You are on page 1of 8
i.InfoDAT PUSAT DATA DAN INFORMAS! KEMENTERIAN KESEHATAN RI L.PENDAHULUAN Penyakit Hepatitis merupakan masalah Kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia, yang terdiri dari Hepatitis A, 8, C, Ddan E. Hepatitis Adan E sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal oral dan biasanya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, bersifat akut dan dapat sembuh dengan baik. Sedangkan Hepatitis 8, C dan D (jarang) ditularkan secara parenteral, dapat menjadi kronis dan menimbulkan ‘cirrhosis dan lalu kanker hati. Virus Hepatitis B telah menginfeksisejumlah 2 milyar orang di dunia, sekitar 240 juta rang di antaranya menjadi pengidap Hepatitis B kronik, sedangkan untuk penderita Hepatitis C di dunia diperkirakan sebesar 170 juta orang. Sebanyak 1,5 juta penduduk dunia meninggal setiap tahunnya karena Hepatitis, Indonesia merupakan negara dengan endemistas tinggi Hepatitis 8, terbesar kedua di negara South East Asion Region (SEAR) setelah Myanmar. Brdasarkan hasil set Kesehatan Dasar (Riskesdas), studi dan uj saring darah donor PMI maka diperkirakan di antara 100 orang indonesia, 10 di antaranya telah terinfeksi Hepatitis B atau C. Sehingga saat ini diperkirakan terdapat 28 juta penduduk Indonesia yang terinfeksi Hepatitis B dan C, 14 uta di antaranya berpotensi untuk menjadi kronis, dan dari yang kronis tersebut 1,4 juta orang berpotensi untuk menderita_kanker hati Besaran masalah tersebut tentunya akan berdempek sangat besar terhadap meselah kesehatan masyarakat, produktifits, umurharapan hidup, dan dampaksosial ekonomilainnya. Meelihat kenyataan bahwa Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius baik di tingkat nrasional maupun global, maka pada tahun 2010 pada sidang WHA (World Health Assembly) ke 63 di Geneva ‘tanggal 20 Mei 2010, Indonesia bersama Brazil dan Colombia menjadi sponsor utama untuk keluarnya resolusi tentang Hepatitis virus, sebagai Globo! Public Health Concern, Usulan ini diterima dan keluarlah resolusi tentang Hepatitis nomor 63.18 yang menyatakan bahwa: *+ Hepatitis virus merupakan salah satu agenda prioritas dunia ‘+ Tanggal 28 Juli ditetapkan sebagai Hari Hepatitis Sedunia. Sejak keluarnya resolusi tersebut, setiap 2 tahun sekall dilakukan evaluasi tingkat global tentang respon ppengendalian Hepatitis bagi negara ~ negara anggota WHO. Untuk akselerasi program pengendalian Hepati ‘ingkat global, berdasarkan evaluasi respon sejak keluarnya resolusi 63.18, maka Indonesia bersama 14 negara lain, pada sidang WHA bulan Mei 2014, mengusulkan resolusi untuk pengendalian Hepatitis virus, yaitu keluarlah resolusi67.7 tentang aksikonkrit dalam pengendalian Hepatitis U.PENGERTIAN Istilah “Hepatitis” dipakal untuk semua jenis peradangan pada sel-sel hati, yang bisa disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasit), obat-obatan (termasuk obat tradisional), konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan penyakit autoimmune. Ada § jenis Hepatitis Virus yaitu Hepatitis &, B, C, D, dan €. Antara Hepatitis yang satu dengan yang lain tidak salingberhubungan, Hepatitis A + Penyebabnya adalah virus Hepatitis A, dan merupakan penyakit endemis di beberapa negara berkembang. Selain itu merupakan Hepatitis yang ringan, bersifat akut, sembuh spontan/sempurna tanpa gejala sisa dan tidakmenyebabkan infeksikronik. + Penularannya melalui fecal oral. Sumber penularan umumnya terjadi karena pencemaran air minum, ‘makanan yang tidak dimasak, makanan yang tercemar, santas yang buruk, dan personal hygiene rendah. + Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannyaigMantibodi dalam serum penderita. + Gejalanya bersfat kt, tidak khas bisa berupa demam, sakt kepala, mual dan muntah sampal kterus, bahkan dapat menyebabkan