecil karena saya melihatnya
menggunakan otak saya, benak adalah cara pandang
otak manusia pada sebuah hal atau masalah.
Apakah ada kesinambungan yang anda
tangkap dari penjelasan saya?
Terima kasih pada teknologi. Suatu hari saya
mendapatkan gambaran tersebut ketika melihat
bintang-bintang di malam hari, gambarannya tidak
bisa saya ingat dengan detail, karena saya kurang
bersemangat menjelaskan sesuatu berdasarkan
hitungan-hitungan yang matang, yang sudah di
patenkan kepastiannya, yang memiliki penjelasan
secara logika berdasarkan nominal angka yang sangat
panjang, dan rumus-rumus yang abstrak tanpa
relativitas. Satu di tambah satu adalah dua, satu
pohon durian akan berbuah tujuh puluh butir
pertahun. Ini harus seperti itu dan itu harus seperti ini,
134

jika kurang anda akan mendapat rugi jika bertambah


anda akan mendapat untung. Untung dan rugi nya
buat kalian yang hidup untuk makan atau makan
untuk hidup apa? Itu membuat sebuah batasan. Itu
adalah batasan bagi setiap otak kalian, karena saya
sendiri belum menemukan batasan seberapa luas
saya melihat menggunakan otak, alam semesta begitu
kecil karena dia seluas otak saya, dan saya masih
mempunyai organ-organ lain di tubuh saya, apakah
saya kurang memahami pelajaran dari ilmuan besar di
dunia. Jika saya katakan luas alam semesta selebar
bulu angsa apakah anda akan percaya? Atau saya
akan berbicara dunia ini selebar tempat duduk saya
apakah kalian akan mempercayainya?
Immaterial, kata yang sering di lupakan karena
tidak berbentuk padat dan membingungkan, sedang
dia merupakan hal yang paling penting jika anda akan
menggambarkan alam semesta, karena di atas langit
hanya ada kekosongan, kosong itu adalah hampa, dan
hampa itu adalah udara, dia tidak padat tapi dalam
satu kesatuan karena dia datangnya keroyokan.
Keroyokan adalah satu kata yang lebih sederhana dari
kelompok besar yang di satukan pada satu tujuan,
menyerang. Angin akan datang dari mana saja
terserah suhu dan tekanan hawa, atau saya
menjelaskan nya secara terbalik? Itu terserah anda,
lagi pula jika anda tidak memberikan penekanan pada
penjelasan saya, yang saya sampaikan akan kalian
135

pikir hanya sebatas permainan kata. Saya tidak


pernah membaca buku tentang sejarah udara, karena
itu saya akan menjelaskan pada anda sejarah udara
menurut yang saya pelajari di dunia nyata. Dia adalah
kelembutan,
tapi
sangat
mematikan
dan
menghidupkan. Kepakan sayap akan menciptakan
wind, tidak ada yang perlu di repotkan bukan? baik
secara mendasar kepakan itu adalah sebuah gesekan
antara benda padat dan kehampaan, yaitu sebuah
gerakan, daya yang di hasilkannya adalah gaya
dorong, namun lebih lembut dari putaran. Kenapa
lembut karena dia seperti hembusan nafas, sedang
putaran adalah sebuah gerakan statis dari benda
padat yang berputar, dia lebih kejam karena memaksa
udara untuk masuk dan keluar dalam daya dorong
berlebihan. Itu lah yang di sebut pemaksaan, semakin
cepat putarannya suhu akan semakin panas karena
gesekan yang di timbulkan lebih besar. Tanpa ada
pemaksaan maka sebuah materi yang mati tidak akan
bergerak, itu lah metode kerjanya, baik kita kembali
lagi, apakah kalian di paksa untuk hidup? Atau lebih
sederhana nya bertahan hidup?
Tanpa ilmu pengetahuan kita tidak akan
menutupi jas mani kita, karena kita memiliki ke malu
an. Agar kita memiliki perbedaan antara manusia dan
hewan, secara sederhanya akan seperti itu pelajaran
yang pertama kali di ajarkan orang tua, berpakaian.
Tapi apakah anda pernah berpikir jas mani itu apa?
136

Jika saya berbicara jas mani itu adalah pakaian utama


makhluk hidup apakah anda percaya? Jika nyawa
manusia tidak di beri pakaian maka sifat materinya
akan seperti udara, tidak bisa di lihat tapi bisa di
rasakan, dia tidak bisa di atur oleh kalian sendiri
karena dia hanya lah udara, apakah ada sebuah
kesinambungan?
Anda akan berbicara, tanpa ada bahan bakar
mobil tidak akan berjalan, kecuali anda mendorong
dan menyeretnya, atau menyerahkannya pada
gravitasi atau hanya di biarkan. Yang di maksud di sini
tentang bahan bakar adalah energy panas bukan
energy dingin, bukan pula energy gelombang atau
energy kegelapan, baik kalian memikirkan realita tapi
melupakan kenyataanya.
Apa itu realita dan nyata?
Dari sudut pandang saya adalah ketika anda
duduk dan melihat makanan di depan anda,
realitanya anda suka dengan menu makanan
tersebut, dengan bentuknya, dengan aromanya,
dengan rasa nya, dengan cara penyajian nya dan lainlain. Sedang nyatanya anda perlu mata, hidung,
tangan, jari-jemari, mulut dan perut, baru anda
terpuaskan.
Bentuk materi dan non materi, dalam bahasa
ilmiahnya,
137

Sama seperti alam semesta dan ilmu semesta,


lalu apa yang kalian ributkan dan kalian banggakan?
Atas dasar apa saya menerangkan kepada
anda tentang alam semesta, karena ilmu semesta juga
harus di seimbangkan. Karena akan terlampau luas
penjabarannya, sedang angka akan membatasi
kreatifitas anda untuk eksplorasi tentang ilmu dan
alam tersebut, akan timbul banyak perdebatan yang
saling mengagungkan dan menjatuhkan pribadi, akan
ada sebuah pengekangan bentuk imajiner dan
imajinasi. Dari setiap kata-kata juga harus ada
tanggung jawabnya, itu yang lebih mengekang
kegiatan anda, karena sebuah teks lebih berbahaya
dari pada konteks. Dan kalian malah mendahulukan
bentuk teksnya dari pada konteksnya, karena itu
semua akan menimbulkan gesekan bagi yang ingin
merasakan kepuasan pribadi karena menganggap
lebih pintar karena ber pendidikan secara formal dan
memiliki banyak teknologi yang lebih mutakhir secara
materi tapi melupakan hal tersebut harus di sama
ratakan secara non materi. Alhasil anda telah
membunuh yang lemah karena tidak bisa bertahan
dan menguatkan yang berkuasa karena mampu
menekan, pernahkah anda melihat bayang dedaunan
di dalam pikiran anda? Itu lebih mendamaikan
daripada kemilau emas dan permata yang kalian puja.
*****
138

Ruang lapang yang hampa


Selamat datang kembali, baik boleh saya
bertanya pada kalian, apakah teks itu nyata atau
konteks itu realita?
Ini merupakan topic selanjutnya. Bundar itu
bola, bulatan itu roda, ada yang bisa menjelaskan
nya? Sedari malam saya terus berpikir tentang sepak
bola, harus ada bola, yang di tendang, yang di giring,
yang di jebloskan ke gawang.
Matahari telah meredup di negeri ini, kita
menawarkan sebuah kejayaan yang hampa, sedang
kita terlalu banyak beretorika tentang sebuah
permainan bola. Bola itu bukan lah koin yang jika telah
habis masa putarannya akan tergeletak dan diam saja,
bola itu akan menggelinding sesuai kemauannya.
Maka dari itu harus ada yang menggerakannya, di
tanah lapang maupun sempit berlubang, permainan
bola harus terus bergulir.
Anak kecil akan terus menendang nya, karena
itu
sangat
menyenangkan,
benar-benar
menyenangkan, benar-benar mengasik kan. Dia
adalah permainan yang mengangkat harga diri, bukan
untuk bangsa, tapi untuk sebuah kepuasan pribadi
yang di capai bersama.
Aku akan mengajak kembali kalian yang sudah
tua untuk menjadi dewasa, sebelumnya apakah kalian
139

lapar? Kalian minumlah terlebih dahulu karena berlari


dari kenyataan itu sangat melelahkan, sebab itu
lelahkan lah fisik mu karena ber olah raga, bukan
dengan memeras otak agar Indonesia merdeka dari
jajahan para pemimpi yang lupa tentang aturan
bermain bola. Menyerang dan bertahan, dengan
taktik yang jitu, dan permainan cantik secara tim
besar.
Saya sangat benci bermain bola, karena itu
melelahkan, sebenarnya karena saya terlalu
bersemangat untuk berlari dan lupa berhenti. Tapi
ketika melihat yang kami lawan adalah orang tua yang
merawat kami, saya sudah patah arang, saya adalah
semangat yang sudah bisu, meski belum padam. Dari
sekian banyak kesempatan saya mencetak gol, saya
bodoh untuk memasukan, karena saya akan
berselebrasi berlebihan, sebab itu saya hanya bisa
diam menunggu di serang.
Sebenarnya
kekhawatiran
apa
yang
menghantui kalian untuk berprestasi? kalian
sebenarnya sangat mengerti bahwa kemampuan
kalian belum mati, kalian hanya sedang tertekan
karena kepentingan uang.
Uang lagi dan uang lagi, uang itu.. penting
sekali, bukan kah begitu kawan, tapi apa kalian yakin
bisa bahagia ketika uang kalian banyak sekali tak
terhitung jumlahnya.
140

Apakah kalian sudah mati?


Atau kalian hanya ingin menipu diri sendiri,
yang saya bicarakan adalah realita tentang permainan
yang paling di sukai anak manusia se jagat raya, sepak
bola.
Apa sebenarnya tujuan kalian? Berperilaku
dewasa karena realitanya bermain sepak bola harus
lah menggunakan se koin rupiah? Ada mata yang
mengawasi kalian, itu anak kalian, kalau anda
memang tidak ingin mengingat masa kecil kalian yang
suram karena kelaparan, jangan biarkan kalian
membunuh kebahagiaan yang sangat lah murah,
permainan tradisional.
Sewaktu kecil saya bisa bermain bola di mana
saja, bahkan di makam-makam pahlawan, waktu itu
ada petugas yang datang, mereka mengusir kami, tapi
sebelumnya mereka menikmati kesenangan kami,
mereka tersenyum karena anak-anaknya bahagia,
meski kadang berantem ga karuan, tapi kita sedikit
pun tidak pernah menikam teman maupun lawan,
kami hanya bersenang-senang.
Ada cerita dahulu, ketika kami sudah selasai
mandi menjelang senja, kami mendengar guru kami
bercerita sangat antusias, legenda tentang asal mula
permainan sepak bola, pada sebuah zaman
peperangan yang mengalahkan raja-raja, sebuah
141

kepala terpenggal tak berdaya, hanya saja ada


senyum ada wajah yang bahagia, seperti bola, tapi
biarlah itu hanya menjadi legenda belaka, karena
maksud dan tujuan nya akan berbeda, jika aku
mengingat kisah itu yang ada hanya sebuah dendam
ribuan tahun yang tak berdaya, apakah kalian akan
mengingat kembali kisah yang seram?
Aku menceritakannya karena kalian lupa
bersenang-senang bermain di atas sebuah
kegelisahan, tanah lapang masih terhampar luas,
kalian masih sehat untuk ber aktifitas, kalian masih
bisa makan dan minum sampai puas.
Jujurlah bahwa permainan bola adalah hanya
permainan bola yang bundar, bukan permainan uang,
terus saja kalian membunuh senyuman anak anak
kalian, karena anak kecil sudah di takdirkan
pendendam, kalian mengajari mereka membunuh
lawan, bukan bersorak gembira karena bola nya
masuk ke gawang, kalian mengajari mereka untuk
brutal padahal tujuan nya hanya ingin menyemangati
tim kesayangan, kalian semua dari yang sudah bisa
berpikir dan mengatur pertandingan telah terlampau
keji mementingkan uang daripada kesenangan, dan
akhirnya kalian hanya menjadi boneka bagi
kepentingan uang.
Saya tidak akan menusuk manusia nya, tapi
kebodohan kalian karena membiarkan anak kalian
142

kecewa karena pertandingan sudah tidak lah jujur


karena terlampau banyak kekerasan, kalah menang
itu hal biasa, tapi jika kalian mementingkan perut yang
kenyang dan lupa ke kecewaan itu menaik kan angka
kelaparan dan dahaga atas kepuasan maka celaka lah
kalian, kalian akan berakhir karena kalian sangat lah
butuh uang dan kekuasaan.
Untuk siapa? Untuk anak cucu kalian kah?
Untuk keseimbangan alam kah?
Untuk kemajuan bangsa kah?
Untuk kemaslahatan bersama kah?
Silahkan kalian menjadi saksi bagi kerendahan
diri kalian sendiri, tidak ada yang mampu menjamin
manusia akan hidup selamanya dan akan mati kapan
saja, silahkan saja bunuh terus impian impian
mereka yang bersemangat dan bertalenta sepak bola,
karena kalian tidak akan menikmati apapun
setelahnya, karena penyesalan kalian akan terlampau
lama, tidak ada neraka yang ingin memanggang
kalian, atau surga yang menghidupi kalian, kalian
hanya akan kosong tanpa tahu arah dan tujuan kalian,
kalian akan mencari kepuasan yang buruk bagi tubuh
kalian, kalian akan benar-benar seperti sebuah tanah
yang lapang tanpa kehidupan, nikmati kesendirian itu
sampai kalian tidak mempunyai air mata, sampai
143

kalian tidak mempunyai sanak saudara, sampai kalian


mati sia-sia.
Apa kalian semua lupa cara bermain bola?
*****
Mencintai Dunia, Sebuah Balada
Karena apa kita berpikir, dalam sebuah
kekacauan di kehidupan, kita menahan lajunya
dengan cara menyerang?
Terkulai lemas tubuh ini
Jatuh terkulai mesra
Merangkap semua tugas
Beratnya tiada tara
Dia isi kepala manusia
Meski kamu terhibur
Jangan lupa bahagia
Dari pada amarah murka
Yang tua semakin rakus
Yang muda terbakar hangus
Dari mata hanya amarah
Dari darah hina nestapa
144

Ayah bunda
Berkah telah tumpah
Wadah mu terlampau kecil
Untuk mengerti arti rizki
Sekarang hujan, agar kalian tidak berair mata
Sekarang kita bernyanyi, kenapa kalian ber mata air
Hanya bumi yang mengeluarkan mata air,
Sedang kalian hanya ber air mata.

