You are on page 1of 7

PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

BERDASARKAN METODE HANLON KUANTITATIF

Setelah ditemukan masalah kegiatan program (dengan menentukan hasil kegiatan,


dalam SPM, yang pencapaiannya < 100%), langkah selanjutnya adalah menentukan
prioritas masalah.
Masalah yang ditemukan adalah, sbb :
No
1.
2.
3.
4
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11
12.
13.
14.
15.

Program
Cakupan kunjungan bumil k1
Neonatal resti yang ditemukan
Pembinaan dukun
DDTK balita dan usia pra sekolah
Cakupan pelayanan pra usila dan usila
Jumlah tempat-tempat umum yang diperiksa
TP2M
Cakupan suspek TB paru
Penemuan kasus BTA (+)
Cakupan balita dengan pneumonia
Jumlah bumil yang mendapat TT1
Jumlah bumil yang mendapat TT2
Desa dengan garam beryodium
Jumlah kader terlatih
UKGS tahap 3

Pencapaian (< 100%)


98.62%
84%
40.33%
72.82%
34.49%
8.05%
18.26%
10.21%
14.01%
25.61%
50.21%
51.01%
88.89%
90.80%
42.03%

Untuk penentuan prioritas masalah dengan menggunakan metode Hanlon


Kuantitatif.
Kriteria dalam Hanlon Kuantitatif sbb ::
Kriteria A: Besarnya masalah
Kriteria B: Kegawatan masalah
Kriteria C: Kemudahan dalam penganggunalan
Kriteria D: Faktor PEARL
1. Kriteria A: Besarnya masalah
Besarnya masalah dapat ditentukan melalui langkah-langkah berikut:
Langkah 1:

Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih presentasi pencapaian hasil
kegiatan dengan pencapaian 100%.
Contoh Program-program yang belum mencapai target
No

Program

1.
2.
3.
4
5.

Cakupan kunjungan bumil k1


Neonatal resti yang ditemukan
Pembinaan dukun
DDTK balita dan usia pra sekolah
Cakupan pelayanan pra usila dan
usila
Jumlah tempat-tempat umum yang
diperiksa
TP2M
Cakupan suspek TB paru
Penemuan kasus BTA (+)
Cakupan balita dengan pneumonia
Jumlah bumil yang mendapat TT1
Jumlah bumil yang mendapat TT2
Desa dengan garam beryodium
Jumlah kader terlatih
UKGS tahap 3

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Pencapaian (< 100%)


98.62%
84%
40.33%
72.82%
34.49%

Besarnya masalah
( 100 % - %
pencapaian)
1,38%
16%
59.67%
27.18%
65.51%

8.05%

91.95%

18.26%
10.21%
14.01%

81.74%
89.79%
85.99%

25.61%
50.21%
51.01%
88.89%
90.80%
42.03%

74.39%
49.79%
48.99%
11.11%
9.2%
57.97%

Langkah 2:
Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess :
k = 1 + 3,3 Log n
Keterangan:
k = jumlah kolom/kelas
n = jumlah masalah
dalam contoh masukkan ke rumus : k = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 15
= 1 + 3,3 x 1.176= 5,56. 6 kelas

Langkah 3 :
Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar dengan
terkecil kemudian di bagi kelas/kolom
Nilai besar masalah : terbesar

= 91.95

terkecil
Interval

= 1.38

nilai terbesar nilai terkecil


k

91.95 1.38 15
6

Langkah 4. Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah kolom/kelas.:
Kolom/Kelas
Skala 1
Skala 2
Skala 3
Skala 4
Skala 5
Skala 6

Skala interval
1.38 - 16.38
16.39 - 31.39
32.40 - 47.40
47.41 - 62.41
62.42 - 77.42
77.43 - 92,43

Nilai
1
2
3
4
5
6

Langkah 3 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya


Kriteria A: besarnya masalah
Masalah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Masalah

Besarnya masalah terhadap presentase pencapaian


1.38 - 16.39
32.40 - 47.41 - 62.42 16.38 -31.39
47.40
62.41
77.42
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
X
X
X
X
X

77.43 92,43
(6)

X
X
X
X
Besarnya masalah terhadap presentase pencapaian
1.38 - 16.39
32.40 - 47.41 - 62.42 16.38 -31.39
47.40
62.41
77.42

77.43 92,43

Nilai
1
1
4
2
5
6
6
6
6
Nilai

(1)
10
11
12
13
14
15

(2)

(3)

