Professional Documents
Culture Documents
Pada Tumbuhan
Disusun oleh :
Nama : Donny Marcius
Kelas : VIIIA/8
:
Merusak tanaman mulai dari tengah petak sawah lalu meluas ke pinggir.
Tikus menyerang berbagai tumbuhan.
Penyebab :
Kelahiran anak-anak tikus sangat cepat.
Tikus merupakan populasi pandai sehingga tidak mudah masuk jebakan dan
susah ditekan populasinya.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan
menangkap tikusnya.
Menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang
bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bigi tikus untuk mendapatkan
makanan setelah tanaman dipanen.
Menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) atau dengan memasang umpan
beracun.
Sanitasi habitat, yaitu dengan cara membersihkan gulma dan semak-semak
pada habitat utama tikus yang meliputi tanggul irigasi, jalan sawah, batas
perkampungan, pematang, parit, saluran irigasi, dll.
Fumugasi/pengemposan untuk membunuh tikus dewasa beserta anak-anaknya
di dalam sarang.
Memanfaatan musuh alami. Cara termudah dengan tidak membunuh musuh
alami tikus sawah, khususnya pemangsa, seperti burung hantu, burung elang,
kucing, anjing, ular tikus, dan lain-lain.
Pemasangan TBS (Trap Barrier System / Sistem Bubu Perangkap) dan LTBS
(Linear Trap Barier Sistem).
2.
o
mas
(Pomaceacanaliculata Lamarck)
Ke
ng
Gejala :
Penyebab :
Keong mas merupakan hewan hemafrodit (berkelamin dua).
Keong mas sangat cepat bertelur dan telurnya cepat menetas.
Telur keong mas tidak mempunyai musuh alami.
Mempunyai kemampuan hidup dalam lumpur.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Penyebab :
Faktor sistem budidaya tani yang mendukung perkembangan wereng.
Resurgency atau meledaknya populasi wereng yang disebabkan penggunaan
insektisida, karena isektisida umumnya mendukung wereng agar bisa hidup dan
berkembangbiak dengan baik.
Cara menanggulangi/mengatasi :
4.
Walang
Sangit
Gejala :
Menghisap butir-butir padi yang masih cair.
Biji yang sudah diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat.
Kulit biji akan berwarna kehitam-hitaman.
Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi
hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih lama.
Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji - biji yang sudah mengeras,
yaitu dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.
Penyebab :
Cara menanggulangi/mengatasi :
Menanam tanaman secara serentak.
Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar sawah
agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.
Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap.
Penangkapan menggunakan umpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan
alga.
Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan predator alami beruba
laba laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
5.Ulat
Gejala :
Aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada malam hari.
Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunya saja.
Penyebab :
Siklus hidup ulat yang mudah berkembang biat dan cepat bertumbuh.
Penanam tumbuhan yang mampu menarik perhatian ulat, misalnya pohon
gaharu.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Membuang telur telur kupu kupu yang melekat pada bagian bawah daun.
Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga
ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi.
Pengadaan penyemprotan dengan menggunakan pertisida.
6.Anjing
tanah
atau orong-orong (Gryllotalpa
Gryllotalpa African)
hirsuta
atau
Gejala :
Penyebab :
Dapat hidup di seluruh habitat di bumi, kecuali daerah dekat kutub.
Dapat memakan semua jenis makanan, meski tergolong karnivora.
Aktif pada malam hari, dimana mampu berlari cepat dan terbang jauh.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Mengolah tanah dengan baik agar terowongan orong orong rusak.
Bayam.
Gulma Blumea iacera.
Penyebab :
Menyerang hampir semua fase dan bagian batang, pangkal batang, titik tumbuh,
tangkai malai, serbuk sari, dan tongkol.
Larvanya membuat saluran-saluran di dalam batang selagi menggerogoti
jaringan untuk makanannya.
Cara menanggulangi/mengatasi :
8.
Ulat
(
grayak
Spodoptera
litura)
Gejala :
Daun menjadi berlubang kemudian jika dibiarkan tanaman tinggal tulang
daunnya saja.
Memakan buah hingga berlubang.
Kedelai.
Serta tumbuhan lainnya yang
berbatang kecil dan berdaun lebat.
