You are on page 1of 17

EKTIMA

Tutor : dr.Imawan Hardiman Sp.KK


KKS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSUD BANGKINANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ABDURRAB
2013

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Ektima adalah
ulkus superfisialis
dengan krusta
diatasnya disebabkan
infeksi oleh streptococcus, dimana bakteri
terbanyak
yang
ditemukan
yaitu
Staphylococcus aureus dan Streptococcus Bhemolyticus group A

PATOGENESIS
Staphylococcus aureus dan Staphylococcus pyogenes
menghasilkan beberapa toksin yang dapat menyebabkan
kerusakan lokal atau gejala sistemik. Gejala sistemik dan
lokal dimediasi oleh superantigens (SA). Antigen ini
bekerja dengan cara berikatan langsung pada molekul
HLA-DR pada antigen-presenting cell tanpa adanya proses
antigen. Walaupun biasanya antigen konvensional
memerlukan interaksi dengan kelima elemen dari
kompleks reseptor sel T, superantigen hanya memerlukan
interaksi dengan variabel dari pita B. Aktivasi non
spesifik dari sel T menyebabkan pelepasan masif tumor
necrosis factor- (TNF-), Interleukin-1 (IL-1), dan
Interleukin-6
(IL-6)
dari
makrofag.
Sitokin
ini
menyebabkan gejala klinis berupa demam, ruam
eritematous, hipotensi, dan cedera jaringan.

GEJALA KLINIS
Penyakit ini dimulai dengan suatu vesikel atau
pustul di atas kulit yang eritematosa, membesar
dan pecah (diameter 0,5 3 cm) dan beberapa hari
kemudian terbentuk krusta tebal dan kering yang
sukar dilepas dari dasarnya.
Lesi cenderung menjadi sembuh setelah
beberapa minggu dan meninggalkan sikatriks.
Biasanya lesi dapat ditemukan pada daerah
ekstremitas bawah, wajah dan ketiak.

DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding ektima, antara lain:
1. Folikulitis
Folikulitis adalah radang pada folikel rambut yang
biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
2. Impetigo krustosa,
Impetigo krustosa disebabkan oleh Staphylococcus
hemolitica.

PENGOBATAN
Sistemik
1. Pengobatan lini pertama (golongan Penisilin)
Dikloksasilin 4 x 250 500 mg selama 5 7 hari.
Amoksisilin + Asam klavulanat 3 x 25 mg/kgBB
Sefaleksin 40 50 mg/kgBB/hari selama 10 hari
2. Pengobatan lini kedua (golongan Makrolid)
Azitromisin 1 x 500 mg, kemudian 1 x 250 mg
selama 4 hari
Klindamisin 15 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis selama
10 hari
Eritomisin 4 x 250 500 mg selama 5 7 hari.

Topikal
Pengobatan topikal digunakan jika infeksi
terlokalisir, tetapi jika luas
maka digunakan
pengobatan sistemik. Neomisin, Asam fusidat
2%, Mupirosin, dan Basitrasin merupakan
antibiotik yang dapat digunakan secara topikal.

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Agung Nugroho
Umur
: 9 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan
: Pelajar
Alamat
: Jl.Letnan Boyak
Status Pernikahan : Belum menikah
Pendidikan
: SD
Agama
: Islam
Suku
: Jawa

Keluhan Utama : Muncul bercak kemerahan


berair yang gatal di kedua kaki sejak setengah
tahun lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang : Muncul bercak
kemerahan yang berair di kaki kanan dan kaki
kiri sejak setengah tahun lalu, rasanya gatal
dan sedikit nyeri, tidak ada nanah, pernah
demam saat awal muncul keluhan tpi kini
tidak lage. tidak pernah kontak dengan zat
kimia, pasien sering main diluar rumah
bersama teman-temannya dan diduga keluhan
awal dimulai akibat trauma saat bermain. .