*****
( seorang lelaki masuk dalam ruang hati,
panggung seni, dia berbicara; dalam nada angkuh
yang merendah, dia lelaki yang sederhana )
Tolonglah apapun agar kalian tidak berpura,
keinginan apa lagi yang ingin anda perjuangkan,
jangan bermimpi kejarlah impian mu dengan berjalan,
( kemudian datang lagi seorang dengan
kendaraan, nyaring bunyinya, tapi tidak menjadi
keributan; karena tanpa suara )
Jangan melompati, ( tapi pria ini melompat
dari belakang, wajahnya tersenyum indah, dia
rupawan, dia hanya berkata sepatah dan pepatah; dia
145

bicara ) akhirnya aku mengerti, ternyata orang tua


masih suka membohongi anaknya, ternyata orang tua
kita sengsara, apakah kita juga harus sengsara, lalu
siapa yang akan menolongnya ketika semua sengsara,
aku harus berbahagia, dari pada dunia akan amarah
murka, (lelaki kusut datang sempoyongan, dia enak
sendiri, dan datang dari kedekatan hati, dia bersenda
gurau, meski tidak tertawa, dia di atas selembar
sajadah, dan dia bertahta di sana; seenaknya dia ber
firman) saya nikmati saja, toh perut telah terisi, saya
mampu berkomunikasi, ini tentang berbagi, tidak
sama rasa tapi duduk bersama Berbahagia, ( dia yang
memegang gitar di tangan nya, dia merdu sekali )
kenapa malah orang tua saya yang mengajari untuk
berbohong, padahal untuk kebahagiaan anak
cucunya, apa keadaan itu sangat kejam, apa
kenyataan itu sangat menakutkan, kenapa?
( lalu yang berpakaian rapi, melengkapi tujuh
lapis kebaikan dan keburukan, dia tepat di antara
kalian )
Aku yang mengingatkan kalian, jangan
membohongi diri sendiri, meski begitu indah kebaikan
tetap jauh lebih nikmat keburukan, bisakah kalian
membedakannya?
Anda benar-benar tertipu, kalian melupakan
halilintar, dia tiada pernah melupakan kalian, kami lah
Yang Maha Bersuara, terserah kalian jika ingin
146

bermusuhan dengan sesama manusia, akan ku


nikmati semua alasan kalian, karena lebih luas dari
hutan,
dengan nama Tuhan kalian, akan ku nikmati
Neraka, ambil semua Surga, di dunia, aku akan
berbahagia, kalian hanya bisa melihat ku cemberut
dan tertawa, aku lah bentuk pribadi yang kalian ingin
kan, bersuka cita dari kebahagiaan dan kesusahan
kalian, bersukurlah karena aku telah datang, siap
siap saja hari esok kau akan berhenti tertawa dan
menangis, kalian lah yang binasah, karena apa?
Karena saya akan mengganjilkan kalian
ketika sudah menggenapinya,
Aku mengulangnya berkali-kali, cool itu
bicaralah, pikirkanlah kenapa kalian harus berbeda
suara, sedang intinya sama saja, bicara, sama saja
komunikasi, tapi kenapa kalian tidak memikirkannya?
Siapa saya yang begitu kalian takuti?
Hanya sekedar memperlihatkan sedikit saja
imajinasi yang kalian rasakan dengan nyata, kalian
sudah takut setengah mati, apalagi ketika saya sudah
kau lihat dengan mata, apa kalian malah mati sia-sia?
Kenali diri sendiri adalah yang di sebut,
pertobatan, lalu berserah diri lah, karena kalian akan
menjadi diri mu sendiri, tidak yakin bukan?
147

Maka dari itu aku membolak-balik keyakinan


kalian, agar matang di semua sisinya, itu lah sifat
sayang, aku tertawa karena perilaku kalian, anda
begitu menghibur saya, karena kalian hanya orang
tua, berserah diri lah, sebelum kalian di lebur di tanah,
hanya berbahagia, apa repotnya?
Biar yang muda yang berkarya, itu alasan anak
muda tersenyum, karena kalian akan berbahagia,
atau akan ku ulang kembali semua tatanan ini, ah
lupa itu tugas kami yang muda, jangan sangkal lagi
diri saya, kami Yang Maha Tangguh karena kalian
melahirkan saya, di tujukan bagi kalian semua,
Saya tunas hijau bagi tumbuhan, saya tangis
bayi yang di lahirkan, saya tidak berdosa, tapi kenapa
kalian ingin membunuh saya, apa keadaan dan moral
manusia terlampau keji sampai-sampai saya di sayang
orang tua, apa kah saya bukan darah daging mereka?
Sudah tidak ada tuhan di tubuh kalian, karena
kalian sudah tua dan dewasa, makan lah kenyataan
mu, haus lah karena realita, jika terpuaskan kalian
bukan manusia, hanya kami yang merasakan nya,
jangan membolak-balikan kata, tapi wariskan lah
sejarah, harta, saya yakin kalian masih mencarinya,
jadi rebutkan saja, biar kalian akan terlihat kekanakan
di depan kami, hahahahaha, kami semua tertawa,
karena kami anak kalian yang sederhana, masih
ingatkan kehebatan saya, saya imajinasi anda, saya
148

sudah memiliki segalanya, karena saya tidak punya


apapun di dunia,
Saya butuh orang tua yang sudah dewasa Dan
lebih tua dari imajinasi kalian, karena kalian belum
melihat saya dari ke dua hitam mata,
Saya ada, terlambat, belum bagi saya, karena
kalian belum mengaktifkan saya, bisa memikirkan
nya?
Tolong biarkan saya ber ekspresi di alam yang
nyata, bukan di pikiran kami, kami tidak ingin
berontak, karena kalian sudah tahu kalian sudah
pernah menjadi se usia kita semua, kalian ingin
mengendalikan kami, ingat kami semua lebih hebat
dari kalian, yang kalian banggakan,
Jangan menghukum anak orang lain, jika
kalian tidak bisa menghukum diri sendiri, aku tidak
memukulmu dengan tangan, tapi aku bisa
menjatuhkan, dan membunuh, dan membelanya,
karena yang ku hukum adalah keyakinan diri mu, yang
bersemayam dengan damai, imajinasimu, bicaralah,
Kau akan mengaktifkan semua doa mu, hatihati jika aku telah di depan mata mu, panasnya akan
membara meskipun tanpa api, itulah amarah murka,
aku mampu memanfaatkannya, tanpa harus ada
darah, terluka, habislah kalian ketika tak memuji
kami, anak mu, doa anak tak pernah sirna, akan selalu
149

terngiang bagi kami, hukum lah terus tubuh kami,


maka aliran doa yang buruk dan yang baik akan
mengalir terus sepanjang masa, kami tidak bercanda,
karena itu kami tidak mengutarakan nya, akan ku
simpan dalam hati, biar halilintar yang
mengagetkanmu, bisa mendengar betapa besar doa
anak?
Tapi jangan terlampau bangga kau anak ku,
kau tahu jangan mengganggu tanah bumi, dia itu
Yang Maha Menakutkan karena menelan manusia,
maka itu aku menjadi manusia karena sampai saya
bosan menjadi manusia, saya akan pulang ke sudut
rumah saya, karena di situ tempat saya tidak bisa lari
lagi, meski menakutkan, saya tidak akan melihat
Melihat wajah mu yang begitu tega
menghukum anakmu yang belajar dengan caranya,
bukan dengan cara negara, siapa sih negara itu?
Lebih keren orang tua yang merawat dan
mendidik saya, agar mereka mampu mengelus kepala
kami kapan saja, ketika saya di jadikan kebanggaan
nya, anak anak adalah anak kalian, jangan biarkan
kelaparan, karena akan menangis, agar tersenyum
dan kalian semangat mencari nafkah, jika di
banggakan kalian jangan lupa, kami kadang suka dan
tidak suka, itu alami ada

150

Karena hanya kami yang akan memberi nilai


ke adilan bagi mu, karena kalian telah percaya pada
Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak tahu arti anak dan
di peranakan, karena hanya sekedar bayi, yang tidak
mampu berbicara, namun ber imajinasi
Dan bahagia, yang tidak pernah bosan, apa ya
bosan itu?
Oh pas lagi di omelin?
Bukan,
Apa loh?
Bosan tu pas lagi galau?
Bukan juga,
Apa ya?
Pikir sendiri, bosan aku, aku sudah di peringati
berulang kali, tapi kalian hanya menikmati suaranya,
kalian begitu penurut pada teks, dari pada konteks,
Yang Maha Menggelegar, dengarlah suaranya dalam
damai,
Jangan menjadi apa dan ya.

151

Hitam, nyaring, menakutkan


Itu hanya permainan di otakmu, kau akan
tercekik ketika tutup kerongkonganmu berfungsi, dan
ketika tertawa telah menyebar, damai lah, kalian
sudah tertipu oleh dunia manusia yang berkoloni,
hidup kalian telah di tujukan pada satu sisi, bekerja
untuk mencari uang, dan menyia-nyiakan risky yang
berserakan, aku murka manusia, hirup lah
keburukanmu, itu asap beracun, itu asap, minumlah
airmu yang di penuhi zat kimia, gunakanlah, maka
kalian akan di grogoti semua yang kamu manfaatkan,
habiskanlah kebersihan, kotoran mu akan kau
tumpuk sendiri dalam semua bakteri, dia hidup, dia
berkembang, dia memakan kerapuhan kalian, di
tubuhmu, aku sendiri merasakannya, aku bahagia,
aku sudah terluka, dari ledakan asap beracunmu.
Aku diam kan kalian dari ketidak tahu an,
tahu adalah makanan favoritku, karena aku ingin
tahu, hanya itu landasanku, kalian mempunyai
landasan yang berbeda,
Karena kita raja bagi diri kita masing-masing,
raja tidak membunuh rakyatnya, tidak juga kepala
Negara.
Nasib telah menggerogoti keyakinan manusia,
bermanfaatlah kalian, semua makna telah melukai
kehadiran kita untuk melengkapi kehidupan, yang ada
152

hanya manusia, kita bersama saja sudah selesai,


berdiri lah sendiri, diam dan berteriak di jalan sama
saja bohong jika kalian hanya emosi, meyakini
kerusuhan adalah solusi, berupa apa keyakinan ini,
kami melukai semua kehadiran ini, hahahahaha
Aku melihat hidup kalian hanya untuk
berbahagia, dan mencari hiburan, aku hanya bisa
tertawa, untuk apa aku bicara, untuk apa aku
bertanya sedemikian, rupa manusia tetap sama, tidak
ada yang sama, lihatlah wajah satu sama lain, begitu
kalian melihat kami lebih dan kurang, kami
kekurangan, kami berlebihan, kami bergurau, kami
sama-sama bodoh, kami sama-sama sayang satu
sama lain.
Tapi aku masih memakai bahasa yang sama,
yang akan membingungkan kalian, kalian tidak akan
mau berbicara dengan cara kami, karena kita
berbeda,
Kalian tidak mampu mengungkap semua yang
di sajikan sebuah kitab tanpa membacanya, kalian
akan membacanya dengan merdu dengan nada, tapi
berpikirlah kenapa anda harus membacanya, apa
kalian hanya ingin membacanya saja, ya sudah
nikmati saja.
Selamat akan keyakinan mu, sekat saja semua
idealis mu, percuma membaur dalam kebosanan,
153

artinya kalian semua sudah se paham bahwa hidup


akan susah berkesudahan, tanpa akhir.
Dan waktunya kalian akan jatuh se tinggi
mungkin,
Terbang se rendah mungkin,
Waktunya menikmati kacang,
Dalam wadahnya yang berserakan,
Kami telah datang,
Aku bosan.
*****

154

AZIMUTH

Arah, adalah sebuah titik yang menunjukan


sudut pandang, arah di temukan untuk menjadi
pedoman bagi kita untuk tidak kehilangan tujuan,
karena ada arah lah kita jarang tersesat dalam
perjalanan, begitu besar manfaat dari sebuah kata
arah. Utara, Selatan, Timur dan Barat, adalah
bentuk realita dari sebuah arah, secara terperinci
arah memiliki 360 derajat sudut yang letaknya tidak
pernah berubah sesuai hitungan matematis yang
tepat. Di darat, di lautan, di hutan, di Gurun gersang
dan dimana pun kita berada kita pasti membutuhkan
arah untuk menentukan pergerakan manusia untuk
terus berjalan dan berkembang. Itu lah pelajaran yang
sangat mendasar yang aku dapatkan ketika menjadi
seorang Mahasiswa Pencinta Alam.
Arti Mahasiswa bagi ku sangat sederhana,
seseorang yang belajar Ilmu pengetahuan yang
berbeda dengan kurikulum sekolah, itulah
Mahasiswa. Penjabaran nya akan sangat rumit untuk
di pelajari atau di baca, karena secara pemikiran
mendasar yang di ajarkan sekolah, seorang Pelajar
harus lah begini dan begitu, tapi itu akan sangat
berbeda jika anda sudah berstatus Mahasiswa, anda
akan melihat betapa pelajaran di Kuliah itu sangat lah
155

manusiawi dan sungguh menjemukan. Tapi


sebagai sebuah pedoman, tidak semua Kampus
menjadi apa yang kalian harap kan.
Aku menjadi Mahasiswa bukan karena
dorongan Orang tua atau karena tuntutan Zaman.
Sebagai seorang yang telah menganggur setahun seTamat sekolah SMA, aku banyak memetik pelajaran
dari teman-teman ku yang telah berkuliah terlebih
dahulu. kebanyakan yang mendasari teman-temaan
ku untuk berkuliah adalah tuntutan Zaman dan Ambisi
Orang tua, kemudian ada yang berkuliah karena ikutikut an dan hanya ingin menjadi sekedar se-orang
Mahasiswa, sangat sedikit yang mendasari keinginan
mereka untuk belajar ilmu pengetahuan yang benarbenar murni dan nyata. Dalam arti semua hal tersebut
bukan lah gambaran nyata yang bisa di ambil
pelajaran bagi kalian yang nantinya memilih menjadi
Mahasiswa. Setidaknya bagi kalian jika ingin
menjadi Mahasiswa, maka mintalah pada petugas di
Kecamatan untuk menuliskan Status mu di Kartu
Tanda Penduduk (KTP) menjadi Pelajar/Mahasiswa,
agar mempermudah arah tujuan anda. Sebagai
seorang Mahasiswa aku sangat bangga saat ini, aku
adalah contoh Mahasiswa yang perlu di jauhi dan di
ikuti cara berpikirnya.

