You are on page 1of 119

K1 Konsep Dasar Terjadinya Penyakit

dr. Agung SDL


Pradnya Prabesti

Konsep sehat
Aspek fisik :
Semua organ tubuh dapat berfungsi dalam batas-batas normal sesuai umur dan jenis
kelamin.
Aspek ekologis:
Proses penyesuaian antara individu dengan lingkungannya, dimana lingkungan ini
bersifat dinamis shg proses penyesuaian dg lingkungan bersifat terus-menerus.
Sehat
Health is stage of complete physical, mental and social wellbeing and not
merely the abcence of disease or infirmity. ( who, 1948)
Keadaan meliputi kesehatan badan, rohani, (mental) dan social dan bukan
hanya keadaan yang bebas penyakit, cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup
produktif secara social-ekonomi. ( UU RI No.23 / Th 1992)
Kritik thd konsep sehat.
Sehat merupakan keadaan yg dinamis dan berubah setiap saat. Sehingga, batasan
sejahtera sangat sulit ditentukan.
Indikator untuk mengukur sangat banyak dengan validitas yang berbeda-beda.
Konsep sakit
Aspek fisik:
Penyimpangan dari keadaan normal, baik struktur maupun fungsinya.
Keadaan dimana tubuh / organ atau bagian dari organ yang diteliti tidak dapat
berfungsi semestinya
Keadaan patologis
Aspek ekologi:
Kondisi ketidak-keseimbangan hubungan antara host agent dan enviromental.
Kritik thd konsep sakit
Merupakan konsep yang dinamis dan bersifat relatif.
Perkembangan teori terjadinya penyakit dlm epidemiologi
Contagion theory: terjadinya penyakit diperlukan adanya kontak antara person
satu dengan person lainnya.
Hippocratic theory : causa penyakit berasal dari alam : cuaca dan lingkungan
Miasmatic theory : causa penyakit berasal dari gas-gas busuk dari perut bumi.
Epidemic theory: terjadinya penyakit dihubungkan dengan cuaca dan factor
geografis (tempat).
Germ theory: terjadinya penyakit disebabkan oleh kuman (mikroorganisme).
Multicausal theory:terjadinya penyakit karena hasil interaksi berbagai factor
Konsep terjadinya penyakit
Proses interaksi antara host, agent, dan environment( John Gordon )
Normal = interaksi 3 unsur ini dlm keadaan seimbang
Sakit = interaksi 3 unsur ini dlm keadaan tidak seimbang.

Keseimbangan h.e.a. (host, environment, agent)

Agent / penyebab penyakit:


-Jumlahnya
-Patogenitas
-Konsentrasinya
-Virulensi = keganasan
-Infektivitas
-Toksisitas / reaktivitas
Host / penderita penyakit:
-Derajat kepekaan( rentan / kebal )
-Imunitas thd agent hidup / toleransi thd agent mati.
-Status gizi, pengetahuan, pendidikan, perilaku dst.
Environement / lingkungan:
Kualitas / kuantitas berbagai kompartemen lingkungan, yg utamanya berperan
sbg factor penentu terjadinya tranmisi agent ke host
Kompartemen lingkungan dpt berupa:
udara, air, tanah, makanan, perilaku, dan hygiene perseorangan. Kualitas dan
kuantitas vektor.
Model : terjadinya penyakit karena interaksi banyak faktor:
The
health
field
concept
The enviroment of health ( hl.
( hllambroise, 1973)
Blum, 1974)

Agent:
Adalah factor essensial yg harus ada agar penyakit dapat terjadi unsure
penyebab / causal.
Agent dapat berupa benda hidup atau benda tidak hidup atau enersi, yg dalam
jumlah yg berlebih atau kurang merupakan sebab utama / esensial dalam
terjadinya penyakit.
Unsur penyebab ( AGENT )
Penyebab causal primer:
Sbg faktor causal terjadinya penyakit:

Unsur penyebab biologis( infeksi ).


Unsur penyebab nutrisi( kwasiorkor, xeropthalmia )
Unsur penyebab kimiawi( ureum, kolesterol)
Unsur penyebab fisik( radiasi, irisan, pukulan)
Unsur penyebab psikis( gangguanjiwa )
Penyebab causal sekunder:
Unsur pembantu / penambah dlm proses kejadian penyakit ( tuberculosis, cv,
kec.ll )
Karakteristik agent:
Reservoir
Infektivitas
Sistemtransmisi
Virulensi
Latensi
Toksisitas
Patogenitas
Dosisefektif
Unsur penjamu ( HOST )
Merupakan populasi atau organisme yang menderita penyakit atau organisme
yang ditelit idalam studi
Faktor determinant pada host:
- Yang dibawa sejak lahir( internal )
- Yang didapat setelah dilahirkan ( socio culture )
Manusia sbg makhluk biologis:
- Umur, sex, ras, keturunan.
- Imunitas
- Bentuk anatomi tubuh
- Kemampuan interaksi
- Fungsi tubuh
- Status gizidan status kesehatan
- Manusia sbg makhluk sosial:
- Adat istiadat, kebiasaan, agama, hobbi, hub.Keluarga,
hubungan social ke masyarakatan
- Unsur environment ( lingkungan )
Adalah segala sesuatu yang ada dilua rdiri host, baik benda mati
,benda hidup, nyata atau abstrak.
Contoh: Suasana yg terbentuk akibat interaksi semua elemen-2 tersebut
dan host yang lain.
- * Lingkungan biologis
- Flora dan fauna di sekitar mns: mikroorganisme, binatang dan tumbuhan,
vektor.
- * Lingkungan fisik
- Udara, air, tanah, cuaca, radiasi, geografi.
- * Lingkungan kimiawi
- Asam, basa
- * Lingkungan sosial
- Sistem hukum, politik, ekonomi.
- Sistem pelayanan kesehatan
- Kepadatan penduduk
- Lingkungan sbg media tranmisi penyakit
- Penularan penyakit akibat 5 f:
- Fingers
- Flies
- Food
- Field

- Faeces
-

Dalam epidemiologi dikenal multiple causation pada


kejadian penyakit.
Multiple causation (web causation) artinya kejadian suatu penyakit
tidak hanya karena satu variable kausatif saja. Tetapi juga di pengaruhi oleh
semua variable dari host, agent dan environment.
- Asosiasiantara
agent
dan
host
padapenelitianepidemiologikejadianpenyakit.
- Hubungan keterikatan / saling terpengaruh antara 2 atau lebih
variabel, dpt bersifat:
- Hubungan sebab-akibat
- Bukan hubungan sebab-akibat
- Hubungan antara variabel dependent (variable tergantung)
dengan variabel independent ( variable bebas )
- Jenis asosiasi
Asosiasisemu( quasiassosiasion )
Asosiasibukan causal.
Asosiasi causal.
- 1. Asosiasi semu
Hub dua / lebih variable yg bersifat semu / tidak benar / palsu, yg timbul
krn faktor:
Faktor kebetulan
Bias dalam penelitian : juml sampel sedikit, metode penelitian keliru, sampling
salah, ada confounding variabel, drop out
Contoh :
lingk. Kumuh malaria
Jadi lingk. Kumuh berhubungan dg malaria.
- 2. Asosiasibukan causal
Adalah hub. Asosiasi yg bersifat bukan sebab-akibat, dimana variable ketiga
tambaknya berhubungan dengan salah satu variable yg terlibat dlm hubungan
causal
Contoh:
kopi
rokok cancer paru
- 3. Asosiasi causal
Adalah hub. Asosiasi du aatau lebih variable yg bersifat sebab-akibat,
contoh:
Salmonella typhithypoid
Plasmodium falciparum malaria
- Menilai hasil akhir penelitian epidemiologi suatua sosiasi
causatif:
Apakah asosiasi tsb masuk akal ?
Apakah asosiasi didukung kemaknaan biologis ?
Apakah asosiasi di dukung uji statistik yang sesuai
Asosiasi tdk diganggu oleh confounding variabel.
Apakah adaasosiasi yang kuat antara kelompok case dan control ?
Adakah konsistensi asosiasi pada penelitian lainnya ?

1.
2.
3.

Asosiasiantara agent dan host pada kejadian penyakit


ditentukan oleh:
Keterpaparan
Kerentanan
- Keterpaparan
- Adalah keadaan dimana penjamu beradap dipengaruh /
berinteraksi dengan unsure penyebab primer atau sekunder
atau dg lingkungan yg dpt mendorong terjadinya penyakit.
- Sifatnya belumjelas / pasti.
- Faktor berpengaruh pd tingkat keterpaparan
Frekuensi keterparan
Konsentrasi dari unsure penyebab yg menimbulkan keterpaparan
Tempat dan keadaan lingkungan (media yg baik / buruk )
- Kerentanan
- Kondisi penjamu yg mudah dipengaruhi (berinteraksi) oleh
unsure penyebab shg memungkinkan timbulnya penyakit.
- Kondisi terpapar
Kondisi peralihan antara sehat dan sakit umumnya tdkj elas = kondisi
terpapar
- K.02 Determinant of Health
- dr. Joko Mulyanto, MSc
- Rizka Putri Pratiwi
- Pengertian
Determinant : faktor penentu terjadinya sesuatu
Determinants of health: meliputi faktor personal, social, economic, dan
lingkungan yang menentukan status kesehatan individu maupun populasi
Bukan sebagai etiologi (penyebab langsung) tetapi sebagai hal yang mendasari
- MODELS OF HEALTH DETERMINANTS
Biomedical Model of Health
Sehat = besas dari penyakit
Sehat atau status kesehatan hanya ditentukan oleh ketersediaan
pelayanan kesehatan
Mengabaikan faktor mental dan sosial dalam perkembangan sakit dan
penyakit.
Paradigma pelayanan kesehatan = menekankan pada pelayanan kuratif
Force-field and Well-being Paradigm of Health
H.L. Blum (1981)
o Environment
Lingkungan : includes all those matters related to health which are
external to the human body and over which the individual has little
or no control (Lalonde, 1974). (segala sesuatu yg berkaitan dengan
kesehatan yang berasal dari luar tubuh manusia dan setiap individu
hanya bisa sedikit atau tidak bisa mengendalikan)
Lingkungan :
a. Physical environment
b. Social environment
o Lifestyles

Behavior = perilaku kesehatan individu dalam mengambil


keputusan yang berefek pada kesehatannya dan dapat
mengendalikannya (Lalonde, 1974)
Lifestyle = pola perilaku yang konsisten yang mendasari beberapa
kombinasi dari cultural heritage, social relationship, geographic and
socio-economic circumstances, and personality (Green & Krauter,
1991).
Kebiasaan dan perilaku = pilihan individu masing-masing
Hasil dari pola perilaku dan gaya hidup yang di pengaruhi oleh
faktor social budayadan personal characteristics (OBrien, 1995)
Behavior and lifestyle = di kondisikan lingkungan, tertanam dalam
budaya, dan terkendala ekonomi
o Heredity / Human Biology
Human biology termasuk semuaaspek kesehatan, baik fisik dan
mental, yang dikembangkan dalam tubuh manusia sebagai hasil dari
biologi dasar manusia dan susunan organik individu.
Relatif susah untuk di modifikasi
o Medical care / Health care
Quantity, qualify, arrangement, nature and relationship of people
resources in the provision of healthcare.
Limited contribution but necessary.
Akses ke ppelayanan kesehatan secara menyeluruh dan efektif
sebagai bagian dari kemajuan masyarakat
Kurangnya akses ke pelayanan kesehatan medis akan menyebabkan
morbiditas yang tidak perlu dan penderitaan
Recent Updates on Determinants of Health
a. Sosioeconomic status
Pendapatan dan status sosial-pendapatan yang lebih tinggi dan status
sosial yang terkait dengan kesehatan yang lebih baik. Semakin besar
kesenjangan antara orangkaya dan miskin, semakin besar perbedaan
dalam kesehatan.
Pendidikan-tingkat pendidikan yang rendah terkait dengan kesehatan
yang buruk, lebih banyak stres dan menurunkan kepercayaan diri.
b. Sosial support
Dukungan sosial-dukungan yang lebih besardari keluarga, teman dan
masyarakat terkait dengan kesehatan yang lebih baik
Budaya-kebiasaan dan tradisi, dan keyakinan keluarga dan masyarakat
semua mempengaruhi kesehatan.
c. Transportation
kecelakaan
polusi
bising akibat transportasi
perubahan iklim
peningkatan aktivitas fisik
vektor penyakit menular
d. Food and agriculture
masalah produksi pertanian dan manufaktur

Akses dan distribusi pangan


Pola Diet, keragaman dan ketersediaan pangan
Keamanan pangandan penyakit yang menyebar lewat makanan
Other determinants
Housing
Waste
Energy
Industry
Urbanization
- K.03 DISTRIBUSI (TRANSMISI) AGENT
LINGKUNGAN
- dr. Agung SDL, MSc. Ph
- Revi Oktapratiwi
Definisi
- Epidemilogi lingkungan: agent penyakitnya adalah lingkungan
- Transmisi agent: penyebaran agent penyakit melalui lingkungan atau ke orang
lain
- Transmisi agent penyakit infeksi: penyebaran agent infeksius penyakit melalui
lingkungan atau ke orang lain
Transmisi Agent:
Merupakan rantai ke 2 dalam rantai infeksi, bisa langsung atau tidak
langsung.
transmisi penyakit penting untuk pemilihan metode pengendalian penyakit
Transmisi langsung dapat diputuskan melalui penanganan sumber penyakit
Transmisi tidak langsung dikendalikan dengan berbagai macam cara,
Ex:
Misalnya penggunaan kelambu, ventilasi yang adekuat,
penyimpanan makanan yang baik, pengurangan kepadatan, penyediaan jarum
dan spuit yang steril
- DIRECT
- INDIRECT
TRANSMISSIO
TRANSMISSION
N

Touching
Kissing
Sexual intercourse
Other contact (eg. Childbirth,
medical procedure, injection of
drugs, breastfeeding)
Airborne, short-distance (via
droplets, coughing, sneezing)
Transfusion (blood)
Transplacental

Vehicle borne (contaminated


food, water, towels, farm tools,
etc)
Vector-borne (insect, animals)
Airborne, long-distance (dust,
droplets)
Parenteral
(injection
with
contaminated syringes)

Transmisi Agen Lingkungan


Distribusi agent di lingkungan toksikologi lingkungan
Toksikologi lingkungan bahan-bahan kimia di air, udara, tanah dan makanan
yang setiap hari dijumpai di rumah, sekolah, komunitas dan tempat kerja
Distribusi bahan kimia di lingkungan dipengaruhi oleh:
1. Sifat kimia memainkan peranan penting dalam toksikologi
- mempengaruhi perilaku bahan kimia di lingkungan,
bagaimana bahan kimia diabsorbsi, dimetabolisir, didistribusi
dan diekskresikan dari tubuh dan bagaimana kerja efek
toksisitasnya.
2. Perilaku manusia mempengaruhi juga cara bahan kimia memasuki tubuh
Distribusi toksikan menurut model multikompartemen (Wallace,
1998)
-

Bahan kimia di media transmisi


a. BAHAN KIMIA DI UDARA
Sumber utama:
INDOOR AIR POLUTION
o Asap rokok campuran 4.700 senyawa
o Tungku kayu bakar mengemisikan CO, NOx, debu dan hidrokarbon
o Kompor gas memproduksi NO
o Material bangunan:
Kayu lapis dan karpet formaldehid
Asbes serat asbes
o Produk perawatan rumah tangga
OUTDOOR AIR POLUTION
o Polutan alami, termasuk tanah, debu, jamur
o Aktivitas manusia yang menghasilkan campuran polutan yang
kompleks
- Sumber polusi udara:
1. Sumber stasioner: pabrik dan pembakaran minyak bumi SO2, NOx,
dan PM10
- Oksidasi SO2 H2SO4 asiditas udara
2. Sumber bergerak: kendaraan bermotor CO, NOx, PM10
b. BAHAN KIMIA DI AIR
Air permukaan dan air bawah tanah digunakan sebagai sumber air bagi
manusia
Limbah industri dan rumah tangga dibuang langsung ke air permukaan
Industri menyalurkan limbah ke mata air, danau, sungai, kanal dan laut
Melalui tanah, kontaminan dapat meresap ke air bawah tanah
Penentu perilaku toksikan di air adalah kelarutannya di dalam air
Garam-garam logam mudah larut dalam air
Molekul organik tidak mudah larut molekul lebih besar
Ingesti merupakan jalur pemajanan utama kontaminan air
Senyawa kimia volatil dapat menguap saat memasak dan mandi (shower)
potensi paparan melalui inhalasi
c. BAHAN KIMIA DI TANAH
Tanah memiliki struktur fisik dan komposisi kompleks
Tanah merupakan produk interaksi antara air, udara dan organisme hidup
dengan batuan atau sedimen pada permukaan bumi.

Tanah tersusun oleh:


45% bahan padat inorganik
5% bahan organik padat
Air dan udara masing-masing sekitar 20-30%
Tekstur fisik, kandungan air dan bahan organik menentukan bagaimana
bahan
kimia
bergerak
melalui
tanah
dan
mempengaruhi
bioavailabilitasnya
- Aktivitas manusia mencemari tanah melalui:
o Polutan udara yang jatuh ke tanah
o Bahan buangan industri atau pertanian
o Dumping limbah padat
Nasib bahan kimia yang terdeposit ditanah:
1. Tetap berada di tempat atau pesisten: PCB, DDT
2. Terbawa oleh air (air hujan)
3. Terserap ke dalam tanah dengan bantuan air
4. Mengalami biodegradasi dan fotodegradasi
5. Partikel tanah debu airborne inhalasi atau melalui tangan,
makanan atau air ingesti
d. BAHAN KIMIA DI MAKANAN
a. Pestisida yang disemprotkan ke tanaman (daun dan umbi)
b. Hormon dan antibiotika yang diberikan kepada hewan ternak
c. Bahan aditif makanan
d. Air yang tercemar ikan, udang dll mengandung bahan kimia
berbahaya
e. Pencemaran tanah bahan kimia diserap oleh tanaman (daun dan
umbi)
e. DISTRIBUSI BAHAN KIMIA DI LINGKUNGAN
f. AMPLIFIKASI BAHAN KIMIA DI MEDIA TRANSMISI
Bahan kimia toksik dapat mengalami peningkatan konsentrasi setelah
melewati beberapa media transmisi
Amplifikasi biologik terjadi melalui rantai makanan:
o biasanya pada bahan kimia lipofilik
o Faktor konsentrasinya adalah 10 untuk setiap level
Contoh:
o Kadar bahan kimia dalam air 1 ppm
o Kadar dalam plankton 10 ppm
o Larva ikan 100 ppm
o Ikan kecil 1000 ppm
o Ikan besar 10.000 ppm
o Bahan kimia nonlipofilik juga dapat mengalami amplifikasi apabila
terkonsentrasi dalam jaringan atau terikat pada makromolekul
- K.04 VEKTOR PARASIT
- dr. Lieza Dwianasari, MSc
- Rahayu Nurmalia Fauziah
- Pengertian Vektor

o
o
o

Mengangkut agen penyakit patogen baikv irus, bakteri, maupun hewan


Hewan yang memindahkan parasit infektif dari penderita ke hewan atau manusia
penerima
Organisme yang berperan sebagai vektor adalah arthropoda
- Pembagian Vektor
- Vektor mekanis
- Hewan pengangkut dimana parasit yang ada di dalam tubuh vektor tersebut
tidak mengalami pertumbuhan
- Vektor biologis
- Mengalami pertumbuhan dan perkembangbiakan
- Macam-macam transmisi penyakit berdasarkan biologis
- Trasmisi siklo propagatif
- Parasit patogen dalam tubuh vektor mengalami pertumbuhan dan
perkembangbiakan Plasmodium
- Transmisi siklo developmental
- Parasit dalam tubuh vektor mengalami perubahan/pertumbuhan tetapi tidak
berkembangbiak Filaria
- VEKTOR BIOLOGIS
a. Vektor Protozoa

VektorTripanosomiasis
1. Lalat tse-tse ( Glosina) vektor pykt tidur Afrika. G. palpalis menularkan
pykt T. gambiense, G.morsitans menularkan pykt T. rhodesiense.
2. Stomoxys calcitrans vektor pykt surra yg disebabkan T.evansi pada
binatang.
3. Triatoma infestans vektor T. cruzi penyebab pykt chagas di Afrika & Chilli
4. Rhodnius prolixus vektor penyakit chagas di Venezuela.
5. Panstrongylus mengistus vektor penyakit chagas di Brazil.
6. Tabanus striatus menularkan pykt surra yg disebabkan oleh T. evansi.
Vektor Leishmaniasis
1. Phlebotomus sergenti vektor Leishmania tropica, L. brazilliensis & L.
donovani di India.
2. Phlebotomus longipalpis vektor ketiga jenis Leishmania tersebut di
Amerika Tengah& Selatan.
3. Phlebotomus chinensis vektor Leishmaniasis di RRC
4. Phlebotomus perniciosus vektor leishmaniasis di Laut Tengah.
Vektor Malaria
1. Nyamuk Anopheles sebagai vektor plasmodium sp penyebab penyakit
malaria.
b. Vektor Cacing
1. Nyamuk Anopheles vektor dari cacing filaria bancrofti.
2. Nyamuk Anopheles, Culex & Mansonia vektor dari cacing filaria bancrofti,
malayi & timori.
3. Simullium damnosum, S. neavei vektor dari Onchocerca volvulus di Afrika.
4. S. metallicum, S. ochraceum & S. callidum vektor Onchocerca volvulus di
Amerika Tengah.
5. Chrysops dimidiata vektor dari loa-loa.
6. Culicoides furrens, C. austeni, C. grahami vektor Mansonella ozzardi &
Acanthosheilo nemapestans.
c. Vektor Virus

- Nyamuk Culex & Aedes


1. Culex Tarsalis vektor dari Equine encephalomyelitis.
2. Culex tritaeniorhynchus vektor dari Japanese B. encephalolitis.
3. Culex gellidus vektor virus chikungunya.
4. Aedes aegypti vektor demam berdarah.
- Familia Ixodidae
1. Dermacetor andersoni vektor Colorado Tick Fever.
2. Dermacentorpictus, D. marginatus & Ixides persulcatus vektor Far Eastern
Spring Summer Encephalitis.
- Familia Dermasyssidae
1. D. gallinae vektor St. Louise encephalitis & western equine
encephalomyelitis.
- Phlebotomus
1. P. papatasii vektor Phlebotomus fever.
d. Vektor Rickettsia
Tungau
1. Tungau Trombicula ( leptotrombidium ) vektor Rickettsia tsutsugamushi
penyebab pykt typhus, yg di tularkan kemanusia oleh : Trombicula
akamushi, T. deliense, T. fletscheri.
Tuma (kutu kepala) Pediculus Humanus Capitis
1. Epidemic typhus yg disebabkan oleh R. prowazecki.
2. Trench fever yg disebabkan oleh R. quintana.
Infeksi pada manusia melalui : kontaminasi tinja tuma dg kulit,
kontaminasi dg badan tuma yg hancur & inokulasi dg air liur pada saat tuma
mengigit.
Pinjal
1. Pinjal Xenopsylla cheopsis & Nasopsyllus fasciatus vektor endemik
typhus/murine typhus yg disebabkan oleh Rickettsia mooseri.
Familia Ixodidae
1. D. andersoni, D. variabilis, & amblyoma americanum vektor pykt Rocky
Mountain Spotted Fever disebabkan oleh R. rickettsii.
2. Rhipicephalus sanguenius vektor pykt Bounten nause fever yg disebabkan
oleh R. conorii.
3. Ixodes holocyclus vektor penyakit Queensland Tick Typhus oleh R.
australis.
4. Genus Dermacentor vektor R. sibericus pyb pykt Siberian Tick Typhus.
5. Amblyoma americanus & D. andersoni vektor Coxiella brunetti pyb pykt Q
fever.
Familia Dermanyssidae ( Ornithonyssus bacoti & Alloderma sanguineus )
1. O. bacoti vektor R. typhii pyb pykt murine typhus.
2. A. sanguineus vektor R. akari pyb pykt rikettsia pox.
e. Vektor Bakteri
- Pinjal
1. Xenopsylla cheopsis & Pulex irirtans vektor Pasteurella pestis penyebab
pykt pes.
2. Tabanus striatus vektor Bacillus anthrachis pyb pykt anthrax.
3. Phlebotomus verrucarum vektor Bartonella bacilliformis pyb pykt
bartonellosis.
f. Vektor Tularemia

g.