pembengkakan hat. + Tidakada pengobatan khusus hanya pengobatan pendukung dan menjagakeseimbangan nutri. + Pencegzhannya melalui kebersihan lingkungan, terutama terhadep makanan dan minuman dan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH8S).. Hepatitis Hepatitis Bakut + Etiologinya virus Hepatitis 8 dari golongan virus DNA. ‘+ Masa inkubasi 60-90 hari. Penularannya vertikal 95% terjadi masa perinatal (saat persalinan) dan 5 % intra uterina, Penularan horisontal melalui transfusi darah, jarum suntik tercemar, pisau cukur, tato, transplantasi organ, GGejala tidak khas seperti rasa lesu, nafsu makan berkurang, demam ringan, nyeri abdomen sebelah kanan, dapat timbulikterus, air kencingwarna teh. Diagnosis ditegakkan dengan test fungsi hati serum transaminase (ALT meningkat), serolog! HBsAg dan IgM anti HBC dalam serum, Pengobatan tidak diperlukan antiviral, pengobatan umumnya bersifatsimtomatis. Pencegahannya: + Telah dilakukan penapisan darah sejaktahun 1992 terhadap Bank Darah melalui PMI + Imunisasi yang sudah masuk dalam program Nasional: HBO (<12 jam), OPT/HB1 (2 bulan), DPT/HB2 (3 bulan), DPT/HB3 (4 bulan). + Menghindarifaktorrsiko yang menyebabkan terjadinya penularan. Hepatitis Bkronik + HepatitisB kronikberkembang dari Hepatitis Bakut. + Usia saat terjadinya infeksi mempengaruhi kronisitas penyakit. Bila penularan terjadi saat bayimaka 95% akan menjadi Hepatitis B kronik. Sedangkan bila penularan terjadi pada usia belita, maka 20 ~ 30% menjadi penderita Hepatitis 8 kronik dan bila penularan saat dewasa maka hanya 5% yang menjadi penderita Hepatitis Bkronik Hepatitis 8 kronik ditandai dengan HBsAg (Hepatitis 8 surface Antigen) positif(>6 bin). Selain HBsAg, perlu diperiksa HbeAg (Hepatitis B E-Antigen, anti-HBe dalam serum, kadar ALT (Alanin Amino Tronsferase), HBV- DNA (Hepatitis B Virus— Deaxyribunukleic Acid) sertabiopsi hati Biasanya tanpagejata ‘Sedangkan untuk pengobatannya saat ini telah tersedia 7 macam obat untuk Hepatitis 8 (Interferon alfa- 23, Peginterferon alfa-22, Lamivudin, Adefovir, Entecavir Telbivudin dan Tenofovir). Prinsip pengobatan tidak periu terburu-buru tetapijangan terlambat. ‘Adapun tujuan pengobatan memperpanjang harapan hidup, menurunkan kemungkinan terjadinya sirosis hepatis atauhepatoma, Hepatitis Penyebab utamanya adalah sirosis dan kanker hati Etiologi virus Hepatitis Ctermasuk golongan virus RNA (Ribo Nucleic Acid). Masainkubasi 2-24 minggu. Penularan Hepatitis C melalui darah dan cairan tubuh, penularan masa perinatal sangat kecil, melaluljarum suntik (IDUs, tatto) transplantasi organ, kecelakaan kerja (petugas Kesehatan), hubungan seks dapat menularkan tetapisangatkecil Kronisitasnya 80% penderita akan menjadi kronik. Pengobatan Hepatitis C:Kombinasi pegylatedinterferon dan ibaviri Pencegahan Hepatitis C dengan menghindari faktor risiko karena sampai saat ini belum tersedianya vaksin untuk Hepatitis C. Hepatitis D *+ Virus Hepatitis D palingjarang ditemukan tapi paling berbahaya, ‘+ Hepatitis D, juga disebut virus delta, virus ini memerlukan virus Hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan pada orang yang telah terinfeksi virus Hepatitis B. + Tidakada vaksin tetapi otomatis orang akan terlindungi ka telah diberikan imunisasi Hepatitis B. Hepatitis € Dahulu dikenal sebagai Hepatitis Non A-NonB Etiolog} virus Hepatitis Etermasuk virus RNA, Masa nkubasi 2~9 minggu. Penularan melalui fecaloral seperti Hepatitis A. Diagnosis dengan didapatkannya lg dan IgG antiHEV pada penderita yang terinfeksi Gejalanya ringan menyerupai gejalafiu, sampaiikterus. Pengobatannya belumada pengobatan antivirus. Pencegahannya dengan menjaga kebersihan lingkungan, terutama kebersihan makanan dan minuman. Vaksinasi Hepatitis Ebelum tersedia, ILEPIDEMIOLOG! ‘Hepatitis virus merupakan sebuah fenomena gunung es, dima pdnderita vai tercatat atau yang datang ke tayanan Kesehatan lebih sedikit dari jumlah penderita sesungguhnye. Mengingat penyakit ini adalah penyakit kronis yang menahun, dimana pada saat orang tersebut telah terifeksi, Kondisi masih sehat dan belum menunjukkan gejala dan tanda yang khas,tetapi penularan terusberjalan. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 bahwa jumlah orang yang didiagnosis Hepatitis di faslitas pelayanan kesehatan berdasarkan gejala-gejala yang ada, menunjukan peningkatan 2 kal lipat apabila dibandingkan dari data tahun 2007 dan 2013, hal ini dapat memberikan petunjuk awal kepada kita tentang upaya pengendalian di ‘masa lalu, peningkatan akses, potensial masalah di masa yang akan datang apabila tidak segera dilakukan upaya-upaya yang serius. Gambar 1. Prevalensi Hepatitis Menurut Provinsi Tahun 2007 dan 2013 onsite tava a awa Teng Bonga me ———y =: ——— ‘ase — et ae a Tern ‘Sumber: Riskesdas Tahun 2007 dan Ress Tahun 2013, Baltbangles, Kemenkes Darigrafikdiatas dapat dilihat pada tahun 2007, ima provinsi dengan prevalensi Hepatitis tertingggi adalah Nusa ‘Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Aceh, Gorontalo dan Papua Barat sedangkan pada tahun 2013 lima provinsi dengan prevalensi tertinggi yaitu Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utera, Pada tahun 2013 ada 13 provinsi yang memiliki angka prevalensi di atas rata-rata nasional yaitu Nusa ‘Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan. Tabel 1. Prevalensi Hepatitis Menurut Karakteristik di Indonesia Tahun 2013 Karakteristk | Prevalensi Hepatitis (06) Kelompok umur (tahun) Sumber: Riskesdas Tahun 2013, Balitbangkes,Kemenkes Daritabel di atas terlihat karakteristik prevalensi Hepatitis tertinggi terdapat pada kelompokumur 45-54dan 65- 74 (1,4%). Penderita Hepatitis baik pada laki-laki maupun perempuan, proporsinya tidak berbeda secara bbermakna. Jenis pekerjaan juga mempengaruhi prevalensi Hepatitis, penderita Hepatitis banyak ditemukan pada peetani/nelayan/buruh dibandingkan jenis pekerjaan yanglain. Gambar 2. Prevalensi HBsAg dan HCV Darah Donor di UTD PMI Seluruh indonesia Tahun 2008-2013 se Se eee oa Sumber: UTOPPMI Keterangan + Hasag: Hepatitis 8 surface Antigen (uatuprotein pemukaanvirushepatiis8, merupakan parameter ‘untuk mengetahuiatausebagal penandaswalapakah seseorangternfksi Hepatitis 8) + HCV :HepatitscVieus(pemeriksaanlaboratoriumuntukmendeteks adanya vrus HepaitisCyaltuant HVC) Gambar di atas menunjukan prevalensi tertinggi darah donor yang terdeteksi positif Hepatitis C terjad pada tahun 2009 dan 2010 (0,59%), sedangkan pada tahun 2012 merupakan prevalensi terendah (0,39%). Dan prevalensi tertingai darah donor yang terdeteksi HBsAg positif pada tahun 2008 (2,13%) dan prevalensiterendah darah donor yang terdeteksi HBsAg yaitu pada tahun 2013 (1,64%). ‘Tabel 2. KLB Hepatitis A pada Tahun 2013 (No) Provinsi | Kabupaten/Kota)Tutilah Kass Kabupaten Bintan cara cea (Kec. Bintan Timve) ue Vabupstar Lampang Tia a ace, (Kec. Bumi Agung) S]eeclema (Kec. Kartosuro) ei Kabupaten Panruan 10 Kabupaten Ponoroge 25 6 Jowa Timur Kabupaten Lamongan 2 Kabupaten jombang us Kabupaten Pactan (Kee. Ngadroj) 66 Total KL 495 Sumber: Subst Dire Hepatitis BSP Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa total KLB Hepatitis A pada tahun 2013 di 6 provinsi dan 11 kabupaten/kota sejumiah 495 kasus, kematian dan CFRO. Tabel 3. KLB Hepatitis A Tahun 2014 di 3 Provinsi Kota Bengkulu (Kee. Teluk Sagara) Kabupaten Sijurjung (Kee. Kamang) Kabupaten Pesisir Selatan (Kec. Balai Selasa) 59 Kabupaten Paser (Kee. Batu) 282 Sumber: Subd ioe, Hepatitis 8 ISP ‘abel di atas menunjukkan bahwa total KLB Hepatitis A di 3 provinsi dan di 4 