Professional Documents
Culture Documents
Step 7
Anatomi dan histologi colon
1. Ca colon
Definisi
yang
muncul
dari
kanker
tumor
kolon
yangbersifat
adalah
ganas
suatu
dan
Etiologi
serat(sayur-sayuran,
buah-buahan),
degenerasi
maligna
menjadiadenokarsinoma.
Familial poliposis : polip di usus mengalami
degenerasimaligna menjadi karsinoma.
Kondisi ulserativePenderita colitis ulserativa
menahun mempunyai risikoterkena karsinoma
kolon.
3. GenetikAnak yang berasal dari orangtua yang
menderitakarsinoma kolon mempunyai frekuensi
3 kali lebih banyakdaripada anak anak yang
orangtuanya sehat (FKUI, 2001 :207).
Klasifikasi
STADIUM
DUKES
TNM
DERAJAT
DESKRIPSI
HISTOPATOLOGI
A.
B1
T1NOM 1
S
Kanker terbatas
pd mukosa atua
T2NOM 1
submukosa
Kanker
mencapai
muscularis
B2
T3N0M 2
mukosa
Kanker
cenderung
masuk
C
D
ke
TXN1M 3
lapisan serosa
Tumor menjalar
ke KGB Regional
TXNXM 4
Metastasis
organ lain
ke
bening
regional
dan
dapat
juga
peringkat 0-4.
Metastasis : diwakili oleh huruf M; 0 jika
tidak
terjadi
metastasis;
jika
terjadi
metastasis.
lapisan
otot
kolon
limfa
lain
Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalahsebagai berikut (FKUI, 2001 :
209) :
A : k a n k e r h a n y a t e r b a t a s p a d a m u k o s a d a n b e l u m a d a metastasis.
B1: kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa
.B 2 : k a n k e r t e l a h m e n e m b u s l a p i s a n m u s k u l a r i s s a m p a i l a p i s a n propria.
C 1 : k a n k e r t e l a h m e n g a d a k a n m e t a s t a s i s k e k e l e n j a r g e t a h bening
sebanyak satu sampai empat buah.
C2:kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar geta
h bening lebih dari 5 buah
.D : k a n k e r t e l a h m e n g a d a k a n m e t a s t a s i s r e g i o n a l t a h a p lanjut dan
penyebaran yang luas & tidak dapat dioperasilagi.
Stadium pada pasien kanker kolon menurut Syamsu Hidyat (1197) diantaranya:
1. Stadium I bila keberadaan sel-sel kanker masih sebatas pada lapisan dinding usus besar (lapisan mukosa).
2. Stadium II terjadi saat sel-sel kanker sudah masuk ke jaringan otot di bawah lapisan mukosa.
3. Pada stadium III sel kanker sudah menyebur ke sebagian kelenjar limfe yang banyak terdapat di sekitar
usus.
4. Stadium IV terjadi saat sel-sel kanker sudah menyerang seluruh kelenjar limfe atau bahkan ke organ-organ
lain.
Patofisiologi
30 % pada rectum
pada
mengurangi
sigmoid
timbulnya
dan
colon
penyakit
kanan
pada
dan
rektum
terdeteksi
berlahan
sampai
dan
gejala-gejala
tampak
muncul
membahayakan.
metastase
ke
paru-paru.
Tempat
Kelenjar Adrenalin
Ginjal
Kulit
Tulang
Otak
Manifestasi klinis
Karsinoma
colon
dan
menyebabkan ulserasi,
rectum
dapat
atau perdarahan,
dan
kelenjar-kelenjar
kadang
bisa
regional.
terjadi
Kadang-
perforasi
dan
ascending
colon
biasanya
zat
ini
besi
(anemia).
biasanya
Kejadian
meningkatkan
belum
terdeteksi,
yang
lebih
sering,
tetapi
jarang
terjadi
kemungkinan
besar
akan
ada
sebelah
menimbulkan
obstipasi.
