You are on page 1of 25

dr.

Martin Susanto
Narasumber
Pendamping :
dr. Lobiana Nadeak dr. Nini Deritana, SpP
dr. Ratna Meriyati Yap
RSUD HAMS Kisaran

Tahun 2020
PPOK diperkirakan menjadi penyebab utama kematian dari ketiga
penyakit kronis di seluruh dunia 1

Ischaemic heart Cerebrovascular


COPD
disease
disease

Lower
respiratory
infections

Trachea,
bronchus and
lung cancers

Bars are used to illustrate chronic disease ranking only and do not represent actual
values

Road traffic
accidents

Murray CJL et al. Lancet 1997; 349:1498-1504

SYM/030/Okt12-Okt13/RD

2020
1990

Global Strategy untuk Diagnosis, Management dan


Pencegahan PPOK

Definisi PPOK 2013


PPOK, penyakit yang dapat dicegah dan diobati umumnya ditandai
dengan keterbatasan aliran udara yang persistent atau terus-menerus yang
biasanya progresif dan berhubungan dengan peningkatan respon inflamasi
kronis pada saluran napas dan paru karena partikel/ atau gas berbahaya.
Eksaserbasi dan komorbiditas secara keseluruhan berkontribusi pada
SYM/030/Okt12-Okt13/RD

keparahan pasien .

GOLD 2013

Patogenesis terjadinya PPOK


(GOLD, 2013)

Faktor Pejamu
Mekanisme
Melipatgandakan

Merokok
Gas Bahaya

Anti
Oksidan

Anti
Protease

Inflamasi
Paru
Oksidasi
Stress

Protease
Patologi
PPOK

Mekanisme
perbaikan

Mekanisme yang Mendasari terjadinya


Hambatan Aliran Udara napas pada PPOK
Inflamasi pada saluran napas
Fibrosis pada saluran napas,
luminal plugs
Hipertropi dan Hiperplasia
Kelenjar mukus dan sel goblet

Kerusakan Parenkim
Obstruksi relatif
Hilangnya ikatan alveolar
kolaps saluran napas kecil
Penurunan elastisitas recoil

Hipersekresi mukus

GOLD 2013

Hambatan Aliran Udara


Napas

SYM/030/Okt12-Okt13/RD

Saluran napas kecil

Diagnosis PPOK
Faktor Risiko

Gejala

SPIROMETRI
VEP1 /KVP<70%
GOLD updated 2013

Serial tiap 6 bulan

Normal VEP-1 turun 25-30 ml/tahun

PPOK VEP-1 turun 50 - 80 ml/tahun

SYM/030/Okt12-Okt13/RD

Merokok
Paparan di Pekerjaan
Polusi Indoor/outdoor
Riwayat keluarga
Usia>40

Sesak napas
+/- bunyi
Batuk kronik
Berdahak

PEMERIKSAAN FISIS
Inspeksi :
Mulut setengah terkatup/mencucu.
Barrel chest (diameter antero-posterior dan
transversal sebanding).
Penggunaan otot bantu napas.
Hipertropi otot bantu napas.
Pelebaran sela iga.
Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat
denyut vena jugularis di leher dan edema tungkai.
Penampilan pink puffer atau blue bloater.

Palpasi :
Pada emfisema fremitus melemah, sela iga
melebar.
Perkusi :
Pada emfisema hipersonor dan batas
jantung mengecil, letak diafragma rendah,
hepar terdorong ke bawah.

Auskultasi :
Suara napas vesikuler normal, atau melemah.
Terdapat wheezing pada waktu bernapas
biasa atau pada ekspirasi paksa.

RADIOLOGI BRONKITIS KRONIK

Umumnya normal

Corakan bronkoalveolar
bertambah

RADIOLOGI EMFISEMA
Stadium awal normal
Stadium lanjut
tanda-tanda hiperinflasi

~
~
~
~
~
~

radiolusen
diafragma mendatar
sela iga lebar
ruang retrosternal melebar
jantung pendulum
Bullae multipel

Penatalaksanaan
PPOK
PPOK Stabil
PPOK Eksaserbasi

Edukasi

Berhenti merokok

Mengenali sifat penyakit (Progresif & irreversibel)

