Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1. Data Pesawat
Dalam kuliah Analisis dan Perancangan Struktur Ringan I akan dilakukan perancangan
struktur pesawat dengan spesifikasi pesawat yang diberikan, yaitu pesawat latih 4
penumpang berikut.
Berdasarkan data tersebut, diasumsikan jenis pesawat adalah Diamond DA40. Sehingga
dapat diketahui informasi lain yaitu:
Airfoil yang digunakan untuk wing dan tail adalah airfoil Wortmann FX 63-137
dengan Clmax = 1.75 dan Cm saat sudut serang untuk Clmax = -0.15.
Kapasitas fuel tank 50 US gallons.
Mengangkut 4 penumpang.
Mengakomodasi latihan terbang.
Terbang pada ketinggian jelajah tidak lebih dari 20000 feet.
Kecepatan jelajah sekitar 150 knots.
Terbang hingga 700-800 nm.
Mengakomodasi load factor sesuai normal utility aircraft yaitu -1.5 hingga 3.8.
2. Tujuan
Tujuan desain load yang dilakukan adalah:
a. Mengetahui beban-beban yang bekerja pada pesawat khususnya pada bagian
fuselage, wing, dan horizontal tail.
b. Mendapatkan besarnya gaya dalam berupa gaya lintang, momen bending, dan
momen torsi yang terjadi pada fuselage, wing, dan horizontal tail.
c. Mendapatkan material yang memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan
beban
d. Menentukan ukuran dari tiap komponen pesawat
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari desain load ini adalah:
a.
b.
c.
d.
4. Asumsi
Untuk mempermudah analisis dan perhitungan, digunakan asumsi-asumsi berikut:
a. Distribusi lift pada wing dan tail didekati dengan metode Schrenk, yaitu rata-rata
antara distribusi eliptik dan distribusi berbentuk planform sayap yang pada
pesawat ini berbentuk trapezoid.
b. Wing taper ratio = 0.67 dan tail taper ratio = 0.5.
2
c. Distribusi berat struktur wing dan tail mengikuti bentuk planform wing dan tail.
d. Fuel tank berada mulai chord root hingga 1.3 m dari chord root pada kedua sisi
wing, distribusi berat fuel dianggap sama di setiap titik pada jangkauan tersebut.
e. Dalam analisis momen torsi pada wing dan tail, dianggap pusat gaya angkat
berada pada 0.25 chord dan pusat torsi berada pada 0.4 chord. Berat fuel dan
struktur dianggap tidak memberi momen torsi karena dianggap memiliki pusat
massa pada 0.4 chord.
f. Pada analisis load pada wing keberadaan fuselage (yang mengurangi gaya
aerodinamika) diabaikan.
BAB II
DASAR TEORI
JENIS DAN FUNGSI KOMPONEN PESAWAT TERBANG
2.1 Komponen Pada Sayap
Struktur sayap rentan terhadap bending moment yang diakibatkan oleh beban
yang ditanggung selama pesawat mendarat maupun terbang. Untuk menjaga struktur
3
sayap, diperlukan struktur longitudinal. Oleh karena itu, sayap bisa diasumsikan
sebagai batang cantilever yang menahan semua airload yang terjadi hingga ke titik
pusat dimana fuselage dipasang.
Sayap memiliki berbagai jenis struktur. Secara umum jenis struktur sayap
ada tiga yaitu struktur thick-box beam (menggunakan dua sampai tiga spar untuk
aspect ratio yang tinggi), struktur multi-spar box untuk aspect ratio yang rendah
dengan airfoil sayap yang tipis, struktur delta wing box.
Pada bagian tengah sayap terdapat single main beam. Single main beam
adalah sebuah batang utama yang memiliki fungsi menopang beban struktur sayap
sekaligus fuselage. Namun pada umumnya konsep single main beam tersebut hanya
diterapkan pada pesawat yang mempunyai sudut sapu yang tinggi.
Secara umum menggambar layout sayap memiliki ketentuan sebagai berikut
1. Membuat planform sayap.
2. Menentukan mean geometric dari chord, titik tangkap gravitasi dan titik
aerodinamik.
3. Menempatkan front spar di 20% chord.
4. Menempatkan spar di 65% chord.
Flap
Front Spar
Rear spar
Elemen Sistem Kontrol
2.1.1 Skin
Skin merupakan bagian terluar dari sayap. Skin menerima beban stress
dan shear yang diakibatkan oleh airload. Skin berfungsi untuk menahan dan
menyalurkan tekanan normal yang diakibatkan oleh bending. Skin pada sayap
pesawat tempur biasanya diproses secara machining dari pelat yang tebal
untuk memperoleh ketebalan yang diinginkan pada lokasi yang berbeda.
utama dalam menahan beban tarik sehingga pada bagian tersebut sering terjadi
fatigue (kelelahan bahan). Sedangkan bagian atas skin memiliki peranan utama
dalam menahan beban tekan yang dapat menyebabkan buckling (beban tekuk).
Pada bagian penutup wing, bagian yang menahan momen bending
haruslah menggunakan material yang mampu menahan bending. Oleh karena
itu ada berbagai variasi penggunaan bahan yang menggunakan material yang
tahan terhadap momen bending, yaitu:
1. Bahan material yang tahan terhadap momen bending hanya
digunakan di Sparcap.
2. Bahan material yang tahan terhadap momen bending hanya
digunakan di profil bagian luar.
3. Bahan material yang tahan terhadap momen bending hanya
digunakan di skin.
Bahan material yang tahan terhadap momen bending hanya digunakan
di sparcap memiliki keuntungan dan kerugian sebagai berikut :
Keuntungan :
1. Proses pembuatannya mudah
2. Sparcap mampu mengatur beban sedemikian rupa sehingga letak
buckling dapat dikonsentrasikan ke bagian yang berbahan
material kuat terhadap tekanan.
Kerugian :
1. Skin akan mudah tertekuk.
2. Aliran udara pada sayap akan terganggu.
3. Adanya kegagalan akibat fatigue.
Bahan material yang tahan terhadap momen bending hanya digunakan
di profil bagian luar. Memiliki keuntungan dan kerugian sebagai berikut :
Keuntungan:
1. Memperkecil beban bending yang terjadi pada spar
2. Mendistribusikan beban geser pada spar
3. Mempermudah kinerja spar dalam menerima beban bending dan
beban geser.
2.1.2 Ribs
Ribs merupakan salah satu komponen pada sayap yang berguna untuk
menjaga cover panel tetap pada bentuknya dan membuat kaku panels sehingga
menjadi suatu kolom bertekanan yang efisien. Secara umum, ribs berfungsi
untuk menyalurkan beban. Beban yang diterima merupakan beban dari
permukaan ( beban gaya angkat), beban bahan bakar. beban tersebut
diteruskan atau disalurkan ke komponen pesawat yang lain, yakni spars.
