Professional Documents
Culture Documents
x
z
x
z
z
2s
2 px
2py
2 pz
Gambar 1.1 Bentuk orbital s dan p, inti berada pada sumbu koordinat
Suatu pemerian mengenai struktur elektron dari atom disebut konfigurasi elektron.
Konfigurasi elektron untuk atom H adalah 1s1, yang berarti satu elektron dalam orbital 1s.
Konfigurasi elektron atom C adalah:
2p2
n=2
n=1
2s
1s
I-1
Na. +
..
.Cl:
..
.. Na+ : Cl
.. :
atau Na+ Cl
Ikatan Kovalen terbentuk oleh penggunaan bersama sepasang elektron antara dua atom. Berikut ini
adalah contoh pembentukan molekul H2, Cl2 dan CH4.
H. + H.
..
..
. + .Cl:
:Cl
..
..
H :H
.. ..
:
:Cl:Cl
.. ..
.
.C . +
.
H
..
H :C
.. : H
H
4 H.
Penggunaan bersama sepasang elektron antara dua atom disebut ikatan tunggal. Apabila dua atom
membagi 2 pasang atau tiga pasang elektron; ikatannya disebut ikatan rangkap dan ikatan ganda
tiga.
.. ..
H :H
.. ..
:Cl
.. :
.. :Cl
ikatan tunggal
..H
H..
: :C..
.C
.
H
H
O
::
H:C :H
ikatan rangkap
:N ...... N:
..
H:C ..
..C :H
Kapan atom membentuk ikatan ion dan kapan membentuk ikatan kovalen?
Ikatan ion terbentuk bila perbedaan keelektronegatifan antara dua atom lebih besar 1,7. Misal: antara
atom Na (0,9) dan Cl (3,0). Sedangkan apabila beda keelektronegatifan nol (mis: antara C dengan C)
atau kecil misal: antara atom C (2,5) dan H (2) maka terbentuk ikatan kovalen. [Lihat Tabel 1.1.]
2.2.1 Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah ukuran kemampuan atom untuk menarik elektron luarnya atau
elektron valensi. Oleh karena elektron terluar digunakan untuk ikatan, maka keelektronegatifan
berguna dalam meramalkan dan menerangkan kereaktifan kimia.
Keelektronegatifan dipengaruhi oleh jumlah proton dalam inti dan jumlah kulit yang
mengandung elektron. Makin banyak jumlah proton, maka makin besar muatan positif dengan
demikian tarikan untuk elektron ikatan bertambah. Makin banyak kulit maka makin jauh jarak inti
ke elektron terluar, sehingga tarikan inti makin lemah.
Ukuran keelektronegatifan dinyatakan dalam skala numerik yaitu Skala Pauling.
Suatu unsur yang memiliki keelektronegatifan sangat rendah (misal: Li) disebut unsur
elektropositif; sedangkan yang memiliki keelektronegatifan sangat tinggi disebut unsur
elektronegatif (misal: Cl).
I-2
Be
1,5
Mg
1,2
B
2,0
Al
1,5
C
2,5
Si
1,8
N
3,0
P
2,1
O
3,5
S
2,5
F
4,0
Cl
3,0
Br
2,8
I
2,5
Catatan. Perhatikan atom C, N, O, F, no atom (=jumlah proton) makin banyak tetapi jumlah kulit sama
(=2).
.
.C. .
membentuk 4
ikatan kovalen
4 H.
H
..
H :C
.. : H
H
membentuk 1
ikatan kovalen
..
4 .Cl
.. :
membentuk 1
ikatan kovalen
..
.. :Cl
.. : ..
:Cl
.. : C
.. :
.. Cl
:Cl
:
..
Contoh soal
Tulislah struktur Lewis untuk H2O dan klorometana (CH3Cl)
Penyelesaian
1. Tentukan jumlah elektron valensi setiap atom: H = 1, C = 4, O = 6, Cl = 7
2. Gambarkan kerangka molekul, dengan mengingat bahwa H dan Cl hanya membentuk 1 ikatan
kovalen, O membentuk 2 dan C membentuk 4.
H
H C Cl
H
H O H
3. Distribusikan elektron valensi sehingga setiap H mempunyai 2 elektron dan setiap atom lain
mempunyai oktet.
..
