You are on page 1of 18

BAB I

IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL


1. Pendahuluan
1.1. Deskripsi
Bab pertama ini membahas tentang ikatan kimia, struktur molekul dan bentuk molekul senyawa
organik dan kaitannya dengan sifat-sifat fisikanya, dengan menggunakan dasar konfigurasi elektron
dan struktur Lewis.
1.2. Manfaat/ Relevansi
Mengingat akan kesukaran-kesukaran yang dialami oleh mahasiswa-mahasiswa dalam menuliskan
rumus struktur serta memahami sifat-sifat fisika senyawa organik, maka diperlukan pemahaman
tentang ikatan kimia dan struktur molekul.
1.3. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah membaca bab I ini, mahasiswa mampu menjelaskan ikatan kimia, struktur molekul dan
bentuk molekul senyawa organik dan kaitannya dengan sifat fisikanya.
1.4. Petunjuk Mempelajari
a. Baca dan pahami semua yang ada dalam bab ini dengan teliti.
b. Tingkatkan pemahaman dengan menambah bahan bacaan lain yang relevan.
c. Diskusi dengan teman untuk meningkatkan pemahaman.
d. Berlatih dengan tekun untuk meningkatkan pemahaman.
e. Jika ada kesulitan, bertanya kepada dosen atau narasumber lain yang relevan.
2. Penyajian
2.1. Konfigurasi Elektron dan Struktur Lewis
Unsur-unsur penting dalam kimia organik adalah karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan
nomor atom masing-masing adalah 6,1,8 dan 7. Nomor atom menunjukkan banyaknya elektron yang
dimiliki atom.
Kita tidak dapat menentukan dengan tepat posisi relatif elektron terhadap inti atom. Untuk
menggambarkan posisi yang paling mungkin dari setiap elektron, digunakan teori kuantum. Tiap
kulit elektron suatu atom dibagi menjadi orbital atom; orbital atom adalah bagian dari ruang
dimana kebolehjadian ditemukannya elektron dengan tingkat energi tertentu tinggi (90-95%).
Pada tingkat energi n = 1 hanya mengandung orbital 1s yang berbentuk bulat, kebolehjadian untuk
untuk menemukan elektron 1s tertinggi dalam bulatan ini. Pada tingkat energi n = 2 mengandung 1
orbital 2s dan 3 orbital 2p (2px, 2py dan 2pz). Ketiga orbital 2p mempunyai bentuk dan jarak dari
inti serta energi yang sama, disebut orbital terdegenerasi. (Gambar 1.1)
y

x
z

x
z

z
2s

2 px

2py

2 pz

Gambar 1.1 Bentuk orbital s dan p, inti berada pada sumbu koordinat
Suatu pemerian mengenai struktur elektron dari atom disebut konfigurasi elektron.
Konfigurasi elektron untuk atom H adalah 1s1, yang berarti satu elektron dalam orbital 1s.
Konfigurasi elektron atom C adalah:
2p2
n=2
n=1

2s
1s

I-1

Soal Latihan 1.1


Tuliskan konfigurasi elektron atom 8O dan 7N.
2.2 Pengantar ke Ikatan Kimia
Karena struktur elektron berbeda-beda, maka atom-atom terikat membentuk molekul dengan
berbagai cara. Pada tahun 1916, G.N. Lewis dan W. Kossel mengenalkan teori berikut:
1. Ikatan ion dihasilkan dari perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain
2. Ikatan kovalen dihasilkan oleh penggunaan bersama sepasang elektron oleh dua atom.
3. Atom memindahkan atau membuat pasangan elektron untuk mencapai konfigurasi gas mulia
(oktet).
Ikatan ion terbentuk oleh pemindahan elektron. Satu atom memberikan satu atau lebih elektron
terluarnya ke atom lain. Atom yang kehilangan elektron menjadi ion positif atau kation. Atom yang
mendapat elektron menjadi ion negatif atau anion. Ikatan ion terjadi dari tarikan elektrostatik antara
ion-ion yang berlawanan muatan.
Contoh: pembentukan molekul NaCl dari atom Na dan Cl
Satu elektron dipindahkan
dari Na ke Cl

Na. +

..
.Cl:
..

.. Na+ : Cl
.. :

atau Na+ Cl

Sekarang tiap atom mempunyai oktet lengkap


dalam kulit terluar (kulit terluar Na+ tidak ditunjukkan)

Ikatan Kovalen terbentuk oleh penggunaan bersama sepasang elektron antara dua atom. Berikut ini
adalah contoh pembentukan molekul H2, Cl2 dan CH4.
H. + H.
..
..
. + .Cl:
:Cl
..
..

H :H
.. ..
:
:Cl:Cl
.. ..

.
.C . +
.

H
..
H :C
.. : H
H

4 H.

Penggunaan bersama sepasang elektron antara dua atom disebut ikatan tunggal. Apabila dua atom
membagi 2 pasang atau tiga pasang elektron; ikatannya disebut ikatan rangkap dan ikatan ganda
tiga.
.. ..
H :H

.. ..
:Cl
.. :
.. :Cl

ikatan tunggal

..H
H..
: :C..
.C
.
H
H

O
::
H:C :H

ikatan rangkap

:N ...... N:

..
H:C ..
..C :H

ikatan ganda tiga

Kapan atom membentuk ikatan ion dan kapan membentuk ikatan kovalen?
Ikatan ion terbentuk bila perbedaan keelektronegatifan antara dua atom lebih besar 1,7. Misal: antara
atom Na (0,9) dan Cl (3,0). Sedangkan apabila beda keelektronegatifan nol (mis: antara C dengan C)
atau kecil misal: antara atom C (2,5) dan H (2) maka terbentuk ikatan kovalen. [Lihat Tabel 1.1.]
2.2.1 Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah ukuran kemampuan atom untuk menarik elektron luarnya atau
elektron valensi. Oleh karena elektron terluar digunakan untuk ikatan, maka keelektronegatifan
berguna dalam meramalkan dan menerangkan kereaktifan kimia.
Keelektronegatifan dipengaruhi oleh jumlah proton dalam inti dan jumlah kulit yang
mengandung elektron. Makin banyak jumlah proton, maka makin besar muatan positif dengan
demikian tarikan untuk elektron ikatan bertambah. Makin banyak kulit maka makin jauh jarak inti
ke elektron terluar, sehingga tarikan inti makin lemah.
Ukuran keelektronegatifan dinyatakan dalam skala numerik yaitu Skala Pauling.
Suatu unsur yang memiliki keelektronegatifan sangat rendah (misal: Li) disebut unsur
elektropositif; sedangkan yang memiliki keelektronegatifan sangat tinggi disebut unsur
elektronegatif (misal: Cl).
I-2

Tabel. 1.1 Keelektronegatifan beberapa atom


H
2,1
Li
1,0
Na
0,9

Be
1,5
Mg
1,2

B
2,0
Al
1,5

C
2,5
Si
1,8

N
3,0
P
2,1

O
3,5
S
2,5

F
4,0
Cl
3,0
Br
2,8
I
2,5

Catatan. Perhatikan atom C, N, O, F, no atom (=jumlah proton) makin banyak tetapi jumlah kulit sama
(=2).

2.2.2 Banyaknya Ikatan Kovalen


Banyaknya ikatan kovalen yang dibentuk oleh sebuah atom tergantung pada banyaknya elektron
tambahan yang diperlukan agar atom tersebut mencapai konfigurasi gas mulia.
Misalnya :
Atom netral hidrogen memerlukan satu elektron lagi untuk mencapai konfigurasi elektron
helium, oleh karena itu hidrogen membentuk satu ikatan kovalen.
Atom netral klor memiliki 7 elektron pada kulit terluarnya, maka memerlukan satu elektron
untuk mencapai konfigurasi argon; oleh karenanya atom klor membentuk 1 ikatan kovalen.
Karbon netral memiliki 4 elektron valensi, sehingga memerlukan 4 elektron untuk mencapai
konfigurasi neon; maka karbon membentk 4 ikatan kovalen.
.
.C . +
.
membentuk 4
ikatan kovalen

.
.C. .

membentuk 4
ikatan kovalen

4 H.

H
..
H :C
.. : H
H

membentuk 1
ikatan kovalen

..
4 .Cl
.. :
membentuk 1
ikatan kovalen

..
.. :Cl
.. : ..
:Cl
.. : C
.. :
.. Cl
:Cl
:
..

Contoh soal
Tulislah struktur Lewis untuk H2O dan klorometana (CH3Cl)
Penyelesaian
1. Tentukan jumlah elektron valensi setiap atom: H = 1, C = 4, O = 6, Cl = 7
2. Gambarkan kerangka molekul, dengan mengingat bahwa H dan Cl hanya membentuk 1 ikatan
kovalen, O membentuk 2 dan C membentuk 4.
H
H C Cl
H

H O H

3. Distribusikan elektron valensi sehingga setiap H mempunyai 2 elektron dan setiap atom lain
mempunyai oktet.
..
H :O
.. : H

H
.. ..
H : C.. : Cl
.. :
H

Soal Latihan 1.2.


Gambarkan struktur titik elektron (struktur Lewis) untuk CO2, C2HF dan CCl2F2.
2.3 Muatan Formal
Sejauh ini kita hanya melihat molekul yang atomnya netral. Dalam beberapa senyawa, satu atau
lebih atomnya dapat bermuatan positif maupun negatif. Karena muatan ini mempengaruhi reaksi
I-3

kimia molekul tersebut, perlu diketahui dimana lokasi muatannya. Sebagai contoh ion hidronium,
H3O+, yaitu produk reaksi satu molekul air dengan satu proton.
+

..
H O
.. H + H+

H O
..

ion hidronium

Struktur ini memiliki 8 elektron di sekitar oksigen dan dua elektron di sekitar setiap hidrogen supaya
semua kulit valensinya lengkap. Perhatikan bahwa semua ada 8 elektron valensi. Oksigen
menyumbang enam, dan setiap hidrogen menyumbang satu, sehingga totalnya mestinya adalah
sembilan elektron; tetapi ion mempunyai satu muatan positif, sehingga satu elektron mestinya telah
dilepaskan, sisanya adalah delapan elektron. Enam dari delapan elektron digunakan untuk
membentuk tiga ikatan tunggal O-H, menyisakan sepasang elektron bebas pada oksigen.
Ion hidronium membawa muatan positif. Pertanyaan yang timbul adalah: atom mana dalam
pengertian formal yang membawa muatan itu? Untuk menentukan muatan formal kita gunakan
persamaan berikut untuk tiap atom dalam suatu struktur.
Muatan formal : (banyaknya e- valensi dalam sebuah atom netral)
- (banyaknya e- terbagi/elektron ikatan)
- (banyaknya e- valensi menyendiri/elektron bebas)
Apabila diterapkan untuk ion hidronium, maka:
Atom
Banyaknya e- banyaknya banyaknya e- bebas
valensi atom
e- ikatan
netral
tiap atom H
1
1
0
O
6
3
2
jumlah muatan formal H3O

jumlah

0
+1
+1

Jadi atom oksigen yang membawa muatan formal +1 dalam ion hidronium.
Dalam molekul netral jumlah muatan formal harus saling meniadakan atau berjumlah nol.
Apabila jumlah muatan suatu struktur tidak sama dengan nol, maka struktur tersebut adalah ion.
Jumlah muatan formal menyatakan muatan ion.
Ada satu cara yang lebih mudah untuk menetukan muatan formal, yaitu dengan membandingkan
dengan atom yang sama yang mempunyai muatan formal = 0. Misalnya
atom oksigen,
muatan
..
..
formalnya = 0 bila membentuk 2..ikatan kovalen dengan atom lain
atau
O:. Bila hanya
O
..
membentuk 1 Ikatan kovalen O..:- dalam.. suatu molekul atau ion maka muatan formalnya -1 dan
bila membentuk 3 buah ikatan kovalen O + maka muatan formalnya +1. Muatan formal beberapa
atom dan ion disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1.2 Muatan Formal beberapa Atom dan Ion
No. Atom