Rib Crushing
Beban terkonsentrasi yang didistribusikan kembali
Fuel slosh
Fuel Head
Stabilisasi Wing
Sonic Fatigue
2.1.3 Spars
Spars merupakan salah satu komponen pada sayap yang berguna untuk
menerima beban yang diterima oleh skin dan ribs. Spar yang dibentuk secara
machining dapat mengurangi jumlah biaya produksi. Selain itu, berat total juga
berkurang karena tidak memerlukan sambungan (bolt, rivet ) yang terlalu
banyak.
Fuel slush
Fuel Head
Beban geser yang terkonsentrasi
Tekanan akibat fuselage di titik tengah
Jenis
Z
Gambar
Karakteristik
Memiliki efisiensi yang baik
10
Hat
Hat
11
Hat
Sumber : http://www.rcgroups.com/forums/showthread.php?t=192633
2.2.4.2 Semi-monocoque structure
Semi-monocoque
adalah
jenis
struktur
fuselage
yang
13
struktur
empennage
yang
biasa
digunakan,
yaitu
14
15
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Penentuan
Penentuan
Penentuan
Penentuan
Penentuan
Penentuan
lain-lain
Untuk
skin
dan
stringer
initial
sizing
dilakukan
dengan
cr
seluruh tegangan
16
stresses
(compression
dan
tension),
beban
shear
force
Jenis pembebanan
Jenis tegangan
Bending
Moment Axial (Normal)
(M)
Shear Force (V)
Shear (Geser)
Torsi (T)
Shear (Geser)
Axial (Normal)
Besarnya tegangan
My
I
VQ
It
torsi
Tr
J
N
A
17
18
BAB III
FLIGHT ENVELOPE
Hasil perhitungan flight envelope menghasilkan grafik berikut:
19
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
-2
-4
-6
Dalam desain load ini, hanya akan ditinjau dua keadaan load factor, yaitu maksimum
atas dan maksimum bawah yang merupakan load factor akibat gust. Selanjutnya akan
digunakan nmax = 5.6 untuk maksimum atas dan nmin = -3.6.
BAB IV
LOAD PADA WING, TAIL, FUSELAGE
1. Load pada Wing
20
Pembebanan pada wing berasal dari gaya aerodinamika berupa lift (gaya angkat), berat
struktur, berat fuel, dan berat landing gear. Perhitungan pembebanan berkaitan dengan
keadaan pesawat yaitu MTOW. Gaya aerodinamika didapatkan dari pendekatan metode
Schrenk, berat struktur didapatkan dari perkiraan pembagian massa wing dari massa
total pesawat dan distribusinya mengikuti bentuk planform sayap, berat fuel dianggap
berat dari total fuel yang bisa dibawa yaitu 50 US gallon dan distribusinya dianggap rata
dan berada pada span 0 - 1.3 m (perkiraan volume), serta berat landing gear
diperkirakan dari pembagian massa bagian pesawat dari seluruh massa pesawat dan
lokasinya pada wing diperkirakan dari 3-view drawing yang tersedia. Berikut adalah
distribusi load yang sudah dihitung.
Kondisi nmax
Ywin distribusi lift distribusi berat
distibusi berat fuel berat landing
g (m) (N/m)
struktur (N/m)
(N/m)
gear (N)
0
6650.85
-571.45
-2915.83
0.1
6632.36
-568.25
-2915.83
0.2
6612.90
-565.06
-2915.83
0.3
6592.48
-561.87
-2915.83
0.4
6571.09
-558.68
-2915.83
0.5
6548.74
-555.49
-2915.83
0.6
6525.41
-552.30
-2915.83
0.7
6501.11
-549.11
-2915.83
0.8
6475.83
-545.92
-2915.83
0.9
6449.56
-542.73
-2915.83
-267.03
1
6422.30
-539.54
-2915.83
1.1
6394.04
-536.35
-2915.83
1.2
6364.76
-533.16
-2915.83
1.3
6334.46
-529.97
-2915.83
1.4
6303.13
-526.78
1.5
6270.75
-523.59
1.6
6237.32
-520.39
1.7
6202.80
-517.20
1.8
6167.20
-514.01
1.9
6130.49
-510.82
2
6092.65
-507.63
2.1
6053.67
-504.44
2.2
6013.51
-501.25
2.3
5972.15
-498.06
2.4
5929.57
-494.87
2.5
5885.75
-491.68
21
2.6
2.7
2.8
2.9
3
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
5
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
5.9
5.97
5840.63
5794.21
5746.42
5697.24
5646.63
5594.52
5540.88
5485.64
5428.74
5370.11
5309.67
5247.33
5183.01
5116.60
5047.97
4976.99
4903.50
4827.34
4748.30
4666.14
4580.59
4491.33
4397.97
4300.02
4196.91
4087.89
3972.01
3847.98
3714.04
3567.60
3404.59
3217.99
2993.19
2686.70
2151.30
-488.49
-485.30
-482.11
-478.92
-475.73
-472.54
-469.34
-466.15
-462.96
-459.77
-456.58
-453.39
-450.20
-447.01
-443.82
-440.63
-437.44
-434.25
-431.06
-427.87
-424.68
-421.48
-418.29
-415.10
-411.91
-408.72
-405.53
-402.34
-399.15
-395.96
-392.77
-389.58
-386.39
-383.20
-380.96
Kondisi nmin
22
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
-4224.27
-4209.90
-4194.91
-4179.29
-4163.03
-4146.15
-4128.62
-4110.45
-4091.63
-4072.15
-4052.01
-4031.20
-4009.70
-3987.52
-3964.63
-3941.03
-3916.70
-3891.64
-3865.83
-3839.24
-3811.87
-3783.69
-3754.69
-3724.85
-3694.13
-3662.51
-3629.97
-3596.48
-3561.99
-3526.48
-3489.90
-3452.21
-3413.36
-3373.29
-3331.94
-3289.24
-3245.12
-3199.49
-3152.25
-3103.29
-3052.48
-2999.66
-2944.67
-2887.29
359.15
357.10
355.05
353.00
350.95
348.90
346.85
344.80
342.74
340.69
338.64
336.59
334.54
332.49
330.44
328.39
326.34
324.28
322.23
320.18
318.13
316.08
314.03
311.98
309.93
307.87
305.82
303.77
301.72
299.67
297.62
295.57
293.52
291.47
289.41
287.36
285.31
283.26
281.21
279.16
277.11
275.06
273.01
270.95
1874.47
1874.47
1874.47
1874.47
1874.47
1874.47
1874.47
1874.47
1874.47
1874.47
-267.03
23
4.8
4.9
5
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
5.9
5.97
-2827.26
-2764.30
-2698.01
-2627.93
-2553.43
-2473.70
-2387.60
-2293.45
-2188.67
-2068.71
-1924.19
-1727.16
-1382.98
268.90
266.85
264.80
262.75
260.70
258.65
256.60
254.55
252.49
250.44
248.39
246.34
244.91
Kondisi nmax
y
(m)
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
w aero
(N)
359.297
4
355.370
4
350.694
8
345.257
9
339.037
8
332.001
6
-324.104
315.283
4
305.456
7
w struktur
(N)
-460.86
-450.49
-440.13
-429.76
-419.4
-409.03
-398.67
-388.3
-377.93
24
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.64
5
294.511
9
282.293
6
-268.581
253.043
7
235.150
8
213.947
8
-187.34
-147.919
99.5687
2
-367.57
-357.2
-346.84
-336.47
-326.1
-315.74
-305.37
-295.01
-290.34
Kondisi nmin
y
(m)
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
w aero
(N)
230.975
94
228.451
43
225.445
71
221.950
58
217.951
91
213.428
69
208.351
68
202.681
29
196.364
21
189.328
25
181.473
7
w struktur
(N)
296.267
289.604
282.94
276.276
269.612
262.949
256.285
249.621
242.957
236.294
229.63
25
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.64
5
172.658
5
162.670
25
151.167
72
137.537
28
120.432
35
95.0904
03
64.0081
91
222.966
216.302
209.639
202.975
196.311
189.647
186.649
100
w (N/m)
0
-100
struktur,n=-3.6
aero, n=6.5
struktur,n=6.5
-200
-300
-400
-500
x (m)
dahulu
dilakukan
identifikasi
terhadap
masing-masing
26
terdistribusi
merata
di
electronic bay.
