You are on page 1of 19

HUBUNGAN ANTARA RASA PERCAYA DIRI D ENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

KELAS XI

PROPOSAL PENELITIAN

ADAM GANDUNG PRIAMBODO


3415133052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURIUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2015

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan 1.
Kedewasaan yang diperoleh dari proses pendidikan bermanfaat sebagai bekal bagi
peserta didik dalam menjalani kehidupannya. Perubahan pola pikir peserta didik
menyababkan adanya perubahan perilaku seperti bagaimana menyelasaikan masalah,
penyesuaikan diri terhadap lingkungan dan pengambilan keputusan. Proses tersebut
memerlukan waktu yang lama dan sejalan dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami peserta didik dari masa kanak-kanak, remaja, sampai
dewasa.
Interaksi sosial dan lingkungan yang terjadi dalam proses pendidikan dapat menjadi
faktor pendukung terbentuknya sikap dan prilaku peserta didik. Sala satunya adalah rasa
percara diri. Seorang pendidik bekewajiban mencontohkan, memberikan, menanamkan,
dan menumbuhahkan rasa percaya diri dan nilai-nilai positif dalam upaya
menumbuhkembangkan kemampuan dan nilai moral yang dimiliki oleh peserta didik.
Dalam menumbuhkan rasa percaya diri, guru sebagai orang tua di sekolah harus
memperharikan hal-hal penting diantaranya mendorong peserta didik untuk selalu
berupaya, menerima kelebihan dan kekurangannya, memberikan penghargaan pada seriap
aktifitas anak yang mengarah pada kepercayaan diri dan rasa hormat pada dirinya sendiri.
1 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya,2005), h. 3.

Hal tersebut juga tidak lepas dari peran orang tua di rumah yang mejadi linkungan utama
sebuah pendidikan.
Kurangnya rasa percaya diri peserta didik dapat menghambat kegiatan belajar di
sekolah dan mengakibatkan proses belajar dan hasil belajar yang diperoleh kurang
optimal. Berdasarkan hal tersebut peserta didik perlu menumbuhkan rasa percaya diri
sejak dini dan faktor utama untuk menumbuhkan rasa percaya berasal dari diri sendiri.
Sedangkan untuk memperoleh hasil belajar belajar yang baik, banyak faktor yang
mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor tersebut ada yang berasal dari dalam diri siswa,
ada juga yang berasal dari luar diri siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa terdiri dari: kesehatan fisik, kelelahan, motivasi, minat, konsentrasi, natural
curoiousity, self confidence, self dicipline, intelegensi, ingatan, tempat, peralatan belajar,
suasana, waktu belajar dan pergaulan2. Dari beberapa faktor-faktor yang tersebut di atas,
percaya diri merupaka faktor yang paling berpengaruh terhadap hasil belajar.
Salah satu aspek kepribadian yang menunjukkan sumber daya manusia yang
berkualitas adalah tingkat kepercayaan diri seseorang. Kepercayaan diri berfungsi penting
untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki oleh seseorang. Banyak masalah yang
timbul karena seseorang tidak memiliki kepercayaan diri, misalnya peserta didik yang
menyontek saat ujian merupakan salah satu contoh bahwa peserta didik tersebut tidak
percaya pada kemampuan dirinya sendiri dan lebih menggantungkan kepercayaannya
pada pihak lain. Hal ini menggambarkan ketidaksiapan terutama pada diri peserta didik
dalam menghadapi ujian. Selain itu rendahnya rasa percaya diri yang dimiliki peserta
didik, mendorong peserta didik untuk melakukan kecurangan dalam mengerjakan soal-

2 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Yogyakarta:Andi, 2004) h.


151.

soal ujian. Hal ini dilakukan karena adanya perasaan-perasaan tertekan dan cemas yang
dialami oleh peserta didik karena takut gagal dan tidak lulus dalam ujian nasional yang
memiliki standar penilaian yang sangat ketat.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah berikut:
1. Bagaimanakah rasa percaya diri siswa kelas XI?
2. Bagaimana hasi belajar biologi siswa kelas XI?
3. Apakah terdapat hubungan tingkat rasa percaya diri seswa terhadap hasil beljar biologi?
4. Bagaimanakah hubungan tingkat rasa percaya diri siswa kekas XI dengan hasil belajar
biologi?
C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa masalah yang teridentifikasi tersebut maka penelitian ini sksn dibatasi
hanya pada hubungan rasa percaya diri dengan hasil belajar siswa. Kelas XI.
D. Rumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara rasa
peercaya diri dengan hasil belajar biologi siswa di kelas XI?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan rasa percaya diri terhadap
hasil belajar biologi siwsa di kelas XI.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat yakni:
1. Bagi masyarakat, penelitian ini berguna sebagai saana pwnyadartahuan tentang
pentingnya rasa percaya diri anak sehingga orang tua juga berperan penting dalam proses
pembentukan rasa percaya diri.
2. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan mutu hasil belajar siswa.
3. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat memotivasi dan menyadarkan akan pentingnya rasa
percaya diri agar dapat meningkykan potensi diri dalam belajar.