Golongan

Muatan Formal
+1

B:5

C:6

N:7

..
N

.. C

..
N

N:
O:8

X : (F, Cl, Br, I)

..
O
..
..
O:

..
X
.. :

-1

..
O+
..
O+
..
+
X
..

.. N
..

.. O
..:

.. :X
.. :

I-4

Contoh soal
Pada atom mana terdapat muatan formal dalam ion hidroksida (OH-)?
..
Penyelesaian
:O
:
H
Rumus Lewis ion OH adalah ..

Oksigen memiliki 6 elektron valensi, ada 6 elektron bebas dan 2 elektron ikatan. Muatan formal
oksigen adalah 6 - (6+1) = -1. Jadi oksigen membawa muatan formal -1. Hidrogen bermuatan netral.
Soal Latihan 1.3.
Hitung muatan formal pada setiap atom dalam senyawa berikut ini:
c. ion amonium (NH4)+
a. amonia (NH3)
+
d. ion nitronium (NO2)
2.4 Rumus dalam Kimia Organik
Rumus struktur menunjukkan struktur dari molekul. Rumus Lewis adalah salah satu jenis
rumus struktur, dimana setiap pasangan elektron yang dibagi digambarkan dengan suatu garis. Bila
pasangan elektron valensi menyendiri (pasangan elektron bebas juga ditunjukkan, rumus demikian
disebut rumus struktur lengkap).
Dalam rumus struktur termampatkan, ikatan tidak ditunjukkan, atom yang sama jenisnya yang
terikat pada atom yang sama digabungkan menjadi satu.
H H
CH3CH3 adalah rumus struktur termampatkan untuk H-C-C-H
H H

H H
CH3CH2OH adalah rumus struktur termampatkan untuk H-C-C-OH
H H
Bila molekul mempunyai dua atau lebih gugus atom yang identik, rumus struktur dapat
dimanfaatkan lebih jauh, dengan cara menggunakan tanda kurung untuk gugus atom yang
mengulang. Suskrip yang mengikuti kurung ke dua menyatakan berapa kali banyaknya seluruh
gugus ditemukan pada kedudukan tersebut dalam molekul. Contoh:
H
(CH3)2CHOH adalah sama dengan CH3 C

OH

CH3
CH3
(CH3)3CCl adalah sama dengan CH3 C

Cl

CH3

Ikatan rangkap atau ganda tiga digunakan dalam rumus struktur termampatkan. Contoh:
H

CH3CH CH2 adalah sama dengan

C
H

C C
H

H
CH3C

CH adalah sama dengan H

C
H
H

O
CH3CCH2CH3 adalah sama dengan H

C
H

C H

O H H
C C C H
H H

Struktur tersingkat adalah penggunaan garis yang menyatakan kerangka karbon.

n-pentana

isopentana

neopentana

I-5

Soal Latihan 1.4.


Untuk setiap rumus ini, tuliskan rumus yang lebih dimampatkan
CH3

Cl

a. CH3CHCH2Cl

Cl

b. CH3CHCl

c. CH3CH2CH2CH2CHCH2Cl

Soal latihan 1. 5

CH3
CH3
d.
C C
CH3
CH3

Tuliskan rumus struktur lengkap untuk senyawa berikut ini (tunjukkan semua ikatan dengan garis
dan pasangan elektron bebas jika ada).
a. CH3CCl2

b. (CH3)2C=C(CH2CH3)2

2.5. Pemutusan (disosiasi) Ikatan


Ada dua cara agar ikatan terdisosiasi yaitu secara homolitik dan hetrolitik.
1. Pemutusan heterolitik yaitu apabila kedua elektron dipertahankan pada satu atom. Hasilnya
adalah sepasang ion. Contoh:
H

H H
H

Cl

OH

_
H:

.. H + + : Cl
.. :
- ..
+
H + :OH
..
C+

:Z

karbokation
heterolitik

C :Z

C:

Z+

karbanion

2. Pemutusan homolitik yaitu jika tiap atom yang turut dalam ikatan kovalen menerima satu
elektron. Hasilnya adalah radikal bebas (gugus yang mempunyai elektron tidak berpasangan).
Radikal bebas secara listrik netral dan sangat reaktif. Contoh:
H. + H.

H H
H

..
+ .Cl
.. :
..
H. + . O
.. H
H.

Cl

H OH

C: Z

homolitik

C.

.Z

radikal bebas

Panah lengkung dengan kepala lengkap (


) digunakan untuk menunjukkan arah pergeseran
sepasang elektron, sedangkan panah lengkung dengan separo kepala panah (
) disebut kait ikan
(mata kail) menunjukkan arah pergeseran satu elektron.
2.6. Molekul Polar dan Non Polar
Atom dengan bilangan keelektronegatifan yang sama atau hampir sama, bila bergabung
membentuk molekul kedua atom mempunyai tarikan yang sama atau hampir sama terhadap elektron
ikatan. Jenis ikatan kovalen ini disebut ikatan kovalen non polar.
H
H-H

I-6

Semakin elektronegatif suatu atom, semakin besar tarikan terhadap elektron ikatan. Bila dua atom
yang berbeda bergabung, tetapi tarikannya tidak cukup untuk memecahkannya menjadi ion, hasilnya
adalah ikatan kovalen polar. Ikatan kovalen polar adalah suatu ikatan dengan distribusi rapat
elektron yang tidak merata. Distribusi elektron dalam ikatan polar dilambangkan dengan muatan
parsial positif (+) dan negatif (-) atau dengan panah bersilang (
) yang mengarah dari ujung
yang parial positif ke ujung yang parsial negatif.