1.
2.

1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pinjal
1. Diamanus montanus vektor Tularemia pada binatang mengerat.
Familia Ixodidae (sengkenit)
1. D. andersoni, D. viriabilis, D. americanum di Amerika Serikat.
2. D .silvarum di Rusia.
Simulium decorum
Chrysops silacea & C. Discalis
Vektor Relapsing Fever yang disebabkan oleh Spirochaeta & Borella
Pediculus humanus capitis
Familia Argasidae
1. Ornithodorus maubata di Afrika.
2. O. turicata & O. hermisi di Amerika Serikat.
3. O. tholozani di Asia.
- VEKTOR MEKANIK
Lalat rumah ( musca domestica )
Lipas ( Periplaneta )
- Berperan sebagai vektor mekanik dari amoebiasis dan telur-telur cacing usus.
PENGENDALIAN VEKTOR
Tujuan :
1. Mengurangi/menekan populasi vektor.
2. Menghindari terjadinya kontak antara vektor & manusia.
Pengendalian Vektor Secara Alami
Adanya gunung, lautan, danau & sungai yg merupakan rintangan bagi serangga.
Ketidak mampuan adaptasi serangga terhadap lingkungan.
Perubahan musim, seperti iklim panas/dingin.
Adanya burung, cicak, katak atau hewan pemangsa serangga lainnya.
Penyakit serangga.
Pengendalian Vektor Secara Buatan
Pengendalian lingkungan dg cara memodifikasi lingkungan ( cara paling aman
krn tdk merusak lingkungan ) & Manipulasi lingkungan.
Pengendalian kimiawi ( hy sementara dpt sebabkan pencemaran lingkungan &
resistensi) menggunakan solar, herbisida, insektisida.
Pengendalian mekanik dg cara menggunakan baju pelindung, memasang kasa
jendela, kelambu.
Pengendalian fisik dg pemanasan, pembekuan, penyinaran cahaya.
Pengendalian biologik dg memperbanyak pemangsa & parasit sebagai pemangsa
serangga yg mjd vektor.
Pengendalian genetika mengubah kemampuan reproduksi serangga jantan.
Pengendalian legislatif ,agar tdk terjadi penyebaran dari suatu daerah ke daerah
lain bahkan negara lain diadakan pengendalian karantina.
-

- K.05 Pengendalian vector


- dr. Nendyah R, MKK
- by: pradnya prabesti
-

Definisi

1.
2.
3.
4.
5.

Arthropoda atau binatang invertebrata yang menimbulkan


penyakit infeksi pada manusia dengan jalan memindahkan
bibit penyakit yang dibawanya kepada manusia melalui gigitan
pada kulit atau selaput lender atau meninggalkan bibit
penyakit yang dibawanya pada bahan makanan dan bahan
lainnya
- Rodentia adalah binatang menyusui yang mengerat :
Aquatic rodent hidup di air (berang2)
Leaping rodent hidup di padang pasir/rumput (tikus peloncat)
Tunelling rodent hidup di terowongan, sekitar tempat tinggal manusia
Tree dwelling rodent hidup di pohon (tupai)
- Penyebaran Mekanik = Pasif
Yaitu pindahnya bibit penyakit yang dibawa vector pada bahan makanan yang
digunakan manusia
Contoh : melalui makanan (penyakit dysentri), melalui gosokan tangan
keselaput lendir
- Penyebaran Biologi = Aktif
Kuman penyakit hidup dan berkembang biak dalam tubuh vektor
Melalui gigitan ditularkan pada manusia
- Hal yang perlu diperhatikan dalam pengawasan vektor :
Siklus kehidupan vektor
Ekologi vektor
Tingkahlaku vektor
Cara berpindahnya bibitpenyakit
Cara transmisi vector
- Pengawasan Mekanik/Fisik
Pemukulan
Menggunakan kawat kasa, kelambu
Alat pendinginsampai 5C tidak mati tapi tidak memakan sesuatu
Alat pemanasmati di atas suhu 60-65C padi di gudang
Pelindung listrik
- Pengawasan Kimia
Menggunakan zatkimia (bersifat racun pada saluran cerna, saluran nafas,
kontak)
Pestisidamematikan tapi banyak kerugian (resistensi, kelestarian, hama
tanaman)
Altosid insect growth regulator
Chemosterilantsmembuat steril binatang
Mengusir
Menimbulkan daya tarik
Syarat : tidak membahayakan kesehatan, hanya membunuh binatang yang
ingin dibunuh, mempunyai daya bunuh tinggi, mudah digunakan, murah.
Pengawasan Biophsycal
- Perpaduan cara fisik dan biologi
Menangkap binatang terutama jantan
Disterilkan menggunakan sinar gamma
Dikembalikan ke alampopulasi terkontrol
- Pengawasan Biologis
Prinsip :memanfaatkan binatang yang menjadi musuh

Jika tidak ditemukan binatang yang menjadi musuhdibawa dari tempat lain
Jika ditemukan binatang yang menjadi musuh membuat binatang musuh
berkembangbiak
- Pengawasan Kultural
Prinsip : menciptakan lingkungan yang tidak menguntungkan mengubah
kebiasaan yang tidak menguntungkan, misal :
Tidak membiarkan air tergenang
Membersihkan daerah tinggal
Mengganti jenis tanaman dan memilih waktu tanam yang tepat
- Pengawasan terpadu
Menggunakan kombinasi
Key pest yang menjadi penyebab utama gangguan penyakit
Occasional pest bukan penyebab utama tapi ada di tempat tsb
Potential pest ada di daerah tsb dan potensial menjadi penyebab penyakit tapi
ada suatu saat
Migrant pest berasal dari daerah lain
- Pengawasan Nyamuk
Anopheles malaria
Culexmansonia dan anopheles gambiaefilariasis
Culexpipiems dan culextarsalis encephalitis
Aedes aegypti DBD

- Nyamuk

Serangga yang mengalami metamorphose sempurna


Meninggalkan telurnya di dalam/dekat air
Sekali bertelur 50 200 buah dan selama hidup dapat bertelur beberapa kali
Bentuk telur : float, raft
Masa telur : 2-3 hari
Telur larva (4-10 hari) pupa (2 hari)
Sifatnyamuk :
1. Nyamuk betina membutuhkan darah untuk pembentukan telur
2. Dapat terbang dengan jarak tertentu
3. Memilih waktu tertentu untuk mencari mangsa
4. Bentuk sayap dan posisi tubuh ketika menggigit
Ditinjau dari tempat hidupnya :
1. Salt marsh type
2. Genangan air sementara :
- temporary pool type
- artificial container type
- treehole type
- rock pool type
Ditinjau dari tempat persembunyiannya :
1. Natural resting station type
2. Artificial resting station type
Survey nyamuk :
1. Melakukan pemetaan daerah
2. Melakukan kunjungan lapangan
Pengawasan :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1. Pengawasan bentukmu danyamuk


- fisik/mekanisgenangan air
- kimiamenyiram dg minyak
- biologisikan
- culturalkaleng/ban bekas
2. Pengawasan nyamuk dewasa
- fisik/mekaniskawat kasa
- kimiainsektisida
- biologiscicak
- culturalmemotong daun lebat
- Lalat
Yang penting : lalat rumah (Musca domestica), lalat hijau (Luciliaseritica),
lalat biru (Calliphora vomituria) dan lalat latirine (Fannia canicularis).
Menimbulkan penyakit secara mekanis dan myiasis
1. Desentri
2. Diare
3. Typhoid
4. Cholera
Mampu menghasilkan telur setelah usia 4-20 hari
Telur dihasilkan sebanyak 75-150 buah berkelompok menetas dalam waktu 816 jam
Diletakkan dari daerah terhindar sinar matahari dan tersedia cukup makanan
Telur (12 jam)tempayak (4-7 hari) kepompong (3 hari)
Usia mencapai 2-4 minggu
Makanan lalat
1. Tertarik pada makanan manusia
2. Hanya makan dalam bentuk cairan
3. Paling sedikit 2-3 kali
4. Memerlukan air bila tidak ada air hanya hidup 48 jam
- Tempat perindukan
Kotoran hewan
Sampah dan sisa makanan olahan
Air kotor
- Ekologi lalat dewasa :
Aktif siang hari dan berkelompok
Waktu hinggap mengeluarkan ludah dan tinja yang membentuk titik hitam
Lalat tidak makan di siang hari, istirahat di tempat sejuk (35-40C, 90%)
berkembang biak
Tempat hinggap di ketinggian tidak lebih dari 5 m
Jumlah akan meningkat pada suhu 20-25 C berkurang pada suhu<10C dan >49
C, kelembaban optimum 90%
Sifat lalat :
Suka hidup di tempat kotor
Membutuhkan udara panas untuk berkembangbiak
Tertarik pada bau busuk
Tertarik pada cahaya lampu (fototropik)
Dapat terbang 200-1.000 m
Takut dengan warna biru
- Pengendalian Lalat

Pengendalian Fisik
- (a) Perangkap Lalat (Fly Trap)
- (b) Umpan kertas lengket berbentuk pita/lembaran (Sticky tapes)
- (c) Perangkap dan pembunuh elektronik (light trap with electrocutor)
- (d) Pemasangan kasa kawat/plastik
- (e) Membuat pintu dua lapis
Pengendalian kimia
1. Umpan (baits),
2. Penyemprotan dengan efek residu (residual spraying) dan
3. Pengasapan (space spaying).
Pengendalian biologi
Semut kecil berwana hitam (Phiedoloqelonaffinis) untuk mengurangi
populasi lalat rumah di tempat tempat sampah (Filipina)
- Pengawasan Tikus
Terdiri dari family Muridae dan Cricedidae
Yang terpenting : Rattus norvegicus, Rattus rattus, Mus musculus
Masalah :
1. Kerusakan alat rumah tangga
2. Menimbulkan penyakit
Penyebab penyakit pes, murin typhus, salmonelosis, leptospirosis
Melalui ludah, urin, feses, gigitan ektoparasit (kutu, pinjal, caplak,
tungau)
3. Masalah ekonomi
- Sifat Tikus
Senang hidup di tempat makanan
Keluar pada malam hari
Dapat memanjat dan meniti tali
Dapat memanjat bagian dalam dan luar pipa
Dapat meloncat vertikal 90 cm
Dapat melompat 1.2 m dan dapat jatuh 15 m tanpa mati
Tidak meninggalkan sarang terlalu jauh 7.5m
- Tanda Keberadaan Tikus
Gnawingbekas gigitan pada kayu untuk mengasah giginya
Burrows terowongan dan lubang dekat tempat sampah
Droppings kotoran tikus
Runway jalan khas tikus selalu menempuh jalan yang sama
Footprints and tail marksjejak kaki dan ekor jika tikus jalan di tempat
berdebu
Rub mark bekas badan tikus yang tertinggal
Tanda lain bau, suara berisik, sisa air seni, bangkai
- Pemberantasan Tikus
Mekanik/fisikMenggunakan perangkap/lem tikusbunuh
KimiaMenggunakan racun yang umum di pasaran, seperti racun berbentuk
bulat kecil.
BiologisMengadakan predatornya
Cultural PHBS

K.06 FOODBORNE DISEASE


- dr. Madya
- Fuad Anharuddin
Penyakit yang dihantarkan melalui pangan (makanan) yang telah
terkontaminasi.
Berlatar belakang pada
o Perubahan perilaku makan
o Makanan instan
o Lifestyle
o Culture
o Dinning Habits
o Produk makanannya
o Pada hewan pemberian makan dan pengembangbiakan
o Pada industri proses pembuatan dan pengemasan (packing)
o Agriculture pestisida dan insectisida (organophosphate
dan carbamat)
o Re-call produk makanan
o Penarikan dari peredaran
Bila ada masalah dalam pengecekan rutin pada suatu
produk
Kecurigaan terhadap suatu produk sebagai penyebab
penyakit
Penyebab :
Biological agents
:
o Bacteri
Baktery Beracun
: (BSC)
Bacillus cereus
Clostridium botulinum
Staphylococcus aureus
Bakteri yang menginfeksi dan memproduksi
enterotoksin
Bacillus cereus
Clostridium botulinum
Clostridium perfringens
Enterohemorrhagic Escherichia coli
EnterotoxigenicE. coli (ETEC)
Vibrio cholerae
o Virus
Hepatitis
Rotaviru
A
s
Noroviru
Astroviruses
s
Adenoviruses
Parvoviruses
o Fungi

Aflatoxi
n

Amanitin

o Parasit
Cryptosporidiu
Giardia lamblia
m
Taeniasaginata
Cyclosporacaye
Taeniasolium
tanensis
Toxoplasma
Diphyllobothriu
gondii
mlatum
Trichinellaspira
Entamoebahisto
lis
lytica
Chemical agents
:
o Antimon
o Nitrites
o Arsenic
o Pesticides
o Cadmium
o (e.g.,
organophosphates,
o Copper
carbamate)
o
Thallium
o Fluoride
o Tin
o Lead
o Zinc
o Mercury
o
Setelah mengetahui penyebab kita dapat menentukan etiologi agen
dengan 2 cara yaitu :
Tanda
o Melihat gejala orang sakit tersebut
o Jika kemungkinan telah diketahui melihat masa inkubasi
o
(waktu antara terpajan infeksi dan menunjukkan
gejala awal (symtom))
o Melihat / memeriksa makanan yg dicurigai
Laporan Lab
o Untuk memperkuat diagnosis dan memberikan langkah
pengobatan yang tepat
Perjalanan toksin :
o
Makanan (ada bakteri) bakteri tumbuh dan melepas racun dalam
makanan *(BSC)* tertelan racun dan bakteri hidup terinfeksi dan muncul
symptom (tanda/gejala)
o
Dalam penyebarannya bakteri tersebut merusak jaringan sekitarnya
dan mengganggu kerja organ normal. Dan dari kegiatan tersebut
membutuhkan waktu, waktu ini biasa disebut INKUBASI.
o
Masa inkubasi virus lebih cepat dari yang lainnya khususnya parasit.
Tanda dan gejala tergantung pada toksin tertelan namun pada umumnya
meliputi:
1. Muntah
3. Diare
2. Mual
4. Lemas
5. DEMAM sangat jarang terjadi / tampak
Jika sudah terinfeksi
Muntah
Kram perut
Mual
Demam
Diare
Lemas

Peningkatan sel darah


putih
Interferensi dengan fungsi sensorik dan motorik,
1. Penglihatan
ganda
(berkunang-kunang)
2. Gagalan pernapasan
3. Mati rasa
4. Disorientasi

5. MAKANAN

6. MIKROORGANISME

7. SEAFOOD MENTAH

8. Vibrio spp., Hepatitis A,


Noroviruses
9. TELUR MENTAH
10. Salmonella
(particurlarly
serotype Enteritidis)
11. DAGING
BELUM
12. Salmonella and Campylobacter
MATANG
spp., Shiga toxin-producing
Escherichia
coli
(STEC),
Clostridium perfringens
13. SUSU / JUS / KEJU 14.
Salmonella,
Campylobacter,
NON-PASTUERISASI
and Yersinia spp., ETEC

o
o
o
o
o
o
o
o
o
o

15.
16. Upaya Pencegahan
17. Pencegahan dengan mengendalikan Sumber (source)
Dalam pembuatannya jika terdeteksi terdapat sumber didalamnya maka :
o Menghapus atau menghentikan dari peredaran
o Pembersihan tempat dan sanitasi
o Melakukan training pada para koki/ pembuat masakan
o Memodifikasi proses produksi pangan atau makanan-persiapan dengan
lebih higienis
o Memodifikasi menu menjadi menu makanan sehat
o Menghapus pekerja makanan yang terinfeksi
o Menutup tempat makanan
o Komunikasi dan sosialisasi dengan masyarakat
o Melakukan pelaporan rutin dengan dinas kesehatan
18. Pencegahan dengan mengendalikan transmisi sekunder
Informasi untuk Publik dan penyedia layanan kesehatan untuk berperilaku
higienis
Perlindungan pribadi dari wabah penyakit
Persiapan makanan yang tepat
Profilaksis (prosedur kesehatan untuk lebih baik mencegah dari pada
mengobati)
19. Pencegahan dengan rekomendasi sederhana
Memasak segala macam daging hingga matang.
Memisahkan antara daging yang sengaja mentah dan yang dimasak agar
terhidar dari kontaminasi silang.
Berperilaku higienis mulai dari membuat, menghidangkan, dan ketika akan
makan.
20. Pencegahan dengan mengatur epidemiologi
Surveillance system
o Dengan mensurvei besaran masalah kesehatan masyarakat dari
penyakit dan mengidentifikasi wabah penyakit
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)/ analisis bahaya dan
pengendalian titik kritis (7 prinsip)
Quarantine system (melakukan karantina bagi orang maupun hewan
pembawa)
o Dasarperaturan

UU no 18/2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan


UU no 16/1992 tentang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan
o Tindakan
Pemeriksaan
Penahanan
Pengasingan
Penolakan
Pengamatan
Pemusnahan
Perlakuan
Pembebasan

K.07 Nutrition and Immune

dr. Dyah Krisnansari


Isnaini Fatmawati

Immune System
Menurut bahasa Latin, immune berasal dari kata immunis
yang berarti terbebas dari tugas atau kewajiban. Sistem imun
terdiri dari sel-sel, protein-protein, dan jaringan-jaringan yang
mendukung mereka untuk bereaksi dengan struktur-struktur
molekuler yang menimbulkan ancaman bagi inetritas host.
Immunity atau kekebalan berarti sistem pertahanan. Melindungi
tubuh dari infeksi agen dan toxic, memungkinakan tubuh untuk
memperbaiki sel-sel yang rusak, dan membersihkan tubuh dari
sel-sel yang rusak.
Pada manusia terdapat lebih dari 1560 gen (sekitar 7 dari
genome) berkontribusi sebagai pertahanan kekebalan barrier
fungsi epitel, respon immune bawaan dan adaptif,
pengembangan ontologis dari sistem kekebalan tubuh. Sistem
kekebalan tubuh merupakan bagian dari kemampuan sensori
yang khusus pada pengindraan ancaman berbahaya dari
struktur molekul asing.
Nutrition and The Immune System
Malnutrisi dapat melemahkan sistem immune. Baris pertama
pertahanan (kulit, mukosa, dan sel-sel GI) yang rusak
menyebabkan lebih banyak antigen masuk ke dalam tubuh.
Kurangnya asupan protein dapat menurunkan jumlah sel
immune. Saat T-cell jumlahnya menurun maka regulasi T-cell
juga akan terpengaruh.
Nutrisi berhubungan dengan sistem immune hewan (Pring and
Ahmed, 1993). Mikronutrien berupa mineral dan vitamin.
Mineral yang dimaksud diantaranya Zn, Cu, Cr, Se, Mn, Fe,
dan CO, sedangkan vitamin yang dimaksud diantaranya
vitamin E, beta carotene dan vitamin A, serta vitamin C.
Kebutuhan mikronutrien berguna untuk optimalisasi respon
immune dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan reproduksi (Harmon, 1994; Scaletti, 1992).
Immunity
Imunitas merujuk pada reaksi yang terjadi di dalam tubuh
hewan terhadap substrat asing seperti mikroba dan berbagai
molekul makro (Abbas et al, 1991).

Immunity System
Sekumpulan sel dan molekul yang melindungi tubuh melawan
infeksi, keganasan, dan kerusakan sel (Abbas et al, 1991).
Immunity terdiri atas dua jenis, yaitu:
Innate (non spesific)
- Barriers fisik dan kimia
- Fagositosis (Neutrophils dan Macrophages) pada proses inflamasi
Acquired (spesific)
Spesifik terhadap antigen tertentu dan ditingkatkan dengan
paparan berulang. Respon imun ini kembali dibagi menjadi dua
jenis, yaitu:
- Humoral, dengan menggunakan sel B.
Sel B dimatangkan di sumsum tulang dan memiliki antigen binding
reseptor pada membran mereka. Sel B sendiri terdiri atas memory cells dan
plasma cells.
- Cell mediated, dengan menggunakan sel T.
Sel T dimatangkan di kelenjar timus. Sel ini memiliki fungsi sebagai
pembunuh sel penginfeksi dan merangsang aktivitas mikroba dan
sitotoksis sel kekebalan. Terdapat tiga jenis sel T, yaitu sel T helper, sel
T cyto toxic, dan sel T suppressor. Sel T helper menyekresi GH
(sitokinesis) dan memiliki membran glikoprotein CD4.
Central Organ of The Immune System
Kulit
Merupakan barrier fisik. Kelenjar-kelenjar menyekresikan
cairan kimia yang dapat merusak mikroba.
Membran Mukosa
Mukosa mengandung cairan kimia dan enzim yang dapat
merusak organisme yang menyerang tubuh.
Traktus GI
Asam di dalam lambung merusak mikroba. Vili sepanjang
saluran menahan penyerang dari luar.
Jaringan Limfatik
Berupa sumsum tulang, timus, limfa node, lien, tonsil,
adenoids, dan appendix. Merupakan rumah dari sel-sel sistem
imun. Sel imun terdiri atas sel B, sel T, sel NK, monosit /
makrofag, eosinofil, dan basofil. Fungsi sel imun, yaitu:
a. Pertahanan infeksi
b. Homeostasis dead cells
c. Monitoring mutagenic cells
Parameter imunologi terdiri atas:
a. Serum albumin
b. Serum transferin
c. Nitrogen balance
Disfungsi sistem imun dapat berupa:
a. Re Infeksi
b. Autoimun, penyakit degeneratif
c. Keganasan
d. Alergi

a.
b.

1.
2.
3.
4.

1.

2.

3.

4.

1.

Immunosupresant merupakan agen yang mampu menekan respon imun


(Dorland, 2012). Immunosupresant terdiri atas:
a. Steroid
b. Cyclosporin
c. Azathioprine
d. Globulin antilimfosit
e. Biological imuno supp
f. Other imun suppressant
Nutrien baik makro maupun mikro merupakan faktor utama sistem imun.
Beberapa diantaranya, yaitu:
a. Karbohidrat jika berlebihan akan mempengaruhi kemotaksis,
fagositosis, dan gangguan komplemen.
b. Lemak dapat berupa PUFA (phagositosis, survival bakteri gram
negative), MCT (antioksidan), omega 3, dan omega 6.
c. Protein merupakan immuno-competent, berfungsi pada integrasi organ
dan penyembuhan luka.
Modulasi Immune
Arginin
a. T Helper > (CD 4)
b. T Lymphocyte activation
c. Nitrogen balance
d. 1,5 6 gr/hr
e. Lysisne defisiensi, diare
f. Azotermia (renal dysfunction)
g. Wound healing
Arginin

Selama stress, arginin dapat menekan metabolisme protein dan


pelepasan hormone Norepinefrin dan Epinefrin.

Kontra indikasi :
a. Hipoperfusi spchlanicus
b. Sepsis
c. Systemic Inflamatory sistem
Glutamin
a. Macrofage & mukosa
b. 12 18 gr/hr, ICU : 18 24 gr/hr
c. Meningkatkan glutathione synthesis
d. Antioksidan
e. Bersama Se dan Cystein
Purines and Pyrimidine
a. Sintesis DNA & RNA (limfosit, makrofage dll)
b. Mediator cyclic adenosine mono phosphate (cAMP)
c. Coenzim sintesis glikogen dan glikoprotein (NAD, FAD, Coenzym A
Mineral
Zink

Merupakan komponen banyak enzim, seperti super oxide dismutase


(SOD), RNA Polymerase, DNA polymerase, Ribonulease, dan Thymidine
kinase. Dapat meningkatkan penggunaan asam amino dan jumlah sel imun,
Replikasi sel, Aktivasi limfosit, Antioksidan

220 mg ZnSO4


Zink mempengaruhi mekanisme pertahanan host melalui aktivitas
fagosit, imunitas sel, dan imunitas humoral. Zink dapat meningkatkan aktivitas
fagosit makrofag dan neutrofil (Babior, 1978). Phagocytic activity through
respiratory burst (McCord & Fridovich,1969; Chew, 1996). Meningkatkan
pelepasan amina vasoaktif oleh basofil.

Sel imunitas meningkatkan imunitas sel T. Zink merupakan co-factor


untuk thymus thymuline hormon.

Imunitas humoral meningkatkan produksi antibodi (Bach, 1983).


