Professional Documents
Culture Documents
C. PATOFISIOLOGI
Berikut skematis dari proses terjadinya hematemisis dan melena yang disebabkan
oleh sirosis hepatis.
Sirosisi Hepatis
Nekrosis perenkim hati
Pemebentukan aktif jaringan ikat
Proses regenerasi sel hati dalam bentuk yang tergagnggu
Hipertensi portal
Nafsu makan
diafragma
Mual-muntah
Perut tak enak
menyempit
Kelemahan
Cepat lelah
Varises esofagus
1. Prubahan nutrisi
Enselfalopati
Penekanan
Tekanan meningkat
Ruang paru
Hematemisis
Melena
2. Keseimbangan cairan
Sesak nafas
5. Gangguan pola
nafas
3. Gangguan perfusi jaringan
4.Cemas.
6. Neurosensori
Subyektif: Rasa berdenyut, pusing.
Obyektif : Penurunan kesadaran.
7. Kenyamanan
Subyektif: Keluhan nyeri daerah perut kwadran atas..
Obyektif : Wajah berkerut, memegangi area yang sakit.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah lengkap
- Penurunan hemoglobin
- Terjadi peningkatan BUN, karena protein darah dipecah
- Amonia meningkat
2. GDA
- Terjadi alkalosis respiratoris (kompensasi penurunan aliran darah ke paru)
- Acidosis metabolik (lambatnya aliran darah hati)
3. Elektrolit
- Natrium meningkat
- Kalium menurun
4. Endoskopi
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan voluma cairan b.d. perdarahan aktif, intake tak adekuat ditandai
hipotensi, takikardia, pengisian kapiler terlambat, urine pekat, berkeringat dingin.
2. Gangguan perfusi jaringan b.d. hipovolemia, penurunan hemoglobin ditandai
pusing, sianosis, berkeringat dingin.
3. Pemenuhan nutrisi tak adekuat b.d. mual, penurunan nafsu makan ditandai
penurunan BB, kelemahan.
4. Resiko gangguan pola nafas b.d. penekanan ruang paru akibat ascites, distensi.
5. Cemas b.d. perubahan status kesehatan, ancaman kematian ditandai gelisah,
mudah tersinggung, menolak.
G. RENCANA KEPERAWATAN
NO
1
DIAGNOSA
Kekurangan
TINDAKAN
voluma
1.Catat
karakteristik
RASIONAL
muntah/
1.Membantu
dalam
drainase.
aktif
2.Sebagai
dan
intake
tak
adekuat.
Tujuan:
indikasi
perkembangan
Keseimbangan
kebutuhan
cairan.
cairan terpenuhi
3.Catat
Kriteria hasil:
episode perdarahan.
4.memberikan
Tanda
vital
respon
fisiologis
klien
3.Mengukur
berat/lamamya
pedoman
stabil
Akral hangat
casiran.
Turgor baik
5.Pertahankan
Mukosa lembab
penggantian cairan.
5.Mengurangi
abdominal
tekanan
dan
intra
mencegah
refluks gaster.
6.Kolaborasi:
-Berikan cairan/darah
-Masukan selang NG dan lakukan
lavase dengan air dingin
-Berikan obat-obatan.
2
jaringan
b.d.
hipovolemia
1.Observasi
keluhan
pusing,
kesadaran.
kadar
hemoglobin
menunjukan
ketidakadekuatan
dan
penurunan
1.Perubahan
perfusi
cerebral.
2. Lakukan pengukuran tanda vital
tiap 2 jam
2.Menunjukan
indikasi
adekuatnyan
keseimbangan
cairan.
Tujuan: perfusi jaringan
3.Kaji
keadaan
adekuat.
sianosis,
Krietria hasil:
kapiler.
kulit:
keringat,
dingin,
pengisian
terhadap
penurunan
vuloma sirkulasi.
4.Penurunan
perfusi
Akral hangat
5.Kolaborasi:
GDA normal
Berikan oksigen
Haluaran urine
Awasi GDA
adekuat.
Berikasn cairan IV
dapat
1.Identifikasi perdarahan.
b.d.
penurunan
makan,
nafsu
mual
dan
Intra vena
cairan.
bubur
halus
secara
3.Pemberian
bubur
halus
bertahap
Tujuan:
kebutuhan
nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil:
-
BB stabil.
Menunjukan
5.kolaborasi
- Rujuk ke ahli gizi.
peningkatan
nafsu maka,
H. KEPUSTAKAAN
Doenges M.E. at al. (1992). Nursing Care Plans, F.A. Davis Company, Philadelphia
PENYEBAB
mual-mual
dan
nafsu
MASALAH
Resiko kekurangan voluma
cairan.
makan
menurun.
Keringat dingin
Perdarahan esofagus
HB menurun
Oksigen dan glukosa menurun
Perfusi terganggu
keadaan
Perdarahan
Cemas
penyakitnya.
O: Klien nampak cemas, nadi
Ancaman
94x,
S: Mengeluh mual
Perdarahan esofagus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan kadar hemoglobin
akibat perdarahan.