4. Bagi pembaca, penelitian ini dapat menjadi sumber informasi tentang hubungan rasa
percara diri terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKAN BERPIKIR,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Percaya Diri
Percaya diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk
mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan
atau situasi yang dihadapinya.3 Menurut Barbara De Angelis Percaya diri adalah sesuatu yang
harus mampu menyalurkan segala yang kita ketahui dan segala yang kita kerjakan. 4
Sedangkan menurut Hakim, rasa percaya diri merupakan keyakinan seseorang terhadap
segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu
untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. 5
3 Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik),
(Bandung: CV. Pustaka Setia, 2006), h. 149.
4 Barbra De Angelis, Cinfidance Percaya Diri Sumber Sukses dan Kemandirian,
(Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 5.
5 T. Hakim, Mengatasi rasa tidak percaya diri. (Jakarta: Puspa Swara, 2004),

Berdasarkan penegertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa percaya diri


merukapan keyakinan terhadap diri sendiri yang bersifat positi sehingga mampu untuk
melaksanakan kegiatan atau aktivitas sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan
merasa mampu mencapai berbagai tujuan dalam hidup.

a. Ciri-ciri Orang Percaya Diri


Menurut Lauster orang yang memiliki percaya diri yang positif adalah : (a) Keyakinan
akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa mengerti sungguh
sungguh akan apa yang dilakukannya; (b) Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu
berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan; (c)
Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai
dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya
sendiri; (d) Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu
yang telah menjadi konsekuensinya; (e) Rasional dan realistis yaitu analisa terhadap suatu
masalah, suatu hal, sesuatu kejadian dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal
dan sesuai dengan kenyataan. 6
Sedangkan menurut Fatimah, ada beberapa ciri-ciri atau karakteristik individu yang
mempunyai rasa percaya diri yang proporsional adalah sebagai berikut: (1) Percaya akan
kemampuan atau kompetensi diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan
ataupun hormat dari orang lain; (2) Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis
demi diterima oleh orang lain atau kelompok; (3) Berani menerima dan menghadapi
penolakan orang lain, berani menjadi diri sendiri; (4) Punya pengendalian diri yang baik

6 P. Lauster, Test Kepribadian ( terjemahan Cecilia, G. Sumekto ), (Yokyakarta: Kanisius, 1997).

(tidak moody dan emosi stabil); (5) Memiliki internal locus of control (memandang
keberhasilan atau kegagalan, bergantung pada usaha sendiri dan tidak mudah menyerah pada
nasib atau keadaan serta tidak bergantung atau mengharapkan bantuan orang lain); (6)
Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi di luar
dirinya; (7) Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu
terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi.7
Menurut Misiak dan Sexton ciri-ciri individu yang mempunyai percaya diri adalah: (1)
Merasa optimis, yaitu selalu memandang masa depan dengan harapan yang baik; (2)
Bertanggung jawab, yaitu berani mengambil resiko atas keputusan atau tindakan yang
menurutnya benar; (3) Bersikap tenang, yaitu yakin akan kemampuan dirinya, tidak cemas
atau gugup dalam menghadapi situasi tertentu; (4) Mandiri, tidak suka meminta bantuan atau
dukungan kepada pihak lain dalam melakukan sesuatu kegiatan dan tidak tergantung kepada
orang lain.8

b. Perkembangan Percaya Diri


Menurut Martin Leman, orang tua sebagai pemegang peran utama yang menentukan
perkembangan rasa percaya diri anak.9 Cara mengembangkan rasa percaya diri anak yaitu
dengan memberikan pujian mengungkapkan perasaan bangga terhadap anak, menghidari

