You are on page 1of 7

Dinamika Sosial

Pengertian Dinamika Sosial


Dinamika Sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau
berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif,
sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.
Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan
akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahanperubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbandingan dengan
menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan
keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
masyarakat,pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa
setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan. Di samping itu
ada juga perubahan-perubahan yang prosesnya lambat, dan perubahan yang berlangsung
dengan cepat.

Faktor Pendorong Dinamika Sosial


Faktor penyebab perubahan sosial dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Faktor Internal
Bertambah atau Berkurangnya Penduduk
Bertambahnya penduduk yang sangat cepat, menyebabkan terjadinya
perubahan dalam struktur masyarakat, terutama yang menyangkut lembagalembaga kemasyarakatan

Penemuan-Penemuan Baru
Adanya penemuan baru dapat menyebabkan terjadinya perubahan. Proses
penemuan baru disebut inovasi.

Pertentangan (Konflik)
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara
dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha

menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak


berdaya .

Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi di Dalam Tubuh Masyarakat itu Sendiri


Perubahan dapat terjadi karena adanya pemberontakan oleh kekuatankekuatan dalam masyarakat terhadap kondisi yang telah mapan. Sebagai contoh
adalah adanya Revolusi Prancis yang merupakan pemberontakan masyarakat kelas
bawah yang tertindas terhadap kekuasaan kerajaan yang bertindak sewenangwenang.

2. Faktor Eksternal
Lingkungan Alam Fisik yang Ada di Sekitar Manusia
Perubahan dapat disebabkan oleh lingkungan fisik, seperti terjadinya
gempa bumi, taufan, banjir besar, dan lain-lain mungkin menyebabkan bahwa
masyarakat yang mendiami daerah-daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan
tempat tinggalnya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggalnya yang
baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru
tersebut.

Peperangan
Peperangan dengan negara lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan
perubahan yang sangat besar baik pada lembaga kemasyarakatan maupun struktur
masyarakat.

Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain


Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain dapat menyebabkan
terjadinya perubahan sosial dan budaya. Hubungan yang dilakukan secara fisik
antara dua masyarakat, mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh
timbal-balik, artinya masingmasing masyarakat mempengaruhi masyarakat
lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain itu.

Bentuk dan Proses Dinamika Sosila


1. Difusi

adalah

salah

satu

bentuk penyebaran

unsur-unsur

kebudayaan

dari

satu tempatke tempat lainnya.


2. Sosialisasi adalah satu konsep umum yang bisa dimaknai sebagai sebuah proses
dimana

kita

belajar

melalui

interaksi

dengan

orang

lain,

tentang

cara

berpikir,merasakan, dan bertindak, di mana kesemuanya itu merupakan hal-hal yang


sangat penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif.
3. Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia
dengan latar belakangan kebudayaan yang berbeda-beda yangsaling bergaul langsung
secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan-kebudayaan golongangolongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, danunsur-unsurnya
masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
4. Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam,
energidan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru
yangsemua akan menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produkproduk baru.
5. Internalisasi, adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitumulai
saat ia dilahirkan sampai akhir hayatnya.
6. Enkulturasi adalah suatu proses bagi seorang baik secara sadar maupun tidak sadar,
mempelajari seluruh kebudayaan masyarakat.
7. Akulturasi adalah konsep mengenai proses sosial yang timbul bila suatu
kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur
dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri
tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Unsur yang Berubah dan Berkembang dalam Dinamika Sosial
1. Struktur sosial
1. Struktur Kaku dan Luwes
2. Struktur Formal
3. Struktur Homogen dan Heterogen
4. Struktur Mekanis dan Statistik
5. Struktur Atas dan Bawah
2. Nilai sosial budaya
Dinamika kelompok/sosial ini bisa juga disebabkan oleh nilai-nilai yang ada pada
sosial maupun budaya. Hal ini bisa terjadi karena berbagai aspek, yang meliputi
kaidah-kaidah moral, ajaran agama, peraturan sopan santun, dan ideologi yang
dimiliki masyarakat.
3. Organ-organ masyarakat
Faktor paling utama dalam perubahan sosial adalah masyarakat itu sendiri. Setiap
individu mempunyai karakter yang berbeda dan apabila digabungkan akan timbul
berbagai perubahan baru.
Perubahan Sosial pada Masyarakat

Dinamika sosial berhubungan erat dengan hal-hal berikut ini.


1. Pengendalian sosial/pengawasan sosial
Pengendalian sosial adalah sekumpulan cara serta proses yang dilakukan dan harus
dilewati oleh individu/kelompok masyarakat. Dengan begitu semua anggota dapat
melakukan berbagai tindakan yang sama dengan harapan yang ada di masyarakat.
2. Mobilitas Sosial
Lingkup mobilitas sosial meliputi peristiwa sosial ketika individu atau kelompokkelompok bergera dari suatu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya. Perpindahannya
ini bisa ke lapisan yang tinggi maupun yang lebih rendah dalam suatu hirarki sosial.
3. Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap
sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi. Penyimpangan sosial mempunyai
ciri-ciri sebagai sesuatu yang dapat didefinisikan, ada penyimpangan yang ditolak dan
ada yang diterima, serta ada juga penyimpangan yang relatif dan mutlak.
4. Perubahan Sosial
Perubahan pasti akan datang menghampiri ke semua masyarakat yang ada. Perubahan
yang mucul bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain norma-norma yang ada, nilainilai sosial, susunan dari lembaga-lembaga di masyarakat, pola perilaku di sebuah
organisasi, interaksi sosial, kekuasaan, wewenang ,dan adanya berbagai macam
lapisan yang ada di masyarakat
Dinamika Kelompok

Dinamika kelompok merupakan suatu pengetahuan sosial yang menganalisa hakekat


aktivitas

berkelompok dalam hubungan antar anggota kelompok, interaksi, saling

mempengaruhi dalam situasi sosial dalam kelompok agar mampu bergerak, berkembang dan
menyesuaikan diri membangun kelompok dalam satu pencapaian tujuan.
Faktor Utama Dinamika Kelompok

1. Keanggotaan yang jelas.


2. Adanya kesadaran kelompok.
3. Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran atau gagasan.

4. Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan.


