Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK D4
102010139 CITRA ANGGAR KASIH MASANG
102010237 FLAFIANUS REOLELANGWAYAN
102012144 PRAHASTA LISTIANING RENNY
102010245 TORRY TANDI WIJAYA
102013275 NATALIA TAMBUNAN
102014023 MELINDA LOTO PATANDIANAN
102014044 THANGKE MARGONDA TANDUK
102014098 IRENE ANDREA HANDAKA
102014236 SHALINY A/P ARULNATHEN
Otak merupakan organ yang memiliki fungsi sangat penting pada setiap individu.
Karena otak merupakan Sistem Saraf Pusat (SSP), di otak terjadi berbagai kegiatan
seperti pengaturan kordinasi gerakan otot, pusat bicara, memahami isi pembicaraan, dan l
ain-lain. Dan untuk menunjang fungsi dan metabolismenya secara optimal, otak
membutuhkan pasokan darah yang mengandung oksigen, glukosa, mineral, serta berbagai
nutrisi yang memadai. Kebutuhan ini dapat terpenuhi oleh pembuluh darah yang terdiri
dari pembuluh darah arteri, vena, dan percabangannya yang senantiasa dalam kondisi
optimal.
Vaskularisasi Cerebri
Arteri otak diperdarahi oleh dua arteria carotis interna dan dua arteria vertebralis.
Keempat arteri terletak di dalam spatium subarachnoideum, dan cabang-cabangnya
beranastomosis pada permukaan inferior otak untuk membentuk circulus willisi.1
Anatomi vaskular otak dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu anterior (carotid systems)
dan posterior (vertebrobasilaris). Darah dari arteri yang ke otak berasal dari arkus aorta.
Di sisi kiri, arteri karotis komunis dan arteri subklavia berasal langsung dari arkus aorta.
Di kanan, arteri trunkus brakiosefalika (inominata) berasal dari arkus arkus aorta dan
bercabang menjadi arteri arteri subklavia dextra dan arteri karotis komunis destra. Di
kedua sisi, sirkulasi darah arteri ke otak di sebelah anterior dipasok oleh dua arteri karotis
interna dan di posterior oleh dua arteri vertebralis.2
A. Arteria Carotis Interna
Arteria carotis interna dimulai pada bifurcatio arteriae caroditis communis. Di sini,
biasanya terdapat dilatasi setempat, disebut sinus caroticus. Arteri ini berjalan naik
melalui leher dan menembus basis cranii melalui canalis caroticus ossis temporalis.
Selanjutnya, arteri berjalan horizontal ke depan melalui sinus cavernosus dan muncul
pada sisi medial processus clinoideus anterior dengan menembus dura mater. Arteri
tersebut lalu masuk kedalam spatium subarachnoideum dengan cara menembus
arachnoidea mater dan berbelok ke posterior menuju ke ujung medial sulcus cerebri
lateralis. Di sini arteria carotis interna terbagi dua menjadi arteria cerebri anterior dan
Arteria cerebri media, cabang terbesar arteria carotis interna, berjalan ke lateral di
dalam sulcus cerebri lateralis. Cabang-cabang kortikal memperdarahi seluruh
permukaan lateral hemispherium cerebri kecuali daerah pita sempit yang disuplai oleh
arteria cerbri anterior, polus occipitalis dan permukaan inferolateral hemispherium
cerebri, yang diperdarahi oleh arteria cerebri posterior . Dengan demikian, arteria ini
memperdarahi seluruh daerah motorik, kecuali area tungkai. Cabang-cabang sentral
masuk ke substantia perforata anterior dan memperdarahi nucleus lentiformis, nucleus
caudatus, dan capsula interna
B. Sistem Vertebrobasilaris
Sistem vertebrobasilaris terletak di sebelah posterior pada vaskularisasi cerebri.
Sistem ini terdiri dari arteri vertebralis dan arteri basilaris.
