Professional Documents
Culture Documents
Asma
penyaji:
Dr. Surya Andri A
pembimbing:
Dr. H. Hatta Ansyori, SpOG(K)
ASMA
asma penyempitan saluran
pernafasan
spasme otot polos saluran nafas,
edema mukosa,
hipersekresi kental.
Penyempitan
-gangguan ventilasi (hipoventilasi),
-distribusi ventilasi tidak merata
-gangguan difusi gas ditingkat alveoli
hipoksemia, hiperkapnia dan asidosis tingkat
lanjut
Mediator
rx peradangan
bronkokonstriksi,
kongesti vaskuler,
edema,
leukotrien, sekresi mukus dan
Tingkat ketiga :
penderita tidak ada keluhan tetapi
menunjukkan tanda-tanda obstruksi
jalan nafas.
Tingkat keempat
:
penderita mengeluh sesak nafas,
batuk, dan nafas berbunyi.
Pada PF &spirometri tanda-tanda
obstruksi jalan nafas.
Tingkat kelima
:
status asmatikus, darurat medik
serangan akut asma yang berat,
bersifat refrakter thdp pengobatan
yang biasa dipakai
3.Masalah Penatalaksanaan
asma bronkial
Tujuan th/: pemeliharaan
oksigenasi yang adekuat pada
janin dengan cara mencegah
episode hipoksia pada ibu:
Managemen efektif: 4
komponen
Management asma
1. Penatalaksanaan asma selama
kehamilan
a. Pengukuran objektif umtuk
penilaian dan monitoring
spirometri
c. Edukasi pasien
d. Farmakologi terapi
Obat-obat anti asma yang sering digunakan
1. Golongan peransang adrenoreseptor
2.Golongan penghambat fosfodiesterase
3.Golongan steroid
4.Obat antikolinergik (antimuskarinik) :
5. Obat penghambat pelepasan mediator
(antiinflamasi)
Obat antihistamin :
Management asma
1. Konseling
2. agonist inhalasi
3. Kortikosteroid inhalasi
4. Diagnosis: pemeriksaan spirometri
Penatalaksaan dalam
persalinan
Pemilihan
anestesi
dalam
persalinan,
golongan
narkotik
fentanyl lebih baik digunakan dari
pada meperidin atau morfin yang
melepas histamin.
Bila persalinan dengan SC atas
indikasi medik obstetri yang lain
sebaiknya anestesi secara spinal.
Bila
terjadi
perdarahan
post
partum yang berat, prostaglandin
E2 dan uterotonika lainnya harus
digunakan
sebagai
pengganti
prostaglandin F2 (x) yang dapat
menimbulkan
terjadinya
bronkospasme yang berat.
Penatalaksanaan post
partum
Penanganan klinis asma umumnya
tidak berubah secara dramatis
setelah post partum.
Pada wanita yang menyusui tidak
terdapat kontra indikasi yang
berkaitan dengan penyakit ini.
Kesimpulan
1%-4% hamil asma.
1/3 penderita asma kondisi yg jelek
berupa gejala-gejala yang berat
selama kehamilan.
Pengaruh asma terhadap kehamilan
ditentukan oleh keadaan asma sebelum
hamil sedangkan pengaruh kehamilan
terhadap asma tidak tertentu.
SARAN
memulai suatu perawatan obstetri
terhadap wanita hamil dengan asma
diperhatikan beberapa prinsip :
- mendeteksi dan mengeliminasi
faktor pemicu timbulnya serangan
asma pada penderita tertentu
SARAN
mendeteksi dan mengatasi secara awal diduga
ISPA
Pembahasan antara ahli kebidanan dan PDL
untuk mengetahui masalah-masalah yang
potensial dapat timbul
rencana penanganan umum termasuk obatobatan, pertimbangan untuk mengurangi
dosis pengobatan, tetapi masih dalam
kerangka respon pengobatan yang baik
melakukan penelitian fungsi paru dasar
SARAN
Menghindari faktor pencetus
serangan asma
Anc: pemeliharaan oksigenasi
adekuat pada janin PDL & IKA