6 Weight of Cargo (Wcargo), diasumsikan terdistribusi merata
sepanjang cargo bay.
7 Gaya reaksi terhadap sayap (Fwing) dan emphenage merupakan
gaya vertikal yang diterapkan pada fuselage akibat adanya join
antara sayap dengan fuselage. Join tersebut diasumsikan
berupa pin dan roll yang memberikan gaya reaksi ke arah atas.
Dengan perhitungan dari Roskam di dapatkan nilai dari gaya
gaya yang bekerja pada fuselage adalah sebagai berikut:
W emphenage
W structure
W landing gear
W nuccle
W propeler
W engine
W fuel system
W flight control
W electrical
W hydrolic
m (lbs)
58,312
27
292,26
201,09
1
66,6
3,9426
02
270
29,478
71
42,593
31
65,918
22
30,423
79
m
(kg)
26,45
132,5
67
91,21
33
30,20
92
1,788
33
122,4
7
13,37
13
19,32
29,9
13,8
W (N)
259,47
43
1300,4
8
894,80
21
296,35
25
17,543
55
1201,4
29
131,17
25
189,52
9
293,31
88
135,37
79
27
W furn
payload
81,844
16
920,00
89
37,12
39
417,3
09
364,18
5
4093,7
98
BAB VI
DBB WING, TAIL, DAN FUSELAGE
1. DBB Wing
28
2. DBB Tail
3. Potongan Wing/Tail
29
4. DBB Fuselage
5.
6. Potongan Fuselage
BAB VII
GAYA DALAM PADA WING, TAIL DAN FUSELAGE
30
Dari load yang didapatkan, dapat dihitung gaya dalam yang terjadi. Shear force
didapatkan dari integrasi load pada arah span dan momen bending didapatkan dari
integrasi shear force pada arah span. Torsi didapatkan dengan meninjau momen yang
terjadi terhadap pusat puntiran pada setiap chord (panel/titik/Ywing) dalam span akibat
load. Pusat gaya angkat dianggap berada pada 0.25 chord dan pusat torsi berada pada
0.4 chord. Berat fuel dan struktur dianggap tidak memberi momen torsi karena dianggap
memiliki pusat massa pada 0.4 chord. Berikut hasil perhitungan gaya dalam dan grafik
yang berkaitan.
Kondisi nmax
2.9
3
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
4
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
5
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
5.9
5.97
12655.16
12135.70
11621.05
11111.38
10606.83
10107.56
9613.76
9125.59
8643.24
8166.90
7696.78
7233.09
6776.07
6325.94
5882.99
5447.47
5019.69
4599.98
4188.70
3786.22
3392.99
3009.49
2636.29
2274.00
1923.40
1585.37
1261.04
951.87
659.86
388.10
142.58
17257.02
16017.48
14829.64
13693.02
12607.11
11571.39
10585.32
9648.36
8759.92
7919.41
7126.23
6379.73
5679.27
5024.17
4413.73
3847.20
3323.85
2842.86
2403.43
2004.68
1645.72
1325.60
1043.31
797.79
587.92
412.49
270.16
159.52
78.93
26.53
448.81
441.86
434.85
427.77
420.63
413.42
406.13
398.78
391.34
383.82
376.22
368.52
360.73
352.83
344.82
336.68
328.40
319.98
311.39
302.61
293.61
284.37
274.83
264.96
254.67
243.85
232.36
219.96
206.22
190.24
169.35
134.81
32
Shear Force
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
Ywing (m)
Momen Bending
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
0.00
Ywing (m)
33
Momen Torsi
700.00
600.00
500.00
400.00
Ywing (m)
ywin
g (m)
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
Kondisi nmin
shear force
(N)
17865.837
68
17662.957
11
17461.091
47
17260.302
6
17060.652
43
16862.203
03
16665.016
71
16469.156
03
16274.683
88
14586.493
momen bending
(Nm)
momen torsi
(Nm)
-49463.22641
-401.8918861
-47686.78667
-398.5363962
-45930.58424
-395.1359582
-44194.51453
-391.6914727
-42478.46678
-388.2037938
-40782.32401
-384.6737298
-39105.96302
-381.1020442
-37449.25439
-377.4894556
-35812.06239
-34269.00352
-373.8366388
-370.1442241
34
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
52
14394.988
64
14205.063
44
14016.782
66
13830.211
69
13457.970
08
13087.571
16
12719.082
62
12352.573
05
11988.112
03
11625.770
25
11265.619
59
10907.733
22
10552.185
7
10199.053
13
9848.4132
54
9500.3455
95
9154.9316
-32819.92941
-366.4127978
-31389.92681
-362.6429017
-29978.8345
-358.8350326
-28586.48478
-354.9896414
-27222.0757
-351.1071325
-25894.79863
-347.1878623
-24604.46594
-343.2321377
-23350.88316
-339.2402144
-22133.84891
-335.2122947
-20953.15479
-331.1485251
-19808.5853
-327.0489932
-18699.91766
-322.9137245
-17626.92172
-318.7426782
-16589.35977
-314.5357431
-15586.98645
-310.2927321
-14619.54851
-13686.78465
-306.0133763
-301.6973185
35
2.7
2.8
2.9
3
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
4
4.1
4.2
4.3
28
8812.2549
34
8472.4013
86
8135.4593
49
7801.5199
01
7470.6770
85
7143.0281
76
6818.6739
96
6497.7192
59
6180.2729
56
5866.4488
09
5556.3657
68
5250.1486
01
4947.9285
64
4649.8441
85
4356.0421
79
4066.6785
38
3781.9198
-12788.42532
-297.3441046
-11924.19251
-292.9531752
