Professional Documents
Culture Documents
Hematology adalah : ilmu tentang sel darah dan jaringan pembentuk darah yang
merupakan sistem organ terbesar dalam tubuh manusia
Berat darah manusia 6-8% dari berat total tubuh manusia berada dalam cairan yang
disebut plasma
Darah terdiri dari unsur 1. cairan
2. sel darah : eritrosit
lekosit
trombosit
Plasma sebagai cairan fungsi utamanya adalah transportasi zat yang terlarut didalam
nya
Dalam perjalanannya sel darah merah tetap dalam sirkulasi, sedang lekosit dapat
keluar dari pembuluh darah berfungsi sbg pertahanan tubuh terhadap benda asing yang
masuk kedalam tubuh , trombosit mempunyai fungsi pada proses penyumbatan luka
pd dinding pembuluh darah
Dalam plasma dijumpai zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan zat yang dieksresikan
melalui organ ekskretori misalnya ginjal, kulit dsb
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari sel darah baik normal maupun yang
abnormal
HEMATOPOESIS
Primitif ; - Yolk Sac berperan mulai 19 hari setelah gestasi sampai mgg
8-12
Defintif :=> Hepar bulan ke 2 sampai bulan ke 6 (merupakan tempat
hemopoesis penting )
=> Spleen antara bulan 4-8
=> Sumsum tulang mulai jelas pd bulan ke 5
Neonatus Sejak minggu ke 3 setelah lahir : sumsum tulang merupakan
satu satu nya tempat hemopoesis
Hati dan limpa menghasilkan sel darah pada keadaan tertentu bila
sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah misalnya pada
anemia hemolitik dan leukemia
Pada orang dewasa normal medular satu-satunya organ yg
memproduksi sel darah
JANIN
H
E
M
A
T
O
P
O
E
S
I
S
DEWASA
Yolk Sac
Hati
&
Limpa
5
BULAN
10
20
30
TAHUN
40
50
Sel muda biasanya berukuran lebih besar dan menjadi kecil bila menjadi
dewasa
Inti sel mudanya umumnya besar dan menjadi kecil bila sel mejadi dewasa
bahkan hilang pada saat dewasa (eritrosit)
Sitoplasma sel muda biasanya berwarna biru dan banyak mengandung
RNA (biasanya pd pengecatan berwarna biru) dan selanjutnya pada proses
pendewasaan warna birunya berkurang dan cenderung menjadi merah
Kromatin inti pada blast mengandung DNA pd pengecatan mempunyai
affinitas terhadap warna merah, pd proses pendewasaan kromatin berwar
na merah muda dan menjadi lebih padat dan biru
Struktur kromatin memberi petunjuk stadium pendewasaan sel, sifat ini le
bih penting dari ukuran dan warna sel
Nukleoli dalam inti memberi petunjuk bahwa sel tersebut adalah sel muda
dan adanya kegiatan aktif dan ber-proliferasi
Sitoplasma pd blast sering sekali tidak mengandung granula
Bentuk sitoplasma sel blast sering sekali bersifat tdk rata, ada tonjolan 2
Waktu mitosis bentuk inti sering sekali tidak teratur
Urutan
Urutan maturasi
maturasi
A Perubahan ukuran
sel
C Perubahan kromatin
inti
Pematangan sel darah
merah
o
o
o
PLURIPOTENSIAL SEL
MEGAKARIO
BLAST
MIELOBALST
ERITROBLAST
LIMFOBLAST
TROMBOSIT
ERITROSIT
MONOBLAST
SEL B
NETROFIL
BATANG
SEL T
EOSINOFIL
BASOFIL
NETROFIL SEGMEN
MONOSIT
SEL PLASMA
ANTIBODI
Gambar Eritrosit
Urutansel
selpembentukkan
pembentukkaneritrosit
eritrosit
Urutan
Rubriblast
Proerythroblast
Pronormoblast
Prorubricyte
Basophilic erythroblast
Early erythroblast
Basophilic normoblast
Early normoblast
Rubricyte
Polychromatophilic erythroblast
Polychromatophilic erythroblast
Intermediate erythroblast
Polychromatophilic normoblast
Polychromatophilic normoblast
Intermediate normoblast
Metarubricyte
Orthochromatic erythroblast
Acidophilic erithroblast
Normochromic erythroblast
Late erythroblast
Orthochromatic normoblast
Acidophilic normoblast
Late normoblast
Polychromatophilic erythrocyte
Polychromatic erythrocyte
Proerythrocyte
Reticulocyte
Reticulocyte
Erithrocyte
Erithrocyte
Erithrocyte
Rubriblast/Proeritroblas/Rubribla
st(1)
Ukuran: 15 - 25 m
Bentuk: bulat, kadangkadang oval
Warna sitoplasma:
biru tua dengan halo
sekitar inti
Granularitas: tidak ada
Bentuk inti: bulat
Tipe kromatin: butir
kasar
Rasio inti/sitoplasma:
tinggi
Nukleolus: hampir tak
terlihat, relatif besar
Distribusi:
darah: tidak ada
sumsum tulang: < 5%
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x1000
Catatan: Dua proeritroblas khas terlihat di tengah gambar. Juga, dua eritroblas
polikromatik dan dua eritroblas eosinofilik. Satu plasmosit dengan struktur kromatin
berbeda dan rasio inti/sitoplasma lebih rendah berbeda dari eritroblas polikromatik di
dekatnya 1.proeritroblas 2.normoblas polikromatik 3.normoblas piknotik 4.monosit
Normoblas basofilik(dini)
/Prorubricyte (2)
Catatan:
Eritroblas
basofilik
eritroblas
dengan
kondensasi
kromatin tengah
berlangsung dan
tanpa ada zona
perinuklear .
