Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Rumah adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat
singgah atau hunian yang digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim dan makhluk
hidup lainnya, serta tempat pengembangan kehidupan keluarga (KepMenKes, 1999).
Sedangkan menurut Badan Litbang Kesehatan, pengertian rumah adalah bangunan yang
berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
Pengertian sehat berdasarkan Dinas Perumahan DKI Jakarta adalah keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social
ekonomi. Dan kategori sehat menurut standar WHO, kebutuhan kesehatan manusia, terdiri
atas : (a) kesehatan fisik, yaitu terhindar dari penyakit menular, keracunan, dan
trauma/benturan, dan (b) kesehatan mental, yaitu terhindar dari stress, memiliki rasa nyaman
dan aman terhadap lingkungannya.
Rumah sehat adalah tempat berlindung atau bernaung dan tempat untuk beristirahat
sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna, baik fisik, rohani maupun sosial.
Rumah atau tempat tinggal manusia, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan.
Pada zaman purba manusia bertempat tinggal di gua-gua, kemudian berkembang dengan
mendirikan rumah tempat tinggal di hutan-hutan dan di bawah pohon. Sampai pada abad
modern ini manusia sudah membangun rumah (tempat tinggalnya) bertingkat dan
diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern. Sejak zaman dahulu manusia telah
mencoba mendesain rumahnya, dengan ide mereka masing-masing yang dengan sendirinya
berdasarkan kebudayaan masyarakat setempat dan membangun rumah mereka dengan bahan
yang ada setempat (local material) pula. Setelah manusia memasuki abad modern ini
meskipun rumah mereka dibangun dengan bukan bahan-bahan setempat, tetapi kadang
desainnya masih mewarisi kebudayaan generasi sebelumnya (Notoadmojo, 2007).
Pada dasarnya rumah merupakan kebutuhan yang berlaku pada setiap manusia.
Namun peranannya tergantung pada tingkat pemenuhan kebutuhan manusia itu sendiri.
Abraham Maslow, seorang pakar psikologi humanitis mengemukakan tingkat pemenuhan
kebutuhan manusia dalam bentuk diagram piramida yang disebut piramida Maslow. Dari
1
piramida Maslow ini, jika dihubungkan dengan tingkat kebutuhan manusia akan rumah, maka
penerapannya adalah sebagai berikut :
Self
Actu
alizat
ion
(selffulfil
lmen
Esteem Needs
(self
t)
respect,
independencem esteem
from others)
Belonging & Love Needs (love,
affection, sense of belonging)
Sumber : Toby Israel, Some Place Like Home, Great Britain : 2003
Rumah dapat disebut sehat apabila telah memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah
yang memiliki : jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana
pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunia rumah yang sesuai dan
lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk membantu sebagai sarana penambahan
wawasan untuk penulis dan pembaca yang meliputi pengertian, kriteria, syarat rumah sehat.
Selain itu untuk menyelesaikan tugas dalam kepaniteraan klinik di bagian Kedokteran
Komunitas sebagai salah satu syarat menyelesaikan kepaniteraan klinik di bagian Kedokteran
Komunitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Strategi Pencegahan
Relevan
Polusi udara dalam rumah a. Peningkatan ventilasi
b. Peningkatan dapur, alat
dan kepadatan
masak
c. Penyediaan listrik pada
penduduk
Diare
desa
dan
&
memasak
air,
penggunaan
Malaria
Penyediaan air
a. Peningkatan manajemen
air permukaan
b. Menghilangkan
tempat
Demam dengue
pengumpulan sampah
tropik Sanitasi,
pembuangan a. Mengurangi
Penyakit
(schistommiasis,
TBC
Penyakit
Kepadatan
saluran
kronis
kontak
kualitas
kuantitas rumah
Sama
dengan
dan
penyakit
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut :
a. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan
ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.
b. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi
yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.
mencari makanan dan sarang di dalam rumah sehingga anda harus benar-benar ekstra
bekerja keras untuk mengenyahkannya.
7. Terawat
Rumah yang sehat adalah rumah yang setiap elemennya terawatt dan terperlihata
dengan baik. Para penghuni rumah hendaknya mengatur jadwal khusus untuk saling
berbagi tugas melakukan tugas ini demi kepentingan bersama.
istirahat
b. Mempunyai tempat-tempat untuk tidur, memasak, mandi, mencuci, kakus dan kamar
mandi
c. Dapat melindungi bahaya kebisingan dan bebas dari pencemaran
d. Bebas dari bahan bangunan berbahaya
e. Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya dari
f.
