You are on page 1of 19

PRESENTASI

REFERAT
KLEPTOMANIA
Zainal Abidin 030.08.267

KEPANITERA AN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA


RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT
SOEBROTO
PERIODE 7 Januari 9 Februari 2013

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

TUJUAN

Tujuan
Umum
Untuk mengetahui
mengenai
Kleptomania

Tujuan
Khusus
Untuk mengetahui

definisi
kleptomania, faktor
yang
mempengaruhi
kleptomania,
kriteria diagnosis
ditegakkan
diagnosis
kleptomania dan
penatalaksanaan
kleptomania.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tahun
1816

Dokter Swiss :
Andre Matthey

Klopemanie

Tahun
1938

2 dokter
Perancis : Jean
Etienne
Esquirol & CC
Marc

Kleptomanie

Untuk menggambarkan perilaku mencuri yang disengaja


dan adanya dorongan untuk melakukan tindakan tersebut.

Kleptomania
Adalah jenis gangguan
pengendalian impuls,
gangguan di mana seseorang
tidak bisa menahan godaan
atau mengendalikan diri
untuk melakukan suatu
tindakan yang berbahaya bagi

Epidemiologi
3,8-24% dari mereka
yang ditangkap karena
mencuri di toko
Rasio jenis kelamin
tidak diketahui tapi
lebih sering
ditemukan pada
wanita.

ETIOLOGI

Riwaya
t
keluarg
a

Biologi
s

Faktor
Risiko

Psikososi
al

Wanit
a

Gejala
Dorongan
mendesak
untuk
mencuri
barang yang
tidak
diperlukan

Merasakan
ketegangan
yang
meningkat
menjelang
pencurian

Merasa
senang atau
puas saat
mencuri

Merasa
bersalah
dan malu
setelah
mencuri

KRITERIA DIAGNOSTIK (DSM-IV)


1. Kegagalan berulang dalam menahan impuls untuk mencuri
benda-benda yang tidak diperlukan untuk keperluan pribadi
atau untuk nilai uangnya.
2. Meningkatnya perasaan ketegangan segera sebelum
melakukan pencurian.
3. Rasa senang, puas, atau reda pada saat bersamaan
dengan melakukan pencurian.
4. Mencuri tidak dilakukan untuk mengekspresikan
kemarahan atau balas dendam, dan bukan sebagai respons
suatu waham atau halusinasi.
5. Mencuri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan
konduksi, episode manik, atau gangguan kepribadian
antisosial.

KRITERIA DIAGNOSTIK PPDGJ-III


1.
2.
3.
4.

Adanya peningkatan rasa tegang sebelum, dan rasa puas


selama dan segera sesudahnya, melakukan tindakan
pencurian.
Meskipun upaya untuk menyembunyikan biasanya dilakukan,
tetapi tidak setiap kesempatan yang ada digunakan.

Pencurian biasanya dilakukan sendiri (solitary act), tidak


bersama-sama dengan pembantunya.
Individu mungkin tampak cemas, murung, dan rasa bersalah
pada waktu di antara episode pencurian, tetapi hal ini tidak
mencegahnya mengulangi perbuatannya tersebut.

Curi patologis harus dibedakan dari:


Pencurian berulang di toko tanpa gangguan jiwa
yang nyata, dimana perbuatannya direncanakan
dengan lebih hati-hati dan terdapat motif
keuntungan pribadi yang jelas.
Gangguan mental organik (F00-F09), dimana
berulang kali gagal untuk membayar belanjaan
sebagai konsekuensi berkurangnya daya ingat dan
kemerosotan fungsi intelektual lain
Gangguan depresif dengan pencurian (F30-F33),
beberapa penderita depresi melakukan pencurian
dan mungkin akan tetap mengulanginya selama
gangguan depresif masih ada

TERAPI
Antidepressant
Fluoxentine
fluvotamine,
proxetine

Atypikal
antipsikotik

Mood stabilizers

Naltrexone

BAB III
KESIMPULAN

Ciri penting dari kleptomania terdiri dari dorongan atau


impus yang rekuren, intrusif dan tidak dapat ditahan untuk
mencuri benda-benda yang tidak diperlukan.
Pasien kleptomania mungkin merasa bersalah dan cemas
setelah mencuri namun hal ini tidak dapat menghentikannya.
Diagnosis kleptomania ditegakkan berdasarkan PPDGJ-III atau
DSM IV.
Pencurian pada kleptomania harus dibedakan dengan
pencurian lain seperti pencurian pada gangguan psikotik,
gangguan kepribadian antisosial, atau pada pasien Alzheimer.
Kebanyakan pasien menolak untuk mendapatkan bantuan
sampai mereka terlibat dalam proses hukum. Psikofarmaka
yang dapat digunakan adalah antidepresan SSRIs, mood
stabilizer, dan naltrexone, sedangkan psikoterapi yang
digunakan adalah Cognitive-Behavioral Therapy (CBT).

TERIMA KASIH

You might also like