Professional Documents
Culture Documents
Konsep sehat
Aspek fisik :
Semua organ tubuh dapat berfungsi dalam batas-batas normal sesuai umur dan jenis
kelamin.
Aspek ekologis:
Proses penyesuaian antara individu dengan lingkungannya, dimana lingkungan ini
bersifat dinamis shg proses penyesuaian dg lingkungan bersifat terus-menerus.
Sehat
Health is stage of complete physical, mental and social wellbeing and not
merely the abcence of disease or infirmity. ( who, 1948)
Keadaan meliputi kesehatan badan, rohani, (mental) dan social dan bukan
hanya keadaan yang bebas penyakit, cacat dan kelemahan sehingga dapat hidup
produktif secara social-ekonomi. ( UU RI No.23 / Th 1992)
Kritik thd konsep sehat.
Sehat merupakan keadaan yg dinamis dan berubah setiap saat. Sehingga, batasan
sejahtera sangat sulit ditentukan.
Indikator untuk mengukur sangat banyak dengan validitas yang berbeda-beda.
Konsep sakit
Aspek fisik:
Penyimpangan dari keadaan normal, baik struktur maupun fungsinya.
Keadaan dimana tubuh / organ atau bagian dari organ yang diteliti tidak dapat
berfungsi semestinya
Keadaan patologis
Aspek ekologi:
Kondisi ketidak-keseimbangan hubungan antara host agent dan enviromental.
Kritik thd konsep sakit
Merupakan konsep yang dinamis dan bersifat relatif.
Perkembangan teori terjadinya penyakit dlm epidemiologi
Contagion theory: terjadinya penyakit diperlukan adanya kontak antara person
satu dengan person lainnya.
Hippocratic theory : causa penyakit berasal dari alam : cuaca dan lingkungan
Miasmatic theory : causa penyakit berasal dari gas-gas busuk dari perut bumi.
Epidemic theory: terjadinya penyakit dihubungkan dengan cuaca dan factor
geografis (tempat).
Germ theory: terjadinya penyakit disebabkan oleh kuman (mikroorganisme).
Multicausal theory:terjadinya penyakit karena hasil interaksi berbagai factor
Konsep terjadinya penyakit
Proses interaksi antara host, agent, dan environment( John Gordon )
Normal = interaksi 3 unsur ini dlm keadaan seimbang
Sakit = interaksi 3 unsur ini dlm keadaan tidak seimbang.
Agent:
Adalah factor essensial yg harus ada agar penyakit dapat terjadi unsure
penyebab / causal.
Agent dapat berupa benda hidup atau benda tidak hidup atau enersi, yg dalam
jumlah yg berlebih atau kurang merupakan sebab utama / esensial dalam
terjadinya penyakit.
Unsur penyebab ( AGENT )
Penyebab causal primer:
Sbg faktor causal terjadinya penyakit:
- Faeces
-
1.
2.
3.
Touching
Kissing
Sexual intercourse
Other contact (eg. Childbirth,
medical procedure, injection of
drugs, breastfeeding)
Airborne, short-distance (via
droplets, coughing, sneezing)
Transfusion (blood)
Transplacental
o
o
o
VektorTripanosomiasis
1. Lalat tse-tse ( Glosina) vektor pykt tidur Afrika. G. palpalis menularkan
pykt T. gambiense, G.morsitans menularkan pykt T. rhodesiense.
2. Stomoxys calcitrans vektor pykt surra yg disebabkan T.evansi pada
binatang.
3. Triatoma infestans vektor T. cruzi penyebab pykt chagas di Afrika & Chilli
4. Rhodnius prolixus vektor penyakit chagas di Venezuela.
5. Panstrongylus mengistus vektor penyakit chagas di Brazil.
6. Tabanus striatus menularkan pykt surra yg disebabkan oleh T. evansi.
Vektor Leishmaniasis
1. Phlebotomus sergenti vektor Leishmania tropica, L. brazilliensis & L.
donovani di India.
2. Phlebotomus longipalpis vektor ketiga jenis Leishmania tersebut di
Amerika Tengah& Selatan.
3. Phlebotomus chinensis vektor Leishmaniasis di RRC
4. Phlebotomus perniciosus vektor leishmaniasis di Laut Tengah.
Vektor Malaria
1. Nyamuk Anopheles sebagai vektor plasmodium sp penyebab penyakit
malaria.
b. Vektor Cacing
1. Nyamuk Anopheles vektor dari cacing filaria bancrofti.
2. Nyamuk Anopheles, Culex & Mansonia vektor dari cacing filaria bancrofti,
malayi & timori.
3. Simullium damnosum, S. neavei vektor dari Onchocerca volvulus di Afrika.
4. S. metallicum, S. ochraceum & S. callidum vektor Onchocerca volvulus di
Amerika Tengah.
5. Chrysops dimidiata vektor dari loa-loa.
6. Culicoides furrens, C. austeni, C. grahami vektor Mansonella ozzardi &
Acanthosheilo nemapestans.
c. Vektor Virus
g.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pinjal
1. Diamanus montanus vektor Tularemia pada binatang mengerat.
Familia Ixodidae (sengkenit)
1. D. andersoni, D. viriabilis, D. americanum di Amerika Serikat.
2. D .silvarum di Rusia.
Simulium decorum
Chrysops silacea & C. Discalis
Vektor Relapsing Fever yang disebabkan oleh Spirochaeta & Borella
Pediculus humanus capitis
Familia Argasidae
1. Ornithodorus maubata di Afrika.
2. O. turicata & O. hermisi di Amerika Serikat.
3. O. tholozani di Asia.
- VEKTOR MEKANIK
Lalat rumah ( musca domestica )
Lipas ( Periplaneta )
- Berperan sebagai vektor mekanik dari amoebiasis dan telur-telur cacing usus.
PENGENDALIAN VEKTOR
Tujuan :
1. Mengurangi/menekan populasi vektor.
2. Menghindari terjadinya kontak antara vektor & manusia.
Pengendalian Vektor Secara Alami
Adanya gunung, lautan, danau & sungai yg merupakan rintangan bagi serangga.
Ketidak mampuan adaptasi serangga terhadap lingkungan.
Perubahan musim, seperti iklim panas/dingin.
Adanya burung, cicak, katak atau hewan pemangsa serangga lainnya.
Penyakit serangga.
Pengendalian Vektor Secara Buatan
Pengendalian lingkungan dg cara memodifikasi lingkungan ( cara paling aman
krn tdk merusak lingkungan ) & Manipulasi lingkungan.
Pengendalian kimiawi ( hy sementara dpt sebabkan pencemaran lingkungan &
resistensi) menggunakan solar, herbisida, insektisida.
Pengendalian mekanik dg cara menggunakan baju pelindung, memasang kasa
jendela, kelambu.
Pengendalian fisik dg pemanasan, pembekuan, penyinaran cahaya.
Pengendalian biologik dg memperbanyak pemangsa & parasit sebagai pemangsa
serangga yg mjd vektor.
Pengendalian genetika mengubah kemampuan reproduksi serangga jantan.
Pengendalian legislatif ,agar tdk terjadi penyebaran dari suatu daerah ke daerah
lain bahkan negara lain diadakan pengendalian karantina.
-
Definisi
1.
2.
3.
4.
5.
Jika tidak ditemukan binatang yang menjadi musuhdibawa dari tempat lain
Jika ditemukan binatang yang menjadi musuh membuat binatang musuh
berkembangbiak
- Pengawasan Kultural
Prinsip : menciptakan lingkungan yang tidak menguntungkan mengubah
kebiasaan yang tidak menguntungkan, misal :
Tidak membiarkan air tergenang
Membersihkan daerah tinggal
Mengganti jenis tanaman dan memilih waktu tanam yang tepat
- Pengawasan terpadu
Menggunakan kombinasi
Key pest yang menjadi penyebab utama gangguan penyakit
Occasional pest bukan penyebab utama tapi ada di tempat tsb
Potential pest ada di daerah tsb dan potensial menjadi penyebab penyakit tapi
ada suatu saat
Migrant pest berasal dari daerah lain
- Pengawasan Nyamuk
Anopheles malaria
Culexmansonia dan anopheles gambiaefilariasis
Culexpipiems dan culextarsalis encephalitis
Aedes aegypti DBD
- Nyamuk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengendalian Fisik
- (a) Perangkap Lalat (Fly Trap)
- (b) Umpan kertas lengket berbentuk pita/lembaran (Sticky tapes)
- (c) Perangkap dan pembunuh elektronik (light trap with electrocutor)
- (d) Pemasangan kasa kawat/plastik
- (e) Membuat pintu dua lapis
Pengendalian kimia
1. Umpan (baits),
2. Penyemprotan dengan efek residu (residual spraying) dan
3. Pengasapan (space spaying).
Pengendalian biologi
Semut kecil berwana hitam (Phiedoloqelonaffinis) untuk mengurangi
populasi lalat rumah di tempat tempat sampah (Filipina)
- Pengawasan Tikus
Terdiri dari family Muridae dan Cricedidae
Yang terpenting : Rattus norvegicus, Rattus rattus, Mus musculus
Masalah :
1. Kerusakan alat rumah tangga
2. Menimbulkan penyakit
Penyebab penyakit pes, murin typhus, salmonelosis, leptospirosis
Melalui ludah, urin, feses, gigitan ektoparasit (kutu, pinjal, caplak,
tungau)
3. Masalah ekonomi
- Sifat Tikus
Senang hidup di tempat makanan
Keluar pada malam hari
Dapat memanjat dan meniti tali
Dapat memanjat bagian dalam dan luar pipa
Dapat meloncat vertikal 90 cm
Dapat melompat 1.2 m dan dapat jatuh 15 m tanpa mati
Tidak meninggalkan sarang terlalu jauh 7.5m
- Tanda Keberadaan Tikus
Gnawingbekas gigitan pada kayu untuk mengasah giginya
Burrows terowongan dan lubang dekat tempat sampah
Droppings kotoran tikus
Runway jalan khas tikus selalu menempuh jalan yang sama
Footprints and tail marksjejak kaki dan ekor jika tikus jalan di tempat
berdebu
Rub mark bekas badan tikus yang tertinggal
Tanda lain bau, suara berisik, sisa air seni, bangkai
- Pemberantasan Tikus
Mekanik/fisikMenggunakan perangkap/lem tikusbunuh
KimiaMenggunakan racun yang umum di pasaran, seperti racun berbentuk
bulat kecil.
