Professional Documents
Culture Documents
Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya
gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair
tersebut. Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Besarnya
kekentalan zat cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang
menentukan kekentalan suatu zat cair. Hukum viskositas Newton
menyatakan bahwa untuk laju perubahan bentuk sudut fluida yang tertentu
maka
tegangan
geserberbandinglurusdenganviskositas
Suatu zat memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan yang
dimasukkan kedalamnya mendapat gaya tekanan yang diakibatkan peristiwa
gesekan antara permukaan padatan tersebut dengan zat cair. Sebagai
contoh, apabila kita memasukkan sebuah bola kecil kedalam zat cair,
terlihatlah batu tersebut mula-mula turun dengan cepat kemudian melambat
hingga akhirnya sampai didasar zat cair. Bola kecil tersebut pada saat
tertentu mengalami sejumlah perlambatan hingga mencapai gerak lurus
beraturan. Gerakan bola kecil menjelaskan bahwa adanya suatu kemampuan
yang dimiliki suatu zat cair sehingga kecepatan bola berubah. Mula-mula
akan mengalami percepatan yang dikarenakan gaya beratnya tetapi dengan
sifat kekentalan cairan maka besarnya percepatannya akan semakin
berkurang dan akhirnya nol. Pada saat tersebut kecepatan bola tetap dan
disebut kecepatan terminal. Hambatan-hambatan dinamakan sebagai
kekentalan (viskositas). Akibaat viskositas zat cair itulah yang menyebabkan
terjadinya perubahan yang cukup drastic terhadap kecepatan batu.
Aliran viskos, dalam berbagai masalah keteknikan pengaruh viskositas
pada
aliran adaalh kecil, dan dengan demikian diabaikan. Cairan kemudian
dinyatakan sebagai tidak kental (invicid) atau seringkali ideal dan diambil
sebesar nol. Tetapi jika istilah aliran viskos dipakai, ini berarti bahwa
viskositas tidak diabaikan. Untuk benda homoogen yang dicelupkan kedalam
zat cair ada tiga kemungkinan yaitu, tenggelam, melayang, dan terapung.
Oleh kaarena itu percobaan ini dilakukan agar praktikan dapat mengukur
viskositas berbagai jenis zat cair. Karena semakin besar nilai viskositas dari
larutan maka tingkat kekentalan larutan tersebut semakin besar pula.
V
t
p
L
= viskositas cairan
= total volume cairan
= waktu yang dibutuhkan untuk mencair
= tekanan yang bekerja pada cairan
= panjang pipa (Bird, 1993).
Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk
membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas disperse koloid
dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase disperse dengan viskositas rendah,
sedang system disperse yang mengandung koloid-koloid linier viskositasnya
lebih tinggi. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi
derajat solvasi dari partikel (Respati, 1981).
Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperature,
maka viskositas cairan justru akan menurun jika temperature dinaikkan.
Fluiditas dari suatu cairan yang merupakan kelebihan dari viskositas akan
meningkat dengan makin tingginya temperature (Bird,1993).
Cara-cara penentuan viskositas
a.
Pada viscometer Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh
sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya
yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Pada percobaan sebenarnya,
sejumlah tertentu cairan (misalnya 10 cm3, bergantung pada ukuran
viscometer) dipipet kedalam viscometer. Cairan kemudian dihisap melalui
labu pengukur dari viscometer sampai permukaan cairan lebih tinggi
daripada batas a. cairan kemudian dibiarkan turun ketika permukaan cairan
Dimana :
p
r
t
beda
tinggi h
L
= tekanan hidrostatis
= jari-jari kapiler
= waktu aliran zat cair sebanyak volume V dengan
= panjang kapiler
Untuk air :
air = r4 . ta . pa.g.h / ( 8VL)
Secara umum berlaku :
x = r4 . tx . px.g.h / ( 8VL)
Jika air digunakan sebagai pembanding, maka :
x / air = tx.x / taa
(Respati,1981).
b.
Viskometer hoppler
Pada viscometer ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh
sebuah bola logam untuk melewati cairan setinggi tertentu. Suatu benda
karena adanya gravitasi akan jatuh melalui medium yang berviskositas
(seperti cairan misalnya), dengan kecepatan yang semakin besar sampai
mencapai kecepatan maksimum. Kecepatan maksimum akan tercapai bila
gravitasi sama dengan fictional resistance medium (Bird,1993).