7 Enung Fatimah, Op. cit., h. 149-159.


8 Bimo Walgito, Op. cit., h. 8.
9 Martin Leman, Membangun Rasa Percaya Diri Anak, dalam leman.or.id/anakku/percaya-diri.html, 25Mei 2015.

kritik yang bersifat mempermalukan anak, mengajarkan anak untuk bijak dalam pembuatan
keputusan, dan pemberian penguatan (reinforcement) kepada anak.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Percaya Diri


Salah satu yang menjadi faktor penting pembentukan percaya diri adalah faktor
lingkungan pola asih, jenis kelamin (pada umumnya laki-laki lebi memiliki percaya diri
yang tinggi dibandingkan dengan perempuan). Selain itu rasa percaya diri memiliki
hubungandengan prestasim motivasi belajar, prilaku konsumptif, perilaku sex, kegiatan
merokok, mempermudah persalinan, stress dan individu, komunikasi individu dan
penyesuaian sosial. Selain itu juga dipengaruhi oleh kebudayaan, wawasan, pola pikir yang
luas, percraian orang tua serta penampilan fisik seseorang.10 Seseorang yang memiliki rasa
percaya diri biasanya memilih untuk menjadi diri sendiri dan memiliki pribadi yang lebih
efektif dan dapat membuat keputusan dan cita-cita yang diinginkan.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.11 Hasil belajar yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan terdiri
dari tiga aspek yaitu: (1) aspek kognitif yang mencakup keterampilan-keterampilan
intelektual, informasi dan pengetahuan; (2) aspek afektif menekankan pada sikap, nilai,
perasaan, dan emosi; dan (3) aspek psikomotor berhubungan dengan keterampilan motorik,
manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan koordinasi syaraf. Hasil belajar
(achievement) itu sendiri dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan murid dalam

10 Wahidin, Kumpulan Makalah Pendidikan, dalam makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/01/ 25 Mei 2015.


11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h. 22.

mempelajari materi pelajaran di pondok pesantren atau sekolah, yang dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.12
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam bentuk skor yang diperoleh dari dari hasil tes untuk
mengukur kemampuan siswa selama kegiatan dan proses belajar mengajar di sekolah.
a. Pengukuran dan Evaluasi Hasil belajar
Pengukuran
evaluasi.

Evaluasi

mempunyai
dilakukan

hubungan
setelah

yang

dilakukan

sangat

erat

dengan

pengukuran,

artinya

keputusan (judgement) yang harus ada dalam setiap evaluasi berdasar


data yang diperoleh dari pengukuran. Untuk mengetahui seberapa jauh
pengalaman belajar yang telah dimiliki siswa, dilakukan pengukuran tingkat
pencapaian siswa. Dari hasil pengukuran ini guru memberikan evaluasi atas
keberhasilan pengajaran dan selanjutnya melakukan langkah-langkah guna
perbaikan proses belajar mengajar berikutnya. Secara rinci, fungsi evaluasi
dalam pengajaran dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:
1. Untuk

mengetahui

kemajuan

dan

perkembangan

serta

keberhasilan siswa setelah melakukan kegiatan belajar selama


jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran.
3. Untuk keperluan bimbingan konseling.
4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah
yang bersangkutan.
Salah satu tahap kegiatan evaluasi, baik yang berfungsi formatif
maupun sumatif adalah tahap pengumpulan informasi melalui pengukuran.
12 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2002,) h. 57.

B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori rasa percaya diri merupakan keyakinan seseorang terhadap segala aspek
kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa
mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Penelitian dilakukan bertujuan untuk meningkatkan
rasa percaya diri siswa. Hal tersebut dikarenakan rasa percaya diri merupakan aspek penting
dalam perkembangan psikologis siswa. siswa di sekolah mengalami proses perkembangan dari
mulai masa anak-anak, remaja dan dewasa. Rasa percaya diri dapat tumbuh dari dalam diri
individu sendiri dan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
Peran guru sebagai orang tua di sekolah dapat membimbing dan mendidik siswa
perubahan-perubahan psikis siswa karena rasa percaya dapat mempengaruhi hasil belajar di
sekolah. Kurangnya rasa percaya diri yang dimiliki siswa dapat memperngaruhi prilaku siswa,
salah satunya adalah prilaku mecontek yang menandakan siswa tersebut tidak yakin terhadapa
dirinya sendiri. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat dengan hubungan rasa
percaya diri dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI menggunakan metode deskriptif.
C. Hipotesis Penelitian
Terdapat hubungan positif antara rasa percaya diri dengan hasil belajar biologi siswa
kelas XI.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dengan metode deskriptif dengan teknik studi korelasional.
Dalam penelitian tersebut rasa percaya diri menjadi variabel bebas (x) yang diperoleh dari hasil
survei. Sedangkan hasil belajar biologi siswa kelas XI (y) menjadi variabel terikat yang diperoleh
dari hasil survei dan wawancara.

