You are on page 1of 12

LBM 4

PROFESIONALISME
STEP 1

Profesionalisme:-kualitas mutu dan tindakan yang merupakan ciri suatu profesi.


-Profesi yang mempunyai kemampuan di bidang khusus,kesunggguhan dalam
menjalankan profesinya
Standarisasi Pelayanan:Pernyataan tentang mutu yang diharapkan.
-Keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan
sebagai batas minimal dalam pelayanan kesehatan.
Program Menjaga Mutu : Pernyataan tentang mutu yang diharapkan.
-Keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan
sebagai batas minimal dalam pelayanan kesehatan.
Resistensi bakteriologis: kekebalan terhadap antibiotik
Hukum kedokteran: aturan yang ada dalam bidang medis
Efek Samping: efek negatif yang ditimbulkan dari obat
Rasional: masuk akal,logis
Kualitas Pelayanan:Tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang di satu pihak
dapat menimbulkan kepuasan pada setiap seseorang , serta dipihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah
ditetapkan.
Profesi :pekerjaan

STEP 2

Profesionalisme
1. Definisi
2. Karakteristik
3. Kendala & Solusi
4. Manfaat
5. Hubungan kualitas pelayanan dengan profesionalisme
6. Cara meningkatkan profesionalisme
Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1. Definisi
2. Manfaat
3. Syarat-syarat
4. Langkah menyusun SPK
5. Sasaran
6. Tujuan
Program Menjaga Mutu

1. Definisi
2. Tujuan
3. Ciri-ciri
4. Manfaat
5. Syarat
6. Cara menjaga mutu
7. Jenis
8. Kendala
9. Cara mengukur mutu
10.Sasaran

STEP 3

Profesi
1. Definisi: -suatu kegiatan utama yang dijadikan tujuan dalam hidup
seseorang,co: mencari nafkah
-Suatu pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya

kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan dan keahlian
tinggi guna memenuhi kebutuhan yang rumit dari manusia, di dalamnya pemakaian dengan cara yang benar
akan ketrampilan dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan
ruang lingkup yang luas, mencakup sifat manusia, kecenderungan sejarah dan lingkungan hidupnya; serta
adanya disiplin etika yang dikembangkan dan diterapkan

2.
o
o

http://www.scribd.com/ /Definisi-Profesi
Ciri-ciri:
Adanya sebutan, gelar, atau jabatan
Bergelut dalam satu bidang
Knowledge(pengetahuan)
Cleverness(kepandaian)
Devotion(kesetiaan)
Purity(physic and mind)
Menurut Charaka Samhita (S.M)
Memiliki body of knowledge
Orientasi primernya untuk kepentingan masyarakat
Memiliki mekanisme self-control
Memiliki system reward
Menurut Bernard Barber

Profesionalisme
1.Definisi: kualitas mutu dan tindakan yang merupakan ciri suatu profesi.
-Profesi yang mempunyai kemampuan di bidang khusus,kesunggguhan dalam
menjalankan profesinya

Menyangkut suatu abtraksi ideal yang menyangkut keberadaan


tertentu dimana dalam menjalankan tugas dan wewenangnya akan
memberikan yang terbaik dengan pedoman standart minimal yang
akan diberikan pada kepentingan umum masyarakat.

Suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu


dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa
keterpanggilan --serta ikrar
untuk menerimapanggilan tersebut-- dengan
semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang
tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya kehidupan
(Wignjosoebroto, 1999).

Sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen


dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionalnya.
( www.uns.ac.id )

2. Karakteristik:

Disiplin
Motivasi dalam dirinya
Mampu mengatur dirinya
Bertanggung jawab dan dapat memilah masalah
Memiliki skill
Kejujuran
Memandang pekerjaan profesinya sebagai suatu kewajiban yang harus
dilaksanakan
Dapat dibedakan dari pekerjaan lain karena memiliki ciri khusus yang
telah lama dikenal
Menggabungkan diri dengan sesama sejawat karena kesamaan cita2
bukan karena uang atau keuntungan
( Menuju Pelayanan Kesehatan yang Lebih Bermutu, 1996. Azrul Azwar )

Kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi


tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu
mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil;
Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang
berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan
yang panjang, ekslusif dan berat;
Kerja seorang profesional --diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral-harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang
dikembangkan dan disepakati bersama di dalamsebuah organisasi profesi.
(Wignjosoebroto, 1999).

