Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Kehamilan kembar atau kehamilan multipel adalah suatu kehamilan dengan dua janin
atau lebih. Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda/gemeli (2 janin), triplet ( 3 janin ),
kuadruplet ( 4 janin ), Quintiplet ( 5 janin ) dan seterusnya dengan frekuensi kejadian yang
semakin jarang. Hukum Hellin menyatakan bahwa perbandingan antara kehamilan ganda dan
tunggal adalah 1: 89, untuk triplet 1 : 892, untuk kuadruplet 1 : 893, dan seterusnya.
Kehamilan kembar dapat didefinisikan sebagai kehamilan dimana 2 atau lebih embrio terbentuk
secara simultan. Kehamilan kembar terjadi 1% dari seluruh kehamilan. Two for the price of
one atau Instant family kedengarannya suatu hal yang baik hingga dapat disadari bahwa pada
kehamilan kembar dapat terjadi peningkatan seluruh komplikasi obstetrik kecuali post maturitas.
Hiperemesis, keguguran, premature partum bleeding, pertumbuhan fetus yang terganggu,
kematian fetus, presentasi abnormal, malformasi dan perdarahan post partum seluruhnya dapat
meningkat. Pada bayi kembar mortalitas perinatal 3-6 kali lebih besar dan resiko terjadinya
cerebral palsy 6 kali lebih besar
Bayi kembar kedua dapat membawa resiko perinatal yang tinggi akibat dari presentasi
sungsang dan lahir dengan aspiksia, yang disebabkan dari kontraksi atau pemisahan sebagian
plasenta setelah persalinan bayi kembar pertama atau periode yang berkepanjangan dimana
infant merasakan efek dari kompresi aortocaval. Berdasarkan hal ini telah menjadi prinsip
yang umum untuk mempersingkat kala II persalinan pada bayi kembar dua. Beberapa
komplikasi yang bergabung pada kehamilan kembar dapat berkurang atau dicegah bila
kehamilan kembar dapat didiagnosa lebih awal. Terdapat beberapa langkah bagi ibu hamil
kembar dibantu dengan pusat-pusat kesehatan untuk meningkatkan kesempatan agar bayi
dapat lahir sehat
1. DEFINISI
Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Kembar dizigotik memiliki dua amnion (diamniotik) dan dua plasenta (dikorionik). Pada
kembar monozigot dapat terbentuk satu plasenta (monokorionik), satu amnion
(monoamniotik) atau bahkan satu organ fetal (kembar siam).1
ETIOLOGI
Janin kembar umumnya terjadi akibat pembuahan dua ovum yang berbeda
yaitu kembar ovum-ganda, dizigotik, atau fraternal. Sekitar sepertiga janin kembar berasal
dari satu ovum yang dibuahi, kemudian membelah menjadi dua struktur serupa, masingmasing berpotensi berkembang menjadi individu terpisah, yaitu kembar ovum tunggal,
monozigotik, atau identik. Salah satu atau kedua proses tersebut mungkin berperan dalam
pembentukan kehamilan multijanin lainnya. Sebagai contoh , kuadruplet (kembar empat)
dapat berasal dari satu sampai empat ovum.1
Bangsa, hereditas, umur dan paritas hanya mempunyai pengaruh terhadap
kehamilan kembar yang berasal dari dua telur. Juga obat klomid dan hormon gonadotropin
yang digunakan untuk menimbulkan ovulasi dilaporkan menyebabkan kehamilan
dizigotik. Resiko terjadinya hamil kembar sekitar 5% dengan tablet fertilitas, dan 20%
dengan injeksi (gonadotropin).2
3.
KLASIFIKASI
a. Kehamilan kembar monozigotik.