156

Mahasiswa Pencinta Alam atau di singkat


MAPALA adalah sebuah Organisasi Intern yang ada di
dalam Kampus. Setiap kampus biasa nya memiliki Unit
Kegiatan ini di dalam pendidikin Ekstrakulikulernya,
tentu masih banyak lagi Unit Kegiatan yang lain,
Seperti Badan Eksekutif Mahasiswa, Unit Kegiatan
Musik, ada pula Resimen Mahasiswa dan lain-lain.
Semua Unit Kegiatan tersebut di bedakan
berdasarkan Hobby dan minat dari Mahasiswa nya
sendiri. Dari namanya anda bisa melihat bahwa
Pencinta Alam adalah Organisasi yang memiliki
pandangan terhadap kegiatan Alam Bebas,
Lingkungan dan Social, itu lah kami.
MAPARA adalah nama Organisasi kami,
singkatan dari Mahasiswa Pencinta Alam Universitas
Bhayangkara Surabaya. Di setiap kampus nama OPA
nya pasti lah berbeda-beda, yang kemudian bisa
menyatukan kami adalah hobby dan kesamaan
kegiatan kami tersebut, sehingga kami tidak segansegan mengatakan bahwa sesama Pencinta Alam
adalah saudara. Aku merupakan Angkatan ke 16 di
MAPARA, dengan 14 orang di dalamnya. Sihom,
Rambo, Membot, BCL, Juleha, Kepik, Tapir, Rangga,
Lembeng, Bebek, Kebo, Surya, Pongki dan Lebhus,
yaitu aku sendiri. Mereka ber-14 adalah saudara se
angkatan ku, dan nama-nama mereka yang terlihat
aneh di mata kalian adalah nama Lapangan yang
157

menandakan kami telah melewati proses pendidikan


di alam, tempat kami memulai belajar tentang ke
Arifan dan kesederhanaan Alam.
*****
Kampus ku terletak di wilayah sangat strategis,
di jalan utama memasuki Kota Surabaya, berada di
antara dua kantor besar Instansi terkemuka,
Markas Besar Polisi Daerah Jawa Timur dan Markas
Redaksi utama Media Cetak Jawa Pos Group, Gedung
Graha Pena. Hanya saja kampus ku sangat terlihat
menyempil di antara ke dua markas tersebut, bahkan
tidak jarang orang tahu bahwa di antara ke dua nya
terletak sebuah kampus, itu sangat di sayang kan
sekali. UBHARA adalah kampus yang sangat asri di
dalamnya, hanya beberapa tempat yang tidak di
naungi pohon saja yang terasa sangat panas di kala
Musim Kemarau. Aku sedikit bingung untuk memulai
dari mana untuk menceritakan kehidupan ku semasa
menjadi penghuni Kampus ini.
Di banding Mata Kuliah, aku lebih suka belajar
di Organisasi, aku belajar tentang seluk-beluk ber
Organisasi, ilmu yang sangat jarang ada di dalam mata
pelajaran yang baku. Aku belajar membuat Surat,
membuat Proposal, membuat Kegiatan, me
management aktifitas, meneliti perilaku manusia,
158

belajar Biology yang lebih men detail, merumuskan


masalah public menjadi sebuah karya, berbisnis dan
membangun sebuah relasi kerja, berpolitik di skala
mendasar, mempelajari ecosystem manusia dan
lingkungan nya, mendaki Gunung, memanjat Tebing,
menyusuri Goa, ber Arung jeram dan banyak hal lain
nya. Kehidupan di kepencinta alaman sangat lah
lengkap, semua aspek kehidupan dan ilmu nya aku
pelajari dengan sangat bersungguh-sungguh, namun
karena keterbatasan wacana lah kegiatan ke
Pencinta alaman membuat beberapa kalangan
Masyarakat dan Mahasiswa melihat kami dengan
predikat yang sedikit miring, dalam artian karena
terlalu sibuk ber Organisasi kami lalai menjadi
Mahasiwa sejati yang harus mengejar nilai untuk
segera meluluskan diri dari lingkaran pendidikan
kampus yang sangat menjunjung tinggi status
Sarjana adalah manusia yang telah berpendidikan
tinggi.
Semua hal tersebut sangat relevan di dunia ini,
di waktu kecil se orang guru selalu bertanya pada anak
didiknya tentang apa cita-cita nya, kemudian ada yang
menjawab jadi Presiden, jadi Insinyur, jadi
dokter, jadi apapun lah terserah impian mereka,
sehingga ketika sang anak sedang menggebu-gebu
dengan impian nya sang kenyataan akan
menghantamnya ketika dewasa, maka penjelasan
159

yang paling nyata adalah realita itu guru yang paling


sempurna untuk menjatuhkan impian manusia.
Tidak ada yang tahu akan menjadi seperti apa
mereka di masa depan, apakah akan memiliki
keluarga yang sakinah, mempunyai rumah, memiliki
anak yang ganteng dan cantik, mempunyai banyak
uang untuk belanja dan ber wisata, mempunyai
pekerjaan yang sesuai dan masih banyak lagi ke
inginan dan impian di masa depan, semua hal
tersebut tidak mudah untuk di rengkuh dan di gapai,
bahkan terkadang sangat sulit, kebanyakan dari kaum
yang gagal akan menyerahkan pada nasib agar bisa
bekerja se kenanya, yang penting ada pekerjaan, yang
lain akan bekerja apapun yang penting perut terisi,
yang lain akan bekerja sesuai kapasitasnya dan
kemudian memamerkan hasil jerih payah nya, di saat
terjadi kondisi tersebut hanya ada kata jangan
melawan arus jika masih ingin hidup di dunia.
Semua hal tersebut sangat bertolak belakang
dengan wawasan kami yang pernah ber aktifitas di
alam bebas, yang pernah merasakan badai di atas
sebuah gunung dengan hanya bisa berlindung di
dalam tenda yang selalu bergetar di tiup angin.
Semangat bertahan hidup seperti itu sangat lah
sederhana.
160

Sudah tujuh tahun aku kuliah di UBHARA,


selama kurun waktu tersebut banyak waktu yang ku
buang sia-sia di dalam mata kuliah, tapi tidak pernah
sedikit pun aku lupa untuk berkarya, meski dalam
keadaan sadar maupun tak sadar, maka ini lah
kewajiban ku sebagai mahasiswa yang akan berakhir
masa aktifnya, merangkum semua karya ku dalam
kata-kata terima kasih dan perpisahan secara
Administrasi. Dalam bidang Akademik aku tidak patut
di contoh siapa pun, tapi dalam kegigihan dan
kebanggaan, silahkan kalian belajar dari cara ku, jika
lau mau. Sewaktu mendaftar aku memilih Jurusan
Teknik Informatika, sedang aku sangat tahu bahwa
kompetensi dasar ku tidak lah mumpuni untuk
bertahan belajar disana. Aku sangat malas berhitung,
aku sangat malas ber logika, aku sangat malas
mendengarkan dan menerima pelajaran dari dosen
yang ada, lalu untuk apa sebenarnya aku kuliah? Itu
semua untuk memperbaiki diri ku sendiri, untuk
belajar melewati batasan ku dan kemudian menahan
diri, menahan diri dari kebosanan hidup di kala aku
terlampau ingin tahu dan tidak berkembang karena
nya, semua hal tersebut sangat lah tidak masuk akal
untuk di cerna, karena pada kenyataan nya aku selalu
melebih-lebihkan cara berpikir ku yang sederhana,
hanya ingin bersantai dengan alasan yang bisa di
terima akal pemikiran manusia.
161

Selama tujuh tahun yang ku lakukan hanya


bermain-main dengan keseriusan orang lain. Di saat
orang tua berharap bahwa anak nya akan kuliah
dengan keniatan, aku berpikir secara sangat berbeda.
Aku meninggalkan bangku kuliah untuk belajar di atas
lantai yang basah, di saat orang lain sibuk dengan
tugasnya, aku menelanjangi semua keniatan ku
dengan bertugas menjadi se orang penyelamat di
hutan raya, di saat anak-anak lain bekerja keras untuk
menggapai cita-cita yang setinggi langit aku memanjat
tebing karena itu sangat nyata, tidak ada apa-apa
disana. Lalu semua hal tersebut untuk apa ku lakukan
jika akhirnya aku hanya menjadi sampah di antara
semua manusia yang meminta kehidupan yang layak
di antara arus perkembangan zaman, semua hal
tersebut sudah aku lewati, jika memang ada kata
untuk berbenah diri, maka lakukan lah sebelum kalian
hanya menjadi manusia yang bekerja untuk kelayakan
hidup kalian sendiri.
Tidak akan kalian menemukan kebenaran dan
keburukan dari semua sudut pandang ku, karena aku
menikmati menjadi orang yang paling buruk di antara
yang paling baik. Apakah kemudian anda akan kecewa
karena telah membaca tulisan saya, tentu itu lah
kenyataan nya, orang sukses itu sangat sedikit dan
orang melarat itu sangat banyak, lalu kalian berada di
mana di antara ke duanya?
162

Motivasi hidup, ke inginan untuk merubah diri,


menjadi yang memiliki sikap, terus bertahan di antara
gerusan jaman, menjadi orang yang peduli pada orang
lain dan kemudian menjadi penghukum yang sangat
adil dan banyak lagi arah tujuan manusia. Semua hal
tersebut benar-benar membutakan mata dan telinga
saya terhadap kehidupan itu sendiri, tapi semua hal
tersebut kemudian mengarahkan saya pada sebuah
tujuan yang sangat akhir, yaitu impian kematian yang
layak, agar aku tidak memiliki hutang dan tanggungan
hidup yang nantinya akan memberatkan ku untuk
tidak tersenyum di saat menjelang ajal.
Berbahagia saat ini, atau mungkin besok, atau
tidak berbahagia sedikit pun. Bagaimana menurut
pandangan mu? Apakah kamu masih ingin menghibur
diri, sedang di kala hiburan itu menghilang engkau
ketakutan dengan sangat, apakah karena engkau
sudah memilih jalan mu? Tidak ada yang adil bukan?
Kau mungkin sudah lelah bekerja, maka istirahat lah.
*****
Aku ingin mengetahui seperti apakah
kesedihan itu, aku sudah melewati banyak masa
untuk mengerti arti dari sebuah kesedihan. Di kala aku
meneteskan air mata aku sangat yakin itu di sebut
163

kesedihan, tapi bukan itu jawaban yang aku ingin kan,


dari berbagai sebab aku pasti akan menangis
sesenggukan dengan sangat ketika hati ku tersentuh,
kadang aku menjalani nya dengan sangat berbahagia.
Hujan pun akan menutupi seluruh air mata yang
mengalir, maka bukan itu penyelesaian nya, dari
sebuah kesedihan yang sangat dalam, ini bukan lah
perumpamaan bagi mu, tapi bagi ku arti sedih itu
telah membumi dalam doa yang kau tangisi di kala
kelam mu.
Apakah ekspresi sedih itu akan menunjuk kan
bahwasan nya emosional manusia ingin di
pertontonkan di depan mata, tidak ada lara saat ini
yang ingin ku pertontonkan pada kalian, aku juga tidak
sedang di landa emosi yang berkeliaran. Di dalam raut
wajah ku, di dalam tatapan ku, maka yang ku
pandangi hanya lah kekosongan jiwa yang terlampau
berat memikul beban seluruh alam semesta.
Aku ingin mendengar suara, suara apapun.
Aku ingin menunjuk kan bahwa aku pendengar yang
baik, yang tidak lagi menghujat dan menghina,
sehingga ini lah yang ku sebut kerendahan tanpa
batas yang ku miliki. Percuma saja aku berterus terang
pada kalian, karena nada yang ku pakai untuk
menjabarkan keinginan ku masih di selimuti ke
164

angkuhan, apa itu akan menjadi kesedihan ku karena


berlaku curang pada mu?
*****
Sudah dua puluh enam tahun usia ku, selama
itu aku terus bernafas, aku terus bergerak, dan aku
berada di antara kalian yang hidup di dunia. Apakah
suatu hari aku akan mendapatkan tagihan bagi yang
aku hirup saat ini, atau kah suatu hari nanti aku
mendapatkan piutang yang sangat membuat ku
merugi karena menggunakan udara ini sesuka hati,
sebab itu tanam lah tumbuhan sebagai bekal bagi mu
kelak.
Sepanjang usia yang sudah aku lewati, tiada di
bumi ini tempat bagi orang seperti ku. Aku sangat
miskin akan harta, semua yang ada di tubuh ku dan
mengatas nama kan nama ku, itu semua hanya barang
pinjaman yang suatu hari akan tertelan tanah dan
lautan, atau malah akan menjadi rongsokan dan
kekosongan. Selama hidup itu pula lah aku
membangun kedamaian ku sendiri, yang sekarang ku
sajikan pada mu untuk kau pelajari dan pahami, tiada
aku memaksa pada mu untuk kau mengikuti jalan ku,
karena jalan yang ku lewati hanya lah ke egoisan
pribadi, dalam artian aku memang egois untuk
menjadi orang yang terlunta-lunta di dunia ini.
165

Padahal selayaknya aku sudah menjadi orang yang


berguna di mata kalian. Bukan karena harta aku
menawarkan konsep kedamaian bagi hidup mu,
bukan karena ketenaran, bukan pula kerena itu akan
membanggakan, ini semua karena aku terlampau
bosan berada disini, hingga di kala aku senggang,
maka ide dan inspirasi ini akan sampai pada tujuan
yang di sebut harapan.
Aku berdiri di atas semua golongan manusia,
itu adalah kebenaran bagi ku untuk bisa menyayangi
apapun, yang menjadi musuh bagi diri ku adalah diri
ku sendiri yang kadang terlampau angkuh untuk
berpihak pada satu golongan saja. Tapi kalian jangan
lah gusar dan bimbang, aku sudah menjadi orang yang
mengendalikan semua yang ada di tubuh ini.