Menghindari dan mengatasi eksaserbasi

Adaptasi terhadap limitasi:aktifitas fisik terencana

Menggunakan terapi inhalasi dengan benar

Penilaian
kombinasi
pada PPOK
STABIL
Pasie
n

Karakteristik

Klasifikasi
Spirometr
y

Eksaserbas
i per tahun

mMR
C

CAT

Low risk, less


symptoms

GOLD 1-2

0-1

< 10

Low risk, more


symptoms

GOLD 1-2

2+

10

High risk, less


symptoms

GOLD 3-4

2+

0-1

< 10

High risk, more

GOLD 3-4

2+

2+

10

Kelomp
ok

Pasie
n

Penatalaksanaan PPOK
Stabil*

Pilihan Pertama
yang
direkomendasi

Pilihan Alternatif

Pengobatan
lain yang dapat
diberikan**

SAMA or SABA

LAMA or
LABA or
SABA and SAMA

Theophylline

LAMA or LABA

LAMA and LABA

SABA and/or
SAMA
Theophylline

ICS+LABA or LAMA

LAMA and LABA or


LAMA and PDE-4 inhibitor
or
LABA and PDE-4 inhibitor

SABA and/or
SAMA
Theophylline

ICS+LABA and/or
LAMA

ICS+LABA and LAMA or


Carbocysteine
D
ICS+LABA and PDE-4
SABA and/or
inhibitor or
SAMA
LAMA and LABA or
Theophylline
*Medications in each box are mentioned in alphabetic order, and therefore not necessarily in order of preference
**Medications in this column can be used alone or in combination
with otherand
options PDE-4
in the Recommended
First Choice and Alternative Choice columns.
LAMA
inhibitor
COPD: Chronic Obstructive Pulomnary Disease; SAMA: short-acting muscarinic antagonist; SABA: short-acting 2-agonist;
LAMA: Long-acting muscarinic antagonist; LABA: Long-acting 2-agonist;; ICS: Inhaled corticosteroid; PDE-4: phophodiesterase-4

GOLD
2013

PPOK Eksaserbasi
Kejadian akut yang ditandai dengan
bertambah beratnya gejala dibanding biasanya
dan menyebabkan peningkatan penggunaan
obat.

Tiga gejala utama eksaserbasi :

1. Sesak napas bertambah


2. Dahak berubah warna
3. Volume dahak bertambah
Gejala tambahan:

1.
2.
3.
4.

Demam
Batuk bertambah
Mengi bertambah
Infeksi Saluran Napas atas 5 hari terakhir

5. Denyut jantung meningkat 20% dari


biasanya.

Tipe Eksaserbasi
(berat-ringan
tipe Iserangan)
(Berat),
Tiga gejala
: utama
tipe II (Sedang), Dua gejala utama
tipe III (Ringan), Satu gejala utama ditambah

satu gejala tambahan.

Penatalaksanaan eksaserbasi
akut
Rawat jalan
Rawat inap

Komponen Penatalaksanaan di Rumah


Sakit:
Pengobatan non Farmakologi

Terapi Oksigen
IVFD
Pengobatan Farmakologi:
Bronkodilator
Kortikosteroid
Antibiotik

Eksaserbasi terutama disebabkan


oleh infeksi
80% dari eksaserbasi disebabkan

infeksi

Predominant bacterial pathogens: 4050% of infectious

exacerbations

Haemophilus influenzae
Moraxella catarrhalis
Streptococcus pneumoniae

Atypical bacteria: 510% of infectious exacerbations

Chlamydia pneumoniae
Mycoplasma pneumonia

Occasional causes of infectious exacerbations

Haemophilus parainfluenzae
Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus aureus
Enterobacteriaceae

Viral infection: 30% of infectious exacerbations

20% dari eksaserbasi bukan infeksi


Environmental factors
Non-compliance with medications

Sethi. CHEST 2000; 117: 380S385S; Miravitlles et al. Arch Bronchoneumol 2004; 40: 31525

ANTIBIOTIKA
Perawatan RS :
- Amoksisilin klavulanat injeksi
Sefalosporin generasi II & III injeksi
Kuinolon
- Ditambah anti pseudomonas (dugaan kuat
infeksi pseudomonas)
* garamisin
* amikasin
- atau sefalosporin generasi IV atau
Ciprofloksasin i.v

Diagnosis Banding PPOK


Asma
Gagal Jantung Kongestif
Bronkiektasis
Bronkitis Kronik

Komplikasi PPOK
Gagal Napas
Infeksi Berulang
Kor Pulmonale
Pneumotoraks
Bronkiektasis

SEKIAN & TERIMA KASIH

You might also like