Cl

O
atau

Cl

CH3

CH 3
+

atau

CH3

CH 3

2.6.1 Momen Ikatan


Momen Ikatan (satuan Debye (D) merupakan ukuran kepolaran ikatan, dihitung dari muatan, e
(satuan elektrostatik) x jarak antara muatan (d) (dalam Ao). Besarnya momen ikatan beberapa ikatan
tertera pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3. Momen ikatan beberapa ikatan kovalen
ikatan
HC
HN
HO
C-N
C-O
C-F

momen
ikatan (D)
0,4
1,31
1,51
0,22
0,74
1,41

ikatan
C - Cl
C Br
C-I
C=O
CN

Momen ikatan
(D)
1,46
1,38
1,19
2,3
3,5

Soal Latihan 1.6


Gunakan panah bersilang dan muatan parsial untuk menunjukkan arah momen ikatan senyawa
berikut.
c. H3CO-H
a. H3C-NH2 b. H3C-OH
2.6.2 Momen Dipol
Momen dipol () adalah jumlah vektor momen ikatan dalam molekul. Karena penjumlahan
vektor bergantung pada besar dan arah momen ikatan. Maka momen dipol merupakan ukuran
kepolaran molekul. Momen dipol beberapa senyawa organik disajikan pada Tabel 1.4. Perhatikan
bahwa momen dipol CCl4 adalah nol meskipun setiap ikatan C-Cl mempunyai momen ikatan 1,46D;
hal ini disebabkan molekul CCl4 simetris; jadi momen ikatan saling meniadakan. Demikian pula
molekul CO2. Namun molekul air momen ikatannya tidak saling meniadakan, maka
dideduksi/diduga molekul air tidak simetris.
Cl
O

=0

O
H
H
= 1,83 D

C
Cl
Cl
Cl
=0

Tabel 1.4. Momen Dipol Beberapa Senyawa


Senyawa

Momen Dipol (D)

H2O

1,84

NH3

1,46

Senyawa
CH3OCH3
O

Momen Dipol (D)


1,3
2,7

CH3 C H

CH3Cl

1,86

CCl4

CO2

CH3 C C H 3

2,8

I-7

Soal latihan 1.7


Dengan memperhatikan tabel momen ikatan (Tabel 1.3.), hitunglah momen dipol molekul H2O.
2.7 Gaya Tarik Antar Molekul
27.1 Interaksi dipol-dipol
Molekul saling tarik menarik antar muatan yang berlainan dan tolak menolak antar muatan yang
sama; tarik menarik dan tolak menolak ini akibat adanya antaraksi dipol.
Bagaimana jika molekulnya non polar? Molekul non polar saling ditarik oleh interaksi dipol-dipol
lemah yang disebut gaya London. Gaya London timbul dari dipol yang diinduksi dalam satu
molekul oleh molekul lain. Gambar 1.2 memperlihatkan bagaimana dipol teriduksi dapat terjadi.

+ -

elektron tertarik terhadap


inti lainnya

+-

dipol terinduksi

Gambar 1.2 Molekul non polar dapat saling menginduksi


Interaksi berbagai dipol secara kolektif disebut gaya van der Waals. Jarak antar molekul
mempengaruhi kekuatan gaya van der Waals. Bila jarak antara dua molekul besar, maka gaya tarik
antar kedua molekul berkurang.
Molekul rantai lurus mempunyai jarak lebih dekat dari pada molekul bercabang sehingga gaya
van der Waals lebih kuat, hal ini menyebabkan molekul rantai lurus mempunyai titik didihnya lebih
tinggi dari pada molekul rantai bercabang. Contoh : molekul n-pentana dan neopentana
CH 3

CH 2

CH 2

CH 3

CH3

CH 3

CH2

CH 3

CH 3

CH 3

CH2
CH 2

CH2

CH 3

CH 3

CH 3 C

CH 3

CH 3

n-pentana
t.d. 36 oC

neopentana
o
t.d. 9,5 C

2.7.2 Ikatan Hidrogen


Jenis intaraksi dipol yang kuat terjadi antara molekul yang mengandung atom hidrogen yang
terikat pada atom nitrogen, oksigen atau fluor. N, O dan F adalah atom yang sangat elektronegatif
dan mempunyai pasangan elektron menyendiri.
Senyawa yang khas mengandung ikatan NH, OH atau FH adalah:
..
O:

..
C H3 O :

..
N

C H3

..
N

..
H F
.. :

Ikatan hidrogen terbentuk antara atom hidrogen yang parsial positif dari suatu molekul dengan
pasangan elektron menyendiri (bebas) dari atom suatu molekul yang elektronegatif (N, O, F).

..
O:

..