BiologisMengadakan predatornya
Cultural PHBS
Aflatoxi
n
Amanitin
o Parasit
Cryptosporidiu
Giardia lamblia
m
Taeniasaginata
Cyclosporacaye
Taeniasolium
tanensis
Toxoplasma
Diphyllobothriu
gondii
mlatum
Trichinellaspira
Entamoebahisto
lis
lytica
Chemical agents
:
o Antimon
o Nitrites
o Arsenic
o Pesticides
o Cadmium
o (e.g.,
organophosphates,
o Copper
carbamate)
o
Thallium
o Fluoride
o Tin
o Lead
o Zinc
o Mercury
o
Setelah mengetahui penyebab kita dapat menentukan etiologi agen
dengan 2 cara yaitu :
Tanda
o Melihat gejala orang sakit tersebut
o Jika kemungkinan telah diketahui melihat masa inkubasi
o
(waktu antara terpajan infeksi dan menunjukkan
gejala awal (symtom))
o Melihat / memeriksa makanan yg dicurigai
Laporan Lab
o Untuk memperkuat diagnosis dan memberikan langkah
pengobatan yang tepat
Perjalanan toksin :
o
Makanan (ada bakteri) bakteri tumbuh dan melepas racun dalam
makanan *(BSC)* tertelan racun dan bakteri hidup terinfeksi dan muncul
symptom (tanda/gejala)
o
Dalam penyebarannya bakteri tersebut merusak jaringan sekitarnya
dan mengganggu kerja organ normal. Dan dari kegiatan tersebut
membutuhkan waktu, waktu ini biasa disebut INKUBASI.
o
Masa inkubasi virus lebih cepat dari yang lainnya khususnya parasit.
Tanda dan gejala tergantung pada toksin tertelan namun pada umumnya
meliputi:
1. Muntah
3. Diare
2. Mual
4. Lemas
5. DEMAM sangat jarang terjadi / tampak
Jika sudah terinfeksi
Muntah
Kram perut
Mual
Demam
Diare
Lemas
5. MAKANAN
6. MIKROORGANISME
7. SEAFOOD MENTAH
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
15.
16. Upaya Pencegahan
17. Pencegahan dengan mengendalikan Sumber (source)
Dalam pembuatannya jika terdeteksi terdapat sumber didalamnya maka :
o Menghapus atau menghentikan dari peredaran
o Pembersihan tempat dan sanitasi
o Melakukan training pada para koki/ pembuat masakan
o Memodifikasi proses produksi pangan atau makanan-persiapan dengan
lebih higienis
o Memodifikasi menu menjadi menu makanan sehat
o Menghapus pekerja makanan yang terinfeksi
o Menutup tempat makanan
o Komunikasi dan sosialisasi dengan masyarakat
o Melakukan pelaporan rutin dengan dinas kesehatan
18. Pencegahan dengan mengendalikan transmisi sekunder
Informasi untuk Publik dan penyedia layanan kesehatan untuk berperilaku
higienis
Perlindungan pribadi dari wabah penyakit
Persiapan makanan yang tepat
Profilaksis (prosedur kesehatan untuk lebih baik mencegah dari pada
mengobati)
19. Pencegahan dengan rekomendasi sederhana
Memasak segala macam daging hingga matang.
Memisahkan antara daging yang sengaja mentah dan yang dimasak agar
terhidar dari kontaminasi silang.
Berperilaku higienis mulai dari membuat, menghidangkan, dan ketika akan
makan.
20. Pencegahan dengan mengatur epidemiologi
Surveillance system
o Dengan mensurvei besaran masalah kesehatan masyarakat dari
penyakit dan mengidentifikasi wabah penyakit
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)/ analisis bahaya dan
pengendalian titik kritis (7 prinsip)
Quarantine system (melakukan karantina bagi orang maupun hewan
pembawa)
o Dasarperaturan
Immune System
Menurut bahasa Latin, immune berasal dari kata immunis
yang berarti terbebas dari tugas atau kewajiban. Sistem imun
terdiri dari sel-sel, protein-protein, dan jaringan-jaringan yang
mendukung mereka untuk bereaksi dengan struktur-struktur
molekuler yang menimbulkan ancaman bagi inetritas host.
Immunity atau kekebalan berarti sistem pertahanan. Melindungi
tubuh dari infeksi agen dan toxic, memungkinakan tubuh untuk
memperbaiki sel-sel yang rusak, dan membersihkan tubuh dari
sel-sel yang rusak.
Pada manusia terdapat lebih dari 1560 gen (sekitar 7 dari
genome) berkontribusi sebagai pertahanan kekebalan barrier
fungsi epitel, respon immune bawaan dan adaptif,
pengembangan ontologis dari sistem kekebalan tubuh. Sistem
kekebalan tubuh merupakan bagian dari kemampuan sensori
yang khusus pada pengindraan ancaman berbahaya dari
struktur molekul asing.
Nutrition and The Immune System
Malnutrisi dapat melemahkan sistem immune. Baris pertama
pertahanan (kulit, mukosa, dan sel-sel GI) yang rusak
menyebabkan lebih banyak antigen masuk ke dalam tubuh.
Kurangnya asupan protein dapat menurunkan jumlah sel
immune. Saat T-cell jumlahnya menurun maka regulasi T-cell
juga akan terpengaruh.
Nutrisi berhubungan dengan sistem immune hewan (Pring and
Ahmed, 1993). Mikronutrien berupa mineral dan vitamin.
Mineral yang dimaksud diantaranya Zn, Cu, Cr, Se, Mn, Fe,
dan CO, sedangkan vitamin yang dimaksud diantaranya
vitamin E, beta carotene dan vitamin A, serta vitamin C.
Kebutuhan mikronutrien berguna untuk optimalisasi respon
immune dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan reproduksi (Harmon, 1994; Scaletti, 1992).
Immunity
Imunitas merujuk pada reaksi yang terjadi di dalam tubuh
hewan terhadap substrat asing seperti mikroba dan berbagai
molekul makro (Abbas et al, 1991).
Immunity System
Sekumpulan sel dan molekul yang melindungi tubuh melawan
infeksi, keganasan, dan kerusakan sel (Abbas et al, 1991).
Immunity terdiri atas dua jenis, yaitu:
Innate (non spesific)
- Barriers fisik dan kimia
- Fagositosis (Neutrophils dan Macrophages) pada proses inflamasi
Acquired (spesific)
Spesifik terhadap antigen tertentu dan ditingkatkan dengan
paparan berulang. Respon imun ini kembali dibagi menjadi dua
jenis, yaitu:
- Humoral, dengan menggunakan sel B.
Sel B dimatangkan di sumsum tulang dan memiliki antigen binding
reseptor pada membran mereka. Sel B sendiri terdiri atas memory cells dan
plasma cells.
- Cell mediated, dengan menggunakan sel T.
Sel T dimatangkan di kelenjar timus. Sel ini memiliki fungsi sebagai
pembunuh sel penginfeksi dan merangsang aktivitas mikroba dan
sitotoksis sel kekebalan. Terdapat tiga jenis sel T, yaitu sel T helper, sel
T cyto toxic, dan sel T suppressor. Sel T helper menyekresi GH
(sitokinesis) dan memiliki membran glikoprotein CD4.
Central Organ of The Immune System
Kulit
Merupakan barrier fisik. Kelenjar-kelenjar menyekresikan
cairan kimia yang dapat merusak mikroba.
Membran Mukosa
Mukosa mengandung cairan kimia dan enzim yang dapat
merusak organisme yang menyerang tubuh.
Traktus GI
Asam di dalam lambung merusak mikroba. Vili sepanjang
saluran menahan penyerang dari luar.
Jaringan Limfatik
Berupa sumsum tulang, timus, limfa node, lien, tonsil,
adenoids, dan appendix. Merupakan rumah dari sel-sel sistem
imun. Sel imun terdiri atas sel B, sel T, sel NK, monosit /
makrofag, eosinofil, dan basofil. Fungsi sel imun, yaitu:
a. Pertahanan infeksi
b. Homeostasis dead cells
c. Monitoring mutagenic cells
Parameter imunologi terdiri atas:
a. Serum albumin
b. Serum transferin
c. Nitrogen balance
Disfungsi sistem imun dapat berupa:
a. Re Infeksi
b. Autoimun, penyakit degeneratif
c. Keganasan
d. Alergi
a.
b.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
Kontra indikasi :
a. Hipoperfusi spchlanicus
b. Sepsis
c. Systemic Inflamatory sistem
Glutamin
a. Macrofage & mukosa
b. 12 18 gr/hr, ICU : 18 24 gr/hr
c. Meningkatkan glutathione synthesis
d. Antioksidan
e. Bersama Se dan Cystein
Purines and Pyrimidine
a. Sintesis DNA & RNA (limfosit, makrofage dll)
b. Mediator cyclic adenosine mono phosphate (cAMP)
c. Coenzim sintesis glikogen dan glikoprotein (NAD, FAD, Coenzym A
Mineral
Zink
220 mg ZnSO4
Zink mempengaruhi mekanisme pertahanan host melalui aktivitas
fagosit, imunitas sel, dan imunitas humoral. Zink dapat meningkatkan aktivitas
fagosit makrofag dan neutrofil (Babior, 1978). Phagocytic activity through
respiratory burst (McCord & Fridovich,1969; Chew, 1996). Meningkatkan
pelepasan amina vasoaktif oleh basofil.
Aktivitas fagosit:
a. Neutrophils
b. Monocyte
4. Selenium
a. Antioksidan
b. Membunuh mikroba respiratory
c. Modulasi limfosit, sel K, metabolisme eicosapentanoid
5. Cuprum
Humoral respon:
a. Menngkatkan prosukdi antibodi
b. Produksi antobodi menurun dalam diet kurang Cu (Gengelbech and spears,
1998)
6. Iron
Natural Killing
Role of Oxidation
a.
b.
c.
d.