2. Copper

Komponen copper terdiri atas:


a. Superoxide dismutase (SOD)
b. Ceruloplasmin : memodulasi respon imflamasi melalui fagositosis.

Aktivitas fagosit:
a. Neutrophils
b. Monocyte

Cell mediated immunity


a. Terutama melalui limfosit T (Th, Tc) melalui produksi sitokinin.
b. Menghambat replika virus.
c. Produksi interleukin (pematangan sel B, aktivitas sel NK, dan atraksi
kemo taktik)
3. Chromium

Komponen Glucose Tolerance Factor (GTF)


a. Potenciate the insulin activity (Cheng and Mowat,1999)
b. Memfasilitasi interaksi antara insulin dan reseptor insulin di jaringan
target.
c. Mengurangi tingkat stress kortisol.

4. Selenium
a. Antioksidan
b. Membunuh mikroba respiratory
c. Modulasi limfosit, sel K, metabolisme eicosapentanoid
5. Cuprum

Humoral respon:
a. Menngkatkan prosukdi antibodi
b. Produksi antobodi menurun dalam diet kurang Cu (Gengelbech and spears,
1998)
6. Iron

Natural Killing

Menurunkan fungsi sel T, sel B, monosit, makrofag, dan neutrofil.


7. Vitamins

Berfungsi sebagai antioksidan alami.

Termasuk beta carotene, vitamin A, vitamin E, dan vitamin C.

Melindungi jaringan dari kerusakan karena radikal bebas.

Radikal bebas, yaitu:


a. Dihasilkan dalam metabolisme sel normal.
b. Bereaksi dengan enzim, DNA, dan merusak jaringan.
c. Umumnya radikal bebas merupakan super oxide, hydrogen peroxyde,
hydroxyl, dan fatty acid radical.
Antioxidant System of Mammalian Cells

Role of Oxidation

a.
b.
c.

d.

Berikut beberapa fungsi dari vitamin, yaitu:


Vitamin A, B6, C, dan E berfungsi dalam sistem imun.
Vitamin A berfungsi pada NK cells, neutrophils, mucosal imunity, T
limfosit, monosit, macrofage, B limfosit, dan haemopesis.
Thiamin, pyridoksin, asam folat, B12, dan C berfungsi dalam sintesis
protein dan penyembuhan luka.
Beta carotene
Berfungsi sebagai antioksidan.
Meningkatkan aktivitas fagosit enzim neutrofil-myloperoxidase.
Meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag - peroksidase.
Meningkatkan toksisitas limfosit
Vitamin E dan Selenium
Vitamin E mengurangi lipid berbahaya dalam radikal bebas.
Enhances phagocytic activity of neutrophils, macrophages and NK
cells (Miller,1993).
Vitamin E merupakan antioksidan besar dalam darah.
Selenium memiliki peran biokimia melalui glutathione peroxide dan
meningkatkan fungsi neutrofil.
Vitamin E dan Se berpengaruh pada dungsi imun sel khususnya pada
imunitas kelenjar mammae.
Cows are immuno suppressed when plasma concentration of
vitamin E and Se is low (Grasso et al., 1990).

K8 AIRBORNE DISEASES

Agung S. Dwi Laksana


Dzicky Rifqi Fuady

PENDAHULUAN
Udara adalah berguna bagi organisme untuk:
Bernapas dan beraktivitas
Membuang limbah berupa gas
Sumber daya sumber daya gelombang elektromagnetik, nitrogen, dsb.
KLASIFIKASI UDARA
Udara bebas
o Udara yang alamiah dan kualitasnya dipengaruhi iklim
Udara tak bebas
o Udara yang terdapat dalam ruangan tertentu yang kualitasnya dipengaruhi oleh
intervensi manusia
KOMPOSISI UDARA

UDARA TIDAK BEBAS


Merupakan sumber Airborne Disease, yaitu istilah untuk penyakit infeksi
Baik untuk perkembangbiakan mikroba
Tempat hidup beberapa agent penyakit waktu di udara, contohnya:
o Agen infeksius:
Tuberkulosis
Morbili (campak)
Varicella (cacar air)
Parotitis epidemika
Influenza, dll
o Agen non-infeksius
Shinsu myocardosis, karena paparan CO
UDARA BEBAS
Pengaruh tidak langsung
o Manusia dapat memanfaatkan budaya melalui Budaya dan Iptek, contoh:
o N urea produksi pertanian, Energi surya, Komunikasi, angin
Angkutan.
Pengaruh langsung

o Melalui kontak langsung dengan tubuh atau melalui proses pernafasan.


Contoh: (Zat Kimiawi, Zat fisik, Zat biologis )
PENCEMARAN UDARA
Faktor-faktor yang berpengaruh:
o Kadar dalam udara (PPM)
o Angin
o Sifat Fisik (ukuran, bentuk)
o Sifat kimiawi (iritan, keasaman)
Zat kimia pencemar
o Sulfur Dioksida
Sumber
1. Alamiah
o Gunung merapi
o Pembusukan bahan organic
o Reduksi sulfat
2. Artifisial (buatan)

Pembakaran BBM
Sifat :
a. Tidak berwarna, iritan pada kulit dan selaput lender
b. Iritasi pada saluran pernafasan hyperplasi dan metaplasia
keganasan
c. Nekrosis daun
d. Korosif
o Ozon
Sumber
1. Alamiah = lapisan stratosfer dan troposfer, kontinuent smoke/fog
(asap)
2. Artifisial = industry
Sifat
1. Tidak stabil, mudah mengoksidasi
2. Biru, iritan saluran pernafasan
3. Bakterisidal
Efek
1. Merusak saluran pernafasan emfisema
2. Merusak pusat pernafasan
o Nitrogen oksida
Sumber
1. Atmosfir (NO, NO2, N2O)
2. Pembakaran BBM
Sifat
1. Toksik
2. Peradangan paru bronkiolitis fibrosis obliterans, pada 200 PPM
Silo fillers disease
3. Kemarian (pada konsentrasi 500 PPM)
o Karbon mono oksida
Sumber
1. Alamiah
a. Hidroksida (siphonophores)

b. Reaksi kimia di atmosfer


2. Artificial
a. Asap dari pembakaran tidak sempurna
b. Asap dari pembakaran di bawah tekanan, missal combustion engine
Sifat
1. Tidak berwarna
2. Tidak berbau
3. Kompetitor O2 AFFINITAS HbCO 210 X HbO2
OKSIGENASI JARINGAN TUBUH << ( pusing, < konsentrasi ,
kelainan pada SSP , sesak nafas, pingsan , mati ).
4. Dapat menyebabkan penyakit jantung, terutama pada perokok
Hidrogen sulfide
Sumber
a. Alamiah
Sumur, saluran air buangan
Gunung berapi
b. Artifisial
Emisi industry
Sifat
i. Gas, terletak di lapisan udara bawah
ii. Berbau telur busuk
iii.
Korosif
iv. Penghitam material
v. Iritan pada paru, seperti Asphyxiant (melumpuhkan pusat pernfasan)
Kematian
vi. Menyebabkan Kemampuan membau hilang, batuk, sesak nafas,
pusing, muntah, pingsan , mati.
Hidrocarbon
Sumber
a. Alamiah
Tanaman (genus citrus) Terpene
Dekomposisi anaerobic
Sumur-sumur minyak dan gas bumi
Sifat
a. Gas
b. Toksik
c. Reaktif
Pertikulat (zat padat/cair yang tersuspensi di udara)
Sumber
Embun, debu, asap, fog, fumes
Sifat
a. Padat
b. Diameter <25 mikron
c. Jelaga karsinogen, karena ada PAH (polycyclic aromatic
hidrocarbon)
seperti
Benzopyrene,
Benzanthrancene,
chrysene,benzfluoranthene.
Mikroorganisme
Sumber


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jamur, spora, bakteri tanah, virus


Sifat
a. Tidak bertahan pada udara bebas, sehingga penularan sulit terjadi
kecuali virus dan spora
b. Efek sangat tergantung
Ukuran (0,1 mikron, 2- 5 mikron, 10 mikron),
Bentuk (asbes=jarum),
kepadatan,
sifat kimia dan sifat fisika partikulat tersebut.
o Zat fisis pencemar udara
o Kebisingan campuran berbagai suara yang tidak dikehendaki dan merusak
kesehatan
Contoh:
Pembangunan
industri, lalulintas, aktivitas kontruksi

kebisingan ketulian produktivitas menurun


o Temperature
Sumber :
a. industry
b. PLTU
Mempengaruhi biota air
o Sinar UV
Terdapat di lapisan troposfer, tapi sedikit
Lapisan ozon rusak Sinar UV banyak di troposfer
Efek UV:
a. 3000 A 4000 A MENGHITAMKAN KULIT
b. 2800 A - 3200 A ERYTHEMA
c. 2200 A 2800 A BACTERICIDAL
d. 1700 A 2200 A EFISIEN MEMBENTUK OZON
e. Kronis kanker kulit
o Elektromagnetik
o Sinar radioaktif
Sumber
o Alamiah Sinar cosmos, pertambangan radioaktif
o Artifisial kebocoran tungku nuklir (ex. Chernobyl.
Hiroshima)
Efek bom atom
o Leukemia, bayi lahir cacat, keguguran, katarak, tumor glandula saliva
EFEK BIOLOGIS PENCEMAR UDARA:
FIBROSIS Pneumoconiosis.
GRANULOMA micro organisme.
IRITAN SO2, Ozon, N2O
DEMAM, ( suhu >40oC, menggigil, sakit pinggang, mata kabur) uap logam
demam logam.( Mg, Zn, Cobalt)
KANKER ( pertumbuhan sel patologis yg cepat), asbes, benzidin, chromium,
zat radioaktif.
MUTAN ( hasil proses mutasi pada sel genetik) zat radio aktif, benzene, metil
mercuri.
ASPHYXIA ( darah < O2 ) gas beracun, CO2, H2S, CO, NH3

8. KERACUNAN SISTEMIK, sistemik, Pb, Cd, F, Insecticida

ZAT BIOLOGIS PENCEMAR UDARA


a. Mikroba pathogen
Jamur
Metazoa
Bakteri
virus
Lebih banyak lewat udara tak bebas
Dipengaruhi oleh:
Ventilasi ruangan,
Kepadatan penghuni

Air Borne Disease, Contoh:


a. C. DIPHTERI
Diphteriae
b. MYCOBACT.TBC
tuberculosa
c. BORDETELLA PERTUSIS
pertussis
d. DIPLOCOC. PNEUMONIAE pneumonia
e. PAROTISI EPIDEMIC VIRUS parotitis epidemica
f. VIRUS VARICELLA
varicella
g. VIRUS MORBILLI
morbilli
h. VIRUS INFLUENZA
influenza
i. E.VERMICULARIS
oxyuriasis
j. HISTOPLASMA CAPSULATUM histoplasmosis

PENGELOLAAN KUALITAS UDARA


o UU No. 4 tahun 1982 Baku mutu kualitas udara
o Standard emisi
o Kualitas bahan bakar
o Kualitas sisa pembakaran
o Baku mutu kebisingan
PENDAHULUAN
Kesehatan masyarakat masalah perubahan iklim global
Efek tidak menentu, tergantung pada factor-faktor exposure (paparan/pajanan)
yang:
o Non-spesifik
o Bekerja secara tidak langsung
o Tidak dimengerti dengan baik
Perubahan cuaca disebabkan oleh pembangunan, penyebabnya adalah:
o Greenhouse effect (efek rumah kaca)
Greenhouse gases (GHGs) terdiri dari:
a. CO2
b. Methane
c. NO
d. CFC
GHGs menahan panas radiasi ultraviolet
GHGs pada decade 1950-an sejak dimulainya revolusi semakin meningkat
Konsentrasi CO2 meningkat 3 kali lipat selama 35 tahun terakhir
o Ozone depletion
Merupakan penipisan dan kerusakan lapisan ozone

Terjadi karena reaksi ozone dengan halogen radikal bebas dari CFCs,
bersama dengan halokarbons dan metilbromida
Efek negative (-)
Gas-gas tersebut mulai diketahui setelah ada lubang ozone di antartika,
tahun 1970-an
Waktu paruh CFC 70-110 tahun. Walaupun pemakaiannya dikurangi
sejak 1985, CFC masih menimbulkan kerusakan ozone
Fungsi ozon menghalangi penerasi radiasi UV B
Ozon berkurang 2,7%/decade selama 1979-1991
o Peningkatan radiasi ultraviolet

EFEK PERUBAHAN CUACA TERHADAP KESEHATAN


Efek rumah kaca radiasi UV-B meningkat global warming
Keduanya
Dibedakan menjadi:
menyebabkan:
openingkatan
Peningkatanfrekuensi
temperaturgelombang
dengan
panas dan episode polusi udara,
perubahan
yang
menyertainya
mengurangi kelembaban tanah, peningkatan cuaca panas, dan banjir di daerah pantai
o Peningkatan suhu samudera
menyebabkan
peningkatan
elevasi air laut

AKIBAT GLOBAL WARMING


Heat-related mortality and morbidity
o Karena peningkatan temperature melebihi ambang batas dan terjadi beberapa
hari
o Contoh: gelombang panas francis 2003 kematian lansia
o Polusi udara diperburuk oleh kombinasi peningkatan suhu dan peningkatan
ambien radiasi UV
o UV dengan volatil organic compound dekomposisi NO2 produksi
tropospheric ozone photochemical smog peningkatan insidensi
penyakit saluran pernafasan, seperti asma dan bronchitis
penyakit infeksi, terutama anthropod-borne
o Suhu naik penyebaran penyakit virus dan parasite
o Suhu mempengaruhi replikasi, maturasi dan periodi infektif vector
penyakit
o Ditambah dengan perilaku menggigit (bitting behavior) serangga meningkat
o Malaria
Paling prevalent di dunia Penyebab 1-2 juta kematian/tahun
Parasite malaria tidak berkembang pada suhu di bawah 16o celcius
o Arbovirus
Terdiri atas:
1) Encephalitis disease, contohnya pada epidemi St.louis enchepalitis (SLE) di AS
Merupakan mosquito-borne
2) Dengue
3) Yellow fever
Peningkatan suhu 1 oC memperpendek masa inkubasi ekstrinsik
o Dengue
Tersebar di Asia, afrika, wilayah tropis amerika, oceania dan Australia

Vektornya adalah nyamuk Aedes agepty pada renge 35 oC lintang


Suhu rendah larva tidak dapat hidup
Suhu tinggi distribusi penyakit & vector meluas
In vitro: inkubasi ekstrinsik virus dengue type 2 adalah:
300C 14 hari
Angka transmisi meningkat 3 kali lipat
32-350C 7 hari
o Emerging disease lain
Ebola di afrika pada akhir musim hujan, karena curah hujan meningkat
Malnutrisi Gangguan Suplay Makanan
o Algoritma:

o Distribusi
kerusakan infrastruktur karena perubahan cuaca peningkatan elevasi air laut
EFEK PENINGKATAN AIR LAUT DAN CUACA
TERHADAP KESEHATAN
1. Global warming menyebabkan permukaan air meningkat 2-4 cm/decade
2. Global warming energy panas meningkat kekuatan angina (topan, badai,
dsb.)
3. Kadar CO2 meningkat 2 kali lipat kekuatan angin topan meningkat 40%
kerusakan fasilitas perumahan dan pelayanan kesehatan masyatakat teranacam
bahaya bencana alam
EFEK RADIASI UV TERHADAP KESEHATAN
Radiasi UV-B meningkat penipisan ozone
Efek langsung:
o Panjang gelombang UVB 290-320 nanometer paling destruktif

o UVB memicu kanker, karena memicu pembentukan pyrimidine dimer dalam


molekul DNA yang reversible
o Kebutaan karena katarak
50% disebabkan oleh UVB
Karena Asam amino dan system transport membrane dalam lensa mata
rentan terhadap fotooksidasi oleh oksigen radikal yang dihasilkan radiasi
UVB
UVB Imunosupresi dan menurunkan efektivitas vaksin
meningkatkan insidensi penyakit infeksi
o Efek mata:
Photokeratitis
Pterigium
Photokeratoconjungtivitis
Climatic
droplet
Pinguecula
keratopathy
Efek tidak langsung
o UVB Imunosupresi dan menurunkan efektivitas vaksin meningkatkan
insidensi penyakit infeksi
TINDAKAN PENCEGAHAN
Adaptive option perubahan/penyesuaian
a. Perencanaan pembangunan perkotaan dan perumahan
b. Program kewaspadaan bencana
c. Sistem pengamatan dan peringatan cuaca
d. Perencanaan penggunaan lahan meminimalisir erosi, banjir dan
penggundulan hutan
e. Rekayasa genetika menghasilkan tanaman pangan yg tahan cuaca
f. Pengendalian vektor penyakit
g. Surveillance penyakit
h. Vaksinasi
Kebijakan di bidang kependudukan
a. Program KB
b. Pengurangan konsumsi oleh Negara-negara industri

K9 SOIL TRANSMITTED DISEASE

-Ekosistem Tanah Tanah terdiri atas 3 lapisan :


Horizon A Top soil
Horizon B Sub soil
Horizon C Hasil pelapukan batuan, batu-batuan (bedrock)
-Pengaruh Tanah Terhadap Kesehatan 1. Pengaruh langsung
Penyakit-penyakit yang menyebar melalui tanah (soil borne disease), dapat
berupa penyakit menular ataupun tidak.
Agen dapat berasal dari tanah itu sendiri atau dari luar. Agen yang berasal dari
luar dapat menyebabkan pencemaran.
2. Pengaruh tidak langsung
Disebabkan oleh aktivitas manusia dalam pemanfaatan tanah, yaitu : kegiatan
kelembagaan, pembuangan limbah padat (sampah), radioaktivitas.

-Pencemaran Tanah# Disebabkan oleh :


Pembuangan sampah
Kebocoran limbah cair industry atau fasilitas komersial
Kecelakaan (cth : kendaraan pengangkut minyak, zat kimia atau limbah lain)
Zat beracun yang ada di tanah
# Polutan Zat atau bahan yang mengakibatkan pencemaran. Disebut
sebagai pollutan apabila jumlahnya melebihi batas normal dan dapat
menyebabkan kerugian pada makhluk hidup.
Sifat polutan :
Merusak untuk sementara (jika telah bbereaksi dengan zat lingkungan tidak akan
merusak lagi)
Merusak dalam jangka lama (Pb, detergent non biodegradable)
# Degradasi Lahan :

Penyebab :
Bencana alam (kekeringan, banjir, tanah longsor)
Aktivitas manusia (pembabatan hutan, industry, urbanisasi)
# Pencemaran Pestisida
Rodentisida racun tikus
Efek terhadap kesehatan : dapat merusak hati, ginjal, jantung, dan kerusakan
jaringan secara cepat.
Insektisida membunuh serangga
- Organoklorin (Contoh : DDT)
- Organofosfat
- Karbamat
Herbisida membaasmi gulma
Bahan kimia : Arsen
Dapat menyebabkan kanker kulit dan gangguan saluran pernapasan.
-Soil Borne Disease

Dapat berupa :
- Parasitic disease
- Other soil-related disease
- Fungal and bacterial disease
- # Parasitic disease
- Hookworms
- Visceral
larvae
migrans
- Whipworms (trichuriasis)
(Toxocariasis)
- Ascaris
- Toxoplasmosisis
- # Fungal and bacterial disease
- Anthrax
- Cryptococcosis
- Aspergillosis
- Histoplasmosis
- Blastomycosis
- Legionnaires disease
- Botulism
- Leptospirosis
- Chromobacterium sepsis
- Meningitiscryptococcal
- Coccidioidomycosis
- Tetanus
- # Other soil-related disease
- Alergy to mold, dander, dust
- Leadd poisoning
- GoitersI deficiency
- Itai-itaiCd toxicity

Pica (Geopaghy)

Heart disease higher in


glaciated areas with acid soils

- K10 GENETIC SCREENING IN COMUNITY


Definisi Biomolekuler :
- Ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi material molekul yang
terdapat di dalam sel
Molekul : DNA, RNA, Protein, asam amino, enzymes, atc
Terkait :
- struktur
- fungsi
- proses
-

DNA :
- - merupakan blue print dari kehidupan organisme.
- - tersimpan informasi genetik tentang bagaimana sel bekerja
RNA
- - transport material informasi tersebut.
- - penyedia template untuk produksi protein
Protein
- - membentuk seluruh komponen tubuh, enzim, hormon, etc, sinyal untuk
regulasi aktivitas gen.
- Catatan: Template DNA adalah komplementer dengan sekuens mRNA
- Biomolekuler (James Watson dan Crick )
a. DNA merupakan sekuens double helix
b. Bagian luar = sugar and phospat backbone
c. Basa terdapat dibagian dalam dan diikat oleh ikatan hidrogen
d. Pasangan basa adalah tetap : (A-T, C-G)
-

GEN
-

- substansi pembawa informasi dari setiap individu


- merupakan sekuens basa dengan tata urutan unik
- merupakan komponen struktur dan fungsional dari unit herediter
Kontribusi Penyakit dan Faktor Lingkungan Terhadap Proses Penyakit
- Genetic
- Environmental
- Jarang
- Sering
- Penyakit Genetic Sederhana
- Genetic Complex
- Unifaktorial
- Multifaktorial
- High Recurrence Rate
- Low Recurrence Rate

- Mode of Genetic Disease


- MONOGENIC
- POLIGENIC
Mendelian inheritance
Kelainan melibatkan lebih dari satu
a. Autosomal dominan
perubahan gen
b. Autosomal recessive
Genetic susceptibility
X chromosome inheritance
Environment berpengaruh
Non Mendelian
Multifactorial
a. Mitocondral disease
b. Genetic imprinting
c. Anticipation
d. Mosaicism
- Genetik Komunitas
- Pengklasifikasian distribusi penyakit genetic
- Genetic
- Genetic
&
- Environment
Environment
- Cystic
- Diabetes
- Chicken Pox

1.
2.
3.
4.

- Fibrosis
- Asthma
- Deteksi Molekuler
Polymerase Chain Reaction (PCR)
FISH
MLPA
DNA blot
Southern blot
Comparative
Restriction
Fragment
Length(CGH)
Pholymorphism (RFLP)
Etc,etc
9.

genomic

hybridization

10.
A standardized Medical Record
11.- Bagian penting dalam screening penyakit genetik.
12. - dapat mengarahkan mode of genetic disease
13. - penapis pertama dalam screening genetik
14. - mengarahkan tes diagnostik yang tepat
15. - identifikasi anggota keluarga yang beresiko
16. - menentukan resiko penurunan terhadap anak
17. - arah penanganan untuk menurunkan resiko
18. Informasi dalam medical record dalam genetic screening :

Tiga generasi dalam keluarga

Riwayat dan kondisi kesehatan semua anggota keluarga.

Kumpulkan informasi tentang :


19. - sex
22.
- penyakit dan kondisi
20.
- tanggal lahir
kesehatan
21.
- informasi kematian,
23.
- diet, kebiasaan, dan
onset sakit, tingkat keparahan, dll
masalah yang dihadapi
Kesulitan dalam hal taking history :
rasa malu
- ketidaktahuan atau miss
- trauma
informasi
- anggapan bahwa TH is NO
- penyangkalan
VALUE
- perbedaan budaya

1.
2.
3.