Penyebab :
Ulat grayak aktif pada malam hari dan pada siang hari tinggal di dalam tanah
sehingga tidak mudah untuk dibasmi.
Menyerang atau memakan tumbuhan dengan sangat cepat. Dalam satu malam
dapat menghabiskan suatu pertanaman.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Dengan cara mengumpulkan telur dan ulat-ulat langsung membunuhnya.
Menjaga kebersihan kebun dari gulma dan sisa tanaman yang menjadi tempat
persembunyian hama dan pergiliran tanaman.
Pasang perangkap ngengat Ugratas, karena Ugratas adalah zat perangsang
sexual pada serangga jantan dewasa dan sangat efektif untuk dijadikan
perangkap.
Penyemprotan zat kimia dilakukan dengan cara bergantian agar tidak terjadi
Melon.
Belimbing.
Dan tanaman buah dan sayuran
lainnya.
Penyebab :
Lalat buah sangat mudah berkembang biak.
Kebutuhan untuk hidup lalat buah yang relatif mudah didapat.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Lakukan pergiliran tanaman untuk memutus rantai perkembangan lalat.
Kendalikan dengan perangkap metil eugenol yang sangat efektif mengatasi
hama.
Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan penyemprotan Buldok,
Lannate, Tamaron, Curacron 500 EC, dan sebagainya.
Melakukan sanitasi lingkungan.
Menyemprot insektisida secara berselang seling agar lebih efisien.
Tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari, seperti
di tanah kosong, tegalan, lapangan rumput, pinggir jalan, atau di lahan
pertanian.
Penyebab :
Teki sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Teki juga mampu bertahan dalam kondisi kering.
Menjalankan jalur fotosintesis C4 yang menjadikannya sangat efisien dalam
menguasai areal pertanian secara cepat.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Menyiangi gulma secara manual.
Menggunakan herbisida dalam menggulangi gulma
Gejala :
Rumput yang menyukai cahaya matahari, dengan
bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan akar
rimpang yang menyebar luas di bawah permukaan
tanah.
Alang-alang dapat berkembang biak melalui biji dan
akar rimpang, namun pertumbuhannya terhambat
bila ternaungi.
Penyebab :
Memiliki stolon yang membentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara
mekanik.
Bekompetisi dengan tumbuhan inangnya dalam
kompetisi merebut cahaya.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Menanam tanaman lain yang tumbuh lebih cepat
dan dapat menaungi alang-alang.
Penggunaan herbisida secara tidak berlebihan.
12. Jamur
Penyebab disebarkan oleh :
Angin.
Air.
Serangga.
Sentuhan tangan.
Gejala :
Bagian tumbuhan yang terserang, misalnya buah, akan menjadi busuk.
Jika menyerang ranting dan permukaan daun, menyebabkan bercak bercak
kecokelatan.
Jaringan tumbuhan yang terserang akan mengeluarkan getah atau cairan dan
jika dibiarkan, jaringan kayu akan membusuk, kemudian seluruh dahan akan
layu dan mati.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Dilakukan pengendalian secara kimia, yaitu pemberian fungsida pada tanaman
yang terserang jamur.
Contoh penyakit yang disebabkan jamur :
a) Penyakit pada padi (Jamur Pyricularia oryzea).
b) Penyakit embun tepung (Jamur Peronospora parasitica).
Gejala :
Kuncup daun menjadi kecil dan berwarna kuning
Buah menjadi kuning, sehingga lama kelamaan akan mati.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Penyakit CVPD yang belum parah dapat disembuhkan dengan terramycin,
sejenis antibiotik.
Penggunaan bakterisida.
Gejala :
Membusuknya leher akar tanaman yang sedang berkecambah.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Pengolahan lahan yang baik.
Perbaikan drainase tanah
Gejala :
Biji menjadi keropos dan kemudian mati.
Jika menyerang biji yang sudah mempunyai daun pertama menyebabkan
tumbuhan menjadi kerdil dan daunnya mempunyai bercak hitam, sehingga
produksinya rendah.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Pemberian fungsida pada tanaman yang terserang jamur.
Gejala :
Tanaman padi yang diserang pertumbuhannya kerdil.
Daun bendera agak pendek.
Warna daun menjadi hijau tua.