B. Desain Penelitian
Pada penelitian tersebut, desain penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut:
rxy
x

Keterangan:
x

: Rasa percaya diri


y

: Hasil belajar biologi siswa kelas XI

rxy

: Koefisien korelasi antara rasa percaya diri dengan hasil belajar biologi siswa
kelas XI.

C. Populasi dan Sampling


1. Populasi
Seluruh siswa SMA Negeri kelas XI IPA di DKI Jakarta.

2. Sampel
Sampel diambil dari populasi secara cluster random sampling untuk menentukan area
penelitian dari lima wilayah atau kelompok di DKI Jakarta dan hal yang diperoleh adalah
wilayah Jakarta Selatan. Sekolah dipilih dengan menggunakan metode cluster random sampling
yaitu dengan memilih satu kelompok secara acak dari 28 kelompok yang menyatakan banyak
nya SMA Negeri di wilayah Jakarta Selatan. Setelah itu terpilih SMA Negeri 66 Jakarta.
Untuk menentukan kelas XI IPA dari SMA Negeri 66 Jakarta dipilih dengan
menggunakan metode cluster random sampling yaitu memilih satu kelompok secara acak dari 3
kelompok yang menyatakan banyaknya kelas XI IPA di SMA Negeri 66 Jakarta. Pada penelitian
tersebut dibutuhkan dua kelompok sehingga diambil dua kelas secara bergantian satu persatu
secara acak dengan probabilitas 1:3 dan terpilih kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 dengan masingmasing jumlah siswa 40 dan 39 siswa. Dalam penelitian tersebut membutuhkan 35 siswa dari
setiap kelompok yang diambil dari 40 dan 39 responden dari setiap kelompok menggunakan
metode simple random sampling. Jumlah sampel yang akan diteliti didapatkan menggunakan
rumus sampel Taro Yamane sebagai berikut:

Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = presisi (10%)

D. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik survei dan dokumenter. Pada teknik
survei, kontak antara pengumpul data dan responden terjadi secara tidak langsung karena
pertanyaan diajukan tertulis dalam bentuk opinioner . Opinioner yang digunakan berfungsi untuk
mengukur rasa percaya diri siswa. Opinioner tersebut berisi profil responden yang meliputi jenis
kelamin, kelas, umur. Selain itu terdapat pula soal-soal yang berfungsi mengukur hasil belajar
biologi siswa kelas XI. Sedangkan teknik dokumenter pengumpulan data hasil belajar biologi
siswa kelas XI diperoleh dari nilai rapor semester genap Sedangkan tes diguanakan untuk
memgukur hasil belajar biologi siswa di kelas XI.

E. Instrumen Penelitian
1. Opinioner Rasa Percarya Diri
Mengukur rasa percaya diri siswa menggunakan opinioner. Terdapat 30 butir
pernyataan yang valid pada opinioner. Opinioner terdiri dari pernyataan positif dan negatif.
Pernyataan padaopinioner berdasarkan aspek Kepercayaan diri, Self actualization, Esteem
needs, Keadaan emosi, dan Motivasi,. Pada opinioner sikap konservasi juga digunakan
skala likert. Untuk pernyataan positif Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Tidak Berpendapat =
3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1 dan untuk pernyataan negatif Sangat Setuju =
1, Setuju = 2, Tidak Berpendapat = 3, Tidak Setuju = 4, Sangat Tidak Setuju = 5.

Table 1. Kisi-kisi Insrumen

No
.
1.

Aspek
Percaya diri

Indikator

Butir

Mampu berbicara dengan orang lain.


Berani tampil beda.

Jumlah

(+)

(-)

1,19

2,20

Self

Mampu bekerja sendiri.


Mampu berkreasi.

5
7, 9

6
8,10

actualizatio

Mampu mengekspresikan diri.

11,

12,14

3.

n
Esteem

Mampu berprestasi dengan baik

13
15

16

4.

needs
Kecerdasaan

Mampu menjalin hubungan dengan

17,

18, 30

emosi

orang lain.

29

2.