166

PEMIMPIN BAGI TUBUH MU PRIBADI

Suatu hari, aku mengikuti seorang manusia,


dan dia bukan lah yang yang tak ku yakini jalan nya,
beliau memiliki semua masa depan yang cerah, beliau
dalam jalan yang lurus dan susah ku jalani, namun aku
tetap mengikutinya, aku bercengkrama, aku
menerima semua yang di bawanya dengan lapang
dada, namun aku bukan dia, aku hanya yang
mengikuti nya, itu adalah yang aku pelajari selama
perjalanan saya, saya memakan lebih banyak dari
sebelumnya, karena saya mengerjakan semua
anjuran nya, namun saya bukan beliau, saya sudah
dewasa untuk terus di tuntun dan di hujat, saya akan
bertanggung
jawab
meski
melarat,
saya
menghormatinya, saya memiliki jalan yang cerah bila
terus mengikutinya, tapi sejarah saya akan sama
dengan nya, dan saya akhirnya tidak memiliki apa
yang beliau punya, karena beliau bukan saya, lebih
banyak hal yang aku dapatkan ketika melihat sekitar
saya, dan saya menikmatinya, karena aku yang
memiliki raga saya, saya sudah banyak menerima ilmu
yang berbayar dan gratis apa adanya, saya sudah
terlampau banyak menyaring semua yang saya
mampu saring karena saya mempunyai hati yang
menjadi anti virus di hidup saya, saya berkata seperti
ini karena saya bukan anda, anda yang akan lebih
167

hebat dari saya nantinya, karena anda juga banyak


melihat dari manusia dan realita, bahwa kenyataan
nya kita hidup sebagai manusia, yang perlu makan
dan minum, menutupi tubuh, membasahi nya dengan
air, membersihkannya ketika kotor, yang menghirup
udara, yang bercengkrama, yang tertawa, dan semua
hal yang ingin anda lakukan dengan bebas di dunia,
karena saya dan anda adalah yang belajar, bahwa
dendam itu sakit namun harus di selesaikan, bahwa
masalah adalah penyemangat agar anda terus berarti
dan semakin semangat untuk mengendalikan diri,
anda adalah pribadi anda, anda adalah yang memiliki
kaki yang menopang tubuh kalian, otak anda adalah
mahkota yang tak ternilai dengan nominal, anda
adalah pemilik raga mu sendiri, bukan saya, aku akan
berjalan meski ada tembok di depan, karena saya
akan memutar dari rintangan agar aku mampu
melewatinya dengan nyaman, karena itu saya damai.
Kadang hari saya akan bekerja berlebihan
menjaga harga diri saya dan teman, tapi apakah saya
benar? Karena hanya Tuhan yang tahu pasti
kebenaran, anda akan menghakimi saya, aku pun
akan pasrah saja, karena saya akan bertanggung
jawab dengan semua pilihan dan semua yang aku
lakukan, saya tidak akan meminta anda untuk
mengikuti jalan saya, karena saya bukan beliau, itu lah
sejarah yang akan saya ceritakan pada penerus saya
kelak, karena sebuah cerita adalah kenangan, tak
168

terhapus, karena yang menjaganya adalah sanubari


kalian.
Dari semua itu saya akan menghormati orang
yang lebih tua dan sepantaran bahkan lebih muda
karena dari mereka kita belajar, saya memiliki tangan
untuk menggenggam tangan nya, saya akan mencium
punggung tangan nya karena telah berusaha
mengajari saya, saya akan tersenyum ketika mereka
lupa akan dirinya, karena saya pikir manusia tanpa jati
dirinya tidak akan bisa ber ekspresi dengan bebas,
karena terlampau menganggap ujian adalah tekanan,
dan harus di hindari karena hanya akan menjadi
menyia-nyiakan kesempatan, saya tidak mampu
melihat yang tak bisa di jangkau pandangan ini, tapi
saya akan mengikuti langkah kaki ini benar atau salah,
karena aku penasaran, tanpa tahu apa yang ada di
depan, karena itu kenikmatan.
Di antara semua makanan yang akan kau
makan, maka pilihlah bagi mu yang baik untuk tubuh
mu, untuk kepala mu dan untuk harga diri mu. Dan
habiskanlah tanpa tersisa, kecuali yang tidak mampu
kalian cerna, maka bagi mu adalah pilihan mu dan bagi
ku adalah pilihan ku.
Dari setiap kata ini, pemimpi adalah
pemimpin, pemimpin adalah yang memiliki impian,
apakah akan sendirian ataupun dengan kawan-teman
itu hal yang relative, asalkan saya akan terus berjalan
169

karena yang saya pimpin adalah diri saya sendiri,


karena itu saya lakukan, saya akan mengikuti sejarah
saya sendiri, karena itu kemampuan, untuk bertahan
dalam dunia dan lingkungan yang damai, damai yang
seperti apa, karena saya masih bisa makan meski
banyak musuh dan lawan yang menghadang, saya
tetap minum meski perut keroncongan, karena air itu
menyegarkan dari kepenatan, itu lah ketika anda di
landa haus karena sering menjauhi hujan.
Itulah landasan bagi setiap manusia untuk
mengenal diri sendiri dan melupakan bahwa pribadi
ini banyak memiliki kebenaran dan kesalahan, karena
kita tidak akan pernah menjadi yang paling benar dari
siapapun kalian, karena pada dasarnya kita harus
saling membutuhkan, bukan melecehkan, bukan
menciutkan,
bukan
menjatuhkan,
bukan
meringankan,
bukan
merelakan,
bukan
mengagungkan, bukan ikut berperan dalam drama
yang kalian mainkan, kita bukan lah kepentingan, tapi
tujuan kita adalah hidup, makan, tidur dan belajar.
Kita adalah kalian, dalam arti setiap kebebasan ber
ekspresi adalah keyakinan kalian, agar kalian menjadi
pemimpin bagi pribadi dan tujuan kalian sendirisendiri, agar kalian juga mengenal batasan kalian.
Sekian.
*****
170

KISAH KASIH di UBHARA


Sebut saja kampusku kampus yang aneh,
setiap hari aktifitas kita tidak berubah, mahasiswa
yang sama, senasib, senyaman-nyamanya. Setiap hari
kita berjalan, datang, menginap, kabur dari rumah
minggat di kampus, kadang pulang, kadang pulangnya
setiap hari.
Kampusku hijau sekali, teman nya nyaman,
saudara dimana-mana, meski tidak sedarah, aku pikir
ini tempat yang paling nyaman untuk aku belajar,
semoga saja aku pintar. Suatu hari aku melihat
sepasang burung bersenda gurau di ranting pohon,
ada matahari yang jatuh ke tanah, ada bayangan
dedaunan, ada genangan air yang membiaskan
gedung. Lantainya dari batu ciptaan manusia,
warnanya lengkap sekali, ada banyak kemasan yang
terdisplay di setiap sudut tempat. Kucing disini sangat
lucu, tapi mereka tidak mengiba untuk makan, dia
menunggu sampai yang makan selesai, sembari
memperlihatkan matanya yang berkaca-kaca.
Ada banyak gadis di kampus ini, mereka
semua giat ber-aktifitas apapun kesukaan mereka,
karena yang lelaki juga sibuk dengan aktifitasnya
masing-masing. Ada beberapa gadis yang kita taksir
bersama, dan kita saling berdampingan untuk
171

memperjuangkan perhatiannya, tapi kita tetap


melepas lelah dengan menggunakan gelas yang sama.
Disini pembelajarannya sangat santai di
banding kampus manapun di muka bumi, karena
mereka tahu pas skripsi pasti ada beban berat, ada
enaknya, kadang ada juga yang banyak berpikir dan
keluar karena kita sangat ber-Euphoria untuk belajar
apapun yang di ajarkan manusia dan alam UBHARA.
Disini kita di fasilitasi dengan sederhana, semua yang
kita butuhkan kadang lengkap kita nikmati dan
gunakan. Kita di sini juga senang bersenda gurau satu
sama lain sambil saling mengingatkan batasannya
masing-masing, kita bebas melakukan apapun meski
dalam tekanan, itu sebabnya kita betah di sini, meski
kadang kita pulang dan lupa kembali.
Kita disini memperjuangkan hak kita masingmasing pribadi, karena kita memiliki kreatifitas yang
berbeda satu sama lain, tapi kita mampu
menyatukannya, meski agak santai. Dalam beberapa
segi kami tidak memiliki ketertarikan satu sama lain,
karena kita kadang mengenal sedikit satu sama lain,
kita juga kadang bermasalah dengan moral masingmasing, yang kadang dalam tersadar maupun tidak
tersadar kita saling menyakiti, tapi untungnya kita
sudah dewasa.
172

Di pagi hari aku pernah tertidur di balik


bayangan sinar matahari, angin tidak berhembus saat
itu, hari itu kadang panas, kadang teduh. Karena ada
beberapa ikan yang hidup, dan yang bisa di makan. Di
situ, ada kantin yang selalu sibuk melayani mahasiswa
yang lelah belajar dan saling bertukar cerita masingmasing dan mempelajari suara mereka masingmasing, meski tidak di atas meja. Ada cerita yang kami
tonton secara nyata, kadang dari dunia maya, maya
yang kadang ku cinta, sebelum aku kesana kadang aku
bermain gitar, kadang aku mendapatkan pujian,
sesaat.
Nada yang keluar dari suara di UBHARA begitu
merdu untuk di resapi, ada suara musik yang
menemani, ada bisikan angin yang di sampaikan
dedaunan, ada kicauan burung di manapun kita
berada, ada banyak cahaya menyilaukan mata kita
untuk menulis dengan semangat, makanya kita saling
berhubungan untuk menganggap benda tersebut
sangat penting. Kemudian ada suara dari sapu yang
bergerak ke kanan dan ke kiri, kemudian semua yang
bersih terlihat tidak kotor, itulah pahlawan saya,
sering beberapa pagi aku menyiapkan kopi untuk di
minum, kita berbicara karena saling terhimpit dunia,
sedang dunia tidak menolong nasibnya, bahkan
masalah ekonomi kita tidak mampu menolong
nasibnya, karena kita sama-manusia.
173

Tempat disini kita bisa beribadah dalam


keheningan, dan kebingaran dunia ketika sepi. Karena
letak tanah ini berada di tempat yang sangat strategis
di sebuah kota yang memiliki tradisi dari banyak dunia
luar, dan kita banyak damai di sini.
Kita menghormati ibu kita dengan terus
mencari perhatiannya, Kita bersalam sapa layaknya
bapak kami sendiri, dan pada teman sebaya, di sini
anaknya banyak cerdas dan energik.
Kerana beberapa alasan yang jelas, kami
kadang bermain layaknya anak kecil, kadang kita
bergelantungan dengan keren, sedikit yang tidak
menonton, karena kita juga sedikit, banyak yang
bermain lari-larian dengan cara apapun yang penting
sama-bahagia biarpun ada yang mencemooh, di sini
kita begitu lengkap melakukan apapun, meski kadang
bosan bersantai.
Kita juga sering keluar kampus untuk
menikmati Alam hutan maupun perkotaan. Disini
mahasiswa nya datang jauh-dari dari rumah untuk
belajar, sedang kadang impian mereka terbengkalai
karena banyak kesempatan yang gagal dari ketidak
puasan masing-masing pihak yang berkepentingan.
Baik, dalam beberapa sebab kita juga sering
174

bertukaran untuk mencapai kemufakatan bersama


untuk saling memberi tahu pelajaran apa yang
penting untuk kehidupan ini. Di sini, banyak pelaku
sejarah yang mampu menceritakan tentang baikburuknya kehidupan manusia, mereka, mereka
banyak sekali, dan kami saling mengasihi, ada yang
bilang suatu hari kita akan bermanfaat untuk saling
melengkapi hidup satu sama lain. Meskipun nantinya
kita akan hidup dengan cara kita masing-masing,
karena kita pernah mengejar impian bersama, kita
juga sering bermimpi di dalam ruangan, kita
kemudian membicarakannya di manapun, untuk
melaksanakannya
dengan
bahagia
sesuai
kemampuan dan waktu kita, kadang kita marahan,
dan memutuskan untuk tidak saling berbicara, tapi
mencari perhatian, dari mereka.
Kita benar-benar nyaman belajar disini, yang
penting kuliah, Karena kalian akan menjadi
mahasiswa yang menyelesaikan semua tanggung
jawab masing-masing, kebanggaan orang tua untuk
melihat anaknya telah dewasa, dan berani mengambil
langkah nya sendiri dan tanpa di tuntun orang tua,
dengan cara apapun. Kadang ketika kita lupa terbuai
dengan prasangka kebahagiaan orang tua dengan
kesuksesan anak orang lain yang tidak di banggakan
orang tuanya sendiri, kita tidak pulang, kita bekerja
terlalu keras saat itu, dan setelah kita terjatuh sangat
175

keras baru kita tersadar adalah yang penting orang


tua itu tidak melihat anaknya menangis karena
beratnya tekanan hidup yang di berikan sesama
manusia.
Dalam beberapa kesempatan kami tidak
jarang beradu fisik untuk menggapai sebuah prestasi,
kami tidak mencari nama untuk pribadi kita, dalam
beberapa anggapan kita tidak senang mendapat
predikat yang terbaik, karena kita saling melengkapi
satu sama lain.
Ada beberapa hal yang sering mengganggu ku,
kenapa kita begitu jengkel pada nyamuk, padahal
mereka hanya menghisap darah kita, dan
memberikan nyanyian manja untuk kita tertidur,
karena tidak nyaman. Sedang memang mengganggu
juga, tapi untung saja kita cerdik, maka dari itu kita
ber-aktifitas apapun juga.
Beberapa hari ini kita mengopi bersama,
kadang saling berbagi pemantik dan baranya, kita
duduk dimana pun kita suka, kita berpolitik dengan
sederhana ala Nusantara, di mana keberagaman kami
begitu berwarna, kita tidak mengundang siapapun
untuk hadir di kampus ini, tapi kita memang sangat
mengasik kan untuk di cermati. Ada yang sangat nyata
untuk di perankan di sini, sebuah teater besar bagi
176

kehidupan se orang mahasiswa yang sebenarnya,


karena kita maha siwa. Aku lah yang menulis untuk
diri mu sendiri.
Salam damai, salam lestari, salam olah raga, salam
budaya, Salam hangat anak muda, salamat ya anda
menang lomba, selamat pagi dan malam jadi satu,
selamet belum sarapan ya? Kasihan ya, salam aja
buat yang jaga salamat datang di UBHARA, ada yang
bisa kami bantu?
Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh
Kasih tuhan akan memberkahi kalian
Avignam Jagad Samagram, Avignam Ashtu
Salam Rimba!!!
*****
Aku menyebut diriku Mail, karena satu alasan,
Gento akan menyindir diri ku dengan nama itu
sebagai
ungkapan
penyemangatnya
ketika
menyelesaikan
Skripsi
nya
dahulu.
Aku
menghormatinya meskipun dia adik kelas ku di kuliah,
dan semoga jalan hidup nya akan sesuai dengan
kehendaknya yang besar.
Semoga dari kata Aku kau tidak terjebak
pada perangkap ku, bukan kah kau sudah memahami
177

