Professional Documents
Culture Documents
ANATOMI HEWAN
ANATOMI REPTIL
OLEH
KELOMPOK II (A)
ANGGOTA KELOMPOK : 1. RIRI WULANDARI
(1310421101)
2. DASRIAL EFENDI
(1310421109)
3. MUSTIKA WULANDARI
(1310421013)
(1310422001)
5. IRRAHMAWATI
(1310422013)
ASISTEN
: NOVARITA SIREGAR
LABORATORIUM TEACHING II
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2014
I.PENDAHULUAN
Sistema
respiratorium,
Sistema
urogenitalia,
dan
Sistema
Ular tambang (Dendrelaphis pictus) adalah sejenis ular kecil dari sukuColubridae.
Secara umum, ular ini juga disebut dengan nama ular tali, ular tampar atau
ular tlampar. Didaerah Toraja ular ini dinamai duwata atau ulelewora. Dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai Gmelins Bronzeback atau Painted Bronzeback. Ular tambang
menyebar
luas
mulai
ke Asia
Tenggara,
termasuk
perisai prefrontal, perisai frontal sama panjang dengan jaraknya ke ujung moncong,
namun lebih pendek dari perisai parietal; perisai loreal,serta memiliki lidahnya
berwarna merah (Carr,1977).
Ular ini hidup di pohon, namun sering pula turun ke tanah untuk memangsa
katak atau kadal yang menjadi menu utamanya. Tidak jarang terlihat bergelung di
semak-semak atau menjalar di antara rumput-rumput yang tinggi. Ular tambang
menghuni hutan-hutan di dataran rendah dan pegunungan hingga ketinggian lebih
dari 1350 m. Teristimewa ular ini menyukai daerah-daerah terbuka, tepianhutan,
kebun, belukar dan tepi sawah. Sering pula ditemukan merambat di pagar tanaman di
pekarangan, dan dengan gesit dan tangkas bergerak di sela-sela daun dan ranting
untuk menghindari manusia (Bennet,1999).
Sistem yang menyusun anatomi dari ular tambang antara lain sistema
Pencernaan, Sistema Respiratorium, Sistema Urogenital, dan sistema cardiovascular
(Jafnir,1985). Pada sistem pencernaan Dendrelaphis pictus dibedakan menjadi dua
yaitu tractus digestivus (saluran pencernaan) dan glandula digestoria (saluran
pencernaan). Tractus Digesntivum terdiri dari cavum oris, pharynk, esophagus
(kerongkongan), vetriculus, intestinum tenue, cecum, intestinum crassum dan kloaka.
Didalam cavum oris terdapat dentes yang berbentuk canus. Dentes ini berbentuk
pleurodont, artinya menempel pada sisi samping gingiva, sedikit melengkung ke arah
medial cavum oris. Selain itu dalam cavum oris terdapat lingua yang berpangkal
pada Os hyldeum di sebelah caudal cavum oris, ujungnya bersifat befida. Ventriculus
berdinding musular yang tebal dari bentuk silindris. Intestinum crassum berfungsi
sebagai rectum. Cecum merupakan batas antara instestinum tenue dan intestinum
crassum (Mukayat,1989).
Glandula digestaria, terdiri dari hepar dan pancreas, empedu yang dihasilkan
oleh hepar ditampung kantong yang disebut vesica fellea. Hepar terdiri atas dua
bagian, yaitu sinister dan dekster dan berwarna coklat kemerahan. Vesica fellea
terletak pada tepi caudal lobus dexter hepatis. Pankreas terletak dalam suatu
lengkung antara ventriculus dan duodenum. Ductus cysticus dari vesica fellea
menuju jaringan pankreas bergabung dengan ductulli pancreatici, kemudian keluar
menjadi satu ductus yang besar disebut hepato-pancreaticus atau ductus choledochus
yang bermuara pada duodenum. Ventriculus terikat pada dinding tubuh dengan
perantaraan suatu alat penggantung yang disebut mesogastrium. Kemudian alat
penggantung instestinum tenue disebut mesenterium, alat penggantung intestinum
crassum (rectum) disebut mesorectum. Antara permukaan dorsal hepar dan
ventriculus terdapat suatu lipatan tipis yaitu omentum gastrohepaticum. Omentum ini
melanjutkan
diri
ke
caudal
disebut
omentum
duodeno-hepaticum
yang
menghabungkan hepar dengan duodenum terdapat dua 2 lobi, sinister dan dexter
dengan warna merah (Mukayat,1989).