3.Kendala & Solusi


Kendala :
Malas
Sarana dan prasarana yang kurang menunjang
Tidak dapat bertanggungjawab
Pengaruh masalah pribadi
Kurang pengetahuan dan pengalaman
Tidak mempunyai skill
Solusi : Harus ada kesadaran dan kemauan dalam diri sendiri.
4. Manfaat
Memudahkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
Dapat terhindar dari perbuatan salah dengan berpegangan pada etika
profesional (tidak mudah menyimpang dari aturan)
Mutu pelayanan meningkat
Mengkondisikan suasana yang optimal
memudahkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
tidak mudah menyimpang dari aturan
dengan berpegang pada etika profesi, maka dapat terhindar
dari perbuatan salah
meningkatkan rasa hormat dari orang lain
meningkatkan kompetensi
(Menuju Pelayanan Kesehatan yang Lebih Bermutu, 1996.
Azrul Azwar)

5. Hubungan kualitas pelayanan dengan profesionalisme

Semakin profesional SDM makin tinggi kualitas pelayanan yang diberikan.


6. Cara meningkatkan profesionalisme
o Mengikuti seminar/ pelatihan
o Meningkatkan kemampuan skill dalam diri sendiri
o Berguru pada orang yang sudah profesional
Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1. Definisi: Pernyataan tentang mutu yang diharapkan.
-Keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan
sebagai batas minimal dalam pelayanan kesehatan.

Keadaan ideal / tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang


dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal dalam pelayanan
kesehatan.
( Program Menjaga Mutu Pelayanan, 1994, Azrul Azwar )

Proses merumuskan, merevisi, menetapkan dan menerapkan standar


pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara tertib dan bekerjasama
dengan semua pihak
( Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Vol. 2. Djoko Wiyono )

2. Manfaat
o Mengetahui mutu suatu pelayanan
o Pemerataan kualitas
o Bekerja lebih profesional
o Adanya kepuasan pada penerima pelayanan
o Meningkatkan derajat kesehatan

Bagi masyarakat
1. Tersedia pelayanan yang terjangkau dan berkesinambungan
2. Pelayanan bermutu dan sesuai standart
3. Meningkatkan dan melindungi kesehatan masyarakat
4. Melindungi hak asasi masyarakat dibidang kesehatan
Bagi rumah sakit
1. Akuntabilitas rumah sakit kepada pemerintah daerah
2. Pemacu untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja
rumah sakit
3. Memudahkan rumah sakit untuk menentukan strategi
4. Dapat menjadikan salah satu dasar untuk menghitung besarnya
subsidi kepada rumah sakit oleh pemerintah kabupaten/kota untuk
pelayanan masyarakat
Bagi pemerintah kabupaten/kota
1. Adanya kuntabilitas pelayanan kesehatan
2. Merupakan rujukan dalam rangka melakukan pembinaan
diwilayahnya
3. Mengetahui hal-hal yang harus difasilitas oleh Kabupaten/Kota
4. Mengetahui ruang kewenangan dalam bidang kesehatan daerah
Kabupaten/Kota
5. Merupakan acuan yang dapat digunakan sebagai alat untuk
meningkatkan pembinaan
Bagi profinsi
1. Merupakan acuan untuk profinsi dalam menetapkan sebagai tolak
ukur pelaksanaan
2. Kewenangan minimal yang menjadi kewajiban daerah
Kabupaten/Kota
Bagi pemerintah pusat
Terjaminnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya yang
tidak mampu

( www.bappenas.go.id )