Persyaratan rumah sehat berdasarkan pedoman teknis penilaian rumah sehat (Depkes
RI. 2007).
a. Memenuhi kebutuhan psikologis antara privacy yang cukup, komunikasi yang sehat
antar keluarga dan penghuni rumah, adanya ruang khusus untuk istirahat (ruang tidur)
bagi masing-masing penghuni
b. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dang
penghawaan yang cukup
c. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi bangunan rumah, bahaya kebakaran dan kecelakaan di dalam rumah
Lokasi
a Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran
b
lokasi pertambangan
Tidak terletak pada daerah rawab kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur
pendaratan penerbangan
Kualitas udara, kebisingan dan getaran
Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas
beracun baik oleh alam atau aktivitas manusia dan memenuhi persyaratan buku mutu
udara yang berlaku dengan perhatian khusus terhadap parameter-parameter sebagai
berikut :
a Tingkat kebisingan di lokasi tidak melebihi 45-55 dbA
b Gas berbau (H2S dan HN3) secara biologis tidak terdeteksi
c Partikel debu diameter 10 ug tidak melebihi 150 ug/m3
d Gas SO2 tidak melebihi 0.10 ppm
e Debu terendap tidak melebihi 350 mm3/m2 perhari
f Tingkat getaran di lingkungan perumahan harus memenuhi maksimal 10mm/detik
Kualitas tanah
Kualitas tanah pada daerah perumahan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a Tinmah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg
b Arsenik total maksimal 100 mg/kg
c Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg
d Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg
Kualitas air tanah
Kualitas air tanah pada daerah perumahan minimal harus memenuhi persyaratan air
baku, air minum (golongan B), sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku
Sarana dan prasarana lingkungan
1 Memiliki sarana taman bermain untuk anak anak, sarana rekreasi keluarga
2
penyandang cacat.
Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman.
7
jalan.
Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang
waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai
Bahan bangunan
a Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat
b
2
organisme patogen
Komponen & penataan ruang rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut :
a Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b Dinding
c
d
5
6
7
8
9
anak.
f Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap
Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan yang langsung maupun tidak langsung dapat
menerangi seluruh ruangan minimal intensitas 60 lux dan tidak menyilaukan
Kualitas udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a Suhu udara nyaman berkisar 18o sampai dengan 30o Celcius
b Kelembapan udara berkisar antara 40% sampai 70%
c Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
d Pertukaran udara (air exchange rate) 5 kaki kubik per menit per penghuni
e Konsentrasi gas CO tidak melebih 100 ppm/8 jam
f Konsentrasi gas formaldehid tidak melebihi 120 mg/m3
Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas lantau
Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersaran di rumah
Air
a Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/hari/orang
b Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman
Limbah
a Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak
b
lingkungan yang memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis, dan bebas dari berbagai
penularan penyakit. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a.
Pencahayaan alam.
Pencahayaan alam diperoleh dengan masuknya sinar matahari kedalam
ruangan melalui jendela, celah-celah dan bagian-bagian bangunan yang terbuka.
Cahaya matahari sangat berguna selain untuk penerangan juga dapat
mengurangi kelembaban ruang, mengusir nyamuk, membunuh kuman-penyakit
tertentu seperti TBC, influenza, penyakit mata dan lain-lain.
Kebutuhan standar minimum cahaya alam yang memenuhi syarat
kesehatan untuk berbagai keperluan menurut WHO dimana salah satunya adalah
untuk kamar keluarga dan tidur dalam rumah adalah 60 120 Lux.
Untuk memperoleh jumlah cahaya matahari pada pagi hari secara optimal
sebaiknya jendela kamar tidur menghadap ketimur. Luas jendela yang baik paling
sedikit mempunyai luas 10 20 % dari luas lantai.
b).
Pencahayaan buatan.
Pencahayaan buatan yang baik dan memenuhi standar dapat dipengaruhi
oleh :
10
penyakit dalam udara, antara lain bakteri dan virus, dapat keluar dari ruangan
sehingga tidak menjadikan sarana penyebaran penyakit.
Orang-orang yang batuk dan bersin bersin mengeluarkan udara yang penuh
dengan kuman-kuman penyakit (TBC, pneumonia,dll) yang dapat meninfecteer
udara di sekelilingnya. Penyakit-penyakit menular yang penularannya dengan
perantara udara, antara lain : TBC, bronchitis, pneumonia, dll.
Hawa yang segar sangat diperlukan dalam rumah untuk mengganti udara
ruangan yang sudah terpakai. Udara segar diperlukan untuk menjaga temperatur dan
kelembaban udara dalam ruangan. Umumnya temperatur kamar 220C - 300C sudah
cukup segar. Untuk memperoleh kenyamanan udara seperti dimaksud diatas
diperlukan adanya ventilasi yang baik.