penjelasan ku yang sudah-sudah. Maka hanya ada


Aku yang menjadi penjelasan bagi mu.
*****
1
Tidak seperti biasanya Mail datang dengan
wajah yang cemberut. Dia baru saja melemparkan
sepatu gunung nya yang dekil ke arah pohon Palem,
di pinggirnya patung Dogy sedang duduk bertengger
menjaga pondok setiap hari tanpa pamrih, patung
semen berbentuk anjing yang kehilangan satu telinga
nya. Mail menutupi mukanya dengan rambutnya yang
panjang menggimbal, tidak terlalu lama dia duduk di
muka teras, Lina datang menghampirinya. Tangan kiri
Mail masih menopang dagunya, matanya tidak tertuju
pada benda apapun di depan nya, sangat kosong
melompong, untung saja waktu itu sangat cerah
karena matahari menembus sela-sela pepohonan
yang rindang di depan basecamp MAPALA.
Lina datang dengan setumpuk kertas yang
harus di periksa Mail, itu sudah menjadi tugasnya
untuk memeriksa pekerjaan adik-adiknya yang
sedang mengurus kegiatan untuk naik gunung. Mail
lupa untuk tersenyum, Lina pun tidak banyak
bercakap, hanya kata bang proposal nya udah di
178

revisi, abang liat dulu lagi ya ujarnya dengan mimic


yang sedikit risau, lina sangat tahu bahwa abangnya,
si Mail, jika sedang bermuka masam suka emosi tidak
karuan. Sepertinya kewaspadaan Lina harus runtuh
saat itu, karena Mail menerima tumpukan kertas itu
dengan lembut. Muka Mail tiba-tiba berubah menjadi
cerah karena membaca proposal itu, matanya sangat
jeli ketika memeriksa, tidak akan di lewati setitik koma
pun jika letaknya salah, itu lah si Mail ketika bekerja
mendidik adik-adiknya. Beberapa kali pulpen di
tangan kanan nya mencoret beberapa kosa kata yang
salah, Lina hanya memandanginya.
kemana yang lain? tanya Mail pada Lina, di
teras itu hanya ada mereka berdua, di dalam Secret
juga tidak ada siapa-siapa. Jam tangan Lina menunjuk
kan pukul setengah Sembilan pagi, pagi yang sangat
cerah. belum dateng bang, aku udah hubungi mereka
kok bang, harap maklum jika Lina berbicara seperti
itu, karena semenjak tiga bulan lalu Lina selalu
menjadi orang pertama yang datang ke pondok di pagi
hari, biasanya antara jam tujuh dan jam delapan pagi.
Tiga bulan Lina menjadi anggota di Organisasi itu,
masih sangat baru. Sedang Mail sudah tiga tahun,
sudah senior, bisa di bilang seperti itu. Kata senior
juga kurang pas untuk menjelaskan mengapa dia
datang dengan muka yang cemberut dan kemudian
menjadi lembut, Tugas nya yang menjadi seorang
179

Tutor bagi anggota muda lah yang memaksa kerut di


wajahnya menghilang dengan sendirinya. Tugas Tutor
ini lah yang membuat Mail menjadi seorang lelaki
yang tiba-tiba berlainan arah di wajahnya. Tangan dan
mata Mail masih sibuk mengoreksi, selagi itu pula
Handphone di dalam tas kecil nya berbunyi, seperti
nya dia tidak menghiraukan suaranya, karena dia
masih terus melanjutkan pekerjaan nya. Dia sedikit
bersuara.
kau tidak ada jam kuliah? tanya Mail pada
Lina, dia ingin memecahkan keheningan yang ada,
nanti bang jam 10 ujar lina sembari membereskan
kertas-kertas yang sudah di periksa, banyak coretan
disana.
eh de, bisa ambilkan gelas sama air panas nggak?
pinta Mail,
maksudnya bikini kopi ya bang? Lina sudah sangat
paham dengan bahasa abangnya itu,
iya jawab Mail sembari cengar-cengir.
Wajah Mail banyak menyembunyikan
kecemasan nya, tidak seperti banyak orang lain yang
mudah memperlihatkan ke kesalan nya, Mail
melakukan nya di saat orang lain tidak bisa
melihatnya dalam kondisi sangat kalut tersebut.
Wajah adik-adiknya lah yang menjadi alasan baginya
untuk tidak mencampur adukan masalah pribadi dan
180

Organisasi. Tidak jarang dia mempertontonkan


senyuman nya di balik kegelisahan nya, sering kali dia
memainkan gitar di atas kolam ikan sendirian, jika di
tanya dia hanya tertawa, dia contoh orang yang paling
santai untuk menggambarkan realita dunia.
Di pegang nya Handphone yang tadi berbunyi,
ibu jarinya mengelus layar benda itu, ada dua belas
titik yang mengunci alat komunikasi canggih tersebut,
sangatlah pelan ketika dia menggeser jempolnya
membentuk angka L. Lina masih sibuk mengaduk
adonan kopi di dalam Mug berwarna putih, ada resep
rahasia yang turun temurun di ajar kan oleh beberapa
generasi penikmat kopi di kalangan pondok, yaitu dua
sendok makan kopi dan satu sendok makan gula, rasa
pahit yang gurih akan terasa di saat mulut di banjiri
nikmat nya minuman berwarna hitam itu di barengi
kepulan aroma yang menggugah rasa. Sangat di
sayangkan jika pagi hari tidak ada kopi, karena rasa
suntuk yang di terima Mail tidak akan mampu di
nikmati manusia. Seperti secangkir kopi itu lah
perasaan yang menyelimuti ke khawatiran Mail akan
tunggakan SPP yang sedang menghantuinya, sedang
ujian tengah semester akan berlangsung di minggu
depan nya.
Umur Mail sudah 22 tahun, bagi nya di umur
tersebut bukan lagi di sebut remaja yang hidupnya
181

bergantung pada Orang tua, meski dia masih menjadi


Mahasiswa. Bagi nya persoalan untuk bertahan hidup
sangat lah mudah, tapi persoalan untuk membayar
SPP sangat lah susah, dia sangat tahu Orang tua nya
juga sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan
makan bagi ke dua adiknya yang juga masih sekolah.
Tidak apa lah bagi nya untuk menjadi se orang yang
memang harus berkorban. Pada usia yang sama,
teman-teman nya sewaktu kecil sudah memiliki anak
dan berkeluarga, lebih baik baginya untuk menikmati
kopi terlebih dahulu dari pada harus menunjuk kan
wajah yang menyerah, masih banyak waktu untuk
berpikir dan bekerja, masih banyak Skill yang bisa dia
banggakan meski tidak lulus kuliah, tidak apa lah tidak
menjadi Sarjana. Pemikiran yang sangat pendek di
pagi hari, sedang hari besok akan sangat panjang.
brow, nanti jam 3 ada latihan manjat bareng
di ITS, dateng ya bunyi pesan SMS dari Kacong untuk
Mail, kesempatan yang bagus bagi Mail untuk
melupakan sejenak Ujian Tengah Semester yang dia
baca dari pamphlet yang ada di madding Fakultas,
pengumuman yang membuat dia datang ke pondok
dengan cemberut. Di lihat nya Lina yang bolak-balik
keluar masuk secret membawa kertas, mengingatkan
nya semasa dulu menjadi Anggota muda, dia
tersenyum. Dia sudah semester lima, sedang Lina
masih semester pertama. Kenapa pula dia harus
182

berpikiran sangat sederhana untuk memutuskan


perkuliahan nya yang kacau balau, dia sedang mencari
alasan untuk mengutuk kehidupan, sangat di
sayangkan memang. Dari banyak sudut, lelaki itu
sedang memperlihatkan bagaimana dia ingin
melarikan diri dari tanggung jawabnya sebagai
Mahasiswa, seharusnya dia sangat tahu pola
pemikiran nya yang seperti itu akan sangat
menjengkelkan, masih banyak cara untuk
mengeluarkan nya dari kesulitan tersebut. Sebagai
seorang yang active di Organisasi tentu banyak dosen
dan petinggi kampus yang dia kenal, seharusnya
sangat mudah bagi nya untuk memutar balikan fakta
dengan kebohongan, pasti dia bisa keluar dari
himpitan tersebut.
Fakta nya memang Mail sendiri yang
mendramatisir pagi harinya dengan suasana yang
berbeda dari hari kemarin, kemarin sangat seru bagi
nya. Masih teringat jelas jika hari kemarin waktunya
di habiskan di Surowiti, bersama ke dua sahabat nya
yang juga suka memanjat Tebing.
oke jawab Mail singkat untuk membalas
SMS Kacong. Kacong tidak lah se kampus dengan Mail,
hanya karena mereka berdua sama-sama Hoby
memanjat Tebing lah yang membuat mereka sangat
dekat menjadi seorang teman, kacong pulalah yang
183

mengajak Mail untuk berakhir pekan di Surowiti


untuk menyicil Jalur yang belum pernah di panjat
mereka bertiga. Surowiti adalah Area memanjat
tebing yang sangat menarik, sekitar 3 jam perjalanan
dari Surabaya, berada di wilayah Administrasi
Kabupaten Gresik, sangat mudah di jangkau bagi para
pecinta Panjat tebing yang menginginkan jalur-jalur
yang menantang di kawasan tebing Karst tua, tidak
hanya tebing yang membuat Surowiti menjadi pilihan
pertama bagi Mail, Kacong dan Bunta untuk ber
aktifitas disana, Surowiti adalah sejarah bagi mereka.
Sangat tidak masuk akal jika kemudian Mail
terus berada dalam Ruang pemikiran nya yang se
enaknya sendiri, dia bukan lah orang yang di ajar kan
untuk menjadi se orang pesimis menjalani hidup. Olah
raga yang dia suka tidak pernah mengajarkan dia
untuk menjadi orang yang sangat munafik menjalani
hidup di dunia. Terlalu lama dia menjadi orang yang
sangat bisa mendramatisir ke adaan.
Bunta datang dengan sepeda motornya,
wajahnya tertutupi sepenuhnya dengan kain Baf
dan kaca mata hitam. Badan bunta tidak lah gagah,
kadang dia terlihat seperti bungkuk ketika berjalan,
dan memang beberapa orang yang suka memanjat
tebing memiliki pundak yang terlampau besar, tangan
yang besar pula. Bunta berjalan menghampiri Mail,
184

sembari tangan nya sibuk membuka kaca mata dan


juga Baf nya.
wih enak kali kau pagi-pagi sudah ngopi? salam yang
sangat hangat untuk menunjuk kan suasana santai.
kalau orang jawa, jawa aja mas, ga usah maksain
pakai logat Medan mas kelakar Mail dengan
komentar cueknya
santai to bro, ngopi dulu lah awak ni, biar ga slek
kita di letak kan nya kaca mata itu di pinggir mug
kopi, jabat tangan tidak pernah mereka lupa untuk
menyatukan persahabatan mereka berdua, betapa
kopi sudah menjadi penghangat suasana bagi orang
Indonesia.
Kacong ngajak latihan nanti sore, di ITS, kita datang
kan? ucap Mail, Bunta mendengarkan sembari
menyeruput kopi
pastilah. Tumben ya dia masih seger buger, bukan
nya kemaren dia lemes banget manjat nya? jawab
Bunta sembari meletak kan kopi di atas meja
pingin balas dendam ama kita berdua kali
hahaha kita kerjain aja nanti, biar kapok dia
boleh juga tuh, masuk akal kemudian bayangan
Mail akan pagi harinya menghilang di telan oleh
rencana-rencana untuk mengerjain Kacong, nantinya.
Bunta dan Mail, dua manusia yang sedang semangatsemangat nya mencari petualangan untuk
menghabiskan masa muda nya pada kepuasan yang
tidak akan bisa di rengkuh di saat Tua telah
185

melanda. Itu sangat manusiawi bukan? Sebagai adik


yang belum mengerti akan pembicaraan mereka
berdua, Lina diam saja.
Hari itu. Mail dan Bunta tidak merepotkan
tentang kuliah mereka berdua, tidak seperti
mahasiswa yang lain, yang sedang mengantri di loket
Registrasi untuk mendapatkan kartu Ujian, tidak
seperti mahasiswa lain yang sedang asik mengobrol
tentang tugas-tugas mereka di perkuliahan, mereka
tidak seperti mahasiswa. Mereka datang ke kampus
untuk mengopi, untuk ber mimpi kemudian bekerja
mengejar impian nya, menjadi pemanjat yang bisa
membawa bendera Organisasi di tebing paling tinggi
di Jawa timur terlebih dahulu, kemudian di Indonesia,
Itulah mereka berdua. Mereka sangat sederhana,
dalam sebuah impian yang aneh, hal itu sangat
mengasik kan, mereka sudah bertahun-tahun
mendapat tugas dan ujian, bahkan dari awal mereka
mampu membaca, sangat tidak bijaksana jika
nantinya impian mereka yang sederhana itu akan
lenyap ketika mereka sudah mendapat kan gelar
Sarjana. Mereka harus bekerja, mencari nafkah,
membuat keluarga dan semua hal yang sudah mereka
impikan akan sirna, sungguh menjadi sangat realistis
bagi mereka untuk menutup masa remaja nya dengan
berpetualang mencari tujuan untuk hidup, yang
tertuang dalam mimpi-mimpi nya.
186