Riwayat Penyakit Dahulu : Belum pernah


sakit seperti ini sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga : Keluarga tidak
ada yang mengeluhkan penyakit yang sama,
bapak pasien pernah sakit mirip seperti ini
saat kecil. Tidak ada riwayat alergi keluarga.
Riwayat Pengobatan : Pernah berobat
kepuskesmas dan dokter umum, diberi
suntikan dan luka mulai mengering namun
yang besar masih belum sembuh.

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis:
Keadaan Umum: Baik
Tanda Vital : tidak diperiksa
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Gizi : Baik
Pem. Thorak : tidak diperiksa
Pem. Abdomen : tidak diperiksa

Status Dermatologis

Lokasi :
Ekstrimitas inferior sinistra et
dextra
Distribusi :
Simetris dan Terlokalisir
Bentuk : Tidak teratur
Susunan :
Berkelompok dan konfluens
Batas: Sirkumskrip
Ukuran :
Numuler
Efloresensi :
Krusta kehitaman dengan
eritem di sekitarnya, erosi

Kelainan Mukosa: tidak diperiksa


Kelainan Mata
: tidak diperiksa
Kelainan Kuku
: dalam batas normal
Kelainan Rambut : dalam batas normal
Kelainan Kelenjar Getah Bening :
tidak diperiksa
Pemeriksaan Laboratorium
:
Anjuran pemeriksaan darah, pemeriksaan gram,
pemeriksaan darah.

RESUME
Pasien Agung nugroho datang kepoli kulit
RSUD Bangkinang dengan keluhan muncul bercak
kemerahan yang berair di kaki kanan dan kaki kiri
sejak setengah tahun lalu, rasanya gatal dan
sedikit nyeri, tidak ada nanah, tidak pernah kontak
dengan zat kimia, pasien sering main diluar rumah
bersama teman-temannya dan diduga keluhan awal
dimulai akibat trauma saat bermain.. Belum
pernah sakit seperti ini sebelumnya. Keluarga
tidak ada yang mengeluhkan penyakit yang sama,
bapak pasien pernah sakit mirip seperti ini saat
kecil. Pernah berobat kepuskesmas dan dokter
umum, diberi suntikan dan luka mulai mengering
namun yang besar masih belum sembuh.

Diagnosis Banding : Ektima, Dermatitis


numularis, Impetigo krustosa
Diagnosis: Ektima
Terapi
Umum :
Jaga kebersihan badan dan lingkungan untuk
mencegah
penyakit
semakin
parah,
mandi
menggunakan sabun antibakteri. jangan menggaruk
karena akan memperburuk penyakit.
Khusus :
-Dikloksasilin 4 x 250 500 mg selama 5 7 hari.
-Difenhydramin syrup 3x 1 sendok makan (5ml)
perhari

Prognosis
Quo ad Sanationam : Bonam
Quo ad Vitam
: Bonam
Quo ad Cosmetikum : Bonam
Quo ad Functionam : Bonam

DAFTAR PUSTAKA
1.

2.

3.

4.

1. Djuanda A. Pioderma, Dalam: Djuanda A,eds. Ilmu


Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi 4. Jakarta: FKUI;
2008. p. 57-60.
Shou K, et al. Cutaneus Bacterial Infection. In: Pediatric
Dermatology: A colour atlas and synopsis 2nd ed. USA:
The McGraw Hill; 2009. p.354-355
Wasserzug O. A Cluster of Echtyma Outbreaks Caused
by A Single Clone of Invasive and Highly Infective
Streptococcus pyogenes. [online] 2009 [cited 2011
Oktober 20]:[1 screen]. Available from: URL:
http://www.unboundmedicine.com.
Harry R.J and Adrians B.M. Bacterial Infection. In:
Burns Tony, eds. Rooks Textbook of Dermatology 7th
ed. USA: Blackwell Publishing; 2004. p. 27.16.

You might also like