Professional Documents
Culture Documents
KELAS XI
PROPOSAL PENELITIAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan 1.
Kedewasaan yang diperoleh dari proses pendidikan bermanfaat sebagai bekal bagi
peserta didik dalam menjalani kehidupannya. Perubahan pola pikir peserta didik
menyababkan adanya perubahan perilaku seperti bagaimana menyelasaikan masalah,
penyesuaikan diri terhadap lingkungan dan pengambilan keputusan. Proses tersebut
memerlukan waktu yang lama dan sejalan dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami peserta didik dari masa kanak-kanak, remaja, sampai
dewasa.
Interaksi sosial dan lingkungan yang terjadi dalam proses pendidikan dapat menjadi
faktor pendukung terbentuknya sikap dan prilaku peserta didik. Sala satunya adalah rasa
percara diri. Seorang pendidik bekewajiban mencontohkan, memberikan, menanamkan,
dan menumbuhahkan rasa percaya diri dan nilai-nilai positif dalam upaya
menumbuhkembangkan kemampuan dan nilai moral yang dimiliki oleh peserta didik.
Dalam menumbuhkan rasa percaya diri, guru sebagai orang tua di sekolah harus
memperharikan hal-hal penting diantaranya mendorong peserta didik untuk selalu
berupaya, menerima kelebihan dan kekurangannya, memberikan penghargaan pada seriap
aktifitas anak yang mengarah pada kepercayaan diri dan rasa hormat pada dirinya sendiri.
1 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya,2005), h. 3.
Hal tersebut juga tidak lepas dari peran orang tua di rumah yang mejadi linkungan utama
sebuah pendidikan.
Kurangnya rasa percaya diri peserta didik dapat menghambat kegiatan belajar di
sekolah dan mengakibatkan proses belajar dan hasil belajar yang diperoleh kurang
optimal. Berdasarkan hal tersebut peserta didik perlu menumbuhkan rasa percaya diri
sejak dini dan faktor utama untuk menumbuhkan rasa percaya berasal dari diri sendiri.
Sedangkan untuk memperoleh hasil belajar belajar yang baik, banyak faktor yang
mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor tersebut ada yang berasal dari dalam diri siswa,
ada juga yang berasal dari luar diri siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa terdiri dari: kesehatan fisik, kelelahan, motivasi, minat, konsentrasi, natural
curoiousity, self confidence, self dicipline, intelegensi, ingatan, tempat, peralatan belajar,
suasana, waktu belajar dan pergaulan2. Dari beberapa faktor-faktor yang tersebut di atas,
percaya diri merupaka faktor yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar.
Salah satu aspek kepribadian yang menunjukkan sumber daya manusia yang
berkualitas adalah tingkat kepercayaan diri seseorang. Kepercayaan diri berfungsi penting
untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki oleh seseorang. Banyak masalah yang
timbul karena seseorang tidak memiliki kepercayaan diri, misalnya peserta didik yang
menyontek saat ujian merupakan salah satu contoh bahwa peserta didik tersebut tidak
percaya pada kemampuan dirinya sendiri dan lebih menggantungkan kepercayaannya
pada pihak lain. Hal ini menggambarkan ketidaksiapan terutama pada diri peserta didik
dalam menghadapi ujian. Selain itu rendahnya rasa percaya diri yang dimiliki peserta
didik, mendorong peserta didik untuk melakukan kecurangan dalam mengerjakan soal-
soal ujian. Hal ini dilakukan karena adanya perasaan-perasaan tertekan dan cemas yang
dialami oleh peserta didik karena takut gagal dan tidak lulus dalam ujian nasional yang
memiliki standar penilaian yang sangat ketat.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah berikut:
1. Bagaimanakah rasa percaya diri siswa kelas XI?
2. Bagaimana hasi belajar biologi siswa kelas XI?
3. Apakah terdapat hubungan tingkat rasa percaya diri seswa terhadap hasil beljar biologi?
4. Bagaimanakah hubungan tingkat rasa percaya diri siswa kekas XI dengan hasil belajar
biologi?
C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa masalah yang teridentifikasi tersebut maka penelitian ini sksn dibatasi
hanya pada hubungan rasa percaya diri dengan hasil belajar siswa. Kelas XI.
D. Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara rasa
peercaya diri dengan hasil belajar biologi siswa di kelas XI?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan rasa percaya diri terhadap
hasil belajar biologi siwsa di kelas XI.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat yakni:
1. Bagi masyarakat, penelitian ini berguna sebagai saana pwnyadartahuan tentang
pentingnya rasa percaya diri anak sehingga orang tua juga berperan penting dalam proses
pembentukan rasa percaya diri.
2. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan mutu hasil belajar siswa.
3. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat memotivasi dan menyadarkan akan pentingnya rasa
percaya diri agar dapat meningkykan potensi diri dalam belajar.
4. Bagi pembaca, penelitian ini dapat menjadi sumber informasi tentang hubungan rasa
percara diri terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKAN BERPIKIR,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Percaya Diri
Percaya diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk
mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan
atau situasi yang dihadapinya.3 Menurut Barbara De Angelis Percaya diri adalah sesuatu yang
harus mampu menyalurkan segala yang kita ketahui dan segala yang kita kerjakan. 4
Sedangkan menurut Hakim, rasa percaya diri merupakan keyakinan seseorang terhadap
segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu
untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. 5
3 Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik),
(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006), h. 149.
4 Barbra De Angelis, Cinfidance Percaya Diri Sumber Sukses dan Kemandirian,
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 5.
5 T. Hakim, Mengatasi rasa tidak percaya diri. (Jakarta: Puspa Swara, 2004),
(tidak moody dan emosi stabil); (5) Memiliki internal locus of control (memandang
keberhasilan atau kegagalan, bergantung pada usaha sendiri dan tidak mudah menyerah pada
nasib atau keadaan serta tidak bergantung atau mengharapkan bantuan orang lain); (6)
Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar
dirinya; (7) Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu
terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.7
Menurut Misiak dan Sexton ciri-ciri individu yang mempunyai percaya diri adalah: (1)
Merasa optimis, yaitu selalu memandang masa depan dengan harapan yang baik; (2)
Bertanggung jawab, yaitu berani mengambil resiko atas keputusan atau tindakan yang
menurutnya benar; (3) Bersikap tenang, yaitu yakin akan kemampuan dirinya, tidak cemas
atau gugup dalam menghadapi situasi tertentu; (4) Mandiri, tidak suka meminta bantuan atau
dukungan kepada pihak lain dalam melakukan sesuatu kegiatan dan tidak tergantung kepada
orang lain.8
kritik yang bersifat mempermalukan anak, mengajarkan anak untuk bijak dalam pembuatan
keputusan, dan pemberian penguatan (reinforcement) kepada anak.
mempelajari materi pelajaran di pondok pesantren atau sekolah, yang dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.12
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam bentuk skor yang diperoleh dari dari hasil tes untuk
mengukur kemampuan siswa selama kegiatan dan proses belajar mengajar di sekolah.
a. Pengukuran dan Evaluasi Hasil belajar
Pengukuran
evaluasi.
Evaluasi
mempunyai
dilakukan
hubungan
setelah
yang
dilakukan
sangat
erat
dengan
pengukuran,
artinya
mengetahui
kemajuan
dan
perkembangan
serta
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori rasa percaya diri merupakan keyakinan seseorang terhadap segala aspek
kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa
mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Penelitian dilakukan bertujuan untuk meningkatkan
rasa percaya diri siswa. Hal tersebut dikarenakan rasa percaya diri merupakan aspek penting
dalam perkembangan psikologis siswa. siswa di sekolah mengalami proses perkembangan dari
mulai masa anak-anak, remaja dan dewasa. Rasa percaya diri dapat tumbuh dari dalam diri
individu sendiri dan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
Peran guru sebagai orang tua di sekolah dapat membimbing dan mendidik siswa
perubahan-perubahan psikis siswa karena rasa percaya dapat mempengaruhi hasil belajar di
sekolah. Kurangnya rasa percaya diri yang dimiliki siswa dapat memperngaruhi prilaku siswa,
salah satunya adalah prilaku mecontek yang menandakan siswa tersebut tidak yakin terhadapa
dirinya sendiri. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat dengan hubungan rasa
percaya diri dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI menggunakan metode deskriptif.
C. Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan positif antara rasa percaya diri dengan hasil belajar biologi siswa
kelas XI.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dengan metode deskriptif dengan teknik studi korelasional.
Dalam penelitian tersebut rasa percaya diri menjadi variabel bebas (x) yang diperoleh dari hasil
survei. Sedangkan hasil belajar biologi siswa kelas XI (y) menjadi variabel terikat yang diperoleh
dari hasil survei dan wawancara.