Bukan karena bendera. Rasa sukur dan ucapan


terima kasih adalah wujud nyata mereka karena dari
Organisasi itu lah mereka menemukan sebuah
tantangan untuk menjalani hidup yang tidak datardatar saja, tidak hanya datang ke kampus untuk
sekedar nongkrong, mencari teman, menjalin
hubungan yang di sebut pacaran, kemudian pulang ke
rumah dengan kebanggaan sebagai anak yang sudah
belajar. Semua hal tersebut pernah mereka berdua
lalui ketika di Sekolah dahulu, menjadi sangat
membosan kan bagi mereka berdua jika sekarang dan
esok hari akan sama saja jalan ceritanya. Tidak ada
pelajaran yang akan di petik jika nantinya semua
sudut pandang manusia akan sama, pilihan bagi
mereka adalah mencari arus yang sesuai dengan jiwa
mereka, kata berpetualang akan sangat membantu
mereka untuk menjelaskan bagaimana perasaan
mereka.
Perasaan ketika akan memanjat sebuah tebing
adalah yang di sebut ketakutan dan keberanian, jika
se orang pemanjat mendahulukan keberanian nya
maka dia telah mencapai keberhasilan karena telah
menang atas ketakutan nya sendiri, kemudian rasa
takut itu akan menjadi penyemangat yang sangat
hebat untuk menyelamatkan dirinya ketika mencapai
batas nya. Tidak mudah bagi kalian untuk mencerna
187

kata-kata ini jika kalian tidak pernah merasakan


memanjat tebing, maka dari itu Mail dan Bunta bisa
menjadi sebuah contoh bagi orang yang memiliki
semua impian akan menjadi seorang Pemanjat tebing
yang sangat berdedikasi pada pilihan nya.
Siang hari adalah waktu yang sangat cocok
untuk ber olah raga fisik, itu lah yang menjadi modal
mereka berdua. Sebagai dua orang yang memiliki
umur yang sama dan hobby yang sama maka aktifitas
mereka berdua pun tak jauh berbeda, kebanyakan
sangat membosankan karena hanya ber olah raga. Se
minggu lima kali mereka jogging memutari kampus
dengan menu fisik yang berbeda-beda, di tambah
push-up, Back-Up, Trapping, Rest-stock dan banyak
lagi. Mereka berdua menjalani nya tanpa ada paksaan
dari siapa pun, hanya jiwa kompetisi yang membuat
mereka terus berupaya menjadi lebih baik dari hari
kemarin, ber kompetisi untuk menakluk kan dirinya
sendiri.
Udara begitu segar, di hirupnya udara itu
sedalam mungkin sampai memenuhi dada dan
perutnya, kemudian dia menghembuskan kembali
semuanya sampai habis secara perlahan. Itu lah yang
selalu di lakukan Mail sebelum tangan nya menyentuh
Point, dalam istilah panjat tebing kata Point
adalah batu yang bisa di pegang dan di pijak untuk
188

bergerak ke atas. Dia merasakan betapa aliran


darahnya sangat stabil, pikiran nya terbang, kemudian
gerakan nya begitu gemulai seperti sedang menari di
atas medan Vertical. Indah, lentur dan kuat, tidak
sedikitpun terlihat keraguan ketika tubuhnya sudah
menempel di dinding, sangat dinamis dan menunjuk
kan sebuah karakter yang sangat matang.
Bunta adalah pribadi yang berbeda. Setiap
gerakan nya adalah sebuah keyakinan akan
kualitasnya, gesit dan sangat bertenaga. Nafasnya
selalu memburu dan kemudian berangsur menjadi
sebuah nyala semangat di dalam teriakan nya,
stamina nya se akan tidak pernah habis, dan
cengkraman nya tidak pernah ingin di lepas.
Pandangan nya selalu tertuju ke atas dan sangat
jarang sekali melihat ke bawah kecuali ketika ingin
mengejek orang yang ada di bawahnya, terutama
pada Mail yang biasanya menjadi belayernya.
Sedang kacong adalah yang paling gigih di
antara ke duanya, orang yang paling sangat mengenal
akan kelemahan nya sendiri, dan terus maju di kala ke
dua teman nya tersebut sudah kehabisan tenaga.
Kacong lah yang menjadi musuh besar mereka
berdua, meskipun kacong lah yang paling lemah, tapi
karena semangatnya yang pantang menyerah itu lah
yang membuat dia berkembang sangat cepat meski
189

belum genap satu tahun dia belajar memanjat. Itu lah


mereka bertiga.

2
Sudah jam dua siang, Mail masih bayah kuyup
dengan keringatnya, sedang bunta sudah segar bugar,
pakaian nya sudah rapi, hanya saja sandal jepit warna
hijau yang ada di kaki nya tidak Matching dengan
dandanan Macho nya. Betapa senyum Mail itu
terlampau mengejek, di buka nya baju nya yang
basah, di hempaskan di pundaknya.
kau mau kemana? Kok sudah rapi sekali tanya Mail,
sedang ke dua tangan nya sedang sibuk mengikat
rambut nya yang kusut menggunakan karet, di kuncit
seperti Gajah Mada.
lah katanya mau latihan ke ITS? bunta menghampiri
Mail, dia sedang duduk di atas kolam.
aiiiih. Kenapa coba harus berpakaian seperti itu?
Mail tak terima dengan dandanan Bunta yang rapi
abis, se akan ada mata kuliah yang menanti.
mas bro.. jangan berisik ya, apa bermasalah dengan
penampilan seperti ini? Ibu ku aja ga ngelarang, lah
kok kamu protes?
oke-oke, baju mu itu lo, kayak mau kondangan.
Hahahaha
190

Bunta belum sadar juga, tidak baju bermotif kotakkotak merah itu sedang popular di televisi, baju itu
selalu di pakai calon presiden kemana-mana, bahkan
ketika dia memasuki selokan juga, lantas salah apa
jika bunta memakai baju itu untuk latihan, lalu kenapa
Mail tertawa? Sudah lah, pastinya gaya Mail akan
sangat biasa saja, beda dengan Bunta.
Sembari memasang sepatu di kaki nya,
pandangan Mail tidak pernah lepas dari tubuh indah,
pasti wanita itu sangat mempesona di pikiran nya.
Indah itu begitu jauh, ngelamun aja! sergah Bunta,
dan kenapa pula pakaian nya sudah berganti?
Menggunakan kaos Oblong berwarna putih, lengan
nya sengaja di potong, dan kenapa pula harus ada
lambang superman di tengahnya? Sungguh sangat
menggelitik perut penampilan nya itu. Mail tertawa
girang, bukan kepalang. Ini lah sosok Bunta yang dia
tunggu-tunggu, sederhana tapi berjiwa pahlawan,
sangat sayang untuk di lewatkan tanpa tertawa yang
melonjak senang. ayo berangkat! Bunta menyudahi
gelak tawa teman nya itu, di angkatnya tas besar
berisi peralatan panjat itu, yang tergeletak di samping
Mail.
Jarak kampus UBHARA dan ITS kira-kira 30
menit waktu tempuh, jika jalanan Surabaya tidak
sedang di landa kemacetan, tapi jika mereka
191

berangkat jam tiga dini hari, hanya membutuhkan


waktu 15 menit saja sudah sampai, maka waktu
setengah jam adalah waktu yang sangat normal untuk
perjalanan mereka. Dua kaca spion dari motornya bisa
menunjuk kan ke dua wajah pria itu, yang sebelah
kanan akan memandangi Mail yang sedang di
bonceng, dan yang kiri akan menampilkan wajah
Bunta yang sedang menyetir, meski wajahnya selalu
tertutupi, debu pun enggan untuk menempel di muka
nya. Begitu lah polusi yang melanda Surabaya, di
benak Mail yang sudah mengenal teman nya itu
sangat biasa saja, tapi jalan pemikiran Bunta sangat
lah berbeda, betapa dia begitu Paranoid dengan
udara di kota nya, kesehatan tubuhnya bergantung
akan kewaspadaan nya terhadap lingkungan di
sekitarnya, itu lah yang menjadi dia begitu percaya diri
untuk menutupi seluruh muka nya.
Dua lelaki itu melaju perlahan, kadang juga
kencang. Kadang Bunta bernyanyi sendiri, kadang
Mail menimpali, kadang mereka diam saja tak perduli.
Musim kemarau di Surabaya sangat lah panas, jika
seseorang berkendara di atas sepeda motor selama
20 menit menggunakan baju yang basah, niscaya
ketika dia sampai di tujuan nya seluruh pakaian nya
akan kering dengan sempurna, tidak berlebihan jika
akhirnya kota itu memiliki peraturan daerah yang
sangat pro pada tanaman, sekali ada orang yang
192

menebang pohon tanpa izin, akan di kenakan sanksi,


jika ketahuan. Toh mereka berdua juga tak perduli
dengan panas nya itu, lebih membara semangat
mereka berdua yang sedang mengejar impian, yaitu
latihan.
Kacong dan banyak lagi teman mereka sudah
memulai latihan terlebih dahulu, kebanyakan dari
mereka adalah perempuan, hanya Kacong dan Andre
yang lelaki, ada 7 anak yang sudah berkumpul
sebelum Mail dan Bunta datang. Wall climbing yang di
miliki PLH Siklus termasuk yang tidak muda, berbahan
Fiberglas berwarna coklat, konturnya pun sangat
memikat, tinggi nya kira-kira 18 sampai 20 meter
dengan variasi jalur yang sedikit sulit bagi pemula dan
sangat mudah bagi yang melihatnya dari bawah.
Belay on teriak janna pada andre, dia sudah sangat
siap untuk memanjat
on belay balas andre, sebagai seorang belayer tugas
andre adalah mengamankan orang yang sedang
memanjat, sekarang yang yang harus dia belay adalah
janna.
slek!!teriak janna lagi, kenapa juga pemanjat ini
suka berteriak, pikir Andre, di longgar kan lah tali
carnmentle yang dia pegang. Di saat memanjat,
seorang pemanjat sering menggunakan bahasa yang
tidak lazim di gunakan pada bahasa sehari-hari, tapi
193

sudah Umum di gunakan pada dunia Panjat Tebing


International.
Biar Mail saja yang akan menjelaskan pada
orang-orang yang masih awam, karena Mail sudah
datang. Tidak semua yang berkumpul disana adalah
para pemanjat yang sudah lama berlatih, ada empat
yang masih pemula, dan mereka berempat adalah
teman-teman Janna, Janna sendiri adalah teman
andre yang berasal dari komunitas Pencinta Alam
Sekolah, Janna masih kelas tiga SMA, sedang empat
lain nya rata-rata kelas dua.
loalah udah mulai toh ucap bunta sembari
memarkirkan motor di samping kiri Wall Climbing,
halah. Kayak kita naek motornya 100km per jam
aja, udah ah! Ayo! Mail segera turun, kemudian
mengangkat tas besar berwarna hijau yang dari tadi
dia pangku, langkahnya menuju ke arah Kacong yang
sudah bosan menunggu kedatangan mereka.
kalian telat lo ya! seloroh Kacong pada mereka
berdua.
*****

194

TERBANGUN

Nama ku Mohammad Sulthoni, dan aku


terbangun dari imajinasi ku, apakah itu hanya dunia
hayalan belaka?
Entahlah!!!
Aku mencintai Panjat Tebing, aku menyayangi
Arung Jeram, aku di berkati Hutan Gunung, aku
mengasihi Susur Goa, aku bersahabat dengan
Konservasi dan Lingkungan Hidup, aku juga
berprestasi di Fotografi dan Aku Pencinta Alam,
namun hanya satu yang ku pilih, itu lah dirimu.
Sebelumnya kalian sudah mengenal aku, dan
apakah kamu mengenal aku? Aku memang berpikiran
rumit, aku tidak menyangkalnya, aku hanya berusaha
menjadi yang terbaik bagi diri mu. Bila aku berlebihan,
aku akan sakit karena menyesal, sedang engkau
berpikir tiada guna orang yang berpikiran seperti ku,
lebih baik pergi aja ke laut. Maka jadi lah aku berada
di atas darat, karena aku tidak berenang melintasi
lautan untuk mengejar mu. Yang ku lakukan hanya
berkata-kata tanpa bentuk rupa yang jelas ke inginan
nya, maka jadi lah aku kebalikan nya karena segala
upaya tiada ku lakukan karena itu akan sangat
merisaukan pemikiran kalian yang memandang aku
195

terbalik dari kenyataan, aku melihat dari banyak sisi


kehidupan yang sudah ku lalui sepanjang kehidupan
ku di dunia ini, maka kami kabarkan bahwa aku hanya
bersaksi bahwa tiada kemakmuran manusia itu adalah
kepercayaan yang harus di tegak kan, tapi ke adilan
dari hati adalah kedamaian yang abadi.
Dan jangan lah lupa bahwa kalian sudah di
tancapkan keyakinan nya dengan teguh, maka
sampailah kabar bahagia bahwasan nya dunia sudah
terbuka tabir pemisahnya, maka adil lah bagi tubuh
mu untuk memilih atas sikap yang jelas terhadap
pasangan mu yang akan dan yang telah menjadi, maka
genapi lah tubuh mu yang sendiri berdasarkan
keyakinan hakiki bahwa aku dan kamu akan bersatu
selama nya dalam ikatan pernikahan yang berbahagia,
tiada keraguan di antara kami, dan kami berjanji
untuk selalu menjaga diri hingga kami di beri
keyakinan dan keteguhan bahwasan nya kami akan
saling melengkapi dan berbagi dalam suka dan duka,
hingga maut memisahkan kita, dan kita akan berjanji
bahwa kami tidak ingin terpisahkan lagi setelah
kehidupan ini.
Dan di antara semua ke indahan, kami tanam
kan akal dan budi pekerti yang baik antara manusia
agar menjadi sebutir biji sawi yang bertunas hijau dan
menyegarkan di kepala, itu lah keadilan yang kami
196

tawarkan, bahwasan nya butir bibit itu akan


berkembang menjadi sebuah mahkota kemuliaan
bagi kehidupan mu. Kalian pasti akan menyangkal
bagaimana mungkin manusia bermahkota kan
tumbuhan sebagai lambang kemakmuran, lantas di
antara kalian akan berpikir bahwasan nya emas dan
permata lebih agung di kenakan di tubuh yang bersih
dan mulia. Lantas berdoalah untuk keselamatan mu,
jika sewaktu-waktu aku berkehendak untuk
mematikan tumbuhan di seluruh bumi, maka kalian
akan menghujat diri mu sendiri karena emas dan
permata tidak mampu di cerna oleh tubuh manusia,
dan untuk apa aku meng agungkan nya? Maka bagi
mu lah ke adilan yang sempurna atas kehidupan yang
arif dan bijaksana terhadap lingkungan di sekitarnya.
Maka sebagian dari kaum mu berkehendak
kembali menjadi penguasa di bumi ini, sehingga daya
upaya yang besar telah kalian persiapkan dengan
matang, maka kami jadikan dari sebagian kaum mu
terselamatkan, dan bagi diri mu yang telah melupakan
kenyataan yang terjadi, maka adzab kami terlampau
pedih untuk kau tangisi, maka bagi mu lah kehidupan
yang akan terus berputar-putar dan kalian akan
tersesat di dalam nya.
Maka jadi lah kami turunkan terlebih dahulu
semua kitab dan buku, sebelum akhirnya kami
197

