Professional Documents
Culture Documents
STEP 1
1. Biostatistik : penerapan ilmu statistik dalam ilmu biologi dan medis.
Contohnya : farmakologi
2. Statistik deskriptif : digunakan unutk menggambarkan suatu hasil
penelitian tapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yg lebih luas.
3. Statistik inferensial : untuk menggambarkan hasil penelitian serta untuk
menggeneralisasikan.
4. Uji parametrik : digunakan untuk menganalisa data yg berskala interval
atau rasio dengan syarat normalitas dan homogenitas terpenuhi.
5. Uji non parametrik : untuk menganalisa data yg bersifat nominal dan
ordinal tetapi distribusinya tidak normal.
STEP 2
1. Apa peranan biostatistik dalam penelitian?
2. Apa saja macam-macam statistik? (parametrik dan non parametrik juga)
3. Apa syarat untuk menguji parametrik dan non parametrik?
4. Apa keuntungan dan kerugian dari uji parametrik dan non parametrik?
5. Apa kesalahan2 dari uji statistik?
6. Apa tujuan dan fungsi dari statistik inferensial dan deskriptif?
7. Apa hubungan antara uji statistik dengan penelitian ilmiah?
8. Apa saja faktor2 yang mempengaruhi kekuatan uji statistik?
9. apa peranan statistik dalam penelitian?
10.Bagaimana cara memilih dan melakukan uji statistik?
11.Seorang penenliti harus tahu biostatistik apa saja?
12.Apa itu s.deskriptif? dan bagaimana ia menggambarkan data? Ukuran
tendensi pusat dalam s.deskriptif? apa itu sebaran data?
13.Apa itu s.inferensial? wujud kesimpulannya bagaimana? Apa saja yg
mempengaruhi kekuatan uji nya? Langkahnya bagaimana (analisis
s.inferensial?
14.Beda s. Parametrik dan non parametrik?
15.Populasi distribusi normal?
16.Bagaimana cara menentukan normalitas dan homogenitas?
17.Tingkat pengukuran skala interval dan rasio?
18.Yang harus diperhatikan dalam memilih uji statistik?
19.Asumsi apa yang harus dipenuhi pada metode parametrik?
20.Uji 2 sample berpasangan itu bagaimana?
21.Uji 2 sample bebas?
22.Uji 3 sample atau lebih?
23.Uji asosiasi 2 sample?
24.Uji korelasi regresi?
STEP 7
1. Apa peranan biostatistik dalam penelitian?
Fungsi biostatistik
Memecahkan
masalah2
penelitian
yang
berkaitan
dengan
mengetahui
struktur
data
yang
ada
pada
penelitian
tertentu.
Kondisi
yang
sering
sederhana
sehingga
kesimpulannya
kadang
No
.
1
Skala
Penggunaan
Nama Uji
Keterangan
Nomin
al
Binominal
Nomin
al
Chi
Square
Uji beda 3
kelompok
atau lebih
yang
Cochran
(Q-test)
Nomin
al
Nomin
al
Nomin
al
4
5
McNemar
Fisher
Exact
Probabilit
y Test
Dapat
digunakan
untuk sampel skala
ordinal.
Efektif untuk sampel
kecil (n<20)
Hanya bisa untuk
menguji data pada
tabel kontingensi 2x2
Hanya
digunakan
untuk
data
yang
dikotomi saja (data
ya atau tidak)
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
10
Ordinal
Ordinal
Interva
l atau
Rasio
Interva
l atau
Rasio
Interva
l atau
Rasio
Interva
11
12
13
14
15
16
berpasangan
Uji beda 2
kelompok
mandiri
Uji beda 1
kelompok
(Goodness of
Fit)
Uji beda 2
kelompok
mandiri
Uji Goodness
of Fit
Uji 2
kelompok
berpasangan
Uji beda 2
kelompok
berpasangan
Uji 2
kelompok
mandiri
Uji 3
kelompok
atau lebih
yang mandiri
Uji 3
kelompok
atau lebih
yang
berpasangan
Uji 3
kelompok
atau lebih
yang mandiri
Uji 2
kelompok
mandiri
Uji 2
kelompok
mandiri
Uji 2
kelompok
berpasangan
Uji 2
MannWhitney
Kolmonog
orovSmirnov
Wilcoxon
Sign test
Median
test
Digunakan
secara
luas
di
praktek
sehari-hari
Amat
baik
untuk
membandingkan
distribusi kelompok,
median. Dispersi dan
skewness
Analisis
Varians
Friedman
(Friedman
Analysis
of
Varians)
KruskalWallis
Moses
WaldWolfowitz
Walsh
test
Tidak
bisa
untuk
sampel besar (n>15)