O
.. :

CH3 O :

C H3
O
.. :

H
ikatan hidrogen

Kekuatan ikatan hidrogen tidak sama. Ikatan hidrogen antara O dan HO lebih kuat dari N dan
HN, karena gugus OH lebih polar dari pada NH.
CH 3

..
O:

C H3
H

O
.. :

H
H lebih positif
ikatan hidrogen lebih kuat

H
CH 3

N:

H
H N

CH 3

H
H kurang positif
ikatan hidrogen lebih lemah

I-8

Ikatan hidrogen antara dua senyawa yang berbeda. Ada lebih dari satu kemungkinan
pembentukan ikatan hidrogen.
H

H
CH3

N: 1
H

O
.. :

H
2

Pengaruh Ikatan Hidrogen

Titik Didih

Senyawa dengan berat molekul yang sama, titik didihnya dapat berbeda karena adanya ikatan
hidrogen. Etanol (CH3CH2OH) dan dimetil eter (CH3OCH3) mempunyai berat molekul yang sama.
Etanol mempunyai titik didih yang jauh lebih tinggi dari pada dimetil eter. Hal ini disebabkan antar
molekul etanol dapat membentuk ikatan hidrogen, sedangkan dimetil eter tidak dapat membentuk
ikatan hidrogen antar molekulnya.
ikatan hidrogen

CH3CH2

..
O:

tidak ada H untuk


pembentukan ikatan hidrogen

..
O:

CH3

CH2CH 3

:O
..

etanol
t.d 78,5 oC

CH3

dimetil eter
t.d. -23o C

Kelarutan

Senyawa yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air, lebih mudah larut dalam air.
Glukosa mengandung banyak gugus OH dan larut baik dalam air. Sikloheksana tidak dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan air dan tidak dapat memecah ikatan hidrogen dalam air,
sehingga sikloheksana tidak larut dalam air.
H

CH2OH
O
OH
H

HO OH H H
H OH
gluk osa
larut dalam air

sik lohek sana


tak larut dalam air

Soal Latihan 1.8.


Tunjukkan semua jenis ikatan hidrogen (bila ada) yang ditemukan dalam senyawa berikut.
a. CH3CH2CH2NH2 cair

b. larutan CH3OH dalam H2O

c. CH3CH2OCH2CH3

d. larutan CH3OCH3 dalam H2O

2.8 Ikatan Sigma dan Ikatan Pi


Ikatan kovalen dihasilkan karena pembentukan orbital molekul yang terjadi akibat satu orbital
atom bertumpang tindih dengan orbital atom dari atom lain.
Tumpang tindih orbital antara atom menghasilkan orbital molekul. Ada 2 cara orbital atom saling
bertumpang tindih, yaitu :
a. Tumpang tindih ujung-ujung, menghasilkan orbital molekul sigma, ikatannya
isebut
ikatan sigma ().
b. Tumpang tindih sisi-sisi, menghasilkan orbital molekul pi (), ikatannya disebut ikatan pi
().
Pembentukan orbital molekul ikatan antara 2 atom hidrogen membentuk ikatan disajikan pada
Gambar 1.3.
H
orbital atom 1s

H
orbital atom 1s

orbital molekul H2

Gambar 1.3. Pembentukan orbital molekul ikatan antara 2 atom hidrogen


membentuk ikatan
I-9

Tumpang tindih orbital yang menghasilkan ikatan antara orbital p dan s dan orbital p dan p
ditampilkan pada Gambar 1.4.

+
p

ikatan p-s

s
+

ik atan p-p

Gambar 1.4. Tumpang tindih orbital s dan p serta pdan p yang menghasilkan ikatan sigma
2.9 Orbital Hibrida Karbon
Bila atom hidrogen menjadi bagian dari suatu molekul, maka digunakan orbital arom 1s untuk
ikatan. Karbon dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p2 mempunyai elektron valensi 4 yang merupakan
elektron ikatan. Atom karbon tidak menggunakan keempat orbitalnya secara murni untuk ikatan,
tetapi bercampur (hibridisasi) menurut satu dari tiga cara berikut:
1. hibridisasi sp3, digunakan untuk membentuk 4 ikatan tunggal
karbon sp 3

H H

H
H C H

H C C H
H H

H
2

2. hibridisasi sp , untuk membentuk ikatan rangkap


karbon sp 2

H
C

3. hibridisasi sp, untuk membetuk ikatan ganda tiga atau ikatan rangkap terakumulasi.
karbon sp

H
H C

H
C

Hibridisasi memberikan ikatan yang lebih kuat karena tumpang tindih lebih besar sehingga
menghasilkan molekul berenergi lebih rendah yang lebih stabil.
2.9.1

Hibridisasi sp3

Dari bukti eksperimental, bentuk molekul metana (CH4) adalah tetrahedral. Panjang ikatan C- H
dan sudut ikatan H-C-H besarnya sama; artinya keempat ikatan ekivalen. Hal ini timbul dari
hibridisasi lengkap keempat orbital atomnya (1 orbital 2s dan 3 orbital 2p) sehingga menghasilkan 4
orbital sp3 yang ekivalen. Agar ini dapat terjadi, satu elektron dari 2s ditingkatkan ke orbital 2p yang
kosong, kemudian bergabung menjadi 4 orbital sp3 dengan energi yang sama (agak lebih tinggi dari
2s tetapi agak lebih rendah dari 2p). Masing-masing orbital sp3 mengandung satu elektron untuk
ikatan.
Pembentukan orbital sp3 digambarkan dengan diagram orbital, setiap kotak menyatakan
orbital,elektron dinyatakan oleh panah, arah panah merupakan arah spin elektron.
orbital atom C
(orbital non-ikatan 1s
yang terisi tidak ditunjukkan)

e ditingkatkan
orbital yang digunak an
untuk ik atan

2p

2p

2p

2p

2p

2p
empat sp 3

2s

2s

I-10

Pencampuran orbital 2s dan 2p membentuk orbital sp3 menghasilkan bentuk seperti bola bowling
dengan simpul pada inti. Cuping besar digunakan untuk tumpang tindih dengan orbital dari atom
yang lain, cuping kecil tidak digunakan untuk ikatan. Empat orbital hibrida sp3 mengelilingi inti
karbon dengan geometri dari ikatan berbentuk tetrahedral. (Gambar 1. 5)
ujung digunak an
untuk ik atan

C
109,5o

satu orbital sp3

C dengan

empat orbital sp3

4 ikatan sp 3

Gambar 1.5. orbital hibrida sp3 aton karbon


Dalam metana (CH4) masing-masing orbital sp3 dari karbon bertumpang tindih dengan orbital 1s
dari hidrogen membentuk orbital molekul sp3-s yang simetris sekeliling sumbu yang lewat inti
karbon dan hidrogen. Ikatan antara C dan H ini merupakan ikatan sigma. (Gambar 1.6.)
H

C
C

H
H

satu e- dalam setiap orbital


atom atau orbital hibrida

H
H

dua e- dalam setiap orbital


molekul

Gambar 1.6. Pembentukan Ikatan sigma dalam molekul metana (CH4)


Beberapa cara untuk menggambarkan metana ditampilkan pada Gambar 1.7.