H :O
.. : H
H
.. ..
H : C.. : Cl
.. :
H
kimia molekul tersebut, perlu diketahui dimana lokasi muatannya. Sebagai contoh ion hidronium,
H3O+, yaitu produk reaksi satu molekul air dengan satu proton.
+
..
H O
.. H + H+
H O
..
ion hidronium
Struktur ini memiliki 8 elektron di sekitar oksigen dan dua elektron di sekitar setiap hidrogen supaya
semua kulit valensinya lengkap. Perhatikan bahwa semua ada 8 elektron valensi. Oksigen
menyumbang enam, dan setiap hidrogen menyumbang satu, sehingga totalnya mestinya adalah
sembilan elektron; tetapi ion mempunyai satu muatan positif, sehingga satu elektron mestinya telah
dilepaskan, sisanya adalah delapan elektron. Enam dari delapan elektron digunakan untuk
membentuk tiga ikatan tunggal O-H, menyisakan sepasang elektron bebas pada oksigen.
Ion hidronium membawa muatan positif. Pertanyaan yang timbul adalah: atom mana dalam
pengertian formal yang membawa muatan itu? Untuk menentukan muatan formal kita gunakan
persamaan berikut untuk tiap atom dalam suatu struktur.
Muatan formal : (banyaknya e- valensi dalam sebuah atom netral)
- (banyaknya e- terbagi/elektron ikatan)
- (banyaknya e- valensi menyendiri/elektron bebas)
Apabila diterapkan untuk ion hidronium, maka:
Atom
Banyaknya e- banyaknya banyaknya e- bebas
valensi atom
e- ikatan
netral
tiap atom H
1
1
0
O
6
3
2
jumlah muatan formal H3O
jumlah
0
+1
+1
Jadi atom oksigen yang membawa muatan formal +1 dalam ion hidronium.
Dalam molekul netral jumlah muatan formal harus saling meniadakan atau berjumlah nol.
Apabila jumlah muatan suatu struktur tidak sama dengan nol, maka struktur tersebut adalah ion.
Jumlah muatan formal menyatakan muatan ion.
Ada satu cara yang lebih mudah untuk menetukan muatan formal, yaitu dengan membandingkan
dengan atom yang sama yang mempunyai muatan formal = 0. Misalnya
atom oksigen,
muatan
..
..
formalnya = 0 bila membentuk 2..ikatan kovalen dengan atom lain
atau
O:. Bila hanya
O
..
membentuk 1 Ikatan kovalen O..:- dalam.. suatu molekul atau ion maka muatan formalnya -1 dan
bila membentuk 3 buah ikatan kovalen O + maka muatan formalnya +1. Muatan formal beberapa
atom dan ion disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1.2 Muatan Formal beberapa Atom dan Ion
No. Atom
Golongan
Muatan Formal
+1
B:5
C:6
N:7
..
N
.. C
..
N
N:
O:8
..
O
..
..
O:
..
X
.. :
-1
..
O+
..
O+
..
+
X
..
.. N
..
.. O
..:
.. :X
.. :
I-4
Contoh soal
Pada atom mana terdapat muatan formal dalam ion hidroksida (OH-)?
..
Penyelesaian
:O
:
H
Rumus Lewis ion OH adalah ..
Oksigen memiliki 6 elektron valensi, ada 6 elektron bebas dan 2 elektron ikatan. Muatan formal
oksigen adalah 6 - (6+1) = -1. Jadi oksigen membawa muatan formal -1. Hidrogen bermuatan netral.
Soal Latihan 1.3.
Hitung muatan formal pada setiap atom dalam senyawa berikut ini:
c. ion amonium (NH4)+
a. amonia (NH3)
+
d. ion nitronium (NO2)
2.4 Rumus dalam Kimia Organik
Rumus struktur menunjukkan struktur dari molekul. Rumus Lewis adalah salah satu jenis
rumus struktur, dimana setiap pasangan elektron yang dibagi digambarkan dengan suatu garis. Bila
pasangan elektron valensi menyendiri (pasangan elektron bebas juga ditunjukkan, rumus demikian
disebut rumus struktur lengkap).
Dalam rumus struktur termampatkan, ikatan tidak ditunjukkan, atom yang sama jenisnya yang
terikat pada atom yang sama digabungkan menjadi satu.
