You are on page 1of 2

Kerusakan Lingkungan Akibat Pertambangan di Samarinda Mengkhawatirkan

SAMARINDA, tribunkaltim.co.id - Hasil penelitian yang dilakukan tim peneliti lingkungan


dari Universitas Mulawarman ,menunjukkan bahwa di Kota Samarinda setidaknya terdapat
19 daerah rawan banjir.
Tim peneliti juga menemukan sejumlah ruas jalan lingkungan dan perkotaan yang rusak
parah akibat diterjang banjir. Dan dilintasi truk-truk bertonase tinggi terutama truk
pengangkut batu bara yang lalu-lalang melintas di jalan umum pada malam maupun siang
hari.
Salah satu titik banjir akibat aktivitas tambang yang ditemukan peneliti adalah di Jalan Padat
Karya Loa Bakung, Jalan Sentosa dan di sejumlah daerah lainnya di Samarinda seperti di
Lempake dan Sempaja Samarinda Utara, dan di Palaran.
Dari sejumlah temuan tersebut, setelah diteliti, maka diambil kesimpulan bahwa salah satu
penyebab banjir dan kerusakan jalan adalah akibat aktivitas tambang yang saat ini
mengepung kota Samarinda.

Sejauh ini, sekitar 4,4 juta hektare lahan dikapling izin tambang batu bara, setara luas
wilayah Swiss. Sebanyak ribu lahan pertanian menyusut setiap tahunmya akibat ekspansi
tambang, sawit, dan HPH.
Sebanyak 10.204 KK di beberapa kecamatan menjadi korban banjir. Tiap tahun, kawasan
banjir meluas. Tahun lalu 29 titik, kini menjadi 35 titik. Penyebab utamanya, perubahan
bentang alam Samarinda akibat operasi pertambangan batu bara. Bahkan, sekitar 71
persen luas kota dikapling tambang.

Produksi batu bara Kaltim pada 2010 adalah 183 juta ton. Sekitar 80 persennya diekspor
dan hanya lima persen yang digunakan untuk keperluan Kalimantan. Di beberapa tempat di
sekitar kawasan pengerukan, listrik hanya menyala 12 jam sehari.
Di akhir penelitian, tim peneliti merekomendasikan kepada Pemkot Samarinda dan Pemprov
Kaltim untuk mengevaluasi seluruh izin Kuasa Pertambangan (KP) dan mengatur regulasi
aktivitas tambang seketat mungkin, termasuk penggunaan jalan umum oleh truk-truk
pengangkut batu bara.
Daftar Pustaka

http://kaltim.tribunnews.com/2011/06/05/di-Samarinda-ada-19-titik-banjir-dan-jalan-rusakakibat-tambang.

You might also like