Professional Documents
Culture Documents
Hemostasis
Definisi
Suatu fungsi tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan
keenceran darah sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh
darah dan menutup kerusakan dinding pembulih darah sehingga
mengurangi kehilangan darah pada saat terjadinya kerusakan darah.
Hematologi Klinik Ringkas,Prof.Dr.I Made Bakta
Proses
Komponen
Pembuluh darah
Trombosit
Factor koagulasi
Faktor
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII
Sinonim
Fibrinogen
Prothrombin
Tissue Thrombloplastin
Calcium
Froaccelarin = Labile factor
Proconvertin = Stable factor
Anti Hemophilic Factor
Anti Hemophilic Factor
Christmas Factor
Stuart factor
Plasma Thromboplastin Antecedent
Contact factor =Hageman Factor
Fibrin Stabilizing factor
System fibrinolisis
PK Unair 77-79
Factor koagulan:
Faktor
koagulasi
Nama
Bentuk aktif
Sumber
Fibrinogen
Sub
fibrin
Hati
II
Protrombin
Protease
serin
III
Faktor
jaringan
Reseptor atau
kofaktor
IV
Kalsium
Faktor labil
VI
Faktor
V
teraktivasi
VII
VIII
unit
Hati
Kofaktor
Hati
Prokovertin
Protease
serin
Hati
Faktor anti
hemofilik
Kofaktor
Sel
endotel
vaskuler
IX
Faktor
christmast
Protease
serin
Hati
Faktor
stuart
power
Protease
serin
Hati
XI
PTA(plasm
a
tromboplas
tin
antecedent
)
Protease
serin
Hati
XII
Faktor
hageman
transglutamin
ase
XIII
Faktor
yang
menstabilk
an fibrin
kofaktor
Faktor
waktu paruh
Trombos
it
konsentrasi
Dalam plasma
komentar
plasma
II
65
100
kelompok protombin:
VII
0,5
vit.K diperlukan
IX
25
40
10
90
3000
15
VIII
10
trombin berinter
10
0,1
XI
45
XII
50
30
trasepsi oral
Mencegah keluarnya darah dari pembuluh darah, hal ini tergantung dari:
a. Integritas dari pembuluh darah
b. Adanya fungsi trombosit yang normal
Menghentikan perdarahan dari pembuluh darah yang terluka. Proses-proses yang
terjadi setelah luka:
a. Reaksi dari pembuluh darah
b. Pembentukan sumbat trombosit
c. Proses pembekuan darah
Mempertahankan keenceran darah
(PK-UNAIR,75)
Trombosit
Ciri2
Tujuan
Tidak berinti
Bentuknya tidak teratur
Ukurannya paling kecil dalam sel darah
Umurnya 7-10 hari
Jumlah normal 150.000-350.000 sel/ mm3
Kegunaan
Pembentukan sumbat mekanik selama respons hemostasis normal
terhadap cedera vascular . Tanpa trombosit, dapat terjadi kebocoran
darah spontan melalui pembuluh darah kecil. Reaksi trombosit berupa
adhesi, sekresi, agregasi, fusi, serta aktivitas prokoagulannya sangat
penting untuk fungsinya.
Kapita Selekta Hematologi, Edisi 4, EGC
Tempat pembentukan
Trombosit dihasilkan oleh sumsum tulang melalui fragmentasi
sitoplasma megakariosit.
Prekursor megakariosit-megakarioblast-muncul melalui proses
diferensiasi dari sel induk hemopoietik.
Kelainan2
1. Kelainan herediter:
Sindrom Bernard-Soulier
Trombosit berukuran lebih besar dari normal dan terdapat defisiensi glikoprotein
Ib, gangguan pengikatan pada vWF, gangguan adhesi pada jaringan ikat subendotel
yang terbuka, dan trombosit tidak beragregasi dengan ristosetin
Penyakit penyimpanan
Trombosit berukuran lebih besar dari normal dan hampir tidak terdapat granula alpa
dengan defisiensi protein.
Hemofilia
Hemofilia adalah suatu kelainan perdarahan akibat kekeurangan salah satu faktor
pembekuan darah.
Terdapat 2 jenis hemofilia:
Hemofilia A (Hemofilia klasik) adalah kekurangan faktor VIII, yang meliputi 80%
kasus.
Hemofilia B (penyakit Christmas) adalah kekurangan faktor IX.
