Professional Documents
Culture Documents
memuaskan kala itu, hanya rata-rata nilai NEM (nilai ebtanas murni) sistem
saat
itu setinggi enam.
Aku mengalami kesulitan untuk masuk sekolah yang favorite, dibawalah oleh
kakakku ke pendaftaran di SMP favorite di sekitar tempatku, menurut
pengamatan
kakakku nilaiku tidak menyebabkan aku diterima disitu, tetapi kalau aku
ingat
sekarang sebenarnya aku masih bisa masuk, cuman kakakku sengaja
menunjukkan
secara tidak langsung bahwa di luar sana masih banyak anak yang pintar.
Cerdas
dan brilian kakakku, akhirnya aku dimasukkan ke sekolah tetangga dan aku
berada
jauh diperingkat bawah dari nilai NEM-ku.
Sepulang sampai di rumah, aku terdiam menatap atap rumahku yang sering
berjatuhan dempul-dempul atap gedek rumah mengotori tempat tidurku,
wuah
berat kalau seperti ini, mau jadi apa aku nanti, aku tersadar dan mencari apa
yang
salah dalam perjalanan selama aku di sekolah dasar, aku menemukan ! dan
tersenyumlah aku, lihatlah kedepan kalian akan tahu siapa Igun itu !
Hari-hari pertama aku lalui di sekolah SMP, aku menjadi siswa yang tidak
dipandang. Kembali aku terpicu oleh kondisi yang demikian. Okai....., kalian
akan
lihat siapa aku ini ! sampailah pada masa ujian tengah semester pertama
dan
menjadi kebiasaan di sekolahku, nilai murni untuk mata pelajaran yang
masuk
apa ayah", aku justru merasa lemas karena tabunganku sangat jauh dari
cukup.
Tetapi orang-orang terdekatku selalu membisikan untuk berani melangkah
maju,
dan kulangkahkan kakiku untuk maju terus menuju jenjang pendidikan yang
lebih
tinggi, aku daftarkan diriku di PPDS anestesi Fakultas Kedokteran UNDIP dan
aku
diterima ! Kehidupanku sebagai seorang residen anestesi (sebutan dokter
yang
sedang sekolah) aku jalani selama 3,5 tahun, hambatan perekonomian
memang
ada, tetapi dengan keberanian semua bisa dilewati dengan baik. Inilah titik
balik
kehidupan yang aku temui Keberanian dalam menghadapi tantangan.
Kehidupan sebagai seorang dokter ahli anestesi telah aku jalani, memang
berat
tanpa mengenal waktu, kapanpun dibutuhkan harus selalu siap, memang sih
dari
sisi penghasilan jauh meloncat bila dibandingkan saat menjadi dokter umum,
tetapi kembali aku tersadar semua ini aku jalani kalau aku bisa artinya aku
dalam
kondisi sehat, aku masih ada anak, ada isteri dan aku butuhkan jaminan
kesehatan. Makannya dalam kesunyian malam itu setelah selesai aku
menjalankan kegiatan bius membius aku tersadar bahwa aku harus
mempunyai
jaminan akan masa depan diriku, anak isteriku dan kesehatanku. Oleh karena
itu
segera aku mencari informasi untuk masalah ini dan kutemukan salah satu