Randomis
l atau
Rasio
kelompok
asi
kelompok lebih yang
berpasangan
mandiri
, sampel
kecil
Uji 2
kelompok
mandiri
dengan
sampel kecil
Uji 2
kelompok
mandiri
dengan
sampel besar
Panduan Penelitian, Dr. B. Sandjaja, MSPH dan Albertus
Heriyanto, M. Hum
3. Apa syarat untuk menguji parametrik dan non parametrik?
Parametrik
Jumlah sampel cukup besar untuk dapat diproses
Sample diambil secara acak
Sampel tersebut berdistribusi normal
Bila ingin melakukan uji beda, kedua sampel harus memiliki
varian yang sama
Data yang berskala interval atau rasio
Non Parametrik
Sampel kecil
Berskala nominal atau ordinal
Berskala interval atau rasio, bilamana sampel yang berskala
tersebut tidak memenuhi syarat uji parametrik
Panduan Penelitian, Dr. B. Sandjaja, MSPH
untuk
menentukan
data
yang
telah
yang nyata.
Tidak terikat pada distribusi normal populasi tetapi dapat digunakan
kekurangan
Non parametric
1. Menyebabkan pemborosan
informasi
2. Banyak hitung2, sehingga
menjemukan
Parametrik
1. Populasi harus memiliki varian
yg sama
2. Variable2 yang diteliti harus dpt
diukur setidaknya dlm skala
interval
Keadaan sebenarnya
Hipotesis benar
Hipotesis salah
Tidak membuat
Kesalahan tipe 2
kesalahan
Kesalahan tipe 1
Tidak membuat
kesalahan
banyak
kepastian
yang
dimiliki seseorang tentang
hasil-hasil yang diamati pada
sampel. Variabilitas dari hidup
terus ditunjukkan dari SD
(Standart deviation)
sama
dengan 43,3 bulan yang
didasarkan atas pengalaman
sebelumnya,
dan,
dengan
sendirinya,SD
ini
harus
menurut suatu cara tertentu
masuk ke dalam proses dari
menarik inferensi.
3.
Representativitas
sampel. Dipengaruhi oleh
teknik sampling dan ukuran
atau besar sampel. Makin
tinggi
tingkat
representativitas
sampel
makin tinggi kekuatan ujinya.
(Colton,Theodore.Statistik
aKedokteran. Gadjah
9. apa peranan statistik dalam penelitian?
10.
Langkah-langkah :
a. Tentukan uji yang dikehendaki (korelasi/perbedaan)
b. Tentukan cara memperoleh sampel (probability/non probability)
c. Tentukan tingkat variable tergantung yang akan di analisis dan
bagaimana time ordery
d. Menentukan berapa jumlah kelompok yang akan diobservasi kalau 2/>
apakah sampel berhubungan atau tidak
e. Menentukan adakah pengamatan ulang terhadap suatu variable atau
tidak
f. Apakah pada uji yang dikehendaki dilakukan uji pengendalian terhadap
variable tertentu
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan untuk menentukan statistik apa
yang akan digunakan dalam analisis, yaitu:
1. Apakah distribusi data diketahui?
Jika distribusi data tidak diketahui maka statistik yang sesuai adalah
statistik nonparametrik. Jika distribusi data diketahui, maka kita harus
melihat jenis distribusi data tersebut.
2. Apakah data berdistibusi normal?
Jika data tidak berdistribusi normal, maka statistik yang sesuai adalah
statistik nonparametrik. Jika data berdistribusi normal, maka statistik yang
sesuai adalah statistik parametrik.
http://usupress.usu.ac.id/files/Statistik%20Nonparametrik
%20%20Final%20Perbaikan_bab%201.pdf
11.
Seorang penenliti harus memiliki kompetensi
biostatistik apa saja?
Kemampuan peneliti untuk memilih uji statistik yang paling tepat
sesuai dengan data yang akan dianalisis
Pemahaman peneliti mengenai potensi dan keterbatasan uji statistik
yang digunakan
Kemampuan peneliti untuk menasirkan hasil uji statistik yg
dilakukan
termasuk
didalamnya
kemampuan
membedakan
pengertian kemaknaan statistik dan kemampuan apikatif.