Sistem respiratorium, pada reptil umumnya mempunyai trachea yang panjang
dimana dindingnya disokong oleh sejumlah cincin cartilago. Larink terletak di ujung
anterior trachea. Dinding larink ini disokong oleh cartilago cricoida dan cartilago
anytenoidea. Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi
bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing menuju ke pulmo kanan dan
pulmo kiri. Pulmo lacertilia dan ophidia relatif sederhana. Pada beberapa bentuk,
bagian internal pulma terbagi tidak sempurna menjadi 2 bagian, yaitu bagian anterior
berdinding saccuter sedangkan pada bagian posterior berdinding licin, tidak vasculer
dan berfungsi terutama untuk reservoir (Jassin,1992).
Reptil memiliki sistem respirasi yang lebih kompleks bila dibandingkan
dengan respirasi amphibi, pada amphibi tidak mempunyai trachea sedangkan pada
reptil sudah mempunyai trachea. Tractus respiratorius pada Denrelphis pictus mulai
dari cranial terdiri dari Larynk, rima glottidae, trachea, bronchus, dan pulmo
(Djuhanda,1983).
System urogenital pada reptilia dibedakan menjadi dua bagian yaitu organa
uropoetica (ekskresi) dan organa genitalia (reproduksi). Organ uropoetica terdiri dari
ren (ginjal), ureter, dan vesica urinaria (kandung kencing). Organ genitalia pada
hewan jantan terdiri atas alat kelamin khusus (hemipenis), sepasang testes, vas
deferens, dan epididimis. Organ genitalia pada hewan betina terdiri dari sepasang
ovarium, oviduk (saluran telur), dan kloaka. Kelompok reptile seperti ular
merupakan hewan yang yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi
internal). Umumnya reptila bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat
ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam
disebut aorta dorsalis. Sebelum kedua arcus aorta ini bertemu, arcus aorta dexter
terlebih dulu mempercabangkan arteria esophagus yang menuju ke esophagus,
kemudian juga mempercabangkan arteria subelavia dexta dan sinistra yang menuju
ke extremitas anterior (Tim dossen, 2011).
Sinus venosus menerima darah dari vanae besar, ialah vena cova superior
dexta dan sinistra, dan vena cava inferior yang datang dari bagian caudal tubuh
setelah menerima vena hepatica terlebih dulu. Darah mengalir dari sinus venosus
kemudian menuju ke atrium dextrum. Darah yang masuk ke atrium sinistrum ialah
vanae pulmonalis yang berisi darah arterial dari pulmo (Radiopoetro, 1996).
Integument pada Reptilia umumnya tidak mengandung kelenjar keringat.
Integument adalah jaringan penutup permukaan, seperti kulit dan mukosa. Lapisan
terluar dari integument yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan
pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan
lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan
berganti kulit (Dakrory, 2009).
Berikut adalah klasifikasi dari Dendrelaphis pictus
Kingdom
:Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Subordo
: Serpentes
Famili
: Colubridae
Genus
: Dendrelaphis
Spesies
: Dendrelaphis pictus
(Gmelin, 1789)
1.1.
b
c
1.2.
a
b
1.3.
1.4.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang di dapatkan,dapat di simpulkan bahwa:
1. Anatomi repti terdiri dari, anatomi sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem
sirkulasi dan sistem urogenitalia
2. Pada sistem pencernaan terdapat vesica felea yang merupakan kelenjar
pencernaan berwarna hitam.
3. Ginjal pada reptil terletak tidak sejajar satu sama lain
4. Jantung reptil terdiri atas empat ruang dengan sekat yang belum sempurna
5.2. Saran
Agar praktikum selanjutnya berjalan lebih baik, maka di sarankan agar praktikan
terlebih dahulu mengetahui materi yang akan di praktikumkan.Berhati- hati saat
melakukan pembedahan agar organ pada objek tidak ada yang terpotong. Kemudian
menjalankan praktikum dengan sungguh-sungguh. Selain itu praktikan juga
disarankan agar menggabar objek dengan benar di dalam buku kerja serta
memberikan keterangan pada objek yang di gambarkan dengan sesuai.
DAFTAR PUSTAKA