Daun yang baru tumbuh sering memutar dan tepinya robek.
Anakan bercabang dan terdapat bengkakan sepanjang tulang daun.
Bulir menjadi hampa.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Penanaman varietas tahan.
Penghilangan sumber virus.
Cara bercocok tanam.
Pengendalian biologi.
Penyemprotan pestisida berdasarkan hasil pengamatan.
Gejala :
Cara menanggulangi/mengatasi :
Menebang pohon yang berpenyakit.
Isolasi yaitu dengan penjarangan pohon.
Terapi yaitu dengan pengobatan pohon yang terinfeksi.
Gejala :
Matinya pepagan batang dan tampak mengering.
Bagian yang terserang tampak berwarna keperakan, lalu menjadi merah jambu.
Menyerang bagian pangkal cabang atau ranting, tempat berkumpulnya air.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Bubur Bordeaux.
Carbolineum plantarum.
Fungisida berbahan aktif tridemorf.
19. Penyakit
(patek)
Antraknosa
pada
Tanaman
Cabai
Penyebab :
Bakteri Colletotrichum capsici.
Cendawan Colletotrichum coccodes.
Jamur G. piperatum.
Gejala :
Cara menanggulangi/mengatasi :
Gunakan bibit yang sehat. Jika ingin menggunakan bibit sendiri, jangan
menggunakan bekas cabai yang terserang patek karena spora jamur mampu
bertahan pada benih cabai.
Pilih lokasi lahan yang bukan bekas tanaman yang terserang antraknosa.
Perbanyak unsur Kalium dan Calsium untuk membantu pengerasan kulit buah
cabai
Mengatur jarak tanam yang ideal sesuai dengan varietas yang akan kita tanam.
Lakukan pencegahan dengan penyemprotan fungisida kontak berbahan aktif
mankozeb atau tembaga hidroksida secara rutin.
Pergunakan peralatan yang terbebas dari penyebab penyakit patek.
Menyemprot dengan fungisida kontak (dithane, nordox, kocide, antracol, dakonil
dll) bersamaan dengan sistemik (derosal, bion M, amistartop dll).
20.
Gejala :
Warna daunnya menjadi pucat.
Ranting-ranting ujungnya mati.
Kadang-kadang tanaman muda yang teserang berbunga lebih awal.
Akar tanaman yang terserang terdapat hifa cendawan yang berwarna putih.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Tanaman yang terserang berat atau telah mati/tumbang harus dibongkar dan
dibakar di luar areal pertanaman.
Bagian akar yang sudah busuk dipotong dan dikumpulkan untuk dibakar.
Gejala :
Bercak timbul pada daun yang masih muda, mula-mula transparan, kemudian
menjadi kuning kecoklatan sampai kelabu.
Daun yang terserang menjadi cepat gugur.
Pada tanaman yang sudah berbuah penyakit ini tidak terlalu berbahaya.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Memusnahkan bagian tanaman yang terserang.
22. Kanker
Penyebab :
Bakteri Xanthomonas campestris Cv.
Gejala :
Bercak kecil berwarna hijau-gelap atau kuning di sepanjang tepi.
Luka membesar dan tampak seperti gabus pecah dengan diameter 3-5 mm.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Gejala :
Cara menanggulangi/mengatasi :
Air pengairan harus bersih dan bebas penyakit.
Penanaman jangan terlalu dalam.
Diberi lanjaran supaya buah tomat tidak menyentuh tanah.
Diberi mulsa plastik transparan.
24. Penyakit
(Lendir)
layu
Penyebab :
Pseudomonas solanacearum.
Gejala :
Tanaman
yang
diserang
penyakit ini lebih cepat layu.
Tanaman yang telah terinfeksi,
daunnya hijau tetapi kemudian
tiba-tiba layu, terutama pucuk
daun muda, dan daun bagian bawah menguning.
Tanaman yang terinfeksi menjadi kerdil, daun menggulung ke bawah.
Tanaman yang terserang biasanya akan roboh dan mati.
Cara menanggulangi/mengatasi :
Melakukan rotasi tanaman dan tidak boleh menanam jenis-jenis tanaman yang
termasuk familinya.
Gulma di areal pertanaman dibersihkan.