Professional Documents
Culture Documents
2)
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the value of the antioxidant activity and the
value of sunscreen on the skin extracts goroho banana (Musa acuminate L.) . Goroho
banana skin cut into small pieces , then blended with distilled water and squeezed to
remove the sap . Extraction method reflux for 2 hours using methanol , ethanol and
acetone . Analysis of total phenolic content , flavonoids and tannins , the determination
of the activity of free radical scavengers using DPPH (1,1 - diphenyl - 2 - picrylhidrazil)
and rat tissue homogenates method , sunscreen effectiveness by determining the SPF
value with spectrophotometric method . The results of this study indicate that goroho
banana peel extract contains phenolic compounds , flavonoids and tannins . Ethanol
extract has antioxidant activity values are the highest of 75.71 % , 74.29 % followed by
methanol extract and acetone extract 73.37 % . The results of the calculation of the
highest SPF values are also present in the ethanol extract followed by methanol and
acetone .
Key words : banana goroho , extraction , phenolics , flavonoids , tannins , antioxidants ,
SPF
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan nilai aktivitas antioksidan dan nilai tabir
surya pada ekstrak kulit buah pisang goroho (Musa acuminate L.). Kulit buah pisang
goroho dipotong kecil-kecil, kemudian diblender dengan akuades dan diperas untuk
menghilangkan getahnya. Ekstraksi menggunakan metode refluks selama 2 jam dengan
menggunakan pelarut metanol, etanol dan aseton. Analisis kandungan total fenolik,
flavonoid dan tanin, penentuan aktivitas penangkal radikal bebas menggunakan metode
DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazil) dan metode homogenat jaringan tikus, efektivitas
tabir surya dilakukan dengan menentukan nilai SPF dengan metode spektrofotometri.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah pisang goroho
mengandung senyawa fenolik, flavonoid dan tanin. Ekstrak etanol memiliki nilai
aktivitas antioksidan yang paling tinggi yaitu 75,71%, diikuti ekstrak metanol 74,29%
dan ekstrak aseton 73,37%. Hasil perhitungan nilai SPF yang paling tinggi juga terdapat
pada ekstrak etanol dan diikuti oleh metanol dan aseton.
Kata kunci : pisang goroho, ekstraksi, fenolik, flavonoid, tanin , antioksidan, SPF
107
PHARMACON
PENDAHULUAN
Berbagai penyakit dalam tubuh
disebabkan oleh adanya radikal bebas.
Radikal bebas adalah atom atau gugus
yang memiliki satu atau lebih elektron
tidak berpasangan. Radikal bebas juga
dijumpai pada lingkungan, beberapa
logam (contohnya besi dan tembaga),
asap rokok, obat, makanan dalam
kemasan, bahan aditif, dan lain-lain
(Droge, 2002).
Penyinaran
matahari
yang
berlebihan
menyebabkan
jaringan
epidermis kulit tidak cukup mampu
melawan efek negatif seperti kelainan
kulit mulai dari dermatitis ringan
sampai
kanker
kulit,
sehingga
diperlukan perlindungan baik secara
fisik dengan menutupi tubuh misalnya
menggunakan payung, topi, atau jaket
dan secara kimia dengan menggunakan
kosmetika tabir surya (Wilkinson,
1982). Tabir surya dapat menyerap
sedikitnya 85% sinar matahari pada
panjang gelombang 290-320 nm untuk
UVB tetapi dapat meneruskan sinar
pada panjang gelombang lebih dari 320
nm untuk UVA (Suryanto, 2012). Oleh
karena itu dibutuhkan tabir surya yang
dapat melindungi kulit dari bahaya
radiasi sinar matahari (Wang et al.,
2008).
Tanaman
pisang
banyak
berkembang di indonesia dan memiliki
keragaman jenis dan bentuknya serta
kandungan manfaat didalamnya. Jenis
tanaman pisang khas di Sulawesi Utara,
dikenal dengan nama Pisang Goroho.