H H
CH3CH3 adalah rumus struktur termampatkan untuk H-C-C-H
H H
H H
CH3CH2OH adalah rumus struktur termampatkan untuk H-C-C-OH
H H
Bila molekul mempunyai dua atau lebih gugus atom yang identik, rumus struktur dapat
dimanfaatkan lebih jauh, dengan cara menggunakan tanda kurung untuk gugus atom yang
mengulang. Suskrip yang mengikuti kurung ke dua menyatakan berapa kali banyaknya seluruh
gugus ditemukan pada kedudukan tersebut dalam molekul. Contoh:
H
(CH3)2CHOH adalah sama dengan CH3 C
OH
CH3
CH3
(CH3)3CCl adalah sama dengan CH3 C
Cl
CH3
Ikatan rangkap atau ganda tiga digunakan dalam rumus struktur termampatkan. Contoh:
H
C
H
C C
H
H
CH3C
C
H
H
O
CH3CCH2CH3 adalah sama dengan H
C
H
C H
O H H
C C C H
H H
n-pentana
isopentana
neopentana
I-5
Cl
a. CH3CHCH2Cl
Cl
b. CH3CHCl
c. CH3CH2CH2CH2CHCH2Cl
Soal latihan 1. 5
CH3
CH3
d.
C C
CH3
CH3
Tuliskan rumus struktur lengkap untuk senyawa berikut ini (tunjukkan semua ikatan dengan garis
dan pasangan elektron bebas jika ada).
a. CH3CCl2
b. (CH3)2C=C(CH2CH3)2
H H
H
Cl
OH
_
H:
.. H + + : Cl
.. :
- ..
+
H + :OH
..
C+
:Z
karbokation
heterolitik
C :Z
C:
Z+
karbanion
2. Pemutusan homolitik yaitu jika tiap atom yang turut dalam ikatan kovalen menerima satu
elektron. Hasilnya adalah radikal bebas (gugus yang mempunyai elektron tidak berpasangan).
Radikal bebas secara listrik netral dan sangat reaktif. Contoh:
H. + H.
H H
H
..
+ .Cl
.. :
..
H. + . O
.. H
H.
Cl
H OH
C: Z
homolitik
C.
.Z
radikal bebas
I-6
Semakin elektronegatif suatu atom, semakin besar tarikan terhadap elektron ikatan. Bila dua atom
yang berbeda bergabung, tetapi tarikannya tidak cukup untuk memecahkannya menjadi ion, hasilnya
adalah ikatan kovalen polar. Ikatan kovalen polar adalah suatu ikatan dengan distribusi rapat
elektron yang tidak merata. Distribusi elektron dalam ikatan polar dilambangkan dengan muatan
parsial positif (+) dan negatif (-) atau dengan panah bersilang (
) yang mengarah dari ujung
yang parial positif ke ujung yang parsial negatif.
Cl
O
atau
Cl
CH3
CH 3
+
atau
CH3
CH 3
momen
ikatan (D)
0,4
1,31
1,51
0,22
0,74
1,41
ikatan
C - Cl
C Br
C-I
C=O
CN
Momen ikatan
(D)
1,46
1,38
1,19
2,3
3,5
=0
O
H
H
= 1,83 D
C
Cl
Cl
Cl
=0
H2O
1,84
NH3
1,46
Senyawa
CH3OCH3
O
CH3 C H
CH3Cl
1,86
CCl4
CO2
CH3 C C H 3
2,8
I-7
+ -
+-
dipol terinduksi
CH 2
CH 2
CH 3
CH3
CH 3
CH2
CH 3
CH 3
CH 3
CH2
CH 2
CH2
CH 3
CH 3
CH 3 C
CH 3
CH 3
n-pentana
t.d. 36 oC
neopentana
o
t.d. 9,5 C
..
C H3 O :
..
N
C H3
..
N
..
H F
.. :
Ikatan hidrogen terbentuk antara atom hidrogen yang parsial positif dari suatu molekul dengan
pasangan elektron menyendiri (bebas) dari atom suatu molekul yang elektronegatif (N, O, F).
..
O:
..
O
.. :
CH3 O :
C H3
O
.. :
H
ikatan hidrogen
Kekuatan ikatan hidrogen tidak sama. Ikatan hidrogen antara O dan HO lebih kuat dari N dan
HN, karena gugus OH lebih polar dari pada NH.