Pola perdarahan dan akibat dari kedua jenis hemofilia tersebut adalah sama.
PENYEBAB
Hemofilia terjadi akibat beberapa kelainan gen yang sifatnya diturunkan; diturunkan
melalui ibu tetapi hampir selalu menyerang anak laki-laki.
GEJALA
Beratnya gejala tergantung kepada pengaruh kelainan gen yang terjadi terhadap
aktivitas faktor VII dan faktor IX.
Jika aktivitasnya kurang dari 1%, maka akan terjadi episode perdarahan hebat dan
berulang tanpa alasan yang jelas.
Jika aktivitasnya mencapai 5% maka gejalanya ringan. Jarang terjadi episode
perdarahan tanpa sebab yang pasti, tetapi pembedahan atau cedera bisa
menyebabkan perdarahan yang tak terkendali, yang bisa berakibat fatal.
Biasanya episode perdarahan pertama terjadi sebelum usia 18 bulan, yang sering
terjadi setelah suatu cedera ringan.
Anak mudah mengalami memar. Bahkan penyuntikan ke dalam otot bisa
menyebabkan perdarahan yang selanjutnya menyebabkan memar yang luas
(hematom).
Perdarahan berulang ke dalam sendi dan otot pada akhirnya bisa menyebabkan
kelainan bentuk yang melumpuhkan.
Perdarahan bisa menyebabkan pembengkakan dasar lidah sehingga menyumbat
saluran pernafasan dan terjadi gangguan pernafasan.
Benturan ringan di kepala bisa memicu perdarahan di tulang tengkorak, yang bisa
menyebabkan kerusakan otak dan kematian.
2. Kelainan didapat
Obat anti trombosit : terapi aspirin adalah penyebab tersering gangguan fungsi
trombosit, aspirin menyebabkan masa perdarahan yang abnormal dan walaupun
purpura mungkin tidak tampak, defek tersebut, dapat menyebabkan perdarahan
saluran cerna penyerta. Penyebab defek aspirin adalah inhibisi siklo-oksigenase
dengan gangguan sintesis tromboksan A 2, kibatnya terdapat gangguan reaksi
pelepasan dan agregasi dengan adrenalin dan adenosin difosfat, defek bertahan
selama 7-10 hari.
Hiperglobulinemia, yang menyertai mieloma multipel atau penyakit Waldenstrom
dapat menyebabkan gangguan terhadap adhesi, pelepasan, dan agregasi trombosit
Kelainan mieloproliferatif dan mielodisplastik. Kelaian intrinsik fungsi
trombositterjadi pada banyak penderita trombositemia esensial, penyakit
mieloproliferatif, mielodisplastik lain dan hemoglobinuria noktrunal paroksismal
Uremia. Kelainan ini dikaitkan dengan berbagai kelainan fungsi trombosit. Heparin,
dekstran, alkohol, dan zat kontras radiografi juga dapat menyebabkan gangguan
fungsi
trombosit
oleh
autoantibody
IgG)
menyebabkan
akibat
kegagalan
sumsum
tulang,
hal
ini
disebabkan
setelah
vaksinasi
atau
infeksi
seperti
cacar
air
atau
mononukleosis infeksiosa
Infeksi
Purpura pascatransfusi
Trombositopenia imun yang diinduksi obat
Purpura Trombositopenia trombotik dan
sindrom
hemoilitik uremik
Etiologi
Faktor yg berperan dalam timbulnya defisiensi vitamin meliputi
diet yg buruk ,
malabsorpsi , dan
antibiotik spektrum luas yg akan menekan flora kolon.Khas , kondisi
ini tampak pd pasien post operasi yg tidak makan dan memerlukan
antibiotik.Simpanan vitamin K dalam tubuh kecil , sehingga defisiensi dapat
timbul dalam waktu 1 minggu
diberbagai tempat
b.
Hasil laboratorium
Pemanjangan masa protrombin (PT) lebih nyata dibandingkan dengan pemanjangan
PTT.Pada defisiensi vitamin K ringan hanya masa protrombin yg memanjang.Kadar
fibrinogen , masa trombin (TT) dan angka trombosit normal
DD
Koagulopati hepatik
DIC
Terapi
Sumber : diagnosis & Terapi kedokteran penyakit dalam buku 2 oleg Lawrence
M.Tierney, Jr.,MD dan kapita selekta hematologi edisi 4 (A.V.Hoffbrand ,dkk)
Gambar 1
a.