Tanaman ini cukup terkenal bagi
masyarakat Sulawesi Utara karena
memiliki nilai manfaat yang tinggi.
Penggunaan
Pisang
Goroho
di
masyarakat Sulawesi Utara sejak jaman
Nenek Moyang dahulu. Pisang Goroho
umumnya hanya tumbuh di sampingsamping rumah, atau dikebun di
pingiran kebun atau larikan tengah
kebun.
Penggunaan
pisang
Goroho,
umumnya di jadikan pisang goreng, pisang
rebus dan kripik. Pisang goroho biasanya
disajikan pada saat akan minum kopi pagi,
sore hari setelah melakukan pekerjaan.
Namun kulitnya belum dimanfaatkan oleh
masyarakat Indonesia khususnya Sulawesi
Utara dan hanya dibuang begitu saja.
Padahal telah diteliti oleh Kurniawan dkk,
2013,
getah kulit buah pisang goroho
mengandung senyawa antioksidan yang
tinggi. Untuk itu saya melanjutkan
penelitian tentang kulit buah pisang goroho
untuk menganalisis senyawa antioksidan
beserta tabir surya yang terdapat pada kulit
buah pisang goroho.
METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat-alat
gelas
PYREX,
mikropipet BRAND Transferpette,
timbangan analitik AND, seperangkat
alat reflux, spektrofotometer UV-Vis
THERMO SCIENTIFIC Genesys 20 &
10S, spatula, pisau, mortir, blender
TECSTAR, vorteks mixer K tipe VM300, kertas saringan, sentrifuse K
CENTRIFUGE tipe Harmonic Series,
waterbath
THERMOLOGY,
,
seperangkat alat bedah, rotary vacuum
evaporator Eyela N-1000, pengaduk
magnet , spektrofotometer UV-Vis,
aluminium foil, dan kain saringan.
Bahan yang digunakan sebagai sampel
yaitu kulit buah pisang goroho berasal
dari pasar Bahu, Kota Manado. Bahanbahan kimia yang digunakan yaitu,
etanol, aseton, metanol, akuades, reagen
Folin-Ciocalteu 50%, natrium karbonat
2%, vanillin 4%, asam klorida pekat,
aluminium klorida) 2%, 1,1-difenil-2pikrilhidrazin, larutan buffer pH 7,4,
FeSO4 5mm, asam tiobarbiturat, asam
trikloroasetat dan H2O2 0,3%.
Preparasi Sampel
Buah pisang goroho dicuci
bersih dengan air mengalir, kemudian
dipotong kedua ujung pangkalnya dan
diremas untuk mengeluarkan getahnya.
108
PHARMACON
Penentuan
Kandungan
Total
Flavonoid
Kandungan total
flavonoid
ekstrak kulit buah pisang goroho
ditentukan menurut metode Meda et al.
(2005). Sebanyak 1 mL masing
masing larutan ekstrak dimasukkan
dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan
2 mL aluminium klorida 2%. Campuran
tersebut divortex, dan di baca
absorbansinya
pada
415nm.
Kandungan total flavonoid dinyatakan
sebagai ekuivalen kuersetin dalam
mg/kg ekstrak.
Penentuan Kandungan Total Tanin
Menurut Julkunen-Tiito (1985),
penentuan kandungan tanin ditentukan
dengan 0,1 mL masing masing larutan
ekstrak dimasukkan dalam tabung
reaksi
yang
dibungkus
dengan
aluminium foil, lalu ditambahkan 3 mL
larutan vanillin 4%. Campuran tersebut
divortex, lalu ditambahkan 1,5 mL asam
klorida pekat dan divortex lagi. Setelah
itu di inkubasi selama 20 menit
kemudian dibaca absorbansinya pada
500 nm. Kandungan total tanin
dinyatakan sebagai ekuivalen katekin
dalam mg/kg ekstrak.
