You are on page 1of 9

GASTROENTERITIS

Definisi
Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare,
dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali disertai peningkatan suhu tubuh.
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan betambahnya frekuensi defekasi lebih dari
biasanya (>3x perhari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan atau tanpa
darah dan atau lendir.
Etiologi Diare
1. Faktor infeksi
Infeksi enternal yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama

diare pada anak. Infeksi enternal ini meliputi :


Infeksi bakteri (10-20%): vibrio, E.coli, salmonella, shigella, campylobacter,

yersenia, aeromonas
Infeksi virus (70%) : enterovirus , adenovirus, rotairus, astrovirus
Infeksi parasit : cacing (ascaris , trichiuris, oxyuris, strongyloides
Protozoa (10%) : entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homonis
Jamur : candida albicans

2. Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan seperti otitis
mdia akut, tonsilofaringitis, bronkopnemonia, ensefalitis. Keadaan teruta pada bayi dan
anak berumur dibawah 2 tahun.
3. Faktor malabsorbsi :
Malabsorbsi Karbohidrat (Gula). Malabsorbsi karbohidrat atau gula adalah
ketidakmampuan untuk mencerna dan menyerap (absorb) gula-gula. Malabsorbsi
gula-gula yang paling dikenal terjadi dengan kekurangan lactase (juga dikenal
sebagai intoleransi lactose atau susu) dimana produk-produk susu yang mengandung
gula susu, lactose, menjurus pada diare. Lactose tidak diurai dalam usus karena
ketidakhadiran dari enzim usus, lactase, yang normalnya mengurai lactose. Tanpa
diurai, lactose tidak dapat diserap kedalam tubuh. Lactose yang tidak tercerna
mencapai usus besar dan menarik air (dengan osmosis) kedalam usus besar. Ini
menjurus pada diare. Meskipun lactose adalah bentuk yang paling umum dari
malabsorbsi gula, gula-gula lain dalam diet juga mungkin menyebabkan diare,

termasuk fructose dan sorbitol.


Malabsorbsi Lemak. Malabsorbsi lemak adalah ketidakmampuan untuk mencerna
atau menyerap lemak. Malabsorbsi lemak mungkin terjadi karena sekresi-sekresi

pankreas yang berkurang yang adalah perlu untuk pencernaan lemak yang normal
(contohnya, disebabkan oleh pankreatits atau kanker pakreas) atau oleh penyakitpenyakit dari lapisan dari usus kecil yang mencegah penyerapan dari lemak yang
telah dicerna (contohnya, penyakit celiac). Lemak yang tidak tercerna memasuki
bagian terakhir dari usus kecil dan usus besar dimana bakter-bakteri merubahnya
kedalam senyawa-senyawa (kimia-kimia) yang menyebabkan air disekresikan oleh
usus kecil dan usus besar. Lintasan melalui usus kecil dan usus besar juga mungkin
lebih cepat ketika ada malabsorbsi dari lemak.
Epidemiologi
Setiap tahun diperikirakan lebih dari satu milyar kasus diare di dunia dengan 3,3 juta
kasus kematian sebagai akibatnya.4 Diperkirakan angka kejadian di negara berkembang berkisar
3,5 7 episode per anak pertahun dalam 2 tahun pertama kehidupan dan 2 5 episode per anak
per tahun dalam 5 tahun pertama kehidupan. Hasil survei oleh Depkes. diperoleh angka
kesakitan diare tahun 2000 sebesar 301 per 1000 penduduk angka ini meningkat bila dibanding
survei pada tahun 1996 sebesar 280 per 1000 penduduk. Diare masih merupakan penyebab
utama kematian bayi dan balita. Hasil Surkesnas 2001 didapat proporsi kematian bayi 9,4%
dengan peringkat 3 dan proporsi kematian balita 13,2% dengan peringkat 2. Diare pada anak
merupakan penyakit yang mahal yang berhubungan secara langsung atau tidak terdapat
pembiayaan dalam masyarakat. Biaya untuk infeksi rotavirus ditaksir lebih dari 6,3 juta
poundsterling setiap tahunya di Inggris dan 352 juta dollar di Amerika Serikat.
Patofisisologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah :

Gangguan osmotik : akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap
akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan

ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.