Mendukung atau menghasilkan penjagaan mutu dan menigkatkan


penampilan, reability, safety, penggunaan komponen secara minimum,
produk yang seragam, eliminasi proses yang sulit, mencegah
gangguan dan menetapkan standar operating procedures, perubahan
peningkatan mutu
Mengurangi pembiayaan, untuk adanya perubahan peningkatan mutu,
dengan meminimalkan penggunaan komponen dan penyederhanaan
Mendukung dan menghasilkan produktivitas, serta peningkatan untuk :
desain proses produksi massaldan peningkatannya, peningkatan dalam
proses, otomatisasi, peningkatan komputerisasi dan teknologi/ teknik
kedokteran yang canggih
Diseminasi informasi, untuk transfer teknologi dan ketrampilan,
pemberitahuan kepada pelanggan (public relation, advertensi, katalog
dan sebagainya), pemberitahuan didalam gedung (peraturan-peraturan
perusahaan, aturan-aturan spesific, gambar-gambar petunjuk),
sertifikat atau penetapan kualifikasi, pendidikan dan latihan, serta
peningkatan moral
Memberi kontribusi sosial untuk menjamin keamanan pelanggan,
pencegahan dan pengendalian polusi, keamanan dan keselamatan
pegawai
(Manajemen mutu pelayanan kesehatan, vol.2, Djoko wiyono, 1999)

3. Syarat-syarat
o Bersifat Jelas
o Masuk Akal
o Mudah dimengerti
o Absah/valid
o Meyakinkan
o Mantap, spesifik, serta eksplisit
Bersifat jelas ( dapat diukur dengan baik )
Masuk akal ( tidak terlalu tinggi sehingga dapat dicapai
)
o Mudah dimengerti ( tidak berbelit-belit )
o Dapat dicapai
o Absah ( ada hubungan yang kuat dan dapat
didemonstrasikan antara standar dengan sesuatu yang
diwakilinya )
o Meyakinkan ( mewakili pernyataan yang ditetapkan )
o Mantap, spesifik serta eksplisit ( tidak terpengaruh
oleh perubahan waktu untuk jangka waktu tertentu,
bersifat khas dan gamblang )
( Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Azrul Azwar )
o
o

4. Langkah menyusun SPK


o Pilih suatu fungsi/sistem
o Pembentukkan tim

o Tentukan masukan, proses ,dan keluaran


o Tentukan karakteristik mutu
o Penyusunan/penyesuaian standarisasi pelayanan kesehatan

Langkah pertama : Pilih salah satu fungsi / sistem yang memerlukan


standart pelayanan kesehatan
Langkah kedua : Pembentukan tim / kelompok ahli
Langkah ketiga : Tentukan masukan, proses dan luaran
Langkah keempat : Tentukan karakteristik mutu
Langkah kelima : Penyusunan / penyesuaian standart pelayanan
kesehatan
Langkah keenam : Menilai ketepatan standart pelayanan kesehatan
Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan, Imbalo S. Pohan )

Langkah
SPK
Langkah
Langkah
Langakh
Langakh
Langkah

pertama : Menetapkan ikatan organisasi yang memerlukan


kedua : Menetapkan area fungsi yang memerlukan SPK
ketiga : Menetapkan kegiatan pokok
keempat : Menetapkan bagian dari kegiatan pokok
kelima : Menetapkan kriteria standar
keenam : Merumuskan standar

5. Sasaran
-Bisa perorangan atau kelompok
Perorangan : petugas atau yang menjalaninya
Kelompok : organisasi yang menjalaninya
-Pengguna pelayanan kesehatan

6. Tujuan
o Untuk mengetahui mutu suatu pelayanan kesehatan
o Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Terlaksananya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui


pembiayaan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
Terlaksananya pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan
dasar
Terlaksananya pelayanan yang dapat dijangkau oleh masyarakat yang
tidak mampu
Terlaksananya pelayanan yang bermutu oleh rumah sakit
diperuntukkan bagi masyarakat
Terlaksananya pelayanan rujukan yang tepat guna dan berjalan lancar
sesuai dengan tuntutan masyarakat diwilayah Profinsi/Kabupaten/Kota