Mampu

menyesuaiakan

dengan

lingkungan baru.

22
21

Asertif/penerimaan diri.
5.

Motivasi

26

Mampu memecahkan masalah.

25
27

28

Mampu berpikir positif dan optimis.

23

24

2. Hasil belajar biologi siswa kelas XI diperoleh dari nilai rapor semester genap.
3. Penilaian instrument
Skor minimal dari masing-masing opinioner adalah 30, sedangkan nilai maksimalnya
150. Skor tersebut perlu diubah menjadi rentang nilai antara 0-100 agar dapat dikategorikan.
Pengubahan skor menjadi nilai dilakukan dengan menggunakan rumus:

Berdasarkan nilai yang diperoleh, persepsi dan sikap konservasi responden dikategorikan
sebagai berikut (Riduwan, 2010).

Table 2. Kategori nilai


Rentang Nilai
0 20
21- 40
41- 60
6180
8 100

Kategori
Sangat Rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat Tinggi

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian


Uji validitas opinioner menggunakan rumus Pearson Product Moment (Riduwan, 2010).
Perhitungannya menggunakan program IBM SPSS Statistics 20. Dengan taraf signifikan 0.05,
jika didapatkan rxy hitung > r-tabel maka opinioner valid dan sebaliknya.
Uji reliabilitas opinioner juga dilakukan, untuk mengetahui tingkat kepercayaan terhadap
hasil pengukuran. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika hasil pengukuran dengan instrumen
tersebut adalah sama meski pada waktu yang berebeda sekalipun (Pramesti, 2011). Rumus yang
digunakan untuk uji realiabilitas ialah Alpha Cronbach (Tavakol & Dennick, 2011).

G.

Hipotesis Statistika
Perumusan hipotesis statistik pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : xy = 0
H1 : xy > 0

Keterangan:
H0 : tidak terdapat hubungan antara rasa percaya diri dengan hasil belajar biologi siswa kelas
XI.
H1 : terdapat hubungan rasa percaya diri dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI.
xy : koefisien korelasi antara rasa percaya diri dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI.

H. Teknik Analisis Data


Analisis data dilakukan dengan menghubungkan skor opinioner dari rasa percaya diri
dengan hasil belajar biologi siswa kelas XI. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri atas:

1). Uji Prasyarat Analisis (Riduwan, 2010) .


a). Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk

mengetahui apakah data berdistribusi normal. Uji

normalitas dihitung dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi


0.05.

b). Uji Homogenitas


Uji yang digunakan dalam uji homogenitas adalah Uji Levene. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui apakah sebaran data homogen atau tidak.

c). Uji Linieritas


Dilakukan menggunakan Uji F dengan model regresi untuk penelitian ini adalah = a
+ bx.

2). Uji Hipotesis


Uji hipotesis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi dan
korelasi. Langkah pertama yang dilakukan adalah melihat hubungan fungsional antara dua
variabel dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Analisis kemudian dilanjutkan
dengan uji korelasi yang bertujuan mengetahui derajat hubungan antar variabel. Uji korelasi
yang digunakan adalah uji korelasi sederhana Pearson Product Moment dengan menghitung xy
pada = 0.05. Harga rxy yang diperoleh kemudian diinterpretasikan tingkat hubungannya
dengan mengacu pada Tabel 1.

Table 2. Interpretasi koefisien korelasi (rxy)


Interval Koefisien
0,800 1,000
0,600 0,799
0,400 0,599
0,200 0,399
0,000 0,199

Tingkat Hubungan
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup Tinggi
Rendah
Sangat Rendah

DAFTAR REFERENSI

Angelis, D. B., (1997). Confidance Percaya Diri Sumber Sukses dan Kemandirian. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Fatimah, E., (2006). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Hakim, T., (2004). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Hamalik, Oemar., (2002). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Hargenhahn, B.R.,(2009). An Introduction of the History of Psychology 6 th Edition. USA:
Wadsworth.
Sudjana, N., (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosdakarya.

PT. Remaja

Sukmadinata, N. S.,(2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.Remaja


Rosdakarya.
Walgito B., (2004). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: Andi.

SUMBER DARI INTERNET


Martin Leman, Membangun Rasa Percaya Diri Anak, dalam leman.or.id/anakku/percayadiri.html, 25 Mei 2015.
Wahidin, Kumpulan Makalah Pendidikan, makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009/01
dalam /25 Mei 2015.

You might also like