Berdasarkan hokum stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi
keseimbangan sehingga : gaya gesek = gaya berat, gaya Archimedes :
6rVmax = 4/3 r3 (bola cair) g
= { 2/g r3 (bola cair) g } / Vmax
Vmax = h / t
Dimana : t = waktu jatuh bola pada ketinggian h
Dalam percobaan ini dipakai cara relative terhadap air, harganya :
a = [ 2/g r2 (a 1) g ta ] / h
x = [ 2/g r2 (x 1) g tx ] / h
x/ a = [ (x 1) g tx ] / [ (a 1) g ta ]
c.
d.
miring. Pasti hasilnya air lebih cepat mengalir dari pada minya goreng atau
oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin
tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair tersebut. Misalnya ketika
ibu menggoreng ikan di dapur, minyak goreng yang awalnya kental, berubah
menjadi lebih cair ketika dipanaskan. Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu
zat gas, semakin kental zat gas tersebut.
Perlu diketahui bahwa viskositas atau kekentalan hanya ada pada
fluida rill (rill = nyata). Fluida rill / nyata adalah fluida yang kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari, seperti air sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida
rill berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam
kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk
membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita
pakai dalam pokok bahasan fluida dinamis) (Bird, 1993).
Satuan system internasional (SI) untuk koifisien viskositas adalah
2
Ns/m = Pa.S (pascal sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI
koifisien viskositas adalah dyn.s/cm 2 = poise (p). Viskositas juga sering
dinyatakan dalam sentipolse (cp). 1 cp = 1/1000 p. satuan poise digunakan
untuk mengenang seorang Ilmuwan Prancis, almarhum Jean Louis Marie
Poiseuille.
1 poise = 1 dyn. s/cm2 = 10-1 N.s/m2
Fluida adalah gugusan molukel yang jarak pisahnya besar, dan kecil
untuk zat cair. Jarak antar molukelnya itu besar jika dibandingkan dengan
garis tengah molukel itu. Molekul-molekul itu tidak terikat pada suatu kisi,
melainkan saling bergerak bebas terhadap satu sama lain. Jadi kecepatan
fluida atau massanya kecapatan volume tidak mempunyai makna yang tepat
sebab jumlah molekul yang menempati volume tertentu terus menerus
berubah (while, 1988).
Fluida dapat digolongkan kedalam cairan atau gas. Perbedaanperbedaan utama antara cair dan gas adalah :
a.
Cairan praktis tidak kompersible, sedangkan gas kompersible dan
seringkali harus diperlakukan demikian.
b.
Cairan mengisi volume tertentu dan mempunyai permukaan-permukaan
bebas, sedangkan agar dengan massa tertentu mengembang sampai
mengisi seluruh bagian wadah tempatnya (While, 1988).
Definisi Piknometer
Tekanan
Semakin tinggi tekanan maka semakin besar viskositas suatu cairan.
dari cairan yang diuji, dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi
suatu cairan yang viskositasnya sudah diketahui, biasanya air, untuk lewat
antara dua tanda tersebut. Jika 1 dan 2 maing-masing adalah viskositas
dari cairan yg tidak diketahui dan cairan standar, p1 dan p2 adalah
kerapatan dari masing-masing cairan, t1 dan t2 masing-masing adalah waktu
alir dalam detik. Viskosimeter Hoppler, pada viskositas ini yang diukur adalah
waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola logam untuk melewati cairan
setinggi tertentu. Suatu benda karena adanya gravitasi akan jatuh melalui
medium yang berviskositas dengan kecepatan yang semakin besar sampai
mencapai kecepatan maksimum. Kecepatan maksimum akan tercapai bila
gravitasi sama dengan frictional resistance medium. Viscometer cup dan
Bob, prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar dari
bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah.
Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan
geseran yang tinggi disepanjangkeliling bagian tube sehingga menyebabkan
penemuan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebabkan bagian
tengah zat yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebut aliran summbat.
Viscometer corner dan plate, cara pemakaiannya adalah sampel
ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi
dibawah kerucut-kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam
kecepatan dan sampelnya digeser didalam ruang sempit antara papan yang
diam dan kemudian kerucut yang berputar.
Dari percobaan pengukuran viskositas zat cair didapatkan nilai ratarata aquades 1,27, alcohol 1,89, bensin 0,98, dan minyak goring 50,12.
Selain itu didapatkan juga hasil pengukuran densitas larutan aquades
sebesar 1,019, alcohol 0,905, bensin 0,775, dan minyak goring 0,93.
Pengukuran viskositas secara teori pada aquades sebesar 0,0080 p, alcohol
0,0103 p, bensin 0,005793 P, minyak goring 0,0327 p. Pengukuran viskositas
secara praktik pada alcohol 0,010, bensin 0,00469, dan minyak goring
sebesar 0,2881. Jelas terlihat bahwa viskositas yang tertinggi terdapat pada
minyak goreng yang terkecil terdapat pada bensin. Artinya minyak goreng
merupakan larutan yang paling kental.