-11093.79947
-288.5238546
-10296.95051
-284.0553389
-9533.340658
-279.5466815
-8802.655395
-274.9967768
-8104.570286
-270.4043404
-7438.750624
-265.7678865
-6804.851013
-261.0857009
-6202.514925
-256.3558081
-5631.374196
-251.5759333
-5091.048477
-246.7434556
-4581.144619
-241.8553512
-4101.255982
-236.9081241
-3650.961663
-231.8977205
-3229.825628
-2837.39571
-226.8194215
-221.6677082
36
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
5
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
5.9
5.97
22
3501.9447
18
3226.9459
36
2957.1325
43
2692.7328
91
2433.9983
17
2181.2079
38
1934.6749
8
1694.7553
39
1461.8595
28
1236.4699
57
1019.1671
09
810.67160
7
611.91750
28
424.19569
32
249.49246
18
91.661328
69
-2473.202483
-216.4360889
-2136.75795
-211.1168753
-1827.554026
-205.7008883
-1545.060754
-200.1770634
-1288.724194
-194.5319123
-1057.963881
-188.7487696
-852.1697352
-182.8067107
-670.6982192
-176.6789483
-512.8674759
-170.3303614
-377.9510017
-163.7135089
-265.1691484
-156.7618109
-173.6772126
-149.3769753
-102.5477571
-141.4033341
-50.74209727
-132.5672529
-17.05768953
-122.2966987
-108.8673989
-86.66460947
37
Shear Force
12
10
8
6
4
2
0
Ywing (m)
Momen Bending
12
10
8
6
4
2
0
Ywing (m)
38
Momen Torsi
0
-50
-100
-150
-200
-250
-300
-350
-400
-450
Ywing (m)
y (m)
SF (Shear Force)
(N)
BM (bending
moment) (Nm)
Torsi
(Nm)
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.645
1068.95
988.36
909.28
831.78
755.93
681.83
609.55
539.19
470.85
404.65
340.70
279.16
220.20
164.08
111.11
61.84
17.55
0.00
-742.15
-643.24
-552.23
-468.97
-393.29
-325.02
-263.97
-209.95
-162.76
-122.18
-87.99
-59.94
-37.78
-21.22
-9.92
-3.49
-0.39
0.00
23.14
20.92
18.80
16.77
14.85
13.02
11.30
9.68
8.18
6.77
5.48
4.30
3.23
2.28
1.44
0.74
0.18
0.00
Kondisi nmin
39
y (m)
SF (Shear Force)
(N)
BM (bending
moment) (Nm)
-687.18
477.10
0.1
-635.37
413.51
0.2
-584.53
355.01
0.3
-534.71
301.48
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.645
-485.96
-438.32
-391.85
-346.62
-302.69
-260.13
-219.02
-179.46
-141.56
-105.48
-71.43
-39.75
-11.28
0.00
252.83
208.94
169.69
134.97
104.63
78.54
56.56
38.53
24.29
13.64
6.38
2.24
0.25
0.00
Torsi
(Nm)
14.87
13.45
12.08
10.78
-9.54
-8.37
-7.26
-6.23
-5.26
-4.35
-3.52
-2.76
-2.08
-1.46
-0.93
-0.47
-0.11
0.00
500.00
SF (N)
0.00
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
n=6.5
-500.00
-1000.00
x (m)
40
0.00
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
-200.00
n=6.5
n=-3.6
-400.00
-600.00
-800.00
-1000.00
x (m)
10.00
Tosri (Nm)
0.00
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8
n=-3.6
-10.00
-20.00
x (m)
V (N)
M (Nm)
14530,6
23203,7
32895,9
43607,2
55337,7
-62711
1,81043
3998,28
15648,6
34443,2
59872,6
-
41
18205,7
44319,6
3
3,5
31896
20491,5
10106,1
2
739,869
2
7607,26
14935,3
21244,1
24164,1
21488,6
25759,2
29010,7
29065,3
2,5
4,5
5
5,5
6
6,5
6,764
7
7,5
8
8,01
77717,4
81197,3
66450,4
45860,7
29867,5
17961,3
9632,47
4371,47
1668,76
-1014,8
1322,74
-709,23
101,253
13,4168
13,4662
42
5.
Shear Force
60000
40000
20000
v (N)
0
-20000
-40000
-60000
-80000
x (m)
6.
7.
Bending Momen
0
-10000 0
-20000
-30000
M (Nm)
-40000
-50000
-60000
-70000
-80000
-90000
x (m)
43
BAB VIII
KONFIGURASI WING,TAIL,DAN SAYAP
8.1 Konfigurasi Sayap
Pada Wing, terdapat beban aerodinamika dan beban inertia ( beban
struktur,payload,fuel dll.).Agar Struktur wing dapat menahan semua itu
maka diperlukan konfigurasi yang tepat.Untuk konfigurasi sayap, kami
menggunakan 8 buah ribs, dengan 2 buah spar, 4 buah Z shape Stringer
(upper dan lower), dan 4 buah sparcaps ( upper and lower). Sambungan
yang digunakan berupa 2 buah pin yang akan disambung ke bulkhead pada
fuselage
Material
Al 7075 T-651
Al 2024
Al 7075 T-651
Al 2324 T39
44
45
ruangan dalam fuselage. Payload terdiri atas pilot. copilot, cargo, dan
armamen. Sementara fixed equipments terdiri atas sistem elektronik,
sistem hidrolik, landing gear, avionic, dan furnishing. Dari analisis
pembebanan
didapatkan
hasil
bahwa
bagian
fuselage
yang
fuselage
digunakan
komponen-komponen
pendukung
pada
fuselage
digunakan
untuk
membentuk
B Bulkhead
Bulkhead pada dasarnya sama dengan frame, hanya saja
pada bulkhead ini frame lebih ditebalkan karena fungsi
bulkhead adalah untuk menahan gaya terkonsentrasi yang
bekerja pada fuselage, seperti gaya reaksi sayap, gaya
reaksi landing gear, gaya reaksi tail, dan menahan berat
engine. Bulkhead ditunjukkan dengan garis warna merah.
