You are on page 1of 6

SEDIMENTOLOGI

Resume Jurnal

Disusun oleh :
Dini Widia Lestari

230210130035

Putri Amalia K

230210130037

Ynry Ani Simanungkalit

230210130038

Agus Tri Askar

230210130040

Adnan Kresna Rengga

230210130041

Yohanes Roy Satria

230210130042

Arya Narendra

230210130044

Wilman Shobara

230210130045

Rivana Jaisyul Haq

230210130046

Sabrina Hanifah

230210130047

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2015

1. Kondisi Geografis
o

Secara geografis, Kecamatan Sungai Raya terletak pada 108 .39.00 109 .04.76 Bujur
Timur

dan

0 .33.00 0 .50.81. Lintang Utara. Secara umum administrasi Kawasan

Konservasi Laut Daerah Pulau Randayan sebelumnya berada di Kecamatan Sungai Raya,
namun dalam perkembangannya mengalami pemekaran wilayah menjadi Kecamatan Sungai
Raya dan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Pemekaran tersebut secara resmi dilakukan pada
tanggal 24 Agustus 2006Batas administrasi wilayah kecamatan Sungai Raya adalah sebelah
Utara berbatasan dengan Kota Singkawang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
Pontianak, sebelah Timur berbatasan dengan dengan Kecamatan Capkala dan Kecamatan
Monterado

serta

sebelah

Barat

berbatasan

dengan

Laut

Natuna (Kecamatan Sungai

Raya Dalam Angka 2007).

Luas wilayah Kecamatan Sungai Raya adalah 469,85 km atau sekitar 8,70 persen dari seluruh
luas Kabupaten Bengkayang. Di wilayah ini terdapat 10 pulau, 5 tanjung dan 4 teluk. Selain itu
juga terdapat 10 sungai yang cukup besar. Dilihat dari tekstur tanahnya, sebagian besar wilayah
ini memiliki tekstur tanah bergambut dan halus dengan penyebaran luas lereng 0 2 persen.
Jenis tanah yang banyak terdapat di wilayah ini adalah jenis latosol dan aluvial serta sebagian
kecil jenis podsol. Sedangkan penggunaan lahan sebagai lahan pertanian, perkebunan dan
ladang/huma. (Kecamatan Sungai Raya Dalam Angka 2007).
2. Iklim
Daerah pesisir Kabupaten Bengkayang berdasarkan klasifikasi tipe hujan Schmidt dan
Ferguson, termasuk ke dalam tipe hujan A yaitu basah.
agroklimat

daerah

Kalimantan

Barat

(Oldeman,

Sedangkan menurut peta zona

1979

dalam Master Plan KKLD

Kabupaten Bengkayang, DKP Prov. Kalbar, 2005) termasuk zone B1 dengan curah hujan
tahunan 2.787 mm.

Penyimpangan iklim kadang- kadang terjadi, yaitu berupa tingginya

curah hujan pada bulan-bulan dimana seharusnya hujan relatif rendah dan hari hujan lebih
sedikit.

3. Kondisi Wilayah Pesisir dan Laut


-

Pulau

Di wilayah studi KKLD-PRS (Kec. Sungai Raya Kepulauan) terdapat 13 pulau besar dan
kecil yang mempunyai luas berkisar antara 13 12.520 Ha. Jarak pulau-pulau yang ada ke arah
JARA
TERMASU
K
K KE
NAMA
LUA
DARA
DALAM
KETERANGAN
N
PULAU
S
T
(Ha.
O
DESA
)
1
Lemukutan
12.520
38
P. Lemukutan
Berpenghuni
2