CH 3
..
O:
C H3
H
O
.. :
H
H lebih positif
ikatan hidrogen lebih kuat
H
CH 3
N:
H
H N
CH 3
H
H kurang positif
ikatan hidrogen lebih lemah
I-8
Ikatan hidrogen antara dua senyawa yang berbeda. Ada lebih dari satu kemungkinan
pembentukan ikatan hidrogen.
H
H
CH3
N: 1
H
O
.. :
H
2
Titik Didih
Senyawa dengan berat molekul yang sama, titik didihnya dapat berbeda karena adanya ikatan
hidrogen. Etanol (CH3CH2OH) dan dimetil eter (CH3OCH3) mempunyai berat molekul yang sama.
Etanol mempunyai titik didih yang jauh lebih tinggi dari pada dimetil eter. Hal ini disebabkan antar
molekul etanol dapat membentuk ikatan hidrogen, sedangkan dimetil eter tidak dapat membentuk
ikatan hidrogen antar molekulnya.
ikatan hidrogen
CH3CH2
..
O:
..
O:
CH3
CH2CH 3
:O
..
etanol
t.d 78,5 oC
CH3
dimetil eter
t.d. -23o C
Kelarutan
Senyawa yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air, lebih mudah larut dalam air.
Glukosa mengandung banyak gugus OH dan larut baik dalam air. Sikloheksana tidak dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan air dan tidak dapat memecah ikatan hidrogen dalam air,
sehingga sikloheksana tidak larut dalam air.
H
CH2OH
O
OH
H
HO OH H H
H OH
gluk osa
larut dalam air
c. CH3CH2OCH2CH3
H
orbital atom 1s
orbital molekul H2
Tumpang tindih orbital yang menghasilkan ikatan antara orbital p dan s dan orbital p dan p
ditampilkan pada Gambar 1.4.
+
p
ikatan p-s
s
+
ik atan p-p
Gambar 1.4. Tumpang tindih orbital s dan p serta pdan p yang menghasilkan ikatan sigma
2.9 Orbital Hibrida Karbon
Bila atom hidrogen menjadi bagian dari suatu molekul, maka digunakan orbital arom 1s untuk
ikatan. Karbon dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p2 mempunyai elektron valensi 4 yang merupakan
elektron ikatan. Atom karbon tidak menggunakan keempat orbitalnya secara murni untuk ikatan,
tetapi bercampur (hibridisasi) menurut satu dari tiga cara berikut:
1. hibridisasi sp3, digunakan untuk membentuk 4 ikatan tunggal
karbon sp 3
H H
H
H C H
H C C H
H H
H
2
H
C
3. hibridisasi sp, untuk membetuk ikatan ganda tiga atau ikatan rangkap terakumulasi.
karbon sp
H
H C
H
C
Hibridisasi memberikan ikatan yang lebih kuat karena tumpang tindih lebih besar sehingga
menghasilkan molekul berenergi lebih rendah yang lebih stabil.
2.9.1
Hibridisasi sp3
Dari bukti eksperimental, bentuk molekul metana (CH4) adalah tetrahedral. Panjang ikatan C- H
dan sudut ikatan H-C-H besarnya sama; artinya keempat ikatan ekivalen. Hal ini timbul dari
hibridisasi lengkap keempat orbital atomnya (1 orbital 2s dan 3 orbital 2p) sehingga menghasilkan 4
orbital sp3 yang ekivalen. Agar ini dapat terjadi, satu elektron dari 2s ditingkatkan ke orbital 2p yang
kosong, kemudian bergabung menjadi 4 orbital sp3 dengan energi yang sama (agak lebih tinggi dari
2s tetapi agak lebih rendah dari 2p). Masing-masing orbital sp3 mengandung satu elektron untuk
ikatan.