Gangguan sekresi : akibat rangsangan tertentu (toksin) pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya
diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus

Manifestasi klinis
Infeksi usus menimbulkan tanda dan gejala gastrointestinal serta gejala lainya bila terjadi
komplikasi ekstraintestinal termasuk manifestasi neurologic. Gejala gastrointestinal bias berupa
diare, kram perut, dan munth. Sedangkan manifestasi sistemik bervariasi tergantung pada
penyebabnya.
Penderita dengan diare cair mengeluarkan tinja yang mengandung sejumlah ion natrium,
klorida dan bikarbonat. Kehilangan air dan elektrolit ini bertambah bila ada muntah dan
kehilangan air juga akan meningkat bila ada panas. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi,
asidosis metabolic, dan hipokalemia. Dehidrasi merupakan keadaan yang paling berbahaya
karena dapat menyebabkan hipovolemia, kolaps kardiovaskular dan kematian bila tidak diobati
dengan tepat. Dehidrasi yang terjadi menurut tonisistas plasma dapat berupa dehidrasi isotonic,
dehidrasi hipertonik ( hipernatremik) atau dehidrasi hipotonik. Menurut derajat dehidrasinya bias
tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan, dehidrasi sedang, dehidrasi berat.
Infeksi ekstraintestinal yang berkaitan dengan bakteri enteric pathogen antara lain :
vulvovaginitis, infeksi saluran kemih, endokarditis, osteomyelitis, meningitis, pneumonia,
hepatitis, peritonitis dan septic tromboplebitis. Gejala neurolgik dari infeksi usus bias berupa
parestesia ( akibat makan ikan, kerang, monosodium glutamate), hipotoni dan kelemahan otot.

Bila terdapat panas dimungkinkan karena proses peradangan atau akibat dehidrasi. Panas
badan umum terjadi pada penderita dengan inflammatory diare. Nyeri perut yang lebih hebat dan
tenesmus terjadi pada perut bagian bawah serta rectum menunjukan terkenanya usus besar. Mual
dan muntah adalah symptom yang nonspesifik akan tetapi muntah mungkin disebabkan oleh
karena mikroorganisme yang menginfeksi saluran cerna bagian atas seprti:enteric virus, bakteri
yang memproduksi enteroroksin, giardia, dan cryptosporidium.
Muntah juga sering terjadi pada non inflammatory diare. Biasanya penderita tidak panas
atu hanya subfebris, nyeri perutperiumbilikal tidak berat, watery diare, menunjukan bahwa
saluran makan bagian atas yang terkena. Oleh karena pasien immunocompromise memerlukan
perhatian khusus, informasi tentang adanya imunodefisiensi atau penyakit.

Tatalaksana Diare menurut WHO

a.
b.
c.
d.
e.

Rehidrasi
Dukungan nutrisi
Suplementasi Zinc
Antibiotik Selektif
Edukasi orang tua

Rehidrasi
1. Rencana terapi A : penanganan diare di rumah
Jelaskan kepada ibu tentang 4 aturan perawatan di rumah:
Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)
Jelaskan pada ibu:
- pada bayi muda, pemberian ASI merupakan pemberian cairan tambahan yang
-

utama. Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
jika anak memeperoleh ASI eksklusif, beri oralit, atau air matang sebagai

tambahan
jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, beri 1 atau lebih cairan berikut ini:

oralit, cairan makanan(kuah sayur, air tajin) atau air matang


Anak harus diberi larutan oralit dirumah jika:
- anak telah diobati dengan rencana terapi B atau dalam kunjungan
- anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah berat
Ajari pada ibu cara mencampur dan memberikan oralit. Beri ibu 6 bungkus oralit
(200ml) untuk digunakan dirumah. Tunjukan pada ibu berapa banyak cairan termasuk