Arteri vertebralis, cabang dari bagian pertama arteri subclavia, berjalan ke atas melaui
foramina pada processus tranversus vertebrae cervicalis I sampai IV. Pembuluh ini masuk
tengkorak melalui foramen magnum dan berjalan ke atas, depan dan medial medulla
oblongata. Pada pinggir bawah pons, arteri ini bergabung dengan arteri dari sisi lainnya
membentuk arteria basilaris. Sebeum menjadi arteri basilaris, arteri vertebralis memberi
cabang-cabang menjadi arteri meningeae, arteri spinalis anterior dan posterior, arteri
cerebelli posteroinferior, arteri medullares. Arteri meningea memberi darah pada kening
di fossa cranial posterior. Arteri spinal inferior berasal dari ujung rostral arteri vertebralis
kanan dan kiri. Arteri cerebellar inferior posterior mendarahi corpus restiformis, inferior
dan posterior cerebellum dan leminskus medial dan lateral medula oblongata.1,2
Arteria Vertebralis
Arteria vertebralis, cabang pertama bagian arteria subclavia, naik ke dalam leher
melalui enam foramen processus transversus vertebrae cervicales bagian atas (Gambar ).
Arteri ini masuk ke cranium melalui foramen magnum dan menembus duramater dan
arachnoidea mater untuk masuk ke dalam spatium subarachnoideum. Selanjutnya, arteri
berjalan ke atas, depan, dan medial terhadap medulla oblongata (Gambar). Pada pinggir
bawah pons, arteria vertebralis sisi kontralateral untuk membentuk arteria basilaris.3
Rami meningei adalah cabang kecil dan memperdarahi tulang serta dura di fossa
cranii posterior.
2.
Arteria spinalis posterior dapat berasal dari arteria vertebralis atau arteria inferior
posterior cerebelli. Arteri ini berjalan turun pada permukaan posterior medulla
spinalis dekat radices posterius nervi spinalis. Cabang-cabang ini diperkuat oleh
arteria radicularis yang masuk canalis vertebralia melalui foramina intervertebralis.
3.
4.
5.
Arteria
medullaris
merupakan
cabang-cabang
yang
sangat
kecil
yang
Lingkaran willis memberi otak alternatif aliran darah yang potensial pada pembuluh
karotis atau vertebralis utama, yang menjadi tertutup atau menyempit oleh penyakit.2
Circulus willis terletak di dalam fossa interpeduncularis basis crani. Circulus ini
dibentuk oleh anastomosis antara kedua arteri carotis interna dan kedua arteri vertebralis.
Arteri communicans anterior, arteri cerebri posterior, arteri carotis interna, arteri
communicans posterior, arteri cerebri posterior, dan arteri basilaris ikut membentuk
circulus ini. Circulus willis memungkinkan darah yang masuk melalui arteri carotis
interna dan arteri vertebralis untuk didistribusikan ke setiap bagian dari kedua
hemispherium cerebri. Cabang-cabang cortical dan central dari circulus ini mendarahi
substansi otak.1
D. Vena-vena otak
Vena cerebri tidak mempunyai jaringan muskular pada dindingnya yang sangat tipis,
dan tidak memiliki katup. Vena muncul dari dalam otak dan terletak di spatium
subarachnoideum. Vena ini menembus arachnoidea mater dan lapisan meningeal dura
serta mengalir ke dalam sinus venosus cranii.1
Vena Cerebri externa
Vena cerebri media profunda mengalirkan darah ke insula dan bergabung dengan
vena cerebri anterior dan vena striata untuk membentuk vena basalis. Vena basalis
akhirnya bergabung dengan vena cerebri magna, yang akan bermuara ke dalam sinus
rectus.4
bawah splenium corporis callosi untuk membentuk vena cerebri magna, yang akan
bermuara ke dalam sinus rectus.
Vena untuk Daerah Tertentu Otak :1
Mesencephalon dialirkan oleh vena-vena yang bermuara ke dalam vena basalis atau
vena cerebri magna
Pons dialirkan oleh vena-vena yang bermuara ke dalam vena basalis, vena cerebelli,
atau sinus venosus yang terdapat didekatnya
Medulla oblongata dialirkan oleh vena-vena yang bermuara ke dalam vena spinalis
dan sinus venosus yang ada didekatnya
Cerebellum dialirkan oleh vena-vena yang bermuara ke dalam vena cerebri magna
atau sinus venosus yang berdekatan
E. Sistem Kardiovaskuler5
Dalam sistem kardiovaskuler terdapat tiga jenis pembuluh darah :
- arteri
- Vena
- Kapiler
Arteri membawa darah dari jantung dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Darah
mengalir dari jantung melalui arteri yang berturut-turut menjadi makin kecil. Dinding
arteri terdiri dari tiga lapisan: tunica intima, tunica media dan tunica adventitia. Berbagai
jenis arteri dibedakan satu terhadap yang lain atas dasar tebal dindingnya dan perbedaan
struktur lapisannya, terutama struktur tunica media. Dikenal tiga jenis arteri : arteri
elastis, arteri muskular, dan arteriol.