2. Resiko tinggi gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan perdarahan
esofagus dan intake tidak adekuat.
DIAGNOSA
Resiko
TINDAKAN
gangguan
1.Catat
RASIONAL
karakteristik
muntah/
1.Membantu
dalam
drainase.
perdarahan
2.Sebagai
aktif
dan
setelah
indikasi
perkembangan
diberi
kebutuhan
cairan.
3.Catat
kebutuhan
episode perdarahan.
terpenuhi:
4.memberikan
Kriteria hasil:
penggantian cairan.
cairan
Tanda
vital
respon
fisiologis
klien
3.Mengukur
berat/lamamya
pedoman
casiran.
stabil
5.Pertahankan
Akral hangat
Turgor baik
Mukosa lembab
5.Mengurangi
abdominal
tekanan
dan
intra
mencegah
refluks gaster.
6.Kolaborasi:
-Berikan cairan RL 20 tetes
-Masukan selang NG dan lakukan
lavase dengan air dingin tiap 6
jam
-Berikan obat-obatan: Transamin
3 x 1 amp, Vitamin K 3 x 1 amp.
Gangguan
perfusi
jaringan
b.d.
hipovolemia
dan
penurunan
kadar
hemoglobin
1.Observasi
keluhan
pusing,
kesadaran.
1.Perubahan
menunjukan
ketidakadekuatan
perfusi
cerebral.
2. Lakukan pengukuran tanda vital
tiap 2 jam
2.Menunjukan
indikasi
adekuatnyan
keseimbangan
cairan.
Tujuan:
setelah
3.Kaji
keadaan
perawatan 1 x 24 jam
sianosis,
kapiler.
Krietria hasil:
kulit:
keringat,
dingin,
pengisian
terhadap
penurunan
vuloma sirkulasi.
4.Penurunan
5.Kolaborasi:
Akral hangat
Berikan oksigen
GDA normal
Berikasn cairan IV
Haluaran urine
Siapkan transfusi
perfusi
dapat
adekuat.
3
Cemas
berhubungan
berhubungan
dengan
perubahan
status
setelah
diberi
bebas
palipitasi, pusing.
2.Catat perubahan perilaku: gelisah,
menolak, depresi.
dari
tentang
kecemasan
dan
ketakutan.
4.Jelaskan
tentang
proses
Kriteria hasil:
mengungkapkan
perasaan .
-
Menunjukan
program
keluarga
dalam
membantu perawatan.
6.Motivasi
2.Mengidentifikasi
3.Memudahkan
membantu
dalam
memecahklan
masalah.
penyakitnya,
mampu
tingakt
penyimpangan perilaku.
kecemasan
-
1.Mengidentifikasi
kecemasan.
melakukan
4.meningkatkan
pemahaman
klien.
5.Dapat memberikan dorongan
moril terhadap klien.
relaksasi
rileks.
4.
1.Identifikasi perdarahan.
b.d.
penurunan
makan,
nafsu
mual
dan
Tujuan:
setelah
diberi
perawatan 2 x 24 jam,
kebutuhan
nutrisi
cairan.
3.Pemberian
bubur
secara bertahap
4.Jadwalkan diet tinggi kalori dan
protein
terpenuhi
tubuh.
Kriteria hasil:
5.kolaborasi
BB stabil.
Menunjukan
peningkatan
nafsu makan.
DIAGNOSA
1.Resiko
halus
gangguan
keseimbangan
cairan
TINDAKAN
1.Momonitor perdarahan: lewat NG
dan melena. Hasil: NG + sisa, dan
beruhubungan dengan
melena + ( 7X).
EVALUASI
2.Gangguan
jaringan
perfusi
berhubungan
dengan
keurangan
voluma
cairan
penurunan
dan
kadar
hemoglobin.
1.
3.Cemas berhubungan
1.Menjelaskan
dengan
perubahan
terjadinya perdarahan.
S: menyatakan pemahaman
status
kesehatan
adanya
A: Kecemasan berkurang
dengan
perdarahan.
3.memotivasi
tentang
klien
proses
untuk
P: Monitor perkembangan
menyampaikan perasaannya.
klien.
istirahat.
4.Resiko
nutrisi:
perubahan
kurang
kebutuhan
dari
tubuh
berhubungan
dengan
penurunan
nafsu
makan.
8/11
1.Resiko
gangguan
S: -
beruhubungan dengan
melena + sedikit..
O: perdarahan berkurang, T
netes 20 tetes.
keseimbangan
cairan
monitor perkembangan
perdarahan.
perfusi
berhubungan
dengan
keurangan
voluma
cairan
penurunan
dan
kadar
hemoglobin.
hangat, sianosis-.
S: Keluluhan pusing
berkurang
Reaksi -.
4.Menyiapkan transfusi
CM. HB 6,3
A: Masalah sebagian teratasi.
P: Monitor HB, perdarahan
dan siapkan transfusi.
4.Resiko
nutrisi:
perubahan
kurang
kebutuhan
berhubungan
dari
tubuh
dengan
Tanggal 9/11,
puasa.
S:
penurunan
nafsu
O:
A:
makan.
P: