Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
MISNAN
201320206014
A. Latar Belakang
Keluarga merubukan sebuah system yang tidak bisa dipisahkan antara satu sama
lain sehingga jika salah satu anggota keluarga memiliki masalah/gangguan/sakit maka
seluruh anggota keluarga akan merasakan hal yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa
peran keluarga sangat distrituhkan bagi suatu individu, apalagi bagi individu yang sedang
memiliki masalah.
Peran serta keluarga dalam perawatan klien gangguan jiwa sangat di butuhkan
karena keluarga merubukan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal
dengan lingkungannya, yang merubukan tempat pertama kali mendapat pendidikan untuk
menguji perilakunya. Sehingga keluarga merubukan orang terdekat dan berarti bagi
individu dan merubukan salah satu pendukung dalam upaya penyembuhan klien dengan
gangguan jiwa.
Mengingat betapa pentingnya peran keluarga dalam upaya penyembuhan klien
maka salah satu terapi yang digunakan pada penderita gangguan jiwa adalah terapi
keluarga. Terapi keluarga adalah memberikan pembelajaran kepada keluarga tentang
mengasuh anggota keluarga gangguan jiwa dengan menggunakan metoda belajar.
Pelayanan kesehatan jiwa bukan merubukan tempat seumur hidup bagi klien
sehingga dia harus kembali kedalam keluarga dan keluargalah yang akan merawat dan
memberikan arahan dan bimbingan. Keluarga merubukan support sistem yang paling
efektif bagi individu sehingga berperan penting bagi kesembuhan klien.
Pada kenyataannya stigma dimasyarakat bahwa individu dengan gangguan jiwa
merubukan aib bagi keluarga adalah merubukan sesuatu yang menghalangi kesembuhan
karena keluarga sebagai support system tidak mau melakukan perannya.
Melihat uraian diatas maka penting bagi perawat untuk melakukan penyuluhan
pada keluarga tentang peran keluarga dalam perawatan pada penderita gangguan jiwa
dirumah.
TERAPI KELUARGA
1.
2.
3.
Disfungsi keluarga;
a. Emosi
b. Fisik
c. Sosial
4.
5.
Individu
7.
8.
E.
Tujuan
2. Bagi perawat
a. Terbina hubungan saling percaya antara keluarga dan tenaga kesehatan
b. Perawat mampu mengamati sikap keluarga terhadap klien
c. Terbina komunikasi terapeutik untuk mencapai kesembuhan klien
No.
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
1.
Ny. T
46 tahun
SD
Buruh
2.
Sdr. A
20 tahun
SMP
G. Terapi Keluarga
2. Tujuan Khusus
a. Kelurga dapat mengenal masalah gangguan jiwa pada Sdr. A
b. Keluarga dapat mengambil keputusan untuk merawat Sdr. A dengan gangguan
jiwa
c. Keluarga dapat merawat dan memberikan asuhan kepada klien Sdr. A dengan
gangguan jiwa sesuai kebutuhan klien selama dirumah
d. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada seperti
puskesmas, RSU dan RSJ untuk merawat klien.
3. Waktu pelaksanaan kunjungan rumah
Hari/tanggal : Sabtu,18-4-2015
Jam
Tempat
Fase orientasi
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
kami.
Mahasiswa
Keluarga
4. Fase kerja
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
(grashia)?
Mahasiswa
Keluarga
: Ya syukurlah mas, tapi biarkan saja dulu disana sampai benarbenar sembuh dan pengobatan tuntas, saya khawatir kalau nanti
kambuh lagi di rumah.
Mahasiswa
: Selama ini respon Ibu bagaimana kalau klien saat marah atau
ngamuk?
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
Keluarga
: anak saya kan sudah tidak minum obat lagi sudah lama
Mahasiswa
Keluarga
Mahasiswa
: Jadi seperti ini buk, nanti kalau Sdr. A sudah pulang ke rumah
lagi, jangan dibiarkan untuk melamun atau sendiri di rumah,
bisa saja itu akan memunculkan pikiran sehingga menjadi
tekanan untuk Sdr. A sendiri. Ibu bisa mengajak Sdr. A untuk
5. Fase terminasi
Mahasiswa
Keluarga
: iya mas, saya akan coba lakukan demi kebaikan anak saya
Mahasiswa
Keluarga
: tidak kok mas saya malah senang atas kunjungan mas. Saya
titip anak saya ya mas, biarkan disana dulu sampai benar-benar
sembuh dan tuntas pengobatannya. Salam buat suami saya mas,
insya Allah besok saya menjenguknya mas.
Mahasiswa
: Iya buk, insya Allah, nanti saya sampaikan dan disana Sdr. A
sudah mendapatkan perawatan demi ksembuhan Sdr. A
Assalamualaikum
Keluarga
: Waalaikumussalamhati-hati mas,,terimakasih
TANGGAL/JAM
18 -4- 2015
IMPLEMENTASI
a. Membina hubungan saling
EVALUASI
18 -4-2015
Jam :
15.10-16.10 WIB
percaya
Memperkenalkan diri dengan Jam 16.15
S:
sopan
keluarga mengatakan
Menanyakan nama keluarga
Membuat kontrak/persetujuan mengerti sudah lebih paham
tentang penyakit klien
pertemuan
Menerapkan teknik komunikasi O:
b. Mengenal pada keluarga masalah keluarga dapat menerima
mahasiswa dengan baik
resiko perilaku kekerasan dan
keluarga mampu
deficit perawatan diri
mengetahui masalah dan
Pengertian,penyebab, tanda dan
cara mengontrol marah
gejala
c. Membantu keluarga memutuskan
tindakan
Menganjurkan keluarga untuk
berdiskusi dengan klien dalam
pembuatan jadwal
sendirian
d. Menjelaskan pada keluarga efek
A:
Masalah
ketidakmampuan koping
obat
e. Menjelaskan pada keluarga untuk
P:
Keluarga mengatakan sudah mengerti dengan apa yang dialami oleh suaminya
yaitu resiko perilaku kekerasan dan defisit perawatan diri, dan dengan keadaan klien
I.
yang RM agar lebih sabar lagi membimbingnya dan akan mencoba untuk memberi
perhatian, aktifitas tidak membiarkan suaminya sendiri/melamun dan melakukan
pengawasan dan pemberian obat dalam penyembuhan suaminya dan melakukan kontrol
sesuai jadwal yang diberikan.
Kesimpulan
Keluarga Sdr. A adalah keluarga yang secara ekonomi kurang mampu. Keluarga Sdr. A
telah mengerti terhadap apa yang dialami suaminya dan terapi yang diberikan dan akan
mencoba untuk melakukannya.
1. Kekurangan
- Keluarga yang berada dirumah tidak lengkap yang ada hanya istri, keluarga yang
lain ada dirumah masing-masing, dan tidak ikut bercakap-cakap sehingga pesan
yang disampaikan tidak menyeluruh, serta anak klien yang masih kecil.
2. Kelebihan
DAFTAR PUSTAKA