Professional Documents
Culture Documents
IRITAN
Tutor : dr.Imawan Hardiman Sp.KK
KKS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSUD BANGKINANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
2013
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Dermatitis kontak iritan merupakan reaksi
peradangan pada kulit yang terjadi akibat kontak
langsung dengan zat yang bersifat iritan.
EPIDEMIOLOGI
Dermatitis kontak iritan (DKI) dapat diderita
oleh semua orang dari berbagai golongan umur,
ras, dan jenis kelamin. Jumlah penderita DKI
diperkirakan
cukup banyak, terutama yang
berhubungan dengan pekerjaan (DKI akibat kerja).
GEJALA KLINIS
DKI akut disebabkan oleh iritan kuat.
keluhannya panas, pedih, rasa terbakar.
DKI akut lambat gejala klinis sama seperti DKI
akut, tetapi baru muncul 8 sampai 24 jam.
DKI kronis disebabkan oleh kontak berulangulang dengan iritan lemah. Keluhan kulit kering,
eritema, skuama, hiperkeratosis, dan
likenifikasi.
DIAGNOSIS BANDING
PENGOBATAN
Menghindari terhadap pajanan bahan iritan,
baik yang bersifat mekanik, fisik, kimiawi.
kortokosteroid sistemik (prednisone
4060 mg/ hari)
kortikosteroid topikal (hidrokortison)
Bila lesi basah maka
permanganas kalikus 1:10000
diberi
kompres
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Jamaludin
Umur
: 43 thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan
: TNI-AD
Alamat
: Salo timur
Status Pernikahan : Sudah menikah
Pendidikan
: SMA
Agama
: Islam
Suku
: Melayu
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis:
Keadaan Umum: Baik
Tanda Vital : tidak diperiksa
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Gizi : Baik
Pem. Thorak : tidak diperiksa
Pem. Abdomen : tidak diperiksa
Status
Dermatologis
RESUME
Bapak jamaludin datang kepoli kulit
RSUD Bangkinang dengan keluhan kulit
terkelupas, memerah, dan terasa panas di
sekitar kelamin akibat terkena zat kimia
yang diduga rondap sejak seminggu yang
lalu. Belum pernah mengeluhkan hal yang
sama sebelumnya dan keluarga tidak ada
yang mengeluhkan hal yang sama. Pernah
kedokter umum 2 kali dan diberi salep
betametason dan dicuci dengan NaCl.
Prognosis
Quo ad Sanationam : Dubia ad Bonam
Quo ad Vitam
: Bonam
Quo ad Cosmetikum : Dubia ad Bonam
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.