You are on page 1of 4

C12.

Pemeriksaan Darah Rutin


C12.1 Pemeriksaan Darah Rutin
Pemeriksaan darah rutin terdiri dari hemoglobin, hematokrit, jumlah eritrosit,
jumlah leukosit, dan jumlah trombosit. Pemeriksaan darah rutin dilakukan secara
otomatis untuk menganalisa populasi sel darah.
C12.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah eritrosit, leukosit, dan trombosit

di dalam

sampel darah yang diperiksa


2. Untuk mengetahui kadar hematokrit dan hemoglobin di dalam sampel
darah yang diperiksa
C12.3 Persiapan Pasien : C12.4 Pengumpulan Bahan pemeriksaan
Darah vena antikoagulan EDTA
1. Siapkan alat alat yang diperlukan: kapas alkohol 70 %, holder, jarum
multisampel, tali pembendung (tourniquet), plester, dan tabung vakum
2.

EDTA.
Identifikasikan pasien dengan benar dengan menanyakan nama pasien

3.

sesuai dengan data dilembar permintaan, pada gelang identitas.


Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat

4.

pasien minum obat tertentu, tidak puasa dsb.


Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak

5.
6.
7.

melakukan aktivitas.
Minta pasien mengepalkan tangan.
Pasang tali pembendung (tourniquet) kira-kira 7 cm diatas lipat siku.
Pilih bagian vena median cubital atau cephalica. Lakukan perabaan
(palpasi) untuk memastikan posisi vena, vena teraba seperti sebuah pipa

8.

kecil, elastik dan memiliki dinding tebal.


Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku,

9.

atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.


Bersihkan kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alkohol 70
% dan biarkan kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang

lagi.
10. Posisikan holder dengan jarumnya dengan lubang jarum menghadap
keatas. Lakukan penusukan. Jika darah telah masuk ke dalam indikator,
lepaskan tourniquet. Masukkan tabung vakum EDTA ke dalam holder,
darah akan mengalir dengan sendirinya. Lepaskan tourniquet.

11. Tarik/lepaskan tabung dari holder jika darah telah mencapai volume yang
sesuai dengan kapasitas tabung. Kemudian homogenkan tabung dengan
cara membolak-balik tabung selama 8-10 kali.
12. Letakkan kapas tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum.
13. Tekan bekas tusukan selama 2 menit agar tidak terjadi hematoma.
Setelah darah berhenti, plester bekas tusukan selama 15 menit.
C12.5 Pengolahan Bahan Pemeriksaan : C12.6 Metode
Otomatis
C12.7 Prinsip
C12.8 Indikasi Klinik
1. Medical check up
2. Skrining penyakit
C12.9 Bahan/Reagen
Darah vena
C12.10 Standar : C12.11 Kontrol
Kontrol low, normal, high
C12.12 Alat
Sysmex KX-21
C12.13 Prosedur Kerja
1. Memastikan alat pada posisi ready, jika sistem tidak pada Whole Blood
Mode, tekan tombol mode untuk mengubah analysis mode dan gunakan
tombol left/right untuk memilih Whole Blood (WB) kemudian tekan
tombol enter
2. Menekan tombol sample no. untuk memasukan nomor identitas sampel
darah, kemudian tekan tombol enter
3. Menghomogenkan sampel darah yang akan diperiksa dengan baik,
kemudian buka penutup tabung sampel dan letakkan pada aspirate probe.
Pastikan ujung probe menyentuh dasar botol sampel darah supaya tidak
menghisap udara
4. Menekan start switch untuk memulai proses
5. Menarik tabung sampel dari bawah probe setelah terdengar bunyi beep
dua kali
6. Hasil akan tampil pada layar dan secara otomatis akan tercetak pada kertas
printer
C12.14 Hasil Pengukuran : -

C12.15 Perhitungan : C12.16 Hasil Pemeriksaan


Nama pasien : Najah Aqilah R
Hasil pemeriksaan
Leukosit

: 7,8 x 103/L

Eritrosit

: 4,6 x 106/L

Hemoglobin

: 15,6 g/dL

Hematokrit

: 51 %

Trombosit

: 342 x 103/L

C12.17 Hasil yang tidak dapat diterima


1. Sampel darah lisis
2. Sampel darah membeku
3. Tidak menggunakan antikoagulan EDTA
C12.18 Nilai Rujukan
Leukosit

: 3,8 10,6 x 103/L

Eritrosit

: 4,4 5,9 x 106/L

Hemoglobin

: 13,2 17,3 g/dL

Hematokrit

: 40 52 %

Trombosit

: 150 440 x 103/L

C12.18 Alternatif Lain : C12.19 Pembahasan


Pemeriksaan laboratorium digunakan sebagai penunjang dokter dalam
mendiagnosis suatu penyakit. Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan
adalah pemeriksaan darah rutin pemeriksaan darah lengkap. Perbedaan antara
darah rutin dengan darah lengkap terletak pada jenis pemeriksaannya.
Pemeriksaan darah rutin terdiri dari hemoglobin, hematokrit, jumlah eritrosit,
jumlah leukosit, dan jumlah trombosit. Sedangkan pemeriksaan darah lengkap
ditambahkan dengan pemeriksaan LED. Hasil pemeriksaan darah rutin yang
telah dilakukan terhadap pasien Najah diketahui bahwa hasil yang didapatkan
masih berada dalam rentang nilai normal di setiap parameter pemeriksaannya.

C12.20 Kesimpulan
Hasil pemeriksaan paket darah rutin yang telah dilakukan didapatkan hasil
normal

You might also like