oralit yang harus diberikan sebagai tambahan bagi kebutuhan cairanya sehari-hari:
- <2 tahun: 50 sampai 100 ml setiap kali BAB
- >2 tahun : 100 samapai 200 ml setiap kali BAB
Katakan pada ibu
- agar meminumkan sedikit-sedikit tetapi sering dari mangkuk/ cangkir/gelas
- jika anak muntah, tunggu 10 menit. kemudia lanjutkan lagi dengan lebih lambat.
- lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.
Beri tablet Zinc
Pada anak berumur 2 bulan keatas, beri tablet zinc selama 10 hari dengan dosis :
- umur <6 bulan : tablet (10 mg) perhari
- umur >6 bulan : 1 tablet (20 mg) perhari
Lanjutkan pemeberian makanan
Kapan harus kembali
2. Rencana terapi B
Penanganan dehidrasi sedang/ ringan dengan oralit. Beri oralit di klinik sesuai yang
dianjurkan selama periode 3 jam.

Usia

<4 bulan

4-11 bulan

12-23

5.4 tahun

5-14tahun

>15 tahun

bulan
Berat

<5 kg

5-7,9 kg

8-10,9 kg

11-15,9 kg

16-29,9 kg

>30 kg

200-400

400-600

600-800

800-1200

1200-2200

2200-4000

badan
Jumlah
(ml)
Jumlah oralit yang diperlukan 75 ml/kgBB. Kemudian setelah 3 jam ulangi penilaian dan
klasifikasikan kemabali derajat dehidrasinya, dan pilih rencana terapi yang sesuai untuk
melanjutkan pengobatan. Jika ibu memaksa pulang sebelum pengobatan selesai tunjukan cara
menyiapkan oralit di rumah, tunjukan berapa banyak larutan oralit yang harus diberikan dirumah
untuk menyelesaikan 3 jam pertama. Beri bungkus oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan
menambah 6 bungkus lagi sesuai yang dainjurkan dalam rencana terapi A. Jika anak
menginginkan oralit lebih banyak dari pedoman diatas, berikan sesuai kehilangan cairan yang
sedang berlangsung. Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, beri juga
100-200 ml air matang selama periode ini. Mulailah member makan segera setelah anak ingin
amkan. Lanjutkan pemberian ASI. Tunjukan pada ibu cara memberikan larutan oralit. berikan
tablet zinc selama 10 hari.
3. Rencana terapi C (penanganan dehidrasi berat dengan cepat)
Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut, sementara
infuse disiapkan. Beri 100 ml/kgBB cairan ringer laktat atau ringer asetat (atau jika tak tersedia,
gunakan larutan NaCl)yang dibagi sebagai berikut.
Umur

Pemberian
30ml/kgBB selama

Bayi

(bibawah

umur12 1 jam*

pertama Pemebrian

berikut

70ml/kgBB selama
5 jam

bulan)
Anak (12 bulan sampai 5 30 menit*

2 jam

tahun)
*ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tidak teraba
Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika status hidrasi belum membaik, beri tetesan
intravena lebih cepat. Juga beri oralit (kira-kira 5ml/kgBB/jam) segera setelah anak mau minum,
biasanya sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri anak tablet zinc sesuai dosis dan