Pada desain kami menggunakan 4 buah bulkhead dimana
bulkhead 1 dan 2 berguna untuk menahan gaya dan berat
yang dihasilkan oleh engine dan propeler. Bulkhead 3
berguna sebagai penyambung wing dengan fuselage dan
46
3
1
C Sambungan
Untuk menyambungkan wing dengan fuselage maka
digunakan sambungan antara bulkhead dengan spar dari
sayap.
BAB IX
INITIAL SIZING WING,TAIL, DAN FUSELAGE
47
2.
3.
Jarak antar ribs (L) sebesar 0.6 m dan 1 m untuk Outer Fuel
Tank, 2 m untuk Inner Fuel Tank. Dari Root Ribs ke Ribs 0,57 m.
Dan Dari Tip Ribs ke Ribs 0,57 m
4.
Jarak antar rear spar dan front spar sebesar (w) 0.51 m
48
dan dengan
49
Diperoleh:
ywing ( m )
0 - 1,2
1,3 - 2,6
2,7 - 4,1
4,2 - 5,97
tskin ( m )
0,00377
0,00293
0,00196
0,000985
4.1.2 Stringer
Berdasarkan data dari tabel 4.1, diperoleh bahwa tebal stringer
maksimum sebesar 2,031 mm. Tebal tersebut diaplikasikan untuk
semua stringer pada sayap pesawat
Luas Stringer (Astringer) adalah :
Astringer t stringer Wwingbox
Astringer 2.031mm 510mm
Astringer 1035.81mm 2
Luas total stringer yang diperlukan oleh skin untuk menahan beban bending
sebesar 1035.81 mm2. Dengan mengasumsikan bahwa jumlah stringer
dalam satu skin pesawat DA-40 sebanyak 2 dan 2 spar cap ( luas
penampang 1 spar cap sama dengan 2 kali luas penampang stringer ),
maka :
51
Astringer
1035.81mm 2
2 stringer 2sparcap
Astringer
1035.81mm 2
2 stringer 2(2 stringer )
Astringer
1035.81mm 2
6 stringer
Astringer 172.635mm 2
52
bf
47.2 mm
0.4
bw
b f 0.4bw
18.8 mm
Astringer t a ba bw b f 172,635mm 2
t a ba bw b f 172,635mm 2
2.03 2b f bw 172,635mm 2
4.1.3
p
S
a
r
tsparcap
Cap
Asumsi yang dipergunakan dalam perhitungan stringer adalah :
Asparcap = 2 x Astringer
53
Perhitungan :
Melihat jumlah stringer dan spar cap yang sama pada kedua
skin (upper dan lower), maka ukuran dan dimensi dari
stringer dan spar cap kedua skin adalah sama. Perhitungan
yang akan dilakukan selanjutnya adalah menghitung jarak
antar stringer pada wingbox.
d stringer
d stringer
d stringer
W wingbox
3
510mm
3
170mm
lengan
Cg
dari
sayap.
Jarak
lengan
Cg
sayap
54
55
Dari tabel perhitungan diatas didapatkan data bahwa tebal spar yang
dipakai untuk pesawat DA-40 sebesar 2.905 mm. Tebal tersebut
Tabel 4.2 Perhitungan Tebal Spar
berlaku untuk rear maupun front spar.
Dari tabel perhitungan diatas didapatkan data bahwa tebal spar yang dipakai
56
t e=
M
hw f b
f b= A F b
P
t =0.65t e
wL skin
Dimana :
A
w
h
M
P
1
0 2
h1
h2
Sehingga didapatkan h1=10 cm dan h2=5.7cm ,jadi tinggi rata-rata (h) =7.85 cm.
57
b/2 = 1.645 m
h=7.85 cm
Fb
:138
: 0,96
Material yang digunakan adalah Al-2024 sehingga diketahui Fb=0.96 dan A=138.
58
Dengan menggunakan persamaan dan data-data di atas, maka tebal skin dan stringer didapat
sebagai berikut berikut:
y
(m)
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
BM
(bending
moment)
(Nm)
742.1500
0
643.2400
0
552.2300
0
468.9700
0
393.2900
0
325.0200
0
263.9700
0
209.9500
0
162.7600
0
122.1800
0
87.99000
1.1
59.94000
1.2
37.78000
1.3
21.22000
1.4
9.92000
1.5
3.49000
1.6
0.39000
1.64
5
0.00000
P(MN)
fb
te(mm)
0.01418
34.35934
1.01408
0.01229
31.98788
0.94409
0.01055
29.63869
0.87475
0.00896
27.31313
0.80612
0.00751
25.01240
0.73821
0.00621
22.73809
0.67109
0.00504
20.49162
0.60479
0.00401
18.27498
0.53936
0.00311
16.09062
0.47489
0.00233
13.94116
0.41146
0.00168
11.83084
0.34917
0.00114
9.76466
0.28819
0.00072
7.75229
0.22880
0.00040
5.80994
0.17147
0.00018
6.66879x10-
3.97241
0.11724
2.35619
0.06954
0.78764
0.02324
0.00000
0.00000
0.00000
7.45223x10
tsk(mm)
0.6591
5
0.6136
6
0.5685
9
0.5239
8
0.4798
4
0.4362
1
0.3931
1
0.3505
9
0.3086
8
0.2674
5
0.2269
6
0.1873
3
0.1487
2
0.1114
6
0.0762
1
0.0452
0
0.0151
1
0.0000
0
tstringer(mm
)
0.35500
0.33043
0.30616
0.28214
0.25837
0.23488
0.21167
0.18877
0.16621
0.14401
0.12221
0.10086
0.08008
0.06001
0.04103
0.02433
0.00813
0.00000
59
Dari tabel diatas didapat tebal skin bervariasi dengan tebal maksimum berada di
chord root,dimana bending moment dikalikan dengan safety factor = 1.5 ,dengan data
sebagai berikut:
te max
tskin max
tstringer max
= 1.01408 mm
= 0.65915 mm
= 0.35500 mm
Untuk tebal skin sendiri digunakan tebal skin max yaitu 0.65915 mm pada
upper maupun lower mulai dari root sampai tip horizontal tail.Selain itu pada jarak
lainnya ketebalan skin terlalu tipis sehingga akan sulit untuk dimanufaktur.
60
Sehingga :
A stringer =
144.485 mm2
2 stringer +2 sparcap
A stringer =
144.485 mm2
6 stringer
A stringer =
144.485 mm2
2 stringer +2(2 stringer )
Stringer
Setelah mengetahui tebal stringer, perlu juga dicari ukuran-ukuran stringer yang
lain seperti tinggi dan lebar. Sizing stringer dapat dilakukan dengan perbandingan
seperti pada referensi di bawah ini.