Gambar 1.7. beberapa cara untuk menggambarkan metana


Etana (CH3CH3) mengandung 2 atom karbon sp3. Kedua atom karbon in i membentuk ikatan
sigma C-C dengan tumpang tindih satu orbital sp3 dari masing-masing karbon (iaktan sigma sp3sp3). Masing-masing atom karbon mempunyai tiga orbital sp3 sisa, dan masing-masing tumpang
tindih denganorbital 1s dari atom H membentuk ikatan sigma C-H. Masing-masing atom C dalam
etana membentuk tetrahedral, seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.8 dan 1. 9.

etana

Gambar 1.8. Pembentukan Ikatan sigma sp3-sp3 dalam molekul etana (CH3CH3)

Gambar 1.9. Beberapa macam cara untuk menggambarkan etana


I-11

Contoh soal
Berikan rumus struktur lengkap (yang menunjukkan semua atom dan ikatan) untuk propana. Jenis
orbital apa yang tumpang tindih membentuk masing-masing ikatan?
Penyelesaian
masing-masing ikatan C-H sp3-s
H H H

H C C C H
H H H

2.9.2

sp 3 -sp 3

Hibridisasi sp2

Untuk membentuk orbital hibrida sp2, karbon berhibridisasi orbital 2s-nya hanya dengan dua
orbital 2p-nya. Satu orbital p pada atom karbon tetap tak terhibridisasi. Karena tiga orbital atom
digunakan untuk membentuk orbital sp2, maka dihasilkan tiga orbital hibrida sp2. Masingmasing
orbital sp2 mempunyai bentuk yang sama seperti orbital sp3 dan mengandung satu elektron yang
dapat digunakan untuk ikatan.

2p

2p

2p

2p

2p

2p

2p
tiga sp2

2s

2s

Tiga orbital sp2 terletak dalam satu bidang dengan sudut 120o, satu orbital p yang tidak
terhibridisasi terletak tegak lurus pada bidang sp3. (lihat Gambar 1.10)

Gambar 1.10 karbon dalam keadaan hibridisasi sp2


Dalam etilena (CH2CH2) tumpang tindih satu orbital sp2 dari masing-masing atom karbon
membentuk ikatan sigma C-C, dua orbital sp2 yang lain tumpang tindih dengan orbital 1s dari
hidrogen membentuk ikatan sigma C-H. Setiap orbital p membentuk 2 cuping mengandung 1
elektron, tumpang tindih sisi terhadap sisi membentuk orbital ikatan yang merupakan ikatan pi.
(Gambar 1.11)
ikatan

Gambar 1.11. Pembentukan ikatan sigma sp2-sp2 dan ikatan pi p-p dalam molekul etena
Ikatan pi () :

hasil tumpang tindih orbital p, sisi terhadap sisi


mempunyai energi yang agak lebih tinggi dari pada ikatan sigma, agak kurang stabil dari
pada ikatan sp2-sp2. Ikatan pi merupakan kedudukan kereaktifan kimia.

I-12

tumpang tindih

+ 68 kkal/mol

C
H

tak ada tumpang tindih

Dalam molekul CH2=CH2 energi disosiasi ikatan sigma adalah 95 kkal/mol, energi disosiasi ikatan
pi 68 kkal/mol.
Beberapa molekul dengan orbital karbon hibrida sp2 antara lain sebagai berikut. Perhatikan
bahwa ikatan rangkap C=O (gugus karbonil) juga memiliki orbital hibrida sp2.
H
C

O
C

C
OH

karbon-karbon sp2

Dalam rumus struktur, ikatan rangkap dinyatakan oleh dua garis identik. Perhatikan bahwa ikatan
rangkap bukan identik yang sederhana, tetapi bahwa garis rangkap menggambarkan satu ikatan pi
yang lemah.

H
C

Contoh soal
Jenis tumpang tindih apa yang terdapat dalam setiap ikatan CH3CH=CH2?
Penyelesaian

sp 3-s
sp 3-sp 2

H
C
H

H
sp 2-s

C C

H
sp 2-s

H
sp 2-sp 2
dan p-p

Soal latihan 1.9


Tulis rumus struktur lengkap untuk masing-masing senyawa berikut, Jenis orbital apa yang tumpang
tindih membentuk masing-masing ikatan?
a. (CH3)3CH b.CH2=C(CH3)2
c. CH2=CHCH=CH2 d.
2.9.3

Hibridisasi sp

Bila atom C dihubungkan hanya terhadap dua atom lainnya, seperti dalam asetilena
( H C C H ), keadaan hibridisasinya adalah sp. Dalam hal ini tinggal dua orbital 2p yang tidak
terhibridisasi, masing-masing dengan satu elektron.