kiri
obstruksi,
Tidak
lebih
cepat
sehingga
terjadi
timbul
diare
jarang
atau
perdarahan
diare.
yang
segar
Sering
terjadi
dan
sering
tenesmus
Faktor resiko
Penegakkan diagnosis
dan
sering
berupa
diare
ataupun
konstipasi
(darah
badan,
faktor
segar),
penurunan
predisposisi
(risk
berat
factor),
kebiasaan
makan
(rendah
serat,
banyak lemak).
a.2. Pemeriksaan Fisik
Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah
adanya perubahan pola buang air besar
(change of bowel habits), bisa diare bisa
juga obstipasi. Semakin distal letak tumor
semakin
jelas
gejala
yang
ditimbulkan
warna
merah
makin
pudar.
fisik
lainnya
yaitu
adanya
pemeriksaan
tinja
apakah
ada
darah
samar
pemeriksaan
antigen).
adalah
meninggi
blood)
(carcino
yang
ngr/ml.
pada
mesenkimal,
hepatis,
CEA
Kadar
2,5-5
(occult
tumor
emfisema
hepatitis,
embryonic
dianggap
Kadar
serta
normal
CEA
dapat
epitelial
paru,
perlemakan
dan
sirhosis
hati,
menghasilkan
visualisasi
mukosa
dari
cm).42
DCBE
memiliki
Sigmoidoscopy
(FS)
merupakan
sampai
jarak
dilakukan
60
sedasi.
cm
(sigmoid)
Prosedur
ini
tanpa
sekaligus
mengurangi
mortalitas
akibat
colonoscopy
60%-70%
untuk
FS
juga
terjadinya
mengandung
perforasi
resiko
1/20.000
pemeriksaan.42,44
Intepretasi hasil biopsi dapat menentukan
apakah jaringan normal, prekarsinoma, atau
jaringan
Society
karsinoma.
(ACS)
American
merekomendasikan
Cancer
untuk
hasil
FS,
yang
dilakukan
negatif
pada
pemeriksaan
adalah
prosedur
tabung
dengan
fleksibel
yang
maka
biasanya
diangkat
dengan
sensitivitas
colonoscopy
dalam
adalah
dan
95%.
Namun
kesempurnaan
tingkat
prosedur
colorectal
pemeriksaan,
dan
antara
3-61/10.000
angka
kejadian
penderita
dengan
tujuan
untuk
Kedua,
mobilitas
tumor
untuk
tumor
dan
karakteristik
Penatalaksanaan
b.1. Kemoprevensi
Obat
Antiinflamatori
termasuk
dengan
aspirin
Nonsteroid
dianggap
penurunan
(OAIN)
berhubungan
mortalitas
kanker
pasien
dengan
FAP
(Familial
adanya
penurunan
risiko
yang
paling
hemikolektomi
sering
dilakukan
kanan,
kolektomi
dan
reseksi
abdominoperineal.
pasien
metastasis.
yang
tidak
Pemeriksaan
mengalami
tindak
lanjut
caecum,
colon
ascenden,
colon
colon
descenden
di
atasi
dengan
LAR
(Low
Anterior
Resection).
bila
operasi
dikerjakan
secara
masa
bebas
tumor
(disease
free
survival rate).
b.3. Radiasi
Radiasi pra bedah hanya diberikan pada
karsinoma rectum. Sementara itu, radiasi
pasca bedah diberikan jika sel karsinoma
telah menembus tunika muscularis propria,
ada metastasis ke kelenjar limfe regional,
atau
apabila
masih
ada
sisa-sisa
sel
tumor
setelah
dioperasi
kemudian
residif kembali.
Kemoterapi
penderita
yang
kanker
biasa
diberikan
colorectal
pada
adalah
signifikan
dan
masa
meningkatkan
interval
harapan
bebas
tumor
Komplikasi
1.
2.
3.
