You are on page 1of 2

ANDROGENTETIC (PATTERN) ALOPECIA pada WANITA

Wanita pada umumnya mengalami kehilangan rambut yang difus melalui bagian kulit
kepala yang apikal dengan bagian anterior yang lebih lebar. biasanya hal ini terjadi
bersamaan dengan garis rambut bagian frontal meskipun pada beberapa wanita mengalami
male pattern pada resesi bagian temporal. Meskipun perawatan terhadap garis rambut frontal
adalah yang perlu diperhatikan pada wanita, penurunan densitas rambut yang progresif dari
verteks ke bagian frontal kepala dapat terjadi. Bagian garis tengah merupakan ciri khas yang
paling penting karena memberi gambaran seperti pohon natal atau christmas tree pattern
dengan bagian meruncing mulai anterior hingga posterior kulit kepala. Fototrikogram dan
pengukuran batang rambut dapat digunakan untuk menilai female-pattern alopecia. Beberpa
perubahan-perubahan dasar seperti penurunan densitas dan diameter rambut serta penurunan
rambut anagen dan peningkatan rambut telogen dapat terjadi pada wanita, sama halnya
seperti pada pria. Hiperplasia kelenjar sebasea dapat terjadi tetapi lebih jarang terjadi tidak
seperti pada pria.
Penyebabnya sampai saat ini dipercaya akibat predisposisi genetik dengan respon
berlebihan terhadap androgen. Baik pria maupun wanita dengan pattern alopecia memiliki
kadar 5-reduktase dan reseptor androgen yang lebih tinggi pada bagian frontyal rambut
dibandingkan bagian oksipital. Pada kebanyakan wanita dengan pattern alopecia memiliki
siklus menstruasi dan fertilitas normal. Apabila terdapat bukti-bukti yang mengarah pada
kelebihan androgen seperti hirsutisme, ireguleritas menstruasi, atau jerawat dan onset secara
mendadak, maka evaluasi dan manajemen sebagai hirsutisme harus dilaksanakan (lihat
gambar di bawah).
Pemberian minoksidil topikal dapat memberikan manfaat yang berarti. Meskipun
beberapa data menyebutkan bahwa minoksidil 5% memiliki manfaat yang lebih baik

darip[ada minoksidil 2%, namun ternyata data ini tercamour. Pemberian minoksidil 5%,
formulasi minoksidil 2% dapat menjadi pilihan terbaik untuk banyak wanita. Antiandrogen
oral termasuk spironolakton dan siproteron asetat telah digunakan untuk pengobatan pada
androgenetic alopecia pada wanita. Dalam suatu penelitian menyebutkan bahwa
penggunanan siproteron asetat lebih efektif dibandingkan dengan minoksidil ketika terjadi
tanda-tanda lain dari hipoandrogen, hiperseboroik, dan abnormalitas menstruasi serta bila
indeks massa tubuh sangat tinggi. Apabila tanda-tanda ini tidak ada, maka minoksidil adalah
terapi yang paling efektif.
Pengobatan dengan finasterit tidak memebrikan perubahan yang berarti pada
kebanyakan wanita meskipun bagian dengan resesi temporal memberikan perbaikan.
Pengobatan dengan finasterit merupakan kontra indikasi bagi wanita yang kemungkinan
hamil. Transplaantasi rambut, wig, atau sambungan rambut dapat menjadi pilihan terpai
kosmetik yang memuaskan. Dalam suatu studi percontohan, melatonin topikal dapat
memperpanjang fase anagen dan menunjukaan hasil yang optimal. Pada beberapa wanitam
effluvium telogen dapat mengakibatkan perburukan dari pattern alopecia yang sudah ada
sebelumnya. Penyebab reversible dari efflufium telogen adalah dermatitis seboroik, defisiensi
nutrien dan penyakit tiroid.

You might also like