Professional Documents
Culture Documents
Narasumber:
dr. R. Deden Sucahyana, Sp.B, M.Kes
Pendamping:
dr. Neneng Tresna Imawati
Presentan:
dr. Haryadi Dwi Putra
Identitas Pasien
Ny.
Anamnesis
Keluhan
Utama :
Nyeri perut kanan bawah sejak 5 jam
SMRS
Keluhan Tambahan :
Demam (-), muntah (-), gangguan BAB
dan BAK (-)
Riwayat
penyakit dahulu:
Riwayat hipertensi (-), jantung (-),
asma (-), riwayat kecelakaan (-),
riwayat ITP (+).
Pemeriksaan Fisik
Berat
Badan
:
Tanda vital:
Frekuensi nadi
Tekanan Darah
Frekuensi napas
Suhu Tubuh
:
Saturasi O2
:
58 Kg
: 82 kali/menit
: 110/80 mmHg
: 22 kali/menit
36,5 C
99%
Status Generalisata
Kepala
: Normocephali
Mata : Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/ Telinga : Normotia, sekret -/ Hidung : Napas cuping hidung -/-, sekret -/ Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba
membesar, JVP 5-2 cmH2O
Thorax :
STATUS LOKALIS
a/r
Inspeksi
Datar
Tidak tampak kemerahan/luka/bekas operasi
Palpasi
Massa (-)
Nyeri tekan (+) dan nyeri lepas (+) di McBurney,
Rovsings sign (-); psoas sign (+); Blomberg sign(-)
Defense muscular (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
pk.12.24)
Pemeriksaaan
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
Hematologi
Hemoglobin
11.5
11-16
g/dL
Hematokrit
34.50
40-54
Leukosit
15.1
4-11
ribu/ul
Trombosit
88
150-450
ribu/ul
Eritrosit
3.8
4.5-6
juta/ul
MCV/MCH/MCHC
MCV
78.3
80-100
Fl
MCH
24.4
26.0-34.0
Pg
MCHC
31
32.0-36.0
g/dl
RDW-CV
14.9
11-16
LED
0-10
mm/jam
CT
3-6
BT
1-3
Golongan darah
Mixed (Eo/Mo/Ba)
3.4
0-10
mm/jam
Limfosit
5.2
20-40
Neutrofil
91.4
40-70
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Jenis Pemeriksaan
Warna
Kejernihan
BJ
PH
Protein
Glucosa
Keton
Darah/Hb
Bilirubin
Urobilinogen
Nitrit
Esterase Leukosit
Sedimen
Leucosit
Eritrosit
epitel
silinder
kristal
Bakteri
Sedimen Pewarnaan
Test Kehamilan
GM test
GM titer
1-2
1-2
(+)
U.Acid 1-2
(-) Negatif
Normal
Kuning Muda
Jernih
1.003 - 1.030
5.0 - 8.0
(-) Negatif
(-) Negatif
(-) Negatif
(-) Negatif
(-) Negatif
(-) Negatif
(-) Negatif
(-) Negatif
0 1 / lpb
(-) Negatif
(-) Negatif
(-) Negatif
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
DIAGNOSA
Apendisitis Perforasi
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa:
IVFD Ringer Laktat + Ketorolac 30mg 20
tpm
Inj. Ranitidin 2 x 1 amp
Inj. Ceftriaxon 2 x 1gr
PROGNOSIS
Ad
vitam
: Dubia ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam
: Dubia ad bonam
Follow up
Tanggal
21/06/2015
Nyeri Berkurang
Kesadaran: CM
Tanda vital:
TD : 110/70 mmHg
Nadi: 80 kali/menit
Nafas: 20 kali/menit
Suhu: 36.5 C
NT (+) Mcburney
Ceftriaxon 2x1gr
ANALISA KASUS
Pasien
fisik :
Penyebab
Hepatobilier,
lien
pankreas
Penyakit
Apendisitis, ulkus peptikum perforasi,
obstruksi
usus,
perforasi
usus,
iskemia usus, divertikulitis kolon,
divertikulitis Meckel, inflammatory
bowel disease
Urologi
Retroperitoneal
Anuerisma
aorta,
retroperitoneal
Ginekologi
perdarahan
panggul
Kehamilan di luar kandungan
Kista ovarium terpuntir
Endometriosis eksterna
Urolitiasis
Skor Alvarado
Gejala
Tanda
Laboratorium
Manifestasi
Skor
Anoreksia
Mual/muntah
Nyeri lepas
Febris
Leukositosis
2
Hitung jenis leukosit Shift to the
1
left
Total poin
10
PENATALAKSANAAN
Untuk pasien yang dicurigai Appendisitis :
Puasakan
Berikan analgetik dan antiemetik jika diperlukan
Pertimbangkan DD/ KET terutama pada wanita usia
reproduksi.
