Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia.
Produktivitas dan aktivitas seseorang dipengaruhi oleh kondisi kesehatan orang
tersebut. Dengan kesehatan orang dapat berpikir dengan baik dan dapat
melakukan aktivitas secara optimal. Ketika kesehatan seseorang terganggu,
mereka akan melakukan berbagai cara untuk dapat sehat kembali. Salah satunya
adalah dengan cara berobat dan mendapatkan tindakan kedokteran di saranasarana pelayanan kesehatan yang tersedia seperti puskesmas, klinik, dan rumah
sakit.
Menteri
290/Menkes/Per/III/2008
Kesehatan
tentang
republik
Persetujuan
Indonesia
Tindakan
nomor
Kedokteran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Informed Consent
Dalam istilah bahasa Indonesia informed consent diterjemahkan sebagai
persetujuan tindakan medik, yang terdiri dari dua suku kata bahasa Inggris,
yaitu informed dari kata dasar inform yang bermakna informasi, dan consent
berarti persetujuan. Informed consent dapat diartikan sebagai persetujuan yang
diberikan seorang pasien kepada dokter atas suatu tindakan medik yang akan
dilakukan, setelah mendapatkan informasi yang jelas akan tindakan tersebut.
(J Guwandi, 1995).
Menurut Permenkes
No.585/Menkes/Per/IX/1989,
PTM
berarti
masih
mampu
mempertahankannya,
memahami
untuk
informasi,
kemudian
mempercayainya,
menggunakannya
dalam
b.
c.
d.
e.
f.
Tahap penyajian IC
Peryataan informasi
Hak dokter
Memberikan informasi
Pengambilan keputusan
Hak pasien
Mempertimbangkan
keputusan
Mengambil keputusan
Memberikan pertimbangan
terhadap pilihan
Dalam literature ditemukan beberapa pernyataan untuk model-model yang
Hak dokter
Hak pasien
Tahap Komprehensive
Tahap inti
Informasi awal
Diskusi pilihan
Penilaian, klarifikasi,
dan mengambil
keputusan
Interpretasi informasi
Berpikir tentang
pilihannya
Keputusan akhir:
menyetujui atau tidak
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Informed consent diartikan sebagai persetujuan yang diberikan seorang
pasien kepada dokter atas suatu tindakan medik yang akan dilakukan,
setelah mendapatkan informasi yang jelas akan tindakan tersebut.
2. Tujuan informed consent: melindungi pasien terhadap segala tindakan
medis yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasien. Memberikan
perlindungan hukum kepada dokter terhadap akibat yang terduga dan
bersifat negative.
3. Persetujuan diberikan oleh orang yang kompeten yang tidak ada gangguan.
Penjelasan diberikan sekurang-kurangnya mencakup: Diagnosis dan tata
cara tindakan kedokteran, Tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan,
Alternative tindakan lain dan resikonya, Resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan, Perkiraan
biaya.
4. Model sederhana dari informed consent berisi dua aspek informasi dan
pengambilan keputusan.
5. Persetujuan tindakan dokter ini diatur dalam Pasal 45 Undang-Undang No.
29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran dan Permenkes No. 290 tahun
2008 tentang Persetujuan Tindakan Dokter
B. Saran
Pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu diperlukan
kritik dan saran yang dapat membangun untuk kemajuan pembuatan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
J, Guwandi. 1995. Persetujuan tindakan medik (informed consent). Jakarta:FKUI
Peraturan Menteri Kesehatan No. 585 Tahun 1989 tentang Persetujuan Tindakan
Medik.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 290 Tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan
Dokter.
Wardhani, Ida Ayu Sri kusuma. 2014. Implementasi Persetujjuan Tindakan
Kedokteran (Informed Consent) Dalam Perjanjian Terapeutik oleh
Tenaga Kesehatan Terhadap Pasien Rumah Sakit di Provinsi Bali.
Pasca sarjana Bali: Universitas Udayana.
Yoshepine, Gloria Gomgom. 2011. Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran
(Informed Consent) di RSUP DR. M. Djamil Padang. Fakultas
Hukum: Universitas Andalas.