Sugiyono. 2000. Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta; Bandung
12.
Apa itu s.deskriptif? dan bagaimana ia
menggambarkan data? Ukuran tendensi pusat dalam
s.deskriptif? apa itu sebaran data?
PENGERTIAN
Statistika deskriptif (descriptive statistics) berkaitan dengan penerapan metode statistik untuk
Mengumpulkan, mengolah, menyajikan,dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif.
PENGGAMBARAN DATA
Deskripsi atau penggambaran sekumpulan data secara visual dapat dilakukan dengan dengan
dua cara yakni deskripsi dalam bentuk tulisan dan deskripsi dalam bentuk gambar:
1.
Deskripsi dalam bentuk tulisan,
Bisa kita dapatkan dari output SPSS yang secara otomatis muncul. Dalam program SPSS,
statistik deskriptif dapat dilakukan dengan menu deskriptive statistics yang terdiri dari:
Frequencies,
Digunakan untuk menampilkan dan menggambarkan data yang terdiri atas satu variabel saja.
Jika terdapat lebih dari satu variabel maka variabel-variabel tersebut akan ditampilkan secara
terpisah.
Descriptives
Digunakan untuk menyajikan data statistik deskriptif pada sebuah variabel seperti rata-rata
(mean), deviasi standar, variasi dan sebagainya.
Explore
Memiliki fungsi yang sama dengan menu Descriptives. Perbedaannya adalah dalam menu
Explore ini akan diolah semakin kompleks dan dilengkapi dengan cara menguji apakah data
yang outlier serta uji kenormalan sebuah data, yang dapat dukur dengan uji tertentu atau
ditampilkan dalam bentuk box-plot, steam, and leaf dan normal probability plot.
-
Crosstab
Digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk tabulasi, yang meliputi baris dan kolom. Ciri
crosstab adalah adanya dua variable atau lebih yang mempunyai hubungan secara deskriptif
serta data penyajiannya berupa data kualitatif, khususnya data yang berskala nominal.
Ratio
Digunakan untuk menyediakan ringkasan statistik yang berupa perbandingan-perbandingan.
Rasio ini sering juga disebut sebagai rasio statistik, yakni hasil pembagian dua variabel yaitu
semua data yang bertipe rasio yang mempunyai nilai positif.
2.
Descriptive dalam bentuk gambar/ grafik
Data yang disajikan dengan grafik digunakan untuk melengkapi deskripsi yang beripa teks,
supaya data tersebut tampak lebih impresif dan komunikatif dengan para penggunanya.
Berikut ini kami sajikan salah satu contoh analisa yang menggunakan tipe statistik deskriptif
Tabel di bawah ini adalah data-data perolehan nilai dari 10 siswa untuk mata pelajaran
Matematika dan Bahasa Indonesia. Yang nantinya akan dianalisis menggunakan tipe analisa
deskriptif.
Matematika
B. Ind
N
(variable
(variable
o
X)
Y)
1
90
87
2
67
75
3
78
67
4
85
80
5
75
70
6
60
56
7
87
76
8
87
54
9
90
87
10
60
65
Tabel Nilai Mata Pelajaran Matematika dan B. Indonesia dari 10 Siswa
UKURAN TENDENSI
14.
menentukan
data
yang
telah
15.
Bagaimana cara menentukan normalitas dan
homogenitas?
UJI NORMALITAS:
Uji
normalitas
berguna
untuk
menentukan
data
yang
telah
16.
Skala Interval
Skala interval adalah skala pengukuran yang mempunyai selisih sama antara satu pengukuran dengan
pengukuran yang lain, tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak. Skala interval memberikan ciri angka
kepada objek yang mempunyai skala nominal dan ordinal, dilengkapi dengan jarak yang sama pada
urutan objeknya. Skala interval bisa dikatakan tingkatan skala ini berada diatas skala ordinal dan
nominal. Ciri penting dari skala ini: datanya bisa ditambahkan, dikurangi, digandakan, dan dibagi
tanpa mempengaruhi jarak relatif skor-skornya. Selanjutnya skala ini tidak mempunyai nilai nol
mutlak sehingga tidak dapat diinterpretasikan secara penuh besarnya skor dari rasio tertentu. Pada
skala pengukuran interval, rasio antara dua interval sembarang tidak tergantung pada nilai nol dan unit
pengukuran. Sebagai contoh, pengukuran suhu dalam skala Celcius. Bila bak air berisi penuh dengan
suhu 0 derajat C, 50 derajat C, dan 100 derajat C, maka perbedaan antara 0-50 dan 50-100 derajat C
itu sama, tetapi tidak bisa dikatakan bahwa air bersuhu 100 derajat C dua kali lebih panas daripada air
bersuhu 50 derajat C. Contoh aplikasi: Penilaian kinerja pegawai (dengan skala 0-100).