Genetics
in
Medicine:
st
the 21 Century
The Human Genome Project memberikan informasi faktor determinan
penyakit dari sisi genetik
Akses informasi tak terbatas Internet
Penilaian resiko genetik, screening dan testing menjadi bagian penting dalam
pelayanan kesehatan masyarakat.
Clinical geneticis dan primary care need to work together to offer appropriate
services
We Are Working Together

Risk assessment for common genetic conditions

likely to be performed in the primary care/prenatal setting

Screening and testing for genetic conditions

increasingly performed in primary care/prenatal care

Patients with rare or more complex genetic conditions, risks, or family


histories

likely continue to be served by genetics specialists


Perubahan Paradigma kedokteran ----
Untuk masa depan : The right treatment, for the right patient, at the right
time
Personalized medicine
Contoh tes genetic
Prenatal screening
Newborn screening
Carrier screening
Prenatal Screening
Dapat mendeteksi penyakit genetik sebelum bayi lahir.
USG dapat digunakan sebagai salah satu alat, apakah bayi beresiko tinggi/rendah
menderita penyakit genetik.
Diagnosa dapat menggunakan sel-sel fetus di dalam amnion
Jika terdiagnosa pada awal hamil, dapat dilakukan terminasi.
Prenatal screening is sometimes seen as controversial.
Newborn Screening
Newborns screening dilakukan untuk diagnosa awal untuk immediate treatment.
Sample darah sebagai materi test.
Di USA, newborn screening adalah wajib,kecuali orang tua menolak karena
alasan tertentu (agama, budaya, penyakit)
Sebian sample darah dapat digunakan sebagai materi.
Newborn screening di negara maju

- sebagai Public health program

- setiap bayi lahir di screening untuk penyakit

yang treatable.
Examples
- Phenylketonuria (PKU)
- Congenital Hypothyroidism
- Sickle Cell Disease

Deteksi
Dini

Carrier Screening
Mendeteksi prospective parents untuk penyakit genetik yang common.
Mereka tidak menunjukan symptoms, tetapi mungkin membawa recessive gen.
Sample darah
Konseling Genetik bagi mereka yang positive
Jika kedua orang tua membawa kelaianan gen yang bisa diturunkan, disarankan
untuk mengikuti prenatal testing untuk bayi mereka.
Counseling before screening should include:
Purpose, voluntary nature of screening
Range of symptoms and severity of each disease
Risk of carrier status and affected offspring
Meaning of positive and negative results
Factors to consider in decision-making
Further testing would be necessary for prenatal diagnosis
Other types of screening
Preimplantation screening
: Screening embryos fertilised by IVF before
they are implanted into the uterus.
Presymptomatic screening
: Screening to predict adult-onset diseases such
as Huntingtons disease.
Presymptomatic screening
: Screening to estimate the risk of developing
cancer or Alzheimers disease as an adult.
Forensic/Identity testing : Screening to eg. determine the father of an individual
(paternity test).

K11 SOCIAL DETERMINANT OF HEALTH


dr. Rawuh Edy Priyono
Maya Alvionita
Pendekatan atasi kesehatan :
Mengandalkan intervensi medik dan kesehatan masyarakat yang berbasis
teknologi
Memandang kesehatan merupakan suatu fenomena sosial.
Status kesehatan dipengaruhi oleh :
1. Lingkungan sosial budaya (45%)
2. Perilaku (30%)
3. Pelayanan kesehatan (20%)
4. Keturunan (5%)
Pendekatan sosial :
1978 : Deklarasi Alma-Ata tentang Primary Health care dan munculnya
gerakan Health For All

Interven
si

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Meningk
atkan
fetal
outcome

Memperbaiki kesetaraan kesehatan --> memperbaiki kondisi sosial dg


program intersektoral.
Determinan kesehatan :
1. Faktor risiko
o Faktor dari dalam : Faktor yang melekat pada individu --> atribut

Contoh : umur, jenis kelamin, kerentanan genetik, status


imunitas, berat badan
o Faktor dari luar : berupa paparan (exposure)

Contoh : agen infeksi, agen toksik, nutrisi, lingkungan perumahan,


pekerjaan yang berhubungan dengan peningkatan probabilitas
penyakit.
2. Kausa
Kombinasi dari faktor risiko --> sendiri atau bersama (multifaktor) -->
pada siklus hidup individu --> menghasilkan penyakit pada individu
tersebut.
Determinan sosial-ekonomi : kondisi sosial ekonomi yang melatari kehidupan
--> mempengaruhi kesehatan.
Epidemiologi sosial
o Mempelajari peran variabel sosial di tingkat individu
a. Gender
e. kelas sosial
b. Umur
f. status social
c. Pendidikan
g. posisi dalam hirarki
d. pekerjaan
h. sosial.
o Variabel sosial di tingkat masyarakat :
a. Kondisi kerja
f. Isolasi sosial
b. Pendapatan wilayah
g. Kebijakan
kesehatan
c. Distribusi pendapatan
tentang
penyediaan
d. Kesenjangan
pelayanan
e. Eksistensi sosial
h. kesehatan
Dipengaruhi oleh :
1. Struktur masyarakat
i. Masyarakat tersusun dari unsur pokok :
a. Aspek horisontal
o Pekerjaan
o Sex
o Tempat tinggal (deferensiasi)
b. Aspek vertikal
o Pendidikan
o Kekuasaan
o Pendapatan
o Kharisma
(stratifikasi)
2. Parameter struktural
1) Pengertian
a. Status sosial
3.
Memilahkan atribut-atribut yang dimiliki seseorang, dan
membedakannya dengan orang lain.
4.
Ex. dokter
b. Peran sosial

5.

a.
b.
c.
d.
e.

Atribut yang melekat akan mempengaruhi hubungan sosial


yang dilakukan dengan orang lain.
6.
Ex. dokter, maka peran sosialnya lebih menekankan di bidang
kesehatan.
7. Jadi, parameter struktural : atribut yang dimiliki seseorang
yang membedakannya dari orang lain, serta memperngaruhi
hubungan sosial yang dilakukan dengan orang lain.
2) Dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Parameter nominal
8.
Membagi populasi dengan batas jelas tapi tidak punya
urutan jenjang
o Ras
o Suku
o Agama
o Jenis kelamin
b. Parameter graduated
9.
Membagi kelompok dengan batas jelas dan punya
urutan jenjang
o Tingkat pendidikan
o Pendapatan
o Otoritas kekuasaan
10. Aspek sosial-budaya
a. Bentuk
rumah
e. Tingkat pendidikan kepala
tangga/keluarga
keluarga
b. Besar keluarga
f. Pengetahuan
Bahasa
c. Peran wanita
Indonesia
d. Umur kepala keluarga/
g. Mobilitas
istri
h.
i. K-12 WATER BORNE DISEASE
j. Nendyah Roestijawati
k.
l. Pengertian : penyakit yang ambietnya adalah air, karena zat
pencemarnya berada dalam air.
m. Pencemarnya berupa:
Perubahan suhu dan pH
Perubahan warna, bau dan rasa
Adanya endapan, koloidal, bahan terlarut
Adanya mikroorganisme
Meningkatnya radioaktivitas
n. Macam-macam penyakit:
s.
r.
o.
p.
q.

u.

v.

w.

x.

y.

t. K
et
er
an
ga
n
z.

aa.

ab.

ac.

ad.

ae.

af. Bi
as
an
ya
m
en
ye
ra
ng
an
ak
an
ak

ag.

ah.

ai.

aj.

ak.

al. Se
ri
ng
m
en
i
m
bu
lk
an
w
ab
ah
da
n
m
en
ga
ki
ba
tk
an
ke
m
ati
an
da
la
m
w
ak
tu
si
ng
ka
t

am.

an.

ao.

ap.

aq.
Sering menimbulkan
wabah terutama bila
hygiene dan sanitasi
jelek.
Bakteri bias bersembunyi
di ginjal, kandung kemih
dan kandung empedu.
Pada kondisi badan yang
buruk dapat kambuh lagi

ar.

as.

at.

au.

av.

ax.

ay.

ba.

bb.

bf.

bg.

bc.
Cepat menular karena
cacing betina dapat
bertelur 200.000 butir per
hari yang akan ikut
keluar bersama feses
penderita
Telur yang sampai usus
akan menetas menjadi
larva yang akan
menembus dinding perut
dan masuk ke pembuluh
darahhati
jantungkananparuparuususdewasa
bh.
Sangat menular melalui
kontak maupun barang
yang dipakai bersama
penderita
Tungau masuk ke dalam
kulit, memakan jaringan

az.

bd.

be.

aw.

kulit dan bertelur.

bj.
bo.

bi. Bahan kimia yang dapat menyebabkan efek tidak baik pada
tubuh:
bk.
bl.
bm.
Te
P
Ge
bp.
In
bq.

bu.

ca.

bv.
Ca

cb.
Pa
cc.

cg.

ci.
Pe

bn.

br.
Gejala akut : gejala
P saluran pencernaan
dan ginjal mirip
glomerulonefritis
Gejala lanjut :
pelunakan dan patah
tulang-tulang
punggung
(kasustoyama)

bs.

bw.
G

by.

bx.
Pa

cd. Gejala neurologis :


L sakit kepala, parestesi
lidah, depresi,
konvulsi, pikun
Gejala saluran cerna :
hipersalivasi, stomatitis, colitis, gingivitis,
garis hitam pada gusi,
gigi mudah lepas
cj.
cl.
S
Ka

bt.

bz.
ce.

cf.

cm.

ch.
ck.

cn.
co.
cp. SUPLEMEN:
1) itai-itai disease
cq. A. Cd
cr. B. Pb
cs. C. Hg
ct. D. Mn

cu. e. pestisida
2) Pemakaian pupuk dengan cadmium yang terlalu banyak, dapat mengakibatkan
gangguan
cv. kesehatan. antara lain....
cw. A. Infeksi saluran pernafasan
cx. B. Diare kronis
cy. C. Rinitis alergika
cz. D. Gagal ginjal
da. E. Kanker otak
3) Dicurigai penyebab turunnya kecerdasan dan keterlambatan perkembangan
pada anak adalah
db. A. Cd
dc. B. Pb
dd. C. Hg
de. D. Minute
df. E. Pestisida
dg.
dh.
di. K13 - BAKU MUTU LINGKUNGAN
dj. dr. Agung S. Dwi Laksana, MSc.PH
dk. Gabriella Cereira Angelina
dl.
dm. BAKU MUTU LINGKUNGAN
B A K
U
K r it
M U T
e ri
U
a
B a ku
B a k
L IN G
M u tu
u
K U N
M
u t
G A N
B a ku
B au
k
M u tu
u
B a ku
B a k
M u t
M u tu
u
u
M u t
u
dn.
Baku mutu lingkungan adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup
do.
(UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup)
Simpul ke dua (B): pengukuran komponen pada ambient atau lingkungan
Komponen lingkungan berada dalam media/wahana lingkungan

Informasi yang diperoleh dipergunakan untuk memperkirakan potensi bahaya


dari komponen-komponen tsb
Untuk meminimalisir bahaya komponen lingkungan harus memenuhi baku
mutu tertentu
Baku mutu lingkungan diperlukan untuk menetapkan apakah telah terjadi
kerusakan lingkungan

Bila keadaan lingkungan telah ada di atas ambang batas baku mutu
lingkungan, maka lingkungan telah rusak atau tercemar potensi bahaya bagi
kesehatan manusia
1. BAKU MUTU AIR
dp.
penyusun 70% berat tubuh manusia

Air

transfer nutrien dan metabolit, termoregulasi

Baku mutu air ditetapkan dengan PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air
Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi,
atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya di dalam air
Kelas air: peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan
bagi peruntukan tertentu.
dq. PARAMETER
dr.
SAT ds.
K dt. KLS du. KL dv. KLS
UAN
LS 1
2
S3
4
dw.
Residu
dx.
mg/L
dy. 50
dz. 50
ea. 400 eb. 400
tersuspensi
ec.
pH
ed.
ee. 6-9
ef. 6-9
eg. 6-9
eh. 5-9
ei.
DO
ej.
mg/L
ek. 6
el. 4
em. 3
en. 0
eo.
Nitrit sbg N
ep.
mg/L eq. 0,06 er. 0,06 es. 0,0
et. (-)
6
eu.
Arsen (As)
ev.
mg/L ew. 0,05
ex. 1
ey. 1
ez. 1
fa.
Timbal (Pb)
fb.
mg/L fc. 0,03 fd. 0,03 fe. 0,0
ff. 1
3
fg.
Merkuri (Hg)
fh.
mg/L fi. 0,001 fj. 0,002 fk. 0,0 fl. 0,005
02
fq. 0,0
fm.
Tembaga (Cu)
fn.
mg/L fo. 0,02 fp. 0,02
fr. 0,2
2
fw. 0,0
fs.
Khrom (Cr) VI
ft.
Mg/L fu. 0,05 fv. 0,05
fx. 1
5
fy.
DDT
fz.
g/L
ga. 2
gb. 2
gc. 2
gd. 2
gf.
Jml/1
gi. 200
ge.
Fekal coliform
gg. 100 gh. 1000
gj. 2000
00 ml
0
2. BAKU MUTU UDARA
- Polusi udara mendapat perhatian yang tinggi
- Terutama: Ozon, SO2, PM10, NO2, Pb
gk.
gl. Parameter
gm. Baku Mutu
No.
gn.
go. Partikel debu
gp.
0,260 ppm
1
(PM10)
gq.
gr. Karbon monoksida
gs.
20,00 ppm
2
(CO)
gt.
gu. Oksida Nitrogen
gv.
0,050 ppm
3
(NO)
gw.
gx. Sulfur Dioksida
gy.
0,100 ppm
4

kelas
1
2
kelas 34

gz.
ha. Ozon (O3)
hb.
0,100 ppm
5
3. BAKU MUTU TANAH
hc.Sumber pencemaran tanah:
a. Industri minyak karena rupturnya tanki penyimpanan bawah tanah
b. Solvent
c. Limbah padat
d. Pestisida
e. Deposisi debu yang mengandung bahan kimia toksik

hd.
B
hf.
D

hg. 3-10 tahun

hh.
Di

hi. 1-4 tahun

hj.
Be

hk. 0,04 tahun

hl.
To
hn.
Gl
hp.
Ar
hr.
hs.
ht.

he. HALF
LIFE
DLM
TANAH

hm.
0,002
-0,03 tahun
ho. 0,16 tahun
hq. Tidak pasti
(Longterm
period)

hu.
hv.
hw.
hx.
hy.
4. BAKU MUTU MAKANAN
hz.KEPMENKES RI NOMOR 715/MENKES/SK/V/2003
TENTANG PERSYARATAN HYGIENE SANITASI JASABOGA
Persyaratan hygiene sanitasi makanan
tidak rusak, busukatau
basi yang
ditandai dari rasa, bau, berlendir, berubah warna, berjamur, berubah ar
Persyaratan
lokasi
Memenuhi persyaratan
bakteriologis
berdasarkan ketentuan yang berlaku
Persyaratan
bangunan
Angka kuman E. Coli
pada
makanan
harus
0/gr contoh makanan
Persyaratan pengolahan makanan
Angka kuman E. Coli
minuman
harus 0/grmakanan
contoh minuman
pada
Persyaratan
penyimpanan
Jumlah kandunganlogam
berat residu
pestisida,
boleh melebihi ambang batas yang diperkenankan m
Penyimpanan
makanan
terolahtidak
:
ia.
ib.
ic.

id.
ie. Makanan kemasan tertutup sebaiknya disimpan dalam suhu +
10oC
Penyimpanan makanan jadi :
(1) Terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga dan hewan.
(2) Makanan cepat busuk disimpan dalam suhu panas 65,5oC atau lebih atau
disimpan dalam suhu dingin 4oC atau kurang.
(3) Makanan cepat busuk untuk penggunaan dalam waktu lama (lebih dari 6
jam) disimpan dalam suhu 5oC sampai 1oC.
if.
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.00.05.23.3644
TENTANG KETENTUAN POKOK PENGAWASAN SUPLEMEN MAKANAN
I.
II.

VITAMIN DAN MINERAL


ASAM AMINO : - Glutamin (batas max/ hari : 2000 mg)
- Glukation (batas max/ hari : 600 mg)
ig. Pemanis buatan yang diizinkan dalam suplemen makanan :
ih.
(1)Alitam (2)Asesulfam-K (3)Aspartam (4)Eritritol (5)Isomalt
(6)Laktitol (7)Maltitol (8)Manitol (9)Sakarin (10)Siklamat (11)Silitol
(12)Sorbitol (13)Sukralosa 3A EIL 2M 5S

ii.
5. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI
- diatur dalam Kep-51/MENLH/10/1995
ij.
PARAMETE ik.
SAT
R
UAN
im.
Temperatur
in.
Deraj
at C
iq.
Zat padat larut ir.
Mg/L
iu.

Mg/L

il.
io.

GOLONGAN BAKU MUTU


LIMBAH CAIR
38
ip.
40

is.

2000

it.

4000

iw.

200

ix.

400

je.

10

0,1

ji.

0,5

0,002

jm.

0,005

iv.

iy.

Zat padat
tersuspensi
pH

jb.

Besi terlarut

jc.

Mg/L

jf.

Arsen

jg.

Mg/L

jj.

Raksa (Hg)

jk.

Mg/L

jn.

Timbal (Pb)

jo.

Mg/L

jp.

0,1

jq.

jr.

Klorin bebas

js.

Mg/L

jt.

ju.

jv.

Nitrat

jw.

Mg/L

jx.

20

jy.

30

jz.

Minyak nabati

ka.

Mg/L

kb.

kc.

10

iz.

ja.
jd.
jh.
jl.

6-9

6. BAKU MUTU LIMBAH RUMAH SAKIT


diatur berdasarkan Kepmen LH No. KEP-58/MENLH/12/1995
Limbah cair adalah semua bahan buangan yang berbentuk cair yang berasal
dari rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme pathogen,
bahan kimia beracun, dan radioaktivitas
kd.
PARAMETER
ke. KADAR MAKSIMUM
kf. FISIKA
kg.
Suhu
kh. 300C
ki. KIMIA
kj.
pH
kk. 6 9
kl.
BOD
km. 30 mg/L
kn.
COD
ko. 80 mg/L
kp.
TSS
kq. 30 mg/L
kr.
NH3 bebas
ks. 0,1 mg/L
kt.
PO4
ku. 2 mg/L
kv. MIKROBIOLOGI
kw.
MPN gol. Coli
kx. 10.000/100 mL
ky.

7. KRITERIA RUMAH SEHAT


kz.
la.

lb. K 14 RISK MEASUREMENT


lc. Nendyah Roestijawati
ld.
le.
lf. Definisi
Karakteristik dari efek yang berpotensi dapat merugikan kesehatan bagi
manusiayang terpapar substansi berbahaya/
Terdiri dari 4 step :
lg. Step 1
: identifikasi resiko
lh. Step 2
: perkiraan respon dosis
li. Step 3
: perkiraan paparan
lj. Step 4
: karakteristik resiko
lk. IDENTIFIKASI RESIKO
Menjelaskan populasi yang terpapar substan (populasi beresiko)
Determinan efek berbahaya bagi kesehatan dari substan (kanker, cacat lahir)
ll.

lm. PERKIRAAN RESPON DOSIS


Kumpulan dari data epidemiologi dan eksperimen ttgrespon dosis dari efek
substan
Identifikasi kritikal hubungan respon dosis
Kuantitatif tanda hubungan respon dosis berdasarkan perhitungan matematika
daro dosis tinggi di hewan ke dosis rendah di manusia
ln. Grafik Respon Dosis
lo. Hubungan respon dosis terlihat saat perubahan dosis
berdasarkan perubahan respon

lp.
lq. PERKIRAAN PAPARAN
Perkiraan tingkatan paparan yang dulu, sekarang, dan yg akan datang pada
populasi beresiko dan berdasar dosis yg diterima
lr. KARAKTERISTIK RESIKO
Perkiraan dari kejadian efek berbahaya di populasi yg diprediksi berdasar
perkiraan respon dosissebagai aplikasi perkiraan paparan
Mekanisme dari aksi untuk efek yang kurang
Paparan dari populasi beresiko mungkin tidak kuantifikasi dan kalkulasi dari
dosis yg tidak mungkin
ls. METODE UNTUK ESTIMASI RESIKO
lt. Metode treshold
a) Umum untuk semua respon nonkarsinogen
b) Paparan manusia umumnya rendah utuk efek berbahaya bagi hewan
c) Resiko yg diekspresikan sbg gaktor aman = dosis aman pd hewan : ADI
lu. Faktor Aman
1. Perkiraan efek yang terjadi di populasi, berdasar perbedaan sensitivitas
antara hewan dan manusia
2. Faktor aman 10 : sensitivitas manusia 10
3. Additional factor 10 ( to yield 100) human genetic variability and
susceptibility
4. Additional factor 10 (to yield 1000) animal study was faulty, NOEL was
not determined, MOEL was used instead
lv. Perkiraan Resiko
Step 1 : identifikasi bahaya
Step 2 : no-observed-adverse-effect-level (NOEL) the safe level is
determined from animal studies or MOEL unsafe
Step 3 : exposure assessment

Step 4 : NOEL and ADI converted into comparable doses (different species,
route , frequency, duration of exposure)
lw. No-threshold Method
lx. Untuk Karsinogen
Step 1
: identifikasi bahaya
Step 2
:evaluasi studi epidemiologi manusia dan se;ecting studi animal yg
paling sesuai untuk perhitungan
Step 3
: perkiraan paparan
Step 4
: penggunaan respon dosisuntuk data paparan - estimasi terbaik atau
estimasi rata2 resiko

ly.

lz. K17 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


ma.
Rizkyastari
mb.
mc.
Kebijakan Kemenkes RI tentang Pembangunan
Kesehatan dilandasi oleh Paradigma Sehat.
md.
Paradigma sehat : cara pandang, pola pikir atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat
masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang
bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan.
Secara makro:Semua sektor memberikan kontribusi positif bagi
pengembangan perilaku dan lingkungan sehat
Secara mikro:Lebihmenekankan upaya promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif
me.3 PilarParadigmaSehat:
Lingkungansehat
Perilakusehat: perilaku proaktif memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit
serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan.
Pelayanankesehatan yang bermutu, adildanmerata
mf. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Diluncurkan sejak tahun 1996
Wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan
PHBS.
5 program priontas yaitu:
1. KIA (KesehatanIbudanAnak)
2. Gizi
3. Kesehatan Lingkungan
4. Gaya Hidup
5. Dana Sehat/Asuransi Kesehatan/JPKM
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
mg. Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu
kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan
membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi,
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan
pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan
masyarakat (Empowerment).

Tatanan : Tempat sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain, berinteraksi dan


lain-lain. 5 tatanan PHBS yaitu :
1. Rumah tangga
2. Tempat kerja
3. Tempat umum
4. Sekolah
5. Sarana kesehatan
mh.
Indikator PHBS :
Indikator nasional
1. Persentase penduduk tidak merokok.
2. Persentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan.
3. Persentase penduduk melakukan aktifitas fisik/olah raga.
Indkator Lokal Spesifik
1. lbu hamil memeriksakan kehamilannya.
2. Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan.
3. Pasangan usia subur (PUS ) memakai alat KB.
4. Balita ditimbang.
5. Penduduk sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas.
6. Bayi di imunisasi lengkap.
7. Minum air bersih yang masak.
8. Menggunakan jamban sehat. M
9. Mencuci tangan pakai sabun.
10. Menggosok gigi sebelum tidur.
11. Tidak menggunakan napza.
12. Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang/ emas.
13. Wanita melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).
14. Periksakan kesehatan secara berkala
15. Wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap Smear.
16. Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas
masalah kesehatan yang ada didaerah.
mi. Indikator PHBS di tiap tatanan
Rumah tangga
mj.
Perilaku :
1.
Tidak merokok
6.
Kepesertaan Askes/JPKM
2.
Pertolongan persalinan oleh
7.
Mencuci tangan pakai
tenaga kesehatan
sabun
3.
Imunisasi
8.
Menggosok gigi sebelum
4.
Penimbangan balita
tidur
5.
Gizi Keluarga/sarapan
9.
Olah Raga teratur
10.
Lingkungan :
1.
Ada jamban
5.
Ventilasi
2.
Ada air bersih
6.
Kepadatan
3.
Ada tempat sampah
7.
Lantai
4.
Ada
SPAL
(SaluranPembuangan
Air
Limbah)
Tempat Kerja

Perilaku :

1.

Menggunakan
alat
pelindung
2.
Tidak
merokok/ada
kebijakan dilarang merokok
7.
Lingkungan :
1.
Ada jamban
2.
Ada air bersih
3.
Ada tempat sampah
4.
Ada SPAL
5.
Ventilasi
6.
Pencahavaan
Tempat umum

Perilaku :
1. Kebersihan jamban
2. Kebersihan lingkungan

Lingkungan :
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
6. )
Sekolah
7.
Perilaku :
1. Kebersihan pribadi
2. Tidak merokok
5.
Lingkungan :
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL
5. Ventilasi
Sarana kesehatan

Perilaku :
1. Tidak merokok
2. Kebersihan lingkungan
3. Kebersihan kamar mandi

Lingkungan :
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL

3.
4.
5.
6.

Olah Raga teratur


Bebas Napza
Kebersihan
Ada Asuransi Kesehatan

7.