melengkapinya sendiri menggunakan kuasa kami,


maka dengar lah suara yang berbisik pada mu di
dalam hati, karena menyangkal kami, maka jadilah
kalian makhluk yang kalian ingin kan, maka semua
putaran itu aku lah yang menggariskan, semenjak
yang kalian sebut awal dan akhir. Maka hari akhir itu
akan menjadi bahagia di sebabkan manusia yang telah
menyadarinya bersuara untuk berseru pada kaum mu
masing-masing, dan jangan lah kalian mencari yang
lebih hebat di antara kami, karena kami adalah yang
kalian sebut Aku.
Dan di sini lah letak kemanusiaan yang adil dan
beradab, bahwasan nya manusia tiada akan
berperilaku lebih kejam dari pada singa yang
menerkam, di hati manusia yang beringas itu lah kami
sembunyikan diri mu dalam kebaikan bagi diri mu
sendiri, yang kemudian akan kalian tawarkan pada
kami apa saja yang telah engkau lakukan selama
berada di dunia, jika kalian kemudian berlaku curang
terhadap orang lain, dan itu tidak lah sebanding jasa
dan usaha nya maka hukum lah dia sesuai kehendak
dari yang menjadi korban, maka pikirkan lah bahwa
anak cucu mu tidak akan menjadi korban perilaku
buruk mu yang menganggap rendah manusia yang
lain, maka jadikan lah hakim di antara kalian yang
kemudian akan menjadi penengah bagi kalian untuk
saling tawar menawar dalam kebaikan di landaskan
198

ikatan keluarga, dan patuhilah hukum dan keadilan


yang kalian akui sebagi tata aturan yang adil dan tidak
akan menimbulkan hujatan bagi kalian masingmasing, dan jangan lah sekali-kali kalian mengambil
dan mencuri kesempatan dalam hal yang buruk bagi
perilaku dan rasa kemanusiaan mu, maka berbagilah
untuk yang kekurangan, bekerja lah bagi yang masih
menggerakan otak dan otot sebagai semangat kalian,
maka berbahagialah diri mu jika kemudian memiliki
gagasan dan kerja keras untuk menggapai cita-cita
yang di pendam dan di akuinya sebagai bentuk
kesuksesan kalian melewati masa kanak-kanak yang
berbahagia di dalam kasih sayang orang tua.
Maka di antara langit dan bumi kami berikan
warna dan garis yang akan terus berubah-ubah sesuai
zat dan partikel yang di milikinya, dan matahari adalah
titik cahaya dan hampa adalah kekosongan yang
berwarna hitam dan terang, dan darah mu akan
merah karena dia mengairi kehidupan bagi ladang
jasmani yang berbentuk tulang dan daging, sebagai
sumber protein dan mineral bagi akar rambut yang
bertunas di permukaan kulit mu.
Dan karunia dunia adalah kenyataan mu
sebagai sebuah perumpamaan yang pasti, kemudian
akan kau berikan nama aktifitas tersebut sebagai
pembayaran imbalan, bagi hasil kerja mu yang sesuai
199

dengan usaha mu, jika lah kau merasa kurang maka


bantulah mereka yang kekurangan dengan
memberikan keadilan social bagi seluruh manusia,
yaitu tidak lah kekurangan makan dan mendapatkan
tempat bernaung dan bekerja sesuai dengan
kapasitas yang di miliki nya, dan jangan sekali-kali
kalian memperlakukan mereka sebagai anak buah
mu, karena buah tidak memiliki anak, namun yang di
kandungnya adalah biji kehidupan yang membuat
hidup mu layak berkepanjangan.
Maka jangan lah kalian melupakan kasih
sayang hanya karena perbedaan status dan harta
kekayaan, maka merugilah diri mu karena telah
menyekat diri mu sendiri dalam kebaikan, dan
lindungilah tubuh mu dengan keyakinan bahwasan
nya musuh yang abadi adalah keburukan mu sendiri
yang di sebut hawa nafsu dan ke egoisan pribadi yang
tidak berlandaskan pada peri kemanusiaan dan
keadilan bagi seluruh manusia yang sudah mau
bergandengan tangan dalam kedamaian.
Maka muliakanlah tubuh mu dengan menjaga
nya tetap bersih dan sehat di luar maupun di dalam,
dan berpakaian lah sesuai dengan keniatan mu untuk
mencegah keburukan nafsu menimpa mu, atau kau
akan merangsang nafsu binatang yang tertidur tenang
di dalam jiwa mu, hingga kemudian kau akan terjatuh
200

terlampau dalam hingga akhirnya kau memilih untuk


menerima
pertolongan
atau
berusaha
menyelamatkan diri sendiri agar nantinya mampu
menyelamatkan orang lain yang membutuhkan.
Maka jadilah kalian manusia yang berguna
bagi sesama, bagi lingkungan nya, bagi tanah bumi
yang kalian pijak, bagi tempat kalian merebahkan
kepala untuk ber istirahat, maka damai lah kembali
dalam semangat yang pasti.
Tidak lah hanya sekedar sampai disini saja
kami memberikan penjelasan tentang impian yang
terkatung-katung di lautan kenyataan, tidak akan ada
yang menagih janji cita-cita mu, karena itu hanya
impian masa lalu. Tapi bagi ku itu sudah menjadi
harga mati bahwasan nya manusia masih memiliki
harga diri karena memperjuangkan cita-cita dan cinta
nya sampai mereka mengerti tentang arti perjuangan
kehidupan yang hakiki, maka bagi mu tiada lagi
kerendahan yang kau rasa, melainkan rasa bangga
dan rasa iba.
*****
Apakah semua di dunia ini yang nyata? Semua
hal yang kau pandangi setiap hari, tidak bagiku, semua
ini hanya imajinasi, tidak, ini fana, maka ini lah
201

kenyataan nya bagi ku, tidak ada apa-apa. Aku sudah


terbangun dari mimpi panjang ku selama dua puluh
enam tahun, aku sudah tertidur selama dua puluh
enam tahun, aku sudah melihat selama itu, aku sudah
hidup selama itu, dan aku ada. Aku sudah bisa
membedakan nya, dan intinya tidak ada dunia bagi ku
untuk hidup, karena dunia ku telah ada semenjak
kalian tidak ada.
*****

202

BAYANGAN CAHAYA
Dalam keheningan, aku bukan lah utusan, tapi
aku lah yang mengutus kalian, untuk berdamai, maka
buat kan lah pada ku sebuah rambut bagi tubuh mu,
sebagai tanda bahwa kalian telah bermahkota sendirisendiri, menjadi penguasa atas tubuh, jiwa, hati, ruh
dan Dzat mu. Telah ku titipkan semua sifat ku pada
setiap nafas mu dan berganti di saat kau berkedip,
maka itu lah semua kuasa ku atas mu.
Dan jangan lah takut pada ku, karena aku tidak
lah menakutkan, dan jangan lah pula memohon pada
ku, karena aku tidak memohon. Maka maafkan lah diri
mu sendiri, dan berdamailah dengan suara mu
sendiri. Kemudian datang lah pada ku kembali,
apakah engkau telah bersedia melihat wajah ku, dan
disana lah letak ke angkuhan mu.
*****
Dalam gemulai rerumputan, ada angin yang
membelai, dan bergeraklah tangan ku dengan lembut,
di sentuhnya telinga ku di ujungnya, kemudian suara
ku menggema, tidak dalam teriakan, dan tidak pula
berbisik. Sehingga mata ku terpejam, kemudian ku
damaikan perut ku yang menyimpan kalian, wahai
manusia yang sudah malas ber malas-malasan. Ku
simpan semua yang aku butuh kan sebagai bentuk
203

kebaikan ku pada mu, dan ku buang yang bermanfaat


sebagai manfaat bagi tanah mu, dan disana lah letak
kenikmatan di kala berat menghujam.
Sebagai saksi nanti nya, untuk ku
persembahkan. Karena nanti nya aku tidak akan
menjilat ludah. Itu lah dasar semua pijakan kaki agar
berdiri sendiri, di atas telapak dan kulit nya. Dan
jangan lah berhenti untuk diam di dalam gerakan mu
yang merana. Rebah lah di kala semua kepala
menghadap ke bumi dan ke langit, ada mahkota yang
telah kami siap kan ketika kalian mendengar tangisan
seorang yang menangis, mendengar keluh kesah dari
orang yang ter aniaya, mendengar tawa bahagia yang
menggelora, mendengar semua suara yang
memanggil dan engkau menghiraukan nya meski
harus kehilangan nyawa, maka tidak ada yang sia-sia
jika kalian tidak lagi memiliki keraguan. Jangan lagi
memelihara was-was jika kalian telah mendengar hati
mu, maka jadi lah kalian manusia.
Dan malam telah menunjuk kan nyanyian
indah di saat orang lain tertidur dan orang lain terjaga,
sedang engkau berada di antara nya karena telah
bersama ku, dan sekali-kali kalian tidak lah sendiri.
Dan lihat pada kesadaran mu, karena akan ada
makhluk yang hidup di antara kalian, mereka semua
bermacam-macam. Aku telah berbisik pada se ekor
204

nyamuk, di suatu malam, dia ku jadikan sebagai


penolong di antara manusia agar tidak lah hampa di
malam hari nya, jika terjadi dan ingat lah, bahwa tiada
akan kalian berkehendak jika kami meninggalkan
anda, dan itulah yang menjadi asal kata masalah.
Dengar lah hembusan nafas, bukan hanya diri
mu yang hidup dan mati, tiada yang tahu batasan,
maka kami batasi ke inginan kalian yang terlampau
lebat, sehingga kalian akan menjadi hamba dan tuan
dan guru dan murid dan semua nya itu akan terus
berputar karena telah kami gariskan kelahiran dan
kematian yang membingungkan, maka tiada perlu
kalian bersukur jika kalian tidak lah mengerti, karena
kalian akan menjilat ludah sendiri.
Terpaksa di suatu hari yang panas, aku
tancapkan emosi yang menguap, di antara nya kami
teduhkan kepala yang berbahagia, sedang bagi
mereka yang berkeluh kesah maka ada imbalan bagi
mereka, maka bertanyalah, dan jawab lah, apakah
kehidupan nyata mu telah mendapat berkah, sedang
kehidupan fana mu tiada berguna. Dan kami berikan
surga dan neraka bagi mereka yang tidak bersabar
mengenal diri, sehingga adil lah semua nya, itu lah
guna dari anggota tubuh yang mengasihi ke inginan
anda. Dan biarkan lah para penyair datang pada mu,
karena semua kehidupan bermula dari kata, maka
205

datang lah aku di kedua kali nya, sebagai tubuh yang


buruk, di antara wujud yang baik, di hati manusia.
Ku gunakan kalimat kami kembali, untuk ku
kembali kan semua milik mu pada ku, hingga
sampailah berita yang tiada tara tentang rentang
masa yang hina, saat mentari enggan menunjuk kan
diri di timur, namun kau terbangun dan melihatnya di
barat, setelah tidur mu yang penat sehabis bekerja.
Harus nya kau mendengar dan membaca kembali
tentang perumpamaan biji sawi, yang tumbuh karena
tertanam, dan lihat lah betapa tunas nya akan
menghijau, kemudian di kala tua nya akan ber biji
kembali. Maka kembali lah pada ku, karena Aku lah
yang mengatur perumpamaan ini.
Setelah kami layang kan, dan kami
hembuskan, maka berdiri lah sendiri di antara dua
kaki mu, yang menghujam bumi lutut mu, maka
kepalkan lah tangan mu, agar mereka berdua
bertemu dengan hati mu, dan jatuhkanlah dahi mu,
untuk mencium bumi, maka di tinggi kan lah diri mu
layaknya bintang-bintang, sehingga tenang jiwa dan
nafsu mu. Dan ber doa lah, karena hujan akan jatuh,
sedang raga mu akan tetap kering di selimuti
kehidupan, tidak terhapus lagi dalam putaran dan
rona dunia kebaikan.
206

Siapa kah kamu dan siapa kah aku, itu akan


menjadi pertanyaan mu. Karena sebab pertanyaan lah
sehingga kami berpasrah, pada yang kalian dengar
sekarang di akal pikiran kalian, maka kami firman kan
semua dengan kata, karena Aku lah yang tidak pernah
di lupakan oleh kalimat dunia.
*****
Tak kala manusia sudah terlampau bangga,
sedang kalian masih hina, maka Aku lah yang harus
datang pada mu, dan kamu lah yang kemudian datang
pada ku, karena itu kita bertemu, jadi lah diri mu dan
diri ku, maka ikutilah jalan mu sendiri, sesuai
keyakinan mu, sehingga kalian mengenal keburukan
masing-masing, kemudian menghukum nya sendirisendiri, tanpa meminta orang lain menghukum mu.
Sebelum Aku lah yang menuntut pada mu di hati mu.
Dan jangan lagi menghukum orang lain sedang
manusia berdosa, maka adil lah sesuai dengan
kebaikan nya dan jangan sekali meminta keburukan
nya, sehingga darah akan di bayar dengan darah dan
nyawa akan di bayar dengan nyawa, jika demikian
kalian telah meminta pembalasan di muka, dan
kemudian kamu menumpuknya, dan kami jadi kan
kamu se ekor semut yang hidup dan terus berputarputar di jalan nya. Sedang bumi tiada mampu kalian
hitung akhir nya, dan terima lah pembalasan dari kami
207

dengan lapang dada, sebelum kalian meminta


hukuman itu sendiri karena terlampau malu meminta
ampunan pada kami, dan jangan lah lagi berdosa,
meski harus memungkiri.
Dari mu lah semua pelajaran, dari ku lah
semua ajaran, sehingga berpalinglah wajah yang
angkuh, kemudian dia mencibir, kemudian dia
memaki, maka semua itu akan melegakan hati ku
sendiri karena telah melepas nya begitu saja, di
kemudian hari anda akan meminta nya kembali, untuk
kau makan lagi, pantas lah.
Lalu kembali di samar kan semua peringatan
dan pesan, di sebab kan kelalaian manusia, maka
ingat lah bahwa semua akan kembali. Lalu di lengkapi
lah yang ganjil, menjadi genap, yang kurang telah
lengkap. Semua rahasia akan terungkap karena
tabirnya telah tersingkap, lalu mata mu tiada mampu
memandang keindahan dan keburukan, karena begitu
terang dan gelap, sehingga damai lah tubuh mu yang
berperang, beristirahat lah badan mu yang bekerja,
kemudian anda akan meminta rasa capai akan haus
dahaga, pada keyakinan yang kalian ingkari, karena di
miliki bangsa lain. Kami pisahkan makhluk yang di air
dan di darat, agar mereka saling mengisi bumi ini
sesuai dengan harapan nya, dan tiada mereka ber
208