K8 AIRBORNE DISEASES
PENDAHULUAN
Udara adalah berguna bagi organisme untuk:
Bernapas dan beraktivitas
Membuang limbah berupa gas
Sumber daya sumber daya gelombang elektromagnetik, nitrogen, dsb.
KLASIFIKASI UDARA
Udara bebas
o Udara yang alamiah dan kualitasnya dipengaruhi iklim
Udara tak bebas
o Udara yang terdapat dalam ruangan tertentu yang kualitasnya dipengaruhi oleh
intervensi manusia
KOMPOSISI UDARA
Pembakaran BBM
Sifat :
a. Tidak berwarna, iritan pada kulit dan selaput lender
b. Iritasi pada saluran pernafasan hyperplasi dan metaplasia
keganasan
c. Nekrosis daun
d. Korosif
o Ozon
Sumber
1. Alamiah = lapisan stratosfer dan troposfer, kontinuent smoke/fog
(asap)
2. Artifisial = industry
Sifat
1. Tidak stabil, mudah mengoksidasi
2. Biru, iritan saluran pernafasan
3. Bakterisidal
Efek
1. Merusak saluran pernafasan emfisema
2. Merusak pusat pernafasan
o Nitrogen oksida
Sumber
1. Atmosfir (NO, NO2, N2O)
2. Pembakaran BBM
Sifat
1. Toksik
2. Peradangan paru bronkiolitis fibrosis obliterans, pada 200 PPM
Silo fillers disease
3. Kemarian (pada konsentrasi 500 PPM)
o Karbon mono oksida
Sumber
1. Alamiah
a. Hidroksida (siphonophores)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Terjadi karena reaksi ozone dengan halogen radikal bebas dari CFCs,
bersama dengan halokarbons dan metilbromida
Efek negative (-)
Gas-gas tersebut mulai diketahui setelah ada lubang ozone di antartika,
tahun 1970-an
Waktu paruh CFC 70-110 tahun. Walaupun pemakaiannya dikurangi
sejak 1985, CFC masih menimbulkan kerusakan ozone
Fungsi ozon menghalangi penerasi radiasi UV B
Ozon berkurang 2,7%/decade selama 1979-1991
o Peningkatan radiasi ultraviolet
o Distribusi
kerusakan infrastruktur karena perubahan cuaca peningkatan elevasi air laut
EFEK PENINGKATAN AIR LAUT DAN CUACA
TERHADAP KESEHATAN
1. Global warming menyebabkan permukaan air meningkat 2-4 cm/decade
2. Global warming energy panas meningkat kekuatan angina (topan, badai,
dsb.)
3. Kadar CO2 meningkat 2 kali lipat kekuatan angin topan meningkat 40%
kerusakan fasilitas perumahan dan pelayanan kesehatan masyatakat teranacam
bahaya bencana alam
EFEK RADIASI UV TERHADAP KESEHATAN
Radiasi UV-B meningkat penipisan ozone
Efek langsung:
o Panjang gelombang UVB 290-320 nanometer paling destruktif
Penyebab :
Bencana alam (kekeringan, banjir, tanah longsor)
Aktivitas manusia (pembabatan hutan, industry, urbanisasi)
# Pencemaran Pestisida
Rodentisida racun tikus
Efek terhadap kesehatan : dapat merusak hati, ginjal, jantung, dan kerusakan
jaringan secara cepat.
Insektisida membunuh serangga
- Organoklorin (Contoh : DDT)
- Organofosfat
- Karbamat
Herbisida membaasmi gulma
Bahan kimia : Arsen
Dapat menyebabkan kanker kulit dan gangguan saluran pernapasan.
-Soil Borne Disease
Dapat berupa :
- Parasitic disease
- Other soil-related disease
- Fungal and bacterial disease
- # Parasitic disease
- Hookworms
- Visceral
larvae
migrans
- Whipworms (trichuriasis)
(Toxocariasis)
- Ascaris
- Toxoplasmosisis
- # Fungal and bacterial disease
- Anthrax
- Cryptococcosis
- Aspergillosis
- Histoplasmosis
- Blastomycosis
- Legionnaires disease
- Botulism
- Leptospirosis
- Chromobacterium sepsis
- Meningitiscryptococcal
- Coccidioidomycosis
- Tetanus
- # Other soil-related disease
- Alergy to mold, dander, dust
- Leadd poisoning
- GoitersI deficiency
- Itai-itaiCd toxicity
Pica (Geopaghy)
DNA :
- - merupakan blue print dari kehidupan organisme.
- - tersimpan informasi genetik tentang bagaimana sel bekerja
RNA
- - transport material informasi tersebut.
- - penyedia template untuk produksi protein
Protein
- - membentuk seluruh komponen tubuh, enzim, hormon, etc, sinyal untuk
regulasi aktivitas gen.
- Catatan: Template DNA adalah komplementer dengan sekuens mRNA
- Biomolekuler (James Watson dan Crick )
a. DNA merupakan sekuens double helix
b. Bagian luar = sugar and phospat backbone
c. Basa terdapat dibagian dalam dan diikat oleh ikatan hidrogen
d. Pasangan basa adalah tetap : (A-T, C-G)
-
GEN
-
1.
2.
3.
4.
- Fibrosis
- Asthma
- Deteksi Molekuler
Polymerase Chain Reaction (PCR)
FISH
MLPA
DNA blot
Southern blot
Comparative
Restriction
Fragment
Length(CGH)
Pholymorphism (RFLP)
Etc,etc
9.
genomic
hybridization
10.
A standardized Medical Record
11.- Bagian penting dalam screening penyakit genetik.
12. - dapat mengarahkan mode of genetic disease
13. - penapis pertama dalam screening genetik
14. - mengarahkan tes diagnostik yang tepat
15. - identifikasi anggota keluarga yang beresiko
16. - menentukan resiko penurunan terhadap anak
17. - arah penanganan untuk menurunkan resiko
18. Informasi dalam medical record dalam genetic screening :
1.
2.
3.
Genetics
in
Medicine:
st
the 21 Century
The Human Genome Project memberikan informasi faktor determinan
penyakit dari sisi genetik
Akses informasi tak terbatas Internet
Penilaian resiko genetik, screening dan testing menjadi bagian penting dalam
pelayanan kesehatan masyarakat.
Clinical geneticis dan primary care need to work together to offer appropriate
services
We Are Working Together
yang treatable.
Examples
- Phenylketonuria (PKU)
- Congenital Hypothyroidism
- Sickle Cell Disease
Deteksi
Dini
Carrier Screening
Mendeteksi prospective parents untuk penyakit genetik yang common.
Mereka tidak menunjukan symptoms, tetapi mungkin membawa recessive gen.
Sample darah
Konseling Genetik bagi mereka yang positive
Jika kedua orang tua membawa kelaianan gen yang bisa diturunkan, disarankan
untuk mengikuti prenatal testing untuk bayi mereka.
Counseling before screening should include:
Purpose, voluntary nature of screening
Range of symptoms and severity of each disease
Risk of carrier status and affected offspring
Meaning of positive and negative results
Factors to consider in decision-making
Further testing would be necessary for prenatal diagnosis
Other types of screening
Preimplantation screening
: Screening embryos fertilised by IVF before
they are implanted into the uterus.
Presymptomatic screening
: Screening to predict adult-onset diseases such
as Huntingtons disease.
Presymptomatic screening
: Screening to estimate the risk of developing
cancer or Alzheimers disease as an adult.
Forensic/Identity testing : Screening to eg. determine the father of an individual
(paternity test).
Interven
si
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Meningk
atkan
fetal
outcome
5.
a.
b.
c.
d.
e.
u.
v.
w.
x.
y.
t. K
et
er
an
ga
n
z.
aa.
ab.
ac.
ad.
ae.
af. Bi
as
an
ya
m
en
ye
ra
ng
an
ak
an
ak
ag.
ah.
ai.
aj.
ak.
al. Se
ri
ng
m
en
i
m
bu
lk
an
w
ab
ah
da
n
m
en
ga
ki
ba
tk
an
ke
m
ati
an
da
la
m
w
ak
tu
si
ng
ka
t
am.
an.
ao.
ap.
aq.
Sering menimbulkan
wabah terutama bila
hygiene dan sanitasi
jelek.
Bakteri bias bersembunyi
di ginjal, kandung kemih
dan kandung empedu.
Pada kondisi badan yang
buruk dapat kambuh lagi
ar.
as.
at.
au.
av.
ax.
ay.
ba.
bb.
bf.
bg.
bc.
Cepat menular karena
cacing betina dapat
bertelur 200.000 butir per
hari yang akan ikut
keluar bersama feses
penderita
Telur yang sampai usus
akan menetas menjadi
larva yang akan
menembus dinding perut
dan masuk ke pembuluh
darahhati
jantungkananparuparuususdewasa
bh.
Sangat menular melalui
kontak maupun barang
yang dipakai bersama
penderita
Tungau masuk ke dalam
kulit, memakan jaringan
az.
bd.
be.
aw.
bj.
bo.
bi. Bahan kimia yang dapat menyebabkan efek tidak baik pada
tubuh:
bk.
bl.
bm.
Te
P
Ge
bp.
In
bq.
bu.
ca.
bv.
Ca
cb.
Pa
cc.
cg.
ci.
Pe
bn.
br.
Gejala akut : gejala
P saluran pencernaan
dan ginjal mirip
glomerulonefritis
Gejala lanjut :
pelunakan dan patah
tulang-tulang
punggung
(kasustoyama)
bs.
bw.
G
by.
bx.
