Professional Documents
Culture Documents
Tirosinosis
Kira-kira 5% dari phenylalanine segera digunakan untuk mensintesa protein baru bagi tubuh.
Bagian besar lainnya akan ditukarmenjadi tirosin oleh enzim phenylalanine hidrosilase menjadi
tirosin. Apabila enzim tirosinase (tirosin transaminase) absen yaitu pada orang homozigotik tt),
maka darah mengandung terlalu banyak tirosin, sehingga menyebabkan penyakit pada hati,
kejang pada otot, gemetar, sering kacau kelakuannya, serangan jatung dan pigmen kulit kearah
albino. Berbeda dengan penderita PKU penderita tirosinosis mempunyai intelegensia normal.
Jika timbulnya penyakit diketahui sejak kecil, keselamatan penderita masih mungkin ditolong
dengan melaksanakan makan berpantang, yaitu memilih makanan yang sedikit atau tidak
mengandung phnylalanin.
Galaktosemia
Galaktosemia disebabkan oleh defisiensi galaktosa 1-fosfat uridililtransferase.
Galatosemia merupakan penyakit resesif autosom pada metabolisme galaktosa yang terdapat
pada sekitar 1 dalam 60000 bayi baru lahir. Gejala klinis awal adalah kegagalan pertumbuhan.
Muntah atau diare ditemukan pada sebagian besar penderita, biasanya berawal dalam
beberapa hari setelah minum susu. Tanda gangguan hati, baik ikterus dan hepatomegali, hampir
sering muncul setelah minggu pertama setelah lahir. Ikterus pada penyakit hati intrinsik dapat
diperberat oleh hemolisis hebat pada beberapa penderita. Bahkan katarak juga pernah dilaporkan
terjadi dalam beberapa hari setelah lahir
b. jelaskan kegunaan inhibitor enzim dalam pengobatan
Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, enzim tersebut dalam
pengobatan di turunkan karena akan memberi pengaruh yang kurang baik pada tubuh yang tidak
sehat, sehingga perlu diturunkan aktivitasnya. Misalnya
Pengendalian tekanan darah diatur oleh enzim renin-EKA dan angiosintase. Enzim
renin-EKA berperan dalam menaikkan tekanan darah dengan menghasilkan produk
angiotensin II, sedangkan angiosintase bekerja terbalik dengan mengurangi aktivitas
angiotensin II. Untuk menghambat kenaikan tekanan darah, maka manipulasi
terhadap kerja enzim khususnya EKA dapat dilakukan dengan pemberian obat
penghambat EKA (ACE Inhibitor).
Pada penderita penyakit kejiwaan, pemberian obat anti-depresi (senyawa) inhibitor
monoamina oksidase (MAO inhibitor) dapat menghambat enzim monoamina
oksidase yang mengkatalisis oksidasi senyawa amina primer yang berasal dari hasil
dekarboksilasi asam amino. Enzim monoamina oksidase sendiri merupakan enzim
yang mengalami peningkatan jumlah ada sel susunan saraf penderita penyakit
kejiwaan.
c. jelaskan suatu contoh pengukuran enzim untuk diagnosis
. Enzim sebagai suatu reagensia diagnosis.
Sebagai reagensia diagnosis, enzim dimanfaatkan menjadi bahan untuk mencari petanda
(marker) suatu senyawa. Dengan memanfaatkan enzim, keberadaan suatu senyawa petanda yang
dicari dapat diketahui dan diukur berapa jumlahnya. Kelebihan penggunaan enzim sebagai suatu
reagensia adalah pengukuran yang dihasilkan sangat khas dan lebih spesifik dibandingkan
dengan pengukuran secara kimia, mampu digunakan untuk mengukur kadar senyawa yang
jumlahnya sangat sedikit, serta praktis karena kemudahan dan ketepatannya dalam mengukur.
Contoh penggunaan enzim sebagai reagen adalah sebagai berikut:
Uricase yang berasal dari jamur Candida utilis dan bakteri Arthobacter
globiformis dapat digunakan untuk mengukur asam urat.