perasangka, kecuali manusia, dan jadi lah manusia


yang berbeda.
Sesungguhnya kami berikan kesempatan pada
setiap
yang
menginginkan
nyawa
untuk
menggunakan akal pikiran, dan darinya lah kalian
mengingkari. Sesungguhnya kami itu sendiri, dari
hampa menjadi ada, dari bentuk menjadi ilusi, dari
fana menjadi maya, sehingga kami mampu merendah
kembali di saat kami di junjung sebagai yang mulia.
Dan kokoh kan lah hati mu, yang kalian sebut sebagai
iman, karena dari setiap bangsa akan memilih jalan
masing-masing, dan kemudian kalian menjadi
kelompok yang kecil dan besar, dan kalian hanya
berputar-putar, maka gunakan lah akal pikiran mu,
bukan untuk bertikai dan mencari selamat, tapi jadi
lah pertolongan itu kau miliki sendiri-sendiri, sehingga
kalian mampu menjadi penyelamat bagi kesempatan
yang kamu miliki sekarang ini.
Sehingga jelas lah bagi mu, pada bahasa yang
kami gunakan. Jika bersalah maka akuilah, jika
menerima hukuman maka nikmati lah, jika
berbahagia maka berbagi lah, jika bersedih maka
lahap dan cerna lah, jika hampa maka isi lah dengan
yang ada di sekitar mu, itu lah suara hati. Adil itu
bukan lah sebuah kenyataan, bukan pula sebuah
keharusan, sehingga kami jelaskan kembali, adil
209

adalah di saat diri mu berkehendak atas sebuah


permasalahan, maka yang kau minta adalah yang kau
butuhkan bukan yang kamu ingin kan, jika tiada kamu
berpuas diri, maka hidup mu telah kau pilih sendiri
dalam tipu muslihat duniawi.
Dalam bayangan mu, disana adalah bentuk
mu, tiada mata yang akan kalian lihat, dan tiada suara
yang terdengar, hanya mengikuti. Akan kalian bawa
terus hingga kecantikan mu memudar, di terbangkan
debu di akhirnya, dan di benamkan di antara langit
dan tanah. Yang kami ciptakan dari tanah akan
kembali menjadi tanah, maka jenuh lah dalam
keburukan mu dan bersemangat lah dalam impian
mu.
*****
Lida, aku menanti saat ini, saat aku siap
berucap jujur pada mu tentang diri ku yang
sebenarnya. Aku lah yang kau ikuti jalan nya, aku lah
yang kau sebut dalam doa mu, aku lah yang selalu ada
di kala engkau dalam kegelapan dan kesendirian, aku
hanya lah aku dan tubuh ku saat ini, aku terus
bersembunyi di balik keburukan perilaku dan
perbedaan. Aku tiada ingin memisahkan seseorang
karena keyakinan nya, itu yang aku perjuangkan saat
ini, aku sangat tahu bahwa tugas ku tidak lah ringan
untuk merubah pandangan manusia terhadap
210

keyakinan nya, aku rela bersusah payah dan menjadi


musuh bagi manusia itu sendiri, jika itu memang yang
akan terjadi pada ku, aku sudah berpasrah.
Yang ku impikan adalah dunia yang damai,
tiada orang yang akan merusak ikatan tali kasih
karena perbedaan keyakinan, tidak ada orang yang
akan menyakiti sesama dalam perang dan
permusuhan, tidak ada orang yang menghancurkan
alam karena keserakahan dan kejayaan, anak kecil
akan bermain gembira bersama teman dan kedua
orang tua nya, burung-burung akan terbang bebas di
angkasa dan berkicau mesra menyambut mentari
datang, daun-daun akan bertunas hijau setelah
guyuran hujan, akan ada banyak tawa bahagia yang
mengundang senyuman manusia, di dunia seperti
itulah aku terus berada.
Wahai maya, mama sering memanggil mu
seperti itu di kala doa nya, dia ingin tahu seberapa
baik wanita yang telah di pilih anaknya, aku selalu
berusaha menyimpan mu dengan rapat, tapi di kala
datang pertanyaan aku pasti menjawab dengan
kejujuran yang ada di hati ku, dan hanya nama mu
yang keluar dari mulut ku. Tiada malam mampu
menentramkan hati ku saat ini, aku mengundang
kegelisahan agar tubuh ku penat dan aku mampu
tertidur agar aku mengenal kata istirahat, aku di
211

temani rasa putus asa agar aku mampu menjadi orang


yang normal agar aku tidak kehilangan kesadaran ku
sebagai manusia, aku akan sabar menunggu hari di
mana kau akan memberikan ku sebuah keputusan,
agar aku mengerti kembali betapa penting hadir mu
dan seberapa besar aku harus menjaga keputusan
mu, dalam kata aku tidak akan meminta mu
terlampau jauh, aku rasa pertemuan yang singkat
sudah cukup bagi ku. Perasaan ku terlampau besar
pada mu, sehingga sangat lah jelas bahwa diri mu lah
yang aku cintai, lalu apa lagi yang harus aku jadikan
bukti, dalam arti bukan nya aku ingin meyakinkan mu
bahwa aku lah yang pantas engkau kasihi, bukan itu
maksudku, aku hanya ingin menjadi lelaki yang suatu
hari akan kau nantikan kehadiran nya menjelang senja
dan yang akan kau sunggingkan senyum setelah kau
terbangun dari tidur yang berbahagia.
Lalu semua kata-kata itu tidak mampu aku
ucapkan saat ini, aku harus duduk termenung terlebih
dahulu menerima siksaan yang begitu hebat di
kesendirian ku. Aku memandangi wajah yang
berbahagia, wajah yang datar saja, wajah yang
rupawan, wajah yang cantik jelita, semua nya ada.
Tapi dimana kah aku di antara mereka, tidak ada. Aku
bersama kesendirian ku saat ini, aku menyelami nya
terlampau dalam, andai saja tiada diri mu maka yang
menemani ku hanya lah kehidupan normal dan aku
212

tak kuasa melawan arus nya yang sangat kuat


menerjang.
Aku sudah menemukan kebahagiaan dalam
semua perbuatan ku. Aku tersenyum di kala se orang
anak lelaki mendapatkan usapan tangan dari bapak
nya di pinggir jalan, aku tersenyum bahagia saat
melihat dua pasangan senja sedang bermesraan di
bawah rindang nya pepohonan. Aku menikmati
semua hal dengan cara ku sendiri, hingga aku ingin
membagi semua perasaan ini kepada semua orang
yang amarah murka karena jalanan sudah
membedakan antara yang kaya dan yang papa, semua
hal ini patut di syukuri nikmat nya, jika lau terlampau
susah, maka akan ku ajari kalian untuk menghela
nafas dalam-dalam dan menikmati angin semilir yang
menyegarkan. Di kejauhan terdengar kicau burung
yang sedang bermain, di antara nya ada suara mesin
motor yang sedikit terdengar di sela-sela melody
alam, dan damai lah wahai yang mencintai kehidupan,
tiada engkau akan nestapa saat ini, tiada kau berpikir
untuk amarah murka di kehidupan ini. Suara air akan
membawa mu ke tepian telaga, disana cahaya senja
dan kemilau mega akan berdampingan bersama mu
tanpa kau ingin berkedip memandangnya. Biarkan
lambaian angin membelai kulit kepala dan rambut
mu, pejam kanlah mata mu untuk menerima dan
mensyukuri nikmatnya. Di malam hari kau akan
213

melihat rembulan bersinar di singgasana langit, dan


bintang akan berkedip mesra membawa lantunan
syair yang menyentuh suara hati, tidak akan kau nodai
malam itu dengan kemunafikan dunia, karena engkau
sudah menjadi seseorang yang telah di terima alam
semesta.
Lalu kabarkan lah pada kekasih jiwa mu, aku
tidak lah hanya memberikan impian semu, aku juga
bukan lah penghayal terhadap damai nya kehidupan.
Aku sudah melampaui masa kecil dan dewasa ku,
hingga akhirnya aku mampu bertutur dalam
keheningan yang menggugah rasa iba mu terhadap
sesama ciptaan yang hidup di antara kalian. Sekarang
temuilah orang-orang yang bersuara karena hampa,
yang menginginkan dunia yang berbeda, bagi mereka
lah semua kenikmatan akan ku beri tanpa meminta
nya kembali. Dan simpan lah di dalam kebaikan mu
semua keburukan yang telah kau perbuat, dan
berkatalah jujur agar tak memberatkan hati mu di saat
kau sedang di antara dua jalan yang saling
menghimpit, dan jangan lah kalian menjatuhkan
harga diri di saat kau sudah terhina, dan jangan
terlampau bangga jika kau sudah mulia dan di puja,
maka berlapang dada lah terhadap semua perbuatan
yang sudah kau kerjakan, dan bersemangat lah
terhadap kehidupan yang akan kau rencanakan, maka
214

kematian yang indah akan membawa mu ke kerajaan


sorga.
Bumi bukan lah tempat untuk kau berhenti, di
bumi lah tempat menguji kalian terhadap keyakinan
hati terhadap kami, maka di sebutlah keyakinan
tersebut sebagai iman yang kuat di saat akarnya
memenuhi setiap dzat yang ada di dalam tubuh mu,
dzat itu adalah partikel bagi tubuh mu, yang bernama
sel kehidupan. Maka kenalilah diri mu sendiri terlebih
dahulu, hal itu akan sangat sederhana di antara
semua pekerjaan yang ada, namun akan sangat susah
jika kalian tiada percaya bahwa kami akan membawa
anda pada jalan pertolongan yang sesungguhnya.
Kami menuntun mu dengan suara yang menggema di
otak mu, kami menerangi mu selayaknya malam yang
di terangi rembulan dan cahaya ilmu pengetahuan,
maka semua hal tersebut bukan lah hanya sekedar
gurau canda belaka, dan di sana lah kau akan bertemu
dengan kekasih jiwa.
Sayangi lah yang di sekitar mu, dan jangan
pernah kalian ragu. Kami memang sudah berujar akan
hukuman yang sangat di waktu lampau, itu karena
kami harus membimbing mu dan mengajarkan mu
secara terpisah-pisah, agar kalian mampu menyerap
semua ilmu pengetahuan dan alam semesta ini
215

dengan sempurna, maka di genapilah yang ganjil dan


lengkaplah sudah.
*****
Bagi kebenaran hidup mu, adalah milik mu,
tiada kami meminta mu untuk berakhir dalam duka,
kami menginginkan kalian hidup terhormat sebagai
manusia, dan berjalan lah sesuai keyakinan kalian
yang tiada tara, namun ingat lah semua yang kau
bangun saat ini suatu hari akan merobohkan mu, di
hari esok yang tidak lah panjang dan tidak lah pendek,
anda sangat tahu bahwa kehancuran dunia membawa
duka sedang anda tegak kan kepentingan duniawi
menjulang ke angkasa, tapi saya berada di dalam diri
anda, apakah kalian terlampau takut bahwa dunia
anda akan sengsara jika teknologi tidak merubah
masa? Ataukah anda sudah lupa bahwa nurani
manusia itu tidak lah hina? Engkau yang menciptakan
aku, dan aku yang membanggakan engkau, apakah
semua itu tidak adil bagi mu hingga engkau
menantang kekuasaan yang tidak engkau ketahui?
Tugas
ku
hampir
berakhir,
untuk
mengingatkan kalian terhadap kehancuran yang
engkau ciptakan. Engkau adalah manusia, aku adalah
anda, anda adalah saya, saya adalah kamu, kamu
adalah kita, kita adalah kami, kami adalah kalian,
kalian lah yang meminta berbahagia di akhir zaman,
216

agar anak cucu mu mampu menyambut mu dengan


senyuman, karena di bumi ini kita di lahirkan, sudah
seharusnya kita merawatnya dengan menjaga nya
dengan baik dengan bersahabat dengan alam dan
lingkungan, agar nyaman dan aman hidup mu, agar
sentosa kemakmuran mu, dan jangan lagi rusak moral
dan akhlak mu karena tekanan ekonomi dan uang,
apakah engkau akan membunuh perasaan kalian?
Aku memohon maaf dengan sangat, nama ku
Mohammad Sulthoni, arti dari nama ku adalah
manusia manusia terpuji yang menjadi raja bagi
dirinya sendiri. Dan aku hanya manusia yang di penuhi
kecemasan, aku memang tidak mengenal kalian, tapi
sepanjang hidupku telah aku persembahkan untuk
memuliakan manusia agar tidak hilang ingatan
terhadap perkembangan zaman, jika yang aku
bicarakan bukan lah kebenaran, sudah menjadi hak
anda untuk membuangnya jauh-jauh dari ingatan, jika
yang ku lakukan adalah kesalahan, maka kesalahan itu
akan aku lahap dan aku makan seluruhnya hingga aku
kelaparan, jika aku hanya menjadi omong kosong dan
kalian meminta bukti yang nyata untuk kau saksikan,
maka aku tidak bisa memberikan apa-apa selama
hidupku berserah diri kepada Tuhan semesta alam,
dia lah yang menentukan dan yang akan membolak
balik hati kalian.
217

Aku masih belum mampu mengucapkan


sekian, karena penjabaran dari kata-kata di kepala
dan pemikiran saya dan anda belum menjadi
kenyataan, bahwa dunia ini adalah yang di sebut akhir
zaman. Semoga masih ada keselamatan atas fitnah
yang telah di sajikan di kenyataan dunia yang anda
rasakan, yang anda ragukan, namun anda
menikmatinya tanpa sungkan.
Selamat menjalani hari baru sesuai jalan dan
keyakinan kalian, waktu ini sudah malam, sudah
petang, sebelum tertidur berdoa lah bahwa manusia
akan terbangun sebagai anak yang tidak merisaukan,
agar tenang ketika kematian sudah menjelang, tanda
nya akan kau rasakan, impian yang tidak aneh bukan,
agar manusia yang kau sayangi memuliakan dan
mendambakan kebahagiaan untuk menutup akhir
petualangan kalian di labirin dunia ini menuju
kerajaan impian yang kalian impi-impi kan, ku mohon
belajar lah untuk bersabar.
Istirahat lah agar tenang.

12:56 AM
Depok, 26 Februari 2015
bersambung
218

You might also like