Berikan antibiotika IV pada pasien dengan gejala
sepsis dan yang membutuhkan Laparotomy
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
ETIOLOGI
Appendisitis disebabkan karena adanya
obstruksi pada lumen appendiks.
Penyebab
meliputi:
Fecalith (tersering)
Hiperplasia folikel lymphoid
Carcinoid atau tumor lainnya
Benda asing (pin, biji-bijian)
Ulserasi mukosa oleh parasit
Frekuensi (%)
Nyeri perut
100
Anorexia
100
Mual
90
Muntah
75
Nyeri berpindah
50
Gejala
sisa
klasik
(nyeri
periumbilikal
kemudian
PEMERIKSAAN FISIK
Secara klinis, dikenal beberapa manuver
diagnostik:
Rovsings sign
Psoas sign
Obturator sign
Blumbergs sign
Wahls sign
Baldwin test
Defence musculare
Nyeri pada daerah cavum Douglas bila ada
abscess di rongga abdomen atau Appendix
letak pelvis.
Nyeri pada pemeriksaan rectal tooucher.
Skor Alvarado
Gejala
Tanda
Laboratorium
Total poin
Manifestasi
Skor
Anoreksia
Mual/muntah
Nyeri RLQ
Nyeri lepas
Febris
Leukositosis
1
10
Keterangan:
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Pemeriksaan
urinalisis
Ultrasonografi
CT scan
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari Appendicitis dapat
bervariasi tergantung dari usia dan jenis
kelamin.
Pada anak-anak balita : intususepsi,
divertikulitis, dan gastroenteritis akut.
Pada anak-anak usia sekolah : gastroenteritis,
konstipasi, infark omentum.
Pada pria dewasa muda : Crohns disease,
kolitis ulserativa, dan epididimitis.
Pada wanita usia muda : pelvic inflammatory
disease (PID), kista ovarium, dan infeksi
saluran kencing.
Pada usia lanjut : keganasan dari traktus
gastrointestinal dan saluran reproduksi,
divertikulitis, perforasi ulkus, dan kolesistitis.
KOMPLIKASI
Beberapa
terjadi :
Perforasi Keterlambatan penanganan
merupakan alasan penting terjadinya
perforasi.
Peritonitis Peradangan peritoneum
merupakan penyulit berbahaya yang dapat
terjadi dalam bentuk akut maupun kronis.
PENATALAKSANAAN
Untuk pasien yang dicurigai Appendisitis :
Puasakan
Berikan analgetik dan antiemetik jika diperlukan untuk
mengurangi gejala
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian analgetik tidak
akan menyamarkan gejala saat pemeriksaan fisik.
Pertimbangkan DD/ KET terutama pada wanita usia
reproduksi.
Berikan antibiotika IV pada pasien dengan gejala sepsis dan
yang membutuhkan Laparotomy
Perawatan
Antibiotika
preoperative
operasi Appendectomy
Open Appendectomy
Laparoscopic Appendectomy
TERIMA KASIH