Ada
K3
(Kesehatan
Keselamatan Kerja)
8.
Ada kantin
9.
Terbebas
dari
bahan
berbahaya
10.
Ada klinik

4. Ada SPAL
5. Ada
K3
(Kesehatan
Keselamatan Kerja

3. Olah raga teratur


4. Tidak menggunakan NAPZA
6.
7.
8.
9.

Kepadatan
Ada warung sehat
Ada UKS
Ada taman sekolah

5.
6.
7.
8.

Ada IPAL (RS)


Ventilasi
Tempat cuci tangan
Ada pencegahan serangga

9.
10. K18 PROMOSI KESEHATAN
11. Promosi (Kesehatan)
:Memperbaiki,
memajukan,
mendukung,
mendorong. (4M!)
12.
PromosiKesehatan (WHO) :Proses membuat orang
mampu meningkatkan control terhadap dan
memperbaiki kesehatan mereka

13.

TujuanPromkes
:Pemberdayaan
agar
orang
mempunyai control lebih besar terhadap aspek
kehidupan yang mempengaruhi kesehatan.
14. Aspek Kunci: Gaya hidup yang lebih sehat dan individu/masyarakat patuh.

15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26. Strategi Promosi?
Advokasi: meyakinkan dgn pendekatan kepada para pejabat proposal.

Dukungan sosial: mensosialisasi program dgn pendekatan pd tokoh


masyarakat

Pemberdayaan masyarakat:mewujudkankemampuanmasyarakat
27. Piagam OTTAWA 1986 merumuskan strategi promosi kesehatan :
(CaPerReSEH)
Healthy Public Policy: pembuat kebijakan agar mengeluarkan kebijakan yg
menguntungkan kesehatan.
Supportive Environment:pengelola & pemerintah agar menyediakan fasilitas
Reorient Health Service: merubah pemahaman masyarakat dari konsep sbg
penguna menjadi penyelenggara memberdayakan

Personnel Skill: mewujudkan keterampilan dlm memelihara & meningkatkan


kesehatan.
Community Action:Pemberdayaan masyarakat
28. PermasalahandlmPromosi
Bottom Up Or Top Down: control & kekuasaan pddk identifikasi sendiri
atau provider punya kekuasaan utk buatkeputusan
Informasi Kesehatan: Insentive Blunder buss (Promkes hrs peka thdp
sostekbudek-nya sasaran)
Kesehatan untuk dijual: dokter menggunakan produk perusahaan obat
29. K19 GENOGRAM
30. Fillia Kristyawati H.
31. Pengertian
Dokter keluarga
: dokter yang berprofesi khusus sebagai dokter praktek
umum yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan strata pertama (Primary
health care) dengan menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga
(Wonodirekso, 2003)
Dokter Praktek Umum : dokter yang dalam praktiknya menampung semua
masalah yang dipunyai pasien tanpa memandang jenis kelamin, status sosial,
jenis penyakit, golongan usia, maupun sistem organ.
Layanan kesehatan tingkat primer : Tempat kontak pertama dengan pasien
guna menyelesaikan secara komprehensif semua masalah sedini dan sedapat
mungkin dengan megutamakan pencegahan.
32. Dalam memberikan pelayanan yang komprehensif serta melibatkan keluarga
dalam mengambil keputusan dibutuhkan family fenogram.
33. Definisi
RAKEL : The family genogram is a tool used by physicians and other health care
professional to summarize on one page a large amount of information relating to a
family.
34. Waters et. al (1994) : A genogram is a versatile clinical tool that can help
family physicians integrate a patients family information into the medical
problem-solving better patient care.
35. The genogram is also referred to as the family pedigree, family tree, or
genealogic chart.
36. Kegunaan Genogram
1. Allowing the family physician to review quickly the family situation, such
as second marriage or children in the home from a previous marriage.
2. Allowing other physician, nurses and and others to asses and understand the
family quickly, thereby improving continuing comprehensive.
3. Building rapport by using the first names of family members and knowing
who is living in the home.
4. Identifying at a glance significant risk factors in family members, such as
a family history of diabetes mellitus and obesity or a family history of
coronary heart disease when several members have elevated serum cholesterol
5. Recognizing the need for screening in patients who are at high risk (e.g.
the need for more frequent mammograms if there is a history of breast cancer
in the family)

6. Promoting lifestyle changes and placing greater emphasis on patient


education (e.g. persistently encouraging smoking cessation if there is a family
history of lung cancer or coronary artery disease)
7. Demonstrating that family relationships are a concern of the family
physician and important to the health of each family member.
37. Kapan Digunakan Genogram
Those conditions in the family that have hereditary significance
It can also be used to depict problems of a less well-defined hereditary
nature that appear to have a high incidence in a family. These problems
are not purely genetic, they may be related to social or environmental
factors or to family traits or habits that predispose future family members to
the likelihood of the problems developing
The genogram can also demonstrate problems of unknown etiology that
are common in a family
Genograms isnt used routinely with every patient. They are most effective
when applied selectively.
38. Basic Design of Genogram
Techniques and symbols should be meaningful
The chart should be kept simple and brief
Symbols should be selected to represent specific problem
Consist three or more generations
Representing all members of both spouses family
The first-born members are farthest to the left, with siblings following to he
right in order of birth
Single generation is represented in the same line
Symbols should be the same size
In generation I, place the husband on the left
The children are indicated on the next generation line
The family name is placed above each major family unit
Show age or date of birth
39. Komponen Komponen Genogram
1. Three or more generations
2. The names of all family members
3. Age or year of birth of all family members
4. Any deaths, including age at or date of death and cause
5. Significant diseases or problems of family members
6. Indication of members living together in the same household
7. Dates of marriages and divorces
8. A listing of the first-born of each family to the left, with siblings listed
sequentially to the right
9. A key depicting all symbols used
10. Symbols selected for simplicity and maximum visibility
40.

41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.

74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94. Reading

Genogram
STRUCTURE is a function of marital status (single, married, separated,
divorced, widowed) and parental status (no children; natural, foster, or adopted
children; or stepchildren)
DEMOGRAPHY: ethnicity, education, and occupation
MAJOR LIFE EVENTS: including marriage, separation, and divorce; birth
and death; and major social or health problems
SOCIAL & HEALTH PROBLEMS: the type and number of problems and
their consistency among family members.
95. Kegunaan Informasi Keluarga
Evaluating a somatic complaint by testing biopsychosocial hypotheses about
what caused the conditions
Assessing a patients risk for biomedical and mental disorders to implement
appropriate primary and secondary prevention efforts
Planning management of a patients therapy by considering how family
factors may facilitate or complicate it
96. Pendekatan Interpretasi Genogram
Do the familys structure, demographic profile, life events, or health problems
increase or decrease the likelihood of a specific biopsychosocial hypothesis?
Do they increase or decrease the patients risk of developing a specific
preventable condition?
Do they increase or decrease the success rate of a particular management
option?

97. Teori teori yang berhubungan dengan genogram


Life-cycle theory
Stress-social support theory
Genetic theory
Family system theory
98.
99. K20 MEKANISME KERJA ZAT TOKSIK
100.
General Classification
a. Chemical allergies
b. Idiosyncratic reactions
c. Immediate vs delayed effects
d. Reversible vs irreversible
e. Local vssystemic
101.
Chemical Interactions
a. Potentiation
102.
The toxic effect of one chemical is enhanced in the presence of
toxicologically unrelated agent. A relatively nontoxic chemical alone has little
or no effect (0), may enhance the toxicity of another co administered chemical
(2) 0 + 2 > 2. Hepatotoxicity of carbon tetrachloride is greatly increased in
the presence of isopropanol
b. Additive
103.
Two or more chemicals whose combined effects are equal to the sum
of the individual effects.Combination of sedative-hypnotics and ethanol
(drowsiness, respiratory depression).2 + 2 = 4
c. Synergistic
104.
By definition, synergistic effect is indistinguishable from potentiation,
except in some references, both chemicals must have cytotoxic activity.
Combinations of ethanol and antihistamine.1 + 2 > 3
d. Antagonistic
105.
The opposing actions of two or more chemical agents, not necessarily
administered simultaneously
a. Functional antagonism
106.
The opposing physiological effects of chemical.CNS stimulants vs
depressants
b. Chemical antagonism
107.
Drugs or chemicals that bind to, inactivate, or neutralize target
compounds. Chelators in metal poisoning
c. Dispositional antagonism
108.
Interference of one agent with the ADME of another.Activated
charcoal, Phenobarbital, diuretics
d. Receptor antagonism
109.
The occupation of pharmalogical receptors by competitive or
noncompetitive agents.Tamoxifen in the prevention of estrogen-induced breast
cancer
110.
Chemical Allergies

a. Type I antibody-mediated reactions


b. Type II antibody-mediated cytotoxic reactions
c. Type III immune complex reactions
d. Type IV delayed-type hypersensitivity, cell-mediated immunity
1. Type I
111.
Sensitization phase : triggered by contact with unrecognized
antigen binding of the antigen to immunoglobulin E present on the surface
of mast cells and basophiles
112.
Activation phase : follows after an additional dermal or
mucosal challenge with the same antigen degranulation of mast cell and
basophils with subsequent release of histamine and other soluble mediators
113.
Effector phase : accumulation of preformed and newly
synthesized chemical mediators that precipitate local and systemic effects
114.
Degranulation of neutrophils and eosinophils completes the
late-phase cellular response
115.
Mediators
a. Primary mediators
116.
Histamine Vascular permeability, sm contraction.Serotonin
vascular permeability, sm contraction.ECF-A eosinophil chaemotaxis.
NCF-A neutrophil chaemotaxis, proteases mucus secretion, connective
tissue degradation
b. Secondary mediators
117.
Leukotrienes
vascular
permeability,
sm
contraction.Prostaglandins vasodilation, sm contraction, platelet
activation.Bradykinin vascular permeability, sm contraction.Cytokines
numerous effects inc. activation of vascular endothelium, eosinophil
recruitment and activation
2. Type II
118.
Differ from type I in the nature of antigen, the cytotoxic
character of the antigen-antibody reaction, and the type of antibody form (IgM
or IgG). Antibodies are formed against target antigens that are altered cell
membrane determinants
119.
Complement-mediated reactions (CM), antibody-dependent
cell mediated cytotoxicity (ADCC), antibody mediated cellular dysfunction
(AMCD), transfusions reactions, Rh incompatibility reactions, autoimmune
reactions, and drug induced reactions
3. Type III
120.
Localized response mediated by antigen-antibody immune
complexes. Stimulated by microorganism and involve activation of
complement trigger release of cytokines and recruitment of granulocytes
increased vascular permeability and tissue necrosis. Post-infection
complications such as arthritis and glomerulonephritis.Arthus reaction.Local
type III hypersensivity.Slow, max 4-8hours. Pigeon fanciers lung
4. Type IV
121.
Intradermal or mucosal challenge CD4+ T-cells recognize
MHC II (major histocompatibility class-II) antigens on antigen-presenting
cells (Langerhans cell) differentiate to Th1 cells. Sensitization phase
requires prolonged local contact at least two weeks

122.
Repeat challenge induced Th1 cells release cytokines
stimulating attraction phagocytic monocytes and granulocytes release
lysosomal enzymes local tissue necrosis. Plant resins, jewelry
123.
Idiosyncratic Reactions
124.
Abnormal responses to drugs or chemicals resulting from uncommon
genetic predisposition.Succinylcholine deficiency in plasma cholinesterase
reduction in the rate of SC deactivation respiration fail to return to
normal during postoperative period
125.
Immediate vs Delayed Effects
126.
Depending on the mechanism of toxicity.Sedatives-hypnotics
immediate.Carcinogens delayed
127.
Reversible vs Irreversible
128.
The effects of most drugs or chemicals are reversible until a critical
point is reached. Reversibility of chemicals effect may be enacted through:
129.
1. Administration of antagonist
130.
2. Enhancement of metabolism or elimination
131.
3. Delaying absorption
132. 4. Intervening with another toxicological procedure that decrease toxic
bloodconcentration
133.
5. Terminating of the exposure
134.
Local vs systemic
135.
Depend on site of exposure. Skin or lungs are frequent targets of
chemical exposure. Oral exposure systemic effect.Hypersensivity types I
and IV precipitated by local activation of immune response following a
sensitization phase. Drug-induced type II elicited through oral or parenteral
administration.
136.
137.
K21 FARMAKOTOKSIKOLOGI
138.
Citra Dewi
1. Definisi
139.
Toksikologi : cabang ilmu yang mempelajari semua yang berkaitan
dengan zat kimia dan bagaimana pengaruh zat kimia tsb di dalam tubuh,
istilahnya xenobiotik . xeno = asing.
140.
Farmakotoksikologi : cabang farmako yang berhubungan dengan efek
samping zat kimia dalam sistem biologik.
2. Perbedaan toksik
a. Menurut Paracelsus 1493-1541 : semua zat adalah racun, disana tidak ada
yang bukan racun. Dosis yang tepat yang membedakan satu racun dengan
satu obat.
b. Toksikologi dibedakan menjadi :
- Efek toksik akut langsung berhubungan dengan pengambilan zat
toksik
- Efek toksik kronik zat kimia yang diterima oleh tubuh sedikit dalam
jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang jumlahnya terakumulasi
sehingga mencapai konsentrasi toksik.
3. Lingkup dan klasifikasi toksikologi
141. LINGKUP OR FIELD
142. KLASIFIKASI
Deskripsi dan eksperimental
143.
Based to
144.
Bas
agent and
ed to agent
toksikologi
incidence time

Mekanistik toks.
Regulasi toks.
Forensik toks.
Lingkungan toks.
Occupational toks.
Klinik toks.

The
toxicology
(TTO) drug
TTO food
TTO pestisida
TTO industri
TTO lingkungan
TTO accident
TTO perang or war
TTO radiasi

of
Metallic pollutant
heavy metals
Non
metallic
pollutant air
pollutant

4. Environmental Toxicology
a. Dufus 1980 the study of the efffects of toxic substances occuring in
both natural and manmade environments
b. Landis and Yu 1995 the study of the impacts of pollutants upon the
structure and function of ecological system
145. Intinya : ilmu yang mempelajari bahaya dan konsekuansi dari polusi
terhadap ekosistem
5. Occupational toxicology
146.
Ilmu yang khusus mempelajari bagaimana efek bahan kimia terhadpa
pekerja industri dan semacamnya.
6. Jenis Toksikan (bahan toksik)
a. CHEMICAL [industrial, household]
b. AGRICULTURAL PESTISIDA
c. NATURAL TOKSIKAN [jamur, tanaman beracun, racun ular dan
serangga, marine toxin]
d. HEAVY METAL [Pb, Mercury, Arsen, Cadmium, Iron, LEAD]
- Jenis MERCURY seperti di dental amalgams, baterai, termometer.
147. Jika dalam keadaan aerosol dapat masuk ke paru, dapat
dikonversikan menjadi metil mercuri oleh mikroorganisme kemudian
di bio-konsentrasikan ke rantai makanan ikan kecil ke ikan besar ke
manusia.
- Jenis ARSENIC berasal dari pestisida, cat, fossil fuel combustion,
folk remedies, smelting industry, wood preservation, earths crust.
148. Bersifat toksik dan karsinogenik.
- Jenis CADMIUM berasal dari asap rokok, metal plating, plastic,
baterai
- Jenis LEAD seperti bahan bakar kendaraan, baterai, pigment,
glazes, solder, plastik, akar sayuran, air dengan pH rendah, ceramic
glazes
HM bersifat Wide dispersion
HM dapat terakumulasi
HM dalam dosis rendah dapat memberikan efek racun dan dapat merusak
- Heavy metal posioning epidemic minamata (mercury meracuni via
makanan hasil laut) dan itai-itai (beras mengandung cadmium yang
berasal dari limbah metal wine menyebabkan joint pain)
e. DRUGS [OTC (obat bebas), resep illegal or illegal prescription]
149.Obat yang berbahaya, dapat menyebabkan kematian
a) Antihistamin
d) Psycotropic
[barbiturates,
b) Acetaminophene
chloral
hydrate,
major
c) CO

tranquilizer, anti depressant


f) Verapamil, digoxyne
tricyclic, karbamazepine]
g) Narcotic dl
e) Teophiline
7. Pencegahan Keracunan
- Jauhi paparan
- Pelajari dan berikan pelajaran tentang bahaya bahan kimia dan resiko
situasi terpapar bahan kimia tersebut
- Infokan manajemen tentang keracunan
8. Metode keracunan
- Paparan alami atau natural
- Kecelakaan
- Bunuh diri
- Over dosis atau salah pemakaian obat
- Mass poisoning or chemical disaster
9. Pemeriksaan toksikologi [tes farmakokinetik, farmakodinamik,
assessment of substance safety]
a. PRE CLINICAL TRIAL
- Animal study, Laboratory based
- Evaluasi bahan aktif, performing pharmacological, toksikologi, dan
tes keamanan
b. CLINICAL TRIAL
- Human study
10.
PHASE 11.
PHASE 12.
PHAS 13.
PHASE
1
2
E3
4
1. Jumlah
Subjek1. Jumlah subjek 100-1. Jumlah
subjek1. Post
marketing
dibawah 30
200
100-1000
surveillance
2. Sukarelawan
2. Targetnya adalah2. Dilakukan oleh2. Conducted
once
SEHAT
pasien
dengan clinical
the
drug
is
3. Dilakukan
oleh penyakit tertentu
researcher
approved
clinical
3. Dilakukan
oleh3. Verifikasi fase 13. Mengumpulkan
pharmacologist
clinical
dan 2
informasi tentang
4. Untuk mengetahui pharmacologist 4. Menentukan,
reaksi
jangka
metabolisme obat4. Untuk mengetahui membuktikan,
panjang,
efek
di tubuh manusia metabolisme obat dan
neoplastik
dan
dan efek toksisk di tubuh manusia
membandingkan
teratogenik
esktrem di manusia5. Additional
toxic obat baru dan
16.
5. Diberikan
dosis efffect
obat lama dalam
aman
6. Penentuan
dosis hal efektifitas
14.
dan
efektifitas
15.
awal
17. Keamanan Substansi
- PENTING di toksikologi
- NEL or No Effect Level konsentrasi bahan atau obat tidak memiliki
efek yang menyebabkan disfungsi atau pengerusakkan organ atau
kematian
- ADI or acceptable daily intake konsentrasi maksimal bahan atau
obat yang dapat diberikan setiap hari dalam waktu lama dan
diprediksikan tidak akan mempengaruhi tubuh, digunakan untuk
megukur jika ada kelebihan atau kontaminasi bahan
18.
ADI = (NEL/100) mg/kgbw/d

MPC or maximal permissible concentration konsentrasi maksimal


substansi yang terdapat di makanan
ADI X BW Kg
19.
MPC = food factor Kg

Food factor = rata-rata konsumsi makanan manusia dalam


kg/person/day
20. Keracunan Obat
21.
Umumnya disebabkan oleh antihistamin, barbiturat, karmabazepin,
CO, soda kasutik, kloral hidrat, klorokin, digoksin, major, tranquilizers, opiat,
parasetamol, parakuat, teofilin, antidepresan trisiklik dan verapamil
22. Paparan racun berdasarkan umur dan fatal outcome
23.
PEDIATRIC
24.
ADULT
25.
FATAL OUTCOME
1. Medicine
1. Medicine
1. Medicine
2. Cosmetics
adn
2. Cleaning substance
2. Alcohols
personal care itmes
3. Bites
or
3. Gases and fumes
3. Cleaning substance
envenomations
4. Chemicals
4. Plants
4. Food products or
5. Cleaning substance
5. Foreign bodies
poisoning
6. Automotive products
6. Pesticides
5. Alcholos
7. hydrocarbon
7. Arts and crafts or
6. Gases and fumes
office supplies
7. Cosmetics
and
personal care items
26.
27.
28.
29. Diagnosis keracunan
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik, gambaran klinis
c. Pemeriksaan lab pengukuran kadar obat dalam plasma , dsb
30. INDIKASI UTAMA PENGUKURAN KADAR OBAT DALAM
PLASMA
31.
RACUN
32.
ALASAN/YANG DINILAI
33.
Parasetamol
34.
Derajat keracunan dan keperluan pemberian
N-asetilsistein
35.
Fe
36.
Derajat keracunan dan keperluan pemberian
desferioksamin
37.
Salisilat
38.
Derajat keracunan dan keperluan tindakan
diuresis alkali atau hemodialisis
39.
Litium
40.
Derajat
keracunan
dan
keperluan
hemodialisis
41.
Barbiturat
dan 42.
Keperluan hemoperfusi
Hipnotika sedativa lain
43.
Parakuat
44.
Prognosis dan membantu manajemen
penderita
45.
Metanol dan Etilen 46.
Derajat keracunan dankeperluan pemberian
Glikol
etanol atau hemodialisis
47. Gejala keracunan akut dan penyebab dimodifikasi dari rosefeld, rose and
loose-mitchell 1993
48.
GEJALA
49.
PENYEBAB

50.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
52.
1.
2.
3.
4.
54.
1.
2.
56.
1.
2.
58.
1.
2.
3.

Kardiovaskular
Hipertensi dan takikardi
Hipotensi dan brakikardi
Hipotensi dan takikardi
Takipneu
Hipertermia
hipotermia
Sistem saraf
nistagmus,
disartri,
ataksia
rigiditas, tegang otot
kejang
coma
Gastrointestinal
Ileus
Kram perut, diare, bising
usus
Mata
Miosis
midriasis
Kulit
banyak keringat
sianosis
ikterus

51.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
53.
1.
2.
3.
4.
5.
55.
1.
2.
57.
1.
2.
59.
1.
2.
3.