Kehamilan kembar yang terjadi dari satu telur disebut kembar
monozigotik atau disebut juga identik, homolog, atau uniovuler. Jenis kehamilan
kedua anak sama, rupanya sama atau bayangan cermin; mata, kuping, gigi, rambut,
kulit dan ukuran antropologik sama. Sidik jari dan telapak sama, atau terbalik
satu terhadap lainnya. Satu bayi kembar mungkin kidal dan yang lainnya biasa
karena lokasi daerah motorik di korteks serebri pada kedua bayi berlawanan.
Kira-kira satu per tiga kehamilan kembar monozigotik mempunyai 2 amnion, 2
korion, dan 2 plasenta. Kadang-kadang 2 plasenta tersebut menjadi satu. Keadaan
ini tidak dapat dibedakan dengan kembar dizigotik. Dua pertiga mempunyai 1
plasenta, I korion, dan 2 amnion. Pada kehamilan monoamniotik, kematian
bayi sangat tinggi karena lilitan tali pusat.3
dengan
abdomenofagus
yang
lainnya.
(perlekatan
Misalnya
kedua
torakofagus
abdomen),
(dada
kraniofagus
dengan dada),
(kedua
kepala).
Superfekundasi adalah pembuahan dua telur yang dikeluarkan pada ovulasi yang sama
pada 2 koitus yang dilakukan dengan jarak waktu pendek. Kehamilan demikian ini
sukar dibedakan dengan kehamilan kembar dizigotik. Pada tahun 1910 oleh Archer
dilaporkan bahwa seorang wanita kulit putih yang melakukan koitus berturut-turut
dengan seorang kulit putih dan kemudian dengan seorang Negro melahirkan bayi
kembar dengan satu bayi berwarna putih dan yang lainnya berupa mullato. Superfetasi
adalah kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu atau beberapa bulan setelah
keltamilan pertama terjadi. Keadaan ini pada manusia belum pernah dibuktikan, akan tetapi
dapat ditemukan pada kuda.3
4.
EPIDEMIOLOGI
Kembar terjadi pada 1% dari semua kehamilan dengan dua pertiga (70%)
adalah dizigot dan sepertiga (30%) adalah monozigot. Insiden dari kembar bervariasi
menurut :
Kelompok etnik (1:50 kehamilan ras Afrika, 1 : 80 kehamilan pada ras Caucasia,
1:50 kehamilan pada ras Asia dan paling sedikit pada ras Mongoloid)
Usia maternal (2% setelah 35 tahun). Paling tinggi pada wanita yang berusia 37
Riwayat keluarga
Insidensi kembar monozigot sama pada semua kelompok etnis dan tidak berbeda oleh usia
maternal, paritas maupun metode konsepsi yaitu 3,4/1000 kelahiran. Insidensi untuk
kehamilan kembar menurut Hukum Hellin adalah 1 dalam 80n-1 kehamilan, misalnya
gemelli 1: 80 kehamilan, triplet 1:802, kuadriplet 1 : 803, dan seterusnya.1
Frekuensi3
US :
Angka kehamilan dari kembar monozigotik konstan secara keseluruhan (kirakira 4 per 1000 kelahiran). Disisi lain, kembar dizigotik berhubungan dengan ovulasi
multipel dan frekuensinya bervariasi diantara ras dalam negara dan dipengaruhi oleh umur
kehamilan (meningkat dari 3 per 1000 pada wanita lebih muda dari 20 tahun menjadi 14
per 1000 pada wanita usia 35-40 tahun., menurun setelahnya) dan paritas. Di US,
prevalens semuanya dari kembar kira-kira 12 per 1000, dan 2/3 dizigotik. Angka kelahiran
dari kembar dizigotik adalah lebih tinggi untuk wanita Afrika-Amerika, (10-40 per 1000
kelahiran), diikuti oleh Kaukasian (7-10 kelahiran) dan Asia-Amerika (3 per 1000
kelahiran).
Angka dari permintaan kelahiran multipel yang lebih tinggi meningkat
sekarang ini, yang sudah dihubungkan dengan pembuahan vitro dan transfer embrio.