Membuat sistem ventilasi harus dipikirkan masak-masak, jangan sampai
orang-orang yang ada di dalam rumah menjadi kedinginan dan sakit. Pembuatan
lubang-lubang ventilasi dan jendela harus serasi dengan luas kamar dan sesuai
dengan iklim ditempat itu.
Di daerah yang berhawa dingin dan banyak angin, jangan membuat lubanglubang ventilasi yang lebar. Cukup yang kecil-kecil saja. Tetapi di daerah yang
berhawa panas dan tidak banyak angin, lubang ventilasi dapat dibuat agak lebih
besar.
Ventilasi yang baik dalam ruangan harus mempunyai syarat lainnya,
diantaranya :
a).
b).
Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap
dari sampah atau dari pabrik, dari knalpot kendaraan, debu dan lain-lain.
c).
udara ini jangan sampai terhalang oleh barang-barang besar misalnya almari,
dinding sekat dan lain-lain.
Udara di alam bebas pada umumnya mempunyai komposisi yang terdiri dari
unsur-unsur yang bermanfaat bagi kesehatan dan unsur-unsur yang kurang
bermanfaat bagi kesehatan. Unsur udara bebas pada umumnya terdiri :
a.
b.
c.
d.
e.
Penghawaan alam
Penghawaan alam ini mengandalkan pergerakan udara bebas (angin
dari alam), temperatur udara luar dan kelembabannya. Selain melalui
jendela, pintu dan lubang hawa, maka penghawaan alam pun dapat
diperoleh dari pergerakan udara sebagai hasil sifat poreus dinding ruangan,
atap dan lantai.
Lubang ventilasi sebaiknya diatur agar tidak terlalu rendah,
maksimal 80 cm dari langit langit. Tinggi jendela yang dapat dibuka
(ditutup) dari lantai minimal 80 cm. jarak dari langt-langit terhadap jendela
minimal 30 cm. Untuk mencegah gangguan binatang sebaiknya dipasang
kasa nyamuk.
b.
12
angin adalah udara yang ada di dalam ruangan itu sendiri, sehingga
tidak ada pertukaran udara.
b).
Exhauster
Baling baling penyedot udara dari dalam ataupun dari luar ruangan
untuk mengganti udara yang telah terpakai. Pada pemakaian Exhauster
harus
diimbangi
dengan
penempatan
lubang
ventilasi
yang
b.
Jumlah Kamar
Jumlah penghuni
Satu
2 orang
Dua
3 orang
Tiga
5 orang
Empat
7 orang
10 orang
b).
4,64 m2
4,64 6,5 m2
0,5
6,5 8 m2
8 10 m2
1,5
Lebih dari 10 m2
Baik
0,7
ii ). Cukup
iii ). Kurang
c.
14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Untuk mendapatkan rumah yang sehat dan layak dihuni maka tidak ada salahnya jika kita
mencoba menerapkan kriteria dan syarat rumah sehat.
Kriteria rumah sehat yang dikeluarkan oleh APHA (American Public Health Association)
yaitu :
1. Harus memenuhi kebutuhan kebutuhan fisiologis
2. Harus memenuhi kebutuhan kebutuhan psikologis
3. Harus terhindar dari penyakit menular
4. Harus terhindar dari kecelakaan kecelakaan
Dan syarat rumah sehat menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 829 / Menkes/SK/VII/1999 yaitu :
Bahan bangunan
Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat
mikro-organisme patogen
Komponen & penataan ruang rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut :
Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
Dinding
o Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi
untuk pengaturan sirkulasi udara
o Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah
dibersihkan
Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
Bumbungan rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi
dengan penangkal petir
16
Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang
keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi, ruang bermain
anak.
Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap
Pencahayaan
Pencahayaan alam dan/atau buatan yang langsung maupun tidak langsung dapat
menerangi seluruh ruangan minimal intensitas 60 lux dan tidak menyilaukan
Kualitas udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
Suhu udara nyaman berkisar 18o sampai dengan 30o Celcius
Kelembapan udara berkisar antara 40% sampai 70%
Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
Pertukaran udara (air exchange rate) 5 kaki kubik per menit per
penghuni
Konsentrasi gas CO tidak melebih 100 ppm/8 jam
Konsentrasi gas formaldehid tidak melebihi 120 mg/m3
Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas lantau
Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersaran di rumah
Air
Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/hari/orang
Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air
minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
17
Luas ruang tidur minimal 8 meter dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang
tidur dalam satu ruang tidru, kecuali anak di bawah usia 5 tahun
DAFTAR PUSTAKA
19