61
Pada pesawat ini stringer yang digunakan adalah built up Z-stringer seperti yang
dapat dilihat pada gambar diatas. Alasannya karena mudah dimanufaktur ,dan lebih
hemat material. Untuk panjang tiap bagian dapat dicari dengan:
A stringer =t a (ba +b w + bf )
dimana :
bf
=0.4
bw
b f =ba
Sehingga :
A stringer =t a (ba +b w + bf )
24.083 mm =t a (b w + 2b f )
b w =37.688 mm
b f =15.075 mm
Sparcap
Asumsi :
62
S=34.276 mm
Ribs
Ribs juga merupakan komponen tail yang salah satu fungsinya berguna untuk
memberikan dan mempertahankan bentuk airfoil. Selain itu ribs juga berguna
membantu skin untuk menahan beban tarik dan tekan agar tidak terjadi kegagalan
struktur.
63
sehingga dari persamaan didapatkan L = 0.518 m.Dengan panjang setengan span (b/2)
=1.645 m maka didapatkan horizontal tail dengan tiga ribs seperti gambar.Dengan jarak
ribs ketiga dari chord tip =0.091 m.
1
2
Spar Web
Efek beban geser vertikal atau vertical shear loads yang diterima oleh sparwebs
terhadap beban torsi menyebabkan sparwebs harus memiliki ketebalan tertentu untuk
menahan beban tersebut. Perhitungan ketebalan tersebut dapat dilakukan dengan
persamaan:
tw= Qw / s
64
Qw adalah jumlah shear flow pada yang dihasilkan oleh beban shear dan torsi.
Qw = Qv + 2X QT / w
Dengan Qv adalah shear flow yang diakibatkan oleh shear dam Qt adalah shear
flow yang diakibatkan torsi. Persamaan untuk kedua besaran tersebut adalah:
Qv = V / hT
QT = T / 2A
Dimana:
V
= beban shear
= beban torsi
ht
ht
= w x h = 0.03194 m
= 0.1583 m
Struktur horizontal tail pada pesawat ini menggunakan dua buah spar, sehingga :
Qw = Qv + 2x QT / w
Ketebalan sparwebs pada struktur horizontal tail dapat dilihat pada tabel berikut.
Dari tabel di bawah dapat dilihat bahwa ketebalan sparwebs pada front dan rear .
SF (Shear
Force) (N)
1603.4250
000
1482.5400
000
1363.9200
000
1247.6700
000
1133.8950
Torsi
(Nm)
34.71000
00
31.38000
00
28.20000
00
25.15500
00
22.27500
Qt
Qv
Qw
543.3625
548
491.2335
629
441.4527
239
393.7852
223
348.7006
10212.8980
892
9442.92993
63
8687.38853
50
7946.94267
52
7222.26114
10635.5727
448
9825.05412
80
9030.78886
03
8253.26307
17
7493.51087
tw
(mm)
0.375815
3
0.347175
1
0.319109
1
0.291634
7
0.264788
fs
28300000
28300000
28300000
28300000
28300000
65
000
1022.7450
000
914.32500
00
808.78500
00
706.27500
00
606.97500
00
511.05000
00
418.74000
00
330.30000
00
246.12000
00
166.66500
00
92.760000
0
26.325000
0
0.0000000
00
19.53000
00
16.95000
00
14.52000
00
12.27000
00
10.15500
00
8.220000
0
6.450000
0
4.845000
0
3.420000
0
2.160000
0
1.110000
0
0.270000
0
0.000000
0
888
305.7294
928
265.3412
649
227.3011
897
192.0788
979
158.9699
436
128.6787
727
100.9705
698
75.84533
50
53.53788
35
33.81340
01
17.37633
06
4.226675
0
0.000000
0
65
6514.29936
31
5823.72611
46
5151.49681
53
4498.56687
90
3866.08280
25
3255.09554
14
2667.13375
80
2103.82165
61
1567.64331
21
1061.56050
96
590.828025
5
167.675159
2
15
6752.12235
43
6030.13162
93
5328.31145
08
4647.98255
24
3989.74345
16
3355.19308
30
2745.67744
94
2162.82075
45
1609.28973
45
1087.86351
32
604.344846
8
170.963034
7
0.0000000
0.0000000
4
0.238590
9
0.213078
9
0.188279
6
0.164239
7
0.140980
3
0.118558
1
0.097020
4
0.076424
8
0.056865
4
0.038440
4
0.021354
9
0.006041
1
0.000000
0
28300000
28300000
28300000
28300000
28300000
28300000
28300000
28300000
28300000
28300000
28300000
28300000
28300000
66
M
te
A
AL
1/ 2
AFB
t skin 0.65t e
Dimana
:
A
w
h
M
:
:
:
:
67
Maka didapatkan :
0
0,5
1
1,5
2
2,2
94
14530,
6
23203,
7
32895,
9
43607,
2
55337,
7
1,8104
3
3998,2
8
15648,
6
34443,
2
59872,
6
77717,
4
81197,
3
66450,
4
45860,
7
29867,
5
17961,
3
9632,4
7
4371,4
7
1668,7
6
2,5
-62711
18205,
7
44319,
63
3,5
31896
20491,
5
4,5
10106,
12
5
5,5
6
739,86
92
7607,2
6
14935,
3
allow
strengt
h
te
tb
tstr
3,45E
+08
0,8776
02
0,6051
45
8,67167E
-09
5,64E09
3,04E09
3,45E
+08
0,8776
02
0,6051
45
1,91512E
-05
1,24E05
6,7E06
3,45E
+08
0,8776
02
0,6051
45
7,49544E
-05
4,87E05
2,62E05
3,45E
+08
0,8776
02
0,6051
45
0,000164
978
0,0001
07
5,77E05
3,45E
+08
1,0080
36
0,7983
92
0,000217
367
0,0001
41
7,61E05
3,45E
+08
1,0080
36
0,7983
92
0,000282
152
0,0001
83
9,88E05
3,45E
+08
1,0080
36
0,7983
92
0,000294
785
0,0001
92
0,0001
03
3,45E
+08
1,0080
36
0,7983
92
0,000241
247
0,0001
57
8,44E05
3,45E
+08
1,0080
36
0,7983
92
0,000166
496
0,0001
08
5,83E05
3,45E
+08
0,3242
0,0825
83
0,001048
31
0,0006
81
0,0003
67
3,45E
+08
0,3242
0,0825
83
0,000630
417
0,0004
1
0,0002
21
3,45E
+08
0,3242
0,0825
83
0,000338
087
0,0002
2
0,0001
18
3,45E
+08
0,3242
0,0825
83
0,000153
433
9,97E05
5,37E05
3,45E
+08
0,4440
79
0,1549
47
3,1217E05
2,03E05
1,09E05
68
6,5
6,7
64
7
7,5
8
8,0
1
21244,
1
24164,
1
21488,
6
25759,
2
29010,
7
29065,
3
1014,8
1322,7
4
3,45E
+08
0,4440
79
0,1549
47
1,89835E
-05
1,23E05
6,64E06
3,45E
+08
0,4440
79
0,1549
47
2,47441E
-05
1,61E05
8,66E06
709,23
101,25
3
13,416
8
13,466
2
3,45E
+08
0,4440
79
0,1549
47
1,32673E
-05
8,62E06
4,64E06
3,45E
+08
0,4440
79
0,1549
47
1,8941E06
1,23E06
6,63E07
3,45E
+08
0,4440
79
0,1549
47
2,50985E
-07
1,63E07
8,78E08
3,45E
+08
0,4440
79
0,1549
47
2,51909E
-07
1,64E07
8,82E08
kecil,
sehingga
pesawat
DA-40
kami
ini
melakukan
tanpa
pembulatan
menggunakan
dan
stringer.
Keputusan ini kan berakibat bahwa semua gaya yang terjadi nantinya
akan ditanggung seluruhnya oleh skin fuselage. Pembulatan yang
dilakukan menghasilkan :
X (m)
0
0,5
1
1,5
2
2,294
2,5
3
3,5
4
4,5
5
5,5
6
6,5
t skin
(mm)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1,5
1,5
1,5
1,5
1
1
69
6,764
7
7,5
8
8,01
1
1
1
1
1
struktur
pesawat
yang
menjadi
konsekuensi
dengan
BAB X
STRESS ANALYSIS WING, TAIL, DAN FUSELAGE
10.1 Stress Analysis Wing
10.1.1 Idealisasi, Perhitungan Centroid dan Inersia
70
Astringer
172.635
345.2
mm2
Asparcap
mm2
tskin = 3.77 mm
tstringer = 2.031 mm
tspar = 2.09 mm
Bentuk wingbox diatas bisa disederhanakan menjadi bentuk seperti
berikut :
71
Centroid Wingbox :
y 110mm
Inersia Wingbox
I xx Ay 2
I xx 2 2(1080.35)(110) 2 2(813.535)(110) 2
I xx 91664034mm4
105
m4
72
upper
My
I xx
(110542,4 )(0.11)
(9.16 x 10 -5 )
23.43 10 6 N 2 132.74 MPa
m
upper
upper
upper
Jadi, besar
lower
=
=132.74 Mpa
T
2A
937.755
2(0.22)(0.51)
4178.94 N
m
q torsi
q torsi
q torsi
73
torsi
4178.94
0.00377
torsi 1108473.17 N
m2
1.1MPa
torsi
4178.94
0.00209
torsi 1999492,823 N
m2
1.99 MPa
74
q78
q67
q56
q81
q45
q12
q23
q34
q '12 a N
m
VQ
- (35955.48 )(813.535x 10^-6 )(-0.11)
q ' 23
q '12
a 3,5110^ 4 a N
m
I xx
9.16 x 10^ (-5)
q ' 34
VQ
- (35955.48 )(813.535x 10^-6 )(-0.11)
q ' 23
3.5110^ 4 a 7.02 10^ 4 a N
m
I xx
9.16 x 10^ (-5)
q ' 45
VQ
- (35955.48 )(1080.35x 10^-6 )(-0.11)
q' 34
7.02 10^ 4 a 1.16 10^5 a N
m
I xx
9.16 x 10^ (-5)
q ' 56
VQ
- (35955.48 )(813.535x 10^-6 )(-0.11)
q ' 45
1.16 10^5 a 1.5110^5 a N
m
I xx
9.16 x 10^ (-5)
q ' 67
VQ
- (35955.48 )(813.535x 10^-6 )(-0.11)
q' 56
1.5110^5 a 1.861 10^5 a N
m
I xx
9.16 x 10^ (-5)
q ' 78
VQ
- (35955.48 )(813.535x 10^-6)(0.11)
q ' 67
1.861 10^5 a 2.212 10^5 a N
m
I xx
9.16 x 10^ (-5)
q ' 81
VQ
- (35955.48 )(1080.35x 10^-6 )(0.11)
q' 78
2.212 10^5 a 2.67 10^5 a N
m
I xx
9.16 x 10^ (-5)
75
1.16 10^5 a
35955,48d = (
(0.17)(0.22)+ (
2.212 10^5
)(0.17)(0.51)+(
1.861 10^5 a
d = 0,86 + 5.53 X 10
-6
1.5110^5 a
)(0.17)(0.22)+(
)(0.17)(0.22)
1
q
dS
2 AG t
76
q
t
12
-134000,00
0,00377
23
-38340,07
0,00377
34
-28700,00
0,00377
45
87300,00
0,00377
56
238300,00
0,00377
67
424400,00
0,00377
78
645600,00
0,00377
81
912600,00
0,00377
-35543766,58
-10169778,92
-7612732,095
23156498,67
63209549,07
112572944,3
171246684,4
242068965,5
Tegangan geser maksimum akibat gaya geser sebesar 242 Mpa pada
bagian 8-1
77
I Ax y x2
Keterangan:
Ax
Yx
78
= 0.659 mm
tstringer
= 0.355 mm
=78.5 mm
t sparcap
=0.71 mm
79
y=
A1 y 1+ A 2 y 2 + A3 y 3+ + A8 y 8
A1 + A2 + A3 + + A 8
y 1= y 2= y 3= y 4= ya=135 mm
y 5= y 6= y 7= y 8= yb=0
A
A
ya( 1+ A 2+ A 3+ A 4 )+
yb( 5+ A 6 + A 7 + A8 )
A 1+ A 2+ A 3+ + A8
y=
y=
y=67.5 mm
Inersia
I xx Ay 2
I xx 2 2(121.956)(67.5) 2 2(75.814)(67.5) 2
I xx
=3.604 x 106 mm4
I xx
=3.604 x 10-6 m4
80
tersebut dapat dihitung besar tegangan dalam yang terjadi pada wing root. Berikut
adalah perhitungannya :
upper
My
I xx
(1113)(67.5 10 3 )
(3.604 10 6 )
20,845 10 6 N 2 20,845MPa(tension )
m
upper
upper
lower
My
I xx
(1113)( 67.5 10 3 )
(3.604 10 6 )
20,845 10 6 N 2 20,845MPa (compressio n)
m
lower
lower
upper
tension
lower
compressio
81
Total jumlah torsi yang bekerja pada tiap bagian adalah 362.43 Nm. Dari nilai
tersebut besar tegangan geser yang terjadi akibat torsi pada setiap bagian wingbox dapat
dihitung.
2(0,03194)
5673,6 N
m
q torsi
q torsi
q torsi
torsi
torsi
82
5673,6 N / m
0.37581mm
15,096 N 2 15,096 MPa
m
torsi
torsi
83
Gambar diatas menunjukkan shear flow akibat gaya lintang .Untuk menghitung
shear flow, diperlukan besar gaya lintang maksimum yang bekerja pada horizontal tail.