Kardiovaskular
amfetamin, kokain, antimuskarinik
narkotika b-bloker, hipnotika
antidepresan trisklik, teofilin
simpatomimetika, salisilat, CO
simpatomimetika, salisilat, antimuskarinik
narkotik, fenotiazin, sedativa
Sistem saraf
fenitoin, alkohol, sedativa
simpatomimetika, haloperidol
antidepresan trisiklik, teofilin
narkotika, hipnotika-sedativa
LSD, racun tumbuhan
Gastrointestinal
Antimuskarinik,narkotika, sedativa
Organofosfat, arsen, Fe, teofilin
Mata
klonidin, narkotika, fenotiazin
amfetamin, kokain, LSD, antimuskarinik
Kulit
nikotinin, simpatomimetika, organofosfat
obat penyebab hipoksimea/metHb-emia
parasetamol

60.
61.
62.
63.
64. Bahan yang bisa menyebabkan toksik
a. JENGKOL
65. Bijinya asam amino belerang. Di saluran kemih asam tersebut
mengkristal dan menyumbat saluran maka timbul nyeri otot jika sumbatan
hebat dapat terjadi infilrasi urin pada penis dan skrotum
b. SINGKONG
66. Mengandung asam sianida atau HCN. Asam ini mengikat enzim
sitokrom oksidase sehingga pengangkutan oksigen terganggu dan dapat
mengakibatkan asfiksia. Organ yang cepat terpengaruh asfiksia adalah otak
: depresi otak kejang mati
c. HIDROKARBON
67. Minyak tanah yang teraspirasi dalam paru perdarahan dan
bronkopneumonia memicu edema paru dan konsolidasi paru asfiksia
dan kematian.
68. Hidrokarbon yang terminum akan terserap dan ikut aliran darah
menuju otak dan organ dimana ia menyebabkan kelainan degeneratif yang
reversibel dan depresi otak.
d. BONGKREK
69. Mengandung racun taxoflavin yang bekerja seperti curare atau
melumpuhkan otot
e. ZAT RACUN CHLORINATED HIDROKARBON

70. Menyerang saraf pusat terutama batang otak penekanan pusat


pernafasan
f. ZAT RACUN ORGANOFOSFAT
71. Menghambat enzim kolinesterase rangsang saraf kuat dan lama
72. MANIFESTASI KLINIS
a. Gejala klinis yang- Bau hidrokarbon dijumpai pada kercunan minyak tanah,
khas
bensin, terpentin
73.
- Bau bawang putih dijumpai pada keracunan arsen atau fosfat
- Bau aseton karena alkohol atau aspirin
b. Gejala mata
- Miosis dijumpai pada keracunan narkotika atau fosfat organik
74.
- Midriasi pada atropin, kokain, atau amfetamin
c. Gejala kulit
- Bekas tusukan jarum mengindikasi keracunan narkotik
75.
- Bula pada kaki dijumpai keracunan CO
- Kering dijumpai keracunan belladona, botulism
- Keringat dijumpai keracunan nitrat, nikotin, arsen, aspirin,
atau jamur
d. Gejala mulut
- Salivais dijumpai pada keracunan fosfat organik, arsen,
76.
aspirin, jamur
- Kering dijumpai pada keracunan belladona, efedrin, narkotik
e. Gejala
- Takikardi ---- alkohol, arsen, atropin, aspirin
kardiovaskular
- Brakikardi ---- digitalis, minyak tanah ,jamur, narkotika
77.
- Hipertensi ----- amfetamin, nikotik
- Hipotensi ---- fenotiazin
- Aritmia ---- sianida, freon
f. Gejala respiratorik - Depresi nafas ---- narkotika, alkohol
78.
- Hiperventilasi ---- aspirin, CO , minyak tanah
g. Gejala
- Kolik ---- arsen, jamur
gastrointestinals - Diare ---- arsen, zat besi
79.
- Konstipasi ---- timah hitam, narkotika
h. Saraf pusat
- Kejang ---- amfetamin, kamfer, sianida, strichnin, jamur,
80.
nikotin
- Koma ---- barbiturat, alkohol, khlorhidrat, jamur
- Sakit kepala ---- CO, alkohol, timah hitam
i. Tambahan
82. - hiperpireksia ---- atropin, aspirin
81.
83. - sianosis ---- sianida, CO, morfin, nitrat
84. FAKTOR PENENTU TOKSISITAS
85. LD50-EFEK SAMPING-KECEPATAN TIMBULNYA EFEK
86.
87.
88. K22 BIOMONITORING
89. Alifa Diar Utami
90. Biomonitoring
- Manusia Pengukuran langsung tingkat zat kimia dalam darah, urin, breast
milk-saliva, jaringan tubuh, tulang, kulit, rambut, dan kuku.
91.
Satwa liar dan spesies lain + jaringan tambahan seperti otot, hati,
lemak, telur, dan jaringan reproduksi.
- Peran: Sbg standar untuk menilai paparan masyarakat terhadap zat beracun
untuk menanggapi masalah kesehatan masyarakat lingkungan yang serius.
92. Biotransformasi

Proses dimana suatu zat berubah dari satu bahan kimia yang lain oleh reaksi
kimia dalam tubuh.
- Peran: Penting untuk kelangsungan hidup dalam mengubah nutrisi yang
diserap (makanan, oksigen, dll) menjadi zat yang diperlukan untuk fungsi
tubuh normal.
- Mekanisme pertahanan yang penting dalam xenobiotik beracun dan limbah
tubuh diubah menjadi zat yang kurang berbahaya dan zat-zat yang dapat
dikeluarkan dari tubuh.
93.
Racun lipofilik, non-polar, dan berat molekul rendah yang mudah
diserap melalui membran sel pada kulit, gastrointestinal (GI) saluran, dan
paru-paru.
94.
Toxicants lipofilik sulit bagi tubuh untuk menghilangkan dan dapat
terakumulasi ke tingkat berbahaya.
95.
Toxicants paling lipofilik dapat diubah menjadi hidrofilik yang lebih
mudah dihilangkan daripada zat lipofilik.
96.
Hemoglobin penghancuran normal eritosit biotransformasi ke
bilirubin racun bagi otak neonatus cedera otak irreversibel
97.
Biotransformasi dari lipofilik molekul bilirubin dalam hasil hati dalam
produksi larut dalam air (hidrofilik) metabolit diekskresikan ke dalam empedu
dan dieliminasi melalui kotoran.
- Hasil biotransformasi dalam metabolit toksisitas rendah detoksifikasi
- Metabolit yang lebih beracun dari bahan induk bioaktivasi
- Metabolit reaktif yang dapat berinteraksi dengan makromolekul seluler
(misalnya DNA) dapat menyebabkan kanker atau cacat lahir.
98. Reaksi Kimia
- Sebagian besar reaksi-reaksi kimia terjadi pada tingkat yang signifikan karena
protein spesifik (enzim) hadir untuk mengkatalisis (mempercepat reaksi).
- Katalis: Zat yang dapat mempercepat reaksi kimia zat lain tanpa dirinya
mengalami perubahan kimia permanen.
99.
Kebanyakan enzim biotransformasi adalah protein dengan berat
molekul tinggi, terdiri dari rantai asam amino yang dihubungkan bersama oleh
ikatan peptida
100. Kebanyakan enzim akan mengkatalisis reaksi hanya beberapa substrat,
yang berarti bahwa mereka memiliki tinggi kekhususan
101. Spesifisitas adalah fungsi dari struktur enzim dan situs katalitik
102.

103.
104.

Three main type of specificity

105.
106.

The biotransformation of ethyl alcohol to acetaldehyde

107.
108.
Reaksi Fase I
109.
Terdiri atas:
a. Oksidasi
- Reaksi kimia yang substratnya kehilangan elektron
- Penambahan oksigen adalah yang pertama dari reaksi ini ditemukan
- Jenis reaksi oksidasi yg paling sederhana adalah dehidrogenasi (penghapusan
Hidrogen dari molekul)
- Contoh lain dari oksidasi adalah transfer elektron
110. Macam macam reaksi oksidasi
alcohol dehydrogenation
deamination
aldehyde dehydrogenation
desulfuration
alkyl/acyclic hydroxylation
N-dealkylation
aromatic hydroxylation
N-hydroxylation

N-oxidation
sulphoxidation
O-dealkylation
b. Reduksi
- Reaksi kimia yang substratnya kelebihan elektron.
- Dapat terjadi di ikatan rangkap nitrogen-nitrogen (reduksi azo) atau gugus
nitro (NO2).
- Beberapa bahan kimia seperti karbon tetraklorida dapat direduksi menjadi
radikal bebas, yang cukup reaktif dengan jaringan biologi.
- Sering Mengakibatkan bioactivation dari xenobiotik daripada (daripada)
detoksifikasi.
Macam macam reaksi reduksi
azo reduction
nitro reduction
dehalogenation
N-oxide reduction
disulfide reduction
sulfoxide reduction
c. Hidrolisis
- Reaksi kimia di mana penambahan air membagi racun menjadi dua fragmen
atau molekul yang lebih kecil.
- Hidroksil kelompok (OH-) yang dimasukkan ke dalam satu fragmen dan atom
hidrogen dimasukkan ke dalam lainnya.
- Bahan kimia yang lebih besar seperti ester, amina, hydrazines, dan karbamat
umumnya mengalami biotransformasi oleh hidrolisis.

Procaine (local anesthetic) hydrolysis

Reaksi Fase II (Reaksi Konjugasi)

Reaksi di mana molekul dalam tubuh akan ditambahkan ke situs


reaktif tahap I metabolit.
Hasilnya adalah metabolit terkonjugasi yang lebih larut dalam air
dibandingkan dengan xenobiotik asli atau tahap I metabolit.
Tahap II metabolit cukup hidrofilik dan dapat dengan mudah dihilangkan dari
tubuh.
Reaksi Tahap II utama yaitu:
glukuronida
konjugasi
asetilasi
(reaksi
yang
paling
konjugasi asam amino
penting!!)
glutation konjugasi
sulfat konjugasi (reaksi
metilasi
penting!)
Konjugasi Glucuronidase
Paling penting dan umum dalam reaksi tahap II.

Molekul yang paling populer ditambahkan lgsg ke racun atau fase I metabolit
adalah asam glukuronat (molekul berasal dari glukosa, karbohidrat umum
(gula) yang merupakan sumber utama energi untuk sel)
Situs reaksi glucuronidase adalah substrat yang memiliki oksigen, nitrogen
atau belerang obligasi.
Termasuk beragam xenobiotik serta zat endogen, seperti bilirubin, hormon
steroid dan hormon tiroid
Glucuronidation adalah jalur berkapasitas tinggi untuk konjugasi xenobiotik
Konjugasi glucuronidase biasanya menurunkan toksisitas, meskipun ada
beberapa pengecualian, misalnya produksi zat karsinogenik.
Konjugat glukuronidase umumnya cukup hidrofilik dan diekskresikan oleh
ginjal atau empedu (tergantung pada ukuran konjugat).
Konjugasi Sulfat
Konjugasi sulfasi mengurangi toksisitas xenobiotik.
Bersifat sangat polar maka dapat segera dikeluarkan dalam urin.
Secara umum, sulfasi adalah jalur rendah kapasitas untuk konjugasi
xenobiotik.

The major transformation reactions for xenobiotics

Situs Biotransformasi
Enzim biotransformasi secara luas didistribusikan ke seluruh tubuh.
Hati adalah organ utama biotransformasi karena ukurannya yang besar dan
konsentrasi enzim biotransformasinya tinggi. Selain itu juga berpotensi cukup
rentan terhadap aksi beracun dari xenobiotik yang diaktifkan untuk senyawa
yang lebih toksik.
10-30% dari kapasitas hati adalah ginjal dan paru-paru.
Kapasitas yang rendah ada di kulit, usus, testis, dan plasenta.

Hati menerima darah langsung dari saluran pencernaan melalui vena porta.
Darah didistribusikan ke seluruh area lain dari tubuhhati mungkin telah
menghapus sebagian besar bahan kimia yang berpotensi beracun, atau
beberapa metabolit beracun dalam konsentrasi tinggi dalam hati.
Dalam sel hati, komponen subselular primer yang mengandung enzim
transformasi adalah mikrosom (vesikel kecil) dari retikulum endoplasma dan
fraksi larut sitoplasma (sitosol).
Mitokondria, inti, dan lisosom mengandung tingkat kecil dari aktivitas
transformasi.
Sistem enzim yang paling penting yang terlibat dalam reaksi tahap I adalah
sitokrom P-450.

Modifikasi Biotransformasi
Efektivitas relatif dari biotransformasi tergantung pada beberapa faktor yang
dapat menghambat atau menginduksi enzim, yaitu:
a. Jenis
vitamin, dan logam penting
b. Usia
yg
dapat
mengurangi
c. Jenis kelamin (terbatas pada
kemampuan
untuk
perbedaan hormon yang
mensintesis
enzim
terkait
dalam
oksidasi
biotransformasi)
enzim sitokrom P-450)
f. Penyakit
d. Variabilitas
genetik
g. Paparan bahan kimia lain
(mempengaruhi
reaksi
h. Tingkat
dosis
(jalur
asetilasi tahap II)
biotransformasi
berbeda,
e. Gizi (Kurang gizi dapat
dosis
rendah
maka
berefek merugikan pada
xenobiotik
mungkin
kemampuan
mengikuti
jalur
biotransformasi
yaitu
biotransformasi
yang
rendahnya tingkat protein,
mendetoksifikasi zat)
Perbedaan dasar untuk toksisitas selektif, digunakan untuk mengembangkan
bahan kimia yang efektif sebagai pestisida tetapi relatif aman pada manusia.
Malathion pada mamalia mengalami biotransformasi oleh hidrolisis menjadi
metabolit yang relatif aman, tetapi pada serangga, itu teroksidasi menjadi
malaoxon, yang mematikan bagi serangga.
Janin manusia dan neonatus memiliki kemampuan yang terbatas untuk
biotransformasi xenobiotikkekurangan yang melekat di banyak, tapi tidak
semua, dari enzim yang bertanggung jawab untuk mengkatalisis Tahap I dan
Tahap II biotransformasi.
Penghambatan enzim paparan zat akan menghambat kemampuan
biotransformasi untuk bahan kimia lain karena menghambat enzim spesifik.
Induksi enzim meningkatkan kemampuan untuk biotransforming yang
xenobiotik meningkatkan produksi beberapa enzim peningkatan tingkat
aktivitas enzim peningkatan biotransformasi bahan kimia yang kemudian
diserap.
Jika jumlah xenobiotik melebihi kapasitas enzim spesifik, jalur
biotransformasi adalah "jenuh"
Perbedaan dosis-terkait dalam biotransformasi terjadi dengan acetaminophen
Pada dosis normal, sekitar 96% dari acetaminophen biotransformed untuk
metabolit tidak beracun oleh konjugasi sulfat dan glukuronat, sekitar 4% dari

asetaminofen yang dioksidasi ke beracun metabolit toksikmetabolit yang


terkonjugasi dengan glutathione dan diekskresikan.
Dengan 7-10 kali tingkat terapi maka akan terbentuk sulfat dan jalur konjugasi
glukuronida jenuh.
Glutathione dalam hati juga mungkin habis sehingga metabolit toksik tidak
didetoksifikasi dan dihilangkan bereaksi dengan protein hati dan
menyebabkan kerusakan hati yang fatal.

K.23 UJI TAPIS ( SCREENING TES )


- Jelita Numa N
- A.
PENGERTIAN
- Uji Tapis adalah penerapan suatu tes/uji pada orang yang masih asimptomatik
(belum menunjukan gejala klinis) dengan tujuan untuk mengklasifikasikan mereka
dengan pertimbangan kecenderungan untuk terjangkit penyakit tertentu.
- B.
TUJUAN DAN SASARAN
- Tujuan :
Deteksi dini penyakit
Memperbaiki outcome penyakit
- Sasaran utama : penyakit fatal (untuk mengurangi kematian/mortalitas)
- C.
PENYAKIT YANG SESUAI UNTUK SCREENING
- Penyakit yang serius.
- Pengobatan pada kasus yang dideteksi dengan screening dapat mengurangi
morbiditas dan mortalitas (harus dipertimbangkan perjalanan alamiah
penyakit).
- D.
PRINSIP PRINSIP SCREENING
1. Penyakit yang discreening merupakan masalah kesehatan yang penting
2. Harus ada pengobatan yang bisa diterima pasien yang terdiagnosa
3. Fasilitas untuk diagnosis dan pengobatan tersedia
4. Tahap laten atau gejala awal penyakit dapat diketahui
5. Ada test atau pemeriksaan yang sesuai
6. Dapat diterima oleh populasi yang discreening
7. Perjalanan alamiah penyakit dipahami dengan baik
8. Harus ada persetujuan kebijakan siapa yang akan diobati sebagai pasien
9. Keseimbangan antara biaya penemuan kasus dengan pembelanjaan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh
10. Penemuan kasus harus merupakan proses yang kontinyu, bukan proyek yang
hanya dilakukan sekali dan untuk semua
- E.
SYARAT ATAU PROSEDUR SCREENING
1. Sensitif dan spesifik
-

Disease status (Dx)

Positif

Total

Negatif

Hasil screening test (T)

Positif

a+b

Negatif

C+d

a+c

b+d

a = jumlah individu dengan screening test


(+) dan benar-benar menderita sakit
(True positive)
b = jumlah orang dengan screening test (-)
tetapi tidak menderita sakit (false
positive)
c = jumlah orang dengan hasil screening
test (-) tetapi orang tersebut menderita
sakit (false negative)
d = jumnlah orangdengan hasil screening
test (-) dan orang tersebut tidak
menderita sakit (True negative)
CONTOH
Screening test diharapkan memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang tinggi.
- Biasanya tidak mungkin tradeoff antara sensitivitas dan spesifisitas.
Ada orang yang benar-benar normal, ada yang jelas-jelas tidak normal, ada yang
berada di daerah abu-abu
- skala
- kriteria
2. Sederhana dan murah
3. Aman dan dapat diterima oleh pasien
4. Valid dan reliabel
- F.
YIELD
Pengertian
Jumlah kasus yang bisa terdeteksi oleh sebuah program screening.
Pengukuran memakai Predictive Value ( mengukur apakah seseorang
sebenarnya benar-benar menderita sakit atau benar-benar tidak menderita sakit ).
Predictive Value
1. Predictive value positive
a. Probabilitas seseorang benar-benar menderita sakit bila hasil screening testnya
positif
b. Rumus: PV (+) = a/a+b
2. Predictive value negative

a.
b.

a.
b.

a. Probabilitas seseorang benar-benar bebas dari penyakit bila hasil screening


testnya negatif
b. Rumus: PV (-) = d/c+d
Predictive value ditentukan oleh :
Validitas alat uji
Karakteristik populasi yang di test
G. REALIABILITAS
Kekonsistenan suatu hasil dari screening test bila telah diterapkan beberapa kali
pada individu dalam kondisi yang sama.
Faktor yang mempengaruhi :
Variasi metode
Variasi pengamat
H. EVALUASI SCREENING TEST
1. Feasibility (kelayakan)
Diukur dari beberapa hal:
a. Kemampuan program untuk dapat diterima oleh populasi yang akan
discreening
Diukur dari banyaknya orang yang diperiksa dan proporsi populasi target
yang discreening
b. Efektivitas biaya
Sumberdaya yang dikeluarkan per kasus yang dideteksi
Biaya prosedur test
Biaya evaluasi individu yang hasil testnya positif
Biaya follow-up pasien
c. Diagnosis dan terapi untuk kasus yang dideteksi
d. Yield
2. Efficacy (daya guna)
Aspek paling penting dalam evaluasi program adalah apakah program tsb
efektif dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas (dampak suatu program
screening terhadap penyakit ).
Pengukuran:
a. Beratnya penyakit pada saat didiagnosis
b. Membandingkan angka mortalitas spesifik antara kasus yang dideteksi dengan
screening dengan yang dideteksi setelah gejala klinis muncul
BIAS PADA EVALUASI SCREENING PROGRAM
Bias sukarelawan (Volunteer bias)
Status kesehatan lebih baik
Mortalitas lebih rendah
Dikendalikan dengan randomisasi
Length bias
Orang dengan penyakit yang kurang agresif masa preklinisnya semakin
panjang dan lebih besar kemungkinannya untuk dapat dideteksi dalam
screening
Dikendalikan dengan membandingkan mortalitas setelah screening
berulang
Lead time bias
Diagnosis yang lebih dini meningkatkan survival time tanpa menurunkan
mortalitas
Dikendalikan dengan membandingkan age specific death rates atau
Mempertimbangkan lead time dalam screening

K25 TEKNIK WAWANCARA DALAM SURVEY


- Nabila Saribanun
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan bertanya secara
langsung kepada orang lain
Wawancara harus mencakup 5 hal, yaitu:
1. Informasi yg diperoleh digunakan untuk tujuan tertentu
2. Pencarian informasi dilakukan untuk memenuhi tugas tertentu
3. Informasi dikumpulkan pada waktu tertentu
4. Arus komunikasi satu arah
5. Biasanya antara pewawancara dengan responden tidak saling mengenal
Maksud wawancara:
Masuk ke dalam cara pandang orang lain, dengan asumsi bahwa cara
pandang itu bermakna, dapat diketahui, dan dapat dinyatakan
Tujuan wawancara:
Mencari apa yang ada di dalam perasaan orang lain, untuk mengetahui
hal-hal yang tidak dapat diamati secara langsung. Misal: perasaan, pikiran,
dan kemauan serta kejadian-kejadian atau perilaku masa lalu
4 prinsip yang mutlak harus dikuasai:
1. Introduksi
Memberi gambaran jelas tujuan dan topik wawancara kepada orang yg
diwawancarai
masyarakat takut diwawancarai karena:
Orang (desa) tidak dapat memahami tujuan sehingga takut membuat
kesalahan dan gugup karena merasa diuji
Kecurigaan dari responden mengapa dia yang dipilih untuk diwawancarai
Mengharapkan imbalan dari pewawancara
2. Penggunaan Bahasa
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Standarisasi bahasa yang digunakan
Tidak semua orang dapat berbahasa Indonesia
Di pedesaan orang lebih suka memakai bahasa daerah
Stratifikasi bahasa
Bahasa memiliki tingkatan
Contoh: makan dan bersantap (Bhs. Indonesia), madhang, maem, neda,
dahar (Bhs. Jawa)
Pemakaian bahasa
Gunakan bahasa yang komunikatif, singkat, padat
Gunakan kalimat sederhana
Hindari pemakaian istilah asing atau istilah khusus
3. Saat Wawancara
Kelancaran wawancara tergantung pada pemilihan saat wawancara
yang tepat Beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi hasil wawancara:
Responden tidak mempunyai cukup waktu untuk menjawab pertanyaan

1.
2.
o
o
o
o
o
o
3.
o
o
o
o
o
o
o

o
o
o
o
4.

Responden gelisah karena ada keperluan lainnya jawaban tidak


memuaskan mencari waktu lain
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Jangan memaksakan waktu wawancara kepada responden
Usahakan mengikuti waktu yang diusulkan responden
Tepati waktu wawancara
Perhitungkan waktu (lamanya) wawancara
Tahap-Tahap dalam Melakukan Wawancara
- Ada 5 tahap wawancara, yaitu:
Memasuki rumah responden
- Mengetuk pintu dan mengucap salam, bersikap sopan dan ramah, jangan
melakukan tindakan yang dapat menyinggung perasaan responden
Introduksi
- Menyebutkan identitas dengan cara yang sopan:
Hindari kesan pewawancara mempunyai kedudukan lebih tinggi dari
responden
Berilah kesan bahwa pewawancara hendak belajar mengenai sesuatu hal dari
responden
- Menjelaskan maksud kedatangan
Menanyakan apakah kedatangan kita mengganggu
Jelaskan maksud kedatangan dengan kalimat sederhana dan singkat, tetapi
jelas (tujuan survey, informasi yang dibutuhkan dan siapa respondennya)
Meminta kesediaan responden untuk diwawancarai
Menanyakan waktu untuk wawancara
Memulai wawancara
- Faktor-faktor yang mempengaruhi:
Sikap
dan
penampilan
o Sikap
dan
penampilan
pewawancara
pewawancara sangat besar artinya
Berpakaian sederhana dan rapi
pada kebenaran informasi yang
dikumpulkan
Rendah hati
o Beberapa permasalahan yang
Hormat kepada responden
dihadapi pada tahap ini adalah:
Ramah dalam sikap dan ucapan
o Pewawancara
bersikap
Penuh perhatian, pengertian,
menggurui,
sehingga
netral, serta mengembangkan
menyinggung
responden

saling percaya dengan responden


responden
tidak
kooperatif
Menjadi pendengar yang baik
o Pewawancara
berpenampilan
secara berlebihan
o Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi:
Perbedaan umur dan jenis kelamin antara pewawancara dengan responden
Topik yang dibicarakan
o Faktor pengganggu:
Tetangga atau orang lain ikut berbicara pada saat wawancara
Ketika membicarakan topik yang sensitif, suami/istri ikut memberikan
pendapatnya
Menciptakan suasana
o Diusahakan tercipta suasana yang wajar, saling percaya antara
pewawancara dan responden

o Ditandai dengan:
1. Responden merasa senang dengan sikap pewawancara
2. Responden menjawab pertanyaan dengan senang hati dan jujur
3. Responden merasa bebas mengutarakan pendapatnya
5. Mengakhiri pembicaraan
o Selesai wawancara, periksa kembali check list atau daftar pertanyaan, untuk
mengetahui apakah ada yang terlewatkan atau tidak
o Ucapkan terima kasih kepada responden atas kerja samanya
o Responden diyakinkan kembali bahwa jawaban yang diberikan akan sangat
berarti untuk tercapainya tujuan wawancara
o Jangan membuat janji atau memberikan harapan yang tidak masuk akal
o
o
o K26 TEKNIK PENYULUHAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
o Ahmad Agus Faisal
o
Pengertian dan Ruang Lingkup
a. Penyuluhan : Mempelajari sistem dan proses perubahan yang lebih baik.
b. Pendidikan Masyarakat
: Meningkatkan pengetahuan (mendidik) dan
keterampilan (skill) agar dihayati dan bisa dipraktikkan oleh masyarakat setempat.
o
Dalam melakukan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat, dilakukan
komunikasi 2 arah agar materi lebih tersampaikan, dan tentunya memperhatikan :
- Materi : sesuai kebutuhan dan kepentingan masyarakat setempat.
- Teknik penyampaian : sesuai dengan sifat, budaya, dan perilaku masyarakat.
- Cara : jelas, sederhana, menarik dan mudah dipahami.
- Suasana : kooperatif (saling mendukung), toleransi, dan tidak emosional
o
Dari semuanya, diharapkan tetap dapat menumbuhkan motivasi, kreativitas, dan
inovasi baru dari masyarkat.
o
Fungsi dan Tujuan
a. Fungsi
-

Penghubung antara kebiasaan, pengalaman, dan pengetahuan

Penyampai dan penyesuai program pemerintah melihat, apakah program dari


pemerintah benar, sesuai, apa tidak.

b. Tujuan
-

Meningkatkan keterampilan & pengetahuan masyarakat

Mengubah pola pikir & perilaku ke arah yg lebih baik

Mendorong kemandirian masyarakat di bidang kesehatan

(misal dalam kesehatan) Meningkatkan derajat kesehatan keluarga & masy.