Dalam percobaan terdapat beberapa bahan yang digunakan yaitu
alcohol, nama lainnya adalah etanol, senyawa ini merupakan liquid yang
tidak berwarna dan mudah menguap pada suhu rendah serta mudah
terbakar pada suhu tinggi. Alcohol memiliki rumus molekul CH 3OH. Alcohol
memiliki kerapatan 0,79 g/cm3, titik didih : 78oC (3,5 K). alcohol dapat
bercampur dengan pelarut organic. Air, rumus molekulnya H 2O, densitasnya
1000 kg m-3, liquid (4oC), 917 kg m-3, solid, titik didih 100oC, 212oF
(373,15oK), viskositasnya 0,001 pa/s t 20 o. merupakan jenis senyawa liquid
yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada keadaan standar.
Bensin (gasoline) yang memiliki rumus kimia C5-C12, mudah terbakar.
Minyak goreng, memiliki titik didih tinggi, viskositas tinggi, bersifat polar, dan
pada suhu kamar bentuknya cair.
Dalam percobaan ini terdapat beberapa faktor kesalahan yaitu alatalat yang kurang bersih, sehingga didapatkan hasil yang kurang maksimal,
begitu juga dalam menggunakan stopwatch yang kurang tepat, sehingga
hasilnya pun kurang maksimal.
Viskositas Fluida
Viskositas adalah ukuran hambatan aliran yang ditimbulkan fluida bila fuida
tersebut mengalami tegangan geser.Biasanya diterima sebagai "kekentalan",
atau penolakan terhadap penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan
dalam fluida kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk
mengukur gesekan fluida. Air memiliki viskositas rendah, sedangkan minyak
sayur
memiliki
viskositas
tinggi.
Besar gaya F yang diperlukan untuk menggerakkan suatu lapisan fluida
dengan kelajuan tetap v untuk luas A dan letaknya pada jarak y dari suatu
permukaan
yang
tidak
bergerak,dinyatakan
oleh
Penurunan
Rumus
Av/y
Keterangan:
=koefisien
viskositas
Av = besar gaya f yang diperlukan untuk menggerakkan suatu lapisan fluida
Y
=letak
sesuatu
dari
permukaan
yang
tidak
bergerak
Satuannya
kg
Hukum
m-1
Stokes
untuk
s-1
Fluida
Kental
Viskositas dalam aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak
benda
padat.
Untuk fluida ideal,viskositas = 0,sehingga kita selalu menganggap bahwa
benda yang bergerak dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan yang
disebabkan oleh fluida.Akan tetapi,bila benda tersebut bergerak dengan
kelajuan tertentu dalam fluida kental,maka benda tersebut akan dihambat
geraknya oleh gaya gesekan fluida pada benda tersebut.Besar gaya gesekan
fluida
telah
dirumuskan
oleh
persamaan
sebagai
berikut:
Penurunan
Ff
rumus
hukum
A
=k
stokes
Penemu
hukum
6rv
stokes:
Pertama kali dinyatakan oleh Sir George Stokes pada tahun 1845,sehingga
persamaan
ini
dikenal
dengan
hukum
stokes
Kecepatan
Terminal
terminal
Vb
(P
b
dalam
P
f
fluida
/
6
rumus
kental
dalam
fluida
kental
viskositas kinematik
Jika anda Bayangkan lembaran plastik di atas cairan, kemudian anda tarik.
Anda akan merasakan hambatan atau perlawanan. Hambatan ini disebabkan
adanya viskositas pada cairan.
Viskositas kinematik adalah ukuran bagi sifat hambatan bagi cairan.
Viskositas kinematis ini dipengaruhi oleh gravitasi.
Untuk menganalisa lapisan yang lebih tebal, dibayankan cairan terdiri dari
lapisan-lapisan yang sangan tipis seperti tumpukan kertas. Gaya F yang
diaplikasikan kepada lapisan paling atas akan diteruskan ke lapisan
dibawahnya. Dan setiap lapisan akan meneruskan gaya sebesar F.
Akibatnya,gradien (du/dy) kecepatan disetiap lapisan (laminar) adalah
sama. Profil kecepatan pada setiap lapisan adalah sebagai berikut:
Satuan viskositas
Berdasakan analisa pada persamaan 1 satuan viscositas adalah L^2/T.
Satuan internasinal bagi viskositas kinematik adalah mm^2/s atau
centiStoke atau cSt.
Catatan:
Pendekatan sifat cairan diatas (newtonian) adalah pendekatan yang diambil
dengan banyak idealisasi. Di pengamatan sesungguhnya ada beberapa
cairan yang mengikuti Newtonian dan banyak yang tidak mengikuti
pendekatan di atas. Baca artikel perihal Fluida Newtonian dan nonNewtonian.