Pa
bt.
bz.
ce.
cf.
cm.
ch.
ck.
cn.
co.
cp. SUPLEMEN:
1) itai-itai disease
cq. A. Cd
cr. B. Pb
cs. C. Hg
ct. D. Mn
cu. e. pestisida
2) Pemakaian pupuk dengan cadmium yang terlalu banyak, dapat mengakibatkan
gangguan
cv. kesehatan. antara lain....
cw. A. Infeksi saluran pernafasan
cx. B. Diare kronis
cy. C. Rinitis alergika
cz. D. Gagal ginjal
da. E. Kanker otak
3) Dicurigai penyebab turunnya kecerdasan dan keterlambatan perkembangan
pada anak adalah
db. A. Cd
dc. B. Pb
dd. C. Hg
de. D. Minute
df. E. Pestisida
dg.
dh.
di. K13 - BAKU MUTU LINGKUNGAN
dj. dr. Agung S. Dwi Laksana, MSc.PH
dk. Gabriella Cereira Angelina
dl.
dm. BAKU MUTU LINGKUNGAN
B A K
U
K r it
M U T
e ri
U
a
B a ku
B a k
L IN G
M u tu
u
K U N
M
u t
G A N
B a ku
B au
k
M u tu
u
B a ku
B a k
M u t
M u tu
u
u
M u t
u
dn.
Baku mutu lingkungan adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat,
energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup
do.
(UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup)
Simpul ke dua (B): pengukuran komponen pada ambient atau lingkungan
Komponen lingkungan berada dalam media/wahana lingkungan
Bila keadaan lingkungan telah ada di atas ambang batas baku mutu
lingkungan, maka lingkungan telah rusak atau tercemar potensi bahaya bagi
kesehatan manusia
1. BAKU MUTU AIR
dp.
penyusun 70% berat tubuh manusia
Air
Baku mutu air ditetapkan dengan PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air
Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi,
atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya di dalam air
Kelas air: peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan
bagi peruntukan tertentu.
dq. PARAMETER
dr.
SAT ds.
K dt. KLS du. KL dv. KLS
UAN
LS 1
2
S3
4
dw.
Residu
dx.
mg/L
dy. 50
dz. 50
ea. 400 eb. 400
tersuspensi
ec.
pH
ed.
ee. 6-9
ef. 6-9
eg. 6-9
eh. 5-9
ei.
DO
ej.
mg/L
ek. 6
el. 4
em. 3
en. 0
eo.
Nitrit sbg N
ep.
mg/L eq. 0,06 er. 0,06 es. 0,0
et. (-)
6
eu.
Arsen (As)
ev.
mg/L ew. 0,05
ex. 1
ey. 1
ez. 1
fa.
Timbal (Pb)
fb.
mg/L fc. 0,03 fd. 0,03 fe. 0,0
ff. 1
3
fg.
Merkuri (Hg)
fh.
mg/L fi. 0,001 fj. 0,002 fk. 0,0 fl. 0,005
02
fq. 0,0
fm.
Tembaga (Cu)
fn.
mg/L fo. 0,02 fp. 0,02
fr. 0,2
2
fw. 0,0
fs.
Khrom (Cr) VI
ft.
Mg/L fu. 0,05 fv. 0,05
fx. 1
5
fy.
DDT
fz.
g/L
ga. 2
gb. 2
gc. 2
gd. 2
gf.
Jml/1
gi. 200
ge.
Fekal coliform
gg. 100 gh. 1000
gj. 2000
00 ml
0
2. BAKU MUTU UDARA
- Polusi udara mendapat perhatian yang tinggi
- Terutama: Ozon, SO2, PM10, NO2, Pb
gk.
gl. Parameter
gm. Baku Mutu
No.
gn.
go. Partikel debu
gp.
0,260 ppm
1
(PM10)
gq.
gr. Karbon monoksida
gs.
20,00 ppm
2
(CO)
gt.
gu. Oksida Nitrogen
gv.
0,050 ppm
3
(NO)
gw.
gx. Sulfur Dioksida
gy.
0,100 ppm
4
kelas
1
2
kelas 34
gz.
ha. Ozon (O3)
hb.
0,100 ppm
5
3. BAKU MUTU TANAH
hc.Sumber pencemaran tanah:
a. Industri minyak karena rupturnya tanki penyimpanan bawah tanah
b. Solvent
c. Limbah padat
d. Pestisida
e. Deposisi debu yang mengandung bahan kimia toksik
hd.
B
hf.
D
hh.
Di
hj.
Be
hl.
To
hn.
Gl
hp.
Ar
hr.
hs.
ht.
he. HALF
LIFE
DLM
TANAH
hm.
0,002
-0,03 tahun
ho. 0,16 tahun
hq. Tidak pasti
(Longterm
period)
hu.
hv.
hw.
hx.
hy.
4. BAKU MUTU MAKANAN
hz.KEPMENKES RI NOMOR 715/MENKES/SK/V/2003
TENTANG PERSYARATAN HYGIENE SANITASI JASABOGA
Persyaratan hygiene sanitasi makanan
tidak rusak, busukatau
basi yang
ditandai dari rasa, bau, berlendir, berubah warna, berjamur, berubah ar
Persyaratan
lokasi
Memenuhi persyaratan
bakteriologis
berdasarkan ketentuan yang berlaku
Persyaratan
bangunan
Angka kuman E. Coli
pada
makanan
harus
0/gr contoh makanan
Persyaratan pengolahan makanan
Angka kuman E. Coli
minuman
harus 0/grmakanan
contoh minuman
pada
Persyaratan
penyimpanan
Jumlah kandunganlogam
berat residu
pestisida,
boleh melebihi ambang batas yang diperkenankan m
Penyimpanan
makanan
terolahtidak
:
ia.
ib.
ic.
id.
ie. Makanan kemasan tertutup sebaiknya disimpan dalam suhu +
10oC
Penyimpanan makanan jadi :
(1) Terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga dan hewan.
(2) Makanan cepat busuk disimpan dalam suhu panas 65,5oC atau lebih atau
disimpan dalam suhu dingin 4oC atau kurang.
(3) Makanan cepat busuk untuk penggunaan dalam waktu lama (lebih dari 6
jam) disimpan dalam suhu 5oC sampai 1oC.
if.
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.00.05.23.3644
TENTANG KETENTUAN POKOK PENGAWASAN SUPLEMEN MAKANAN
I.
II.
ii.
5. BAKU MUTU LIMBAH INDUSTRI
- diatur dalam Kep-51/MENLH/10/1995
ij.
PARAMETE ik.
SAT
R
UAN
im.
Temperatur
in.
Deraj
at C
iq.
Zat padat larut ir.
Mg/L
iu.
Mg/L
il.
io.
is.
2000
it.
4000
iw.
200
ix.
400
je.
10
0,1
ji.
0,5
0,002
jm.
0,005
iv.
iy.
Zat padat
tersuspensi
pH
jb.
Besi terlarut
jc.
Mg/L
jf.
Arsen
jg.
Mg/L
jj.
Raksa (Hg)
jk.
Mg/L
jn.
Timbal (Pb)
jo.
Mg/L
jp.
0,1
jq.
jr.
Klorin bebas
js.
Mg/L
jt.
ju.
jv.
Nitrat
jw.
Mg/L
jx.
20
jy.
30
jz.
Minyak nabati
ka.
Mg/L
kb.
kc.
10
iz.
ja.
jd.
jh.
jl.
6-9
lp.
lq. PERKIRAAN PAPARAN
Perkiraan tingkatan paparan yang dulu, sekarang, dan yg akan datang pada
populasi beresiko dan berdasar dosis yg diterima
lr. KARAKTERISTIK RESIKO
Perkiraan dari kejadian efek berbahaya di populasi yg diprediksi berdasar
perkiraan respon dosissebagai aplikasi perkiraan paparan
Mekanisme dari aksi untuk efek yang kurang
Paparan dari populasi beresiko mungkin tidak kuantifikasi dan kalkulasi dari
dosis yg tidak mungkin
ls. METODE UNTUK ESTIMASI RESIKO
lt. Metode treshold
a) Umum untuk semua respon nonkarsinogen
b) Paparan manusia umumnya rendah utuk efek berbahaya bagi hewan
c) Resiko yg diekspresikan sbg gaktor aman = dosis aman pd hewan : ADI
lu. Faktor Aman
1. Perkiraan efek yang terjadi di populasi, berdasar perbedaan sensitivitas
antara hewan dan manusia
2. Faktor aman 10 : sensitivitas manusia 10
3. Additional factor 10 ( to yield 100) human genetic variability and
susceptibility
4. Additional factor 10 (to yield 1000) animal study was faulty, NOEL was
not determined, MOEL was used instead
lv. Perkiraan Resiko
Step 1 : identifikasi bahaya
Step 2 : no-observed-adverse-effect-level (NOEL) the safe level is
determined from animal studies or MOEL unsafe
Step 3 : exposure assessment
Step 4 : NOEL and ADI converted into comparable doses (different species,
route , frequency, duration of exposure)
lw. No-threshold Method
lx. Untuk Karsinogen
Step 1
: identifikasi bahaya
Step 2
:evaluasi studi epidemiologi manusia dan se;ecting studi animal yg
paling sesuai untuk perhitungan
Step 3
: perkiraan paparan
Step 4
: penggunaan respon dosisuntuk data paparan - estimasi terbaik atau
estimasi rata2 resiko
ly.
Perilaku :
1.
Menggunakan
alat
pelindung
2.
Tidak
merokok/ada
kebijakan dilarang merokok
7.
Lingkungan :
1.
Ada jamban
2.
Ada air bersih
3.
Ada tempat sampah
4.
Ada SPAL
5.
Ventilasi
6.
Pencahavaan
Tempat umum
Perilaku :
1. Kebersihan jamban
2. Kebersihan lingkungan
Lingkungan :
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
6. )
Sekolah
7.
Perilaku :
1. Kebersihan pribadi
2. Tidak merokok
5.
Lingkungan :
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL
5. Ventilasi
Sarana kesehatan
Perilaku :
1. Tidak merokok
2. Kebersihan lingkungan
3. Kebersihan kamar mandi
Lingkungan :
1. Ada jamban
2. Ada air bersih
3. Ada tempat sampah
4. Ada SPAL
3.
4.
5.
6.
7.
Ada
K3
(Kesehatan
Keselamatan Kerja)
8.
Ada kantin
9.
Terbebas
dari
bahan
berbahaya
10.