Penyuluhan dianggap sukses bila :
Masyarakat mau dan mampu (mandiri) berubah ke arah yang lebih baik.

Pola hidup dalam masyarkat menjadi lebih baik (contoh : terciptanya PHBS)

o
o

o
Untuk menuju tercapainya hal diatas, perlu diperhatikan bahwa penyuluhan
dan pendidikan masyarakat harus :
- Bekerja sama, bukan bekerja untuk masyarakat.

o
o
o

o
o

Tidak menciptakan ketergantungan

Mendorong kemandirian masyarakat

Mengacu terwujudnya kesejahteraan masyarakat


Unsur yang wajib ada yaitu :
Teach (Pendidikan) - Trust (Kepercayaan) - Truth(Kebenaran, Keyakinan)
Pemberdayaan Masyarakat, meliputi :
- Aktualisasi potensi masyarakat
-

Membangun kemandirian

Perhatikan potensi SDM :

Pendorong (motivasional)

Bertahan (resistence forces)

Pengganggu (interferences forces)

Penyuluhan dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarkat


Penyuluhan bisa berupa :
a. Proses Penyebarluasan Informasi. Misal : penyebarluasan tentang PHBS, gizi,
dll.
b. Proses Penerangan, menjadikan masyarakat yang belum tahu, menjadi tahu,
biasanya pada masalah-masalah yang baru dan sedang hot. Misal : TomCat,
dkk
c. Proses Perubahan Perilaku, mengedepankan aspek pengetahuan, keterampilan,
sikap dan mental. Misal, penyuluhan tentang kebersihan sungai ciliwung
(agar nantinya masyarakat mau menjaga dan mengelola kebersihan sungai
Ciliwung).
d. Proses Pendidikan
e. Proses Rekayasa Sosial

o
Komunikasi Penyuluhan
o
Merupakan proses untuk memberi tahu, mengubah sikap, pendapat,
dan perilaku.
o
Jenis-jenisnya :
- Komunikasi perorangan : tatap muka
-

Komunikasi Intra Manusia : berdoa, merenung, introspeksi.

Komunikasi kelompok : pada golongan tertentu (homogen)

Komunikaso massa : pada jumlah banyak dan masyarakat heterogen.


o

*perhatikan umpan balik langsung/tak langsung

Inovasi dan Adopsi


- Inovasi, merupakan ide, praktik, obyek, dan produk baru. Atau, segala
sesuatu yang dinilai baru dan dapat mendorong pembaharuan.
-

Tahap-tahap Adopsi:
Kesadaran (awareness)
Minat (interest)
Menilai (evaluation)
Mencoba (trial)
Penerapan (adoption)

Faktor yang Mempengaruhi Cepatnya Adopsi


a. Sifat Inovasi, (faktor dari apa yang akan diinovasikan)
-

Intrinsik : tingkat kesulitan, keunggulan produk, informasi ilmiah


yang melekat.

Ekstrinsik: kesesuaian dengan lingkungan setempat.

b. Sifat Sasaran, (faktor dari masyarakat setempat)


-

Kelompok perintis /
inovator

Klp penganut lambat / late


mayority

Kelompok pelopor / early


adopter
- Kelompok kolot /
langgard
Kelompok penganut dini / early
mayority

c. Faktor pribadi yang berpengaruh,


d. Prasangka
interpersonal
e. Sikap terhadap
penguasa
f. Sikap
kekeluargaan
g. Fatalisme

h.
Kelemahan
aspirasi
i. Sikap keterbukaan /
kosmopolitan
j. Sikap kemampuan
berpikir kritis
k.
Tingkat kemajuan
peradaban

l. Faktor lain
- Tingkat pendapatan
- Tingkat partisipasi masyarakat
- Keberanian mengambil risiko & umur
- Sumber informasi yang masuk & dapat dimanfaatkan
m.
n.
Dalam hal inovasi, diharapkan terjadi Difusi Inovasi dalam
Penyuluhan, yakni adopsi inovasi secara intern dari individu satu ke individu lain
dalam suatu kelompok.

o.
adalah :

Upaya yang dilakukan untuk mencapai terciptanya difusi inovasi ini

- Diagnosa masalah & kebutuhan masyarakat


- Mengkondisikan sasaran untuk tidak puas dengan kondisi sekarang
- Menjalin hubungan erat dengan sasaran
- Membantu sasaran melakukan perubahan
- Mendorong masyarakat berswadaya dalam melakukan perubahan
p.
Efektivitas Penyuluhan
q.
Merupakan seberapa berhasil dan berimbaskah penyuluhan yang
diadakan terhadap masyarakat. Dipengaruhi oleh dua hal : kekuatan dan faktor
pendukung
a. Kekuatan yang berpengaruh.
r.
1. Pribadi sasaran : motivasi untuk berubah
- Rasa tidak puas / penderitaan yang dialami sasaran
- Kesenjangan antara keinginan & kenyataan
- Harapan & tuntutan kehidupan
- Dorongan dari pihak luar
- Kekuatan penghambat : trauma masa lalu, kekurangan, siapa
melakukan perubahan & perasaan tdk ingin menanggung resiko
s.
2. Lingkungan fisik : Lingkungan pemukiman dan kondisi geografis
t.
3. Lingkungan sosial-budaya
- Kebudayaan
- Kekuatan lembaga yang ada
- Opini publik
- Kekuatan ekonomi

a. Faktor Pendukung
1. Metode penyuluhan
- Pendekatan perorangan
- Pendekatan kelompok
- Pendekatan masal
2. Sarana penyuluhan
- Alat bantu / peraga
- Audiovisual
3. Materi penyuluhan
Sesuai tingkat kemampuan
Mengesankan & dpt dimanfaatkan
Selaras dg adat & kepercayaan
- Praktis, mudah diaplikasikan
- 4. Waktu & tempat penyuluhan
-

UTU 1
1. Berkembangnya
penyakit akibat bahan
makanan, dipengaruhi
oleh...
a. bahan makanan yang
tetap
b. industrialisasi lambat
c. perubahan perilaku
makan
d. tidak ada golbalisasi
e. pola penyakit tetap
2. Perubahan produksi
pangan berikut
berpengaruh terhadap
adanya foodborne
disease kecuali?
A.pengemasan bahan
pangan dengan berbagai
macam cara
B.distribusi produk
pangan yang
terkonsentrasi
C.penggunaan pestisida
pada pertanian
D.peliharaan hewan

ternak dan berbagai


jenis pangan
E. Pemprosesan bahan
makanan sesuai
perkembangan
teknologi
-

3. Berikut ini adalah


penyebab food borne
disease yang merupakan
biological agent, kecuali
:
a. Organofosfat
b. Aflatoxin
c. Clostridum
Botulinum
d. ETEC
e. Rotavirus
4. Gejala yg dialami
akibat foodbourne
disease oleh toksin,
kecuali:
A. Nausea
B. Demam
C. Vomitting
D. Diare
E. Weakness

5. Agent foodborne
disease yang paling
cepat menimbulkan
gejala
A. Salmonella sp
B. Listeria
monocytogenes
C. Hepatitis A
6. yang biasanya
tercemar Salmonella sp.
adalah sebagai berikut,
kecuali....
a. susu tanpa
pasteurisasi
b. raw eggs
c. raw seafood
d. raw chicken and meat
e. keju dari/"dan" susu
tanpa pasteurisasi
7. Upaya untuk
pencegahan foodborne
deseases secara
epidemiologi dengan
cara berikut kecuali:
a. HPPHC
b. animal quarantine
c. fish quarantine
d.PHBS
e. survillence
8. dibawah ini yg
merupakan pencegahan
tranmisi sekunder
yaitu..
a. isolasi org yg
terinfeksi penyakit food
born disease
b.perbaikan sanitasi
c.menarik produk
pangan yg terinfeksi
d.pelatihan pelayan
tentang higine dan
sanitasi
e. memodifikasi proses
produksi pangan
9. bahan makanan
dibawah ini yang tidak

melewati karantina
hewan, yaitu :
a. sapi
b. vaksin MMR dari AS
c. keju keras dari
belanda
d. beras ketan dari
thailand
e. daging sapi dari
australia
10. Tujuan surveillance
pada fooodborne
disease, kecuali..
a. Menentukan peran
makanan sebagai jalur
transmisi mikroba
patogen
b. Menentukan besaran
masalah kesehatan
masyarakat yang
diakibatkan oleh
foodborne disease
c. Mengidentifikasi
makanan yang berisiko
tinggi, pengolahan
makanan berisiko
tinggi, dan populasi
rawan risiko
d. Mengidentifikasi
penyakit bawaan
makanan pada tahap
akhir sehingga tindakan
pengobatan dapat
dilakukan tepat waktu
e. Mengukur efektivitas
program untuk
meningkatkan
keamanan pangan
11. perspektif kesehatan
hanya memandang
sudut pandang
kedokteran saja
merupakan??
a. multipledeterminant
oof health
b. health field model
c. sosia model of health

d. biomedical model
-

12. penelitian di inggris


menunjukan, mereka
yang berprofesi sebagai
pengacara memiliki
angka harapan hidupl 6
tahun lebih lama
dibandingkan pekerja
kasar tidak terlatih.
ilustrasi tersebut
menunjikan determinant
sosial :
a. Family structure
b. Level of prosperity
c. education
d. Social class
d. work setting
13. Berikut ini yang
merupakan fungsi
pendidikan sebagai
determinan kesehatan
A. Pendidikan usia
muda mempengaruhi
periaku kesehatan
B. Pendidikan ayah
mempengaruhi
kesehatan anak
C. Pendidikan
berbanding lurus
dengan tingkat ekonomi
D. Pendidikan
berhubungan dengan
lingkungan kerja yang
aman
E. Pendidikan
mempengaruhi
hubungan sosial
individu
14. Seseorang yang
tidak memiliki
penghasilan, tidak akan
mendapatkan akses
terhadap kebutuhan
dasar yang mencukupi,
seperti sandang, pangan
dan perumahan, selain
itu tidak mendapatkan

akses terhadap
pendidikan dan
kesehatan, pada
akhirnya derajat
kesehatannya akan
rendah.
Konsep ilustrasi diatas
menunjukan keadaan...
A. Relative deprivation
B. Absolute deprivation
C. Sosial exclusion
D. Discrimination
E. Marginalization
15. Penggangguran
akan menurunkan
derajat kesehatan,
karena pengangguran
akan menimbulkan
stress psikososial,
menurunkan status
sosial ekonomi dan
akses pada kebutuhan
dasar, serta
menimbulkan perilaku
berrisiko yang akan
menurunkan penurunan
derajat
kesehatan.Tergolong
dalam determinasi
kesehatan apa?
A. Direct selection
B. Indirect selection
C. Direct causation
D. Indirect causation
E. Cause-effect
relationship
16. Di AS tingkat
kesenjangan
pendapatannya tinggi.
Sedangkan di Kanada
tingkat pendapatannya
rendah tetapi merata,
hubungan antar
sosialnya tinggi.
Sehingga tingkat
kesehatan Kanada lebih
tinggi...
A. Social Class

B. Social Environment
C. Social Network
D. Leverl of Properity
E. Unemployment

17. Pernyataan berikut


benar mengenai peranan
genetik pada determinan
kesehatan, kecuali...
A. Merupakan
penyebab pasti suatu
penyakit
B. Perlu adanya
interaksi antara
lingkungan dan perilaku
C. Mempengaruhi daya
tahan seseorang
terhadap penyakit
D. Pengaruhnya tidak
besar tetapi signifikan
E. Contohnya adalah
penyakit jiwa

18. Beberapa contoh


faktor fisik yang
mempengaruhi derajat
kesehatan
a. Keterpaparan bahan
kimia di lingkungan
kerja
b. Rumah dengan
kelembaban yang tinggi
c. Kepadatan tinggi di
daerah tempat tinggal
d. Penggunaan bahan
bakar minyak pada
rumah
e. Penggunaan masker
pada petani
19. yang termasuk
lifestyle adalah....
a. minum anggur saat
acara-acara tertentu
b. olah raga saat ada
waktu luang
c. makan makanan
ringan saat bekerja
d. merokok
e. rekreasi

20. Konstribusi
kesehatn dalam
menentukan derajat
kesehatan kecuali :
a dipngaruhi o/ akses dn
playanan kshatan
b. Plyanan kshatan lbh
mementingkan aspek
fisik
c. Mngutamakan aspek
preventif
d. e. Tidak mempngaruhi
askpek genetic
21. yang menyebabkan
diare berlendir dan
berdarah adalah..
a. salmonella thypii
b. ascaris lumbricoides
c. entamoeba holystica
d. e. e. coli

22. dapat menyebabkan


asbes hati dan radang
otak
a. salmonella typhi
b. vibrio cholerae
c. entamoeba histolytica
d. ascaris lumbricoides
e. eschericia coli

23. itai-itai disease


a. cd
b. pb
c. hg
d. mn
e. Pestisida

24. Dicurigai sebagai


penyebab turunnya
kecerdasan dan
perkembangan anak....
a. Cd
b. Hg
c. Pb
d. Mg
e. Pestisida

25. Berikut merupakan


indikator adanya unsur
pencemar pada air,
kecuali...
A. Coliform 10/100 ml
B. Kekeruhan 5 NTU
C. Cd 0,005 mg/L
D. Pb 0,05 mg/L
E. Konduksi 1000
jS/cm

26. Berikut ini adalah


tipe-tipe Mendelian
genetic , kecuali.....
A. Autosomal recessive
B. Autosomal dominant
C. X-linked recessive
D. X-linked dominant
E. Mitochondria disease
29. yang benar tentang
prenatal screening
adalah
A.sel fetus sebagai
bahan genetik
B.amnionsentris dapat
dilakukan pada minggu
ke 30
C.chorionioc villus
sampling pada minggu
ke 2
D.menginformasikan
komposisi genetik dari
ibu penderita
E. tidak dapat
mendiagnosisi sebelum
lahir
30. Prinsip dari carrier
testing yang baik adalah
bahwa konseling perlu
dilakukan hal-hal
sebagai berikut, kecuali:
A. Tujuan konseling
yang jelas
B. Ketersediaan untuk
prenatal diagnosis
selanjutnya
C. Pertimbangan agama

D. Resiko karier dan


efek dari anak
E. Keputusan hanya
bergantung dari
pertimbangan hasil tes
31.Central dogma yang
menjadi trend di dunia
kedokteran adalah ...
a. translasi protein
terjadi di nukleus
b. blue print dari kode
kehidupan kita adalah
mRNA
c. transkripsi--->terjadi
penterjemahan DNA ke
mRNA di nukleus
d. ribosom
sebagai tempat produksi
protein di nukleus
e. proses translasi
memerlukan proses
sgilling dari exon
32. Berikut ini benar
mengenai genetic
marker of
susceptibility...
a. konstitusi genetik
menentukan kerentanan
terhadap penyakit
tertentu
b. ilmu mengenai
perubahan genetik
c. kerentanan terhadap
penyakit bergantung
pada mutasi genetik
d. ilmu yang
mempelajari kerentanan
genetik
e. 33. Deteksi molekul
berdasarkan hibridisasi
dan probing sequnce dg
menggunakan genetik
seseoragng dan menjadi
future tools adalah...
a. PCR
b. DNA plot

c. Western plot
d. Micro array
e. ELISA
-

34. Komponen Imunitas


yang didapat oleh ny.X
karena Paparan
allergen/ seafood yang
sering di konsumsi
adalah..
a. Sel fagosit
b. Neutrophil
c. Makrofag
d. Eosinophil
e. limfosit
kasih
35. Sel penghasil
antibodi di dalam
imunitas Ny. N yang
berkaitan dengan alergi
adalah...
a. Sel fagosit
b. Neutrofil
c. Makrofag
d. Limfosit B
e. Limfosit T
36. Ny.N menghendaki
transplantasi sel imun
untuk meningkatkan
imunitasnya dan
menekan tingkat alergi.
Tim dokter terlebih
dahulu meneliti apakah
dari sistem tersebut...A.
Sel fagosit
B. T. Suppresor
C. Macrofag
D. MHS
E. T. Helper
37. Suplemen yang
dibeli oleh Ny. N yang
dapat meningkatkan
aktivitas imunitas
adalah:
1. arginin
2. glutamat

3. Zn
4. Se
38. Nutrisi yang dapat
meningkatkan
kemampuan fagositosis
sel - sel imun Ny. N
adalah:
1. zinc
2. cooper
3. beta carotene
4. chromium
39.Enzim superoxide
oksidase berfungsi
dapat melindungi diri
dari radikal
bebas.Nutrisi apakah
yang berfungsi
meningkatkan enzim
tersebut?
1.Cu
2.Zn
3.Mn
4.Fe
40. Yang efektif untuk
imunitas mukosa
adalah...
1. Vitamin E
2. Vitamin A
3. IgG
4. IgA
41. Yang benar tentang
selenium :
1. Antioksidan
2. Membunuh bakteri
terutama pada
respiratorius
3. Metabolisme
eicosapentanoid
4. Menginduksi Natural
Killer
42. Vitamin E dan beta
carotene merupakan
water solution
antioxidant.
Sebab

Dapat memecah rantai


makromolekul oksidasi
lipid peroksidase.
43. Sistem imun terdiri
dari sel dan protein serta
jaringan penyokong.
Sebab
Kebutuhan
mikronutrien untuk
sistem immun lebih
daripada kebutuhan
makronutrien untuk
pertumbuhan dan
reproduksi.
44.ciri-ciri nyamuk
anopheles..
a. b.jarak terbang > 5km
c.menghisap darah pada
malam hari
d.a,c benar
e.b,c benar
45. pencegahan malaria
dengan cara :
a. mengamankan pasien
yang tertular malaria
b. manghindari kontak
dengan nyamuk
anophelini
c. meningkatkan
higienitas dan sanitasi
d. semua benar
e. semua salah
46. Vektor penyakit
filariasis yang
disebabkan oleh W.
branchofti adalah
a. Nyamuk anopheles
b. Simullius (saya lupa
sebenarnya tulisannya
kyk gimana)
c. Xenophsylla cheopsis
d. Caplak keras.
47.ChryptonS
merupakan vektor dari
A.filaria malayi

B.dracunculus
medinensis
C.loaloa
D.bakteri
-

48. Contoh dari vektor


biologis adalah : ....
A. Nyamuk aedes
B. Nyamuk anopheles
C. Musca domestica
D. Lipas
49. lalat membawa
bakteri salmonella pada
kakinya, kemudian
hinggap pada
makananDisebut
sebagai apakah vector
di atas?
A. Vector mekanik
B. Vector biologic
C. Siklo propagratif
D. Siklo developmental
50. Rickettsia
menginfeksi manusia
dengan cara...
a. Kontaminasi tinja
cuma pada kulit
b. Gigitan Stomaxys
calcitrans
c. Secara trans ovarium
d. Kontaminasi
langsung dengan badan
tuma
51.Lalat phlebotomus
merupakan vektor dari...
a. Tripanosoma
gambiense
b. Leishmania donovani
c. Mansonella ozzardi
d. Dracunculutus
medinensis
52. Pernyataan berikut
benar berkaitan dengan
kata kependudukan,
kecuali:

a. Survey
kependudukan
menggunakan sampel
populasi sebagai
sumber data
b. Sensus mengambil
data seluruh penduduk
c. Statistic vital
merupakan merupakan
sumber data valid di
negara berkembang
d. Data survey diambil
secara mendalam
e. Sensus penduduk
dilakukan setiap 5 tahun
sekali

a. merata
b. tidak merata
c. sama seluruh pelosok
wilayah
d. salah semua
-

53. Pengendalian
vektor secara alami di
bawah ini :
A. Pengaturan sistim
irigasi
B. Perubahan hutan
menjadi pemukiman
C. Adanya burung,
katak, cicak
D. Perubahan rawa
menjadi sawah
54. Pengaruh
perkembangan
pengetahuan dan
teknologi terhadap
status kesehatan yang
dapat terlihat pada
angka harapan hidup
adalah ...
a. menurun
b. meningkat
c. tidak berpengaruh
d. semua jawaban salah
55. fakta-fakta yang
lainnya menunjuk
bahwa indikator2
seperti mortalitas,
morbiditas, kualitas
hidup seseorang antar
negara, antar wilayah
cenderung

56. Intervensi medik


dan kesehatan
merupakan salah satu
upaya yang dilakukan
untuk mengatasi
masalah kesehatan yang
menimpa masyarakat,
jenis pendekatan yang
digunakan adalah...
A. Pendekatan media
B. Pendekatan
kesehatan
C. Pendekatan sosial
D. Pendekatan
teknologi
58. Faktor yang berasal
dari dalam yang
melekat pada individu
sepert imisalnya umur,
jenis kelamin, tingkat
pendidikan yang dapat
mempengaruhi
hubungan sosial disebut
a. Kondisi Psikis
b. Atribut
c. Kondisi Sosial
d. Kondisi Geografis
60. Pengelompokan
populasi/ masyarakat
dengan batas jelas dan
tingkatan jenjang
yaitu....
a. jenis kelamin
b. agama
c. etnis
d. tingkat pendidikan
63. Adapun variabel
sosial tingkat
masyarakat yang dapat
berpengaruh terhadap
kesehatan seperti..

A. Modal sosial
B. Jenis kelamin
C. Pendapatan
D. Status sosial

a. Contagion theory
b. Hippocratic theory
c. Endemic theory
d. Miasmatic theory
e. Germ theory

61. Kedudukan sosial


yang memberi hak dan
kewajiban kepada
pemegang sosial
tersebut disebut
a. peranan sosial
b. status sosial
c. pelapisan sosial
d. perilaku sosial

62. Variabel sosial di


tingkat individu yang
berpengaruh terhadap
kesehatan....
a. modal sosial
b. eksklusi sosial
c. isolasi sosial
d. status sosial

64. dalam aspek fisik,


konsep sehat adalah
berfungsinya organ
organ tubuh dalam batas
normal menurut umur
dan...
a. jenis kelamin
b. ras
c. Lingkungan
d. gaya hidup
e. pola makan
65. kritik utama pada
konsep sehat ?
a. Batasan sulit
ditentukan
b. kriteria beragam
c. Definisi sulit
ditentukan
d. sangat ideal, sulit
diwujudkan
e. validitas sulit
66. Teori penyebab
penyakit dari orang ke
orang lain di sebut ....

a.
b.
c.
d.
e.