Gaya lintang maksimum pada horizontal tail adalah 2405,175 N
Shear flow akibat gaya lintang seperti pada gambar diatas, dapat dihitung
dengan menggunakan superposisi antara shear flow wingbox berdinding terbuka dengan
potongan di section 1-2, dan shear flow wingbox berdinding tertutup.
q q'qo
q '12 q '12 q0 0 q0 q0
VQ
(
2405,175)(75,814)( 67,5)
q '23
q '12
q0 3,415 q0 N
mm
I xx
3,604 106
q '34
VQ
(2405,175)(75,814)( 67,5)
q '23
3,415 q0 6,830 q0 N
mm
I xx
3,604 106
q '45
VQ
(2405,175)(121,956)( 67,5)
q'34
6,830 q0 12,323 q0 N
6
mm
I xx
3,604 10
q '56
VQ
(2405,175)(121,956)(67,5)
q '45
12,323 q0 6,830 q0 N
mm
I xx
3,604 106
q '67
VQ
(2405,175)(75,814)(67,5)
q'56
6,830 q0 3,415 q0 N
mm
I xx
3,604 106
q '78
VQ
(2405,175)(75,814)(67,5)
q '67
3,415 q0 q0 N
mm
I xx
3,604 106
q '81
VQ
( 2405,175)(121,956)(67,5)
q '78
q0 5,493 q0 N
mm
I xx
3,604 106
q0
Semua persamaan di atas masih mengandung variable
persamaan lagi untuk mendapatkan nilai
q0
Sudut Twist ()
Sudut twist timbul karena adanya torsi yang bekerja pada sebuah penampang.
84
Persamaan :
=
1
q n Sn
2 AGt
Keterangan :
A = Luas Penampang
G = Kekakuan Material
t = tebal skin
persamaan twist di atas dapat dituliskan :
2 AGT = q n Sn
bernilai nol,
2 AG t
q
q
q
q
q
q
q
q
q12
q
q
q
q
q
q
q
135 23 135 34 135 45 78,5 56 135 67 135 78 135 81 78,5 0
t
t
t
t
t
t
t
t
135(q12 q23 q34 q56 q67 q78 ) 78,5(q45 q81 ) 0
q0 1,836 N / mm
85
Maka shear flow total yang bekerja pada tailbox akibat gaya lintang dapat dihitung
q12 q '12 qo 0 (1,836) 1,836 N
mm
1836 N
mm
1579 N
4994 N
mm
m
q45 q '45 qo 12,323 (1,836) 10,487 N
10487 N
mm
m
q56 q'56 qo 6,830 (1,836) 4,994 N
4994 N
mm
m
q67 q '67 qo 3,415 (1,836) 1,579 N
1579 N
mm
m
N
N
q78 q'78 qo 0 (1,836) 1,836
1836
mm
m
q81 q '81 qo 5,493 (1,836) 7,329 N
7329 N
mm
m
tanda negatif menunjukkan bahwa arah shearflow berlawanan dengan arah shear flow
pada asumsi saat perhitungan. Setelah shear flow didapat, maka kita dapat mengetahui
tegangan geser yang terjadi disetiap bagian.
86
1836
2785405,446 N 2
m
0.00065915
1579
2395509,368 N 2
m
0.00065915
4994
7576424,183 N 2
m
0.00065915
10487
27905058,841 N 2
m
0.00037581
4994
7576424,183 N 2
m
0.00065915
1579
2395509,368 N 2
m
0.00065915
1836
2785405,446 N 2
m
0.00065915
7329
19501875,95 N 2
m
0.00037581
12
23
34
45
56
67
78
81
Tegangan geser maksimum akibat gaya lintang sebesar 27,905 MPa pada section 4-5.
X
(m)
0-1,5
t
skin(mm)
M max
(Nm)
V max
(N)
-34443,2
-43607,2
-81197,3
-62711
1,5
-29867,5
20491,5
-1668,76
-29065,3
2-3,5
2
P (m)
L (m)
A (m2)
0,8776
02
1,0080
36
0,6205
58
0,7127
89
0,2292
44
0,3140
11
0,0005
42
0,0006
23
4-5,5
3
4
68,01
0,3242
0,4440
79
0,0003
0,0002
74
87
Setelah itu, kita menghitung ulang tegangan normal dan tegangan geser
yang terjadi dengan struktur yang sudah diidealisasi.
22
I = Ai y i
22
Q i= Ai y i
i=1
maks =
Mc
I
i=1
maks =
V Qi
I t skin
Dengan hanya ada skin tanpa ada stringer dan hasil idealisasi merupakan
bentuk simetris maka dapat dihitung untuk keempat bagian fuselage :
bagia
n
t skin
(mm)
1,5
M max
(Nm)
34443,
2
81197,
3
29867,
5
1668,7
6
maks
maks
(MPa)
(MPa)
V max
(N)
Y (m)
Q (m3)
I(m4)
43607,2
0,3102
79
0,0001
68
5,22E05
204,725
-62711
0,3563
94
0,0002
22
7,91E05
365,806
20491,5
0,1146
22
3,44E05
3,95E06
867,248
29065,3
0,1570
05
4,31E05
6,76E06
38,7379
BAB XI
KESIMPULAN
11.1 Analisis DataWING
88
140,54
2
175,95
9
119,18
31
185,12
3
Skin Upper
3.77 mm
Skin Lower
Stringer
3.77 mm
2.031 mm
1.1Mpa
242 Mpa
132.74Mpa
Spar
2.9 mm
1.99 Mpa
-
Material
Al 7075 T-651
Al 2024
Al 7075 T-651
Al 2324 T39
= -63.37980
1
= 34.8311 Mpa
2
= -34.8311 Mpa
= 34.8311 Mpa
max
VM
= 60.3292 Mpa
89
90
Dengan melihat hasil dari perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa strukktur tail ini
dapat digunakan pada pesawat yang di buat.
91
bagi
an
1
2
3
4
t skin
(mm)
1
1
1,5
1
Yield strength
material (MPa)
345
345
345
345
principle
stress 1 (MPa)
71,51
70,9
16,08
166,76
Principle
stress 2 (MPa)
276,23
436,7
883,33
205,5
Keterang
an
Aman
Gagal
Gagal
Aman
Keterang
an
Al 2024
Al 7075
Ti-6Al-4V
Al 2024
DAFTAR PUSTAKA
Michael Chun-Yung Niu. Airframe Structural Design.
Jan Roskam. Airplane Design.
Howe - Aircraft Loading and Structural Layout
http://www.diamondaircraft.com/aircraft/da40_xls/specs.php
https://karoliinasalminen.wordpress.com/category/ld-ratio/
92