K
et
ik
a
m
e
n
g
al
a
m
i
p
er
d
ar
a
h
a
n
b
er
ar
ti
te
rj
a
di
lu
k
a
p
a
d
a
p
e
m
b
ul
u
h
d
ar
a
h
(y
ai
tu
s
al
ur
a
n
te
m
p
at
d
ar
a
h
m
e
n
g
al
ir
k
e
s
el
ur
u
h
tu
b
u
h)
,
la
lu
d
ar
a
h
k
el
u
ar
d
ar
i
p
e
m
b
ul
u
h.
b. Pembuluh darah mengerut/ mengecil.
c. Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.
d. Kekurangan jumlah factor pembeku darah tertentu, mengakibatkan
anyaman penutup luka tidak terbentuk sempurna, sehingga darah
tidak berhenti mengalir keluar pembuluh.
Gambar 2
Seberapa banyak penderita hemofilia ditemukan ?
Hemofilia A atau B adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan. Hemofilia A terjadi
sekurang - kurangnya 1 di antara 10.000 orang. Hemofilia B lebih jarang ditemukan, yaitu 1
di antara 50.000 orang.
Siapa saja yang dapat mengalami hemofilia ?
Hemofilia tidak mengenal ras, perbedaan warna kulit atau suku bangsa.
Hemofilia paling banyak di derita hanya pada pria. Wanita akan benar-benar mengalami
hemofilia jika ayahnya adalah seorang hemofilia dan ibunya adalah pemabawa sifat
(carrier). Dan ini sangat jarang terjadi. (Lihat penurunan Hemofilia)
Sebagai penyakit yang di turunkan, orang akan terkena hemofilia sejak ia dilahirkan, akan
tetapi pada kenyataannya hemofilia selalu terditeksi di tahun pertama kelahirannya.
Tingkatan Hemofilia
Hemofilia A dan B dapat di golongkan dalam 3 tingkatan, yaitu :
Klasifikasi Kadar Faktor VII dan Faktor IX di dalam darah
Berat
Kurang dari 1% dari jumlah normalnya
Sedang
1% - 5% dari jumlah normalnya
Ringan
5% - 30% dari jumlah normalnya
Penderita hemofilia parah/berat yang hanya memiliki kadar faktor VIII atau faktor IX kurang
dari 1% dari jumlah normal di dalam darahnya, dapat mengalami beberapa kali perdarahan
dalam sebulan. Kadang - kadang perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.
Penderita hemofilia sedang lebih jarang mengalami perdarahan dibandingkan hemofilia
berat. Perdarahan kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat, seperti olah raga
yang berlebihan.
Penderita hemofilia ringan lebih jarang mengalami perdarahan. Mereka mengalami masalah
perdarahan hanya dalam situasi tertentu, seperti operasi, cabut gigi atau mangalami luka
yang serius. Wanita hemofilia ringan mungkin akan pengalami perdarahan lebih pada saat
mengalami menstruasi.
6. DIC
7. Fibrinolisis patologis yang primer
8. Circulating anticoagulants
Kapita Selekta Hematologi, Edisi 4,EGC
Patogenesis
Penatalaksanaan hemostasis
Mengobati penyakit primernya
d. Menangani sepsis
e. Memperbaiki perfusi
f. Mengatasi hipoksia
g. Mempertahankan keseimbangan asam basa
h. Mengatasi iskemia
Mengganti faktor koagulasi yang kurang
a. Penambahan faktor koagulasi (FFP, kriopresipitate)
b. Transfusi suspensi trombosit
c. Transfusi sel darah merah
Pemberian antikoagulan (heparin)
a. AT III: 100 U/kgBB selama 3 jam dilanjutkan 100 U/kgBB/hari perinfus
b. Protein C
c. Protein S
Pemberian antifibrinolitik
a. Dipertimbangkan bila terdapat:
Peningkatan plasmin (hiperfibrinolisis)
Penurunan antiplasmin
Obat yang dipakai: as.traneksamat, asam aminokaproat
Pengobatan alternatif
Penggunaan Gabaxate mesylate: suatu inhibitor sintetis berbagai protease serin
pada koagulasi, fibrinolisis, sistem komplemen dan kinin, menekan produksi
tromboxan A2. Dosis 1-2 mg/kgBB/jam selama 14 hari
(Kelainan Hemostasis, Azizah, 9-15.)