Secara alami, kemunculan kelahiran triplet muncul kira-kira 1 per 1000 -10000 kelahiran,
secara alami muncul kelahiran quadruplet pada 1 per 600.000 kelahiran. Secara
internasional, angka kelahiran kembar monozigotik konstan secara menyeluruh (4 per
1000 kelahiran). Angka kelahiran kembar dizigotik bervariasi berdasarkan ras. Angka
kelahiran kembar dizigotik tertinggi muncul pada negara Afrika dengan angka terendah
Asia. Negara Yourbas, Nigeria Barat mempunyai frekuensi 45 kembar per 1000 kelahiran
hidup dan kira-kira 90 % dizigotik.
Ras
Frekuensi dari kemunculan kelahiran kembar sacara alami bervariasi
berdasarkan ras . Wanita kulit hitam mempunyai angka kembar tertinggi, diikuti wanita
Kaucasian dan wanita Hispanik. Wanita Asia mempunyai angka kelahiran terendah dari
kehamilan kembar. Ada perbedaan ras di United State antara wanita kulit hitam dan
Kaucasians. Resiko lahir mati meningkat pada janin kulit hitam dibandingkan janin kulit
putih di antara kembar, tetapi tidak pada triplet.
Umur
Umur kehamilan tidak mempunyai efek dari kelahiran kembar monozigotik.
Umur maternal yang lebih lanjut (>35 tahun) dihubungkan dengan peningkatan resiko
kembar dizigotik. Prevalens kemunculan alami kelahiran kembar meningkat sekarang ini
karena tren untuk menunda kehamilan untuk beberapa tahun.
Sejarah
Kebanyakan kehamilan multifetus dapat didiagnosa pada saat prenatal.
Keluhan kehamilan dari peningkatan berat badan, hiperemesis gravidarum, dan atau
sensasi > 1 gerakan janin, penggunaan obat perangsang ovulasi atau riwayat keluarga dari
kembar dizigotik harus memberikan kewaspadaan akan adanya kehamilan multifetus
5.
DIAGNOSA 1,3
Diagnosa gemelli seringkali tidak dapat ditegakkan sampai kehamilan tua, dan
terkadang sampai persalinan lanjut. Identifikasi kehamilan dengan penyulit janin multipel
banyak terlewat, bukan karena sangat sukar, tetapi karena pemeriksa tidak memikirkan
kemungkinan adanya kehamilan multipel tersebut. Untuk mempertinggi ketepatan diagnosa,
PATOGENESIS
Mekanisme terjadinya kehamilan kembar adalah ketika sperma bertemu
dengan ovum di tuba fallopi, fertilisasi bergabungnya ovum dan sperma ovum yang
telah dibuahi bergerak turun dari tuba falopii uterus nidasi dan pertumbuhan fetus,
selama proses ini kembar dapat terbentuk. Kehamilan kembar dapat fraternal atau
identikal. Kebanyakan kembar fraternal berkembang dari telur dan sperma yang terpisah.
Kembar fraternal memiliki plasenta dan kantong amnion terpisah. Berbeda dengan kembar
identikal, dapat terjadi ketika telur yang dibuahi membelah lebih awal saat kehamilan dan
berkembang menjadi 2 fetus. Kembar identik memiliki 1 plasenta, tapi fetus biasanya
memiliki kantung amnion yang terpisah.1
Kelahiran multipel termasuk kembar dua atau kembar lebih dari dua ( triplet,
quadruplet ). Dua tipe dari kembar adalah monozigotik dan dizigotik. Dua buah sperma
membuahi dua buah ovum menghasilkan kembar dizigotik, dimana sering disebut kembar
fraternal. Amnion, korion, plasenta yang terpisah dibentuk pada kembar dizigotik. Plasenta
pada kembar dizigotik dapat bergabung menjadi satu jika letak implantasinya berdekatan.