Pertumbuhan dan ulserasi dapat juga menyerang pembuluh darah sekitar kolon yang
menyebabkan hemorragi.
4.
5.
perdarahan
per
anum
(darah
segar),
yang
paling
sering
dikeluhkan
adalah
bisa
perdarahan
sangat
purple,
mahogany,
jelas
atau
samar.
Warna
bervariasi,
merah
terang,
dan
kadang
kala
merah
sudah
metastasis
jauh
ke
hepar
a.3.
Pemeriksaan laboratorium
Meliputi pemeriksaan tinja apakah ada darah
secara makroskopis/mikroskopis atau ada darah
samar
(occult
blood)
serta
pemeriksaan
CEA
paru,
sirhosis
hepatis,
hepatitis,
perlemakan
hati,
pankreatitis,
colitis
ulserosa,
dan
ternyata
CEA
meninggi
yang
dengan
dengan
saja)
barium
Single
atau Double
enema
contras
dapat
procedure
contras procedure
efektif
untuk
mendeteksi
polips
di
dapat
dapat
karsinoma
melakukan
mengurangi
colorectal
biopsi.
Hasilnya
mortalitas
hingga
akibat
60%-80%
dan
60%-70%
untuk
mendeteksi
normal,
karsinoma.
prekarsinoma,
American
Cancer
atau
jaringan
Society
(ACS)
ditemukan
jaringan
adenoma
pada
pemeriksaan
FS,
dilakukan
pemeriksaan
dapat
dikerjakan
dengan
rigid
adalah
tabung
prosedur
fleksibel
dengan
yang
panjang
untuk
kemudian
diperiksa
jenis
kankernya.38
Tingkat
sensitivitas
mendiagnosis
colonoscopy
adenokarsinoma
atau
dalam
polip
Colonoskopi
memiliki
resiko
dan
kejadian
perdarahan
sebesar
2-3/1.000
pemeriksaan.
a.8. Colok dubur
Pemeriksaan colok dubur dilakukan pada setiap
penderita
dengan
tujuan
untuk
menentukan
keadaan
tumor:
ekstensi
lesi
pada
DD
Skenario
Pada
Stadium
lanjut
mukosa
berbenjol
karsinogen
menimbulkan
menimbulkan
gampang
massa
pada
karsinoma,
transversum
batas
descenden,
sigmoid
masuk
dan
bisa
colon
serta
Karsinoma
(colon
flexura
dan
lienalis,
rectum)
colon
tumbuh
tumor
tampak
seperti
massa
tengah
mengalami
ulserasi
yang
darah
berdarah.
sehingga
didapatkan
BAB
yang
Jaringan nekrotik
Akibat
adanya
disekitarnya
massa
akan
maka
mengalami
pembuluh
penekanan
darah
dan
jaringan
mati
melalui
fagositosis
feses,
sehingga
menurunkan
waktu
kontak
akan
bahan
serta
menimbulkan
karsinoma,
colon
rectum)
descenden,
tumbuh
sigmoid
berbentuk
dan
cincin
kemudian
melingkar
Kemudian
yang
tumbuh
berbentuk
menimbulkan
bagian
tengah
plak
obstipasi.
mengalami
Kovarik
J,
Svoboda
VH,
Higgins
B.
Selulosa
sebagai
salah
satu
serat
ditemukan
sayur-sayuran,
pada
sereal
buah-buahan,
dan
padipadian.
prevalensi
penelitian
kanker
kolon.
menunjukkan
preventif
selulosa
bahwa
terhadap
efek
kuratifnya.
Selulosa
asam
butirat,
asam
asetat,
dan
asam
propionat.
Selulosa dapat mencegah terjadinya kanker
kolon
melalui
Konsumsi
berbagai
macam
cara.
oleh
peranannya
dalam
meningkatkan
pembentukan
feses,
Sumber :
www.usu.ac.id
Kovarik
J,
Svoboda
VH,
Higgins
B.