Professional Documents
Culture Documents
MUKTAMAR NASIONAL IX
PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA (PERABOI)
Jogjakarta, 31 0ktober 3 November 2012
Pasal 1
STATUS DAN WEWENANG MUKTAMAR
1.
Sidang Muktamar dihadiri oleh Anggota biasa PERABOI dan anggota muda
PERABOI.
2.
Acara ilmiah Muktamar dapat dihadiri oleh Anggota Biasa PERABOI,
Anggota Muda PERABOI dan para undangan.
Pasal 5
KORUM
1.
Sesuai AD/ART maka, korum tercapai apabila Muktamar dihadiri oleh lebih
dari setengah jumlah anggota biasa PERABOI.
2.
Bila persyaratan tersebut pada angka 1 (satu) tidak terpenuhi, maka Muktamar
diundur paling lama dalam waktu jam dan setelah itu, Muktamar dianggap sah
dengan jumlah peserta yang hadir.
Pasal 6
PE R S I DAN G AN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pasal 7
HAK BICARA DAN HAK SUARA
1.
6.
7.
8.
Yang dapat dicalonkan sebagai Ketua adalah anggota biasa dengan syaratsyarat seperti tercantum pada pasal 10.
Calon yang mempunyai suara terbanyak harus mengemukakan visi dan
misinya dihadapan sidang pleno.
Setelah diperiksa syarat kesahan calon oleh Pimpinan Muktamar, maka semua
nama yang disebutkan sebagai calon dianggap sah menjadi calon.
Calon yang sah diminta kesediaanya dan diberi kesempatan untuk secara lisan
dan terbuka memperkenalkan diri selama waktu yang ditentukan oleh Pimpinan
Sidang.
Bila jumlah calon lebih dari 2 orang maka dilakukan pemilihan dengan
pemungutan suara secara dua tahap. Tahap pertama untuk menyaring2 suara
terbanyak dan tahap kedua untuk memilih salah satu diantara 2 calon untuk
ditetapkan sebagai ketua PP PERABOI yang baru.
Pemilihan dilakukan secara babas dan rahasia, oleh perserta yang mempunyai
hak suara.
Pemilihan harus diulang apabila jumlah suara Ketua calon sama.
Ketua terpilih PP PERABOI diberi kesempatan dalam waktu paling lambat 2
minggu setelah Muktamar untuk menyusun anggota kepengurusannya pada
periode yang berjalan.
Pasal 10
SYARAT-SYARAT KETUA UMUM PENGURUS PUSAT PERABOI
1.
Ketua PP adalah anggota biasa yang selalu mengabdikan diri dalam Proses
Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Bedah Onkologi.
2.
Dokter Spesialis Onkologi Bedah yang diyakini :
a.
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Berjiwa Pancasila.
c.
Berkepribadian dan bermoral tinggi dan disegani serta memiliki
kredibilitas profesi yang tinggi.
d.
Peka dan responsife terhadap masalah kesehatan dan lingkungan
masyarakat terutama yang berhubungan dengan penyakit kanker
3.
Mempunyai hubungan yang luas dengan institusi yang berhubungan dengan
Bedah Onkologi baik di dalam maupun di luar negeri.
Pasal 11
PEMILIHAN ANGGOTA MAJELIS PENILAI NASIONAL PENDIDIKAN
PERABOI
1.
Pasal 12
SYARAT-SYARAT ANGGOTA MAJELIS PENILAI NASIONAL DAN
PEMILIHAN KETUA MAJELIS PENILAI NASIONAL
Syarat-syarat yang selalu harus dipenuhi oleh seorang Ketua dan Anggota
KOLEGIUM BEDAH ONKOLOGI INDONESIA adalah :
1.
Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang diyakini :
a.
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Berjiwa Pancasila.
c.
Berkepribadian & bermoral tinggi dan disegani serta memiliki
kredibilitas profesi yang tinggi.
d.
Peka dan responsive terhadap masalah kesehatan masyarakat, dan
lingkungan terutama yang berhubungan dengan penyakit kanker.
e.
Berwibawa, jujur dan bijaksana.
2.
Telah menjadi Dokter Spesialis Bedah Onkologi minimal 10 tahun dan
mengabdikan diri dalam proses Pendidikan dan Pengembangan Onkologi Bedah.
3.
Berada dalam Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Bedah pada Fakultas
Kedokteran Negeri dan Rumah Sakit Pendidikan.
Pasal 13
PEMILIHAN ANGGOTA MAJELIS ETIK PERABOI
1. Yang dapat dicalonkan sebagai anggota ME PERABOI adalah anggota
KOLEGIUM BEDAH ONKOLOGI INDONESIA sebanyak 3 orang dan anggota
biasa yang bukan anggota KOLEGIUM BEDAH ONKOLOGI INDONESIA
sebanyak 2 orang.
2. Pencalonan dilakukan oleh peserta Muktamar secara bebas dan rahasia.
3. Setiap peserta Muktamar hanya dapat mengajukan satu nama calon.
4. Pemilihan dilakukan secara musyawarah dan apabila diperlukan dapat dilakukan
dengan pemungutan suara.
5. Ketua ME PERABOI dipilih diantara ke 5 anggota untuk selanjutnya ditetapkan
persetujuan dari Muktamar.
Pasal 14
KEPUTUSAN MUKTAMAR
1.
2.
Wakil Ketua
Sekretaris