Randayan

487

38

P. Lemukutan

Berpenghuni

Kabung

1.015

20

Karimunting

Berpenghuni

Penata Besar

4.875

28

Sungai Raya

Berpenghuni

Penata Kecil

975

22

Sungai Raya

Berpenghuni

Seluas

38

22

Sungai Raya

Tidak Berpenghuni

Baru

480

42

Sungai Raya

Tidak Berpenghuni

Semesa

952

0,8

Sungai Raya

Tidak Berpenghuni

Tempurung

43

0,8

Sungai Raya

Tidak Berpenghuni

10

Kera

22

Sungai Raya

Tidak Berpenghuni

11

Batu Payung

21

Karimunting

Tidak Berpenghuni

12

Batu Rakit
Jumlah

13
21.441

Sungai Raya

Tidak Berpenghuni

daratan berkisar antara 0,4 38 Km.


4. Topografi Dasar aut Laut
o

Kondisi batimetri di KKLD yang mencakup Pulau Lemukutan (0 50 25.88 L;108 41 10.68
o

BT), Pulau Kabung (0 50 25.88 LU ;108 48 43.31 BT), Penata Besar dan Penata Kecil
o

(0 42 50.27 LU ;108 48 43.31 BT), Seluas dan Randayan (0 42 50.27 LU ;108 41


2

10.68 BT) seluas 160,44 km secara umum, nilai gradien kemiringan rata-rata dasar laut
o

berkisar antara 0,1 0.2 pada kisaran kedalaman antara 10 - 30 meter. Ceruk-dalam (deep
valley) ditemukan antara Pulau Lemukutan dengan Pulau Penata besar dengan kedalaman antara
o

35 60 meter pada gradien kemiringan rata-rata 3,14 dengan kisaran kedalaman 45-60 meter.

5. Suhu air
Hasil pengamatan melalui data sekunder, suhu air pada bulan Juni dan Oktober tahun
o

2007 berkisar antara 27,8 30,2 C untuk perairan permukaan dan dasar. Kondisi ini umum
pada perairan tropis dimana pemanasan merata pada seluruh permukaan air.
6. Substrat di Dasar Perairan
Hasil pengamatan melalui data sekunder hasil analisa besar butir (granulometri) sedimen di
perairan KKLD

didapatkan

informasi tentang satu satuan sedimen

yaitu berupa pasir

berwarna abu-abu, berbutir halus sampai sangat kasar, lumpuran, pemilahan buruk, pasir
bersifat lepas-lepas dan karena adanya kandungan lumpur sehingga sedimen agak lunak.
Diantara Pulau Penata Kecil dan Pulau Penata Besar didapat banyak pecahan cangkang kerang
dengan

kandungan pasir 86.17%

dan lumpur 13.83%. Jenis cangkang kerang yang didapat

salah satunya dari class Gastropoda. Di sebelah barat Pulau Penata Besar, didapat kandungan
pasir 89.87% dan kandungan lumpur 10.13%. Sebelah timur Pulau Lemukutan didapat pasir
83.69 % dan lumpur 16.31%.
Dilihat dari kandungan butiran pasir dan lumpur, maka sampel sedimen
didominasi oleh butiran

yang didapat

pasir. Dari ketiga sampel tersebut hampir sama prosentase

kandungan pasirnya yaitu berkisar antara 83% sampai 87%.


Dari hasil analisa sedimen perairan sekitar pulau lamukutan (Tabel 8), Substrat dasar di
perairan laut KKLD yang terdiri dari lumpur dan berpasir tersebut, dimungkinkan ada
hubungannya dengan daratan dan sungai di wilayah pesisir Kab. Bengkayang. Sungai yang
bermuara di laut yang sama dengan jumlahnya cukup banyak.
Di beberapa bagian garis pantai pulau utama (main land) tampak terjadinya proses abrasi dan
dibagian pantai yang lain terjadi proses akresi. bila dikaitan dengan proses trasport sedimen oleh
arus laut, tentunya hal tersebut akan berpengaruh terhadap sedimen di kawasan perairan laut
dalam KKLD, termasuk pula proses erosi pada kawasan pulau-pulau kecil.

You might also like