B. Desain Penelitian
Pada penelitian tersebut, desain penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut:
rxy
x
Keterangan:
x
rxy
: Koefisien korelasi antara rasa percaya diri dengan hasil belajar biologi siswa
kelas XI.
2. Sampel
Sampel diambil dari populasi secara cluster random sampling untuk menentukan area
penelitian dari lima wilayah atau kelompok di DKI Jakarta dan hal yang diperoleh adalah
wilayah Jakarta Selatan. Sekolah dipilih dengan menggunakan metode cluster random sampling
yaitu dengan memilih satu kelompok secara acak dari 28 kelompok yang menyatakan banyak
nya SMA Negeri di wilayah Jakarta Selatan. Setelah itu terpilih SMA Negeri 66 Jakarta.
Untuk menentukan kelas XI IPA dari SMA Negeri 66 Jakarta dipilih dengan
menggunakan metode cluster random sampling yaitu memilih satu kelompok secara acak dari 3
kelompok yang menyatakan banyaknya kelas XI IPA di SMA Negeri 66 Jakarta. Pada penelitian
tersebut dibutuhkan dua kelompok sehingga diambil dua kelas secara bergantian satu persatu
secara acak dengan probabilitas 1:3 dan terpilih kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 dengan masingmasing jumlah siswa 40 dan 39 siswa. Dalam penelitian tersebut membutuhkan 35 siswa dari
setiap kelompok yang diambil dari 40 dan 39 responden dari setiap kelompok menggunakan
metode simple random sampling. Jumlah sampel yang akan diteliti didapatkan menggunakan
rumus sampel Taro Yamane sebagai berikut:
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = presisi (10%)
E. Instrumen Penelitian
1. Opinioner Rasa Percarya Diri
Mengukur rasa percaya diri siswa menggunakan opinioner. Terdapat 30 butir
pernyataan yang valid pada opinioner. Opinioner terdiri dari pernyataan positif dan negatif.
Pernyataan padaopinioner berdasarkan aspek Kepercayaan diri, Self actualization, Esteem
needs, Keadaan emosi, dan Motivasi,. Pada opinioner sikap konservasi juga digunakan
skala likert. Untuk pernyataan positif Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Tidak Berpendapat =
3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1 dan untuk pernyataan negatif Sangat Setuju =
1, Setuju = 2, Tidak Berpendapat = 3, Tidak Setuju = 4, Sangat Tidak Setuju = 5.
No
.
1.
Aspek
Percaya diri
Indikator
Butir
Jumlah
(+)
(-)
1,19
2,20
Self
5
7, 9
6
8,10
actualizatio
11,
12,14
3.
n
Esteem
13
15
16
4.
needs
Kecerdasaan
17,
18, 30
emosi
orang lain.
29
2.
Mampu
menyesuaiakan
dengan
lingkungan baru.
22
21
Asertif/penerimaan diri.
5.
Motivasi
26
25
27
28
23
24
2. Hasil belajar biologi siswa kelas XI diperoleh dari nilai rapor semester genap.
3. Penilaian instrument
Skor minimal dari masing-masing opinioner adalah 30, sedangkan nilai maksimalnya
150. Skor tersebut perlu diubah menjadi rentang nilai antara 0-100 agar dapat dikategorikan.
Pengubahan skor menjadi nilai dilakukan dengan menggunakan rumus:
Berdasarkan nilai yang diperoleh, persepsi dan sikap konservasi responden dikategorikan
sebagai berikut (Riduwan, 2010).
Kategori
Sangat Rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat Tinggi
G.
Hipotesis Statistika
Perumusan hipotesis statistik pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : xy = 0
H1 : xy > 0
Keterangan:
H0 : tidak terdapat hubungan antara rasa percaya diri dengan hasil belajar biologi siswa kelas
XI.
H1 : terdapat hubungan rasa percaya diri dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI.
xy : koefisien korelasi antara rasa percaya diri dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI.
Tingkat Hubungan
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
DAFTAR REFERENSI
Angelis, D. B., (1997). Confidance Percaya Diri Sumber Sukses dan Kemandirian. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Fatimah, E., (2006). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Hakim, T., (2004). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Hamalik, Oemar., (2002). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Hargenhahn, B.R.,(2009). An Introduction of the History of Psychology 6 th Edition. USA:
Wadsworth.
Sudjana, N., (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosdakarya.
PT. Remaja