Arteri elastis merupakan golongan arteri terbesar (misalnya aorta). Tekanan darah
arterial antara kontraksi jantung dipertahankan berkat kelenturan arteri ini. Sifat ini
memungkinkan pembuluh ini melebar sewaktu jantung berkontraksi dan kembali ke
keadaan sebelumnya. Arteri muskular mengantar darah ke berbagai bagian tubuh. Karena
itu, pembuluh ini seringkali disebut arteri penyalur. Dindingnya terutama terdiri dari
serabut otot polos sirkular yang menyempitkan lumen sewaktu kontraksi. Arteri ini
mengatur aliran darah ke berbagai bagian tubuh sesuai dengan kebutuhan. Arteriol adalah
jenis arteri terkecil. Lumen pembuluh relatif sempit dan dindingnya tebal. Derajat
tekanan dalam sistem arterial (tekanan arterial) terutama diatur melalui derajat tonus
(ketegangan) otot polos dalam dinding arteriol. Apabila tonus meningkat di atas normal,
akibatnya ialah hipertensi.
Vena mengantar darah dari palungan kapiler balik ke jantung. Vena pulmonal besar
berbeda karena pembuluh ini membawa darah yang kaya akan oksigen, dan paru-paru ke
jantung. Dinding vena lebih tipis dari pada dinding arteri yang diiringinya, berhubung
dengan tekanan darah dalam sistem vena yang lebih rendah.
Kapiler merupakan pipa endotelial sederhana yang menghubungkan sisi arterial dengan
sisi venosa peredaran darah. Pipa ini umumnya teratur menjadi anyaman yang disebut
palungan kapiler. Darah yang mengalir melalui palungan kapiler diantar masuk oleh
arteriol dan disalurkan keluar oleh venula. Sewaktu darah didesak melalui palungan
kapiler oleh tekanan hidrostatik dalam arteriol, terjadi pertukaran zat gizi dan bahan
selular lain dengan jaringan tubuh di sekitarnya (misalnya oksigen berpindah ke jaringan
tubuh).
F. Sistem Sinus Duramater
Sinus duramater adalah pembuluh darah vena yang menerima darah vena dari otak
duramater dan vena diploic. Darah dari otak mengalir di daerah dalam tengkorak masuk
ke saluran saluran yang terbentuk olehduramater yang disebut sinus venosus. Darah
venosa yang berada dalam sinus duramater berasal dari vena superficial yang berkumpul
dalam sinus sagitalis superior dan bermuara di daerah protuberantia occipital dan berakhir
di confluens sinuum. Sedangkan darah dari sinus sagitalis inferior bersama dengan darah
dari vena cerebri magna disalurkan dalam sinus rectus dan berakhir di confluens sinuum.
Seluruh darah yang terkumpul di confluens sinuum kemudian disalurkan melewati sinus
transversus, sinus siqmoideus, vena jugularis interna, dan berakhir di sitsem vena
sistemik.6
Kesimpulan:
SSP sangat bergantung pada aliran darah yang memadai untuk nutrisi dan pembuangan
sisa-sisa metabolismenya. Suplai darah arteria ke otak
10
Daftar Pustaka
1.
Snell RS. Anatomi klinis berdasarkan sistem edisi ke-7. Jakarta: EGC; 2011.h.487-
2.
92.
Slonecker CE, Basmajin JV. Anatomi klinik berorientasi pada kasus klinik. Jakarta:
3.
EGC; 2009.h.512-4.
Cerebro Vaskular
Disease
dan
Gangguan
Kesadaran.
Diunduh
dari
http://belajaraskep.blogspot.com/2012/04/askep-cerebro-vascular-disease-dan.html,
4.
5.
25 April 2015.
Moore, KL. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Penerbit Hipokrates; 2013.h.19-22.
Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
6.
EGC; 2004
Syaifuddin, Haji. Anatomi fisiologis mahasiswa kedokteran. Jakarta: Penerbit EKG;
2006: Hal. 127-128
11