You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY.

Ww
DENGAN
PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SEMBODRO
RS JIWA GRHASIA YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH: MISNAN


201320206014

IDENTITAS KLIEN
. Nama
: Ny. Ww
. Umur : 65 tahun
. Jenis Kelamin : Perempuan
. Pendidikan : D1
. Pekerjaan : PNS
. Suku Bangsa : Jawa Indonesia
. Alamat :Tempel Sari, Ngemplak, Sleman ,
. RM no. : 003785
. Informan
: Pasien, RM, Perawat
. Tgl Masuk Dirawat : 3-3- 2015
. Tgl Pengkajian : 6-4-2015
B. ALASAN MASUK
2 hari SMRS klien mengalami perubahan perillaku. Klien
sering marah-marah, bingung, labil, agresif dan sempat
merusak pintu kamarnya.
A.

Diagnosis Medis :
Axis 1 : F25.0
Axis 2 : Axis 3 : Axis 4 : klien sulit minum obat
Axis 5 : GAF scale 30-21

IGD RIWAYAT KESEHATAN


Arimbi
Sembodro
D.
SEKARANG

Pengkajian saat
ini

Tanggal 3/3/2015
Klien
mengatakan
dirumah marahmarah dengan
anaknya karena
keinginannya
untuk
tinggal
sendiri
tidak
dipenuhi, klien
merasa
selalu
disalahkan dan
klien
jengkel
dengan
besannya
karena merasa
tidak cocok.
Wajah
klien
nampak tegang,
tatapan
mata
tajam,
muka
klien
tampak
merah, agresif.

Tanggal 6/4/2015

Klien
mengatakan
masih
sering
merasa jengkel
dengan
besannya
dan
memukul-mukul
pintu saat klien
merasa jengkel.
Klien
kooperatif
,
kontak
mata
ada, nada bicara
tinggi
dan
tangan
mengepal.
Tx :
Depacote er 250
mg (1-0-0)
Risperidone
2
mg(1-0-1)

Tanggal 3/3/2015

Tanggal
10/3/2015

Klien
Klien
mengatakan
mengatakan
saat
mengamuk
mempunyai
jika
sudah
masalah
terlalu
kesal
dipendam
jengkel
sendiri,
klien dan
Merusak pintu memikirkan
keadaanya.
kamarnya.
bicara
mata Nada
Sorot
sorot
tajam,
klien tinggi,
mata
tajam,
agresif
tangan
klien
Tx :
Hdl 5 m : 1/2 - 0 mengepal.
1/2
THP 2mg : 1 - 0
1
Clozapin 25 mg :
0-0-1

Tx :
Hdl 5 m : 1/2 - 0 1/2
THP 2mg : 1 - 0
1

Faktor presdiposisi
NEUROBIOLOGI

Klien dirawat di ruang


Arimbi tanggal 3-315,
pindah
di
sembodro tanggal 103-15
Klien pertama kali
dirawat tahun 1973 di
RSJ Grhasia selama 1
bln
karena marahmarah dan merusak
pintu kamar.
Klien
putus
obat
selama
1
bulan
karena klien malas
minum obat.
Riwayat
gangguan
jiwa
di
keluarga
disangkal
Klien
tidak
ada
riwayat
kejang,

PSIKOLOGIS

Kemampuan
klien
berkomunikasi cukup
lancar
Klien
memiliki
kepribadian terbuka
Klien
pernah
mengalami kesedihan
karena
suaminya
meninggal dunia thn
2009
Klien
mengalami
kesedihan
berulang
karena kemauannya
untuk tinggal sendiri
dirumahnya
tidak
diizinkan
oleh
anaknya

SOSIALKULTURAL

Klien seorang janda


Anak ke 6 dari 14
bersaudara
Pendidikan D1
Pekerjaan:
klien
sebagai
PNS
guru
sejarah
Tinggal
di
rumah
dengan anak kandung
dan mertua anaknya
Klien
jarang
mengikuti
kegiatan
masyarakat

NATURE

ORIGIN

Biologis :
Putus minum Internal
obat

TIMING

STRESOR

Biologis :
1 bulan

Putus minum
obat

Psikologis : Internal
Merasa sedih

6 tahun

Sosial
Eksternal
budaya:
Jengkel
dengan
besan karena
merasa tidak
cocok
serumah dgn

6 tahun

Psikologis :
Merasa sedih
Sosial
budaya:
Masalah
konflik batin

C. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA


Klien pertama kali mengalami gangguan jiwa sejak
1973 dan sudah 10 x masuk rumah sakit Grhasia,
Pengobatan
sebelumnya kurang berhasil, dalam
keluarga klien tidak ada yang menderita gangguan
jiwa.

D. PENILAIAN TERHADAP STRESOR


STRESS
OR

Putus

KOGNITIF

Klien
minum mengat
akan
obat
putus
obat
karena
bosan
minum
obat

AFEKTIF

FISIOLOGIS

Data RM :
SMRS:
tampak Selama di
tegang rumah tidak
mau
dan
makan,
mata
susah tidur,
melotot bicara

PERILAKU

Data RM :
Klien
marahmarah,
merusak
pintu
kamarnya
sendiri,
tidak
mau dan nada
suara
minum
obat.
klien
Selama
di tinggi
RS:
TD
110/70
mmHg,
klien
bisa
tidur
dan
makan

SOSIAL

DX. KEP.

