You are on page 1of 6

Rehabilitasi Keperawatan

(Proses Rehabilitasi)

Apa itu Rehabilitasi

Rehabilitasi merupakan suatu proses (bukan tempat)


Suatu proses yang memiliki tujuan dan tahapan
untuk mengembalikan potensi individu secara
maksimal akibat penyakit atau trauma yang dimiliki
Menurut RCN (1994): Rehabilitasi merupakan proses
yang aktif dan kreatif yang berpusat pada klien agar
dapat beradaptasi terhadap perubahan dalam situasi
dan kondisi apapun. Merupakan aktivitas yang
melibatkan klien, profesional dan pemberi perawatan.
Rehabilitasi dirancang agar pasien mencapai fungsi
secara optimal dan/atau dapat diterima. Selain itu
bertujuan untuk meminimalkan penyandang
ketunaan (handicap) dari kerusakan dan
ketidakmampuan.

Proses Rehabilitasi

Pengkajian Komprehensif

Pengkajian

Pengkajian

Komprehensif
Tetapkan tujuan (jangka pendek dan
panjang)
Perencanaan Kolaboratif
Evaluasi kemajuan

secara holistik
Mengumpulkan data secara sistemtis
dan komprehensif/lengkap yang
meliputi seluruh aspek pasien (fisik,
mental, psikologi, sosial, kepercayaan)
Hindari pengkajian berulang
(dokumentasi pengkajian kolektif,
penanggung jawab)

Metode Pengumpulan Data

Observasi
Interview
Listening
Konsultasi dalam tim kesehatan, keluarga
pasien, catatan pasien
Pengkajian fisik
Mengkaji fungsi fisik (ROM, mobilisasi)
Pemeriksaan lab secara seksama/hati-hati
Laporan diri pasien akan kesehatan dan
penyakit

Tetapkan tujuan

Penetapan tujuan peninjauan keberhasilan


dilakukan dengan melibatkan partisipasi aktif
pasien dan keluarga
Tujuan harus relevan dan spesifik serta
realistis dan dapat dicapai
Pasien dianjurkan untuk menetapkan tujuan
jangka pendek, menengah dan panjang
Waktu yang realistis perlu ditetapkan untuk
meninjau kemajuan pasien

Permasalahan

Kesulitan berkomunikasi (disfungsi kognitif


dan wicara)
Perlu terapi wicara dan bahasa atau dengan
keluarga pasien
Pemeriksaan lab dilakukan dengan hati-hati
agar terhindar dari ketidaknyamanan pasien
Pemeriksaan lab dilakukan jika hasilnya
dapat secara akurat melakukan diagnosis
serta mempengaruhi pilihan pengobatan

Perencanaan Kolaboratif

Plan of Action (POA): rencana tindakan yang


dikembangkan dan disetujui oleh pasien, keluarga
dan tim rehabilitasi
Hindari penggunaan istilah kesehatan yang kompleks
(jargon)
Komprehensif dan dapat dipahami
Perlu adanya anggota tim yang ahli dalam
pencapaian setiap tujuan pasien agar koordinasi
jelas
Rencana tindakan sebaiknya mengacu pada dasar
ilmiah (evidence based)
Pendekatan alternatif sebaiknya didiskusikan pd
pasien dan keluarga untuk memperoleh persetujuan
dan kooperasi yang baik

Perencanaan Kolaboratif

Evaluasi kemajuan

Motivasi pasien penting dalam mencapai


tujuan
Depresi sering tidak terdeteksi padahal dapat
mempengaruhi motivasi pasien
Untuk meningkatkan motivasi pasien:

Informasi, untuk mengurangi ancaman dan


meningkatkan kontrol
Memberikan pilihan dan keterlibatan dalam
penetapan tujuan
Beri perhatian pada kebutuhan sosial dan
emosional
Cegah keluarga dari proteksi berlebihan
Menciptakan optimisme dan harapan terapeutik
Berikan model peran yang positif

Pasien Bagaimana yang Memerlukan


Rehabilitasi?

Faktor yang mempengaruhi perlunya pelayanan


rehabilitasi:
Perubahan pola penyakit dan ketidakmampuan
karena peningkatan insiden penyakit kronik
Peningkatan jumlah lansia
Ketidakmampuan yang dialami akibat perang dan
terorisme
Kategori:
Serangan/kejadian akut (stroke, infark miokard)
Serangan secara bertahap-berulang (multiple
skeloris, artritis reumathoid)
Serangan akut-menetap (injuri medula spinalis,
amputasi)
Serangan bertahap-progresif (osteoartritis dan
gagal jantung)
Pasien berusia muda hingga berusia lanjut

Kemajuan pasien yag dicapai berdasarkan tujuan


yang ditetapkan, perlu ditinjau secara teratur
Melibatkan tim, pasien dan keluarga pasien
Evaluasi kemajuan terdiri atas beberapa aspek:
Self report (laporan diri) pasien
Pengukuran fisik (ROM)
Indikasi kualitas hidup secara umum atau secara
spesifik (penyakit)
contoh: Barthel index Ukur ketidakmampuan fungsi),
Rivermead mobility index (ukur ketidakmampuan
mobilisasi).