2p

2p

2p

2p

2p

2p

2p

2p

dua sp
2s

2s

I-13

Kedua orbital sp terletak sejauh mungkin, dalam garis lurus dengan sudut 180o diantaranya.
Orbital p saling tegak lurus dan tegak lurus terhadap garis orbital sp. (Gambar 1.12)
orbital p saling tegak lurus
dan tegak lurus terhadap orbital p

orbital sp
yang kedua

satu orbital sp

sp

sp

90

90

kedua orbital p

kedua orbital sp adalah linier

Gambar 1.12. Karbon dalam keadaan orbital sp


Dalam asetilena, kedua atom karbon dihubungkan oleh ikatan sigma sp-sp. Masing-masing karbon
juga terikat terhadap atom hidrogen oleh ikatan sigma sp-s. Kedua orbital p dari satu karbon
kemudian bertumpang tindih dengan kedua orbital p dari karbon lain untuk membentuk dua ikatan
pi, satu ikatan pi ada di atas dan di bawah ikatan sigma seperti ditunjukkan Gambar 1.13. Ikatan pi
yang lain terletak di muka dan belakang.

orbital p

ikatan sigma

dua ikatan phi

Gambar 1.13. Ikatan dalam asetilena, H C


H C

CH3 C

C H
H C

satu ikatan dan dua ikatan


Soal latihan 1.10
Jenis tumpang tindih apa yang ada dalam masing-masing ikatan karbon-karbon dari CH3C C H ?
2.10

Orbital Hibrida Nitrogen

Secara elektronika nitrogen sama dengan karbon, dan orbital atom dari nitrogen berhibridisasi
menurut cara yang sangat bersamaan dengan karbon.
2p

2p

2p

E
empat orbital sp3 dari N

2s

Seperti ditunjukkan dalam diagram orbital di atas, perbedaan antara nitrogen dan karbon adalah
satu orbital sp3 dari nitrogen sudah terisi dengan sepasang elektron, sehingga nitrogen hanya dapat
membentuk tiga ikatan kovalen dengan atom lain. Amonia (NH3) mengandung atom nitrogen sp3
yang terkat pada 3 tom hidrogen. (Gambar 1.14)
3
orbital sp yang terisi

sp3 -s
H

sp3 -sp3

N
H
H

amonia

CH 3

N
H

CH 3

CH 3
CH3

amina

Gambar 1.14. Ikatan dalam amonia dan dua amina


I-14

Seperti halnya karbon, nitrogen juga dapat berhibridisasi sp2 dan sp. Perbedaan penting antara
nitrogen dan karbon adalah satu orbital dari nitrogen terisi penuh sepasang elektron bebas.
sp 2

sp

..

CH3CH N

CH3CHC

N:

CH3

2.11 Orbital Hibrida Oksigen


Oksigen berhibridisasi menurut cara yang sama dengan karbon dan nitrogen. Dua dari empat
orbital hibrida sp3 dari oksigen sudah terisi sepasang elektron. Hibridisasi atom aksigen ditampilkan
pada Gambar berikut.

2p

2p

2p
empat orbital sp3 dari O

2s

Alkohol dan eter yang analog dengan air, mengandung atom oksigen terhibridisasi sp3 dan
mempunyai 2 pasang elektron valensi menyendiri, sperti ditunjukkan pada Gambar 1.14.
orbital terisi

sp3 - s

sp 3 - s

O
H

CH 3
H
air

CH 3

CH3
eter

alkohol

Gambar 1.15. ikatan dalam air, alkohol CH3OH dan eter CH3OCH3
2.12 Resonansi
Benzena adalah senyawa silkik dengan 6 atom karbon yang tergabung dalam cincin. Setiap atom
karbon terhibridisasi sp2 dan cincinnya planar. Setiap atom karbon mengikat satu atom hidrogen
dan setiap atom karbon juga mempunyai orbital p yang tidak terhibridisasi tegak lurus terhadap
bidang ikatan dari cincin tersebut.
tumpang tidih sempurna

pandangan samping
menunjuk k an orbital p

awan phi aromatik

Gambar 1.16. Gambaran orbital p dari benzena


H

H
C

H C
C
H

atau

C H

atau mungkin

C
H

struktur ikatan
(masing-masing C adalah sp2
dan mempunyai elektron p)

penempatan ikatan
(lingkaran menyatakan delokalisasi sempurna)

I-15

Dengan 6 elektron p, benzena mengandung 3 ikatan yang dapat digambarkan menurut trumus
A atau B, dimana ikatannya bergantian antara ikatan tunggal dan ikatan rangkap. Telah diketahui
bahwa ikatan karbon-karbon dalam cincin benzena mempunyai panjang ikatan yang sama, berarti
tidak mengandung ikatan tunggal dan rangkap yang saling bergantian. Disimpulkan bahwa keenam
elektron pi terdelokalisasi sempurna dalam awan muatan elektron yang berbentuk seperti kue donat
yang disebut awan pi aromatik.
Untuk menggambarkan distribusi elektron pi dalam benzena, digunakan rumus Kekule
(1972) dimana kedua struktur dalam resonansi yang satu dengan yang lain. Struktur Kekule dusebut
juga sebagai lambang resonansi atau struktur resonansi untuk benzena.
struk tur nyata adalah
gabungan dari dua struktur
resonansi ini

struktur resonansi benzena


(rumus Kekule)

Struktur nyata benzena tidak bergeser antara 2 struktur yang berbeda tetapi merupakan hibrida
resonansi dari dua struktur resonansi. Untuk menyatakan benzena juga digunakan segienam dengan
lingkaran di dalamnya yang menyatakan awan pi aromatik.
Pergeseran Elektron
Benzena bukan satu-satunya yang rumus ikatan valensi tunggalnya kurang cocok. Gugus nitro
(-NO2) adalah salah satu contoh yang baik untuk diterangkan struktur resonansinya.
. .. .O
..
+
CH3 N
.O
. ..