Data RM :
Di rumah
klien
dikunci
sendirian
dikamarny
a,
klien
jarang
bersosialis
asi.
Selama di
RS pasien
kooperatif,
berinteraks
i
dengan
pasien
lainnya,
klien
sering
mengikuti
kegiatan

Resiko
Perilaku
Kekerasa
n
terhadap
orang lain

STRESS
OR

KOGNITI AFEKTIF FISIOLOGI PERILAK


F
S
U

Putus Klien
minum menga
obat
takan
putus
obat
karena
bosan
minum
obat

Data RM:
Klien
selalu
marah
saat
diingatk
an untuk
minum
obat
karena
klien
merasa
bosan
minum
obat

SOSIAL

DX. KEP.
Ketidakp
atuhan

STRESSO
R

KOGNITIF

AFEKTIF

FISIOLOGI PERILAKU
S

Merasa
sedih
Konflik
batin

Klien
Wajah
mengata murung,
kan
sedih
sedih
karena
suaminy
a
meningg
al dunia
thn 2009
silam
dan klien
merasa
tidak
cocok
serumah
dengan
besanny

SMRS:
klien
banyak
menguru
ng diri di
kamar
sendiria
n

SOSIAL

DX. KEP.

Risiko
kesepian

E. MEKANISME KOPING: Klien saat ada


masalah cenderung asertif, klien biasanya
mencerikan masalahnya kepada suaminya,
namun setelah suami klien meninggal dunia
klien cenderung memarahi objek lain
(bantal) saat ada masalah
F. PENGKAJIAN FISIK: Tidak ada temuan
abnormal pada pemeriksaan fisik dan tidak
ada keluhan fisik dari klien.

G. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Gambaran
diri

Identitas diri Peran

Ideal diri

Harga diri

Klien
mengatakan
menyukai
tangan
kanannya
karena
merasa
kuat,
klien
menerima
keadaan
fisiknya

Klien
mengatakan
anak ke 6
dari
14
bersaudara,
klien
mempunyai
2
orang
anak
dan
pendidikan
terakhirnya
D1

klien
berharap
penyakitnya
bisa sembuh
dan
cepat
pulang
karena klien
merasa
bosan keluar
masuk RSJ.

Klien dapat
menjalankan
perannya
sebagai ibu
dalam
keluarga
namun klien
merasa
jengkel
dengan
besannya
yang
serumah
dengan klien
karena
merasa
tidak cocok.

Klien
mampu
menjalankan
perannya
sebagai
anggota
masyarakat
dan
peran
sebagai ibu
jika
dalam
keluarga

H.

TERAPI MEDIS
1. Resperidon
2. Triheksipenidile 2 mg
3. Clozapin 25 mg
4. Depacote er 250 mg

I. ANALISA DATA
DATA

DX. KEP

DS :
Resiko
Klien mengatakan mengamuk jika sudah terlalu kesal dan jengkel Perilaku
memikirkan keadaanya.
Kekerasan

Klien mengatakan merasa jengkel dengan besannya

DO:
Nada bicara tinggi, sorot mata tajam, tangan klien mengepal, labil,
mudah tersinggung
DS:
Klien mengatakan putus minum obat karena bosan minum obat
Klien selalu marah saat diingatkan untuk minum obat karena klien
merasa bosan minum obat
DO:
Klien putus minum obat 1 bulan
DS:
Klien mengatakan sedih karena suaminya meninggal dunia thn 2009
silam dan klien merasa tidak cocok serumah dengan besannya
Klien mengatakan keluarga jarang menemani klien, kontak sering
dilakukan saat memberi makan dan menyiapkan air hangat untuk
mandi
DO:

Ketidakpatuha
n

Risiko
kesepian

J. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1.
2.
3.

Resiko Perilaku Kekerasan


Ketidakpatuhan
Risiko kesepian

K. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


DX : RPK

DX:
Ketidakpatuhan

DX: Risiko kesepian

NIC:
Bina
Hubungan
Saling
Percaya
Bantu klien
mengungkap
kan
perasaan/pe
nyebab
marah/PK
SP 1-4 PK

Bina
Hubungan
Saling
Percaya
Identifikasi
klien putus
minum obat
Jelaskan
manfaat
minum obat
Jelaskan
kerugian
putus
minum obat
Ajarkan
5

Bina
Hubungan
Saling
Percaya
Kaji persepsi klien tentang
kesepian dan faktor-faktor
penyebab
Temani klien dan terima apa
adanya
Motivasi
klien
untuk
mengungkapkan
perasaan
kepada orang lain
Dengarkan cerita-cerita klien
dan bersikap empati
Tunjukkan
sikap
interes
terhadap
perbincangan
dengan klien
Berikan umpan balik setiap
tindakan
yang
dilakukan
klien

TERIMA KASIH

You might also like