Professional Documents
Culture Documents
A
Kelompok 11
Anatomi
Fisiologi Bicara
Berbicara
menerima rangsang baik melalui
oragan reseptor umum maupun organ reseptor
khusus
dihantarkan melalui saraf otak atau
saraf spinal atau SSO
SSP area sensorik
area motorik SST ke efektor
aktivitas bicara
Definisi
Afasia adalah gangguan atau ketidakmampuan
dalam berbahasa yang disebabkan oleh gangguan
pada otak,
Epidemiologi
Di Amerika setiap tahunnya, terdapat sekitar
170.000 kasus Afasia
Jumlah pasien dengan gangguan berbahasa yang
diakibatkan oleh trauma otak, tumor otak,
maupun lesi lain pada otak tidak sepenuhnya
diketahui.
Etiologi
Afasia adalah suatu tanda klinis dan bukan
penyakit.
Afasia dapat timbul akibat cedera otak atau
proses patologik pada area lobus frontal,
temporal,atau parietal yang mengatur
kemampuan berbahasa.
Patofisiologi
Proses berbicara melibatkan dua stadium utama
aktivitas mental :
1. Pembentukan buah pikiran
2. Mengatur motorik vokalisasi
Klasifikasi
Bentuk
Afasia
Ekspresi
Kompreh
Ekspresi
Tak lancar
(Broca)
ensi
verbal
Relatif
Repetisi
Terganggu
Menamai
Terganggu
Komprehensi
membaca
Bervariasi
Menulis
Terganggu
terpelihar
Lesi
bagian
girus
posterior
ketiga
daerah
frontal
dari
Reseptif
Lancar
a
Terganggu Terganggu
Terganggu
Terganggu
Terganggu
(Wermicke)
Global
Konduksi
Tak lancar
Lancar
Terganggu Terganggu
Relatif
Terganggu
Terganggu
Terganggu
Terganggu
Bervariasi
Terganggu
Terganggu
terpelihar
Nominal
Lancar
a
Relatif
supramarginal
Terpelihara
Terganggu
Bervariasi
Bervariasi
terpelihar
Girus
angular,
temporal
superior posterior
a
Relatif
motor
terpelihar
Transkortikal Lancar
a
Tergangg Terpelihara Terganggu Terganggu
sensorik
Terpelihara
Terganggu
Bervariasi
Terganggu
Terganggu
Perisylvian Posterior
Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan
3. Pemeriksaan
4. Pemeriksaan
bahasa lisan
5. Pemeriksaan
6. Pemeriksaan
7. Pemeriksaan
berbicara spontan
kelancaran berbicara
pemahaman (komprehensi)
repetisi
menamai dan menemukan kata
sistem bahasa (evaluasi)
Penatalaksanaan
Terapi bicara
- Speech therapy merupakan penyediaan
pelayanan yang diberikan untuk membantu
seseorang dalam memperbaiki komunikasi.
Terapi farmakologi pada afasia masih bersifat
eksperimental. Penggunaan dopaminergik,
cholinergik, dan obat-obatan stimulan belum
memberikan hasil yang jelas.
Prognosis
Prognosis pada pasien afasia sangat bergantung
pada penyebabnya.
KESIMPULAN
Afasia merupakan penyakit penyerta dari
berbagai penyakit neurologis lain seperti stroke,
cedera kepala, tumor otak, dan penyakit
neurodegeneratif.
Dengan gejala kurangnya pemahaman bahasa
dan ketidakmampuan dalam mengungkapkan
kata-kata, afasia sangat berpengaruh bagi
kualitas hidup pasien.
Afasia dapat mempersulit baik diagnosis maupun
terapi dari berbagai penyakit lain karena
minimnya komunikasi yang dapat dilakukan bagi
pasien.