jadwal yang dianjurkan. Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam
(klasifikasikan dehidrasi), kemudian pilih rencana terapi) untuk melanjutkan penggunaan.
Prinsip pemberian terapi cairan pada gangguan cairan dan elektrolit ditujukan untuk
memberikan pada penderita:
1. Kebutuhan akan rumatan (maintenance) dari cairan dan elektrolit
2. Mengganti cairan kehilangan yang terjadi
3. Mencukupi kehilangan abnormal dari cairan yang sedang berlangsung.
Dukungan Nutrisi
Makanan diteruskan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat, untuk
mengganti nutrisi yang hilang serta mencegah agar tidak terjadi gizi buruk.
Suplementasi Zinc
Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan
anak, zinc yang ada dalam tubuh akan menurun dalam jumlah besar ketika anak mengalami
diare. Dasar pemikiran penggunaan zinc dalam pengobatan diare akut didasarkan pada
efeknya terhadap imun atau terhadap struktur dan fungsi saluran cerna dan terhadap proses
perbaikan epitel saluran cerna selama diare. Pemberian zinc pada diare dapat meningkatkan
absorbs air dan elektrolit oleh usus halus meningkatkan kecepatan regenerasi epitel usus,
meningkatkan jumlah brush border apical, dan meningkatkan respon imun yang
mempercepat pembersihan patogen di usus. Pengobatan dengan zinc cocok ditetapkan di
negara-negara berkembang seprti Indonesia yang memiliki banyak masalah terjadinya
kekurangan zinc di dalam tubuh karena tingkat kesejahteraan yang rendah dan daya
imunitasnya yang kurang memadai. Pemberian zinc dapat menurunkan risiko terjadinya
dehidrasi pada anak
Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF menandatangai kebijakan bersama dalam hal
pengobatan diare yaitu pemberian oralit dan zinc selama 10-14 hari. Hal ini dimaksudkan
untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap kemungkinan berulangnya diare pada 2-3
bulan ke depan. Penelitian yang dilakukan selama 20 tahun (1980-2003) yang menunjukkan
bahwa pengobatan diare dengan pemberian oralit disertai zinc lebih efektif dan terbukti
menurunkan angka kematian akibat diare pada anak-anak sampai 40%.
-

. Dosis zinc untuk anak-anak:


anak dibawah umur 6 bulan : 10 mg (1/2 tablet) per hari
anak diatas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari

Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut, meskipun anka telah sembuh dari diare.
Untuk bayi tablet zinc diberikan dalam air matang, ASI atau oralit. Untuk anak lebih besar,
zinc dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang atau oralit
Antibiotik Selektif
Antbiotik apda umunya tidak diperlukan pad semua daire akut oleh karena sebagian besar
diare infeksi adalah rotavirus yang sifatnya self limited dan tidak dapat dibunuh dengan
antibiotic. Hanya sebagian kecil (10-20%) yang disebabkan oleh bakteri pathogen seperti
V,cholera, Shigella, Enterotoksigenik E.coli, Salmonella, Campilobacter, dan sebagainya,
Penyebab

Antibiotik pilihan

Alternatif

Kolera

Tetracycline 12,5 mg/kgBB


4x sehari selama 3 hari

Erythromycin 12,5 mg/kgBB


4x sehari selama 3 hari

Shigella Disentri

Ciprofloxacin 15 mg/kgBB
2x sehari selama 3 hari

Pivmecillinam 20 mg/kg BB
4x sehari selama 3 hari
Ceftriaxone 50-100 mg/kgBB
1x sehari IM selama 2-5 hari

Amoebiasis

Metronidazole 10 mg/kgBB
3xs ehari selama 5 hari (10
hari pada kasus berat)

Edukasi Orang tua


Nasihat pada orang tua untuk segera kembali bila ada demam, tinja berdarah, muntah
berulang, makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering atau belum membaik.
Komplikasi pada Diare
Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi berbagai
macam komplikasi seperti :

Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).


Renjatan hipovolemik.
Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardi, perubahan

pada elektrokardiogram).
Hipoglikemi
Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili

mukosa usus halus.


Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.
Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami
kelaparan.

Prognosis
Secara umum prognosis untuk diare akut pada anak

bergantung pada penyakit

penyerta/komplikasi yang terjadi.Jika diarenya segera di tangani sesuai dengan kondisi umum
pasien maka kemungkinan pasien dapat sembuh.Yang paling penting adalah mencegah terjadinya
dehidrasi dan syok karena dapat berakibat fatal.jika terdapat penyakit penyerta yang
memberatkan keadaan pasien maka perlu di lakukan pengobatan terhadap penyakitnya selain
penanganan terhadap diare.10Oleh karna itu perlu di lakukan diagnosa pasti berdasarkan
pemeriksaan penunjang lain yang membantu, sehingga dapat di lakukan penanganan yang tepat
sesuai Penyebab/kausal dari diare yang di alaminya.

You might also like