Laporan tim multidisiplin berdasarkan observasi


dan interaksi dengan pasien
Pasien, keluarga dan tim rehabilitasi perlu
mendiskusikan isu pencapaian secara parsial dan
hambatan yang dhadapi tujuan dan rencana
tindakan dimodifikasi/dirubah

Ketidakmampuan dan Lingkungan


Pendukung

Ketidakmampuan (cacat/ ketunaan): sementara


atau permanen
Orang dengan ketidakmampuan layak mendapatkan
hak sama dengan yang lain
Orang dengan ketidakmampuan mengidentifikasi 7
kebutuhan mendasar agar dapat hidup mandiri
(Crosby & Jackson, 2000):

Informasi terhadap pilihan


Konseling dan dukungan
Perumahan yang tepat
Peralatan pendukung
Asistem pribadi
Transportasi yang mudah diakses
Akses ke lingkungan yang sudah dibangun

Team Work dalam Rehabilitasi


(Interdisiplin Vs multidisiplin)

Tim kerja Interdisiplin cenderung lebih berkembang


Faktor penting:
Keahlian dan pengetahuan kolektif untuk
memenuhi kebutuhan klien
Adanya kepemimpinan tim dan komunikasi yang
efektif
Pemimpin tim adalah seseorang dengan keahlian
yang tepat dan memiliki pengetahuan akan
kepemimpinan dan koordinasi

Team Work dalam Rehabilitasi


(Interdisiplin Vs multidisiplin)

Asal Mula Modernisasi Rehabilitasi

Interdisiplin Vs Multidisiplin

Tujuan berorientasi
pada pasien
Penggunan cara yang
terintegrasi dan
dokumentasi

Batasan profesi kabur


dan peran serta
tanggung jawab dibagi
bersama
Pemimpin tim bukan
dari profesi tertentu, tp
berdasar keahlian dan
pengetahuan akan
kepemimpinan

Setiap profesi memiliki


tujuan masing-masing
Setiap profesi
memperoleh catatan
sendiri akan kondisi
pasien
Batasan peran jelas
terpisah
Pemimpin tim
cenderung dokter
(medis)

Hambatan (Gibbon et al., 2002):


Kecemburuan profesional
Keterbatasan peran
Kehilangan otonomi
Status profesional yang terancam
Kurang pengetahuan
Harapan yang tidak realistis thd profesi lain
Waktu terbatas untuk menghadiri pertemuan tim
Pola kerja yang berbeda antarprofesi
Garis manajemen yang terpisah secara organisasi
Tanggung gugat profesi

Teori dan Model keperawatan


Holisme dan promosi kemandirian pasien : konsep
model keperawatan
Mempertahankan kesehatan pengkajian terhadap
aktivitas individu sehari-hari
Faktor yang mempengaruhi aktivitas: biologis,
psikologis, sosiokultural, lingkungan dan politik
serta ekonomi
Model adaptasi Roy (1980)
Individu dapat beradaptasi terhadap stres
(lingkungan ekternal dan internal) dengan
memanipulasi faktor tersebut atau merubah
stimulus lingkungan

Asal Mula Modernisasi Rehabilitasi


Rehabilitasi dan Profesi

Teori Self care Orem (1980)


Deficit: ketika individu tak mampu merawat diri
sendiri dan memerlukan intervensi yang dilakukan
oleh perawat sebagai self care agent
Betty Neuman (1982) perawat mengatur (manage)
sistem klien secara individual dan komplek untuk
mencapai keseimbangan
Adanya hubungan yang jelas antara individu dan
lingkungannya (eksternal internal) serta adanya
hubungan yang jelas antara peran perawat dan
tujuan rehabilitasi untuk menyesuaikan dan
beradaptasi teradap kondisi dan penyakit

Awal mula massage nurse


Kemudian mengembangkan terapi yang berbeda dari medis
Berkembang dengan menggunakan terapi elektrik dan
latihan-latihan fisik sejak Perang Dunia I

Pengaruh Sejarah

mengkibatkan trauma atau injuri


Industri yang menggunakan mesin
berbahaya dapat mencelakakan pekerja
hingga menyebabkan kematian
Perang dan Industri dapat
menyebabkan peningkatan penggunaan
layanan rehabilitasi

Terapis okupasi
Dimulai sejak 1917
Bertanggung jawab dalam memfasilitasi orang yang memiliki
ketidakmampuan secara fisik agar kembali aktif dalam
kehidupannya dengan cara memberikan pekerjaan/aktifitas

Pengaruh Perang dan Konflik


Perang

Perlu paham akan profesi lain untuk meminimalkan


persaingan antarprofesi dan memaksimalkan
pekerjaan tim interdisiplin pada rehabilitasi modern
Fisioterapis

Sejak 1950an rehabilitasi merupakan spesialisasi


terpisah dari medis, cenderung berlokasi pada area
pelosok/terisoloasi
Pada 1970an, bertempat dalam lingkungan RSU,
mulai berkembang pelayanan unit rehabilitasi,
manajemen kasus individu dengan kondisi kronik
serta rehabilitasi, pelayanan rehabilitasi berbasis
komunitas

Pengaruh Sejarah

Walaupun Keperawatan masih belum secara tegas


menetapkan perannya dalam rehabilitasi, peran
perawat dalam rehabilitasi tetap didukung dan
dieksplorasi
Perawat selalu ada dalam mendukung individu yang
memerlukan rehabilitasi sehingga pada saat
sekarang ini perawat diberi kesempatan untuk
memaksimalkan kontribusi dan menetapkan peran
secara tegas, berkerja dalam tim dengan pasien dan
profesi lain untuk memaksimalkan kualitas pelayanan
rehabilitasi

You might also like