kabupaten/kota pada tahun 2013 sejumlah 282 kasus, kematian dan CFRO. Gambar 3. Cakupan Imunisasi H80 di Indonesia Tahun 2000 - 2013 3 eusbeags “Sumber Data Subditimunisash ‘Gambar di atas menunjukan tren cakupan imunisasi H80 di Indonesia dari tahun 2000-2013 yang meningkat. Pada tahun 2003 terjadi peni jr tiga kal dibanding tahun 2002, sedangkan rmulaitahun 2011, 2012 dan 2013 cakupan imunisasi HBO melampaui target yang ditentukan yaitu80%. Gambar 4. Cakupan Imunisasi DPT3/HB3 di Indonesia Tahun 2000-2013 ‘Sumber Data Subdit munises} ‘Berdasarkan grafik di atas terlihat rata-rata cakupan imunisasi DPT3/HB3 di Indonesia Tahun 2000-2013 sebesar '92,3%, Cakupan imunisasi DPT3/HB3 paling tinggi pada tahun 2012 yaitu 100,9% yang sudah melebihitarget yang ditentukan yaitu sebesar 90% Cakupan imunisasi DPT3/HB3 paling rendah pada tahun 2005 yaitu sebesar 83,1%, ‘Imunisasi Hepatitis B in diberikan bersamaan dengan imunisasi DPT pada saat bayiberusia2, 3 dan 4 bulan. 1V, UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN + 1997: Imunisasi Hepatis B pada bayisecaranasional. © 2010. 1 Inisiatorresolusi WHA63.18. 2. Melakukan Peringatan Hari Hepatitis Sedunia 1. + 1-TerbentuleKomite hii Komi Dire, SP (InfeksiSaluran Pencernaan) dan Hepatitis. 2. Program Hepatitis berada pada SubaltDiare, Dit P2ML, Ditien PPdan PL. 1, Tersusunnya buku Pedomari Pengendalian Hepatitis. 2. embuatan media KE eatet, poster dan bukusaku). 3. Seminar di beberapa kota untuk masyarakat dan petugas kesehatan. dalam rangka hari Hepatitis seduniake-3 1. Pengembangan pedoman tatalaksana Hepatitis 8 2. Deteksi ini Hepatitis, HVdan Syphilis pada bu hamil dan Hepatitis Bpada petugaskesehatan di OkiJakorta, Gambar 5, Distribusi Ibu Hamil dan Tenaga Kesehatan dengan HBsAg (+) di Wilayah DK‘ Jakarta Tahun Seis tare) Tirurs Pact earets Date Sumber: Subd Dire, Hepatitis ISP Grafik di atas menunjukkan ada tiga wilayah_yang mempunyai prevalensi ibu hamil dengan HBsAg (+) yang lebih besar dari rata-rata DK\ Jakarta yaitu Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Barat sedangkan prevalensi ppetugas kesehatan dengan Hash (+) yang cukup tinggi adalah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat Deteksi dini pada ibu hamil bertujuan untuk memutus rantai penularan secara vertikal yang merupakan’ penyebab transmisi terbesar pada negara dengan endemisitas tingg} sedangkan deteksi dini pada petugas ‘untuk mencegah transmisi secara horizontal dan mengetahui penderita yang tidak bergejala sehingga bisa ‘menurunkan angka komplikasi yang dapat timbul karena Hepatitis Bkronik. + 2014 :1. Co-Sponsorterbitnyaresolusi67.6. 2, Penyusunan rencanaaksi kegiatan (RAK)/Roamap.. 3. Peningkatan kapasitas pengelola program tingkat provinsi 4, Pengembangan pedoman dan modul Hepatitis B dan. 5, TOT (Training of Trainer) dan pelatihan petugas RS. 6, Penyusunan bukumanajeman program. 7 8 Pelaksanaan surveilansHIV~Hepatitis pada masyarakat berisiko. Deteksi dini Hepatitis 8, tes HIV dan Syphilis pada ibu hamil dan Hepatitis 8 pada petugas kesehatan di13 provinsi, 20 kabupaten/kota dilndonesia.. 9. Evaluasiterhadap reagen rapid Hepatitis B dan Cyang beredar. 10. Advokasi pengendalian penyakit Hepatitis dI12 provis. 11. Pengembangan media KIE. 412, Peringatan hari Hepatitis Seduni \V.LANGKAH SELANJUTNYA Review kebijakan, strategi, indikator, target, dan capaian termasuk identifikasi faktor pendukune, dan penghambat. ‘Advokasi dan sosialisasi kepada pernegang kebijakan tingkat pusat, provinsi, mitra potensial, masyarakat dan. Ls. Mobilisasi umber dana dan sumber daya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Peningkatan kapasitas sumber daya manusia, Melakukan upaya peningkatan keterjangkauan akses layanan yang berkualitas.

You might also like