Plasenta yang bergabung dapat dipisahkan dengan mudah sesudah kelahiran. Kembar
monozigot berkembang saat satu buah ovum yang dibuahi membelah saat dua minggu
pertama setelah konsepsi. Kembar monozigot disebut juga kembar identik. Pemisahan
yang terlalu awal (misalnya saat dua hari pertama setelah pembuahan) dari kembar
monozigot akan menghasilkan korion dan amnion yang terpisah. Kembar dikorionik ini
mempunyai plasenta yang berbeda yang dapat terpisah atau bergabung. Kira-kira 30% dari
kembar monozigot mempunyai plasenta dikorionik / diamniotik.
Dikorionik / Diamniotik
Dikorionik / Diamniotik
Plasenta terpisah
Plasenta bergabung
7.
KOMPLIKASI1,3
a. Prematuritas
Bayi dari kehamilan multifetus dalah lebih sering lahir dalam keadaan
premature dan membutuhkan perawatan neonatal yang intensif. Kira-kira 50 % dari
persalinan kembar muncul sebelum 37 minggu gestasi. Panjang waktu gestasi menurun
secara terbalik dari angka kemunculan fetus. Bayi dari kehamilan multifetus
menempati 20% dari Berat Badan Lahir Sangat Rendah.
b. Penyakit Membran Hialin
Kembar yang lahir < 35 masa gestasi kemungkinan 2 kali lipat mengalami
penyakit membran hialin daripada bayi tunggal pada usia kehamilan 35 minggu.
Prevalensi penyakit membran hialin lebih banyak pada kehamilan monozigotik
dibandingkan kembar dizigotik.. Angka index untuk penyakit membran hialin
(misalnya kedua kembar mengalami penyakit membran hialin) lebih banyak pada
monozigotik daripada dizigotik. Jika hanya 1 pasang dari kembar mengalami penyakit
membran hialin, lalu kembar yang kedua lebih mungkin mengalami penyakit membran
hialin daripada yang pertama.
c. Asfiksia / depresi perinatal.
Bayi baru lahir pada kehamilan multipel mempunyai frekuensi peningkatan
depresi perinatal dan asfiksia kelahiran dari penyebab yang bervariasi. Pelebaran tali
pusat, locked twins, prolaps tali pusat, plasenta previa, rupture uteusi dapat muncul dan
berakibat asfiksia pada bayi. Kemunculan dari cerebral palsy 6 kali lebih sering pada
kelahiran kembar dan 30 kali lebih sering pada kehamilan triplet daripada kelahiran
tunggal. Kembar monokorionik / monoamniotik mempunyai resiko tinggi mengalami
pembesaran tali pusat. Kelahiran kembar yang kedua mempunyai resiko yang paling
besar untuk lahir dengan asfiksia / depresi perinatal.
d. Vanishing Twin Syndrome
Diagnosis USG dini menampakkan sebanyak dari 1 dari seluruh kehamilan kembar
dalam persalinan dari janin tunggal. Kembar yang kedua menghilang. Kematian intra
uterin dari 1 kembar melalui sirkulasi relaks dari kematian kembar dapat berakibat
keadaan saraf pusat yang iskemik selama dalam uterus.
e. Anomali koengenital / acardia / perfusi arteri kembar yang terbalik secara
berurutan.
Anomali koengenital ditemukan lebih sering pada kembar daripada janin
tunggal. Defek susunan saraf pusat, kardiovaskuler, gastrointestinal muncul dengan
frekuensi yang meningkat. Kembar monozigotik meningkatkan prevalensi dari
deformitas secara sekunder
kembar yang terbalik (Twin Reversed Arterial Perfusion) secara berurutan muncul saat
kembar yang acardia menerima seluruh suplai darah pompa normal kembar. Hal ini
hanya muncul pada kembar monokorionik. Darah memasuki kembar acardia pada
aturan perfusi yang terbalik. Darah memasuki janin melalui arteri umbilikalis dan
keluar melalui vena umbilikalis. Kebutuhan yang meningkat pada pompa kembar
normal dapat menyebabkan kegagalan jantung pada kembar tersebut.
