Professional Documents
Culture Documents
I.
Klarifikasi Istilah
1) Tentamen suicidum
sekitar
6) Gejala ambivalensi
dalam bentuk dan isi pikiran (contoh: delusi, halusinasi), dalam mood
(contoh: afek yang tidak sesuai), dalam perasaan dirinya dan hubungannya
dengan dunia luar (contoh: kehilangan batas-batas ego, withdrawal), dan
dalam tingkah laku (contoh: tingkah laku yang aneh dan tampaknya tanpa
tujuan)
10) GAF scale
terlalu banyak
II.
1)
2)
Identifikasi Masalah
Tn. Abu 30 tahun :
Percobaan bunuh diri
Sering sedih
Kadang menangis tanpa sebab
RPP berdasarkan alloanamnesis :
Perubahan perilaku sejak 3 tahun lalu
Berangsur-angsur menarik diri dari pergaulan
Mengurung diri dalam kamar sepanjang hari
Satu tahun lalu
Pasien mendengar seperti ada orang yang mengobrol dan kadang
mengomentari dirinya, padahal orangnya tidak ada, kemudian
diri
Umur 20 tahun (10 tahun yang lalu) : kepribadian premorbid mengarah
schizoid makin nyata, makin mengisolasi diri dan tidak ada interaksi sosial
sama sekali
Tidak ada stressor yang memicu perubahan perilaku
3) Autoanamnesis :
Pasien terlihat diam, tidak banyak bergerak
Kadang menangis
Sulit menjawab pertanyaan, jawaban hanya sepatah dan dua patah,
tidak begitu jelas, dan kadang menolak bicara
Tanda-tanda autism terlihat jelas
Tidak ada gejala ambivalensi
4) Informasi tambahan :
Terdapat riwayat perkawinan yang baik, ada riwayat skizofrenia
dalam keluarga dan taraf kecerdasan normal, tak ada stressor dalam
1 tahun terakhir. GAF scale sekitar 20-11 saat pemeriksaan (saat
ada upaya bunuh diri menurun sampai 10-0). Pemeriksaan fisik tak
ada kelainan.
III.
Analisis Masalah
1) Apa saja faktor yang dapat menyebabkan timbulnya gejala yang dialami
Tn. Abu :
Percobaan bunuh diri
Jawab :
Percobaan bunuh diri Depresi
Faktor-faktor :
a. Perasaan bahwa mimpi-mimpinya tidak akan terwujud dan tidak percaya
akan keefektifan pengobatan
b. Adanya halusinasi perintah yang memerintahkan untuk bunuh diri
c. Adanya penyalahgunaan obat
Jawab :
o Salah satu tanda gangguan emosional dari depresi. Bisa dikarenakan
stress, tidak dapat menyelesaikan masalahnya,putus asa. Termasuk ke
depresi berat dengan psikosis sehingga ia menangis tanpa sebab.
o Krisis suicidal ( fase sebelum seseorang bunuh diri). Dalam krisis ini ia
mengalami ketegangan yang rasanya tidak dapat di tahan lagi.saat-saat itu
penuh dengan perasaan sedih dan putus asa.
Jawab :
4
o Menarik diri adalah gejala negatif pada skizofrenia yang terjadi akibat
aktivitas dopaminergik yang berlebihan terutama pada sistem mesolimbik
Halusinasi : Suara-suara
Jawab :
Disebabkan oleh peningkatan aktivitas neuron dopaminergik sehingga
aktivitas
dopaminergik
yang
berlebihan
terutama
pada
sistem
mesokortikal.
Self care
Jawab :
o Penurunan self care menunjukkan adanya gangguan fungsi kognitif.
Dimana fungsi kognitif yang terganggu pada skizofrenia disebabkan oleh
gangguan pada neurotransmiter asetilkolin dan nikotin yaitu terjadi
penurunan reseptor muskarinik dan nikotinik pada cauda-putamen,
hippocampus, dan regio korteks prefrontal tertentu.
Gangguan komunikasi : bicara terbatas, diam, kalimat kacau, sulit
dimengerti.
Jawab :
o
1.
2.
3.
PPDGJ III
Gangguan kepribadian yang memenuhi deskripsi berikut :
Sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan kesenangan
Emosi dingin, afek mendatar atau tidak peduli (detatchment)
Kurang mampu untuk mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau
DSM IV
o Pola pervasif dari hubungan sosial dan rentang pengalaman emosi yang
terbatas dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal
dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh
empat (atau lebih) dari berikut:
1. Tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat, termasuk
menjadi bagian dari keluarga
2. Hampir selalu memilih aktivitas seorang diri
3. Memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami pengalaman seksual dengan
orang lain
4. Merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada, aktivitas
5. Tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain sanak
saudara derajat pertama
6. Tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik orang lain
7. Menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan atau pendataran afektivitas
o Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia, gangguan mood
dengan cirri psikotik, atau gangguan psikotik lain atau gangguan
perkembangan pervasif dan bukan karena efek fisiologis langsung dari
kondisi medis umum.