Ada klinik
4. Ada SPAL
5. Ada
K3
(Kesehatan
Keselamatan Kerja
Kepadatan
Ada warung sehat
Ada UKS
Ada taman sekolah
5.
6.
7.
8.
9.
10. K18 PROMOSI KESEHATAN
11. Promosi (Kesehatan)
:Memperbaiki,
memajukan,
mendukung,
mendorong. (4M!)
12.
PromosiKesehatan (WHO) :Proses membuat orang
mampu meningkatkan control terhadap dan
memperbaiki kesehatan mereka
13.
TujuanPromkes
:Pemberdayaan
agar
orang
mempunyai control lebih besar terhadap aspek
kehidupan yang mempengaruhi kesehatan.
14. Aspek Kunci: Gaya hidup yang lebih sehat dan individu/masyarakat patuh.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26. Strategi Promosi?
Advokasi: meyakinkan dgn pendekatan kepada para pejabat proposal.
Pemberdayaan masyarakat:mewujudkankemampuanmasyarakat
27. Piagam OTTAWA 1986 merumuskan strategi promosi kesehatan :
(CaPerReSEH)
Healthy Public Policy: pembuat kebijakan agar mengeluarkan kebijakan yg
menguntungkan kesehatan.
Supportive Environment:pengelola & pemerintah agar menyediakan fasilitas
Reorient Health Service: merubah pemahaman masyarakat dari konsep sbg
penguna menjadi penyelenggara memberdayakan
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94. Reading
Genogram
STRUCTURE is a function of marital status (single, married, separated,
divorced, widowed) and parental status (no children; natural, foster, or adopted
children; or stepchildren)
DEMOGRAPHY: ethnicity, education, and occupation
MAJOR LIFE EVENTS: including marriage, separation, and divorce; birth
and death; and major social or health problems
SOCIAL & HEALTH PROBLEMS: the type and number of problems and
their consistency among family members.
95. Kegunaan Informasi Keluarga
Evaluating a somatic complaint by testing biopsychosocial hypotheses about
what caused the conditions
Assessing a patients risk for biomedical and mental disorders to implement
appropriate primary and secondary prevention efforts
Planning management of a patients therapy by considering how family
factors may facilitate or complicate it
96. Pendekatan Interpretasi Genogram
Do the familys structure, demographic profile, life events, or health problems
increase or decrease the likelihood of a specific biopsychosocial hypothesis?
Do they increase or decrease the patients risk of developing a specific
preventable condition?
Do they increase or decrease the success rate of a particular management
option?
122.
Repeat challenge induced Th1 cells release cytokines
stimulating attraction phagocytic monocytes and granulocytes release
lysosomal enzymes local tissue necrosis. Plant resins, jewelry
123.
Idiosyncratic Reactions
124.
Abnormal responses to drugs or chemicals resulting from uncommon
genetic predisposition.Succinylcholine deficiency in plasma cholinesterase
reduction in the rate of SC deactivation respiration fail to return to
normal during postoperative period
125.
Immediate vs Delayed Effects
126.
Depending on the mechanism of toxicity.Sedatives-hypnotics
immediate.Carcinogens delayed
127.
Reversible vs Irreversible
128.
The effects of most drugs or chemicals are reversible until a critical
point is reached. Reversibility of chemicals effect may be enacted through:
129.
1. Administration of antagonist
130.
2. Enhancement of metabolism or elimination
131.
3. Delaying absorption
132. 4. Intervening with another toxicological procedure that decrease toxic
bloodconcentration
133.
5. Terminating of the exposure
134.
Local vs systemic
135.
Depend on site of exposure. Skin or lungs are frequent targets of
chemical exposure. Oral exposure systemic effect.Hypersensivity types I
and IV precipitated by local activation of immune response following a
sensitization phase. Drug-induced type II elicited through oral or parenteral
administration.
136.
137.
K21 FARMAKOTOKSIKOLOGI
138.
Citra Dewi
1. Definisi
139.
Toksikologi : cabang ilmu yang mempelajari semua yang berkaitan
dengan zat kimia dan bagaimana pengaruh zat kimia tsb di dalam tubuh,
istilahnya xenobiotik . xeno = asing.
140.
Farmakotoksikologi : cabang farmako yang berhubungan dengan efek
samping zat kimia dalam sistem biologik.
2. Perbedaan toksik
a. Menurut Paracelsus 1493-1541 : semua zat adalah racun, disana tidak ada
yang bukan racun. Dosis yang tepat yang membedakan satu racun dengan
satu obat.
b. Toksikologi dibedakan menjadi :
- Efek toksik akut langsung berhubungan dengan pengambilan zat
toksik
- Efek toksik kronik zat kimia yang diterima oleh tubuh sedikit dalam
jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang jumlahnya terakumulasi
sehingga mencapai konsentrasi toksik.
3. Lingkup dan klasifikasi toksikologi
141. LINGKUP OR FIELD
142. KLASIFIKASI
Deskripsi dan eksperimental
143.
Based to
144.
Bas
agent and
ed to agent
toksikologi
incidence time
Mekanistik toks.
Regulasi toks.
Forensik toks.
Lingkungan toks.
Occupational toks.
Klinik toks.
The
toxicology
(TTO) drug
TTO food
TTO pestisida
TTO industri
TTO lingkungan
TTO accident
TTO perang or war
TTO radiasi
of
Metallic pollutant
heavy metals
Non
metallic
pollutant air
pollutant
4. Environmental Toxicology
a. Dufus 1980 the study of the efffects of toxic substances occuring in
both natural and manmade environments
b. Landis and Yu 1995 the study of the impacts of pollutants upon the
structure and function of ecological system
145. Intinya : ilmu yang mempelajari bahaya dan konsekuansi dari polusi
terhadap ekosistem
5. Occupational toxicology
146.
Ilmu yang khusus mempelajari bagaimana efek bahan kimia terhadpa
pekerja industri dan semacamnya.
6. Jenis Toksikan (bahan toksik)
a. CHEMICAL [industrial, household]
b. AGRICULTURAL PESTISIDA
c. NATURAL TOKSIKAN [jamur, tanaman beracun, racun ular dan
serangga, marine toxin]
d. HEAVY METAL [Pb, Mercury, Arsen, Cadmium, Iron, LEAD]
- Jenis MERCURY seperti di dental amalgams, baterai, termometer.
147. Jika dalam keadaan aerosol dapat masuk ke paru, dapat
dikonversikan menjadi metil mercuri oleh mikroorganisme kemudian
di bio-konsentrasikan ke rantai makanan ikan kecil ke ikan besar ke
manusia.
- Jenis ARSENIC berasal dari pestisida, cat, fossil fuel combustion,
folk remedies, smelting industry, wood preservation, earths crust.
148. Bersifat toksik dan karsinogenik.
- Jenis CADMIUM berasal dari asap rokok, metal plating, plastic,
baterai
- Jenis LEAD seperti bahan bakar kendaraan, baterai, pigment,
glazes, solder, plastik, akar sayuran, air dengan pH rendah, ceramic
glazes
HM bersifat Wide dispersion
HM dapat terakumulasi
HM dalam dosis rendah dapat memberikan efek racun dan dapat merusak
- Heavy metal posioning epidemic minamata (mercury meracuni via
makanan hasil laut) dan itai-itai (beras mengandung cadmium yang
berasal dari limbah metal wine menyebabkan joint pain)
e. DRUGS [OTC (obat bebas), resep illegal or illegal prescription]
149.Obat yang berbahaya, dapat menyebabkan kematian
a) Antihistamin
d) Psycotropic
[barbiturates,
b) Acetaminophene
chloral
hydrate,
major
c) CO
50.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
52.
1.
2.
3.
4.
54.
1.
2.
56.
1.
2.
58.
1.
2.
3.
Kardiovaskular
Hipertensi dan takikardi
Hipotensi dan brakikardi
Hipotensi dan takikardi
Takipneu
Hipertermia
hipotermia
Sistem saraf
nistagmus,
disartri,
ataksia
rigiditas, tegang otot
kejang
coma
Gastrointestinal
Ileus
Kram perut, diare, bising
usus
Mata
Miosis
midriasis
Kulit
banyak keringat
sianosis
ikterus
51.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
53.
1.
2.
3.
4.
5.
55.
1.
2.
57.
1.
2.
59.
1.
2.
3.
Kardiovaskular
amfetamin, kokain, antimuskarinik
narkotika b-bloker, hipnotika
antidepresan trisklik, teofilin
simpatomimetika, salisilat, CO
simpatomimetika, salisilat, antimuskarinik
narkotik, fenotiazin, sedativa
Sistem saraf
fenitoin, alkohol, sedativa
simpatomimetika, haloperidol
antidepresan trisiklik, teofilin
narkotika, hipnotika-sedativa
LSD, racun tumbuhan
Gastrointestinal
Antimuskarinik,narkotika, sedativa
Organofosfat, arsen, Fe, teofilin
Mata
klonidin, narkotika, fenotiazin
amfetamin, kokain, LSD, antimuskarinik
Kulit
nikotinin, simpatomimetika, organofosfat
obat penyebab hipoksimea/metHb-emia
parasetamol
60.
61.
62.
63.
64. Bahan yang bisa menyebabkan toksik
a. JENGKOL
65. Bijinya asam amino belerang. Di saluran kemih asam tersebut
mengkristal dan menyumbat saluran maka timbul nyeri otot jika sumbatan
hebat dapat terjadi infilrasi urin pada penis dan skrotum
b. SINGKONG
66. Mengandung asam sianida atau HCN. Asam ini mengikat enzim
sitokrom oksidase sehingga pengangkutan oksigen terganggu dan dapat
mengakibatkan asfiksia. Organ yang cepat terpengaruh asfiksia adalah otak
: depresi otak kejang mati
c. HIDROKARBON
67. Minyak tanah yang teraspirasi dalam paru perdarahan dan
bronkopneumonia memicu edema paru dan konsolidasi paru asfiksia
dan kematian.