Skala Rasio (Skala Nisbah)
Skala rasio adalah skala pengukuran yang paling tinggi di mana selisih tiap pengukuran adalah sama
dan mempunyai nilai nol mutlak. Skala rasio mempunyai semua sifat skala interval ditambah satu
sifat yaitu memebrikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Sakala rasio
merupakan skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan,
mempunyai jarak tertentu, dan bisa dibandingkan (paling lengkap, mencakup semuanya dibanding
skala-skala dibawahanya). Contoh: Bila kita ingin membadingkan berat dua orang. Berat Fulan1 40kg
dan Fulan2 80kg. Kita dapat tahu bahwa fulan2 dua kali lebih berat daripada Fulan1, karena nilai
variabel numerik berat mengungkapkan rasio dengan nilai nol sebagai titik bakunya. Contoh aplikasi
lain: umur, nilai uang, tinggi badan, dll. Skala pengukuran interval dan rasio biasanya dikenai alat
statistik parametrik
Tingkatan Skala pengukuran diatas mengurutkan dari tingkat rendah (1 skala nominal) sampai tingkat
paling tinggi (4 skala rasio). Skala Pengukuran dengan tingkatan pengukuran lebih tinggi dapat
diubah ke tingkat yang lebih rendah, tetapi hal sebaliknya tidak dapat dilakukan.
Pentingnya mengetahui skala pengukuran ini akan memberi manfaat pada sebuah penelitian. Dalam
proses penelitian akan dilakukan analisis, pada saat analisis akan sangat dibutuhkan skala pengukuran
apa yang dipakai dan alat analisis apa yang fit untuk menjawab tujuan penelitian.
17.
Asumsi apa yang harus dipenuhi pada metode
parametrik?
Statistik Parametrik
Statistik Parametrik yaitu ilmu statistik yang
mempertimbangkan jenis sebaran atau distribusi data, yaitu apakah
data menyebar secara normal atau tidak. Dengan kata lain, data
yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus
memenuhi asumsi normalitas. Pada umumnya, jika data tidak
menyebar normal, maka data seharusnya dikerjakan dengan
metode statistik non-parametrik, atau setidak-tidaknya dilakukan
transformasi terlebih dahulu agar data mengikuti sebaran normal,
sehingga bisa dikerjakan dengan statistik parametrik.
Sugiyono. 2000. Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta; Bandung
18.
Dua sampel berpasangan artinya sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan
19.
Hipotesis yang digunakan dalam Pengujian Perbedaan Ratarata Dua sampel saling
bebas ada 3 hampir sama dengan yang lainnya yaitu:
1. Hipotesis dua arah yaitu rata-rata antar kelompok sama
2. Hipotesis satu arah menganggap kelompok 1 lebih tinggi rata-ratanya dibandingkan
kelompok 2.
3. Hipotesis satu arah yang menganggap kelompok 1 lebih kecil rata-ratanya
dibandingkan kelompok 2.
Dalam Pengujian Perbedaan Ratarata Dua sampel saling bebas (Independent two
sample ) ada 4 jenis mencari statistik uji dari Pengujian Perbedaan Ratarata Dua
sampel saling bebas (Independent two sample):
apabila kita tidak mengetahui nilai populasi khususnya simpangan baku maka kita bisa
menggunakan uji-t. dalam uji t ini dibagi menjadi tiga bagian.
dimana
Sx1x2 disebut juga pool standar deviasi yang merupakan penggabungan dua standar
deviasi. pada t-hitung ini menggunakan degree of freedom dengan rumus 2n-2.
dimana
selain itu degree of freedom pun berubah. degree of freedom untuk kasus ini yaitu
n1+n2-2
dimana
20.
Uji 3 sample atau lebih?
21.
Uji asosiasi 2 sample?
22. Uji korelasi regresi?