6
Gejala
ini
dikaitkan
dengan
hiperfungsi
cerebellum
(frontocerebellar)
Ambivalensi merupakan suatu gangguan kemauan dimana penderita
menghendaki dua hal yang berlawanan pada waktu yang sama. Hal ini
mengakibatkan sebelum suatu perbuatan selesai sudah timbul dorongan
yang berlawanan (misalnya : tangan diulurkan untuk berjabat tangam,
tetapi belum sampai tangannya sudah ditarik kembali)
5) Apa hubungan riwayat skizofrenia dalam keluarga dengan kasus ?
Jawab :
Individu yang memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
memiliki kecenderungan lebih tinggi dibanding dengan orang yang tidak
memiliki faktor herediter.
Individu yang memiliki hubungan sebagai ayah, ibu, saudara atau anak
dari klien yang mengalami gangguan jiwa memiliki kecenderungan 10 %,
sedangkan keponakan atau cucu kejadiannya 2-4 %. Individu yang
memiliki hubungan sebagai kembar identik dengan klien yang mengalami
7
identifikasi
terhadap
gen
spesifik
dan
gen
yang
DSM-IV : Diagnosis dapat ditegakkan bila ada satu gejala dari salah satu
ranah diatas yang terlihat jelas dalam satu bulan, dan harus ada gejala yang
berkelanjutan selama kurang lebih enam bulan.
Axis I
: F25.1 Skizoafektif
Axis II
Axis IV
Axis V
sendiri/sikap
tinggi
hati/tertawa
menyeringai/keluhan
Gaduh-gelisah
Negativisme
Rigiditas
10
Pedoman Diagnostik :
11
o Gangguan ini terjadi bukan karena efek langsung dari zat psikoatif ataupun
penyakit sistemik tertentu.
9) Bagaimana tahapan perkembangan skizofrenia ?
Jawab :
Masa Premorbid
Gejala dan tanda yang muncul sebelum fase prodromal, artinya gejala ini
muncul sebelum terbukti adanya proses penyakit. Gejala-gejala ini terdiri dari
kepribadian schizoid atau skizotipal yang ditandai dengan sikap yang pendiam,
pasif, dan introvert. Pada dewasa biasanya gejala ini terlihat dengan tidak
memiliki teman dekkat, tidak punya pacar, dan menolak untuk bergabung dengan
klub tertentu. Menonton film, mendengarkan music atau bermain game masih
dilakukan. Beberapa orang dewasa lainnya bisa menunjukkan sikap obsesifkompulsif.
o Pada kasus :
Pada umur 20 tahun Kepribadian mengarah ke schizoid semakin
nyata, makin mengisolasi diri, makin tidak ada interaksi sosial.
Masa prodromal
Gejala dan tanda yang merupakan bagian dari munculnya penyakit.
Biasanya gejala ini menandai penyebab individu dirawat untuk pertama kalinya.
Gejala ini bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga beberapa tahun. Tanda
ini dimulai dengan adanya keluhan tentang gejala somatic, seperti sakit kepala,
nyeri otot dan punggung, lemah, dan masalah pencernaan. Pada masa ini teman
dan keluarga mulai menyadari bahwa individu ini telah berubah dan tidak
berfungsi dengan baik dalam aktivitas sosial dan personal. Pasien seringkali mulai
membangun ketertarikan pada ide-ide abstral, filosopi, dan pertanyaan-pertanyaan
keagamaan. Tanda prodromal lainnya adalah tingkah yang aneh, afektif yang
abnormal, pembicaraan yang tidak seperti biasanya, ide yang aneh, dan
pengalaman perceptual yang aneh.
o Pada kasus :
Pada umur 27 tahun dan 2 tahun setelahnya hingga usia 29 tahun:
perubahan perilaku menarik diri dari pergaulan sosial, mengurung diri
dikamar, sedih dan menangis tanpa sebab.