68. Hidrokarbon yang terminum akan terserap dan ikut aliran darah
menuju otak dan organ dimana ia menyebabkan kelainan degeneratif yang
reversibel dan depresi otak.
d. BONGKREK
69. Mengandung racun taxoflavin yang bekerja seperti curare atau
melumpuhkan otot
e. ZAT RACUN CHLORINATED HIDROKARBON
Proses dimana suatu zat berubah dari satu bahan kimia yang lain oleh reaksi
kimia dalam tubuh.
- Peran: Penting untuk kelangsungan hidup dalam mengubah nutrisi yang
diserap (makanan, oksigen, dll) menjadi zat yang diperlukan untuk fungsi
tubuh normal.
- Mekanisme pertahanan yang penting dalam xenobiotik beracun dan limbah
tubuh diubah menjadi zat yang kurang berbahaya dan zat-zat yang dapat
dikeluarkan dari tubuh.
93.
Racun lipofilik, non-polar, dan berat molekul rendah yang mudah
diserap melalui membran sel pada kulit, gastrointestinal (GI) saluran, dan
paru-paru.
94.
Toxicants lipofilik sulit bagi tubuh untuk menghilangkan dan dapat
terakumulasi ke tingkat berbahaya.
95.
Toxicants paling lipofilik dapat diubah menjadi hidrofilik yang lebih
mudah dihilangkan daripada zat lipofilik.
96.
Hemoglobin penghancuran normal eritosit biotransformasi ke
bilirubin racun bagi otak neonatus cedera otak irreversibel
97.
Biotransformasi dari lipofilik molekul bilirubin dalam hasil hati dalam
produksi larut dalam air (hidrofilik) metabolit diekskresikan ke dalam empedu
dan dieliminasi melalui kotoran.
- Hasil biotransformasi dalam metabolit toksisitas rendah detoksifikasi
- Metabolit yang lebih beracun dari bahan induk bioaktivasi
- Metabolit reaktif yang dapat berinteraksi dengan makromolekul seluler
(misalnya DNA) dapat menyebabkan kanker atau cacat lahir.
98. Reaksi Kimia
- Sebagian besar reaksi-reaksi kimia terjadi pada tingkat yang signifikan karena
protein spesifik (enzim) hadir untuk mengkatalisis (mempercepat reaksi).
- Katalis: Zat yang dapat mempercepat reaksi kimia zat lain tanpa dirinya
mengalami perubahan kimia permanen.
99.
Kebanyakan enzim biotransformasi adalah protein dengan berat
molekul tinggi, terdiri dari rantai asam amino yang dihubungkan bersama oleh
ikatan peptida
100. Kebanyakan enzim akan mengkatalisis reaksi hanya beberapa substrat,
yang berarti bahwa mereka memiliki tinggi kekhususan
101. Spesifisitas adalah fungsi dari struktur enzim dan situs katalitik
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
Reaksi Fase I
109.
Terdiri atas:
a. Oksidasi
- Reaksi kimia yang substratnya kehilangan elektron
- Penambahan oksigen adalah yang pertama dari reaksi ini ditemukan
- Jenis reaksi oksidasi yg paling sederhana adalah dehidrogenasi (penghapusan
Hidrogen dari molekul)
- Contoh lain dari oksidasi adalah transfer elektron
110. Macam macam reaksi oksidasi
alcohol dehydrogenation
deamination
aldehyde dehydrogenation
desulfuration
alkyl/acyclic hydroxylation
N-dealkylation
aromatic hydroxylation
N-hydroxylation
N-oxidation
sulphoxidation
O-dealkylation
b. Reduksi
- Reaksi kimia yang substratnya kelebihan elektron.
- Dapat terjadi di ikatan rangkap nitrogen-nitrogen (reduksi azo) atau gugus
nitro (NO2).
- Beberapa bahan kimia seperti karbon tetraklorida dapat direduksi menjadi
radikal bebas, yang cukup reaktif dengan jaringan biologi.
- Sering Mengakibatkan bioactivation dari xenobiotik daripada (daripada)
detoksifikasi.
Macam macam reaksi reduksi
azo reduction
nitro reduction
dehalogenation
N-oxide reduction
disulfide reduction
sulfoxide reduction
c. Hidrolisis
- Reaksi kimia di mana penambahan air membagi racun menjadi dua fragmen
atau molekul yang lebih kecil.
- Hidroksil kelompok (OH-) yang dimasukkan ke dalam satu fragmen dan atom
hidrogen dimasukkan ke dalam lainnya.
- Bahan kimia yang lebih besar seperti ester, amina, hydrazines, dan karbamat
umumnya mengalami biotransformasi oleh hidrolisis.
Molekul yang paling populer ditambahkan lgsg ke racun atau fase I metabolit
adalah asam glukuronat (molekul berasal dari glukosa, karbohidrat umum
(gula) yang merupakan sumber utama energi untuk sel)
Situs reaksi glucuronidase adalah substrat yang memiliki oksigen, nitrogen
atau belerang obligasi.
Termasuk beragam xenobiotik serta zat endogen, seperti bilirubin, hormon
steroid dan hormon tiroid
Glucuronidation adalah jalur berkapasitas tinggi untuk konjugasi xenobiotik
Konjugasi glucuronidase biasanya menurunkan toksisitas, meskipun ada
beberapa pengecualian, misalnya produksi zat karsinogenik.
Konjugat glukuronidase umumnya cukup hidrofilik dan diekskresikan oleh
ginjal atau empedu (tergantung pada ukuran konjugat).
Konjugasi Sulfat
Konjugasi sulfasi mengurangi toksisitas xenobiotik.
Bersifat sangat polar maka dapat segera dikeluarkan dalam urin.
Secara umum, sulfasi adalah jalur rendah kapasitas untuk konjugasi
xenobiotik.
Situs Biotransformasi
Enzim biotransformasi secara luas didistribusikan ke seluruh tubuh.
Hati adalah organ utama biotransformasi karena ukurannya yang besar dan
konsentrasi enzim biotransformasinya tinggi. Selain itu juga berpotensi cukup
rentan terhadap aksi beracun dari xenobiotik yang diaktifkan untuk senyawa
yang lebih toksik.
10-30% dari kapasitas hati adalah ginjal dan paru-paru.
Kapasitas yang rendah ada di kulit, usus, testis, dan plasenta.
Hati menerima darah langsung dari saluran pencernaan melalui vena porta.
Darah didistribusikan ke seluruh area lain dari tubuhhati mungkin telah
menghapus sebagian besar bahan kimia yang berpotensi beracun, atau
beberapa metabolit beracun dalam konsentrasi tinggi dalam hati.
Dalam sel hati, komponen subselular primer yang mengandung enzim
transformasi adalah mikrosom (vesikel kecil) dari retikulum endoplasma dan
fraksi larut sitoplasma (sitosol).
Mitokondria, inti, dan lisosom mengandung tingkat kecil dari aktivitas
transformasi.
Sistem enzim yang paling penting yang terlibat dalam reaksi tahap I adalah
sitokrom P-450.
Modifikasi Biotransformasi
Efektivitas relatif dari biotransformasi tergantung pada beberapa faktor yang
dapat menghambat atau menginduksi enzim, yaitu:
a. Jenis
vitamin, dan logam penting
b. Usia
yg
dapat
mengurangi
c. Jenis kelamin (terbatas pada
kemampuan
untuk
perbedaan hormon yang
mensintesis
enzim
terkait
dalam
oksidasi
biotransformasi)
enzim sitokrom P-450)
f. Penyakit
d. Variabilitas
genetik
g. Paparan bahan kimia lain
(mempengaruhi
reaksi
h. Tingkat
dosis
(jalur
asetilasi tahap II)
biotransformasi
berbeda,
e. Gizi (Kurang gizi dapat
dosis
rendah
maka
berefek merugikan pada
xenobiotik
mungkin
kemampuan
mengikuti
jalur
biotransformasi
yaitu
biotransformasi
yang
rendahnya tingkat protein,
mendetoksifikasi zat)
Perbedaan dasar untuk toksisitas selektif, digunakan untuk mengembangkan
bahan kimia yang efektif sebagai pestisida tetapi relatif aman pada manusia.
Malathion pada mamalia mengalami biotransformasi oleh hidrolisis menjadi
metabolit yang relatif aman, tetapi pada serangga, itu teroksidasi menjadi
malaoxon, yang mematikan bagi serangga.
Janin manusia dan neonatus memiliki kemampuan yang terbatas untuk
biotransformasi xenobiotikkekurangan yang melekat di banyak, tapi tidak
semua, dari enzim yang bertanggung jawab untuk mengkatalisis Tahap I dan
Tahap II biotransformasi.
Penghambatan enzim paparan zat akan menghambat kemampuan
biotransformasi untuk bahan kimia lain karena menghambat enzim spesifik.
Induksi enzim meningkatkan kemampuan untuk biotransforming yang
xenobiotik meningkatkan produksi beberapa enzim peningkatan tingkat
aktivitas enzim peningkatan biotransformasi bahan kimia yang kemudian
diserap.
Jika jumlah xenobiotik melebihi kapasitas enzim spesifik, jalur
biotransformasi adalah "jenuh"
Perbedaan dosis-terkait dalam biotransformasi terjadi dengan acetaminophen
Pada dosis normal, sekitar 96% dari acetaminophen biotransformed untuk
metabolit tidak beracun oleh konjugasi sulfat dan glukuronat, sekitar 4% dari
Positif
Total
Negatif
Positif
a+b
Negatif
C+d
a+c
b+d
a.
b.
a.
b.
1.
2.
o
o
o
o
o
o
3.
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
4.
o Ditandai dengan:
1. Responden merasa senang dengan sikap pewawancara
2. Responden menjawab pertanyaan dengan senang hati dan jujur
3. Responden merasa bebas mengutarakan pendapatnya
5. Mengakhiri pembicaraan
o Selesai wawancara, periksa kembali check list atau daftar pertanyaan, untuk
mengetahui apakah ada yang terlewatkan atau tidak
o Ucapkan terima kasih kepada responden atas kerja samanya
o Responden diyakinkan kembali bahwa jawaban yang diberikan akan sangat
berarti untuk tercapainya tujuan wawancara
o Jangan membuat janji atau memberikan harapan yang tidak masuk akal
o
o
o K26 TEKNIK PENYULUHAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
o Ahmad Agus Faisal
o
Pengertian dan Ruang Lingkup
a. Penyuluhan : Mempelajari sistem dan proses perubahan yang lebih baik.
b. Pendidikan Masyarakat
: Meningkatkan pengetahuan (mendidik) dan
keterampilan (skill) agar dihayati dan bisa dipraktikkan oleh masyarakat setempat.
o
Dalam melakukan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat, dilakukan
komunikasi 2 arah agar materi lebih tersampaikan, dan tentunya memperhatikan :
- Materi : sesuai kebutuhan dan kepentingan masyarakat setempat.