5. Terjadinya interaksi.
6. Kemampuan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu yang telah disepakati.

Perkembangan Kelompok Sosial


Dinamika kelompok sosial tidak lepas dari perkembangan kelompok sosial dari
kelompok yang sederhana menjadi kelompok yang kompleks.
a. Kelompok Kekerabatan
Dari keluarga inti berkembang menjadi keluarga besar (extended family) yang lazim
disebut kelompok kekerabatan. Dalam kelompok kekerabatan terdapat hubungan darah atau
hubungan persaudaraan. Kelompok kekerabatan ini merupakan cikal bakal terbentuknya
masyarakat.
Dalam kelompok kekerabatan nilai-nilai tradisional masih dijunjung tinggi sehingga
kehidupan kelompok terpusat pada tradisi kebudayaan yang telah dipelihara secara turunmenurun. Menurut Soerjono Soekanto, kemungkinan mengubah tradisi kebudayaan yang
telah dipelihara secara turun temurun memang sulit, tetapi melalui proses inovasi yang
dliakukan secara bertahap, perubahan-perubahan dalam kelompok kekerabtan dapat terjadi
dalam waktu yang cukup lama.
b. Kelompok Okupasional
Dalam masyarakat tradisional belum terdapat spesisialisasi pekerjaan, tetapi tidak ada
satu masyarakat pun yang benar-benar tertutup dari pengaruh luar. Ketika kelompok
kekerabtan mendapat pengaruh dari luar, maka kelompok tersebut berkembang menjdai suatu
masyarakat yang heterogen. Dalam masyarakat yang heterogen timbul spesifikasi pekerjaan
atas dasar bakat dan kemampuan. Pada perkembangan selanjutnya, spesifikasi semakin
berkembang lebih khusus lagi, munculnya berbagai indsutri menuntut para pekerja
bertanggung jawab pada satu unsure tertentu saja sehingga para pekerja semakin ahli dalam
bidang tertentu. Ketika masyarakat semakin maju, spesifikasi dikembangkan secara ilmiah
melalui lembaga-lembaga pendidikan tertentu sehingga menghasilkan orang-orang yang ahli
dalam ilmu-ilmu tertentu. Oleh sebab itu, muncullah kelompk-kelompok profesi (kelompok
okupasional) yang terdiri dari kalangan professional yang memiliki etika profesi dan

persamaan pekerjaan. Misalnya: SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), PWI (Persatuan
Wartawan Indonesia), PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).
c.

Kelompok Volunter
Berkembangnya komunikasi secara luas dan cepat menyebabkan tidak ada satu
masyarakat pun yang benar-benar tertutup terhadap dunia luar. Dengan semakin
berkembangnya suatu masyarakat, maka tidak semua kebutuhan para anggota masyarakat
terpenuhi. Oleh karena itu, muncullah kelompok-kelompok volunteer.
Kelompok volunteer terdiri dari orang-orang yang mempunyai kepentingankepentingan yang sama, tetapi tidak mendapatkan perhatian dari masyarakat yang semakin
luas daya jangkaunya. Kelompok volunteer di Indonesia, misalnya : KIPP (Komite
Independen Pemantau Pemilu), Partai Politik, Ormas (Organisasi Kemasyarakatan, LSM
(Lembaga Swadaya Masyarakat).

d. Kelompok masyarakat pedesaan (Rural Community)


Perubahan

pada

masyarakat

pedesaan

sulit

dilakukan

karena

pola

piker

masyarakatnya, terutama pola piker generasi tua yang masih didasarkan pada tradisi. Di
samping itu, kurangnya proses pemerataan pembangunan dan informasi sering kali
menimbulkan kondisi yang kontras antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat
konsentrasi perkotaan.
e.

Kelompok masyarakat perkotaan (Urban community)


Masyarakat kota merupakan kelompok sosial yang mendiami wilayah yang luas, sebagain
besar penduduknya bermata pencaharian di sector indsutri, jasa dan perdagangan.
Keanggotaan masyarakat kota tidak saling mengenal, lebih terikat kontrak dan mulai
meninggalkan tradisi.
Perubahan Struktur Sosial
Perubahan struktur kelompok sosial karena sebab-sebab dari luar.
1. Perubahan situasi atau keadaan di mana kelompok tadi hidup. Perubahan pada situasi
dapat pula mengubah struktur kelompok sosial tadi. Ancaman dari luar, misalnya
seringkali merupakan faktor yang mendorong terjadinya perubahan struktur kelompok
sosial. Pergantian anggota-anggota kelompok, contohnya, personalia suatu pasukan.
Angkatan bersenjata sering mengalami pergantian dan hal itu tidak selalu
mengakibatkan perubahan struktur secara keseluruhan. Akan tetapi, ada pula

kelompok-kelompok sosial yang mengalami kegoncangan-kegoncangan apabila


ditinggalkan salah seorang anggotanya
2. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam situasi sosial dan ekonomi. Misalnya, dalam
keadaan depresi suatu keluarga akan bersatu untuk menghadapinya walaupun
anggota-anggota keluarga tersebut mempunyai agama ataupun pandangan politik
yang berbeda satu dengan lainnya.

You might also like