13
Masa aktif
Masa ini muncul setelah masa prodromal, ditandai dengan adanya delusi,
halusinasi, inkoherensi (word salads), perilaku katatonik, dan gejala negatif yang
lebih menonjol. Contoh gejala negatif: emosional yang berkurang, energi yang
berkurang, motivasi dan ketertarikan akan kehidupan yang berkurang, isolasi
sosial, ketidakmampuan dalam membuat pertemanan, dan afek yang mendatar.
o Pada kasus :
Pada usia 29 tahun: halusinasi auditorik, kemunduran hebat, kurang bisa
mengurus diri, tidak dapat melakukan pekerjaan sehari-hari, bicara
terbatas, kalimat kacau sulit dimengerti, suara yang memintahkan untuk
melukai diri sendiri, percobaan bunuh diri.
Masa residual
Gejala yang ditunjukkan sama dengan pada saat prodromal
10) Bagaimana patofisiologi kasus ini? (halusinasi auditorik, interaksi sosial ,
gangguan berbicara, emosi:sedih, menangis)
Jawab :
Patofisiologi skizofrenia belum diketahui secara pasti, hanya ada teori-teori yang
berhipotesis mengenai terjadinya penyakit ini. Seperti:
Model diathesis stress
Model ini mendalilkan bahwa suatu kerentanan spesifik (diathesis) yang
jika dikenali oleh suatu pengaruh lingkungan yang menimbulkan stress,
GABA)
Neuropatologi
System limbic
Ganglia basalis menghasilkan pergerakkan yang aneh, ganglia basalis
juga berhubungan timbale balik terhadap lobus frontalis otak sehinggan
14
(Guyton 1997:954)
Pada pasien penyakit jiwa seperti skizofrenia terdapat berbagai keadaan
yang diyakini disebabkan oleh salah satu atau lebih dari tiga kemungkinan
berikut:
15
11) Apa interpretasi dari informasi tambahan yang didapat (riwayat, taraf
kecerdasan, stressor, GAF scale) ?
Jawab :
GAF Scale
100-91 = gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak
tertanggulangi.
90-81 = gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari
masalah harian yang biasa.
80-71
40-31
30-21 = disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu
berfungsi hamper semua bidang.
20-11 = bahaya mencederai diri/ orang lain, disabilitas sangat berat dalam
komunikasi dan mengurus diri.
Pada kasus GAF scale sekitar 20-11, hal ini menunjukkan gejala berat dan
serius GAF Scale 10-01
12) Apa etiologi dan faktor resiko dari kasus ini ?
Jawab :
Faktor genetik
Penelitian: Kelainan pada kromosom 1q, 5q, 6p, 6q, 8p, 10p, 13q, 15q,
22q.
Gen yang terkait: gen reseptor alfa-7 nikotinat, DISC 1, GRM 3, COMT,
prefrontalis
Faktor risiko :
Faktor reproduksi Pernikahan yang terjadi antara sesama penderita
17
o Insiden dan tingkat prevalensi sepanjang hidup secara kasar hampir sama
di seluruh dunia. Gangguan ini mengenai hampir 1% populasi dewasa dan
biasanya onsetnya pada usia remaja akhir atau awal masa dewasa. Pada
laki-laki biasanya gangguan ini mulai pada usia lebih muda yaitu 15-25
tahun sedangkan pada perempuan lebih lambat yaitu sekitar 25-35 tahun.
Insiden skizofrenia lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan dan
lebih besar di daerah urban dibandingkan daerah rural (Sadock, 2003).
14) Bagaimana tatalaksana untuk Tn. Abu ?
Jawab :
18
buruk
Riwayat keluarga menderita schizoid buruk
Timbul gejala negatif buruk
Pada kasus ini, dilihat dari gejala-gejala dan riwayat Tn. Abu, prognosis
lebih ke arah malam.
17) Sejauh mana kompetensi dokter umum untuk kasus ini ?
Jawab : Tingkat Kemampuan 3B
IV.
Hipotesis
Tn. Abu laki-laki 30th seorang petani mengalami Skizoafektif dengan
gangguan kepribadian Skizoid
V.
Kerangka Konsep
19
Faktor genetic
Faktor lingkungan
Gangguan kepribadian
premorbid schizoid
Penurunan self-care, tidak
ada interaksi sosial, menarik
Perjalanan penyakit ke
fase prodormal
Gangguan neurotransmitter
seperti dopamine,
(fase aktif)
muncul
halusinasi,
gangguan
berupa
episode
afektif
depresi,
VI.
Sintesis
Skizofrenia
Suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum
diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deteriorating)
20
Epidemiologi
1% populasi dunia.
Mortalitas dan morbiditas :
Bunuh diri (10%), penyakit-penyakit lain akibat pola hidup yang buruk,
o
o
estrogen.
Rasio schizophrenia kembar pada >.
Usia :
Puncak onset: (18-25 tahun), (26-45 tahun)
Onset sebelum pubertas dan >45 tahun jarang.
21
22
23
harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau
medikasi neuroleptika
Adanya gejala khas tersebut di atas telah berlangsung selama kurun waktu
satu bulan atau lebih
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behaviour),
bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat
sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara sosial
Klasifikasi Schizophrenia
24
sendiri/sikap
tinggi
hati/tertawa
menyeringai/keluhan
Gaduh-gelisah
Negativisme
Rigiditas
Pedoman Diagnostik :
25
27
Indikasi :
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Tujuan :
o
o
o
o
antipsikosis
lemah,
daya
noradrenergik,
28
akibat
blokade
reseptor
(trazone,
trazolan).
mekanisme:
menghambat
re-uptake
30
Psikoterapi
Gejala-gejala gangguan schizophrenia yang kronik telah membuat situasi
pengobatan di dalam maupun di luar Rumah Sakit Jiwa (RSJ) menjadi monoton
dan menjemukan. Para psikiater dan petugas kesehatan terkondisi untuk
menangani schizophrenia dengan obat saja selain terapi kejang listrik (ECT).
Psikoterapi suportif, terapi kelompok, maupun terapi perilaku hampir tidak pernah
dilakukan, karena dianggap tidak akan banyak manfaatnya. Wawancara tatap
muka yang rutin dengan pasien jarang dilakukan (Wicaksana, 2000). Psikoterapi
adalah perawatan dan penyembuhan gangguan jiwa dengan cara psikologis.
beberapa pakar psikoterapi beranggapan bahwa perubahan perilaku tergantung
pada pemahaman individu atas motif dan konflik yang tidak disadari.
Terapi Psikoanalisa.
Terapi Psikoanalisa adalah metode terapi berdasarkan konsep Freud.
keadaan relaks, maka pasien harus mengungkapkan hal yang dipikirkan pada saat
itu secara verbal.
31
Pada saat penderita tidur di sofa dan disuruh menyebutkan segala macam
pikiran dan perasaan yang ada di benaknya dan penderita mengalami blocking,
maka hal itu
direpress biasanya
terhadap dorongan agresi menyangkut figur otoritas yang selalu diwakili oleh
father dan mother figure. Repressi anger dan hostile merupakan salah satu bentuk
intrapsikis yang biasa menyebabkan blocking pada individu. Akibat dari blocking
tersebut, maka integrasi kepribadian menjadi tidak baik, karena ada tekanan ego
yang sangat besar.
Menurut Freud, apabila terjadi blocking dalam proses asosiasi bebas, maka
penderita akan melakukan analisa. Hasil dari analisanya dapat menimbulkan
insight pada penderita. Analisa pada waktu terjadi blocking bertujuan agar
penderita mampu menempatkan konfliknya lebih proporsional, sehingga penderita
mengalami suatu proses penurunan ketegangan dan penderita lebih toleran
terhadap konflik yang dialaminya. Seperti yang telah diungkapkan terdahulu
bahwa penderita diberi kesempatan untuk dapat mengungkapkan segala traumatic
events dan keinginan-keinginan yang direpressnya. Waktu ini disebut dengan
moment chatarsis. Disini penderita diberi kesempatan untuk mengeluarkan uneguneg yang ia rasakan, sehingga terjadi redusir terhadap pelibatan emosi dalam
menyelesaikan masalah yang dialaminya. Dalam teknik asosiasi bebas ini, juga
terdapat proses transference, yaitu suatu keadaan dimana pasien menempatkan
therapist sebagai figur substitusi dari figur yang sebenarnya menimbulkan
masalah bagi penderita. Terdapat 2 macam transference, yaitu
Transference positif, yaitu apabila therapist menggantikan figur yang
disukai oleh penderita,
Transference negatif, yaitu therapist menggantikan figur yang dibenci oleh
penderita (Fakultas Psikologi UNPAD, 1992).
32
relasinya
dengan
orang
lain,
mengisolasi
diri,
sehingga
menyebabkan pola penyelesaian masalah yang dilakukannya tidak tepat dan tidak
sesuai dengan dunia empiris. Dalam menagani kasus tersebut, terapi kelompok
akan sangat bermanfaat bagi proses penyembuhan klien, khususnya klien
schizophrenia. Terapi kelompok ini termasuk salah satu jenis terapi humanistik.
Pada terapi ini, beberapa klien berkumpul dan saling berkomunikasi dan
terapist berperan sebagai fasilitator dan sebagai pemberi arah di dalamnya.
Di antara peserta terapi tersebut saling memberikan feedback tentang
pikiran dan perasaan yang dialami oleh mereka. Klien dihadapkan pada setting
33
mendampingi,
mencegah
kambuhnya
penyakit
Prognosis
34
35