- Teknik penyampaian : sesuai dengan sifat, budaya, dan perilaku masyarakat.
- Cara : jelas, sederhana, menarik dan mudah dipahami.
- Suasana : kooperatif (saling mendukung), toleransi, dan tidak emosional
o
Dari semuanya, diharapkan tetap dapat menumbuhkan motivasi, kreativitas, dan
inovasi baru dari masyarkat.
o
Fungsi dan Tujuan
a. Fungsi
-
b. Tujuan
-
Pola hidup dalam masyarkat menjadi lebih baik (contoh : terciptanya PHBS)
o
o
o
Untuk menuju tercapainya hal diatas, perlu diperhatikan bahwa penyuluhan
dan pendidikan masyarakat harus :
- Bekerja sama, bukan bekerja untuk masyarakat.
o
o
o
o
o
Membangun kemandirian
Pendorong (motivasional)
o
Komunikasi Penyuluhan
o
Merupakan proses untuk memberi tahu, mengubah sikap, pendapat,
dan perilaku.
o
Jenis-jenisnya :
- Komunikasi perorangan : tatap muka
-
Tahap-tahap Adopsi:
Kesadaran (awareness)
Minat (interest)
Menilai (evaluation)
Mencoba (trial)
Penerapan (adoption)
Kelompok perintis /
inovator
h.
Kelemahan
aspirasi
i. Sikap keterbukaan /
kosmopolitan
j. Sikap kemampuan
berpikir kritis
k.
Tingkat kemajuan
peradaban
l. Faktor lain
- Tingkat pendapatan
- Tingkat partisipasi masyarakat
- Keberanian mengambil risiko & umur
- Sumber informasi yang masuk & dapat dimanfaatkan
m.
n.
Dalam hal inovasi, diharapkan terjadi Difusi Inovasi dalam
Penyuluhan, yakni adopsi inovasi secara intern dari individu satu ke individu lain
dalam suatu kelompok.
o.
adalah :
a. Faktor Pendukung
1. Metode penyuluhan
- Pendekatan perorangan
- Pendekatan kelompok
- Pendekatan masal
2. Sarana penyuluhan
- Alat bantu / peraga
- Audiovisual
3. Materi penyuluhan
Sesuai tingkat kemampuan
Mengesankan & dpt dimanfaatkan
Selaras dg adat & kepercayaan
- Praktis, mudah diaplikasikan
- 4. Waktu & tempat penyuluhan
-
UTU 1
1. Berkembangnya
penyakit akibat bahan
makanan, dipengaruhi
oleh...
a. bahan makanan yang
tetap
b. industrialisasi lambat
c. perubahan perilaku
makan
d. tidak ada golbalisasi
e. pola penyakit tetap
2. Perubahan produksi
pangan berikut
berpengaruh terhadap
adanya foodborne
disease kecuali?
A.pengemasan bahan
pangan dengan berbagai
macam cara
B.distribusi produk
pangan yang
terkonsentrasi
C.penggunaan pestisida
pada pertanian
D.peliharaan hewan
5. Agent foodborne
disease yang paling
cepat menimbulkan
gejala
A. Salmonella sp
B. Listeria
monocytogenes
C. Hepatitis A
6. yang biasanya
tercemar Salmonella sp.
adalah sebagai berikut,
kecuali....
a. susu tanpa
pasteurisasi
b. raw eggs
c. raw seafood
d. raw chicken and meat
e. keju dari/"dan" susu
tanpa pasteurisasi
7. Upaya untuk
pencegahan foodborne
deseases secara
epidemiologi dengan
cara berikut kecuali:
a. HPPHC
b. animal quarantine
c. fish quarantine
d.PHBS
e. survillence
8. dibawah ini yg
merupakan pencegahan
tranmisi sekunder
yaitu..
a. isolasi org yg
terinfeksi penyakit food
born disease
b.perbaikan sanitasi
c.menarik produk
pangan yg terinfeksi
d.pelatihan pelayan
tentang higine dan
sanitasi
e. memodifikasi proses
produksi pangan
9. bahan makanan
dibawah ini yang tidak
melewati karantina
hewan, yaitu :
a. sapi
b. vaksin MMR dari AS
c. keju keras dari
belanda
d. beras ketan dari
thailand
e. daging sapi dari
australia
10. Tujuan surveillance
pada fooodborne
disease, kecuali..
a. Menentukan peran
makanan sebagai jalur
transmisi mikroba
patogen
b. Menentukan besaran
masalah kesehatan
masyarakat yang
diakibatkan oleh
foodborne disease
c. Mengidentifikasi
makanan yang berisiko
tinggi, pengolahan
makanan berisiko
tinggi, dan populasi
rawan risiko
d. Mengidentifikasi
penyakit bawaan
makanan pada tahap
akhir sehingga tindakan
pengobatan dapat
dilakukan tepat waktu
e. Mengukur efektivitas
program untuk
meningkatkan
keamanan pangan
11. perspektif kesehatan
hanya memandang
sudut pandang
kedokteran saja
merupakan??
a. multipledeterminant
oof health
b. health field model
c. sosia model of health
d. biomedical model
-
akses terhadap
pendidikan dan
kesehatan, pada
akhirnya derajat
kesehatannya akan
rendah.
Konsep ilustrasi diatas
menunjukan keadaan...
A. Relative deprivation
B. Absolute deprivation
C. Sosial exclusion
D. Discrimination
E. Marginalization
15. Penggangguran
akan menurunkan
derajat kesehatan,
karena pengangguran
akan menimbulkan
stress psikososial,
menurunkan status
sosial ekonomi dan
akses pada kebutuhan
dasar, serta
menimbulkan perilaku
berrisiko yang akan
menurunkan penurunan
derajat
kesehatan.Tergolong
dalam determinasi
kesehatan apa?
A. Direct selection
B. Indirect selection
C. Direct causation
D. Indirect causation
E. Cause-effect
relationship
16. Di AS tingkat
kesenjangan
pendapatannya tinggi.
Sedangkan di Kanada
tingkat pendapatannya
rendah tetapi merata,
hubungan antar
sosialnya tinggi.
Sehingga tingkat
kesehatan Kanada lebih
tinggi...
A. Social Class
B. Social Environment
C. Social Network
D. Leverl of Properity
E. Unemployment
20. Konstribusi
kesehatn dalam
menentukan derajat
kesehatan kecuali :
a dipngaruhi o/ akses dn
playanan kshatan
b. Plyanan kshatan lbh
mementingkan aspek
fisik
c. Mngutamakan aspek
preventif
d. e. Tidak mempngaruhi
askpek genetic
21. yang menyebabkan
diare berlendir dan
berdarah adalah..
a. salmonella thypii
b. ascaris lumbricoides
c. entamoeba holystica
d. e. e. coli
c. Western plot
d. Micro array
e. ELISA
-
3. Zn
4. Se
38. Nutrisi yang dapat
meningkatkan
kemampuan fagositosis
sel - sel imun Ny. N
adalah:
1. zinc
2. cooper
3. beta carotene
4. chromium
39.Enzim superoxide
oksidase berfungsi
dapat melindungi diri
dari radikal
bebas.Nutrisi apakah
yang berfungsi
meningkatkan enzim
tersebut?
1.Cu
2.Zn
3.Mn
4.Fe
40. Yang efektif untuk
imunitas mukosa
adalah...
1. Vitamin E
2. Vitamin A
3. IgG
4. IgA
41. Yang benar tentang
selenium :
1. Antioksidan
2. Membunuh bakteri
terutama pada
respiratorius
3. Metabolisme
eicosapentanoid
4. Menginduksi Natural
Killer
42. Vitamin E dan beta
carotene merupakan
water solution
antioxidant.
Sebab
B.dracunculus
medinensis
C.loaloa
D.bakteri
-
a. Survey
kependudukan
menggunakan sampel
populasi sebagai
sumber data
b. Sensus mengambil
data seluruh penduduk
c. Statistic vital
merupakan merupakan
sumber data valid di
negara berkembang
d. Data survey diambil
secara mendalam
e. Sensus penduduk
dilakukan setiap 5 tahun
sekali
a. merata
b. tidak merata
c. sama seluruh pelosok
wilayah
d. salah semua
-
53. Pengendalian
vektor secara alami di
bawah ini :
A. Pengaturan sistim
irigasi
B. Perubahan hutan
menjadi pemukiman
C. Adanya burung,
katak, cicak
D. Perubahan rawa
menjadi sawah
54. Pengaruh
perkembangan
pengetahuan dan
teknologi terhadap
status kesehatan yang
dapat terlihat pada
angka harapan hidup
adalah ...
a. menurun
b. meningkat
c. tidak berpengaruh
d. semua jawaban salah
55. fakta-fakta yang
lainnya menunjuk
bahwa indikator2
seperti mortalitas,
morbiditas, kualitas
hidup seseorang antar
negara, antar wilayah
cenderung
A. Modal sosial
B. Jenis kelamin
C. Pendapatan
D. Status sosial
a. Contagion theory
b. Hippocratic theory
c. Endemic theory
d. Miasmatic theory
e. Germ theory
a.
b.
c.
d.
e.
gangguan kesehatan.
antara lain....
a. Infeksi saluran
Pernafasan
b. diare kronis
c. rinitis alergika
d. gagal ginjal
e. kanker otak
77).Parasit dalam tanah
yang paling banyak
menimbulkan penyakit
pada manusia adalah:
a. cacing nematoda usus
b. plasmodium
c. C.Tetani
d. Antrax
e. blastolusm
78. Salah satu penyakit
jamur yang ditularkan
melalui tanah adalah
a. meningitis
b. aspergilosis
c. tetanus
d. antrax
e. botulism
C. Udara
D. Makanan
E. Vektor (kayaknya)
-
B. Ventilasi yang
adekuat
C. Mengurangi
kepadatan
D. E. Eliminasi sumber
penyakit
90. Sumber polutan
utama di dalam rumah
adalah
a. asap kendaraan
b. asap pabrik
c. asap tungku
d. asap rokok
e. asap pembakaran
sampah
91. Penentu perilaku
toksikan di air :
A. Besar Molekul
Toksikan
B. Kelarutan dalam
lemak
C. Kelarutan dalam air
D. Reaktifitasnya
E. Bentuk garamnya
92.Bahan kimia yang
apabila terdeposit dalam
tanah akan tetap atau
presisten yaitu...
a.Detergent
b.Debu
c.Pb
d.Cd
e.Sulfur
93. Bahan toksik
berbahaya yang terdapat
pada sayur dan buah
terutama adalah...
a. Pb
b. CO
c. Hg
d. pestisida
e. Hormon
UTU 2
1. Penyakit itai-itai
disebabkan pencemaran
air oleh....
