You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM

IRIGASI DAN DRAINASE


Pengukuran Kadar Air Pada Berbagai Potensial (pF)

Disusun Oleh :
Nama

: Nova Ayu Karina

Nim

: 135040200111004

Kelas

:D

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

I Prosedur pengambilan sampel tanah untuk pengukuran pF


Prosedur pengukuran pF 0
-

Ambil sampel tanah utuh dari lapang


Jenuhkan sampel dengan cara merendam sampel dalam bak dengan air setinggi
sekitar tinggi silnder selama 24 jam (untuk tekstur yang lebih kasar dapat kurang

dari 24 jam)
Timbang sampel tanah Jenuh
Beri label atau tanda sebagai (Tb+ring)0

Prosedur pengukuran pF 1
-

Jenuhi sandbox dengan mengalirkan air (melalui selang) kedalam sandbox sampai

menjenuhi pasir yang berada di dalamnya.


Setelah sampel tanah ditimbang untuk pengukuran pF 0, masukkan sampel tersebut ke

dalam sandbox yang telah jenuh tersebut.


Tutup sandbox dan turunkan air di dalam sandbox dengan menurunkan pipa yang

terhubung dengan sanbox.


Tunggu sampai sampel tanah mencapai kondisi keseimbangan (sekitar 1 minggu).
Setelah itu keluarkan sampel dan timbang (Tb+ring)1

Prosedur pengukuran pF 2
-

Setelah sampel tanah ditimbang untuk pengukuran kadar air pada pF 1, masukkan

sampel tersebut ke kaolin box.


Atur isapan kaolin dengan menurunkan tinggi air raksa seperti pada skala (turunkan

ke angka 2).
Biarkan sampel tanah selama selama 1 minggu sampai sampel tanah mencapai

keseimbangan.
Keluarkan sampel dan timbang beratnya (Tb+ring)2

II Perhitungan
2.1 Kadar air volume pada berbagai pF
Lapisan Atas
Diketahui
Diameter : 4,7 cm
Panjang : 5,5 cm

Pfo
: 278,50
pF1
: 265,65
pF2
: 263,9
R
: 95,4 gram
Perhitungan
Vt : D2P
:1/4 x 3,14 x (4,7)2 x 5,5
:95, 37 cm3
ma
278,90210,3
KapFo
: mp
=
210,395,4
=

Ka pF1

ma
mp

=
=

Ka pF2

68,6
114,9

55,35
114,9

ma
mp

=
=

53,6
114,9

= 0,597
265,65210,3
210,395,4
= 0,48
263,9210,3
210,495,4
= 0,47

Lapisan Bawah
Diketahui
Diameter
= 4,7 cm
Panjang
= 5,5 cm
pFo
= 201,3
pF1
= 195,8
pF2
= 181,85
R
= 6,06 gram

KapFo

ma
mp

=
=

Ka pF1

ma
mp

=
=

Ka pF2

ma
mp

34,2
161,04

28,7
161,04

201,3167,1
167,16,06
= 0,21
195,8167,1
167,16,06
= 0,18

181,85167,1
= 167,16,06

=
2.2 Berat Isi
Lapisan atas

BI

14,75
161,04

ma
mp

=
=

114,9
95,37

= 0,1

210,395,4
95,37
= 1,2 gr/cm3

Lapisan bawah

2.3

BI

ma
mp

167,16,06
= 1,7gr/cm3
95,37

Berat Jenis

Lapisan atas

Bobot Jenis (BJ)

Bobot Jenis

( Labu+ )Labu
100(Labu+T 0+100 ml)(Labu+)

87,0967,07
100(178,6787,09)

= 2,37 g/cm3
Lapisan bawah

Bobot Jenis (BJ)

Bobot Jenis

( Labu+ )Labu
100(Labu+T 0+100 ml)(Labu+)

75,7255,73
100(167,3975,72)

= 2,39 g/cm3
2.4 Porositas
Lapisan atas

% Porositas

% Porositas

= [1 -

BobotIsi

BobotJenis x 100 %

1,70
x 100
2,37

= [1-0,72] x 100%
= 0,28 x 100%
= 28 %
Lapisan bawah

% Porositas

% Porositas = [1 -

BobotIsi

BobotJenis x 100 %

1,70
x 100
2,39

= [1-0,71] x 100%
= 0,29 x 100%
= 29 %
2.5 Sebaran pori tanah pada kedua kedalaman
Pada lapisan atas maupun lapisan bawah, dapat dilihat bahwa persebaran pori pada
kedua lapisan ini tidak terlalu tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai bobot isi yang benilai
1.2 gram/cm3 ,dimana pada nilai tersebut menurut literatur merupakan jenis tanah berliat.
Pada tanah berliat kemungkinan jenis pori yang ada adalah pori mikro. Terikatnya air di
dalam pori-pori dan agregat tanah dapat terjadi karena adanya gaya kohesi (daya ikat
antar molekul aor) dan gaya adhesi (daya ikat antara mol air dan partikel tanah).

III Gambar kurva karakteristik air tanah (pF) untuk 2 kedalaman tanah

KURVA PF
lapisan atas

Column1

300
250
200
150
100
50
0

pF 0

pF 1

pF 2

3.2 Interpretasi Kurva


Berdasarkan data hasil pengamatan dan kurva pF diatas dapat diketahui bahwa nilai
pF pada lapisan atas lebih besar dibandingkan nilai pF pada tanah lapisan bawah. Sehingga
besarnya tekanan atau isapan pada lapisan atas lebih besar dibandingkan lapisan bawah.
Kurva pF atau Kurva karakteristik air tanah adalah Kurva hubungan antara nilai pF (tegangan
air tanah) dengan kandungan air (% volume). Kurva ini juga di sebut dengan kurva retensi air
tanah.

Dari grafik tersebut dan hasil perhitungan kadar air dapat disimpulkan bahwa

banyaknya nilai pF menunjukkan banyaknya kadar air. Pada lapisan atas yang memiliki nilai
pF yang lebih besar dibandingkan nilai pF pada lapisan bawah , memiliki nilai rata-rata kadar
air yang lebih besar pula dibandingkan lapisan bawah. Sedangkan untuk nilai prositasnya
hampir sama. Untuk besarnya nilai berat isi dan berat jenis yang berhubungan dengan
kepadatan tanah, berbanding terbalik dengan nilai pF nya. Hal ini berarti semakin besar nilai
pF semakin rendah kepadatan pada tanah tersebut. Jika memiliki nilai pF yang rendah, maka
daya ikat tanah terhadap air juga rendah. Daya ikat tanah terhadap air dinyatakan dengan
istilah pF. harga pF adalah logaritma dari tinggi pipa air dalam cm yang ditahan oleh tanah.
Harga pF berkisar antara 0 pada tanah jenuh dan 7 pada tanah kering, dan yang baik bagi
tanaman adalah 2 4,0 yaitu keadaan air optimal untuk tanaman.

IV Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil pembahasan dapat dismpulkan bahwa kadar
air pada kedua lapisan tanah berbeda. Dimana tanah lapisan atas yang memiliki nilai pF besar
memiliki kadar air yang besar pula. Sedangkan tanah lapisan bawah yang memiliki nilai pF
lebih rendah dibandingkan tanah lapisan atas memiliki kadar air yang lebih rendah pula. Hal
ini karena nilai pF berpengaruh terhadap daya ikat tanah terhadap air.

You might also like