Pembentukan orbital sp3 digambarkan dengan diagram orbital, setiap kotak menyatakan
orbital,elektron dinyatakan oleh panah, arah panah merupakan arah spin elektron.
orbital atom C
(orbital non-ikatan 1s
yang terisi tidak ditunjukkan)
e ditingkatkan
orbital yang digunak an
untuk ik atan
2p
2p
2p
2p
2p
2p
empat sp 3
2s
2s
I-10
Pencampuran orbital 2s dan 2p membentuk orbital sp3 menghasilkan bentuk seperti bola bowling
dengan simpul pada inti. Cuping besar digunakan untuk tumpang tindih dengan orbital dari atom
yang lain, cuping kecil tidak digunakan untuk ikatan. Empat orbital hibrida sp3 mengelilingi inti
karbon dengan geometri dari ikatan berbentuk tetrahedral. (Gambar 1. 5)
ujung digunak an
untuk ik atan
C
109,5o
C dengan
4 ikatan sp 3
C
C
H
H
H
H
etana
Gambar 1.8. Pembentukan Ikatan sigma sp3-sp3 dalam molekul etana (CH3CH3)
Contoh soal
Berikan rumus struktur lengkap (yang menunjukkan semua atom dan ikatan) untuk propana. Jenis
orbital apa yang tumpang tindih membentuk masing-masing ikatan?
Penyelesaian
masing-masing ikatan C-H sp3-s
H H H
H C C C H
H H H
2.9.2
sp 3 -sp 3
Hibridisasi sp2
Untuk membentuk orbital hibrida sp2, karbon berhibridisasi orbital 2s-nya hanya dengan dua
orbital 2p-nya. Satu orbital p pada atom karbon tetap tak terhibridisasi. Karena tiga orbital atom
digunakan untuk membentuk orbital sp2, maka dihasilkan tiga orbital hibrida sp2. Masingmasing
orbital sp2 mempunyai bentuk yang sama seperti orbital sp3 dan mengandung satu elektron yang
dapat digunakan untuk ikatan.
2p
2p
2p
2p
2p
2p
2p
tiga sp2
2s
2s
Tiga orbital sp2 terletak dalam satu bidang dengan sudut 120o, satu orbital p yang tidak
terhibridisasi terletak tegak lurus pada bidang sp3. (lihat Gambar 1.10)
Gambar 1.11. Pembentukan ikatan sigma sp2-sp2 dan ikatan pi p-p dalam molekul etena
Ikatan pi () :
I-12
tumpang tindih
+ 68 kkal/mol
C
H
Dalam molekul CH2=CH2 energi disosiasi ikatan sigma adalah 95 kkal/mol, energi disosiasi ikatan
pi 68 kkal/mol.
Beberapa molekul dengan orbital karbon hibrida sp2 antara lain sebagai berikut. Perhatikan
bahwa ikatan rangkap C=O (gugus karbonil) juga memiliki orbital hibrida sp2.
H
C
O
C
C
OH
karbon-karbon sp2
Dalam rumus struktur, ikatan rangkap dinyatakan oleh dua garis identik. Perhatikan bahwa ikatan
rangkap bukan identik yang sederhana, tetapi bahwa garis rangkap menggambarkan satu ikatan pi
yang lemah.
H
C
Contoh soal
Jenis tumpang tindih apa yang terdapat dalam setiap ikatan CH3CH=CH2?
Penyelesaian
sp 3-s
sp 3-sp 2
H
C
H
H
sp 2-s
C C
H
sp 2-s
H
sp 2-sp 2
dan p-p
Hibridisasi sp
Bila atom C dihubungkan hanya terhadap dua atom lainnya, seperti dalam asetilena
( H C C H ), keadaan hibridisasinya adalah sp. Dalam hal ini tinggal dua orbital 2p yang tidak
terhibridisasi, masing-masing dengan satu elektron.
2p
2p
2p
2p
2p
2p
2p
2p
dua sp
2s
2s
I-13
Kedua orbital sp terletak sejauh mungkin, dalam garis lurus dengan sudut 180o diantaranya.
Orbital p saling tegak lurus dan tegak lurus terhadap garis orbital sp. (Gambar 1.12)
orbital p saling tegak lurus
dan tegak lurus terhadap orbital p
orbital sp
yang kedua
satu orbital sp
sp
sp
90
90
kedua orbital p
orbital p
ikatan sigma
CH3 C
C H
H C
Secara elektronika nitrogen sama dengan karbon, dan orbital atom dari nitrogen berhibridisasi
menurut cara yang sangat bersamaan dengan karbon.