A. Mercury
B. Timah Hitam
C. Cadmium
D. Timbal
E. Arsen
2. keracunan Merkuri
bisa berasal dari
dibawah ini kecuali...
a. dental amalgam
b. baterai
c.termometer
d.tensimeter
e.keramik
a. Active Compound
b. Performing
Pharmacologycal
c. Toxicology
d. Effect On Human
Body
e. Safety Testing
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. pre klinis
a. minyak tanah
b. arsen
c. bensin
d.terpentin
e. aspirin
9. akibat keracunan
aspirin, yatu :
a. hiperpireksia
b. bradikardi
c. depresi nafas
d. kejang
e. diare
menimbulkan efek
samping. Namun
organisme hidup
memiliki 2 mekanisme
pertahanan yaitu barier
membran,
biotransformasi enzim,
antioksidan dan
mekanisme eliminasi.
-
--> Metabolisme
xenobiotik adalah
metabolisme zat
xenobiotik di dalam
tubuh. Mekanismenya
ada 2 fase. Apakah yang
mungkin terjadi pada
fase I ?
a. Merupakan reaksi
sintesis
c. Menggunakan reaksi
hidroksilasi
d. Dikatalisasi oleh
enzim konjugasi dengan
sitokrom P450
e. Dikatalisasi oleh
enzim .........tanpa
sitokrom P450
A. Glukoronidasi
B. Sulfinasi
C. Metilasi
D. Konjugasi dengan
asam amino
E. Asetilasi
a. isi darah
b. afinitas terhadap
jaringan
c. bioavailabilitas
d. tekanan darah
e. koefisien degradasi
A. Electron seeking or
loving reagent
B. Superoxide anion O2
C. Redox active
D. Redox active
species-can donate
electrone
16.
a. memberikan solusi
atas masalah klien
b. selalu memberi
pertanyaan terbuka
c. memberi kesempatan
pada klien untuk
mengeksplor dan
menemukan untuk yang
lebih baik
d. membuat klien
nyaman di ruang
konseling
c.mendapatkan
Konseling efektif
d. menemukan tujuan
sendiri
e.-
B. Mengobservasi
lokasi
C. Mencari informasi
tentang perasaan subjek
D. Komunikasi 2 arah
E. Saling memberi
informasi
b. pasien mendapat
pelajaran yang berharga
c. Dapat beraktivitas
kembali dalam
kehidupan sosial
A. Memperkenalkan
diri
B. Menjelaskan Tujuan
Wawancara
C. Memberikan
gambaran tentang
penggunaan data
wawancara
-
D. Mempersilakan
orang yang akan
diwawancara untuk
bertanya
A. Melibatkan golongan
tertentu
B. Perubahan terjadi
karena campur tangan
pihak lain
C. Targetnya perubahan
perilkaku suatu
komunitas
E. Memberikan Kartu
Tanda Mahasiswa
A. Mengharap adanya
imbalan
B. Merasa dalam
gangguan
C. Memberi informasi
D. Menjaga jarak
psikologi
a. Description of all
jobs held
E. Merasakan
kecurigaan
b. Work exposures
c. Timing of symptoms
28.
d. Epidemiology of
symptoms or illness
among other workers
e. Non work
exposures and other
factors
31. -
b. tingkat pendidikan
c. karakter masyarakat
d. inovasi ilmu
pengetahuan yang
dibutuhkan masyarakat
e. informasi yang
mudah
dikomunikasikan.
-
35. -
a. respiratory
c.GUT d.GIT
e. A dan B benar
a. immune
b. hobby
c. personal habits
d. drug
e. diet
39.Preplacement and
periodical psychology
and laboratorium
examination
a. Respiratory disease
a. Description all of
jobs helds
b. Work exposure
c. GIT disease
c. Timing of symptoms
d. GUT disease
e. a and b true
d. Epidemiology of
symptoms or illness
among other workers
e. Non-work exposure
and other factor
40.-
d. -
e. -
a.bioaktivasi
b.bioavibilitas
c.bioavaiblitas
farmakokinetik
d.reduksi
a. -
b.Kanker hati
c.kanker paru
d.kanker kulit
e. -
Seorang laki-laki 24 th
mengeluhkan gatalgatal di kaki, gatal
tersebut dirasakan
setelah 2 hari terkena
cairan perwarna hitam
untuk sepatu. Setelah
dokter perusahaan
melakukan investigasi,
ternyata cairan tersebut
mengandung
nitrobenzene.
a. Hipersensitivitas tipe
I
A. Reduksi
B. Oksidasi
b. Hipersensitivitas tipe
II
C. Hidrolisis
D. Asetilasi
E. Dieminasi
c. Hipersensitivitas tipe
III
d. Hipersensitivitas tipe
IV
e. Reaksi Idiosincratic
a. penambahan oksigen
b. transfer elektron
c. pemindahan hidrogen
d. panambahan elektron
e. penambahan air
A. Glukoronide
conjugation
a. glukoronidase
konjugasi
B. Sulfate conjugation
b. sulfate konjugasi
C. Amino acid
conjugation
D. Gluthatione
conjugation
d. glutation konjugasi
e. methilation konjugasi
E. Methylation
a. urin
b. empedu
c. saliva
d.air susu
e.kuku
57. menentukan
estimasi dari masa
lampau, sekarang, dan
masa depan dari
exposure level,, pada
suatu populasi dan dosis
yang diterimannya
( kira kira begitu ya
temaaan :'')
a. hazard indentifikasi
b. dose-response
assesment
c, exposure assesment
d. risk characterization
58. Mengidentifikasi
critical dose-response
relationship..
a. Hazard Identification
b. Dose-response
assessment
a.Oksidasi
b.Reduksi
c. Exposure assessment
c.Hydrolisis
d. Risk characterization
d.Asetilasi
e.Deaminasi
54.
59.-
1.hazard identification
2. noel
3. moel
4. exposure assessment
3. memengandung ADI
4. mengandung NOEL
4. Nama2 keluarga
diletakkan di bawa tiap2
keluarga.
1. Zat karsinogen
2. Hasil penelitian
epidemiologi tidak
mendukung
4. Curve dose-response
tidak mendukung
64. genogram
diperlukan pada
1. keluarga punya pola
herediter penyakit yg
signifikan
2. sebab sakit berhub
dengan masalah sosial
keluarga
3. sebab sakit berhub
dengan faktor
lingkungan keluarga
4. sebab sakit tidak
diketahui
65. GENOGRAM?
1. Struktur
3. -
4. Preistiwa penting
dalam keluarga
kepuasan individu
terhadap hubungan
dalam keluarga
-
a. Genogram
b. Family map
c. APGAR score
d. Family sistem
72.-
a. keamanan
b. gaya hidup
c. kualitas pelayanan
kesehatan
d. lingkungan
e. kebersihan
a. 1/100
b.10/100
c. 100/1000
d.1000/100
A.Asap rokok
B.Kompor gas
C.serat asbes
D.peralatan rumah
tangga
E.asap kendaraan
bermotor
82.-
78. Parameter
pencemaran udara
paling toksik adalah...
a. PM10
b. CO
c. NO
d. SO2
e. Ozon
83.-
84.-
A. 90%
B. 95%
C. 15,3%
D. 99,9%
E. 100%
A. 90%
B. 95%
C. 15,3%
D. 99,9%
E. 100%
a. variabel epidemiologi
c. (maaf lupa)
d. kejadian penyakit
e. prevalensi penyakit
92.Alasan pemilihan
populasi target (<10th)
oleh negara berkembang
X adalah...
a.waktu yang paling
tepat adalah saat balita
b.merupakan kebijakan
pemerintah
c.frekuensi kematian
tertinggi
d.hasil dari surveillance
yang sudah ada
e.Merupakan populasi
beresiko terkena virus
varicella
93.-
88.-
A. Investigasi penyakit
B. Pencegahan penyakit
C. Pencegahan penyakit
secara efektif
D.
91.-
94.-
95.pertimbangan negara
X untuk melakukan
program imunisasi
varicella masal terutama
adlah ..
a. tinggi frekuensi
penyakit fericella
b. menurunkan kasus
vericella
c. beban ekonomi yang
diakibatkan oleh
vericella sangat besar
d. rendahnya kasus
vericella yang
dilaporkan
e.tersediaannya vaksin
yang dapatdigunakan
untuk penceghan
varicella.
100.-
a.advertising
b.memotivasi
c.propaganda
d.penjualan
b. WHO
c. Notoadmojo
d. TP (panjangannya
lupa)
101.-
b. Piagam Ottawa
c. d. T Parson
e. community action
-
a. Bottom up
b. Top down
c. Insentive
Blunderbussd.
Advocacy
104. merubah
pemahaman masyarakat
dari konsep pengguna
menjadi penyelenggara
disebut
a. healthy public policy
b. supportive
environment
c. reorient health service
d. personal skill