67. Persamaan antara


teori HL Blum dan HL
Lambroise adalah
A. Lingkungan dan
genetik
B. Lingkungan dan
gaya hidup
C. Environmet dan
health services
D. Genetik dan gaya
hidup
E. Genetik dan biologis
68. Suatu penyakit tidak
akan terjadi apabila
tidak ada faktor x, maka
faktor x tersebut
disebut.......
a. faktor penyebab
biologi
b. faktor penyebab fisik
c. faktor penyebab
kimiawi
d. faktor penyebab
necessary
e. faktor penyebab
sufficient

- 69. konsep 5 F, yaitu


fluid,
flies,
field,
finger
faeces
-

71. Sifat keterpaparan


adalah...
a. Pasti dan jelas
b. Pasti dan tidak jelas
c. Jelas tapi tidak pasti
d. Belum jelas dan
belum pasti
e. Belum dipastikan

72. indikator seseorang


dikatakan sakit apabila
a. positif terpapar dan
tidak rentan
b. positif tidak terpapar
dan rentan
c. positif tidak terpapar
dan tidak rentan
d. positif terpapar dan
rentan
e. terpapar dan rentan
tidak jelas
73 . Contoh dari
asosiasi causal adalah
a. Lingkungan dan
Malaria
b. Rokok dan Kanker
paru
c. Rokok dann Infeksi
paru
d. ventilasi dan
tuberkulosis
e. Salmonella Thypii
dan tipoid
74.salah satu penyakit
tidak menular yang
menjadi pengaruh
langsung tanah terhadap
kesehatan adalah
a. Fluorosis
b. Aspergilosis
c. Histoplasmosis
d. Antraxs
e. Tetanus
75.limbah rumah tangga
berbaya karena dapat
mengganggu kesehatan
manusia dalam jangka
waktu g lama?
a.klor
b.fluor
c. deterjen
76. Pemakaian pupuk
dengan cadmium yang
terlalu banyak, dapat
mengakibatkan

gangguan kesehatan.
antara lain....
a. Infeksi saluran
Pernafasan
b. diare kronis
c. rinitis alergika
d. gagal ginjal
e. kanker otak
77).Parasit dalam tanah
yang paling banyak
menimbulkan penyakit
pada manusia adalah:
a. cacing nematoda usus
b. plasmodium
c. C.Tetani
d. Antrax
e. blastolusm
78. Salah satu penyakit
jamur yang ditularkan
melalui tanah adalah
a. meningitis
b. aspergilosis
c. tetanus
d. antrax
e. botulism

79. infeksi yang


ditularkan melalui udara
tidak bebas
a. miocarditis
b. miocardosis

80. NO merupakan zat


polutan yang paling
tosik. dalam kadar 500
ppm dapat
menyebabkan....
E. KEMATIAN

81. Perubahan iklim


yang menyebabkan
kenaikan suhu
memudahkan
penyebaran
penyakit,terutama yang
ditularkan melalui :
A. Tanah
B. Air

C. Udara
D. Makanan
E. Vektor (kayaknya)
-

82. Efek sinar


ultraviolet dengan
spektrum
elektromagnetik 30004000 A terhadap tubuh
adalah
A menghitamkan kulit
B efisien membentuk
ozon
C bactericidal
D erithyma
E kanker kulit

83. ukuran partikel debu


yang bisa merusak
saluran pernapasan
a. 10 m
b. 20 m
c. 100 m
d. 200 m
e. 1000 m

84. agen yang mungkin


menjadi penyebab
gejala yg di derita pak
ritno adalah ?
a polutan udara
b pestisida
c gigitan hewan sawah
d keracunan makanan
e belum di ketahui
85. (Berdasarkan
bacaan kasus) Media
transmisi agent penyakit
yang menyebabkan
sakit Pak Ratno adalah..
a. Air dan tanah
b. Udara, tanah, air,
kontak dermal
c. Air dan udara
d. Udara, tanah, air
e. Udara dan tanah
86. tindakan
pencegahan yang bainya

dilakukan oleh pak


retno pada saat
mencampur pestisida
adalah
a. memakai masker
untuk mencegah
inhalasi,
b. memakai sarung
tangan untuk mencegah
paparan pestisida
dengan kulit,
c. tidak melawan arah
mata angin untuk
mencegah inhalasi,
d. memakai kacamata
untuk menghindari
iritasi mata,
e. memakai baju lengan
panjang
87. Penyakit infeksi
yang penularannya
secara langsung lewat
droplet
a. TBC
b. Diare
c. Dermatitis
d. Conjunctivitis
e. Kusta
88. Salah satu penyakit
infeksi yang
penularannya terjadi
secara tidak langsung
melalui vektor adalah....
a. Ascariasis
b. ISPA
c. Malaria
d. Hepatitis
e. Pneumonia
89. Metode
pengendalian penyakit
yang dilakukan pada
penyakit yang
penularannya secara
langsung salah satunya
adalah : A. Memasang
kelambu

B. Ventilasi yang
adekuat
C. Mengurangi
kepadatan
D. E. Eliminasi sumber
penyakit
90. Sumber polutan
utama di dalam rumah
adalah
a. asap kendaraan
b. asap pabrik
c. asap tungku
d. asap rokok
e. asap pembakaran
sampah
91. Penentu perilaku
toksikan di air :
A. Besar Molekul
Toksikan
B. Kelarutan dalam
lemak
C. Kelarutan dalam air
D. Reaktifitasnya
E. Bentuk garamnya
92.Bahan kimia yang
apabila terdeposit dalam
tanah akan tetap atau
presisten yaitu...
a.Detergent
b.Debu
c.Pb
d.Cd
e.Sulfur
93. Bahan toksik
berbahaya yang terdapat
pada sayur dan buah
terutama adalah...
a. Pb
b. CO
c. Hg
d. pestisida
e. Hormon

UTU 2

1. Penyakit itai-itai
disebabkan pencemaran
air oleh....

A. Mercury

B. Timah Hitam

C. Cadmium

D. Timbal

E. Arsen

2. keracunan Merkuri
bisa berasal dari
dibawah ini kecuali...
a. dental amalgam
b. baterai
c.termometer
d.tensimeter
e.keramik

3. Uji pra klinis


dilakukan untuk
mngetahui, kecuali ...

a. Active Compound

b. Performing
Pharmacologycal

c. Toxicology

d. Effect On Human
Body

e. Safety Testing

4. Uji klinis pada 25


orang sehat untuk
menentukan
metabolisme dalam
tubuh, termasuk dalam
fase apa..

a. I

b. II

c. III

d. IV

e. pre klinis

5. suatu zat diuji pada


200 orang utk
mengetahui efikasi zat
tersebut dibandingkan
zat lain yg sudah
beredar, fase...
a. I
b. II
c. III
D. IV
E. Pre klinik
6. ADI tergantung
faktor dibawah ini
kecuali...
a. konsentrasi zat/obat
yang dlm penelitian
tidak bisa
merusak/membunuh
organ
b. NEL
c. NOEL
d. TB
e. BB

7. seorang pria datang


ke RS dengan keluhan
nyeri perut hebat dan
susah kencing.
keracunan apa?
a. singkong
b. sianida
c. jengkol
d. bongkrek
e. jamur
8. keracunan dengan
bau seperti bawang
putih , kemungkinan
keracunan apa?

a. minyak tanah

b. arsen

c. bensin

d.terpentin

e. aspirin

9. akibat keracunan
aspirin, yatu :

a. hiperpireksia

b. bradikardi

c. depresi nafas

d. kejang

e. diare

10. Pada saat organisme


hidup terpapar oleh zat
toksik, zat toksik
tersebut akan masuk ke
dalam tubuh menuju
targetnya dalam bentuk
bahan aktif sehingga

menimbulkan efek
samping. Namun
organisme hidup
memiliki 2 mekanisme
pertahanan yaitu barier
membran,
biotransformasi enzim,
antioksidan dan
mekanisme eliminasi.
-

--> Metabolisme
xenobiotik adalah
metabolisme zat
xenobiotik di dalam
tubuh. Mekanismenya
ada 2 fase. Apakah yang
mungkin terjadi pada
fase I ?

a. Merupakan reaksi
sintesis

b. Merubah gugus nonfungsional

c. Menggunakan reaksi
hidroksilasi

d. Dikatalisasi oleh
enzim konjugasi dengan
sitokrom P450

e. Dikatalisasi oleh
enzim .........tanpa
sitokrom P450

endogen paga gugus


fisiologisnya. Yang
merupakan reaksi 3'fosfat-5'-fluorofosfat
adalah...
a.asetiliasi
b.konjugasi as.amino
c.sulfasi
d.glukorodinasi
e.konjugasi glutation
-

13. Setelah melalui fase


I. molekul xenobiotik
dan metabolitnya akan
berikatan dengan
senyawa endogen pada
gugus fungsionalnya.
Reaksi apa yang
menggunakan ensil
metiltransferase?

A. Glukoronidasi

B. Sulfinasi

C. Metilasi

D. Konjugasi dengan
asam amino

E. Asetilasi

11. reaksi yang


membutuhkan GSH
a. Glukoronidasi
b. Sulfasi
b. Konjugasi asam
amino
c. Asetilasi
d. Konjugasi glutation

12. setelah fase 1


molekul xenobiotik
maupun metabolitnya,
terikat pada senyawa

14. Sitokrom P450


adalah enzim yang
penting untuk
metabolisme
xenobiotik. Manakah
dibawah sifat sitokrom
P450 yang paling
mungkin?
A. Sulit diinduksi
B. Tidak mengandung
komponen lipid
C. Melibatkan NADH
D. Substrat spesifik
E. Paling banyak
terdapat di ginjal

18. Proses distribusi


bahan xenobiotik
melalui organ. manakah
yang paling mungkin
mempengaruhi laju
proses bahan xenobiotik
:

a. isi darah

b. afinitas terhadap
jaringan

c. bioavailabilitas

d. tekanan darah

e. koefisien degradasi

15. Hasil reaksi fase 1


adalah produk metabolit
intermediate yang
bersifat reaktif. Hasil
metabolit reaktif
manakah yang menjadi
kelompok radikal bebas
-

A. Electron seeking or
loving reagent
B. Superoxide anion O2
C. Redox active
D. Redox active
species-can donate
electrone

E. Redox active speciescan accept electrone

19. yang perlu di garis


bawahi sebagai konselor
adalah

16.

a. memberikan solusi
atas masalah klien

b. selalu memberi
pertanyaan terbuka

c. memberi kesempatan
pada klien untuk
mengeksplor dan
menemukan untuk yang
lebih baik

d. membuat klien
nyaman di ruang
konseling

17. Organ target


xenobiotik dapat
menjadi luas mengenai
organ. Manakah di
bawah ini yang paling
mungkin terkena
paparan konsentrat
kimiawi?
A. Paru
B. Otot jantung
C. Ginjal
D. Usus
E. Nefron

20. Self Determination


pada akhir konseling
adalah
a. Memahami tujuan
hidup
b.Menemukan solusi
sendiri

c.mendapatkan
Konseling efektif
d. menemukan tujuan
sendiri
e.-

24. Yang dimaksudkan


dengan tujuan dalam
wawancara........
A. Memasuki cara
pandang orang lain
B. Memberikan
informasi
C. Maafin aku ya lupa
pilihannya hehe
D. Melakukan observasi
untuk cek list data
E. Melakukan
penjaringan data dan
pemberian data

25. Pernyataan berikut


ini yang merupakan
tujuan wawancara
yaitu...

A. Mencari data dan


fakta di lapangan

B. Mengobservasi
lokasi

C. Mencari informasi
tentang perasaan subjek

D. Komunikasi 2 arah

E. Saling memberi
informasi

21. client centre therapy


diterapkan pertama kali
oleh
a. sigmund freud
b. anna freud
c. carl davis
d. carl lupa gitu
e. william smith
22. Dibawah ini yang
didapat klien dari
resolusi konseling
adalah
a. klien dapat
mengambil pemecahan
masalah
b. klien mendapat
pengalaman belajar
tentang masalah
c. klien kembali
kedalam kehidupan
bermasyarakatnya
23. Client centered
therapy merupakan

a. Fokus pada isi materi


konsulen

b. pasien mendapat
pelajaran yang berharga

c. Dapat beraktivitas
kembali dalam
kehidupan sosial

d. sebagai proses belajar

e. fokus pada masalah


pasien

26. Berikut ini yang


termasuk dalam
introduksi wawancara,
kecuali

A. Memperkenalkan
diri

B. Menjelaskan Tujuan
Wawancara

C. Memberikan
gambaran tentang

penggunaan data
wawancara
-

D. Mempersilakan
orang yang akan
diwawancara untuk
bertanya

30. Penyuluhan sebagai


proses rekayasa sosial
berarti:

A. Melibatkan golongan
tertentu

B. Perubahan terjadi
karena campur tangan
pihak lain

C. Targetnya perubahan
perilkaku suatu
komunitas

D. Perlu need analysis

E. Perlu waktu relative


lama

E. Memberikan Kartu
Tanda Mahasiswa

27. Kemungkinan reaksi


responden apabila
pewawancara lupa
dalam tahap introduksi
adalah berikut ini,
kecuali....

A. Mengharap adanya
imbalan

B. Merasa dalam
gangguan

C. Memberi informasi

32. "Do you live near


factory?"

D. Menjaga jarak
psikologi

a. Description of all
jobs held

E. Merasakan
kecurigaan

b. Work exposures

c. Timing of symptoms

28.

d. Epidemiology of
symptoms or illness
among other workers

29. tujuan penyuluhan


adalah, kecuali
D. membiasakan
masyarakat untuk
meminta bantuan

e. Non work
exposures and other
factors

31. -

31. faktor yang


mempercepat proses
adopsi adalah?
a. tingkat pendapatan
masyarakat

b. tingkat pendidikan
c. karakter masyarakat
d. inovasi ilmu
pengetahuan yang
dibutuhkan masyarakat
e. informasi yang
mudah
dikomunikasikan.
-

33. High turn of


workers or early
retirement of healthy
reason?
a. Description of all
jobs held
b. Work exposures
c. Timing of symptoms
d. Epidemiology of
symptoms or illness
among other workers
e. Non work
exposures and other
factors
34.

35. -

pekerjaan dan non


pekerjaan adalah
-

a. respiratory

b. Low back pain

c.GUT d.GIT

e. A dan B benar

38. Social and exposure


history include these,
except:

a. immune

b. hobby

c. personal habits

d. drug

e. diet

39.Preplacement and
periodical psychology
and laboratorium
examination

a. Respiratory disease

b. Back and join


sympons

a. Description all of
jobs helds

b. Work exposure

c. GIT disease

c. Timing of symptoms

d. GUT disease

e. a and b true

d. Epidemiology of
symptoms or illness
among other workers

e. Non-work exposure
and other factor

36. When take a


complete occupational
history...

37. Penyakit yg tidak


dapat dibedakan antara
penyakit akibat

40.-

41. Pekerja laki-laki 25


tahun mengeluh sesak
nafas dan bengek.
Pemeriksaan dari dokter
terkena asthma, karena
vinyl chloride. Ada 2
temannya juga yg
keluhan sama. Reaksi
apa yang terjadi?
a. Hipersensitivity Tipe
I
b. Hipersensitivity Tipe
II
c. Hipersensitivity Tipe
IIII
d. Hipersensitivity Tipe
IV
e. idiosyncratic
42. Sel imun pada
hipersensitivitas di atas
adalah...
a. sel T
b. IgM
c. IgE
d. IgG
e. Komplemen
43. hasil sel mast yang
berikatan dengan
vinyl...
a. histamin
b. serotonin
c. -

d. -

e. -

44.reaksi dari vinyl


clorida menjadi vinyl
clorida dioxide
merupahkn reaksi...

a.bioaktivasi

b.bioavibilitas

c.bioavaiblitas
farmakokinetik

d.reduksi

seorang pekerja terkena


paparan vynil chloride
menhgeluh sesak nafas
dan mengi. Pemeriksaan
penunjang menyebutkan
adanya asthma karena
vynil choride.

45. Ikatan vinyl


chloride epoxide dengan
DNA dapat
menyebabkan :

a. -

b.Kanker hati

c.kanker paru

d.kanker kulit

e. -

Seorang laki-laki 24 th
mengeluhkan gatalgatal di kaki, gatal
tersebut dirasakan
setelah 2 hari terkena
cairan perwarna hitam
untuk sepatu. Setelah
dokter perusahaan
melakukan investigasi,
ternyata cairan tersebut
mengandung
nitrobenzene.

46. Reaksi kimia apakah


yang dialami oleh pria
tersebut setelah terpapar
nitrobenzene?

49. etyl alcohol berubah


menjadi asetaldehid
pada fase 1, disebut
sebagai reaksi

a. Hipersensitivitas tipe
I

A. Reduksi

B. Oksidasi

b. Hipersensitivitas tipe
II

C. Hidrolisis

D. Asetilasi

E. Dieminasi

c. Hipersensitivitas tipe
III
d. Hipersensitivitas tipe
IV

e. Reaksi Idiosincratic

50. Perubahan zat pada


reaksi tersebut di atas...

a. penambahan oksigen

b. transfer elektron

c. pemindahan hidrogen

d. panambahan elektron

e. penambahan air

47. Nitrobenzene akan


mengalami
biotransformasi reaksi
fase 1 anilin pada
reaksi....
A.oksidasi
B.reduksi
C.hidrolysis
D.asetilasi
E.deaminasi

48. anilin mengalami


konjugasi melalui
reaksi..

51. Asetadehid akan


mengalami konjugasi
melalui reaksi...

A. Glukoronide
conjugation

a. glukoronidase
konjugasi

B. Sulfate conjugation

b. sulfate konjugasi

C. Amino acid
conjugation

c. amino acid konjugasi

D. Gluthatione
conjugation

d. glutation konjugasi

e. methilation konjugasi

E. Methylation

52. Hasil reaksi pada


fase II sebagian besar
akan dieksresikan
melalui :

a. urin

b. empedu

c. saliva

d.air susu

e.kuku

53. Pada fase I prokain


akan diubah menjadi ppenhylbenzoic acid lalu
penhylaminol melalui
proses...

57. menentukan
estimasi dari masa
lampau, sekarang, dan
masa depan dari
exposure level,, pada
suatu populasi dan dosis
yang diterimannya
( kira kira begitu ya
temaaan :'')
a. hazard indentifikasi
b. dose-response
assesment
c, exposure assesment
d. risk characterization

58. Mengidentifikasi
critical dose-response
relationship..

a. Hazard Identification

b. Dose-response
assessment

a.Oksidasi

b.Reduksi

c. Exposure assessment

c.Hydrolisis

d. Risk characterization

d.Asetilasi

e.Deaminasi

54.

59.-

55. Reversibility suatu


zat toksik tergantung
pada, kecuali
a. Pemberian antibiotik
b. Penambahan cairan
c. Peningkatan
metabolism
d. Peningkatan sekresi
e. Dipindahkan dari
tempat kejadian

60. risk assesment:

1.hazard identification

2. noel

3. moel

4. exposure assessment

61. safety factor....


1. zat yang memiliki
NAB
2. zat yang non
karsinogenik

3. memengandung ADI
4. mengandung NOEL

67. Desain genogram:

1. Terdiri dari 3 generasi


atau lebih

2. Suami pada generasi


pertama terletak di
sebelah kiri

3. Anak pertama lahir


diletakkan di sebelah
kiri

4. Nama2 keluarga
diletakkan di bawa tiap2
keluarga.

63. Best estimate


digunakan pada:

1. Zat karsinogen

2. Hasil penelitian
epidemiologi tidak
mendukung

3. Zat tidak memiliki


NAB

4. Curve dose-response
tidak mendukung

68. Prinsip - prinsip


kedokteran keluarga :
1. Komprehensif
2. Holistik
3. Kontinyu
4. Accountable

69. Fungsi keluarga


1. mendukung satu
sama lain
2. tempat
berkomunikasi satu
sama lain
3. Tempat terbentuknya
peraturan
4. tempat beradaptasi
dengan lingkungan

70. Alat yang digunakan


utk menilai dinamika
keluarga:
1. Genogram
2. Family map
3. Apgar
4. Family system

71. Untuk menilai


difungsi keluarga,

64. genogram
diperlukan pada
1. keluarga punya pola
herediter penyakit yg
signifikan
2. sebab sakit berhub
dengan masalah sosial
keluarga
3. sebab sakit berhub
dengan faktor
lingkungan keluarga
4. sebab sakit tidak
diketahui

65. GENOGRAM?

1. Struktur

2. Masalah sosial dan


kesehatan keluarga

3. -

4. Preistiwa penting
dalam keluarga

kepuasan individu
terhadap hubungan
dalam keluarga
-

a. Genogram

b. Family map

c. APGAR score

d. Family sistem

75. Indikator tatanan


sehat terdiri dari
indikator perilaku dan
indikator?

72.-

73. PHBS merupakan


wujud keberdayaan
masyarakat yang sadar ,
mampu dan mau
melakukan PHBS.
dalam hal ini, terdapat 5
prioritas. KIA , Gizi,
Kesling, Gaya hidup
dan..
a. dana kesehatan
b. perilaku
c. penyakit kronis
d. penyakit menular
e. kesehatan gigi dan
mulut

74. yang merupakan


indikator PHBS
nasional adalah
a. penduduk tidak
merokok
b. ibu memeriksakan
kehamilannya
c. persalinan dibantu
staf medis
d. PUS memakai KB
e. balita ditimbang

a. keamanan

b. gaya hidup

c. kualitas pelayanan
kesehatan

d. lingkungan

e. kebersihan

76. coliform pada air


kelas 1 adalah

a. 1/100

b.10/100

c. 100/1000

d.1000/100

77. bahan bahan berikut


ini yang merupakan
sumber utama indoor air
polution, kecuali

A.Asap rokok

B.Kompor gas

C.serat asbes

D.peralatan rumah
tangga

E.asap kendaraan
bermotor

82.-

81. Partikel debu yg


berbahaya bagi tubuh
manusia adalah partikel
debu yg berukuran
A. <10 mikron
B. <100 mikron
C. <1 mikron
D. <0,1 mikron
E. <5 mikron

78. Parameter
pencemaran udara
paling toksik adalah...
a. PM10
b. CO
c. NO
d. SO2
e. Ozon

83.-

84.-

79. Berdasarkan teori


simpul, baku mutu
ditentukan oleh simpul
a. simpul A
b. Simpul B
c. Simpul C
d. Simpul D
e. Simpul A dan B
80. sumber bergerak yg
menjadi sumber utama
pencemaran udara
adalah.. KENDARAAN
BERMOTOR

85. Hasil sensitivitas


pada screening data
diatas adalah...

A. 90%

B. 95%

C. 15,3%

D. 99,9%

E. 100%

86. Hasil spesivisitas


pada screening data
diatas adalah...

A. 90%

B. 95%

C. 15,3%

D. 99,9%

E. 100%

87.Lead-time bias pada


program screening dapt
dikendalikan dg cara
a.Randomisasi
b.membandingkan
crude death rates
c.membandingkan
mortalitas stlh screening
berulang
d.mempertimbangkan
lead time dlm program
screening
e.mencari relawan yang
banyak

a. variabel epidemiologi

b. populasi dalam suatu


wilayah

c. (maaf lupa)

d. kejadian penyakit

e. prevalensi penyakit

92.Alasan pemilihan
populasi target (<10th)
oleh negara berkembang
X adalah...
a.waktu yang paling
tepat adalah saat balita
b.merupakan kebijakan
pemerintah
c.frekuensi kematian
tertinggi
d.hasil dari surveillance
yang sudah ada
e.Merupakan populasi
beresiko terkena virus
varicella

93.-

88.-

89. Tujuan surveilans


ADALAH mempelajari
secara bersinambung
pola kejadian penyakit
dan :

A. Investigasi penyakit

B. Pencegahan penyakit

C. Pencegahan penyakit
secara efektif

D.

E. Alokasi sumber daya


kesehatan

90. Analisis deskriptif


data survailens dapat
dilakukan dalam
menganalisis data dalam
hal:

91.-

94.-

95.pertimbangan negara
X untuk melakukan
program imunisasi
varicella masal terutama
adlah ..
a. tinggi frekuensi
penyakit fericella
b. menurunkan kasus

vericella
c. beban ekonomi yang
diakibatkan oleh
vericella sangat besar
d. rendahnya kasus
vericella yang
dilaporkan
e.tersediaannya vaksin
yang dapatdigunakan
untuk penceghan
varicella.

99. aktivitas kesehatan


positif sebagai upaya
kesehatan yang lebih
baik dengan ekonomi
yang bersifat kebijakan,
dilakukan dengan cara :
a. pendidikan kesehatan
b. kebijakan publik
c. lobby dengan
legislatif
d. pengembangan
organisasi

100.-

96. promosi dikaitkan


dengan kesehatn

a.advertising

b.memotivasi

c.propaganda

d.penjualan

98. Aspek kunci dalam


konsep sehat, maka
promosi sebagai
A. Self empowerment
B. Memuaskan
C. Self help
D. Mengatasi...

97. pengertian promosi


kesehatan merupakan
proses membuat orang
mampu meningkatkan
kontrol terhadap dan
memperbaiki kesehatan
mereka adalah menurut?
a. Piagam Ottawa

b. WHO

c. Notoadmojo

d. TP (panjangannya
lupa)

101.-

102. intinya : Strategi


promosi kesehatan
dengan
mensosialiasikan
program dan melakukan
pendekatan pada
pembuat kebijakan
disebut....
a.Pemberdayaan
b. Dukungan sosial
c. advokasi
d. Educational

103. Strategi promosi


melalui community
action merupakan
pendekatan menurut :
a. WHO

b. Piagam Ottawa
c. d. T Parson

e. community action
-

105. Promosi kesehatan


harus peka terhadap
latar belakang sosial,
ekonomi merupakan
permasalahan promosi
yang disebut .....

a. Bottom up

b. Top down

c. Insentive
Blunderbussd.
Advocacy

104. merubah
pemahaman masyarakat
dari konsep pengguna
menjadi penyelenggara
disebut
a. healthy public policy
b. supportive
environment
c. reorient health service
d. personal skill

You might also like