You are on page 1of 5

BAB II

HASIL
A. Metode
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum pemeriksaan
sampel air adalah sebagai berikut :
a. thermometer
b. TDS meter
c. pH stik
d. beker glas
2. Bahan
Bahan-bahan
yang
digunakan

pada

praktikum

pemeriksaan sampel air adalah sebagai berikut :


a. Air kran
3. Cara kerja
a. Pemeriksaan suhu
Siapkan alat dan bahan

Masukkan air ke dalam beker glass

Celupkan thermometer ke dalam air selama 1-2 menit

Catat hasil pengukuran

b. Pemeriksaan pH
Siapkan alat dan bahan

Masukkan air ke dalam beker glass

Celupkan pH stick ke dalam air selama 1-2 menit


Bandingkan pHCatat
stick hasil
dengan pH indikator

c. Pemeriksaan TDS
Siapkan alat dan bahan

Masukkan air ke dalam beker glass

Nyalakan tombol power pada TDS meter

Celupkan TDS meter ke dalam air selama 1-2 menit

Catat hasil

B. Hasil Pengamatan
Hasil yang di dapatkan setelah dilakukan pengambilan sampel air kran
pada kamar mandi Jurusan Kesehatan Masyarakat bagian utara bawah adalah
sebagai berikut :
1. Suhu
a. Suhu air
: 26,5oC
b. Suhu udara : 27oC

2. pH sampel air
3. TDS sampel air

: 6,5
: 0,132 mg/L

BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah diperoleh kemudian
dibandingkan dengan standar yang terdapat pada Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air. Hasilnya adalah sebagai berikut:
No.

Parameter

Hasil

Kadar Maksimum yang Keterangan


Diperbolehkan

1.

2.
3.

Suhu
a. Sampel
air
b. Udara
pH
TDS

26,5oC

Suhu udara 3o C

Syarat

27oC
6,5
0,132 mg/L

Memenuhi

6,5 - 8,5
1000 mg/L

Memenuhi Syarat
Memenuhi Syarat

Pengukuran suhu pada sampel air kran dengan menggunakan


thermometer di dapatkan hasil yaitu 26,5oC dan dibandingkan dengan standar
yaitu 3o C dengan suhu udara menunjukan sampel air memenuhi syarat.
Temperatur/suhu air minum seharusnya sejuk atau tidak panas agar tidak
terjadi pelarutan zat kimia yang ada dalam saluran pipa yang dapat
membahayakan kesehatan, menghambat reaksi biokimia dalam saluran pipa,
menghambat perkembangbiakan mikroorganisme patogen, dan bila diminum
dapat menghilangkan dahaga (Slamet, 1996).
Pengukuran pH air sampel dilakukan dengan menggunakan pH stick
didapatkan hasil pengukuran pH sebesar 6,5 dan dibandingkan dengan
standar yaitu 6,5-8,5 menunjukan sampel air memenuhi syarat. Menurut
Effendi dalam Desiandi, dkk. (2010) pH menunjukkan tinggi rendahnya ion
hidrogen dalam air. Nilai pH sangat penting diketahui karena banyak reaksi
kimia dan biokimia terjadi pada tingkat pH tertentu, seperti proses nitrifikasi
yang akan berakhir jika pH rendah. Dalam tubuh manusia, pH air yang
kurang dari 6,5 atau lebih besar dari 9,2 akan menyebabkan beberapa
persenyawaan kimia berubah menjadi racun.
Sedangkan pengukuran TDS dengan menggunakan TDS meter di
dapatkan hasil yaitu 0,132 mg/L dan dibandingkan dengan standar yaitu 1000
mg/L menunjukan sampel air memenuhi syarat. Berdasarkan penelitian

Arthana dalam Desiandi, dkk. (2010) diketahui bahwa ada hubungan antara
TDS dengan Daya Hantar Listrik (DHL) dimana keduanya mempunyai
hubungan linear. Semakin tinggi TDS maka DHL juga semakin tinggi dan
begitu pula sebaliknya. Total dissolved solid biasanya terdiri atas zat organik,
garam anorganik dan gas terlarut. Selain itu TDS juga berhubungan dengan
tingkat kesadahan dimana semakin tinggi TDS, maka kesadahan juga tinggi.
TDS biasanya terdiri atas zat organik, garam anorganik dan gas
terlarut. Bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik. Efek TDS ataupun

kesadahan terhadap kesehatan tergantung pada spesies kimia penyebab


masalah tersebut (Juli Sumirat Slamet, 2002).
Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau. Air minumpun seharusnya tidak mengandung kuman
patogen dan segala mahluk hidup yang membahayakan kesehatan manusia,
tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak dapat
diterima secara estetis, dapat merugikan secara ekonomis. Air itu seharusnya
tidak

korosif,

tidak

meninggalkan

endapan

pada

seluruh

jaringan

distribusinya (Slamet, 1996 dalam Sapparudin, 2010).


(Slamet, J.S. 1996, Kesehatan Lingkungan. Gajah Mada University Press,
Yogyakarta)
(Desiandi, Muhammad, dkk. 2010. Pemeriksaan Kualitas Air Minum Pada
Daerah Persiapan Zona Air Minum Prima (Zamp) Pdam Tirta Musi Palembang.
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Volume 1, Nomor 1.)
Slamet, Juli Sumirat, 2002. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada
Univercity Press. Yogyakarta

You might also like