.
O...
CH3 N
..
.O
. .. +

atau CH3 N

O
O-

Bila menulis struktur resonansi, inti-inti atom sebuah molekul tidak bertukar posisi, hanya elektron
yang terdelokalisasi. Perlu diingat juga bahwa hanya elektron pi atau elektron bebas saja yang dapat
terdelokalisasi.
Pergeseran dapat terjadi dengan cara sebagai berikut :

Dari suatu ikatan phi ke sebuah atom disebelahnya :

Dari suatu ikatan phi ke posisi ikatan sebelahnya :

Contoh :

..
O..
CH3 N
..
.O
. .. +

X
..
X

Dari suatu atom ke posisi ikatan sebelahnya :

..
X

X
X
X

. .. .O
..

CH3 N

tetapi tidak CH3 N


.O
. ..

.. . .
O
..
.O
. .. -

Soal Untuk Dipelajari


1. Berikan rumus Lewis (rumus bintik elektron) untuk setiap struktur berikut.
Cl
a. CH3CHCHCH(CH3)2

b. H2O 2

2. Berikan rumus struktur lengkap (dengan menunjukkan masing-masing atom dengan


menggunakan garis ikatan) untuk setiap rumus mampat senyawa berikut ini.

c. CH3COCH3 d. H2C=CHCH=CHCN
a. (CH3)2CHCHBrCH3
b. CH3CO2H
3. Hitung muatan formal semua atom kecuali H dalam struktur berikut ini.
:O:

a. CH3 C N:

b. (CH3)3C+

..
c. CH3C O..:-

I-16

4. Tuliskan struktur mampat untuk setiap struktur berikut.


H
a. H

..
O
.. H

b. H

N:

H
.. H
.. H
..
c. H:C:N:C:H
.. .. ..
H H

5. Tuliskan rumus struktur lengkap dan tunjukkan pasangan elektron valensi menyendiri (bila ada)
untuk senyawa berikut ini.
a. CH3NH2

b. (CH3)3N

e. CH2=CH2

f. H2C=O

c. (CH3)3NH+ d. (CH3)3COH

6. Gambarkan poligon dan rumus struktur untuk sistem cincin karbon yang mengandung enam
karbon cincin dan ikatan rangkap
7. Ujung mana yang positif dan mana yang negatif dari dipol setiap ikatan berikut ini
a. C

Br

b. C

c. C

Cl

d. C

8. Tuliskan pemaksapisahan homolitik dan heterolitik senyawa berikut. (Terapkan pengetahuan


anda mengenai keelektronegatifan dalam pemaksapisahan dan tunjukkan gerakan elektron
dengan panah melengkung).
a. CH3CH2 Cl

b. H OH

c. H NH2 d. CH3

OH e. CH3O

9. Gambarkan struktur untuk menunjukkan ikatan hidrogen (bila ada) dalam senyawa berikut ini
a. (CH3)2NH

b. CH3CH2OCH3 c. (CH3)3N

d. CH3CH2F

e. (CH3)2C=O

f. CH3OCH2CH2OH

10. Tunjukkan semua jenis ikatan hidrogen dari (CH3)2NH dalam air. Yang mana merupakan ikatan
hidrogen terkuat?
11. Senyawa mana yang diharapkan memiliki titik didih tertinggi? Jelaskan.
a. CH3CH2CH2CH2OH atau (CH3)3COH
b. HOCH2CH2OH atau CH3CH2CH2OH

12. Dietil eter, CH3CH2OCH2CH3 dan 1-butanol CH3CH2CH2CH2OH, dua-duanya larut dalam air,
tetapi titik didih 1-butanol adalah 83o lebih tinggi dari pada dietil eter. Jelaskan mengapa
demikian.
3.

Penutup

3.1. Rangkuman
Sifat-sifat fisika senyawa ditentukan oleh struktur molekul dan jenis ikatan kimianya. Untuk
dapat menuliskan struktur molekul dapat dimulai dari konfigurasi elektron masing-masing atom
penyusunnya.
3. 2. Test Mandiri
1. Gambarkan struktur titik elektron (struktur Lewis) untuk CCl2F2.
2. Gunakakan panah bersilang untuk menunjukkan arah momen ikatan senyawa berikut untuk
struktur H3C-OH.
3. Hitung muatan formal semua atom kecuali H dalam struktur berikut ini.
a. amonia (NH3) b. CH3COO-

I-17

4. Untuk setiap rumus ini, tuliskan rumus yang lebih dimampatkan


Cl
a. CH3CH2CH2CH2CHCH2Cl

CH3
CH3
b.
C C
CH3
CH3

5. Tuliskan rumus struktur lengkap untuk senyawa berikut ini (tunjukkan semua ikatan dengan
garis dan pasangan elektron bebas jika ada) untuk senyawa: H2C=O
6. Tunjukkan semua jenis ikatan hidrogen (bila ada) yang ditemukan dalam senyawa berikut.
a. larutan CH3OH dalam H2O
b. CH3CH2OCH2CH3 dalam air
7. Tulis rumus struktur lengkap untuk masing-masing senyawa berikut dan jenis orbital yang
tumpang tindih membentuk masing-masing ikatan senyawa CH2=C(CH3)2.
4. Pustaka
a. Fessenden, R.J. dan J. S. Fessenden, 1986, Organic Chemistry 3rd edition. Wadsworth, Inc.,
Belmont, California. Alih bahasa : Pudjatmaka, A.H. 1999, Kimia Organik. Penerbit Erlangga,
Jakarta, Jilid 1
b. Solomons, T.W.G., 1988, Organic Chemistry 3 rd edition, John Wiley & Sons, Inc., New York
c. Hart, H., L.E. Craine dan D.J. Hart, 2003, Organic Chemistry 11th edition. Wadsworth, Inc.,
Belmont, California. Alih bahasa : Suminar S.A., 2003, Kimia Organik, edisi 11, Penerbit
Erlangga, Jakarta

I-18

You might also like