2p
2p
2p
E
empat orbital sp3 dari N
2s
Seperti ditunjukkan dalam diagram orbital di atas, perbedaan antara nitrogen dan karbon adalah
satu orbital sp3 dari nitrogen sudah terisi dengan sepasang elektron, sehingga nitrogen hanya dapat
membentuk tiga ikatan kovalen dengan atom lain. Amonia (NH3) mengandung atom nitrogen sp3
yang terkat pada 3 tom hidrogen. (Gambar 1.14)
3
orbital sp yang terisi
sp3 -s
H
sp3 -sp3
N
H
H
amonia
CH 3
N
H
CH 3
CH 3
CH3
amina
Seperti halnya karbon, nitrogen juga dapat berhibridisasi sp2 dan sp. Perbedaan penting antara
nitrogen dan karbon adalah satu orbital dari nitrogen terisi penuh sepasang elektron bebas.
sp 2
sp
..
CH3CH N
CH3CHC
N:
CH3
2p
2p
2p
empat orbital sp3 dari O
2s
Alkohol dan eter yang analog dengan air, mengandung atom oksigen terhibridisasi sp3 dan
mempunyai 2 pasang elektron valensi menyendiri, sperti ditunjukkan pada Gambar 1.14.
orbital terisi
sp3 - s
sp 3 - s
O
H
CH 3
H
air
CH 3
CH3
eter
alkohol
Gambar 1.15. ikatan dalam air, alkohol CH3OH dan eter CH3OCH3
2.12 Resonansi
Benzena adalah senyawa silkik dengan 6 atom karbon yang tergabung dalam cincin. Setiap atom
karbon terhibridisasi sp2 dan cincinnya planar. Setiap atom karbon mengikat satu atom hidrogen
dan setiap atom karbon juga mempunyai orbital p yang tidak terhibridisasi tegak lurus terhadap
bidang ikatan dari cincin tersebut.
tumpang tidih sempurna
pandangan samping
menunjuk k an orbital p
H
C
H C
C
H
atau
C H
atau mungkin
C
H
struktur ikatan
(masing-masing C adalah sp2
dan mempunyai elektron p)
penempatan ikatan
(lingkaran menyatakan delokalisasi sempurna)
I-15
Dengan 6 elektron p, benzena mengandung 3 ikatan yang dapat digambarkan menurut trumus
A atau B, dimana ikatannya bergantian antara ikatan tunggal dan ikatan rangkap. Telah diketahui
bahwa ikatan karbon-karbon dalam cincin benzena mempunyai panjang ikatan yang sama, berarti
tidak mengandung ikatan tunggal dan rangkap yang saling bergantian. Disimpulkan bahwa keenam
elektron pi terdelokalisasi sempurna dalam awan muatan elektron yang berbentuk seperti kue donat
yang disebut awan pi aromatik.
Untuk menggambarkan distribusi elektron pi dalam benzena, digunakan rumus Kekule
(1972) dimana kedua struktur dalam resonansi yang satu dengan yang lain. Struktur Kekule dusebut
juga sebagai lambang resonansi atau struktur resonansi untuk benzena.
struk tur nyata adalah
gabungan dari dua struktur
resonansi ini
Struktur nyata benzena tidak bergeser antara 2 struktur yang berbeda tetapi merupakan hibrida
resonansi dari dua struktur resonansi. Untuk menyatakan benzena juga digunakan segienam dengan
lingkaran di dalamnya yang menyatakan awan pi aromatik.
Pergeseran Elektron
Benzena bukan satu-satunya yang rumus ikatan valensi tunggalnya kurang cocok. Gugus nitro
(-NO2) adalah salah satu contoh yang baik untuk diterangkan struktur resonansinya.
. .. .O
..
+
CH3 N
.O
. ..
.
O...
CH3 N
..
.O
. .. +
atau CH3 N
O
O-
Bila menulis struktur resonansi, inti-inti atom sebuah molekul tidak bertukar posisi, hanya elektron
yang terdelokalisasi. Perlu diingat juga bahwa hanya elektron pi atau elektron bebas saja yang dapat
terdelokalisasi.
Pergeseran dapat terjadi dengan cara sebagai berikut :
Contoh :
..
O..
CH3 N
..
.O
. .. +
X
..
X
..
X
X
X
X
. .. .O
..
CH3 N
.. . .