(4)
X
X

X
X
X

(5)
X

(6)
5
4
4
1
1
4

III.3.2 Kriteria B: kegawatan masalah


Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan keganasan, tingkat urgensi, dan
tingkat penyebaran/meluasnya tiap masalah dengan sistem scoring dengan score 1 5.
Keganasan dinilai sbb :
Sangat ganas

= 5

Ganas

= 4

Cukup ganas

= 3

Kurang ganas = 2
Tidak ganas

= 1

Tingkat urgensi dinilai sbb :


Sangat mendesak

= 5

Mendesak

= 4

Cukup mendesak

= 3

Kurang mendesak

= 2

Tidak mendesak

= 1

Tingkat penyebaran/meluasnya masalah dinilai sbb :


Sangat mudah menyebar/meluas

= 5

Mudah menyebar/meluas

= 4

Cukup menyebar/meluas

= 3

Sulit menyebar/meluas

= 2

Tidak menyebar/meluas

= 1

Kriteria B. kegawatan masalah:

Masalah

Keganasan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Tingkat
urgensi
3.67
3.67
2.22
3.33
4
4.67
4
4.78
4.67
4.44
2.44
2.22
1.80
3
1.5

3.90
3.30
2.55
4
3.5
4
3.9
4.7
4.8
4.7
2.22
1.56
1.50
4
1.7

Tingkat
Penyebaran
2.09
4
1.80
3.73
3.55
4.36
4.36
4.64
4.64
4.36
3.64
3
4
4.36
1.27

Nilai
9.66
10.97
6.57
11.06
11.05
13.03
12.26
14.11
14.10
13.51
8.30
6.78
7.30
11.36
4.47

III.3.3 Kriteria C. kemudahan dalam penganggulangan


Kemudahan dalam penganggulangan masalah di ukur dengan sistem scoring
dengan nilai 1 5 dimana:
Sangat mudah = 5
Mudah

= 4

Cukup mudah = 3
Sulit

= 2

Sangat sulit

= 1

Tabel.14 Kriteria C ( kemudahan dalam penganggulangan)


Masalah 1
Nilai
4

2
2

3
1

4
2

5 6
2 2

7
2

8
4

9
4

10 11 12 13 14 15
3 1 1 5 4 5

III.3.4 Kriteria D. PEARL faktor


Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa factor yang saling menentukan dapat
atau tidak nya suatu program dilaksanakan, factor-faktor tersebut adalah:
Kesesuaian (Propriety)
Secara Ekonomis murah (Economic)

Dapat diterima (Acceptability)


Tersedianya sumber ( Resources availability)
Legalitas terjamin (Legality)
Tabel.15 Kriteria D. PEARL FAKTOR
Masalah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

P
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

E
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

A
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

R
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

L
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Hasil kali
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

III.3.5 Penilaian prioritas masalah


Setelah nilai dari kriteria A,B,C dan D didapat, hasil tersebut dimasukan dalam
formula nilai prioritas dasar ( NPD ) serta nilai prioritas total (NPT) untuk menentukan
prioritas masalah yang dihadapi:
NPD = (A+B) x C
NPT = (A+B) x C x D
Tabel.16 Urutan prioritas berdasarkan perhitungan Hanlon kuantitatif

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

NPD

NPT

1
1
4
2
5
6
6
6
6
5
4
4
1
1
4

9.66
10.97
6.57
11.06
11.05
13.03
12.26
14.11
14.1
13.51
8.3
6.78
7.3
11.36
4.47

4
2
1
3
2
2
2
4
4
3
1
1
5
4
5

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

42.64
23.94
10.57
39.18
32.1
38.06
36.52
80.44
80.4
55.53
12.3
10.78
41.5
49.44
42.35

42.64
23.94
10.57
39.18
32.1
38.06
36.52
80.44
80.4
55.53
12.3
10.78
41.5
49.44
42.35

Urutan Prioritas Masalah :


1. Cakupan suspek TB paru
2. Penemuan kasus BTA (+)
3. Cakupan balita dengan pneumonia
4. Jumlah kader terlatih
5. Cakupan kunjungan bumil K1
6. UKGS tahap 3
7. Desa dengan garam beryodium
8. DDTK balita dan usia prasekolah
9. Jumlah tempat-tempat umum yang diperiksa
10. TP2M
11. Cakupan pelayanan pra usila dan usila
12. Neonatal resti
13. Jumlah bumil dapat TT1
14. Jumlah bumil dapat TT2
15. Pembinaan dukun

Urutan
Prioritas
V
XII
XV
VIII
XI
IX
X
I
II
III
XIII
XIV
VII
IV
VI

You might also like