8.
secara
perlahan
pada
trimester
III.
Polihidramnion
dan
timbul
kecacatan.. Walaupun arah transfusi darah menuju kembar resipien. tetapi trombus
dapat secara bebas berpindah arah melalui anastomosis pembuluh darah sehingga
dapat menyebabkan infark atau kematian pada kedua janin
Ada beberapa factor yang mempengaruhi patofisiologi terjadinya TTTS menurut Bajoria,
Rekha(1998), yakni:
a. Tipe dan jumlah dari anstomosis yang ada ( Machin et all, 1996), juga dipengaruhi
letak yang sangat bergantung pada ukuran zona plasenta dan insersi tali pusat (sentral,
eksentrik, marginal, velamentosa)
b. Tekanan yang abnormal pada insersi dari umbilical cord ( Fries et al,1993)
c. Insufisiensi aliran uteroplasenta ( Saunders et al, 1992 )
tekanan (gradien) yang terjadi pada sirkulasi tersebut. Anastomosis ini jarang terjadi,
kebanyakan jika terjadi anastomosis arteriovenosa diikuti dengan anastomosis
arterioarteriosa
yang
melindungi
terjadinya
sirkulasi
ketiga.
Karena
sirkulasi
PENATALAKSANAAN
Penanganan pada kehamilan kembar terbagi atas :
A. Antepartum
1. Diet dan pola makan yang baik, wanita dengan kehamilan normal mengalami
peningkatan 25-35 pounds setelah 9 bulan, pada kehamilan kembar mengalami
peningkatan 35-45 pounds, kehamilan triplet peningkatan 50-60 pounds. The
American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan bahwa
wanita dengan kehamilan kembar untuk mengkonsumsi lebih 300 kalori/hari dari
pada wanita dengan hamil normal (total sekitar 2700-2800 kalori/hari)
2. Suplemen besi dan asam folat, pemberian tablet Fe pada saat prenatal sekurangnya
30 mg, anemia defisiensi besi adalah yang paling sering dijumpai dan dapat
meningkatkan resiko persalinan preterm.
3. Mengurangi aktivitas dan perbanyak istirahat. Kehamilan kembar dapat membuat
keadaan tidak nyaman karena uterus yang jadi lebih besar, istirahat akan menolong
untuk meningkatkan energi.
4. Pemberian tokolitik segera, jika perlu.
5. Pemeriksaan klinis kehamilan sekurangnya setiap 2 minggu setelah 24 minggu
8. Konsultasi perinatologi
B. Intrapartum
Siapkan SC
Partus per vaginam diikuti ekstraksi bokong totalis atau melakukan internal
podalic version (hal ini dilakukan dengan catatan tidak dijumpai
Partus per vaginam diikuti dengan melakukan eksternal version (versi luar)
dimana hal ini memerlukan pemantauan dengan USG portabel untuk
melihat secara akurat letak bayi kedua
Kollisi; adanya kontak antara bagian janin sehingga tidak bisa memasuki
pintu atas panggul
Interlocking; adanya kontak antara dagu kedua janin pada bayi A presentasi
bokong dan bayi B presentasi vertex dan kedua janin saking berhadaphadapan.
of
Ottawa
Obstetric
and
Gynaecology,
1999
in
http://www.twinspregnancy/obstetric.html
3. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD.
Abortus. Dalam: William Obstetri. Edisi ke-21 Vol II. Jakarta: EGC; 2005.851-97.
4. Krisnadi SR. Kehamilan ganda. Dalam: Obstetri Patologi. Edisi ke-2 cetakan ke-1.
Jakarta: EGC; 2005.h.68-82.
5. Rusda M, Roeshadi RH. Twin-to-twin transfusion syndrome. Majalah Kedokteran
Nusantara 2005;38(4):318-23.