Professional Documents
Culture Documents
Manajemen
Masalah
Istimewa
KU :
Vital signs
Kesadaran
Suhu
: 38,6o C
SpO2
Mata : CA -/-, SI -/ Mulut : faring tidak hiperemis, tonsil T0=T0, tidak hiperemis, permukaan halus,
detritus tidak ada, muara kripte tidak melebar.
Leher : limfonodi ttb
Thoraks :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
I
: Datar
Au : BU (+) Normal
Per : Hipertimpani
Pa : Nyeri tekan epigastrium (-)
Ekstremitas
Edema -/-/-/- , akral dingin -/-/-/Refleks Patologis (-) Kekuatan 5-5-5-5
Tanda Lateralisasi (-)
TERAPI (jam)
Saat Pasien di IGD:
Daftar Pustaka :
DAFTAR PUSTAKA
Suhu
: 38,6o C
SpO2
Cor,pulmo,abdomen dbn
ASSESSMENT :
Assesmentdan Plan
O2 masker 6lpm
Infus Kaen 3B:Aminoleban 2:1/24jam
Syringe Pump Perdipin 1 mcq
Antrain 3x1ap
j/Cefoferazone 2x1 ap
j/Ranitidine 3x1ap
j/Citicolin 2x500mg
po: ambroxol 3x1 tab
Ro thorax
BTA Sputum
19 Agustus 2015
Kel= lemes
KU/ Kesadaran : Sedang/E4M6V5=15
TD :142/65mmhg
RR : 18 kali/ menit
N : 80 kali/ menit
T : 36,5
O2 masker 6lpm
Infus Kaen 3B:Aminoleban 2:1/24jam
Syringe Pump Perdipinstop
Antrain 3x1ap
j/Cefoferazone 2x1 ap
j/Ranitidine 3x1ap
j/Citicolin 2x500mg
po: ambroxol 3x1 tab
adalat oros 1x1 (pagi)
Terapi lanjut
Pindah bangsal Matahari
KASUS MEDIS
ENSEFALOPATI HIPERTENSI
Disusun oleh :
dr.Emy Novita Sari
Dokter Internship RSUD KAJEN
Pendamping :
Dr. Imam
Dr.Siti Hanah
Pada hari
Nama
Judul/topik
: ENSEFALOPATI HIPERTENSI
Nama Pendamping
: Dr. Imam
Dr.Siti Hanah
Nama wahana
: RSUD KAJEN
Keterangan
Tanda tangan
1.
2.
3.
4.
5.
Presentan
Dokter internship
Dokter internship
Dokter internship
Dokter internship
Presentan
dr.Imam,dr.Siti Hanah
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
a. Ensefalopati hipertensi adalah sindrom klinik akut reversibel yang dicetuskan oleh
kenaikan tekanan darah secara mendadak sehingga melampaui batas autoregulasi
otak. HE dapat terjadi pada normotensi yang tekanan darahnya mendadak
naik menjadi 160/100 mmHg. Sebaliknya mungkin belum terjadi pada penderita
hipertensi kronik meskipun tekanan Arteri rata-rata mencapai 200 atau 225 mmHg
1.2 Epidemiologi
a. Ensefalopati hipertensi banyak ditemukan pada usia pertengahan dengan riwayat
hipertensi essensial sebelumnya. Menurut penelitian di USA, sebanyak 60 jutaorang
yang menderita
Mortalitas dan
Sumber: Adam and Victors Principle of Neurology 8th Edition, halaman 730
Gambar 1 Gambaran CT Scan (kanan) dan MRI (kiri) kepala pada wanita 55 tahun dengan
Ensefalopati Hipertensi dan kejang menunjukkan adanya lesi white matter yang
terkonsentrasi pada bagian posterior otak
1.13 Terapi1
a. Penurunan tekanan darah arterial, sesuai dengan tingkatan tekanan darah pasien
terutama yang berhubungan dengan kejadian neurologis, harus dilakukan dengan
monitoring secara tetap dan titrasi obat, tekanan darah arterial diukur dengan
kateterisasi jika memungkinkan. Terapi ini bertujuan untuk menurunkan tekanan
darah arterial sebesar 25% selama 1-2 jam dan tekanan darah diastolic ke 100-110
mmHg. Jika dengan penurunan tekanan darah arterial memperburuk keadaan
neurologis, maka harus dipertimbangkan kembali rencana pengobatannya. Untuk
obat anti hipertensi intravena yang bekerja cepat hanya labetalol, sodium
nitroprusside dan phenoldopam (pada gagal ginjal) sudah terbukti efektif pada HE.
b. Labetalol adalah suatu beta adrenergic blockers, kelihatannya paling adekuat tidak
menurunkan aliran darah otak dan bekerja selama 5 menit untuk administrasi. Dosis
inisial alah 20 mg dosis bolus, kemudian 20-80 mg dosis intravena setiap 10 menit
sampai tekanan darah yang diinginkan atau total dosis sebesar 300 mg tercapai.
c. Sodium nitroprusside, sebuah vasodilator, memiliki onset yang cepat (hitungan
detik) dan durasi yang singkat dalam bekerja (1-2 menit). Bagaimanapun, ini dapat
mempengaruhi suatu venodilatasi cerebral yang penting dengan kemungkinan