O
..
.O
. .. -
b. H2O 2
c. CH3COCH3 d. H2C=CHCH=CHCN
a. (CH3)2CHCHBrCH3
b. CH3CO2H
3. Hitung muatan formal semua atom kecuali H dalam struktur berikut ini.
:O:
a. CH3 C N:
b. (CH3)3C+
..
c. CH3C O..:-
I-16
..
O
.. H
b. H
N:
H
.. H
.. H
..
c. H:C:N:C:H
.. .. ..
H H
5. Tuliskan rumus struktur lengkap dan tunjukkan pasangan elektron valensi menyendiri (bila ada)
untuk senyawa berikut ini.
a. CH3NH2
b. (CH3)3N
e. CH2=CH2
f. H2C=O
c. (CH3)3NH+ d. (CH3)3COH
6. Gambarkan poligon dan rumus struktur untuk sistem cincin karbon yang mengandung enam
karbon cincin dan ikatan rangkap
7. Ujung mana yang positif dan mana yang negatif dari dipol setiap ikatan berikut ini
a. C
Br
b. C
c. C
Cl
d. C
b. H OH
c. H NH2 d. CH3
OH e. CH3O
9. Gambarkan struktur untuk menunjukkan ikatan hidrogen (bila ada) dalam senyawa berikut ini
a. (CH3)2NH
b. CH3CH2OCH3 c. (CH3)3N
d. CH3CH2F
e. (CH3)2C=O
f. CH3OCH2CH2OH
10. Tunjukkan semua jenis ikatan hidrogen dari (CH3)2NH dalam air. Yang mana merupakan ikatan
hidrogen terkuat?
11. Senyawa mana yang diharapkan memiliki titik didih tertinggi? Jelaskan.
a. CH3CH2CH2CH2OH atau (CH3)3COH
b. HOCH2CH2OH atau CH3CH2CH2OH
12. Dietil eter, CH3CH2OCH2CH3 dan 1-butanol CH3CH2CH2CH2OH, dua-duanya larut dalam air,
tetapi titik didih 1-butanol adalah 83o lebih tinggi dari pada dietil eter. Jelaskan mengapa
demikian.
3.
Penutup
3.1. Rangkuman
Sifat-sifat fisika senyawa ditentukan oleh struktur molekul dan jenis ikatan kimianya. Untuk
dapat menuliskan struktur molekul dapat dimulai dari konfigurasi elektron masing-masing atom
penyusunnya.
3. 2. Test Mandiri
1. Gambarkan struktur titik elektron (struktur Lewis) untuk CCl2F2.
2. Gunakakan panah bersilang untuk menunjukkan arah momen ikatan senyawa berikut untuk
struktur H3C-OH.
3. Hitung muatan formal semua atom kecuali H dalam struktur berikut ini.
a. amonia (NH3) b. CH3COO-
I-17
CH3
CH3
b.
C C
CH3
CH3
5. Tuliskan rumus struktur lengkap untuk senyawa berikut ini (tunjukkan semua ikatan dengan
garis dan pasangan elektron bebas jika ada) untuk senyawa: H2C=O
6. Tunjukkan semua jenis ikatan hidrogen (bila ada) yang ditemukan dalam senyawa berikut.
a. larutan CH3OH dalam H2O
b. CH3CH2OCH2CH3 dalam air
7. Tulis rumus struktur lengkap untuk masing-masing senyawa berikut dan jenis orbital yang
tumpang tindih membentuk masing-masing ikatan senyawa CH2=C(CH3)2.
4. Pustaka
a. Fessenden, R.J. dan J. S. Fessenden, 1986, Organic Chemistry 3rd edition. Wadsworth, Inc.,
Belmont, California. Alih bahasa : Pudjatmaka, A.H. 1999, Kimia Organik. Penerbit Erlangga,
Jakarta, Jilid 1
b. Solomons, T.W.G., 1988, Organic Chemistry 3 rd edition, John Wiley & Sons, Inc., New York
c. Hart, H., L.E. Craine dan D.J. Hart, 2003, Organic Chemistry 11th edition. Wadsworth, Inc.,
Belmont, California. Alih bahasa : Suminar S.A., 2003, Kimia Organik, edisi 11, Penerbit
Erlangga, Jakarta
I-18