Dalam gambar
juga ada 10
eritroblas
polikromatik dan
eosynofilik.
1.normoblas
polikromatik
2.normoblas
piknotik
3.limfosit
4.mieloblas
5.promielosit
6.mielosit
Rubricyte/Normobla
s polikromatik (dini)
(1)
Ukuran: 10 - 15 m
Bentuk: bulat, kadangkadang berubah bentuk
Warna sitoplasma:
abu-abu
Granularitas: tidak
ada
Bentuk inti: bulat
Tipe kromatin: gelap,
kondensasi tegas
Rasio
inti/sitoplasma:
sedang
Nukleolus: tidak
terlihat
Distribusi:
darah: tidak ada
sumsum tulang: 2 18 %
Pewarnaan: MGG
Perbesaran: x1000
Reticulocyte
Polikromasi/Retikulosit(2)
Catatan: Sel
yang ditunjuk
adalah retikulosi
yang dengan
pewarnaan MayGrunwaldGiemsa
Pewarnaan
berbeda dengan
eritrosit dewasa.
Sel yang ditunjuk
lebih besar, zona
perinuklear tidak
ada dan bersifat
polikromatik
Normosit
Catatan:
Gambar
memperlihatka
n eritrosit
normal terlihat
pada bagian
slide yang
tepat. Hanya
sedikit eritrosit
yang tumpang
tindih, tetapi
pada semua
sel lain ada
halo sentral
yang jelas. Di
antara eritrosit
terlihat 4
trombosit
normal.
Persiapan
Bagaimana posisi
pengambilan darah baik?
Pengambilan darah
kapiler
antikoagulan
Suatu zat berupa bahan kimia
yang dapat menghambat atau
mencegah proses terjadinya
pembekuan atau penggumpalan
darah,sehingga darah menjadi
tidak membeku atau
menggumpal.
Antikoagulan yang
digunakan
EDTA, dapat digunakan untuk pemeriksaan
Hb,
Ht,
LED,
retikulosit,
hitung leukosit,
trombosit,dan sediaan apus.
Kerja dari EDTA yaitu melepaskan kalsium
darah sehingga tidak terjadi koagulasi.
Antikoagulan untuk
penggunaan klinis
ANTIKOAGULAN INTRAVENA
Kumarin sebagai
antikoagulan
Bila kumarin diberikan kepada pasien,
maka protrombin dan factor-faktor VII,
IX, X dalam plasma kadarnya akan
menurun.
Ini menunjukkan bahwa warfarin atau
kumarin mempunyai efek penekanan
yang kuat terhadap hati dalam hal
pembentukan factor pembekun VII, IX,
X.
PROSEDUR KERJA ?
PLASMA: :
PLASMA
CAIRAN++
CAIRAN
FAKTORPEMBEKU
PEMBEKU
FAKTOR
H
H
EE
M
M
SERUM: : O
SERUM
CAIRANO
TANPA
CAIRAN
TANPA
FAKTORS
PEMBEKU
S
FAKTOR
PEMBEKU
TT
AA
SS
II
SS
BUFFYCOAT
COAT
BUFFY
KIMIAKLINIK
KLINIK: :
KIMIA
-GLUKOSA.LIPID,
LIPID,UREUM
UREUM, ,
-GLUKOSA.
PROTEIN,DSB
DSB
PROTEIN,
ENZIMKLINIK
KLINIK: :
ENZIM
-TRANSAMINASE,CPK,
CPK,AP,
AP,KO
KO
-TRANSAMINASE,
LINESRTERASE
LINESRTERASE
HORMON: :
HORMON
ADH,PRL,
PRL,LH,
LH,
, INSULIN,ADH,
- -TT3,3,TT44, INSULIN,
ESTROGEN.PROGESTERONE
PROGESTERONE
ESTROGEN.
AGDA&&ELEKTROLIT
ELEKTROLIT: :
AGDA
PO2,PCO
PCO,HCO
Na.K,
K,Cl,
Cl,
-pH,PO
2,HCO-3, ,Na.
-pH,
2,
2
3
++
CA++
CA
IMUNOLOGI/SEROLOGI: :
IMUNOLOGI/SEROLOGI
Widal,CRP,
CRP,Hepatitis,
Hepatitis,TORCH,
TORCH,
- -Widal,
HIV,Gol
GolDarah,
Darah,Tes
Tes VDRL
VDRL,ASTO
,ASTO
HIV,
HEMATOLOGI: :
HEMATOLOGI
ERITROSIT
--ERITROSIT
LEKOSIT
--LEKOSIT
TROMBOSIT
--TROMBOSIT