Standart pelayanan minimal merupakan salah satu upaya untuk


mendorong pemerintah daerah memberikan pelayanan / kegiatan
minimal yang harus dilakukan rumah sakit yang bertujuan agar
kebutuhan dasar masyarakat dibidang kesehatan umumnya dan
pelayanan kesehatan rujukan/rumah sakit tidak terabaikan, sedangkan
pendanaannya diatur melalui dana alokasi umum atau dana dari
sumber lainnya yang sah
( www.bappenas.com )

Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


Untuk dapat menyelengarakan pelayanan kesehatan yang bermutu
( Program Menjaga Mutu Pelayanan, 1994, Azrul Azwar )

Memberikan perlindungan kpd konsumen, tenaga kerja dan


masyarakat baik dalam keselamatan maupun kesehatan
Mewujudkan jaminan mutu dg memperhatikan sektor-sektor yg terkait
Meningkatkan daya guna, hasil guna dan produktivitas dalam
mencapai mutu produk dan atau jasa yg memenuhi standar
Mewujudkan tercapainya persaingan yg sehat dlm perdagangan
Menunjang kelestarian lingkungan hidup
(Manajemen mutu pelayanan kesehatan, vol.2, Djoko wiyono, 1999)

Program Menjaga Mutu


1.Definisi: Pernyataan tentang mutu yang diharapkan.
-Keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan
sebagai batas minimal dalam pelayanan kesehatan.

Suatu upaya yang berkesinambungan sistematis dan obyektif dalam


memantau dan menilai pelayanan yang diselenggarakan dibandingkan
dengan standart yang telah ditetapkan serta menyelesaikan masalah
yang ditemukan untuk memperbaiki mutu pelayanan.
( Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Azrul Azwar )

Suatu proses pengukuran mutu, menganalisa kekurangan yang


ditemukan dan membuat kegiatan untuk meningkatkan penampilan
yang diikuti dengan pengukuran mutu kembali untuk menentukan
apakah peningkatan telah dicapai. Ia adalah suatu kegiatan yang
sistematik, suatu siklus kegiatan yang mempergunakan standar
pengukuran.
(Dr. Heater Palmer, 1983)

Suatu program berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematis


dalam memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan,

menggunakan berbagai peluang yang tersedia untuk meningkatkan


pelayanan yang diselenggarakan serat menyelesaikan berbagai
masalah yang ditemukan.
(Joint Commissio on Acreditation of Hospital)

Semua penataan-2 dan kegiatan-2 yang dimaksudkan untuk menjaga


keselamatan, memelihara, dan meningkatkan mutu pelayanan.
( Dr. Avedis Donabedian )

Semua kegiatan sistematik dan direncanakan yang diperlukan untuk


menyediakan kepercayaan yang memadai sehingga produk dan
pelayanannya memuaskan sesuai dengan syarat-2 mutu.
( ISO 8402 )

2. Tujuan
o Meningkatkan mutu pelayanan dan dapat diketahui mutu pelayanan
tersebut
o Untuk mengetahui mutu kesehatan
o Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat

Meningkatkan mutu pelayanan


Mengetahui mutu pelayanan kesehatan
Meningkatkan kesehatan masyarakat
Mengidentifikasi masalah-masalah mengenai mutu
Terwujudnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan
pembiayaan kesehatan
Memberi jaminan keamanan dan kepuasan pada pasien dan
masyarakat
( Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Azrul Azwar )

Tujuan awal
Tujuan awal yang ingin dicapai oleh program menjaga mutu adalah
diketahuinya mutu pelayanan. Jika dikaitkan dengan kegiatan program
menjaga mutu, tujuan ini dapat dicapai apabila masalah mutu berhasil
ditetapkan

Tujuan akhir
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh program menjaga mutu adalah
makin meningkatnya mutu pelayanan. Sesuai dengan kegiatan
program menjaga mutu yang dimaksudkan disini akan dapat dicapai
apabila program penyelesaian masalah berhasil dilaksanakan.

( Pengantar Adminstrasi Kesehatan, Azrul Azwar )


Agar mutu yang dihasilkan seperti yang dikehendaki, sesuai dengan
standar atau manual.

( Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Vol. 1, Djoko Wiyono, 1999)

3. Ciri-ciri
o Berkesinambungan
o Terpadu
o Objektif
o Sistematis
o

Program menjaga mutu harus dilaksanakan secara


berkesinambungan
pelaksanaan program menjaga mutu tidak hanya dilakukan
sekali tetapi terus - menerus
Program menjaga mutu harus dilaksanakan secara sistematis

pelaksanaan program menjaga mutu harus mengikuti alur


kegiatan serta sasaran yang baku
o Program menjaga mutu harus dilaksanakan secara objektif
pelaksanaan program menjaga mutu terutama pada waktu
menetapkan masalah, penyebab masalah, dan penilaian
tidak dipengaruhi oleh pertimbangan lain, kecuali atas dasar
data yang ditemukan
o Program menjaga mutu harus dilaksanakan secara terpadu
pelaksanaan program menjaga mutu harus terpadu dengan
pelayanan yang diselenggarakan
( Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga, Azrul Azwar )

4. Manfaat
o Dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan
o Meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap mutu pelayanan
o Melindungi dari gugatan hukum
Meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
lembaga tsb.
Lebih terjaminnya efisiensi manajemen pelayanan lembaga tsb.
Masyarakat akan menerima produk dan pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebutuhannya.
Para petugas kesehatan akan lebih terlindungi jika terjadi tuntutan
hukum.
(A.A. Gide Muninjaya, Manajemen Kesehatan ed. 2, Jakarta:EGC)

Dapat meningkatkan efektifitas pelayanan yang diselenggarakan


Dapat meningkatkan efisiensi pelayanan yang diselenggarakan
Dapat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan
yang diselenggarakan

Dapat melindungi penyelenggaraan pelayanan dari kemungkinan


timbulnya gugatan hukum
( Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga, Azrul Azwar )

5. Syarat
o Mempunyai tujuan
o Mempunyai sasaran yang jelas
o Memiliki tata cara
o Pelaksanaan diarahkan pada hal pokok
o Mampu melaporkan setiap kesalahan/ penyimpangan
o Memberikan feedback/umpan balik yang menguntungkan
Bersifat khas (jelas sasaran, tujuan, dan tata cara pelaksanaan)
Mampu melaporkan setiap penyimpangan
Fleksibel dan berorientasi pada masa depan
Mencerminkan dan sesuai dengan keadaan organisasi
Mudah dilaksanakan
Mudah dimengerti (tidak berbelit-belit)
( Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Azrul Azwar )

6. Cara menjaga mutu


o Mengadakan pelatihan
o Menyusun standar
o Memonitoring
o Pemberian penghargaan
7. Jenis Program Menjaga Mutu
o Quality control program
o Quality improvment program
o Total quality management
o Continous quality improvment
8. Kendala
o Belum adanya kerangka kerja yang tegas
o Belum semua petugas mengetahui konsep program jaminan mutu
o Sarana dan prasarana yang kurang

Belum adanya kerangka kerja yang tegas akan


sistem manejement, mutu dapat berjalan
dengan baik.

Belum semua petugas memahami kegiatan atau


konsep program jaminan mutu dan dimensidimensi mutu, misalnya adanya petugas yang
bersikap masa bodoh dan tidak ramah dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada pasien.
(www.pikiran-rakyat.com)

9. Cara mengukur mutu


o Membandingkan standar pelayanan dengan kenyataan yang sudah
tercapai
10.Sasaran
o Unsur masukan : dana
o Unsur proses: perencanaan, pengorganisasian
o Unsur keluaran : hasilnya
o Unsur lingkungan : management, dampak
Unsur masukan( semua hal yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan
pelayanan kesehatan)
Unsur lingkungan (keadaan sekitar yang mempengaruhi pelayanan kesehatan)
Unsur proses(nsemua tindakan yang dilakukan pada pelayanan kesehatan yaitu
tindakan medis atau non medis)
Unsur keluaran ( yang menunjuk pada penampilan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan yaitu aspek medis dan non medis)
Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan, Imbalo S. Pohan

Pelayanan kesehatan yang bermutu

You might also like