Penentuan
Aktivitas
Penangkal
Radikal Bebas DPPH
Penentuan aktivitas penangkal
radikal bebas DPPH menurut Burda dan
Oleszek (2001). Sebanyak 0,5 mL
masing-masing larutan ekstrak dengan
ditambahkan dengan 1,5 mL larutan
1,1-difenil-2-pikrilhidrazil
kemudian
divorteks. Berubahnya warna larutan
dari ungu ke kuning menunjukkan
efisiensi penangkal radikal bebas.
Selanjutnya pada 5 menit terakhir
menjelang
30
menit
inkubasi,
absorbansi di ukur pada 517 nm
dengan menggunakan spektrofotometer
UV-Vis. Aktivitas penangkapan radikal
bebas dihitung sebagai persentase
109
PHARMACON
( )
( )
( )
110
PHARMACON
Tabel 1. Kandungan total fenolik, flavonoid dan tanin ekstrak kulit pisang goroho
Fenolik
Tanin
Ekstrak
Flavonoid (mg/kg)
(mg/kg)
(mg/kg)
Metanol
86,84 0,29
18,84 0,13
9,08 0,94
Etanol
97,24 4,62
17,17 0,46
9,63 0,63
Aseton
119,49 13,28
18,68 0,51
10,80 0,39
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
74.29
Metanol
75.71
Etanol
73.37
Aseton
Jenis Ekstrak
PHARMACON
Jantung
Otak
Metanol
29,41 0,01
48,78 0,00
14,04 0,04
Etanol
Aseton
44,71 0,00
10,29 0,01
62,20 0,00
25,00 0,01
33,51 0,00
4,21 0,02
Nilai SPF
Metanol
16,60
Etanol
16,63
Aseton
15,42
PHARMACON
pula .
Hal ini menunjukkan adanya
hubungan yang positif sebagai antioksidan
sekaligus tabir surya. Semakin besar
aktivitas antioksidannya, semakin besar
pula nilai SPF yang di dapat. Sehingga
penelitian ini menyatakan ekstrak kulit
pisang goroho memiliki potensi tabir surya
yang baik dengan menggunakan pelarut
etanol.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
yang
diperoleh dari penelitian ini, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa ekstrak kulit
buah pisang goroho mengandung senyawa
fenolik, flavonoid dan tanin. Ekstrak
aseton memiliki kandungan total fenolik
dan tanin yang lebih besar dari ekstrak
etanol dan ekstrak metanol sedangkan
untuk kandungan flavonoid yang tertinggi
terdapat pada ekstrak metanol kemudian
diikuti oleh ekstrak aseton dan ekstrak
etanol. Selain itu, ekstrak kulit buah
pisang
goroho
memiliki
aktivitas
penangkal radikal bebas yang tertinggi
pada ekstrak etanol sebesar 75,71% diikuti
ekstrak metanol sebesar 74,29 dan ekstrak
aseton sebesar 73,37 serta nilai SPF
tertinggi terdapat pada ekstrak etanol
sebesar 16,63, ekstrak metanol sebesar
16,60 dan ekstrak aseton sebesar 15,42.
Hal tersebut menyatakan semakin besar
aktivitas penangkal radikal bebas ekstrak
maka nilai SPFnya juga semakin tinggi,
Sehingga ekstrak kulit pisang goroho dapat
berperan sebagai antioksidan sekaligus
tabir surya.
DAFTAR PUSTAKA
Burda, S. and W. Oleszek. 2001.
Antioxidant
and
Antiradical
Activities of Flavonoids. J. Agric.
Food Chem. 49: 2774-2779.
Conde, E.F., M.C.Cadahia, Garcia-Vallejo,
B.F.D. Simon and J.R.G. Adrados.
1997. Low Molecular Weight
Polyphenol in Cork of Quercus
Suber. J. Agric. Food Chem. 45:
2695-2700.
PHARMACON
114